Anda di halaman 1dari 2

Konsepsi

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999


tentang Kehutanan

Latar Belakang

Sesuai Pasal 12 UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan bahwa perencanaan


kehutanan meliputi inventarisasi hutan, pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan
kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelola hutan, penyusunan rencana kehutanan.
Perencanaan yang banyak menimbulkan masalah di bidang kehutanan adalah
pengukuhan kawasan hutan dimana kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan hutan
adalah tempat pemukiman, ibu kota kabupaten dan lain-lain.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 Tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (UU
tentang Kehutanan) sudah tidak sesuai lagi dengan prinsip penguasaan dan pengurusan
hutan, serta tuntutan perkembangan keadaan pada saat ini.

Dasar Penyusunan

Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 27, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945;

PUU Terkait

● Undang-Undang Nomor 41/1999 tentang Kehutanan


● Undang-Undang Nomor 26/2007 tentang Penataan Ruang
● Undang-Undang Nomor 32/2009 tentang Perlindungan dan
● Pengelolaan Lingkungan Hidup
● Undang–Undang Nomor 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
● Undang-undang Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara

Arah dan Jangkauan Pengaturan

Meliputi ketentuan umum, asas, prinsip dan tujuan, jenis-jenis hutan, pengelolaan
hutan, pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan, pengukuhan kawasan hutan,
serta pengaturan mengenai sanksi.

Materi Pengaturan
● Penguasaan hutan
● Status dan fungsi hutan
● Pengurusan hutan
● Perencanaan kehutanan
● Pengelolaan hutan
● Penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan serta penyuluhan kehutanan
● Penyerahan kewenangan kehutanan
● Masyarakat hukum adat
● Peran serta masyarakat

Anda mungkin juga menyukai