Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NUR MAYTO SIREGAR

NIM : 0306161062

Matakuliah : Supervisi Pendidikan

CRITIACAL BOOK REVIEW

BAB 3

PERSPEKTIF TENTANG PENGAWAS

DALAM ORGANISISI PENDIDIKAN

A. Terminologi Pengawasan
Pengawas satuan pendidikan adalah pejabat fungsional yang
berkedudukan sebagain pelaksana teknis untuk melakukan pengwasan
pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu yang ditetapkan dalam upaya
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar untuk mencapai tujuan
pendidiakn (Pandong 2003 : 45)
Berdasarkan Surat Keputusan MENPAN Nomor 118 tahun 1996 yang
diperbaharui dengan Surat Keputusan MENPAN Nomor
091/KEP/MEN.PAN/10/2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah
dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa pengawas sekolah adalah pegawai
negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan melakukan pengawasan
pendidikan pada satuan pendidikan prasekolah, sekolah dasar, dan sekolah
menengah (Pasal 1 ayat 1). Pada Pasal 3 ayat (1) dinyatakan bahwa pengawas
sekolah adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana
teknis dalam melakukan pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah
tertentu yang ditunjuk dan ditetapkan. Pasal 5 ayat (1) ; tanggung jawab
pengawas sekolah adalah sebagai berikut :
1) Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pendidikan di
sekolah sesuai dengan penugasannya.
2) Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar/ bimbingan dan hasil
prsetasi belajar/ bimbingan siswa dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan.

Adapun tanggung jawab pengawas adalah mengindikasikan pentingnya


supervisi manajerial dan supervisi akademik sebagaimana disebutkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 57, bahwa supervisi
meliputi supervisi manajerial dan akademik dilakukan secara teratur dan
berkesinambungan oleh pengawas atau penilik satuan pendidikan.

Fokus pengawasan sekolah adalah sebagai berikut :

1. Standar dan prestasi yang diraih siswa.


2. Kualitas layanan siswa di sekolah (efektivitas belajar mengajar, kualitas
program kegiatan sekolah dalam memenuhi kebutuhan dan minat siswa,
dan kualitas bimbingan siswa)
3. Kepimpinan dan manajemen sekolah.

Hasil yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pengawasan ditunjukkan oleh


adanya peningkatan mutu pendidikan di sekolah, antara lain :
1. Mutu lulusan
2. Kualitas guru, kepala sekolah, staf keoala sekolah (tenaga administrasi,
Laboran dan teknisi, tenaga perpustakaan).
3. Proses pembelajaran
4. Sarana dan prasarana, pengelolaan sekolah.
5. Implementasi kurikulum
6. Sistem penilaian
7. Kinerja sekolah

B. Fungsi Pengawasan dalam Organisasi Pendidikan


Fungsi pengawasan dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Pencegahan, yakni mencegah terjadinya berbagai penyimpangan atau
kesalahan ; artinya bahwa pengawasan dapat mencegah kemungkinan
terjadinya berbagai penyimpangan, kesalahan serta penyelewangan di
sekolah.
2. Perbaikan, artinya memperbaiki berbagai penyimpangan dan kesalahan
yang terjadi agar tidak terus berlarut-larut, yang akhirnya dapat
mengakibatkan kerugian sekolah.
3. Peningkatan rasa tanggung jawab.
4. Dinamika organisasi
Secara khusus fungsi pengawasan pendidikan adalah:
1. Mengusahakan suatu struktur yang terorganisasi dengan baik dan
sederhana untuk menghilangkan salah pengertian.
2. Mengusahakan supervisi yang kuat untuk menghilangkan “gap”
3. Mengusahakan informasi yang akurat dalam rangkaperbuatan keputusan.

Dengan terlaksananya fungsi pengawas, dalam pelaksanaannya, kepala


sekolah sebagai pengawas harus bertitik tolak pada prinsip pengawasan yaitu :
1. Tertuju pada strategi kunci sasaran yang menentukan
keberhasilan
2. Menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai
tujuan
3. Fleksibel dan responsive terhadap perubahan kondisi dan
lingkungan
4. Sebagai self control
5. Sesuai dengan tujuan inti organisasi pendidikan/sekolah
6. Meningkatkan nilai kemanusiaan yang patut dikoreksi
7. Keadilan dalam menanggung tugas, tanggung jawb, dan
resikonya
8. Berkesinambungan dalam meningkatkan kualitas SDM dan
organisasi pendidikan.

Pengawasan dilaksanakan sebagai usaha untuk menyelaraskan pelaksanaan


tugas atau pekerjaan pegawai dengan rencana yang telah ditetepkan dan peraturan
yang berlaku. Oleh karna itu, agar pengawas dapat berjalan dengan baik dan
mendatangkan hasil yang diharapkan, setiap pengewas harus mengetahui dan
memperhatikan sayarat-syarat pengawas.
C. Macam dan Sasaran Pengawasan

Pengawasan dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:


1. Pengawasan dari sudut subjek yang mengawasi terdiri atas empat macam
yaitu :
a. Pengawasan internal dan pengawasan eksternal.
b. Pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung.
c. Pengawasan formal dan pengawasan informal
d. Pengawasan manajerial dan pengawasan staf.
2. Pengawasan dilihat dari sudut objek yang diawasinya, terdiri atas empat
macam yaitu,:
a. Pengawasan material dan produk
b. Pengawasan keuangan dan biaya yang sasarannya meliputi :
1) Anggaran dan pelaksanaannya.
2) Biaya-biaya yang dikeluarkan.
3) Pendapatan atau penerimaan dalam bentuk uang

c. Pengawasan waktu (time)

d. Pengawasan personalia yang sasarannya meliputi : kejujuran, kesetian,


kerajinan, tingkah laku, kesetiakawanan.

3. Pengawasan dilihat dari sudut fungsi atau kepentingan lembaga dibedakan


menjadi empat macam, yaitu:

a. Pengawasan internal dan eksternal. Pengawasan internal adalah


pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam
lingkungan lembaga pendidikan yang bersangkutan. Pengawasan
eksternal adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang
berada diluar lembaga pendidikan.
b. Pengawasan preventif adalah pengawasan yang dilakukan terhadap
kegiatan sebelum dilaksanakan sehingga dapat mencegah terjadinya
penyimpangan yang dilakukan dilembaga pendidikan.

Adapun tujuan pengawasan adalah sebagai berikut:

1. Mencegah terjadinya peyimpangan, baik dalam penggunaan kekuasaan,


kedudukan, maupun keuangan.
2. Memperbaiki kesalahan, kelemahan, dan menindak penyalahgunaan serta
penyelewengan

3. Mempertebal rasa tanggung jawab kepada semua anggota organisasi

4. Mendidik para pelakasana

5. Menjaga agar pola dalam organisasi yang telah ditetapkan sebelum


terpelihara dengan baik.

Untuk melaksanakan pengawasan secara fungsional sesuai uraian tersebut,


terdapat dua hal yang merupakan prasarat pelaksanaan pengawasan yaitu:

1. Pengawasan membutuhkan perencanaan.

2. Pengawasan membutuhkan struktur organisasi yang jelas.

Beberapa unsur penting dalam proses pengawasan adalah :

1. Unsur proses

2. Unsur ukuran atau standardisasi

3. Unsur teknik pengawasan.

Penyusunan program kerja pengawas hendaknya memperhatikan kriteria:

1. Specific, program yang disusun secara focus.

2. Measurable, program dan kegiatan yang dipilih dapat diukur.

3. Achievable, program yang dirancang terjangkau untuk dicapai.

4. Realistic, program didasarkan pada data atau kondisi dan kebutuhan riil
sekolah.

5. Time bound, program yang ada batasan waktunya.

Anda mungkin juga menyukai