Bahan Menteri Perindustrian - Acara Seminar Logistik 16 Okt 2019
Bahan Menteri Perindustrian - Acara Seminar Logistik 16 Okt 2019
REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Perindustrian
Jakarta, 16 Oktober 2019
INISIATIF MAKING INDONESIA 4.0: ASPIRASI
Pemerintah telah Meluncurkan Inisiatif Making Indonesia 4.0 pada April 2018
2
2
INISIATIF MAKING INDONESIA 4.0: 10 AGENDA NASIONAL
Perbaikan kinerja logistik berkaitan dengan perbaikan alur aliran material
3 3
INISIATIF MAKING INDONESIA 4.0: 5 SEKTOR PRIORITAS
4
INISIATIF MAKING INDONESIA 4.0: 5 SEKTOR PRIORITAS
Masalah, kebutuhan, dan teknologi logistik di era industri 4.0
Industri Prioritas Masalah Logistik Kebutuhan Utama Teknologi
Industri 4.0
Industri Makanan Inefisiensi rantai pasok Meningkatkan efisiensi Smart container management yang
& Minuman value chain (antara dapat menyesuaikan temperatur,
lain: efisiensi jaringan traceability & transparansi
cold chain)
Industri Tekstil & Inefisiensi rantai pasok Belum teridentifikasi RFID sebagai transparansi dalam
Busana rantai pasok
Industri Otomotif Tingginya biaya logistik Belum teridentifikasi Platform manufaktur logistik
terpadu yang memungkinkan
traceability
Industri Kimia Inefisiensi rantai pasok Belum teridentifikasi Teknologi yang memungkinkan
kontrol temperatur, Traceability &
transparansi
Industri Elektronik Tingginya biaya logistik Belum teridentifikasi • Solusi IoT untuk pelacakan jarak
jauh, pemantauan, dan
pengendalian jarak jauh.
• Augmented reality & drones 5
EVOLUSI LOGISTIK: EVOLUSI LOGISTIK MENGIKUTI EVOLUSI INDUSTRI
2016
Sumber : Galindo
6
TREN TEKNOLOGI LOGISTIK 4.0
TEKNOLOGI DAMPAK PADA RANTAI PASOK DAN LOGISTIK
Physical Internet • Peningkatan efisiensi, keamanan, dan transparansi rantai pasok
(based on the IoT) • Peningkatan sustainabilitas lingkungan (perencanaan sumberdaya lebih efisien)
Sumber : PWC
7
TREN TEKNOLOGI LOGISTIK 4.0
Sumber : PWC
8
RADAR TREN LOGISTIK
Tren Sosial, Bisnis, dan Teknologi yang Mengubah Model Bisnis Kedepan
Tren Tren
Sosial dan Bisnis Teknologi
Tinggi Tinggi
• Smart Containerization • Self-driving Vehicles
• Batch Size One • Artificial Intelligence
Medium
• Fair & Responsible Logistics Medium • Robotics & Automation
• Fresh Chain • Internet of Things
• Connected Life • Big Data Analytics
• Product-Service System • Cloud Logistics
(Servitization) Rendah • Augmented Reality
Rendah
• Logistics Marketplace • Low-cost Sensor Solution
• Blockchain
Tinggi : Menciptakan cara-cara baru dari doing business dan berpotensi disruptive.
Medium : Menghasilkan peningkatan siginifikan.
9
Rendah: Menghasilkan peluang peningkatan incremental.
Sumber : DHL
TANTANGAN DAN KAPABILITAS LOGISTIK DI ERA LOGISTIK 4.0
Jepang
2.5
China
2
Thailand
1.5
Vietnam
1
India
0.5
Indonesia
0 1 2 5 26 32 39 44 46
Peringklat LPI
Sumber : https://lpi.worldbank.org/
1111
TRANSFORMASI LOGISTIK:
DARI PERTUKARAN DATA BILATERAL KE PLATFORM DIGITAL
• Inkonsistensi informasi lintas organisasi dan blind spot dalam keseluruhan • Keamanan dan kemudahan akses pada informasi rantai pasok dari
rantai pasok yang menyebabkan inefisiensi aliran barang. ujung ke ujung (end to end supply chain)
• Pengiriman pesan peer to peer (bilateral) sangat kompleks, mahal dan • Kepastian atas keaslian dan imutabilitas dokumen digital.
rumit. • Terpercayanya alur kerja lintas organisasi.
• Proses manual berbasis kertas sangat time-consuming. • Penilaian risiko menjadi lebih baik dan intervensi yang tidak perlu
• Penilaian risiko seringkali menghadapi kendala kurangnya informasi; semakin berkurang
• Proses custom clearance rentan terhadap fraud. • Biaya administrasi yang jauh lebih murah dan eliminasi biaya untuk
• Biaya administrative dalam penanganan container shipment hampir sama memindahkan dokumen fisik lintas batas internasional
nilainya dengan biaya aktual transportasi fisik.
Dalam rangka perbaikan kinerja logistik di era logistik 4.0 perlu dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
• Mengembangkan platform logistik 4.0 berbasis blockchain, cloud, big data, dan IoT;
• Platform logistik 4.0 ini diharapkan:
i. Dapat menyelesaikan masalah inefisiensi logistik yang bersifat multi-sektor, lintas organisasi,
dan lintas batas, untuk meningkatan kelancaran aliran material, aliran finansial, dan aliran
informasi/digital secara efektif dan efisien;
ii. Menjamin ketersediaan material yang berkualitas (Q), stabilitas dan daya saing harga barang (C),
dan penurunan disparitas harga barang (C) serta mendorong delivery barang pada waktu yang
tepat (D)
sehingga dapat mendorong tercapainya visi Indonesia menjadi top 10 ekonomi dunia pada tahun
2030.
• Setelah seminar ini, kami mengharapkan agar para pemangku kepentingan logistik dapat
berkolaborasi dalam memetakan permasalahan dasar dalam ekosistem logistik dan
menyiapkan rencana aksi pilot project logistik 4.0 di Indonesia yang seyogyanya mulai
dilaksanakan pada tahun 2020.
13