A. Latar Belakang
Kegiatan bermain merupakan hal yang sangat dinikmati oleh anak-anak.
Mainan yang disukai anak dapat digunakan untuk menarik perhatian serta
mengembangkan kapasitas dan pengetahuan anak tersebut (Sugianto, 2010).
Bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara
optimal. Anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira, atau
perasaan lainnya sehingga hal tersebut memberikan kebebasan bermain untuk
anak sehingga orang tua dapat mengetahui suasana hati si anak. Oleh karena
itu dalam memilih alat bermain hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin
dan usia anak.
Bermain dapat menjadi bahasa yang paling universal, meskipun tidak
pernah dimasukkan sebagai salah satu dan ribuan bahasa yang ada di dunia.
Melalui bermain, anak-anak dapat mengekspresikan apapun yang mereka
inginkan. Bermain juga menjadi media terapi yang baik anak-anak bermasalah
selain berguna untuk mengembangkan potensi anak. Bermain adalah
pekerjaan atau aktivitas anak sangat penting. Melalui bermain akan semakin
mengembangkan kemampuan dan keterampilan motorik anak, kemampuan
1
kognitifnya, melalui kontak dengan dunia nyata, menjadi eksis di
lingkungannya, menjadi percaya diri, dan masih banyak lagi manfaat lainnya
Tujuan dari terapi bermain yaitu merangsang perkembangan anak
sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri dan bermain secara
optimal. Anak usia pra-sekolah umunya perkembangan bahasa akan terus
berkembang, mereka akan mengganggap bahwa semua orang berpikir seperti
apa yang mereka lakukan. Pada masa ini anak kaya akan imajinasi dan
kemampuan untuk meniru, semua jenis permainan (Wong, 2011). Dalam
kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktifitas bermain ini tetap perlu
dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak. Contoh terapi bermain untuk
anak pra-sekolah adalah permainan ular tangga.
Permainan ular tangga adalah permainan yang dibagi menjadi kotak kecil,
sejumlah ular atau tangga digambar dibeberapa kotak yang menghubungkan
dengan kotak lain (Francisca, 2010). Permainan ular tangga yang akan
dilakukan pada kegiatan ini merupakan ular tangga yang dibuat dengan wadah
berbentuk persegi sama dengan bentuk ular tangga biasanya namun didalam
permainan akan ada berupa pertanyaan yang berisi pembelajaran yang
diberikan kepada anak sehingga pada permainan ini juga dapat melatih
kecerdasan anak dan mengembangkan pola piker anak.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti program bermain diharapkan anak dapat
bersosialisasi dan dapat mengekspresikan perasaannya, meningkatkan
komunikasi antar teman sebaya, dan untuk melanjutkan tumbuh kembang
anak.
2
2. Tujuan Khusus
Untuk melatih keterampilan bahasa, anak bebas mengekspresikan
perasaannya, mengetahui situasi hati anak, memahami kemampuan diri,
kelemahan dan tingkah laku terhadap orang lain, merupakan alat
komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat berkomunikasi dengan
teman sebaya.
C. Sasaran
1. Peserta anak preschool
D. Jenis Permainan
E. Metode
- Demonstrasi
F. Media
- alat bermain ular tangga
- 1 buah dadu
3
G. SETTING TEMPAT
Keterangan :
= peserta
= moderator
= fasilitator
= Dokumentasi
= Notulen
H. WAKTU PELAKSANAAN
I. Pengorganisasian Kelompok
Terapi Bermain
4
Tugas : Memimpin jalannya program terapi bermain
J. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Keterangan Waktu Metode
b. Menyiapkan alat-alat.
K. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
6
DAFTAR PUSTAKA
7
Lampiran
Cara bermain: