Disusun oleh :
BANDUNG
2015/201
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata
kuliah Landasan Pendidikan yang mana merupakan salah satu mata kuliah utama
yang sangat penting untuk disampaikan kepada mahasiswa karena ini merupakan
tolak ukur di fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya jurusan PGRA
khususnya penanaman norma dan bertujuan agar pesan moral yang ingin di
sampaikan guru dapat benar-benar sampai dan di pahami oleh anak-anak untuk
bekal kehidupannya di masa depan.
Kami menyadari bahwa makalah yang sederhana ini jauh dari
kesempurnaan. Karena itu, dengan segala kerendahan hati kami memohon kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak, terutama Bapak Dosen selaku
pembimbing mata kuliah ini. Dan penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan khususnya menambah wawasan bagi para pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan gerak?
2. Apa saja macam-macam gerak?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-Macam Gerak
Dalam bahasa Indonesia kata motor dan movement diterjemahkan sebagai
gerak atau gerakan tanpa mengandung perbedaan di dalamnya. Movement adalah
gerak yang bersifat eksternal atau dari luar dan mudah diamati, sedangkan motor
adalah gerakan yang bersifat internal atau dari dalam, konstan, dan sukar diamati.
Gerakan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi ruang atau jarak (space) dan
dari sistem otot. Dilihat dari segi ruang atau jarak (space) gerakan ini dapat di bagi
menjadi :
1.Gerak lokomotor
2.Gerak nonlokomotor (stabilisasi)
Ditinjau dari sistem otot, gerakan dapat dibagi tiga sebagai berikut.
1. Fleksi
2. Eksistensi
3. Rotasi
Fleksi adalah gerakan refleksi otot yang menyebabkan gerakan
membengkok, eksistensi adalah gerakan meluruskan atau membentangkan yang
berlawanan dengan fleksi, sedangkan rotasi adalah gerakan berputar yang
berporos pada satu sumbu.
Menurut teori taksonomi yang dikemukakan oleh Harrow (1971) gerakan manusia
dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Gerakan refleks (reflex movement)
Gerakan refleks adalah gerakan atau tindakan manusia yang timbul
sebagai reaksi terhadap suatu stimulus tanpa keterlibatan kesadaran. Gerak refleks
umumnya telah dimiliki sejak manusia dilahirkan dan berkembang hingga
dewasa.
2. Gerakan dasar (basic fundamental movement)
5
Gerak dasar fundamental merupakan pola gerakan yang menjadi dasar
untuk ketangkasan gerak yang lebih kompleks. Gerakan-gerakan ini terjadi atas
dasar gerakan refleks yang berhubungan dengan badannya, merupakan bawaan
sejak lahir dan terjadi tanpa melalui latihan.
6
menyangkut aktivitas stationer, seperti membungkuk, meregang, menarik ,
memutar, mangayun, mengangkat, merentang, merendahkan tubuh dan membalik.
Pada waktu stabilisasi berkembang lokomotor juga dipacu. Lokomotor mencakup
proyeksi tubuh terhadap ruang eksternal dengan pengubahan lokasi baik vertikal
maupun horizontal.
Dengan lokomotor anak-anak mampu secara efektif melakukan eksplorasi
terhadap dunianya. Aspek ketiga dari pengembangan kemampuan gerak anak-
anak menyangkut perkembangan kemampuan dasar manipulasi. Gerak manipulasi
adalah usaha untuk mengalihkan kekuatan terhadap objek-objek, seperti
melempar, memukul, mendorong dan menarik benda, dan menerima kekuatan dari
objek-objek seperti menangkap, menangkap dan memegang benda.
Pendidikan gerak di TK mencakup pengembangan kemampuan gerakan
lokomosi, manipulasi dan stabilisasi dasar. Lokomotor, manipulasi dan stabilisasi
dialami pada semua tingkatan dalam pengalaman hidup dalam keseluruhan yang
dapat diklasifikasikan dalam tingkat-tingkat perkembangan motorik.
Menurut Sayuti Sahara (2003) gerak lokomotor merupakan gerak dasar
yang menjadi fondasi untuk dipelajari diperkenalkan pada anak usia TK. Gerak
dasar tersebut, antara lain berikut ini :
1. Berjalan
2. Berlari
3. Meloncat dan mendarat
4. Meloncat rintangan
5. Leaping
1. Berjalan
Berjalan dapat diartikan sebagai perpindahan berat badan dari satu kaki ke
kaki yang lain dengan salah satu kaki tetap kontak dengan tempat bertumpunya
sepanjang kegiatan itu berlangsung. Masing-masing tungkai akan bergerak
baegantian antara fase bertumpu dan fase mengayun. Tumit akan menyentuh
lantai terlebih dahulu pada saat tungkai belakang mendorong, perpindahan berat
7
badan ke tungkai depan. Badan dicondongkan setelah tungkai depan menyentuh
lantai.
a. Pengamatan gerak
Gerak berjalan dapat diamati pada anak usia 9 sampai 15 bulan dan pada
umumnya sudah dapat dikuasai setelah 12 bulan. Sekitar 4 tahun, gaya
berjalannya sudah seperti orang dewasa dengan beberapa ciri sebagai berikut
:
1) Terlihat mudah
2) Langkah sudah berirama
3) Pemindahan berat badan sudah lancar dan halus
b. Variasi gerakan
Berjalan merupakan kegiatan yang paling banyak digunakan
maupun sebagai keterampilan dasar setiap individu. Digunakan secara
terpisah atau hanya berjalan saja atau dengan mengombinasikan dengan
gerakan lain dan membentuk beberapa keterampilan yang lebih
kompleks.Variasi gerakan dalam berjalan dapat mengacu berdasarkan
ruang, arah, waktu, dan gerakan tambahan.
c. Arah/jalur/ketinggian
Di tempat perubahan arah
Ke depan rendah (lutut dibengkokkan)
Ke belakang tinggi (jinjit)
Di atas di bawah
Zig zag rendah dengan tubuh diangkat
8
d. Berdasarkan waktu
2. Berlari
Berlari merupakan kelanjutan gerak dari berjalan dan memiliki ciri
khusus pada fase melayang di udara dari salah satu kaki. Pada usia 5 tahun,
umumnya mereka sudah mampu menunjukkan gaya berlari yang sudah
baik. Mereka juga mampu menampilkan kemampuan berlarinya dengan
mengubah arah dari garis yang lurus atau dengan cara jogging.
Anak usia 4 sampai 8 tahun menurut Sayuti Sahara (2003) telah mampu
menunjukkan gaya berlari yang dapat dikelompokkan ke dalam tahap dasar
dan tahap matang 2 tahap dalam penguasaan gaya berlari adalah sebagai
berikut ini :
a. Tahap dasar atau elementer
Pada tahap ini gaya sudah dapat diamati, tetapi fase layangan yang
msih terbatas. Walaupun demikian, gerak lengan sudah dapat mencapai
jarak vertikal yang mencukupi tetapi gerakan horizontalnya msih terbatas.
b. Tahap matang
9
Pada tahap ini, kedua lengan sudah di bengkokkan pada sikunya
pada sudut yang agak tepat, dan di ayun secara vertikal pada garis
membusur yang cukup lebar berlawanan dengan gerakan kaki.
3. Pengamatan gerak
Pemilihan gerak yang alami ini merupakan atribut yang diperoleh
berdasarkan sejumlah
pengalaman melalui kegiatan yang terstruktur maupun pada saat mereka bermain-
main.
a. Variasi gerakan
Bagaimanapun juga banyak jenis lari maupun kegiatan dalam bentuk
bermain yang menuntut si anak untuk berlari. Sedangkan melatih berbagi jenis
berlari, merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk memakai dan
memperhalus pola dasarnya, seperti yang ia peroleh dari situasi pengalamannya
yang berbeda.
b. Ruang
1) Pola variasi gerak
2) Berlari dengan mengubah daerah tumpuan
c. Arah/jalur/ketinggian
1) Di temapat
2) Ke depan dan ke belakang
3) Ke samping kiri atau kanan
4) Menaik atau menurun
5) Lewat di atas, di bawah mengitari suatu objek
6) Rendah
7) Tinggi
8) Mengubah arah gerak
9) Dalam lingkaran
10
4. Konsep keterampilan berkomunikasi memberi
petunjuk pada anak
a) Berlari dengan ujung telapak kaki
b) Kepala diangkat, kedua mata kedepan
c) Bengkokkan kedua lutut
d) Biarkan tubuh bagian atas relaks
e) Bernapaslah denga n normal
f) Condongkan sedikit kedepan
g) Angkat lutut ke atas
h) Tekuk siku dan ayunkan lengan denga bebas
i) Sentuh lantai dengan tumit terlebih dahulu
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahaan diatas dapat disimpulkan :
1. Movement adalah gerak yang bersifat eksternal atau dari luar dan
mudah diamati, sedangkan motor adalah gerakan yang bersifat internal
atau dari dalam, konstan, dan sukar diamati.
2. Gerakan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi ruang atau
jarak (space) dan dari sistem otot.
B. Saran
Ketika anak masih bayi harus dilatih melakukan gerakan, karena dengan
gerakan tersebut bayi dapat memuncilkan imajinasi atau telah mengalami
pengembangan motoriknya.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://penjaskes-
pendidikanjasmanikesehatan.blogspot.com/2010/12/peranan-olahraga-usia-
dini.html
http://multazam-einstein.blogspot.co.id/2012/12/makalah-olahraga-anak-
usia-dini.html
14