Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK

“Gerakan Dasar (Fundamental Movement)”

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Sayuti Syahara, M.S.

Yogi Setiawan, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Roy Fatul Fadilah/22087064

Ferdi Tusri/21087340

Riri Chairiah/22087059

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah di tentukan. Dengan judul makalah
"Gerakan Dasar (Fundamental Movement)" ini, kami berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa dan khususnya pembaca, sebagai salah satu sumber informasi
dan bahan pembelajaran.
Dalam hal ini selaku penyusun, kami menyadari masih banyak kesulitan dan kendala
dalam membuat makalah ini, untuk itu kami meminta maaf atas segala keterbatasan
kemampuan kami dalam menyelesaikan makalah ini. Segala kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan demi peningkatan kualitas makalah ini.

Padang, 05 Februari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB 1 ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah ..................................................................................................... 2
BAB 2 ............................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
A. Pengertian Gerakan Dasar (Fundamental Movement) .......................................... 3
B. Klasifikasi Gerakan Dasar ..................................................................................... 5
C. Manfaat Penguasaan Gerakan Dasar ..................................................................... 7
D. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Keterampilan Gerakan Dasar ......................... 8
BAB 3 ............................................................................................................................... 9
PENUTUP ........................................................................................................................ 9
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
B. Saran ...................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 11

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bukti menunjukkan pengembangan keterampilan gerakan fundamental (FMS)
merupakan faktor kunci dalam mendorong aktivitas fisik jangka panjang. Rendahnya
tingkat aktivitas di kalangan anak-anak prasekolah dan hubungan antara aktivitas fisik
dan pengembangan keterampilan gerak dasar menggarisbawahi perlunya menentukan
faktor-faktor yang terkait dengan perkembangan keterampilan tersebut pada anak-
anak. Perkembangan keterampilan ini selama masa kanak-kanak berhubungan positif
dengan aktivitas fisik di masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa. (Cools et al., 2011)

Keterampilan Gerakan Dasar adalah blok bangunan dasar atau pola pendahulu
dari keterampilan yang lebih terspesialisasi dan kompleks yang digunakan dalam
permainan, olahraga, dan aktivitas rekreasi yang terorganisir dan tidak terorganisir.
Keterampilan tersebut dapat dikategorikan sebagai keterampilan pengelolaan tubuh
(seperti keseimbangan, berguling, memanjat), lokomotor (seperti berlari, melompat,
melompat, berenang) dan pengendalian objek (seperti menangkap, menendang,
melempar, menyerang) untuk memfasilitasi evaluasi dan penyusunan program
pembelajaran. (Hands, 2012)

Kata motor dan movement dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai gerak
atau Gerakan. Movement merupakan gerak yang bersifat eksternal, dan mudah
diamati. Sedangkan motor adalah gerakan yang bersifat internal atau dari dalam,
konstan, dan sukar diamati. Struktur yang berperan dalam pergerakan yaitu tulang,
sendi, otot, dan susunan saraf. Proses terjadinya gerak pada manusia sangat
tergantung dengan system alat gerak yang terdiri dari otot yang berperan sebagai alat
gerak aktif yang berfungsi mengerakan bagian-bagian tubuh, di mana total komposisi
otot adalah 40% dari berat tubuh.

Gerak merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnyadengan


aktivitas. Manusia melakukan aktivitas bergerak disesuaikan dengan kebutuhannya,

1
aktivitas gerak manusia mulai dari gerak sederhana sampai dengan gerakan yang
rumit dan kompleks menjadi elemen penting dalam kehidupan manusia. Gerak tidak
bersifat materiil tetapi merupakan suatu bagan atau skemayang dapat dimengerti oleh
akal budi kita. Gerak manusia adalah suatu proses yang melibatkan sebagian atau
seluruh bagian tubuh dalamsatu kesatuan yang menghasilkan suatu gerak seperti
berjalan, melompat, terlentang, duduk dan yang lainnya. (Parwata, 2021)

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dapat dipahami daripada pengertian Gerakan dasar atau fundamental
movement?
2. Apa saja macam macam yang ada pada fundamental movement?
3. Apa manfaat menguasai keterampilan gerak dasar?
4. Factor apa yang dapat memicu penguasaan keterampilan Gerakan dasar?
5. Bagaimana hubungan antara aktivitas fisik dengan keterampilan Gerakan dasar?

C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengerti apa yang dimaksudkan dengan Gerakan dasar atau yang disebut
dengan fundamental movement.
2. Mengerti apa saja yang termasuk dalam macam macam Gerakan dasar.
3. Mengetahui manfaat yang didapat dalam menguasai keterampilan Gerakan dasar.
4. Dapat mengetahui apa yang menjadi pengaruh terhadap penguasaan keterampilan
Gerakan dasar.
5. Mengetahui seperti apa hubungan antara aktivitas fisik dengan keterampilan
Gerakan dasar tersebut.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gerakan Dasar (Fundamental Movement)


Gerakan dasar atau fundamental movement adalah pola gerakan yang menjadi
dasar untuk ketangkasan gerak yang lebih kompleks. Gerakan ini merupakan pondasi
penting bagi perkembangan fisik dan motorik anak, serta menjadi landasan untuk
mempelajari berbagai jenis olahraga dan aktivitas fisik lainnya. Gerakan dasar
berkembang secara bertahap seiring dengan pertumbuhan dan kematangan anak. Pada
usia dini, anak-anak mulai belajar gerakan lokomotor dasar seperti berjalan dan
berlari. Kemudian, mereka akan mengembangkan keterampilan non-lokomotor dan
manipulatif.

Kata motor dan movement dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai gerak
atau Gerakan. Movement merupakan gerak yang bersifat eksternal, dan mudah
diamati. Sedangkan motor adalah gerakan yang bersifat internal atau dari dalam,
konstan, dan sukar diamati. Struktur yang berperan dalam pergerakan yaitu tulang,
sendi, otot, dan susunan saraf. Proses terjadinya gerak pada manusia sangat
tergantung dengan system alat gerak yang terdiri dari otot yang berperan sebagai alat
gerak aktif yang berfungsi mengerakan bagian-bagian tubuh, di mana total komposisi
otot adalah 40% dari berat tubuh. (Parwata, 2021)

Bukti menunjukkan pengembangan keterampilan gerakan fundamental (FMS)


merupakan faktor kunci dalam mendorong aktivitas fisik jangka panjang. Rendahnya
tingkat aktivitas di kalangan anak-anak prasekolah dan hubungan antara aktivitas fisik
dan pengembangan keterampilan gerak dasar menggarisbawahi perlunya menentukan
faktor-faktor yang terkait dengan perkembangan keterampilan tersebut pada anak-
anak. Perkembangan keterampilan ini selama masa kanak-kanak berhubungan positif
dengan aktivitas fisik di masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa. Aktivitas fisik yang
tidak memadai berdampak negatif pada perkembangan motorik anak dan dapat
mempengaruhi perkembangan emosional dan sosial mereka secara bersamaan

3
(misalnya kinerja, pilihan aktivitas, persepsi diri, skema diri, dan nilai-nilai pribadi).
(Cools et al., 2011)

Pada anak usia dini, ketika keterampilan motoric yang dikembangkan dapat
diklasifikasikan lebih sebagai tonggak motorik/ keterampilan motorik tidak spesifik,
aktivitas fisik diperlukan untuk mengembangkan keterampilan gerak khusus
olahraga, sedangkan pada masa kanak-kanak pertengahan dan akhir, ketika terdapat
perbedaan kemahiran antara anak- anak lebih tinggi dan anak-anak lainnya menjadi
mampu membandingkan tingkat keterampilan mereka dengan kemampuan motorik
teman-temannya, Tingkat aktivitas dapat dipengaruhi oleh kompetensi motorik yang
dirasakan. (Holfelder & Schott, 2014)

Factor yang mempengaruhi penguasaan keterampilan gerak dasar (Hardy et al.,


2010):

1. Faktor Internal
a.) Faktor Biologis
- Pertumbuhan fisik: Pertumbuhan fisik yang optimal, seperti tinggi badan, berat
badan, dan kekuatan otot, merupakan dasar penting untuk penguasaan
keterampilan gerak dasar.
- Perkembangan neuromuskular: Perkembangan sistem saraf dan otot yang baik
memungkinkan individu untuk mengontrol gerakan tubuh dengan lebih baik.
- Kondisi kesehatan: Kondisi kesehatan yang baik, bebas dari penyakit kronis,
memungkinkan individu untuk beraktivitas fisik dengan optimal.
b.) Faktor Psikologis
- Percaya diri: Individu yang percaya diri dengan kemampuannya akan lebih mudah
belajar dan menguasai keterampilan baru.
- Motivasi: Motivasi yang tinggi untuk belajar dan beraktivitas fisik akan
mendorong individu untuk berusaha keras menguasai keterampilan gerak dasar.
- Kemampuan belajar: Kemampuan belajar yang baik, seperti kemampuan
memahami instruksi dan memecahkan masalah, akan membantu individu dalam
proses belajar keterampilan gerak dasar.

4
- Persepsi: Persepsi yang baik tentang ruang dan waktu membantu individu dalam
melakukan gerakan yang terkoordinasi dan akurat.

2. Faktor Eksternal
a.) Faktor Sosial
- Dukungan dari orang tua, guru, dan teman sebaya: Dukungan dari orang-orang
terdekat memberikan motivasi dan encouragement bagi individu untuk belajar dan
menguasai keterampilan gerak dasar.
- Lingkungan sosial yang positif: Lingkungan sosial yang positif, seperti di sekolah
dan komunitas, menyediakan kesempatan bagi individu untuk beraktivitas fisik
dan belajar keterampilan gerak dasar.
b.) Faktor Lingkungan:
- Kesempatan untuk beraktivitas fisik: Individu yang memiliki kesempatan untuk
beraktivitas fisik secara teratur akan lebih mudah menguasai keterampilan gerak
dasar.
- Akses ke fasilitas olahraga: Fasilitas olahraga yang memadai, seperti lapangan
bermain dan peralatan olahraga, memungkinkan individu untuk belajar dan
berlatih keterampilan gerak dasar dengan lebih optimal.
c.) Faktor Lainnya:
- Motivasi: Minat dan kesenangan terhadap aktivitas fisik akan mendorong individu
untuk belajar dan menguasai keterampilan gerak dasar.
- Kognitif: Kemampuan memahami instruksi, kemampuan memecahkan masalah,
dan kemampuan mental lainnya membantu individu dalam proses belajar
keterampilan gerak dasar.

B. Klasifikasi Gerakan Dasar


(Jaakkola et al., 2016) Gerakan dasar dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori
utama:

1. Gerak Lokomotor (Locomotor Skills)

5
Gerak lokomotor adalah gerakan berpindah tempat, dimana bagian tubuh tertentu
bergerak atau berpindah tempat. Gerak dasar lokomotor merupakan salah satu domain
dari gerak dasar fundamental (fundamental basic movement), Keterampilan
lokomotor didefinisikansebagai keterampilan berpindahnya individu dari satu tempat
ke tempat yang lain. Sebagian besar keterampilan lokomotor berkembang dari hasil
dari tingkat kematangan tertentu, namun latihan dan pengalaman juga penting untuk
mencapai kecakapan yang matang.

Para ahli mendefinisikan gerakan lokomotor sebagai gerakan-gerakan yang


menyebabkan tubuh berpindah tempat atau mengembara dalam berbagai ruang,
sehingga dalam bahasa Inggris disebut juga Traveling. Gerakan lokomotor
merupakan dasar bagi perkembangan koordinasi gerakan yang melibatkan otot-otot
besar (gross-muscles), pertumbuhan otot, daya tahan dan stamina. Contohnya:
berjalan, berlari, melompat, mengayun, merayap, berenang.

2. Gerak Non-Lokomotor (non Locomotor Skills)

Gerak non-lokomotor dapat diartikan juga sebagai keterampilan stabil, gerakan


yang dilakukan tanpa atau hanya sedikit sekali bergerak dari daerah tumpuannya.
Dapat juga didefinisikan sebagai gerakan-gerakan yang dilakukan dengan gerakan
yang memerlukan dasar-dasar penyangga yang minimal atau tidak memerlukan
penyangga sama sekali atau gerak tidak berpindah tempat. Contohnya: membungkuk,
memutar, mengayunkan lengan, menggelengkan kepala, jongkok, berdiri.

3. Gerak Manipulatif

Gerak manipulatif adalah gerakan yang melibatkan penggunaan benda atau alat.
Gerak manipulatif melibatkan tindakan mengontrol suatu objek khususnya dengan
tangan dan kaki. Ada dua klasifikasi keterampilan dari gerak manipulatif, yaitu
reseptif dan propulsif. Keterampilan reseptif adalah menerima suatu objek seperti
menangkap dan keterampilan propulsif memiliki ciri pengerahan gaya atau kekuatan
terhadap suatu objek, seperti memukul, melempar, memantul atau menendang.
Keterampilan manipulatif merupakan dasar-dasar dari berbagai keterampilan
permainan (game skill). Gerakan yang memerlukan tenaga, seperti melempar,

6
memukul, dan menendang dan gerakan menerima objek, seperti menangkap
merupakan keterampilan yang penting yang dapat diajarkan dengan menggunakan
berbagai jenis bola. Contoh lainnya yaitu: melempar, menangkap, menendang,
memukul, menggiring, mengoper.

C. Manfaat Penguasaan Gerakan Dasar


Gerakan lokomotor yang belum sempurna dikuasai sebelumnya tindakan
manipulative yang lebih kompleks yang memerlukan koordinasi dan stabilitas
gerakan batanh tubuh dan anggota tubuh untuk menguasai keterampilan tersebut.
Perbedaan Tingkat penguasaan kriketria kinerja mnunjukkan nilai pengajaran setiap
komponen keterampilan secara individu dan membekali anak dengan peluang untuk
mengulangi Tindakan tersebut beberapa kali untuk mendapatkan penguasaan
keterampilan. (Hardy et al., 2010)

Pentingnya keterampilan gerak dasar dengan tingkat kompetensi yang tinggi


dalam berbagai keterampilan gerak dasar mampu dengan percaya diri berpartisipasi
dalam berbagai kegiatan. Mereka juga mendapat manfaat dari banyak dampak
kesehatan fisik, sosial dan emosional baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Ini termasuk:

- Motivasi untuk berpartisipasi dalam permainan dan olahraga


- Tingkat aktivitas fisik dan stamina yang lebih tinggi
- Meningkatkan koordinasi dan keseimbangan
- Popularitas yang lebih besar di kalangan rekan-rekan mereka
- Kebugaran kardio-pernapasan yang lebih tinggi
- Kemungkinan lebih tinggi untuk mempertahankan berat badan yang sehat
- Otot dan tulang yang lebih kuat
- Kepercayaan diri yang lebih besar
- Kesediaan yang lebih besar untuk mngambil resiko (Hands, 2012)

7
D. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Keterampilan Gerakan Dasar
Keterampilan gerak dasar mempunyai hubungan yang signifikan untuk
berpartisipasi dalam aktivitas fisik terorganisir dikalangan remaja, meskipun aktivitas
tersebut hanya mencakup 3% dari waktu mereka aktivitas fisik yang terorganisir.
Khususnya remaja yang berkinerja lebih baik dari pada tes keterampilan, yang lebih
banyak menghabiskan lebih banyak waktu aktivitas fisik terorganisir selama
seminggu normal. Hubungan langsung antara keterampilan gerak dan partisipasi
dalam aktivitas fisik terorganisir, meskipun kemampuan untuk melakukan
keterampilan secara kompeten hanyalah Sebagian kecil saja, namun juga sangatlah
penting. Namun, penting untuk ditekankan sekali lagi bahwa waktu terbaik untuk
meningkatkan keterampilan gerak dasar adalah pada masa pra-sekolah dan awal tahun
sekolah dasar karena siswa belum mengembangkan kebiasaan buruk, belum terlalu
sadar diri atau malu degan kinerja yang buruk dan tidak takut disakiti atau diejek oleh
teman sebaya. (Okely et al., 2001)

8
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Gerakan dasar atau fundamental movement adalah pola gerakan yang menjadi
dasar untuk ketangkasan gerak yang lebih kompleks. Gerakan ini merupakan pondasi
penting bagi perkembangan fisik dan motorik anak, serta menjadi landasan untuk
mempelajari berbagai jenis olahraga dan aktivitas fisik lainnya. Gerakan dasar
berkembang secara bertahap seiring dengan pertumbuhan dan kematangan anak.
Fundamental movement adalah gerakan yang mendasari semua aktivitas fisik.
Mereka adalah keterampilan dasar yang perlu dipelajari anak-anak sebelum mereka
dapat berpartisipasi dalam olahraga dan aktivitas lain.

Pada usia dini, anak-anak mulai belajar gerakan lokomotor dasar seperti berjalan
dan berlari. Kemudian, mereka akan mengembangkan keterampilan non-lokomotor
dan manipulatif. Beberapa jenis dalam pengelompokan Gerakan dasar atau
fundamental movement ini yaitu diantaranya, gerak lokomotor sebagai gerakan
berpindah tempat, dimana bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah tempat,
gerak non-lokomotor yang diartikan juga sebagai keterampilan stabil, gerakan yang
dilakukan tanpa atau hanya sedikit sekali bergerak dari daerah tumpuannya, gerak
manipulatif yang berarti gerakan yang melibatkan penggunaan benda atau alat, atau
melibatkan tindakan mengontrol suatu objek khususnya dengan tangan dan kaki.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber
sumber yang lebih banyak yang tentuang dapat dipertanggungjawabkan. Diharapkan
pembaca, dosen pengampu, dan teman-teman dapat memberikan saran dan masukan
terhadap makalah ini yang masih banyak kesalahan yang nantinya saran tersebut

9
dapat menjadi acuan perbaikan makalah dan membuat kami menjadi lebih baik dalam
pembuatan makalah kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Cools, W., de Kristine, M., Samaey, C., & Andries, C. (2011). Fundamental movement
skill performance of preschool children in relation to family context. Journal of
Sports Sciences, 29(7), 649–660. https://doi.org/10.1080/02640414.2010.551540

Hands, B. P. (2012). How fundamental are fundamental movement skills? Australian


Council for Health, Physical Education & Recreation Inc. (ACHPER), 19(1), 14–
17.

Hardy, L. L., King, L., Farrell, L., Macniven, R., & Howlett, S. (2010). Fundamental
movement skills among Australian preschool children. Journal of Science and
Medicine in Sport, 13(5), 503–508. https://doi.org/10.1016/j.jsams.2009.05.010

Holfelder, B., & Schott, N. (2014). Relationship of fundamental movement skills and
physical activity in children and adolescents : A systematic review. Psychology of
Sport & Exercise, 15(4), 382–391.
https://doi.org/10.1016/j.psychsport.2014.03.005

Jaakkola, T., Yli-Piipari, S., Huotari, P., Watt, A., & Liukkonen, J. (2016). Fundamental
movement skills and physical fitness as predictors of physical activity: A 6-year
follow-up study. Scandinavian Journal of Medicine and Science in Sports, 26(1),
74–81. https://doi.org/10.1111/sms.12407

Okely, A. D., Booth, M. L., & Patterson, J. W. (2001). Relationship of physical activity
to fundamental movement skills among adolescents. Medicine and Science in
Sports and Exercise, 33(11), 1899–1904. https://doi.org/10.1097/00005768-
200111000-00015

Parwata, I. M. Y. (2021). Pembelajaran Gerak Dalam Pendidikan Jasmani Dari


Perspektif Merdeka Belajar. Indonesian Journal of Educational Development, 2(2),
219–228. https://doi.org/10.5281/zenodo.5233331

11

Anda mungkin juga menyukai