Anda di halaman 1dari 9

SISTEM PERHITUNGAN ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN (STUDI KASUS DI CV.

TELAGA CIPTA SARANA)

SISTEM PERHITUNGAN ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN


(STUDI KASUS DI CV. TELAGA CIPTA SARANA)
Imaduddin1, Arief Hidayat2, Toni Wijanarko AP3
1,3
Program Studi Teknik Informatika STMIK ProVisi Semarang
2
Program Studi Sistem Informasi STMIK ProVisi Semarang
1
imad_flash@yahoo.co.id, 2rifmillenia@gmail.com, 3t.wijanarko@gmail.com

Abstract

The estimated cost of the project or Budget Plan is required to guide the project or the handle when the
project starts. Calculation of the estimated cost of the use of the system aims to store project data and take
into account the cost of the building construction field for more detailed and faster. This research aims to
provide a system of calculation in the CV. Telaga Cipta Sarana that is a client - server for data to be
centralized. Calculation methods in the design of this system using the waterfall approach with 6 stages
including planning, requirements analysis system, system design, implememtation, testing, and care /
maintenance. This calculation provides a system design of an information project cost estimation and
calculation, is a client - server that can manage data - project data such as project name, address, owner,
date of the filing period, the date of the auction, the date of the implementation period, the contract
number, date of contract, number and date of SPK (Work Order). The Results of the informtion system
can calculate the estimated cost of which will be used during construction after the design phase is
completed.

Keywords: Calculation system, estimated cost

1. Pendahuluan menentukan harga jual propertinya, dan jika


Kebutuhan sarana dan prasarana pembangunan pemborongnya adalah orang biasa yang ingin
semakin meningkat, seiring dengan majunya membangun rumah tinggal, RAB juga diperlukan,
perkembangan zaman, maka untuk itulah perusahaan bahkan RAB ini sangat penting karena biasanya
yang bergerak dibidang jasa pemborong bangunan mereka yang ingin membangun rumah tinggal lebih
atau perusahaan kontraktor sangat diperlukan guna terbatas anggaran keuangannya.
memperlancar pembangunan. Kegiatan yang Informasi kebutuhan material, pekerja dan
dilakukan semakin banyak sehingga semakin banyak peralatan tidak kalah penting dengan informasi RAB
juga permasalahan yang akan timbul. Suatu kegiatan itu sendiri. Para pengambil keputusan, baik
mulai dari kegiatan awal perusahaan melakukan pemborong, konsultan maupun kontraktor
pekerjaan persiapan hingga pekerjaan selesai akan memerlukan informasi kebutuhan material, pekerja
mengalami berbagai macam kendala, misalkan dan peralatan supaya bisa menjalankan proyek
ketika dalam bentuk pelaksanaan pengolahan dengan efisien.
informasi yang didapat, dan perhitungan estimasi Metode RAB yang digunakan saat ini mengacu
biaya pada kegiatan tersebut. pada SNI (Standar Nasional Indonesia) ABK
Estimasi biaya proyek atau RAB (Rencana (Analisa Biaya Konstruksi) yang dalam penyusunan
Anggaran Biaya) proyek diperlukan sebagai harga satuan diperlukan suatu analisa yang biasa
pedoman atau pegangan ketika proyek mulai disebut Analisa Harga Satuan (AHS). AHS berisikan
dijalankan. Tentu saja diharapkan nantinya biaya riil harga material, pekerja dan alat bantu yang akan
(biaya yang benar-benar terjadi untuk menyelesaikan digunakan dan juga memperhitungkan harga
sebuah proyek) tidak terlalu jauh dari RAB yang persatuan pekerjaan tersebut, harga – harga tersebut
sudah dibuat. Estimasi biaya proyek diperlukan oleh merupakan harga dari kebijakan dari perusahaan
semua yang terlibat dalam sebuah proyek konstruksi. tersebut. SNI ini dikeluarkan resmi oleh badan
Bagi pemborong, estimasi biaya atau RAB proyek standarisasi nasional, dikeluarkan secara berkala
sangat penting karena pemborong harus sehingga SNI tahun terbaru merupakan revisi edisi
memperhitungkan, proyek yang akan dijalankan SNI sebelumnya. SNI ini diberi nama sesuai dengan
nantinya biayanya tidak melebihi budget atau tahun terbitnya untuk memudahkan mengetahui edisi
anggarannya. Jika pemborongnya adalah pemerintah yang terbaru, misal: SNI 1998, SNI 2002, SNI 2007,
(proyek pemerintah), anggaran ini bahkan sudah dan seterusnya. Metode ini sudah dipakai pada
ditetapkan dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan proyek pembangunan kampus Bina Sarana
Belanja Negara) atau APBD (Anggaran Pendapatan Informatika (BSI), yang berlokasikan di Jalan
dan Belanja Daerah), jika pemborongnya adalah Margonda Raya no. 8 Margonda – Depok dan
developer properti, RAB diperlukan agar ia bisa

21
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2013 

terbukti sangat baik untuk digunakan pada proyek- tidak adanya rujukan informasi yang akurat
proyek lainnya. sebagaimana halnya dengan gambar dan spesifikasi
Saat ini di perusahaan CV.Telaga Cipta Sarana, teknis (Yusuf, 2010:36).
untuk memperhitungkan biaya pembangunan masih Estimasi biaya merupakan hal penting dalam
menggunakan aplikasi spreadsheet (misalnya dunia industri konstruksi. Ketidak-akuratan dalam
Microsoft Excel) untuk menghitung RAB. Microsoft estimasi dapat memberikan efek negatif pada
Excel adalah aplikasi perkantoran umum yang seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang
ditujukan hanya untuk mengolah sekumpulan data. terlibat. Fungsi dari estimasi biaya dalam industri
Seorang estimator ingin menggunakan Microsoft konstruksi (Yusuf, 2010:19) adalah:
Excel untuk membuat RAB, sebelum itu harus a. untuk melihat apakah perkiraan biaya
melakukan pengelompokan data pekerjaan, konstruksi dapat terpenuhi dengan biaya yang
membuat rumus-rumus, menghubungkan masing - ada,
masing data dalam link dan sebagainya. Estimator b. untuk mengatur aliran dana ketika pelaksanaan
harus teliti ketika melakukan pengelompokkan data, konstruksi sedang berjalan, dan
karena ketika salah dalam mengerjakannya maka c. untuk kompetensi pada saat proses penawaran.
akan berdampak pada saat pelaksanaan proyek dan Estimasi biaya berdasarkan spesifikasi dan
tentunya juga berpengaruh pada perhitungan gambar kerja yang disiapkan pemborong harus
biayanya, kejadiannya ini pernah terjadi di CV. menjamin bahwa pekerjaan akan terlaksana
Telaga Cipta Sarana. dengan tepat dan kontraktor dapat menerima
CV. Telaga Cipta Sarana juga pernah keuntungan yang layak.
menghadapi masalah perubahan data pada estimasi Estimasi biaya konstruksi dikerjakan sebelum
biaya sehingga menyebabkan sejumlah uang hilang pelaksanaan fisik dilakukan dan memerlukan analisa
tanpa diketahui dimanfaatkan untuk apa karena uang detail, kompilasi dokumen penawaran dan lainnya.
yang dikeluarkan tidak sesuai dengan perancangan Estimasi biaya mempunyai dampak pada kesuksesan
yang telah disetujui sebelumnya oleh manajer. proyek dan perusahaan. Keakuratan dalam estimasi
Kejadian ini sangat merugikan perusahaan selaku biaya tergantung pada keahlian dan keaktifan
pelaksana proyek sehingga harus dibuat sistem yang estimator dalam mengikuti seluruh proses pekerjaan
terpusat agar ketika hal ini terulang kembali kita bisa dan sesuai dengan infomasi terbaru. Secara umum
lebih mudah mencari pelakunya. Pada pembuatan komponen biaya yang tercantum dalam estimasi
proyek rumah tinggal type 90 kasus ini pernah biaya konstruksi meliputi estimasi biaya langsung
terjadi, dimana estimator bekerja sama dengan (material, labor & peralatan), estimasi biaya tak
pemilik proyek untuk mengubah biaya bahan langsung, biaya tak terduga, dan keuntungan (profit).
bangunan agar lebih murah. Tentunya dengan kasus Proses analisa biaya konstruksi adalah suatu
seperti ini maka sangat merugikan perusahaan, biaya proses untuk mengestimasi biaya langsung yang
yang dikeluarkan lebih besar dari RAB yang sudah secara umum digunakan sebagai dasar penawaran.
dibuat sebelumnya. Salah satu metoda yang digunakan untuk melakukan
Tujuan dari pembuatan sistem informasi proyek estimasi biaya penawaran konstruksi adalah
dan estimasi biaya ini adalah menghitung secara detail harga satuan pekerjaan
1. untuk meminimalkan kesalahan yang pernah berdasarkan nilai indeks atau koefisien untuk analisa
terjadi seperti perubahan data RAB dan biaya bahan dan upah kerja.
mengurangi kesalahan pembuatan AHS agar Pada awalnya estimasi biaya penawaran yang
perusahan tidak merugi, menggunakan panduan tersebut adalah untuk
2. untuk mengotomatisasikan penyimpanan data menstandarkan harga bangunan berdasarkan kualitas
proyek dan perhitungan biaya pada bidang bangunan yang sarma. Hal ini sangat membatasi
konstruksi bangunan agar lebih terperinci dan para estimator apabila harus memperhitungkan
cepat, dan berbagai faktor resiko yang berbeda pada setiap
3. untuk meningkatkan laba perusahaan. daerah. Resiko ketidak-seragaman ketrampilan
tukang, bervariasinya mutu bahan di setiap daerah,
2. Landasan Teori kendala-kendala teknis lainnya yang mempengaruhi
pemilihan metoda konstruksi dan lain sebagainya
2.1 Estimasi Biaya adalah merupakan faktor yang berpengaruh secara
Estimasi biaya adalah proses menaksir signifikan pada estimasi biaya penawaran. Faktor
hubungan antara biaya-biaya dan pengaruh resiko tersebut yang menyebabkan nilai indeks juga
penyebab biaya tersebut. Estimasi biaya terbagi 2, berbeda. Padahal nilai indeks yang tercantum dalam
yaitu estimasi biaya langsung dan estimasi biaya SNI maupun BOW (Burgerlijke Openbare Werken)
tidak langsung. Estimasi biaya langsung dihitung masih menganut nilai tunggal.
berdasarkan perkalian harga satuan penawaran
dengan volume pekerjaan yang mengacu pada
gambar dan spesifikasi teknis, sedangkan perkiraan
biaya tidak langsung tidak mudah dilakukan karena

22
SISTEM PERHITUNGAN ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN (STUDI KASUS DI CV.
TELAGA CIPTA SARANA)
2.4 Standar Nasional Indonesia Tentang Analisa pada SNI dengan penomoran semuanya
Biaya Konstruksi menggunakan notasi DT atau Dokumen Teknis
Para estimator di Indonesia dahulu masih (selanjutnya disebut SNI DT ABK). Berbeda dengan
banyak mengacu pada BOW yang ditetapkan standar yang ditetapkan melalui konsensus
tanggal 28 Pebruari 1921 pada jaman pemerintah (perpaduan berbagai pikiran, pengetahuan,
Belanda, karena selama lebih dari 80 tahun informasi, pendapat, dan pengalaman yang berbeda
teknologi konstruksi telah banyak berkembang maka dari berbagai pihak, yang disepakati seluruh anggota
dirasakan perlu adanya suatu analisa harga satuan kelompok yang menghasilkan kesimpulan yang
yang baru yang lebih mengakomodasi lebih utuh dan lebih lengkap), dokument teknis
perkembangan yang ada. Sehubungan dengan hal merupakan Rancangan Standar Nasional Indonesia
tersebut Pusat Penelitian dan Pengembangan (RSNI) tahap empat yang tidak mencapai konsensus
Permukiman sejak akhir tahun 1980an telah untuk ditetapkan menjadi SNI tetapi disahkan oleh
melakukan serangkaian riset tentang analisa harga Badan Standarisasi Nasional (BSN) atas usulan
satuan pada beberapa paket pekerjaan. Hasilnya panitia teknis terkait dan dapat digunakan sebagai
dijadikan SNI dengan penomoran dan tahun acuan atau referensi untuk pihak-pihak yang
penerbitan yang berbeda untuk masing-masing berkepentingan (Wibowo, 2009:3).
pekerjaan. Satu set SNI ini kemudian lebih populer Pertanyaan yang kerapkali diajukan pengguna
disebut sebagai SNI ABK (Badan Standarisasi jasa dalam mengaplikasikan SNI DT ABK salah
nasional, 2007:6). satunya adalah apakah indeks yang ada sudah
Pada kedua acuan tersebut yang dicantumkan memasukkan komponen profit dan biaya overhead.
adalah nilai-nilai indeks atau koefisien yang SNI DT ABK hanya memperhitungkan biaya
didefinisikan sebagai faktor pengali pada langsung yang terdiri dari upah dan material dan
perhitungan biaya bahan dan upah kerja tukang pada tidak memasukkan biaya-biaya tidak langsung
setiap satuan jenis pekerjaan. Metoda ini dapat seperti overhead (biaya produksi selain biaya bahan
dilakukan apabila rencana gambar teknis dan baku dan biaya tenaga kerja langsung) dan mark-up
persyaratan teknis telah tersedia sehingga volume (profit). Alat-alat tangan (handtools) tidak
pekerjaan dapat dihitung. dimasukkan sebagai salah satu komponen harga
SNI ABK memuat informasi indeks-indeks satuan dengan argumentasi bahwa indeks setelah
upah, material dan peralatan yang dibutuhkan memperhitungkan depresiasi sangat kecil sehingga
sebagai input untuk menyelesaikan satu paket diabaikan.
pekerjaan per satuan volume pekerjaan, contohnya
pada paket pekerjaan tanah dan persiapan, salah
satunya adalah pemasangan bowplank atau papan 2.5 Model Waterfall
bangunan (berfungsi untuk membuat titik-titik
bangunan sesuai dengan gambar denah bangunan Model waterfall adalah model klasik yang
yang diperlukan untuk penentuan arah pondasi dan bersifat sistematis, berurutan dalam membangun
juga sebagai dasar ukuran tinggi penentuan software (Pressman, 1997: 39), Berikut ini ada dua
ketinggian lantai dalam rumah dengan permukaan gambaran dari waterfall model.
jalan). Hitungan per meternya dibutuhkan material Fase - fase dalam waterfall model menurut referensi
papan dan paku. Tenaga kerja yang dibutuhkan Pressman, ditunjukkan pada gambar 1.
adalah tukang kayu dan pekerja. Dengan mengacu
ke SNI ABK, didalamnya sudah terdapat nilai
indeksnya, papan memiliki indeks 0,004, paku 0,02,
tukang kayu 0,05 dan pekerja 0,05. Satuan output
yang biasa digunakan adalah m, m2, m3, kg, unit,
tergantung pada jenis pekerjaannya. Jumlah harga di
dapat dari perkalian indeks dan harga satuan
kemudian dikalikan lagi dengan volume pekerjaan.
Satuan yang kerap dipakai untuk input upah, adalah
OJ (orang-jam) atau OH (orang-hari) sementara
untuk material biasanya disesuaikan dengan satuan
outputnya, untuk peralatan, khususnya peralatan
tangan (handtools) harus dibedakan dengan plant Gambar 1.Waterfall model menurut referensi
yang sifatnya fixed biasa dinyatakan dalam unit Pressman
lumpsum.
Sekumpulan hasil riset yang dilakukan oleh Fase - fase dalam Waterfall Model menurut referensi
Puslitbang Permukiman dijadikan dasar penyusunan Sommerville, ditunjukkan pada gambar 2.
SNI yang diterbitkan antara tahun 1994 dan 2002.
Selanjutnya pada tahun 2007 dilaksanakan revisi dan
penambahan jumlah pekerjaan yang didaftarkan

23
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2013 

kebutuhan secara lengkap, perubahan


kebutuhan adalah sesuatu yang wajar terjadi.
3. Waterfall pada umumnya digunakan untuk
rekayasa sistem yang besar dimana proyek
dikerjakan di beberapa tempat berbeda, dan
dibagi menjadi beberapa bagian sub-proyek.

2.6 Penelitian Terdahulu


Penelitian sejenis juga pernah dilakukan oleh
Herwansyah (2005:3), peneliti membuat
perencanaan perhitungan atau estimasi anggaran
biaya tahap desain dan merencanakan jadwal
pelaksanaan pekerjaan pada Proyek Pembangunan
kampus BSI. RAB berdasarkan analisa standar PU (
Gambar 2.Waterfall model menurut referensi Pekerjaan Umum ) pada daerah setempat dengan
Sommerville menggunakan program Microsoft Excell. Untuk
pembahasan disini tidak membicarakan tentang
Berdasarkan gambar 2 tahapan model waterfall biaya pajak PPN.
menurut Sommerville, adalah sebagai berikut : Penelitian mengenai estimasi biaya konstruksi
1. Requirements analysis and definition: pekerjaan batu dan plesteran pernah dilakukan oleh
Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap Supriyatna (2006:4), di dalam penelitiannya
kemudian kemudian dianalisa dan didefinisikan dijelaskan bahwa konstruksi pekerjaan batu dan
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program plesteran selalu ada pada proyek pembangunan
yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan gedung-gedung, sehingga dilakukan estimasi biaya
secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain konstruksi pekerjaan batu bata dengan plesteran dan
yang lengkap. estimasi biaya konstruksi pekerjaan conblock
2. System and software design: Desain dikerjakan (komponen bangunan yang dibuat dari campuran
setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara semen portland atau pozolan, pasir, air dan atau
lengkap. tanpa bahan tambahan lainnya (additive)
3. Implementation and unit testing: desain menggunakan program Microsoft Excell. Cara
program diterjemahkan ke dalam kode-kode mengestimasi yang baik dengan berpedoman pada
dengan menggunakan bahasa pemrograman teori-teori atau metode-metode yang ada dan
yang sudah ditentukan. Program yang dibangun berdasarkan pengalaman yang mendukung.
langsung diuji baik secara unit. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan
4. Integration and system testing: Penyatuan unit- oleh penulis terletak pada tool perhitungan yang
unit program kemudian diuji secara digunakan dalam memperhitungkan estimasi biaya
keseluruhan (system testing). RAB. Peneliti membuat suatu sistem informasi
5. Operation and maintenance: mengoperasikan estimasi biaya dengan adanya tambahan informasi
program dilingkungannya dan melakukan data proyek dan supplier, sehingga hasil laporannya
pemeliharaan, seperti penyesuaian atau menjadi lebih akurat, sedangkan penelitian
perubahan karena adaptasi dengan situasi sebelumnya hanya menggunakan Microsoft Excell.
sebenarnya. 3. Metode Pengembangan System
Metode ini digunakan karena pengaplikasian
menggunakan model ini mudah, kelebihan dari Pengembangan terhadap sistem ini
model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem menggunakan metode pendekatan waterfall.
dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar Pendekatan ini dipilih karena pendekatan ini
di awal project, maka SE (Software Engineering) mempunyai struktur yang jelas dan terarah dalam
dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah setiap tahapan perancangan dan implementasinya.
Kekurangan yang utama dari model ini adalah Secara umum metode pengembangan sistem ini
kesulitan dalam mengakomodasi perubahan setelah dibagi menjadi beberapa tahapan, antara lain:
proses dijalani. Fase sebelumnya harus lengkap dan
selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya. 1. Tahap Perencanaan. Langkah-langkah yang
Masalah yang ada pada model waterfall : dilakukan dalam tahapan ini diantaranya
1. Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang langkah pertama mengidentifikasi masalah,
kaku. yaitu ketika estimator membuat RAB, dia harus
2. Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika melakukan pengelompokan data, membuat
kebutuhan dikumpulkan secara lengkap rumus - rumus, menghubungkan masing-masing
sehingga perubahan bisa ditekan sekecil data dalam link dan sebagainya, selain itu,
mungkin. Tapi pada kenyataannya jarang sekali pernah juga terjadi masalah perubahan data
konsumen/pengguna yang bisa memberikan pada estimasi biaya sehingga menyebabkan

24
SISTEM PERHITUNGAN ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN (STUDI KASUS DI CV.
TELAGA CIPTA SARANA)
sejumlah uang hilang tanpa diketahui lebih spesifik. Model sistem use-case dalam
dimanfaatkan untuk apa. Langkah kedua yaitu sistem perhitungan estimasi biaya ini
menentukan tujuan sistem perhitungan estimasi digambarkan dalam diagram use-case yang
biaya. Tujuan dari pembuatan sitem perhitungan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu diagram
estimasi biaya adalah sebagai media untuk use-case estimator/administrator, dan
memudahkan estmator dalam memperhitungkan diagram use-case manajer.
total biaya yang akan dihabiskan untuk Pada diagram use-case administrator,
mengerjakan sebuah proyek. Estimator administrator mempunyai fungsi sebagai
diharapkan dapat mengefiseinsikan waktu pengelola sistem perhitungan dan
luangnya dan memperkecil kesalahan – bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya sistem tersebut. Fungsi administrator dalam
sehingga dapat membantu meningkatkan sistem ini dapat dilihat pada gambar 4.
perusahaan khususnya dalam bidang konstruksi
pembangunan untuk perhitungan estimasi biaya <<extend>>

agar lebih akurat dan cepat, serta memiliki Menambah Data Proyek Input Data pemilik Proyek

laporan yang baik dan konstan. Langkah ketiga


<<include>>

yaitu pengumpulan data / bahan, penulis Hapus Data Proyek <<include>>

<<include>>

melakukan pengumpulan data dengan cara Edit Data Proyek

<<extend>>

wawancara langsung dengan estimator, Menambah data Bahan Menambah Supplier

Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan,


<<include>>
<<extend>>
<<include>>

menghasilkan data sebagai berikut: Hapus Data Bahan


<<extend>>
Hapus Supplier
<<include>>

a) Informasi proyek yang berisikan informasi membership


Edit Bahan Edit Supplier

<<include>>
<<include>>

Login

tentang proyek seperti nama proyek, alamat, (from Business Use-Case...)

Membuat AHS <<include>>


(f rom Business Use-Case Model)

pemilik, tgl. periode pengajuan, tanggal <<include>>

lelang, tgl. periode pelaksanaan, nomor


Hapus AHS <<include>>

kontrak, tanggal kontrak, nomor SPK, dan Edit AHS <<include>>

tanggal SPK. Membuat RAB

b) RAB berisikan informasi elemen – elemen


yang terdapat pada sebuah RAB
Hapus RAB

c) Cara perhitungan berisikan informasi Edit RAB

tentang bagaimana menghitung sebuah


RAB dari suatu proyek. Gambar 4. Diagram use-case administrator
2. Tahap perancangan sistem, kegiatan yang
dilakukan yaitu membuat pemodelan proses, Administrator dapat menambah data
pemodelan data, dan membuat desain tampilan proyek, hapus data proyek, mengedit data
antar muka (interface). proyek, menambah data bahan, mengedit
a) Pemodelan proses. Pihak–pihak yang terkait data bahan, menghapus data bahan,
pada suatu sistem di dalam sebuah mengelola data supplier, yaitu menambah,
organisasi secara keseluruhan disebut bisnis mengedit, dan menghapus, mengelola AHS,
use-case. Keseluruhan dari pihak–pihak yaitu membuat, menambah, mengedit AHS,
yang terkait merupakan pemakai dari sistem mengelola RAB, yaitu membuat,
ini, sehingga pengelompokan dari pihak- menambah, mengedit, dan menghapus.
pihak tersebut dinamakan membership. Administrator diharuskan login untuk dapat
Pada sistem perhitungan ini yang akan melakukan aktifitas tersebut.
dibuat pihak-pihak yang terkait yaitu Manajer bertindak sebagai pengontrol
administrator / estimator, dan manajer. dalam sistem perhitungan ini. Meskipun
Bisnis use-case ditunjukkan pada gambar 3. terdapat administrator sebagai seseorang
yang bertanggung jawab atas data dalam
<<include>> sistem perhitungan ini, namun manajer
membership Menggunakan Sistem Perhitungan Login
hendaknya mengetahui data - data semua
proyek yang akan ditampilkan dalam sistem
perhitungan ini. Fungsi manajer pada sistem
perhitungan ini dapat dilihat pada gambar 5.
estimator manajer

Gambar 3. Bisnis use-case sistem


perhitungan

Penggambaran sistem use-case ini


merupakan penggambaran dari bisnis use-
case yang digambarkan secara detail atau

25
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2013 

c) Rancangan antarmuka, rancangan


antarmuka aplikasi digunakan untuk
Melihat data proyek

memberikan gambaran mengenai sistem


perhitungan estimasi biaya konstruksi
Melihat data bahan

bangunan yang dirancang. Rancangan antar


Manager
Melihat Data Supplier
Login muka input data AHS (Analisa Harga
satuan) pekerjaan yang berfungsi untuk
(from Business Use-Case Mo...
(from Business Use-Case Model)

Melihat AHS
untuk memasukkan data-data pendukung
AHS seperti data material, upah dan alat
Melihat RAB
serta koefisiennya masing-masing.
Rancangan input data AHS pekerjaan
Gambar 5. Diagram use-case manajer ditunjukkan pada gambar 7.
Manajer dalam sistem perhitungan ini dapat
melihat data - data yang berkaitan dengan
sistem, seperti data proyek, bahan, supplier,
AHS, dan RABnya. Seluruh aktifitas
tersebut dapat dilakukan apabila manajer
melakukan login ke dalam sistem terlebih
dahulu.
b) Pemodelan Data. Pemodelan data pada
sistem perhitungan estimasi biaya
konstruksi bangunan meliputi
penggambaran entity relationship diagram,
merancang tabel-tabel yang dibutuhkan
pada database, dan membuat relasi antar
tabel. Entity Relationship yang dibuat Gambar 7. Rancangan input data AHS
memiliki keterkaitan antara data yang satu
dengan data yang lainnya. Tabel-tabel yang Rancangan antar muka form data pekerjaan
telah dirancang kemudian direlasikan antara RAB berfungsi untuk melihat analisa apa
tabel satu dengan yang lain untuk saja yang sudah diterapkan berikut nilai
mendukung kelancaran pengolahan data. volumenya. Desain Rancangan antar muka
Gambar 6 merupakan hubungan antar tabel form data pekerjaan RAB ditunjukkan pada
yang saling berelasi. gambar 8.
lainLain identitasPerusahaan
bahan idLainLain id
idBahan idSupplier namaPerusahaan
idSupplier nama alamat
namaBahan satuan kota
satuan hargaSatuan telp

hargaSatuan tanggalUpdate NPWP

tanggalUpdate supplier SIUP


idSupplier TDP
namaSupplier namaDirektur
alamat namaEstimator
telephone
email

alatBantu
harga
Gambar 8. Rancangan antar muka form data
administrator
pekerjaan RAB
idAlatBantu
idSupplier idUser
upah
namaAlatBantu pass
idUpah
satuan idSupplier
hargaSatuan namaUpah
tanggalUpdate

RAB
satuan
hargaSatuan
4. Hasil dan pembahasan
idRAB tanggalUpdate
idAHSHeader
AHSDetail
4.1 Hasil Implementasi Rancangan
volume
idAHSDetail
totalHarga
id
idProyek
idBual
koefisien Form Input Data Analisa Harga Satuan
Pekerjaan ini untuk memasukkan data - data
jumlahHarga
identitasProyek
idProyek
namaProyek
alamat pendukung AHS seperti data material, upah dan alat
AHSHeader
serta koefisiennya masing-masing. Pilih kelompok
kabupaten
idAHSHeader kota
idAHSDetail propinsi

AHS
lantai
nilaiAHSPekerjaan
pemilik
tanggalPeriodePengajuan
pekerjaan dimana AHS yang akan diinput datanya
pada form Kelompok Pekerjaan, contohnya, kita
id
idProyek tanggallelang
kodePekerjaan
tanggalPeriodePelaksanaan
satuan

akan memilih kelompok pekerjaan beton. Form ini


nomorKontrak
hargaSatuan
identitasPemilikProyek nomorSPK

idPemilik tanggalKontrak

idProyek
pemilikProyek
tanggalSPK
sifatnya dropdown list, artinya semua pekerjaan
pekerjaan
alamat
telephoneRumah
yang ada di dalam kelompok tersebut akan tampil
ketika mengklik dropdown list tersebut. Tampilan
kodePekerjaan telephoneKantor
kodeKelompok handphone
namaPekerjaan faximile
harga
satuan
email
form Input data analisa harga satuan pekerjaan
ditunjukkan pada gambar 9.
kelompokPekerjaan
kodeKelompok
kelompokPekerjaan

Gambar 6. Relasi antar tabel

26
SISTEM PERHITUNGAN ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN (STUDI KASUS DI CV.
TELAGA CIPTA SARANA)

Gambar 9.Form input data analisa harga satuan Gambar 11.Form laporan dan analisa RAB
pekerjaan
Pilih Print Preview RAB untuk melihat laporan
Pada form database nama pekerjaan, estimator RAB. Terdapat dua opsi, tampilan penuh atau
akan membuat RAB suatu proyek. Pada dropdown tampilan singkat. Jika yang dipilih adalah tampilan
list pekerjaan akan muncul kelompok - kelompok singkat, harga satuan dari AHS yang ditampilkan
pekerjaan yang terdapat pekerjaan yang sudah kita merupakan total dari harga satuan bahan, harga
pilih sebelum, pilih salah satu dari beberapa satuan upah dan harga satuan alat. Berikut ini adalah
kelompok pekerjaan yang terdapat pada dropdown contoh dari Print Preview untuk RAB yang sudah
list kelompok pekerjaan. Setelah memilih kelompok dibuat dapat dilihat pada gambar 12.
pekerjaan maka selanjutnya memilih nama AHS
pekerjaannya, pilih satu pekerjaan, dan otomatis
pada kolom kode AHS pekerjaan dan Satuan akan
terload secara otomatis. kemudian pilih lantainya.
Setiap pekerjaan bisa memiliki beberapa lantai,
tergantung proyek dan kebutuhannya. Selanjutnya
masukkan volumenya, dan ketika di tekan enter
maka jumlah harganya akan keluar. klik simpan
untuk menyimpan. Tampilan form database nama
pekerjaan ditunjukkan pada gambar 10.

Gambar 12. Print preview untuk RAB yang sudah


dibuat

Jika yang dipilih adalah tampilan penuh, maka


harga satuan AHS akan dijabarkan masing-masing
untuk harga satuan bahan, upah dan alat. Kita juga
bisa menampilkan RAB secara lebih terinci lagi,
dengan komponen Bahan, Upah dan Alat ikut
ditampilkan. Klik opsi Print Preview Kebutuhan
Semua Bahan. Pilih opsi Kelompok Pekerjaan,
Gambar 10. Form database nama pekerjaan Nama Pekerjaan, Lantai dan Elemen Biaya yang
ingin ditampilkan (bisa juga opsi tampilkan semua).
Menu untuk melihat laporan RAB yang Hasilnya seperti ditunjukkan print preview pada
merupakan hasil perhitungan berdasarkan informasi gambar 13
yang sudah kita masukkan dalam database, yaitu
database Material, Upah dan Alat, database Analisa
Harga Satuan Pekerjaan dan database Pekerjaan.
Selain itu, menu ini juga untuk memasukkan
informasi nilai keuntungan kontraktor, PPn, dan juga
untuk melakukan mark up atau diskon terhadap
RAB yang sudah dibuat. Menu tersebut ditunjukkan
pada gambar 11.

27
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2013 

ID Deskripsi Prosedur pengujianInput Pengujian Output yang Hasil yang Kesimpulan


kasus diharapkan didapat
uji
digunakan terpilih
bertambah
5. Menambahkan 5. Data Sesuai yang Berhasil
data bahan, upah dan bahan, upah, diharapkan
alat bantu. dan alat bantu
bertambah
6. Menambahkan 6. AHS Sesuai yang Berhasil
AHS proyek pekerjaan diharapkan
proyek
bertambah
4. Pengelolaan RAB 1. Membuka proyek 1. Data Sesuai yang Berhasil
proyek diharapkan
terbuka
2. Memilih 2. Kelompok Sesuai yang Berhasil
Kelompok pekerjaan pekerjaan diharapkan
terpilih
3. Memilih pekerjaan3. Pekerjaan Sesuai yang Berhasil
sesuai dengan terpilih sesuai diharapkan
kelompoknya dengan
kelompok
Gambar 13. laporan RAB yang sudah dibuat dengan pekerjaan,
kode
komponen bahan, upah dan alat bantu. pekerjaan dan
satuan tampil
secara
otomatis
4.2 Pengujian Sistem 4. Memilih lantai 4. Lantai
pekerjaan tersebut untuk
Sesuai yang
diharapkan
Berhasil

Pengujian sistem perhtiungan estimasi biaya pekerjaan


terpilih
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa 5. Menambahkan
jumlah volume
5. Volume Sesuai yang
untuk diharapkan
Berhasil

efektifnya pada saat diimplemetasikan, selain itu, pekerjaan


bertambah
dengan dilakukannya pengujian akan dapat diketahui dan jumlah
harga tampil
adanya kesalahan - kesalahan dalam proses coding ID-3 1. Pengelolaan 1. Administrator 1. Menambahkan
otomatis
1. Bahan, Sesuai yang Berhasil
maupun dalam menghasilkan output sistem bahan, upah, dan alat melakukan Login
bantu
bahan, upah dan alat upah, dan alat diharapkan
bantu bantu
perhitungan ini sehingga kesalahan tersebut dapat di 2. Kegiatan
bertambah
2. Mengubah bahan, 2. Bahan, Sesuai yang Berhasil
perbaiki. Tabel pengujian sistem perhitungan Administrator upah, dan alat bantu upah, dan alat diharapkan
bantu terubah,
estimasi biaya merupakan data dari hasil pengujian tanpa ada
duplikasi data
sistem perhitungan estimasi biaya yang di buat. 3. Menghapus data 3. Data Sesuai yang
bahan, upah, dan alat bahan, upah, diharapkan
Berhasil

Berdasarkan pengujian, pembuatan AHS dan bantu dan alat bantu


terhapus
RAB ini dapat berjalan sesuai dengan perancangan, ID-4 1. Pengelolaan data 1. Administrator
Supplier melakukan Login
1. Menambahkan
data supplier
1. Data
supplier
Sesuai yang
diharapkan
Berhasil

sehingga perhitungan estimasi biaya dapat bertambah


2. Kegiatan 2. Mengubah data 2. Data Sesuai yang Berhasil
dijalankan tanpa adanya terjadi kesalahan. Administrator supplier Supplier diharapkan
terubah, tanpa
Perhitungan estimasi biaya ini digunakan untuk ada duplikasi
data
memperhitungankan biaya yang akan di keluarkan 3. Menghapus data 3. Data Sesuai yang Berhasil
supplier supplier diharapkan
pada saat implementasi proyek. terhapus
ID-5 1. Pengelolaan 1. Administrator 1. Mengubah 1. Password Sesuai yang Berhasil
password melakukan Login password administrator diharapkan
administrator administrator terubah
Tabel1. Hasil Pengujian 2. Kegiatan
ID Deskripsi Prosedur pengujian Input Pengujian Output yang Hasil yang Kesimpulan Administrator
kasus diharapkan didapat
uji
ID-1 Pengelolaaan data
perusahaan
Administrator
melakukan login
Menambahkan Data
informasi perusahaaninformasi
Sesuai yang
diharapkan
Berhasil
Berdasarkan pelaksanaan pengujian, output
perusahaan
bertambah dari sistem yang dirancang telah sesuai dengan yang
ID-2 Pengelolaan proyek 1. Administrator
melakukan login
1. Menambahkan
informasi proyek
1. Data
informasi
Sesuai yang
diharapkan
Berhasil
diharapkan sehingga dapat disimpulkan bahwa
proyek
bertambah perancangan sistem perhitungan estimasi biaya
2. Kegiatan
Administrator
2. Mengubah data 3. Data
infromasi proyek infromasi
Sesuai yang
diharapkan
Berhasil
konstruksi bangunan ini berhasil.
proyek
terubah, tidak 5. Kesimpulan dan Saran
terjadi
duplikasi data
3. Menghapus data 3. Data
proyek proyek
Sesuai yang
diharapkan
Berhasil
5.1 Kesimpulan
2. Pembuatan data 1. Menambahkan
terhapus
1. Data Sesuai yang Berhasil
Berdasarkan hasil dan pembahasan
pemilik proyek informasi data
pemilik proyek
informasi
pemilik
diharapkan perancangan Sistem perhitungan estimasi biaya
proyek
bertambah
konstruksi bangunan, maka kesimpulan yang dapat
2. Mengubah data 2. Data
pemilik proyek pemilik
Sesuai yang
diharapkan
Berhasil diambil adalah sebagai berikut :
proyek
3. Menghapus data 3. Data Sesuai yang Berhasil
1. Sistem perhitungan estimasi biaya konstruksi
pemilik proyek pemilik
proyek
diharapkan bangunan ini bisa mengurangi kesalahan dalam
terhapus pembuatan AHS karena pekerjaan
3. Pembuatan AHS 1. Membuka proyek 1. Data Sesuai yang Berhasil
proyek proyek diharapkan menggunakan sistem pemilihan dropdown list.
terbuka
2. Memilih 2. Kelompok Sesuai yang Berhasil 2. Pembuatan estimasi biaya proyek sudah bisa
Kelompok pekerjaan pekerjaan diharapkan
terpilih diotomatisasikan dengan adanya sistem
3. Memilih pekerjaan3. Pekerjaan Sesuai yang Berhasil
sesuai dengan terpilih sesuai diharapkan perhitungan ini, sehingga prosesnya lebih cepat
kelompoknya dengan
kelompok dan akurat.
pekerjaan,
kode
pekerjaan dan
satuan tampil 5.2 Saran
secara
otomatis Saran dalam penelitian ini yaitu :
4. Menambahkan 4. Lantai Sesuai yang Berhasil
lantai berapa untuk diharapkan
pekerjaan tersebut pekerjaan

28
SISTEM PERHITUNGAN ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN (STUDI KASUS DI CV.
TELAGA CIPTA SARANA)
1. Adanya penambahan fitur yang dibutuhkan Pressman, R.S. 1997. Software Engineering: A
oleh perusahaan kontraktor misalnya daftar Practioner's Approach. 4th . McGrawHill.
nama pekerja dan penjadwalan pengerjaan
proyek Supriyatna, Y. 2009. Estimasi Biaya konstruksi
2. Adanya file update harga barang dan pekerjaan pekerjaan batu dan plesteran. Jurnal bidang
yang bisa dilakukan secara berkala dan rekayasa, vol.6 (No.2), 6.
otomatis terupdate lewat online.
Wibowo, A. 2009. Standar Nasional Indonesia
Daftar Pustaka: Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan:
Aplikasi Dan Permasalahannya. Pusat Penelitian
Badan Standarisasi Nasional 2007. Pedoman dan Pengembangan Permukiman Badan Penelitian
Standarisasi Nasional 06:2007 tentang Tata Cara dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.
Penomoran Standar Nasional Indonesia dan
Dokumen Teknis, Badan Standarisasi Nasional, Yusuf, D., 2010. Studi Estimasi Biaya Tidak
Jakarta. Langsung Proyek Konstruksi Pada Perusahaan
Konstraktor Kualifikasi Besar di Daerah Bandung
Herwansyah, D. 2005. Estimasi Anggaran Biaya dan Jakarta. Tesis Program Magister. Institut
Konstruksi Dan Rencana Penjadwalan Tahap Teknologi Bandung.
Desain Pada Pembangunan Kampus Bsi Margonda
– Depok. Jurnal Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan.

29

Anda mungkin juga menyukai