id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Masa Nifas
a. Pengertian
1) Puerperium dini
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
2) Puerperium intermedial
3) Remote puerperium
tahunan.
1) Involusi Uterus
Tabel 2.1
Tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut masa involusi
hanya dapat dimasukkan 2-3 jari, dan setelah satu minggu hanya
4) Luka jalan lahir, seperti bekas episiotomi yang telah dijahit, luka
pada vagina dan serviks yang tidak luas akan sembuh primer.
d. Lochea
macam, yaitu:
Hari ke-1 dan ke-2 pasca persalinan, berwarna merah dan hitam.
2) Lochea Sanguinolenta
Lochea yang keluar setelah lochea rubra pada hari ke 3-7, berupa
3) Lochea Serosa
4) Lochea Alba
5) Lochea Purulenta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
Tabel 2.2
Kunjungan Masa Nifas
Kunjungan Waktu Tujuan
1 6-8 jam a. Mencegah perdarahan masa nifas
setelah karena atonia uteri
persalinan b. Mendeteksi dan merawat
penyebab lain perdarahan, rujuk
jika perdarahan berlanjut
c. Memberikan konseling pada ibu
atau salah satu anggota keluarga
mengenai bagaimana cara
mencegah perdarahan masa nifas
karena atonia uteri
d. Pemberian ASI awal
e. Melakukan hubungan antara ibu
dengan bayi yang baru lahir
2 6 hari setelah a. Memastikan involusi uterus
persalinan berjalan normal: uterus
berkontraksi, fundus di bawah
umbilicus, tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada bau
b. menilai adanya tanda-tanda
demam, infeksi, atau perdarahan
abnormal
c. Memastikan ibu mendapatkan
cukup makanan, cairan, dan
istirahat
d. Memastikan ibu menyusui
dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda-tanda
penyulit
e. Memberikan konseling pada ibu
mngenai asuhan pada bayi, tali
pusat, menjaga bayi tetap hangat,
dan merawat bayi sehari-hari
3 2 minggu Sama seperti diatas
setelah
persalinan
4 6 minggu a. Menanyakan pada ibu tentang
setelah kesulitan-kesulitan yang ia atau
persalinan bayinya alami
b. Memberikan konseling KB
commit to user
secara dini
Sumber : Saifuddin ( 2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
Jika pada masa nifas ibu mengalami salah satu keadaan di bawah
banyak
masalah penglihatan
a. Pengertian
2009).
1) Atonia Uteri
dari tempat implantasi plasenta stelah bayi lahir dan plasenta lahir.
dan traumatik akan memudahkan robekan jalan lahir dan karena itu
perdarahan berhenti.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
3) Retensio Plasenta
2009).
a) Atonia uteri
b) Retensio plasenta
(2007) yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
memperoleh kepastian.
(Hakimi, 2010).
(Sastrawinata, 2005).
traksi tali pusat yang terlalu kuat pada plasenta yang belum lepas
dan kombinasi tidak tepat teknik yang harus dikelola aktif/ dikelola
2) Abnormalitas plasenta
fisiologis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
uterus.
d. Diagnosis
atau tidak dan apakah terdapat perdarahan per vaginam lebih dari
normal.
tidak.
e. Patofisiologi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Bagan 2.1
Skema Patofisiologi Retensio Sisa Plasenta
Pelepasan plasenta
Perdarahan bertambah
Eksplorasi
Kuretase
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
f. Gambaran Klinis
dunia. Situasi yang berbahaya adalah kalau denyut nadi dan tekanan
keadaan shock. Uterus dapat terisi darah dalam jumlah yang cukup
yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
g. Prognosa
h. Penatalaksanaan
berikut :
uterus.
bekuan darah atau jaringan. Bila servik hanya dapat dilalui oleh
e) Bila kadar Hb<8 gr% berikan transfusi darah. Bila kadar Hb>8
kemungkinan koagulopati.
Bagan 2.2
Retensio Sisa
Observasi Pasca-Tindakan:
1. Tanda vital
2. Komplikasi (perdarahan)
3. Tindakan
a. uterotonik uterus
b. ligasi arteri hipogastrika interna
c. histerektomi (anak cukup, ancaman
sepsis)
4. Profilaksis
a. Evaluasi keseimbangan elektrolit
a. Definisi
untuk melepas jaringan yang melekat pada dinding kavum uteri, dengan
b. Indikasi
dan sisa selaput ketuban, dan harus hati-hati pada pasien dengan keadaan
umum jelek dengan komplikasi syok hipovolemik, syok septik dan infeksi
1) Perforasi
2) Perdarahan
3) Infeksi
d. Prosedur Klinis
a) Persiapan penderita
selang infus, membersihkan perut bawah dan lipat paha dengan air
a) Persiapan alat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
buah, sonde uterus, busi (dilatator) hegar, dan sendok kuret dalam
skort, sarung tangan steril, dan alas kaki untuk operator dan asisten.
(Saifuddin, 2009).
yang ada
4) Ijinkan ibu yang kasusnya tanpa komplikasi untuk pulang dalam 1-2
jam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
penangan segera :
plasenta adalah:
1) Data Subyektif
a) Identitas/biodata.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
b) Keluhan Utama.
2006)
e) Data Psikososial
nifasnya yang tidak normal akan tampak cemas. Pada kasus ini,
2) Data Objektif
meliputi:
a) Pemeriksaan Umum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
b) Pemeriksaan fisik
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
(Manuaba, 2008).
c) Pemeriksaan Penunjang
(Saifuddin, 2006)
Pada ibu nifas dengan retensio sisa plasenta yang perlu diketahui dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
1) Diagnosa kebidanan
obyektif. Diagnosa dalam studi kasus ini : Ibu nifas pada Ny. M
2) Masalah
3) Kebutuhan
2008).
Mengantisipasi Penanganannya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
(Sulistyawati, 2009).
(Manuaba, 2008).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
( Manuaba, 2007)
Tindakan kuretase :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
(Manuaba,2007)
(Manuaba, 2007)
c) Memasang infus
(Saifuddin,2009).
(Manuaba,2008).
Tindakan kuretase
c) Memberikan uterotonika
(Manuaba, 2007)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
tinggi fundus uteri setinggi pusat, kontraksi uterus baik dan keras,
S : Subjektif
Data subjektif pada kasus ibu nifas dengan retensio sisa plasenta,
O : Objektif
Data objektif pada kasus ibu nifas dengan retensio sisa plasenta
A : Analisa
P : Penatalaksanaan
commit to user