Analisa Lingkungan Internal Dan Eksterna
Analisa Lingkungan Internal Dan Eksterna
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu strategi yang tepat
guna memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat korporasi, bisnis dan tingkat
operasional akan memegang kendali utama terlaksananya tujuan perusahaan dalam mencari
keuntungan. Memberikan perhatian kepada lingkungan merupakan cara terbaik untuk
merumuskan strategi yang akan diterapkan guna menghadapi persaingan. Faktor-faktor
lingkungan yang dimaksud dalam makalah ini terdiri atas lingkungan internal dan lingkungan
eksternal.
Llingkungan Internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan. Lingkungan eksternal adalah lingkungan tugas serta lingkungan industri di luar
internal perusahaan yang merupakan suatu peluang atau hambatan bagi perusahaan.
PT. Antam Tbk. Merupakan sebuah badan usaha yang bergerak dalam bisnis
pertambangan. Beberapa faktor internal seperti produk, integrasi vertikal, struktur perusahaan,
orientasi internasional, tantangan volatilitas pasar, ketergantungan terhdap bahan bakar, resiko
penambangan, dan faktor eksternal seperti peminat yang banyak, faktor sumber daya alam yang
mendukung, konsumen tetap unutk jangka panjang, dukungan dari pemerintah, peraturan
unfdang-undang, perubahan nilai kurs rupiah, serta terbatasnya sumber daya alam akan mampu
mengintrepretasikan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan unutk bersaing.
B. DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II
ANALISA
A. KERANGKA TEORI
Lingkungan internal terdiri atas dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang
ada di dalam organisasi, meliputi struktur, budaya dan sumber daya organisasi. Struktur adalah
cara bagaimana perusahaan diorganisasikan berkenaan dengan komunikasi, wewenang dan arus
kerja. Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan, dan nilai-nilai yang diberikan oleh anggota
organisasi. Sumber daya organisasi adalah aset yang merupakan bahan baku bagi produksi
barang dan jasa organisasi.
1. Kekuatan
Segmen Nikel
Segmen nikel mencakup penjualan bijih nikel saprolit ke Jepang dan bijih
limonit ke Australia. Penambangan bijih nikel menggunakan metode tambang terbuka
dan dilakukan sendiri oleh perusahaan di tambang Pomalaa, Sulawesi Tenggara,
sementara penambangan di tiga lokasi di wilayah Buli, Halmahera, yakni Gee,
Tanjung Buli dan tambang baru Mornopo dilakukan oleh pihak ketiga.
Antam juga memproduksi feronikel yang memiliki kandungan besi 80% dan nikel
20%. Feronikel diproduksi melalui pengolahan bijih nikel saprolit di dua fasilitas
pabrik, Feni I dan Feni II, dengan rasio setiap 70 wmt of bijih nikel untuk
memproduksi satu ton nikel dalam feronikel.
b. Integrasi Vertikal
Salah satu dari keuntungan kompetitif Antam adalah kegiatan operasi yang
terintegrasi secara vertikal. Hal ini menyebabkan Antam dapat mengendalikan biaya dan
volume produksi. Kegiatan operasi Antam meliputi :
Eksplorasi
Pengembangan
Pada saat estimasi cadangan yang akurat diperoleh, Antam akan melakukan
pengembangan cadangan tersebut, baik dikerjakan sendiri atau dengan mitra
internasional. Antam akan membuat rencana pengembangan, mendapatkan
kontraktor, memperoleh perijinan serta mendapatkan pendanaan dan teknologi untuk
dapat mengembangkan deposit yang ada menjadi tambang atau kegiatan pengolahan
yang menguntungkan.
Penambangan
Pemasaran
Antam melakukan sebagain besar ekspor produk komoditas ke Asia Utara,
Eropa dan Australia dengan metode pengapalan free on board dan dikenakan harga
sesuai dengan harga spot international. Kekuatan Antam lainnya adalah sebagian
besar pelanggan merupakan pembeli jangka panjang serta perusahaan yang memiliki
reputasi tinggi.
Revegetasi
Sebagian besar dari pelanggan Antam berjangka panjang, loyal dan perusahaan
terkemuka di Asia Utara, Australia dan Eropa. Perjanjian penjualan Antam
berjangkawaktu satu tahun sampai dengan tiga tahun dan didasarkan pada volume dengan
harga yang ditentukan oleh harga spot internasional. Antam juga memiliki dua perjanjian
jangka panjang masing-masing 11 tahun dan 10 tahun dengan TKN Jerman dan Posco
Korea dengan jumlah keseluruhan 15.000 ton nikel dan feronikel. Disamping
mengekspor ke Asia Utara, namun sebagian pelanggan Antam berasal dari Eropa Timur.
Antam mulai mengekspor bijih nikel ke FeniMak, Macedonia (untuk IMA/Alferon) dan
Pobuzky, Ukraina. Pada tahun 2004, Antam mulai mengekspor bijih nikel ke Razno
Imports, Ukraina.
2. Kelemahan
Risiko utama Antam terkait dengan harga bahan bakar dan komoditas serta
perubahan nilai kurs Rupiah. Antam mengelolah risiko ini dengan menggunakan sumber
bahan bakar termurah yang dimungkinkan dan menggunakan peralatan yang paling
efisien untuk dimungkinkan. Risiko dari kenaikan harga bahan bakar dikurangi melalui
kemampuan perusahaan untuk mengurangi tingkat biaya di pos lain, seperti tenaga kerja.
1. Peluang
Pergerakan saham Antam tahun 2005 mencatat kenaikan yang cukup signifikan
sebesar 107% dari posisi awal tahun Rp. 1.730 menjadi Rp. 3.575. Posisi ini merupakan
pencapaian harga tertinggi sepanjang sejarah pencatatan saham Antam di BEJ seiring
dengan meningkatnya keterkaitan investor terhadap Antam. Nilai rata-rata perdagangan
harian Antam tercatat meningkat 35,7% menjadi Rp. 15,4 miliar sementara untuk volume
perdagangan mengalami penurunan 19,6% menjadi 1,57 miliar lembar saham. Posisi
kapitalisasi pasar Antam pada akhir tahun 2005 meningkat 107,2% menjadi Rp. 6,82
triliun (US$ 694 juta).
Negara Indonesia merupakan negara yang kaya mineral di seluruh dunia. Oleh
karena faktor tersebut Antam memanfaatkan sumber daya alam yang telah tersedia di
negara Indonesia berupa nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan pasir besi.
Salah satu dari pencapaian Antam tahun 2005 adalah pelanggan baru untuk
komoditas nikel dan bauksit walaupun sebagian besar industri pengolahan dunia telah
beroperasi hampir maksimal. Produk komoditas yang berkualitas sesuai dengan
spesifikasi pelanggan serta pengiriman tepat waktu menyebabkan Antam memiliki
pelanggan jangka panjang, loyal serta berkualitas baik internasional maupun domestik.
Divisi pemasaran Antam memastikan volume penjualan sesuai dengan kapasitas
produksi.
2. Kelemahan
Antam juga memiliki risiko gangguan usaha serta keputusan hukum yang
memberatkan, terutama terkait dengan aspek lingkungan dan pengembangan masyarakat.
Meski demikian, Antam mempertahankan hubungan dan kontak yang bagus dengan
masyarakat sekitar, yang sebagian besar sudah ada di lokasi semenjak kegiatan operasi
dimulai. Selain itu, perusahaan juga memiliki standar pengelolaan lingkungan yang setara
atau melebihi standar nasional. Antam juga memiliki sertifikasi manajemen pengelolaan
lingkungan ISO14001. Oleh karena itu, Antam berpendapat bahwa risiko kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan perundangan sangat kecil.
Karena sumber daya alam berupa nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan pasir besi
merupakan sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui. Oleh karena itu dengan
terbatasnya sumber daya alam, Antam didalam mempergunakan sumber daya alam
dengan seefisien dan sebaik mungkin. Sumber daya alam tersebut baru bisa ditambang
lagi setelah berpuluh-puluh tahun.
Terlampir