Anda di halaman 1dari 5

Nama : Siti Mifthakhur Rohim

Kelas : XI IPA 3
Nomor : 12

PENGERTIAN ENZIM, MACAM-MACAM ENZIM DAN


FUNGSINYA

Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup


di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang
berikatan dengan protein. Enzim mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang
sama.
3. Enzim bekerja secara spesifik, maksudnya enzim hanya
berpengaruh terhadap substrat tertentu saja.
4. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, meningkatkan laju
reaksi, tidak mempengaruhi keseimbangan reaksi.
5. Enzim bekerja bolak-balik.
6. Diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
7. Enzim merupakan protein.
8. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti pH, suhu,
konsentrasi substrat, pengaktif (aktivator) , dan penghambat
(inhibitor).

Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif,


kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat.
Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas, diaktifkan
dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim tripsin
yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama
lainnya menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat
digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian
enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.
a. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan
panas, dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Contoh,
dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan,
tergantung dari enzimnya.

b. Koenzim
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada
apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan
dari apoenzim. Koenzim bersifattermostabil (tahan panas),
mengandung ribose dan fosfat. Fungsinya menentukan sifat dari
reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin
Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase.
Disini NADP berfungsi sebagai akseptor hidrogen.

Koenzim dapat bertindak sebagai penerima/akseptor hidrogen,


seperti NAD atau donor dari gugus kimia, seperti ATP
(Adenosin Tri Phosfat).

Gambar 2.1 Holoenzim, apoenzim, koenzim, dan substrat


Sifat-sifat enzim sebagai berikut.
a. Enzim mengalami denaturasi/kerusakan pada temperatur tinggi.

b. Efektif dalam jumlah kecil.


c. Tidak berubah pada waktu reaksi berlangsung.

d. Tidak memengaruhi keseimbangan, tetapi hanya mempercepat reaksi.

e. Spesifik untuk reaksi tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi enzim dan aktivitas enzim


sebagai berikut.
 Temperatur atau suhuUmumnya enzim bekerja pada suhu
yang optimum. Apabila suhu turun, maka aktivitas akan terhenti
tetapi enzim tidak rusak. Sebaliknya, pada suhu tinggi aktivitas
menurun dan enzim menjadi rusak.
 Air
Air berperan dalam memulai kegiatan enzim. Contoh pada waktu
biji dalam keadaan kering kegiatan enzim tidak kelihatan. Baru
setelah ada air, melalui imbibisi mu-lailah biji berkecambah.
 pHPerubahan pH dapat membalikkan kegiatan enzim, yaitu
mengubah hasil akhir kembali menjadi substrat.
 Hasil akhirKecepatan reaksi dalam suatu proses kimia tidak selalu
konstan. Misal, kegiatan pada awal reaksi tidak sama dengan
kegiatan pada pertengahan atau akhir reaksi. Apabila hasil akhir
(banyak), maka akan menghambat aktivitas enzim.
 SubstratSubstrat adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang
baru. Umumnya, terdapat hubungan yang sebanding antara
substrat dengan hasil akhir apabila konsentrasi enzim tetap, pH
konstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang
tersedia dua kali lipat, maka hasil akhir juga dua kali lipat.
 Zat-zat penghambatZat-zat penghambat adalah zat-zat kimia yang
menghambat aktivitas kerja enzim. Contoh, garam-garam dari
logam berat, seperti raksa.
Contoh-contoh enzim dalam proses metabolisme sebagai berikut.
 Enzim katalase. Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan
hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Katalase 2H 2O2 →
2H2O + O2
 Enzim oksidase. Enzim oksidase berfungsi mempergiat
penggabungan O2 dengan suatu substrat yang pada saat bersamaan
juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O.
 Enzim hidrase. Enzim hidrase berfungsi menambah atau
mengurangi air dari suatu senyawa tanpa menyebabkan terurainya
senyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase,
akonitase.
 Enzim dehidrogenase. Enzim dehidrogenase berfungsi
memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang lain.
 Enzim transphosforilase. Enzim transphosforilase berfungsi
memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke molekul lain dengan
bantuan ion Mg2+.
 Enzim karboksilase. Enzim karboksilase berfungsi dalam
pengubahan asam organik secara bolak-balik. Contoh pengubahan
asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase
piruvat.
 Enzim desmolase. Enzim desmolase berfungsi membantu dalam
pemindahan atau penggabungan ikatan karbon. Contohnya,
aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan
dehidroksiaseton.
 Enzim peroksida. Enzim peroksida berfungsi membantu
mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan oksigen yang
dipergunakan diambil dari H2O2.

c. Cara Kerja Enzim


Cara kerja enzim yaitu mengkatalis reaksi dengan
meningkatkan laju reaksi, yaitu dengan menurunkan energi aktivasi
dari EA₁ menjadi EA₂. Adanya penurunan energi aktivasi dilakukan
dengan cara membentuk kompleks dengan substrat. Sesudah dihasilkan
produk, selanjutnya enzim dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk
kompleks yang baru dengan substrat lainnya.

Enzim mempunyai sisi aktif, yakni bagian enzim yang fungsinya


sebagai katalis. Pada bagian ini, tedapat gugus prostetik yang diduga
memiliki peranan sebagai zat elektrofilik sehingga mampu mengkatalis
reaksi yang diinginkan.

Cara kerja enzim bisa dijabarkan dengan 2 teori, yakni teori kecocokan
yang terinduksi, dan teori gembok dan anak kunci.

1) Teori kecocokan yang terinduksi


Berdasarkan teori kecocokan yang terinduksi (induced fit theory),
bagian sisi aktif enzim memiliki bentuk yang fleksibel.
Saat substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif enzim
mengalami modifikasi melingkupi substrat membentuk kompleks. Saat
produk telah lepas dari kompleks, enzim yang tidak aktif lepas. Sehinga
substrat lainnya kembali mengalami reaksi dengan enzim tersebut.

2) Teori gembok anak kunci


Berdasarkan teori gembok anak kunci (lock and key theory), enzim dan
substrat bergabung membentuk kompleks, yang digambarkan seperti
kunci yang masuk ke dalam gembok. Substrat mampu bereaksi dengan
energi aktivasi rendah di dalam kompleks. Sesuah mengalami reaksi,
kompleks lepas dan membebaskan enzim serta melepaskan produk.

Anda mungkin juga menyukai