I.PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
ikan yaitu sejak individu tersebut menetas (hadir ke alam) kemudian makan,
atau oleh karena faktor lain. Pengetahuan itu akan menguraikan tentang aspek-
aspek biologi individu dari spesies ikan. Sehingga pengetahuan biologi perikanan
populasi ikan, pengembangan spesies ikan untuk dikelola menjadi ikan budidaya
dan upaya pelestarian spesies ikan yang akan mengalami kepunahan di perairan
Ikan adalah hewan vertebrata air yang berdarah dingin, bernafas dengan
setiap bagian ekosistem akuatik di dunia. Habitat dimana ikan tersebut hidup,
banyak menentukan bentuk tubuh, alat-alat tubuh, cara hidup, dan cara bergerak
Ikan pada waktu bernafas mengambil oksigen terlarut dalam air dan
merupakan hewan yang hidup di dalam air adanya hidup di air tawar,air payau
dan ada juga yang hidup di air laut. Untuk memudahkan geraknya,tubuh ikan di
selimuti oleh sisik yang berlendir.ikan bergerak dengan menggunakan sirip. Sirip
terdiri atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang dan sirip ekor.
Selain itu ikan juga mempunyai guratsisi yang berfungsi untuk mengetahui
tekanan air. Ikan bernapas dengan insang yang di lindungi oleh tutup yang disebut
operkulum.
Adapun tujuan dan manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
apakah larva ikan memasuki masa pro atau post larva dan untuk mengetahui umur
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Larva Ikan
Pada larva mengalami masa peralihan antara fase primitif dengan fase
definitive. Fase primitif artinya sebagian organ tubuhnya belum terbentuk secara
sempurna dan belum dapat difungsikan dengan baik, sedangkan fase definitive
yaitu bentuk individu baru yang sudah memiliki bentuk tubuh secara sempurna
dan semua organ tubuh telah berfungsi seperti ynag terdapat pada induknya
(Atmaja, 2005).
Anak ikan yang baru menetas disebut dengan larva dimana tubuhnya
luarnya.Dibidang budidaya larva yang baru keluar dari telur disebut hatchling.
Semasa perkembangannya larva terdiri dari pro larva dan post larva.( Effendie,
2008).
Pada masa pro larva, larva tersebut membawa kuning telur yang berguna
untuk cadangan makanan bagi individu ikan diperairan. Cepat lambatnya kuning
telur tersebut habis berbeda satu dengan yang lainya antara individu ikan ini
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jumlah kuning telur yang
dibawa telur itu sendiri, faktor fisologis selama periode embriologi, kondisi
sendiri. (Andrea,2005)
dengan mengerakkan bagian ekornya ke kiri dan kekanan dengan banyak diselingi
Ikan betina yang telah matang gonad dan siap untuk memijah
sebelumnya akan dibuahi oleh spermatozoa maka di dalam sel telur akan terjadi
peleburan dan penyatuan kedua inti sel. Pada saat ini mulai terbentuk zygot yang
menetas dan keluar dari cangkangnya yang disebut dengan larva (Herdia, 2006).
Anak ikan yang baru ditetas dinamakan larva, tubuhnya belum dalam
keadaan sempurna baik organ luar maupun organ dalamnya. Sehubungan dengan
perkembangan larva ini, dalam garis besarnya dibagi dalam dua tahap yaitu pro
larva dan post larva. Untuk membedakannya pro larva masih mempunyai kantong
kuning telur, tubuhnya transparan dengan beberapa butir pigmen yang funsinya
belum diketahui. Sirip dan ekor sudah ada tetapi belum sempurna bentuknya dan
kebanyakan pro larva baru keluar dari cangkang telur ini tidak punya sirip perut
nyata melainkan berupa tonjolan saja. Mulut dan rahang belum berkembang
dan ususnya merupakan tabung yang lurus (Tang, U. M. dan R. Affandi. 2001).
2.2.Umur Ikan
Umur ikan adalah lama hidup suatu ikan mulai dari menetasnya telur
hingga menjadi dewasa. Suatu populasi ikan yang telah berhasil mengadakan
Sisa anak-anak ikan yang tumbuh dan berhasil hidup mencapai ukuran yang dapat
melalui 2 carayaitu :
1.Cara langsung, yang hanya dapat dilakukan pada individu spesies ikan
budidaya.
2.Cara tidak langsung yaitu pada individu spesies ikan yang masih hidup
melalui 2 carayaitu :
Jadi tanda tahunan dari hasil susunan sirkuli yang rapat tidak begitunyata
1.Tanda Tahunan
disebabkan oleh musim dingin atau kekurangan makanan atau faktor lain. Tanda
tahunan yang biasanya digunakan untuk menentukan umur ikan adalah sisik ikan
(squama), operculum, otolith, vertebrae dan jari keras sirip dorsal (Effendie,
1997).
6
menggunakan tanda tahunan berupa sisik berdasarkan kepada tiga hal, yaitu:
-Jumlah sisik ikan tidak berubah dan tetap identitasnya selama hidup.
ikanselama hidupnya.
-Hanya satu annulus yang dibentuk pada tiap tahunnya (Effendie, 1997).
dimanaterjadi satu kali satu tahun dan umur ikan tidak panjang. Metode ini tidak
pertumpuan ukuran dariumur yan berbeda. Ikan yang pertumbuhannya lambat dari
satu kelas umur lebih tinggi,akan bertumpuk atau mempunyai ukuran sama
dengan ikan yang tumbuhnya lebih cepatpada umur yang lebih rendah (Effendie,
1997).
Tagging adalah pemberian tanda berupa benda asing pada tubuh ikan,
dimana padatanda tadi dapat diberi tanda-tanda lain berupa tanggal nomor atau
kode-kode lain(Effendie, 1997). Marking adalah pemberian tanda pada ikan bukan
7
III.METODE PRAKTIKUM
07.30 WIB s/d selesai di Laboratorium Biologi Perikanan, Fakultas Perikanan dan
yang disediakan oleh laboratorium, crystal bond dan otolith ikan Nila
(Oreochromis niloticus).
3.3.Metode Praktikum
teliti dan di amati. objek pratikum yang di teliti dan diamati terdiri dari larva ikan
dan penentuan umur ikan menggunakan otolith ikan Nila (Oreochromis niloticus).
3.4.Prosedur Praktikum
3.4.1.Larva Ikan
Prosedur untuk larva ikan adalah mempersiapkan pro dan post larva yang
akan diamati, menggambarkan bentuk tubuh pro dan post larva yang diamati di
dan organ pada individu larva yang diamati, memperhatikan dan mencatat
9
perbedaan yang terdapat antara pro dan post larva dari spesies yang sama dan
dari 2 mm) : untuk melihat lingkaran pertumbuhan pada otolith yang berukuran
kecil, otolith diasah dengan cara sebagai berikut : sepotong kecil crystal bond
diletakkan pada bagian tengah objek glass yang sudah diberi label. Objek glass ini
dipanaskan dengan menggunakan hot plate dengan suhu sekitar 80˚C sampai
crystal bond melelh. Otolith diletakkan pada crystal bond yang meleleh secara
horizontal dan kemudian crystal bond dibiarkan mendingin dan mengeras. Otolith
diasah secara horizontal menggunakan batu asah halus. Setelah lingkaran nampak
jelas bila diamati di bawah mikroskop, objek glass dipanaskan kembali sampai
crystal bond meleleh. Lelehan crystal bond ini digunakan untuk menutupi otolith
4.1.Hasil
Gambar 2. Otolith
11
4.2.Pembahasan
Larva ikan akan mengalami dua fase yaitu fase primitif dengan fase
definitif. Fase primitif artinya sebagian organ tubuhnya belum terbentuk secara
sempurna dan belum dapat difungsikan dengan baik, sedangkan fase definitif
yaitu bentuk individu baru yang sudah memiliki bentuk tubuh secara sempurna
12
dan semua organ tubuh telah berfungsi seperti yang terdapat pada induknya
(Atmaja, 2005).
Pada masa pro larva, larva tersebut membawa kuning telur yang berguna
untuk cadangan makanan bagi individu ikan diperairan. Cepat lambatnya kuning
telur tersebut habis berbeda satu dengan yang lainnya antara individu ikan ini
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jumlah kuning telur yang
dibawa telur itu sendiri, faktor fisiologis selama proses embriologi, kondisi
lingkungan seperti suhu lingkungan, dan sifat dari spesies itu sendiri (Andea,
2005).
Tahap larva adalah tahap paling kritis dalam kehidupan ikan karena
banyak faktor penyebab mortalitas mulai dari larva menetas kealam sampai dapat
mencari makanan sendiri. Terjadinya mortalitas itu karena faktor lingkungan dan
diri larva ikan itu sendiri. Kematian larva karena lingkungan di sebabkan faktor
biologi, faktor kimia, dan faktor fisika. Larva yang organ-organ tubuhnya mulai
terbentuk secara sempurna dan mulai berfungsi akan memasuki masa juvenile dan
Otolith ialah alat penfengaran pada ikan dan menjadi keras, otolith ini
juga sebagai tanda tahunan pada ikan. Pada ikan di daerah tropis, walaupun
mengalami hidup didua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan,
sirkulasi pada bagian tubuh yang keras. Jadi tanda tahunan dari hasil susunan
sirkuli yang rapat tidak begitu nyata bentuknya. Penyebab tanda tahunan dari hasil
susunan sirkuli yang tidak begitu nyata terlihat juga dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar, dimana lingkungan tersebut belum tercemar dan ikan tidak dalam keadaan
13
stress. Pada praktikum ini ditemukan warna hitam di tengah otolith sehingga dapat
bidang perikanan terutama pembacaan umur pada spesies-spesies ikan yang hidup
secara pasti kapan suatu individu ikan itu akan menetas dari telur, yang dapat kita
ketahui adalah beberapa ukuran panjang tubuh individu ikan itu ketika tertangkap
oleh nelayan.
mempunyai alat pernafasan tambahan, penghuni dasar atau perairan dangkal dan
5.1.Kesimpulan
Larva ikan mengalami dua fase dalam hidupnya yaitu fase primitif
dimana sebagian organ tubuhnya belum terbentuk secara sempurna dan fase
definitf yang semua organnya telah dapat difungsikan dan sudah memiliki bentuk
tubuh secara sempurna. Pada daerah tropis, walaupun hidup didua musim, tetapi
suhu tidak mempengaruhi pertumbuhan sirkulasi pada bagian tubuh yang keras.
pada ikan yang hidup di daerah tropis. Dimana garis hitam akan terbentuk bila
kondisi lingkungan perairan itu tercemar, dan apabila ikan tersebut mengalami
stress. Maka apabila pada tulang otolith tersebut terdapat warna hitam di tengah
gangguan/lingkungannya terganggu.
5.2.Saran
Sebaiknya otolith harus dalam keadaan baik (tidak patah dan tidak rusak)
karena keadaan otolith akan mempengaruhi dalam penghitungan umur ikan, alat
DAFTAR PUSTAKA