Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN KARAKTER Mata Kuliah Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli

Landasan Pendidikan
2.2.2 Pendidikan Karakter Menurut Suyanto
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN Suyanto (2009) mendefinisikan
PROGRAM STUDI MANAJEMEN karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku
PENDIDIKAN31 Oktober 2013 yang menjadi ciri khas tiap individu untuk
hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
Pengertian Pendidikan Karakter keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.

Istilah karakter dihubungkan dan 2.2.4 Pendidikan Karakter Menurut Kamus


dipertukarkan dengan istilah etika, ahlak, dan Psikologi
atau nilai dan berkaitan dengan kekuatan
moral, berkonotasi positif, bukan netral. Menurut kamus psikologi, karakter
Sedangkan Karakter menurut Kamus Besar adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis
Bahasa Indonesia (2008) merupakan sifat-sifat atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang
membedakan seseorang dari yang lain. Dengan relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).
demikian karakter adalah nilai-nilai yang unik- 2.4 Tahapan Pengembangan Karakter
baik yang terpateri dalam diri dan
terejawantahkan dalam perilaku. Karakter (1) Desain berbasis kelas,yang berbasis pada
secara koheren memancar dari hasil olah pikir, relasi guru sebagai pendidik dan siswa sebagai
olah hati, olah rasa dan karsa, serta olahraga pembelajar
seseorang atau sekelompok orang.
(2) Desain berbasis kultur sekolah,yang
Karakter juga sering diasosiasikan dengan berusaha membangun kultur sekolah yang
istilah apa yang disebut dengan temperamen mampu membentuk karakter anak didik
yang lebih memberi penekanan pada definisi dengan bantuan pranata social sekolah agar
psikososial yang dihubungkan dengan nilai tertentu terbentuk dan terbatinkan dalam
pendidikan dan konteks lingkungan. diri siswa
Sedangkan karakter dilihat dari sudut pandang
behaviorial lebih menekankan pada unsur (3) Desain berbasis komunitas
somatopsikis yang dimiliki seseorang sejak
2.5 Faktor Pendidikan Karakter
lahir. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
proses perkembangan karakter pada seseorang Faktor lingkungan dalam konteks
dipengaruhi oleh banyak faktor yang khas pendidikan karakter memiliki peran yang
yang ada pada orang yang bersangkutan yang sangat peting karena perubahan perilaku
juga disebut faktor bawaan (nature) dan peserta didik sebagai hasil dari proses
lingkungan (nurture) dimana orang yang pendidikan karakter sangat ditentunkan oleh
bersangkutan tumbuh dan berkembang. Faktor faktor lingkungan ini. Dengan kata lain
bawaan boleh dikatakan berada di luar pembentukan dan rekayasa lingkungan yang
jangkauan masyarakat dan individu untuk mencakup diantaranya lingkungan fisik dan
mempengaruhinya. Sedangkan faktor budaya sekolah, manajemen sekolah,
lingkungan merupakan faktor yang berada kurikulum, pendidik, dan metode mengajar.
pada jangkauan masyarakat dan ndividu. Jadi Pembentukan karakter melalui rekasyasa
usaha pengembangan atau pendidikan karakter faktor lingkungan dapat dilakukan melalui
seseorang dapat dilakukan oleh masyarakat strategi : Keteladanan,Intervensi,Pembiasaan
atau individu sebagai bagian dari lingkungan yang dilakukan secara Konsisten,Penguatan.
melalui rekayasa faktor lingkungan.
Dengan kata lain perkembangan dan keuntungan dari orang lain, jangan
pembentukan karakter memerlukan menyalahkan orang lain sembarangan.
pengembangan keteladanan yang ditularkan,
intervensi melalui proses pembelajaran, 5. Caring (Peduli)
pelatihan, pembiasaan terus-menerus dalam Bersikaplah penuh kasih sayang dan
jangka panjang yang dilakukan secara menunjukkan anda peduli, ungkapkan rasa
konsisten dan penguatan serta harus dibarengi syukur, maafkan orang lain, membantu orang
dengan nilai-nilai luhur yang membutuhkan.
2.6 Pilar – Pilar Pendidikan Karakter 6. Citizenship (Kewarganegaraan)
Pendidikan karakter didasarkan pada Menjadikan sekolah dan masyarakat
enam nilai-nilai etis bahwa setiap orang dapat menjadi lebih baik, bekerja sama, melibatkan
menyetujui – nilai-nilai yang tidak diri dalam urusan masyarakat, menjadi
mengandung politis, religius, atau bias budaya. tetangga yang baik, mentaati hukum dan
Beberapa hal di bawah ini yang dapat kita aturan, menghormati otoritas, melindungi
jelaskan untuk membantu siswa memahami lingkungan hidup.
Enam Pilar Pendidikan Berkarakter, yaitu
sebagai berikut : 2.8 Pentingnya Pendidikan Karakter

1. Trustworthiness (Kepercayaan) Pendidikan yang diterapkan di sekolah-


sekolah juga menuntut untuk memaksimalkan
Jujur, jangan menipu, menjiplak atau kecakapan dan kemampuan kognitif. Dengan
mencuri, jadilah handal – melakukan apa yang pemahaman seperti itu, sebenarnya ada hal lain
anda katakan anda akan melakukannya, minta dari anak yang tak kalah penting yang tanpa
keberanian untuk melakukan hal yang benar, kita sadari telah terabaikan.Yaitu memberikan
bangun reputasi yang baik, patuh – berdiri pendidikan karakterb pada anak didik.
dengan keluarga, teman dan negara. Pendidikan karakter penting artinya sebagai
2. Recpect (Respek) penyeimbang kecakapan kognitif. Beberapa
kenyataan yang sering kita jumpai bersama,
Bersikap toleran terhadap perbedaan, seorang pengusaha kaya raya justru tidak
gunakan sopan santun, bukan bahasa yang dermawan, seorang politikus malah tidak
buruk, pertimbangkan perasaan orang lain, peduli pada tetangganya yang kelaparan, atau
jangan mengancam, memukul atau menyakiti seorang guru justru tidak prihatin melihat
orang lain, damailah dengan kemarahan, anak-anak jalanan yang tidak mendapatkan
hinaan dan perselisihan. kesempatan belajar di sekolah. Itu adalah bukti
tidak adanya keseimbangan antara pendidikan
3. Responsibility (Tanggungjawab) kognitif dan pendidikan karakter.
Selalu lakukan yang terbaik, gunakan Ada sebuah kata bijak mengatakan “
kontrol diri, disiplin, berpikirlah sebelum ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu
bertindak – mempertimbangkan konsekuensi, adalah lumpuh”. Sama juga artinya bahwa
bertanggung jawab atas pilihan anda. pendidikan kognitif tanpa pendidikan karakter
adalah buta. Hasilnya, karena buta tidak bisa
4. Fairness (Keadilan)
berjalan, berjalan pun dengan asal nabrak.
Bermain sesuai aturan, ambil Kalaupun berjalan dengan menggunakan
seperlunya dan berbagi, berpikiran terbuka; tongkat tetap akan berjalan dengan lambat.
mendengarkan orang lain, jangan mengambil Sebaliknya, pengetahuan karakter tanpa
pengetahuan kognitif, maka akan lumpuh
sehingga mudah disetir, dimanfaatkan dan penelitian di Harvard University Amerika
dikendalikan orang lain. Untuk itu, penting Serikat, ternyata kesuksesan seseorang tidak
artinya untuk tidak mengabaikan pendidikan semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan
karakter anak didik. kemampuan teknis dan kognisinyan (hard
skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan
Pendidikan karakter adalah pendidikan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
yang menekankan pada pembentukan nilai-
nilai karakterpada anak didik. Saya mengutip Penelitian ini mengungkapkan,
empat ciri dasar pendidikan karakter yang kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen
dirumuskan oleh seorang pencetus pendidikan hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill.
karakter dari Jerman yang bernama FW Dan, kecakapan soft skill ini terbentuk melalui
Foerster: pelaksanaan pendidikan karater pada anak
didik. Berpijak pada empat ciri dasar
Pendidikan karakter menekankan setiap pendidikan karakter di atas, kita bisa
tindakan berpedoman terhadap nilai normatif. menerapkannya dalam polapendidikan yang
Anak didik menghormati norma-norma yang diberikan pada anak didik. Misalanya,
ada dan berpedoman pada norma tersebut. memberikan pemahaman sampai
mendiskusikan tentang hal yang baik dan
Adanya koherensi atau membangun rasa
buruk, memberikan kesempatan dan peluang
percaya diri dan keberanian, dengan begitu
untuk mengembangkan dan mengeksplorasi
anak didik akan menjadi pribadi yang teguh
potensi dirinya serta memberikan apresiasi atas
pendirian dan tidak mudah terombang-ambing
potensi yang dimilikinya, menghormati
dan tidak takut resiko setiap kali menghadapi
keputusan dan mensupport anak dalam
situasi baru.
mengambil keputusan terhadap dirinya,
Adanya otonomi, yaitu anak didik menghayati menanamkan pada anakdidik akan arti
dan mengamalkan aturan dari luar sampai keajekan dan bertanggungjawab dan
menjadi nilai-nilai bagi pribadinya. Dengan berkomitmen atas pilihannya. Kalau menurut
begitu, anak didik mampu mengambil saya, sebenarnya yang terpenting bukan
keputusan mandiri tanpa dipengaruhi oleh pilihannnya, namun kemampuan memilih kita
desakan dari pihak luar. dan pertanggungjawaban kita terhadap pilihan
kita tersebut, yakni dengan cara berkomitmen
Keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan adalah pada pilihan tersebut.
daya tahan anak didik dalam mewujudkan apa
yang dipandang baik. Dan kesetiaan Pendidikan karakter hendaknya
marupakan dasar penghormatan atas komitmen dirumuskan dalam kurikulum, diterapkan
yang dipilih. metode pendidikan, dan dipraktekkan dalam
pembelajaran. Selain itu, di lingkungan
Pendidikan karakter penting bagi keluarga dan masyarakat sekitar juga
pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter sebaiknya diterapkan pola pendidikan karakter.
akan menjadi basic atau dasar dalam Dengan begitu, generasi-generasi Indonesia
pembentukan karakter berkualitas bangsa, nan unggul akan dilahirkan dari sistem
yang tidak mengabaikan nilai-nilai sosial pendidikan karakter.
seperti toleransi, kebersamaan,
kegotongroyongan, saling membantu dan Tujuan, Fungsi dan Media Pendidikan karakter
mengormati dan sebagainya.Pendidikan
karakter akan melahirkan pribadi unggul yang
tidak hanya memiliki kemampuan kognitif saja
namun memiliki karakter yang mampu
mewujudkan kesuksesan. Berdasarkan
Pendidikan karakter pada intinya bertujuan
membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif,
berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, DAFTAR PUSTAKA
bergotong royong, berjiwa patriotik, Ananta Pramoedya Toer.2006. Anak Semua
berkembang dinamis, berorientasi ilmu Bangsa.Jakarta : Lentera Dipantar
pengetahuan dan teknologi yang semuanya
dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Depdiknas, 2003, Undang-undang No. 20
yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional,

Pendidikan karakter berfungsi untuk: Goble, G Frank.1991.Mazhab Ketiga :


Psikologi Humanistik Abraham Maslow.
mengembangkan potensi dasar agar berhati Yogyakarta.Penerbit Kanisius
baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik
Muin,Fachtul.2011.Pendidikan Karakter
memperkuat dan membangun perilaku bangsa Konstruksi Teoritik dan praktik.Yogyakarta :
yang multikultur Arr-ruzz Media
meningkatkan peradaban bangsa yang Rachman, Maman. 2000. Reposisi, Reevaluasi,
kompetitif dalam pergaulan dunia. dan Redefinisi Pendidikan Nilai Bagi Generasi
Pendidikan karakter dilakukan melalui Muda Bangsa. Jurnal Pendidikan dan
berbagai media yang mencakup keluarga, Kebudayaan. Tahun Ke-7
satuan pendidikan, masyarakat sipil, Sumber:
masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, http://www.pendidikankarakter.com/peran-
dan media massa. pendidikan-karakter-dalam-melengkapi-
kepribadia

Alasan Perlunya Pendidikan rendah.


Karakter 6) Persiapan terbaik untuk menyongsong
Menurut Lickona ada tujuh alasan perilaku di tempat kerja.
mengapa pendidikan karakter itu harus 7) Pembelajaran nilai-nilai budaya
disampaikan. Ketujuh alasan yang yang merupakan bagian dari kerja
dimaksud peradaban.
adalah sebagai berikut. Pendidikan Karakter
1) Cara terbaik untuk menjamin anak- Secara sederhana, pendidikan karakter
anak dapat didefinisikan sebagai segala usaha
(siswa) memiliki kepribadian yang baik yang dapat dilakukan untuk
dalam kehidupannya. mempengaruhi
2) Cara untuk meningkatkan prestasi karakter siswa. Tetapi, untuk mengetahui
akademik. pengertian yang tepat, dapat
3) Sebagian siswa tidak dapat membentuk dikemukakan
karakter yang kuat bagi dirinya di di sini definisi pendidikan karakter yang
tempat lain. disampaikan oleh Thomas Lickona.
4) Persiapan siswa untuk menghormati Lickona
pihak atau orang lain dan dapat hidup (1991) menyatakan bahwa pendidikan
dalam masyarakat yang beragam. karakter adalah suatu usaha yang
5) Berangkat dari akar masalah yang disengaja
berkaitan dengan problem moral-sosial, untuk membantu seseorang sehingga ia
seperti ketidaksopanan, ketidakjujuran, dapat memahami, memperhatikan, dan
kekerasan, pelanggaran kegiatan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
seksual, dan etos kerja (belajar) yang
Nilai-nilai Pendidian Karakter
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam dan tugas, serta menyelesaikan tugas
pendidikan budaya dan karakter bangsa dengan sebaikbaiknya.
Indonesia secara khusus diidentifikasi dari 6) Kreatif. Berpikir dan melakukan
empat sumber: (1) Agama, (2) Pancasila, sesuatu
(3) Budaya, dan (4) Tujuan Pendidikan. untuk menghasilkan cara atau hasil baru
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat dari sesuatu yang telah dimiliki.
yang beragama, oleh karena itu 7) Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak
kehidupan mudah tergantung pada orang lain
individu, masyarakat, dan bangsa selalu dalam menyelesaikan tugas-tugas.
didasari pada ajaran agama. Negara Mengapa Pendidikan Karakter?
Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun I, Nomor 1,
Oktober 2011
atas prinsip-prinsip kehidupan
kebangsaan
56
8) Demokratis. Cara berfikir, bersikap, dan
dan kenegaraan yang disebut Pancasila,
bertindak yang menilai sama hak dan
oleh
kewajiban dirinya dan orang lain.
karena itu sudah semestinya kalau
9) Rasa Ingin Tahu. Sikap dan tindakan
Pancasila
yang selalu berupaya untuk mengetahui
menjadi sumber nilai dalam
lebih mendalam dan meluas dari
berkehidupan.
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
Posisi budaya sebagai sumber nilai juga
didengar.
tidak
10) Semangat Kebangsaan. Cara berpikir,
dapat diabaikan, demikian juga dengan
bertindak, dan berwawasan yang
tujuan
menempatkan kepentingan bangsa dan
pendidikan nansional yang di dalamnya
negara di atas kepentingan diri dan
telah dirumuskan kualitas yang harus
kelompoknya.
dimiliki warga nenagara Indonesia
11) Cinta Tanah Air. Cara berfikir,
(Puskur,
bersikap,
2010: 8-10). Nilai-nilai yang ditanamkan
dan berbuat yang menunjukkan
dan dikembangkan pada sekolah-sekolah
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan
di Indonesia beserta deskripsinya adalah
yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
sebagai berikut:
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
1) Religius. Sikap dan perilaku patuh
politik bangsa.
dalam melaksanakan ajaran agama
12) Menghargai Prestasi. Sikap dan
yang dianutnya, toleran terhadap
tindakan
pelaksanaan ibadah agama lain, dan
yang mendorong dirinya untuk
hidup rukun dengan pemeluk agama
menghasilkan sesuatu yang berguna
lain.
bagi masyarakat, dan mengakui, serta
2) Jujur. Perilaku yang didasarkan pada
menghormati keberhasilan orang lain.
upaya menjadikan dirinya sebagai orang
13) Bersahabat/Komuniktif. Tindakan
yang selalu dapat dipercaya dalam
yang
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
memperlihatkan rasa senang berbicara,
3) Toleransi. Sikap dan tindakan yang
bergaul, dan bekerja sama dengan orang
menghargai perbedaan agama, suku,
lain.
etnis, pendapat, sikap, dan tindakan
14) Cinta Damai. Sikap, perkataan, dan
orang lain yang berbeda dari dirinya.
tindakan yang menyebabkan orang lain
4) Disiplin. Tindakan yang menunjukkan
merasa senang dan aman atas kehadiran
perilaku tertib dan patuh pada berbagai
dirinya.
ketentuan dan peraturan.
15) Gema r Memb a c a . Ke b i a s a a n
5) Kerja Keras. Perilaku yang
menyediakan waktu untuk membaca
menunjukkan
berbagai bacaan yang memberikan
upaya sungguh-sungguh dalam
kebajikan bagi dirinya.
mengatasi berbagai hambatan belajar
16) Peduli Lingkungan. Sikap dan a. Trustworthiness, bentuk karakter yang
tindakan membuat seseorang menjadi: berintegritas,
yang selalu berupaya mencegah jujur, dan
kerusakan pada lingkungan alam loyal
di sekitarnya, dan mengembangkan b. Fairness, bentuk karakter yang
upaya-upaya untuk memperbaiki membuat seseorang memiliki pemikiran
kerusakan alam yang sudah terjadi. terbuka serta tidak
17) Peduli Sosial. Sikap dan tindakan suka memanfaatkan orang lain.
yang selalu ingin memberi bantuan c. Caring, bentuk karakter yang membuat
pada orang lain dan masyarakat yang
seseorang memiliki sikap peduli dan
membutuhkan.
perhatian
18) Tanggung-jawab. Sikap dan perilaku
terhadap orang lain maupun kondisi sosial
seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya, yang seharusnya
lingkungan sekitar.
dia lakukan, terhadap diri sendiri, d. Respect, bentuk karakter yang membuat
masyarakat, lingkungan (alam, sosial seseorang selalu menghargai dan
dan budaya), negara dan Tuhan Yang menghormati
Maha Esa. orang lain.
e. Citizenship, bentuk karakter yang
Sumber: Jurnal Ajat Sudrajat membuat seseorang sadar hukum dan
FIS Universitas Negeri Yogyakarta peraturan serta peduli
terhadap lingkungan alam.
Balitbang Puskur. 2010. Pengembangan f. Responsibility, bentuk karakter yang
Pendidikan Budaya dan Karakter membuat seseorang bertanggung jawab,
Bangsa: Pedoman Sekolah. Jakarta: disiplin, dan
Kemdiknas selalu melakukan sesuatu dengan sebaik
mungkin.
Balitbang Puskur.Darmiyati Zuchdi (ed.).
2011. PendidikanKarakter dalam Jurnal Upaya penerapan pendidikan karakter
Bagi mahasiswa
Perspektif Teori danPraktik. (Studi Kasus di Jurusan Teknik Industri Uk Petra)
Yogyakarta: UNY Press. Wanda Chrisiana
Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan
Pendidikan karakter mengajarkan Teknik Industri, Universitas Kristen Petra
kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang Surabaya
membantu
individu untuk hidup dan bekerja bersama
sebagai keluarga, masyarakat, dan
bernegara dan
membantu mereka untuk membuat
keputusan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Karakter yang menjadi acuan seperti yang
terdapat dalam The Six Pillars of
Character yang
dikeluarkan oleh Character Counts!
Coalition ( a project of The Joseph
Institute of Ethics).
Enam jenis karakter yang dimaksud adalah
sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai