Anda di halaman 1dari 16

BUPATI LAMPUNG TENGAH

PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN BUPATI LAMPUNG TENGAH


NOMOR 51 TAHUN 2019

TENTANG

TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL


PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMPUNG TENGAH,

Menimbang : a. bahwa untuk mengembangkan kompetensi Pegawai


Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah
dan mengoptimalkan pemanfaatan ilmu pengetahuan
dalam pelaksanaan pendidikan oleh Pegawai Negeri
Sipil Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, maka
perlu diatur mekanisme dalam pemberian tugas
belajar dan izin belajar sesuai kebutuhan organisasi;
b. bahwa Peraturan Bupati Lampung Tengah Nomor 29
Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas
Belajar Dan Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah
sudah tidak sesuai dengan perkembangan sehingga
perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang
dimaksud dalam huruf a dan huruf b diatas, perlu
menetapkan Peraturan Bupati Lampung Tengah
tentang Tugas Belajar dan Izin Belajar Pegawai Negeri
Sipil Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah;

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang


Penetapan Undang - Undang Darurat Nomor 4 Tahun
1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom
Kabupaten - Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi
Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1956 Nomor 55, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1091)
sebagai Undang - Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);
2. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4586);
4. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
5. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
6. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5671);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5134);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 6037);
10. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang
Pemberian Tugas Belajar (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1961 Nomor 234, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2278);
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 3
Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan
Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan
Program Paket C;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2016
tentang Program Percepatan Peningkatan Kualifikasi
Pendidikan Tenaga Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1395);
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
14 Tahun 2017 tentang Ijazah dan Sertifikat Hasil
Ujian Nasional (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 538);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Tengah Nomor
9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Tengah
(Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Tengah Tahun
2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Lampung Tengah Nomor 6);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Tengah Nomor
2 Tahun 2018 tentang Kewenangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Lampung Tengah (Lembaran
Daerah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2018
Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Lampung Tengah Nomor 19).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS BELAJAR DAN


IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Lampung Tengah;
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom;
3. Bupati adalah Bupati Lampung Tengah;
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung
Tengah;
5. Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya disingkat PPK adalah
Bupati Lampung Tengah;
6. Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat OPD adalah
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Tengah;
7. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah unit
kerja teknis pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lampung
Tengah;
8. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang
selanjutnya disingkat BKPSDM adalah Badan Kepegawaian Dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lampung Tengah
yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan seleksi administratif
penunjukan pegawai Tugas Belajar dan pegawai Izin Belajar;
9. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya selanjutnya disebut Pegawai
adalah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Pemerintah Kabupaten
Lampung Tengah;
10. Tim Seleksi peserta pendidikan Tugas Belajar dan Izin Belajar adalah
tim yang menyeleksi calon peserta pendidikan Tugas Belajar dan Izin
Belajar;
11. Tugas Belajar adalah penugasan terhadap Pegawai Negeri Sipil untuk
mengikuti suatu pendidikan tinggi formal tertentu baik di dalam
negeri maupun di luar negeri termasuk pegawai ikatan dinas guna
memperoleh ilmu pengetahuan dengan biaya pendidikan yang
bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
atau sumber anggaran lainnya;
12. Izin Belajar adalah izin yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil
untuk mengikuti suatu pendidikan formal tertentu yang berkaitan
atau sesuai dengan tupoksi Pegawai bersangkutan, dengan biaya
pendidikan ditanggung oleh Pegawai yang bersangkutan, serta
pelaksanaannya tidak mengganggu jam kerja;
13. Pengukuhan Izin Belajar adalah pemberian Izin Belajar kepada
Pegawai yang telah menyelesaikan pendidikan ke jenjang setingkat
lebih tinggi baik pendidikan tinggi maupun pendidikan kesetaraan,
dan telah mendapat rekomendasi dari Kepala OPD;
14. Pendidikan Kesetaraan adalah jenis pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan Program Paket A setara dengan Sekolah Dasar /
Madrasah Ibtidaiyah, Program Paket B setara dengan Sekolah
Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah, dan Program Paket C
setara dengan Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah bagi
peserta didik usia sekolah maupun orang dewasa karena suatu sebab
tidak berkesempatan untuk mengikuti pendidikan formal;
15. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang selanjutnya disingkat PKBM
adalah suatu lembaga pendidikan nonformal yang terakreditasi
untuk menyelenggarakan program Paket A, program Paket B, dan
program Paket C;
16. Perguruan Tinggi adalah Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan
Tinggi Swasta yang terakreditasi minimal “B” untuk mendidik
Pegawai yang akan mengikuti / meningkatkan pendidikan formal
setingkat lebih tinggi yang mencakup program pendidikan diploma,
program pendidikan sarjana, program pendidikan pasca sarjana,
program pendidikan doktor, program pendidikan profesi dan program
pendidikan spesialis;
17. Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya
terpisah dari pendidik dan pembelajarannya dengan menggunakan
berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan
media lainnya;
18. Ijazah adalah sertifikat pengakuan atas prestasi belajar dan
kelulusan dari suatu jenjang pendidikan formal atau pendidikan
nonformal;
19. Sertifikat Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disingkat SHUN
adalah surat keterangan yang berisi hasil ujian nasional sebagai
standar tingkat capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran
tertentu yang dinyatakan dalam kategori;
20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat
APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Lampung Tengah;
21. Beasiswa adalah biaya yang diberikan kepada Pegawai Tugas Belajar
yang bersumber pada Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
(APBD) atau sumber keuangan lainnya;
22. Penempatan Kembali adalah pengaktifan kembali Pegawai selesai
Tugas Belajar dalam jabatan dan tugas pada Organisasi Perangkat
Daerah;

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Maksud Peraturan Bupati ini yaitu :


a. Memberi kesempatan kepada Pegawai untuk mengembangkan
kompetensi dan kualifikasi pendidikan sesuai dengan bidang
tugasnya;
b. Memenuhi kebutuhan organisasi Pemerintah daerah untuk
mendukung dan meningkatkan pelaksanaan tugas;
c. Mendayagunakan Pegawai yang telah menyelesaikan program Tugas
Belajar dan program Izin Belajar sesuai pengetahuan yang diperoleh
dalam mencapai visi dan misi organisasi Pemerintah daerah;

Pasal 3

Tujuan Peraturan Bupati ini yaitu :


a. Mendapatkan Pegawai sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan
kompetensi yang dibutuhkan dalam bidang tugasnya;
b. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme Pegawai;
c. Mengoptimalkan manfaat ilmu pengetahuan Pegawai setelah
menyelesaikan pendidikannya bagi pengembangan organisasi
Pemerintah daerah;

BAB III
PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR
DAN PENGUKUHAN IZIN BELAJAR

Pasal 4

(1) Pemberian Tugas Belajar bertujuan untuk meningkatkan


pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap profesionalisme
Pegawai dalam rangka pelaksanaan tugas - tugas pemerintahan dan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat;
(2) Tugas Belajar diberikan kepada Pegawai yang memiliki potensi
akademik yang sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan dalam
rangka mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1);
(3) Tugas Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan di
dalam negeri atau di luar negeri;
(4) Pemberian Tugas Belajar perlu mempertimbangkan :
a. Kebutuhan riil Pemerintah Daerah terhadap program studi yang
bersangkutan;
b. Kemampuan intelektualitas, loyalitas, dedikasi dan tanggung
jawab Pegawai yang bersangkutan;
c. Rekomendasi mengikuti seleksi dari Sekretaris Daerah;
d. Kemampuan anggaran Pemerintah Daerah maupun sumber
keuangan lainnya;
(5) Program studi yang dibutuhkan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
huruf a untuk setiap jenjang pendidikan berdasarkan pada analisis
kebutuhan untuk masing - masing OPD di lingkungan pemerintah
daerah yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati;

Pasal 5

Pemberian Izin Belajar dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :


a. Pendidikan dilaksanakan diluar jam kerja;
b. Tidak mengganggu tugas - tugas kedinasan;
c. Biaya pendidikan ditanggung oleh Pegawai yang bersangkutan atau
mendapat bantuan beasiswa dari pihak ketiga;
d. Tempat pelaksanaan pendidikan berada di dalam wilayah Provinsi
Lampung;
e. Diberikan kepada Pegawai yang menempuh pendidikan yang setara
atau setingkat lebih tinggi;
Pasal 6

(1) Pengukuhan Izin Belajar dapat diberikan kepada Pegawai yang telah
selesai mengikuti jenjang pendidikan setingkat lebih tinggi dan telah
mendapat rekomendasi dari Kepala OPD sebagai berikut :
a. Pegawai yang telah selesai menempuh pendidikan ke jenjang
setingkat lebih tinggi tetapi belum memperoleh Izin Belajar secara
tertulis dari PPK;
b. Pegawai yang karena peraturan perundang - undangan diwajibkan
untuk melanjutkan pendidikan setingkat lebih tinggi dengan
ketentuan pegawai yang bersangkutan telah menyelesaikan
Pendidikan Tinggi atau Pendidikan Kesetaraan dengan
membuktikan kelulusan berupa ijazah dan sertifikat hasil ujian
nasional yang diterbitkan sebelum tanggal 31 bulan Desember
Tahun 2019;
(2) Pengukuhan Izin Belajar tidak diberikan kepada Pegawai apabila bukti
kelulusan Ijazah dan Sertifikat Hasil Ujian Nasional diterbitkan
melewati batas waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b;
Pasal 7

(1) Pemberian Tugas Belajar, Izin Belajar dan Pengukuhan Izin Belajar
dikoordinasikan oleh BKPSDM;
(2) Dalam rangka pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
maka BKPSDM mempunyai tugas :
a. Melaksanakan perencanaan kebutuhan, rekruitmen, dan seleksi
administratif calon peserta Tugas Belajar, Izin Belajar dan
Pengukuhan Izin Belajar, serta mendayagunakannya setelah
menyelesaikan pendidikan;
b. Melaksanakan perencanaan pembiayaan, monitoring dan evaluasi
serta pelaporan pengelolaan Pegawai Tugas Belajar dan Pegawai
Izin Belajar;
c. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan
Pegawai Tugas Belajar kepada Kepala OPD atau atasan langsung
Pegawai yang bersangkutan untuk digunakan sebagai dasar
penilaian Sasaran Kinerja Pegawai;

Pasal 8

(1) Pemberian Tugas Belajar ditetapkan dengan Keputusan Bupati;


(2) Pemberian Izin Belajar dan Pengukuhan Izin Belajar bagi Pegawai
yang menempuh jenjang Pendidikan Tinggi ditetapkan oleh Sekretaris
Daerah atas nama Bupati;
(3) Pemberian Izin Belajar dan Pengukuhan Izin Belajar bagi Pegawai
yang menempuh jenjang Pendidikan Kesetaraan ditetapkan oleh
Kepala BKPSDM atas nama Bupati;
(4) Pemberian Izin Belajar dan Pengukuhan Izin Belajar diberikan
setelah dilakukan telaahan staf oleh pejabat yang berwenang;
(5) Pemberian Tugas Belajar dapat diberikan kepada Pegawai secara
berturut-turut dengan ketentuan setelah 3 (tiga) tahun menduduki
pangkat / golongan terakhir sebagai akibat dari penyesuaian
kenaikan pangkat;
(6) Pemberian Izin Belajar dapat diberikan kepada Pegawai secara
berturut-turut dengan ketentuan setelah 1 (satu) tahun menduduki
pangkat / golongan terakhir sebagai akibat dari penyesuaian
kenaikan pangkat;
BAB IV
JENJANG DAN JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PENDIDIKAN
TUGAS BELAJAR

Pasal 9

(1) Tugas Belajar hanya diberikan kepada Pegawai yang mengikuti


program pendidikan tinggi;
(2) Program pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi
jenjang pendidikan Diploma III, pendidikan Diploma IV, pendidikan
Sarjana (S-1), pendidikan Pascasarjana (S-2) / Spesialis I dan
pendidikan Doktoral (S-3) / Spesialis II, dan pendidikan profesi;

Pasal 10

(1) Jangka waktu penyelesaian masing - masing jenjang pendidikan


tinggi sebagaimana dimaksud Pasal 9 ayat (2) adalah :
a. Untuk program Diploma III diberikan waktu pendidikan paling
lama 3 (tiga) tahun;
b. Untuk program Diploma IV dan Sarjana (S-1) diberikan waktu
pendidikan paling lama 4 (empat) tahun;
c. Untuk program Diploma IV lanjutan dari Diploma III diberikan
waktu pendidikan paling lama 1,5 (satu setengah) tahun;
d. Untuk program Sarjana (S-1) lanjutan dari Diploma III diberikan
waktu pendidikan paling lama 2 ( dua ) tahun;
e. Untuk program Pascasarjana (S-2) atau Spesialis I diberikan
waktu pendidikan paling lama 2 (dua) tahun, kecuali program S-2
tertentu yang masa studinya ditentukan oleh perguruan tinggi
yang bersangkutan;
f. Untuk program Doktoral (S-3) atau Spesialis II diberikan waktu
pendidikan paling lama 4 (empat) tahun, kecuali program S-3
tertentu yang masa studinya ditentukan oleh Perguruan Tinggi
yang bersangkutan.
(2) Jangka waktu penyelesaian pendidikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat berubah, apabila perguruan tinggi menetapkan
kebijakan khusus tentang penambahan atau pengurangan waktu
pendidikan;

BAB V
PERSYARATAN UMUM DAN KHUSUS
TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR DAN PENGUKUHAN IZIN BELAJAR

Bagian Kesatu
Persyaratan Umum

Pasal 11

Persyaratan umum Pegawai untuk mendapatkan Tugas Belajar, Izin


Belajar dan Pengukuhan Izin Belajar adalah sebagai berikut :
a. Telah berstatus Pegawai Negeri Sipil dengan masa kerja sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri
Sipil kecuali untuk bidang ilmu yang langka serta diperlukan oleh
organisasi dapat diberikan sejak diangkat sebagai PNS sesuai kriteria
kebutuhan yang ditetapkan oleh masing – masing instansi;
b. Menunjukkan prestasi kerja yang baik dalam pelaksanaan tugas
sehari - hari yang dinyatakan secara tertulis oleh Kepala OPD
bersangkutan;
c. Memiliki nilai SKP setiap unsur sekurang - kurangnya bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir;
d. Belum pernah mendapat hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
dalam 2 (dua) tahun terakhir yang dinyatakan secara tertulis dari
Inspektorat;
e. Disiplin ilmu yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan OPD dan
bidang tugas Pegawai yang bersangkutan;

Bagian Kedua
Persyaratan Khusus

Pasal 12

(1) Bagi Pegawai yang akan mengikuti Tugas Belajar harus memenuhi
persyaratan khusus dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk tingkat Diploma III :
1. Pangkat serendah - rendahnya Pengatur Muda (II/a);
2. Memiliki masa kerja sekurang – kurangnnya 1 (satu) tahun
setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil;
3. Batas usia maksimal 25 (dua puluh lima) tahun;
4. Memiliki ijazah SMA / SMK / Madrasah Aliyah atau
sederajatnya;
5. Lulus seleksi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi;
6. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh perguruan tinggi;
7. Mendapat rekomendasi tes / seleksi dari PPK;

b. Untuk tingkat Diploma IV dan Sarjana (S-1) atau yang sederajat :


1. Pangkat serendah - rendahnya Pengatur Muda (II/a);
2. Memiliki masa kerja sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun
setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil;
3. Batas usia maksimal 25 (dua puluh lima) tahun;
4. Memiliki ijazah SMA / SMK / Madrasah Aliyah / Diploma III
atau sederajatnya;
5. Lulus seleksi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi;
6. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh perguruan tinggi;
7. Mendapat rekomendasi tes / seleksi dari PPK;

c. Untuk tingkat Pascasarjana (S-2) atau yang sederajat :


1. Pangkat serendah - rendahnya Penata Muda (III/a);
2. Memiliki masa kerja sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun
setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil;
3. Batas usia maksimal 37 (tiga puluh tujuh) tahun;
4. Memiliki ijazah Sarjana (S-1) atau Diploma IV tertentu dari
perguruan tinggi terakreditasi dengan Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) minimal 2,75;
5. Lulus seleksi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi;
6. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh perguruan tinggi;
7. Mendapat rekomendasi tes / seleksi dari PPK;

d. Untuk tingkat Doktoral (S-3) atau yang sederajat :


1. Pangkat serendah - rendahnya Penata Muda Tk. I (III/b);
2. Memiliki masa kerja sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun
setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil;
3. Batas usia maksimal 40 (empat puluh) tahun;
4. Memiliki ijazah Pascasarjana (S-2) dari perguruan tinggi
terakreditasi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal
3,25;
5. Lulus seleksi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi;
6. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh perguruan tinggi;
7. Mendapat rekomendasi tes / seleksi dari PPK;

(2) Bagi Pegawai untuk mendapatkan Izin Belajar dan Pengukuhan Izin
Belajar jenjang Pendidikan Tinggi harus memenuhi persyaratan
khusus dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk tingkat Diploma III atau yang sederajat:
1. Pangkat serendah - rendahnya Pengatur Muda (II/a);
2. Memiliki masa kerja sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun
setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil;
3. Memiliki ijazah SMA / SMK / Madrasah Aliyah atau
sederajatnya;
4. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh perguruan tinggi;

b. Untuk tingkat Diploma IV dan Sarjana (S-1) atau yang sederajat :


1. Pangkat serendah - rendahnya Pengatur Muda (II/a);
2. Memiliki masa kerja sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun
setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil;
3. Memiliki ijazah SMA / SMK / Madrasah Aliyah / Diploma III
atau sederajatnya;
4. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh perguruan tinggi;

c. Untuk tingkat Pascasarjana (S-2) atau yang sederajat :


1. Pangkat serendah - rendahnya Penata Muda (III/a);
2. Memiliki masa kerja sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun
setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil;
3. Memiliki ijazah Sarjana (S-1) atau Diploma IV dari perguruan
tinggi terakreditasi;
4. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh perguruan tinggi;

d. Untuk tingkat Doktoral (S-3) atau yang sederajat :


1. Pangkat serendah - rendahnya Penata Muda Tk. I (III/b);
2. Memiliki masa kerja sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun
setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil;
3. Memiliki ijazah Pascasarjana (S-2) dari perguruan tinggi
terakreditasi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal
3,25;
4. Program studi S-3 yang diambil harus linier dengan ijazah S-2
yang telah dimiliki;
5. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh perguruan tinggi;

(3) Bagi Pegawai untuk mendapatkan Izin Belajar dan Pengukuhan Izin
Belajar jenjang Pendidikan Kesetaraan harus memenuhi persyaratan
khusus dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk tingkat pendidikan Paket A dan Paket B :
1. Pangkat serendah - rendahnya Juru Muda ( I/a );
2. Memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 1 ( satu ) tahun
setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil;
3. Memiliki ijazah Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah atau
sederajatnya;
4. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh PKBM;
b. Untuk tingkat pendidikan Paket C :
1. Pangkat serendah - rendahnya Juru ( I/c );
2. Memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 1 ( satu ) tahun
setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil;
3. Memiliki ijazah Sekolah Menengah Pertama / Madrasah
Tsanawiyah atau sederajatnya;
4. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh PKBM;

BAB VI
PROSEDUR PEMBERIAN TUGAS BELAJAR,
IZIN BELAJAR DAN PENGUKUHAN IZIN BELAJAR

Bagian Kesatu
Prosedur Pemberian Tugas Belajar

Pasal 13

(1) Pegawai yang telah memenuhi persyaratan umum dan persyaratan


khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 12 ayat (1),
dapat mengajukan usul untuk mengikuti seleksi Tugas Belajar
kepada Bupati melalui Kepala BKPSDM setelah mendapatkan surat
rekomendasi asli dari Kepala OPD dengan melampirkan :
a. Surat permohonan asli pribadi kepada Bupati;
b. Fotokopi SK pangkat terakhir yang dilegalisir OPD;
c. Fotokopi ijazah dan transkrip nilai akademik terakhir yang
dilegalisir oleh sekolah / perguruan tinggi;
d. Fotokopi SKP 2 (dua) tahun terakhir yang dilegalisir OPD;
e. Fotokopi SK CPNS yang dilegalisir OPD;
f. Fotokopi SK PNS yang dilegalisir OPD;
g. Fotokopi kartu pegawai yang dilegalisir OPD;
(2) Kepala OPD meneliti dan mempertimbangkan Pegawai yang
dicalonkan untuk mengikuti seleksi Tugas Belajar, kemudian Kepala
OPD mengusulkan calon peserta seleksi Tugas Belajar kepada Bupati
melalui Kepala BKPSDM;
(3) BKPSDM menerima usulan pencalonan dari OPD dan selanjutnya
menyeleksi persyaratan administrasi terhadap berkas Pegawai Tugas
Belajar;
(4) BKPSDM menyampaikan usulan Pegawai yang mengikuti seleksi
akademis kepada Bupati untuk mendapat pertimbangan /
persetujuan;
(5) Penetapan persetujuan Pegawai yang diizinkan untuk mengikuti
seleksi /tes Tugas Belajar oleh Bupati atau Pejabat yang berwenang;
(6) Jika Pegawai bersangkutan dinyatakan lulus oleh perguruan tinggi
yang dituju, selanjutnya BKPSDM menerbitkan Keputusan Bupati
tentang Penunjukan Pegawai Tugas Belajar dengan melampirkan;
a. Surat keterangan kuliah asli dari perguruan tinggi yang dituju;
b. Jadwal perkuliahan asli dari perguruan tinggi yang dituju;
c. Fotokopi akreditasi perguruan tinggi yang dituju;

Bagian Kedua
Prosedur Pemberian Izin Belajar

Pasal 14

(1) Pegawai yang telah memenuhi persyaratan umum dan persyaratan


khusus jenjang Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 dan Pasal 12 ayat (2), selanjutnya dapat mengajukan usul
Izin Belajar kepada Bupati melalui Kepala BKPSDM setelah
mendapatkan surat rekomendasi asli dari Kepala OPD dengan
melampirkan :
a. Surat permohonan pribadi asli kepada Bupati;
b. Fotokopi SK pangkat terakhir yang dilegalisir OPD;
c. Fotokopi ijazah dan transkrip akademik terakhir yang dilegalisir
oleh perguruan tinggi / sekolah ;
d. Surat keterangan kuliah asli dari perguruan tinggi;
e. Jadwal perkuliahan asli dari perguruan;
f. Fotokopi akreditasi perguruan tinggi;
g. Fotokopi SKP 2 (dua) tahun terakhir yang dilegalisir OPD;
h. Fotokopi SK CPNS yang dilegalisir OPD;
i. Fotokopi SK PNS yang dilegalisir OPD;
j. Fotokopi kartu pegawai yang dilegalisir OPD;
(2) Pegawai yang telah memenuhi persyaratan umum dan persyaratan
khusus jenjang Pendidikan Kesetaraan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 dan Pasal 12 ayat (3), selanjutnya dapat mengajukan
usul Izin Belajar kepada Bupati melalui Kepala BKPSDM setelah
mendapatkan surat rekomendasi asli dari Kepala OPD dengan
melampirkan :
a. Surat permohonan pribadi asli kepada Bupati;
b. Fotokopi SK pangkat terakhir yang dilegalisir OPD;
c. Fotokopi ijazah dan transkrip akademik terakhir yang dilegalisir
PKBM;
d. Surat keterangan belajar asli dari PKBM;
e. Jadwal belajar asli dari PKBM;
f. Fotokopi akreditasi PKBM;
g. Fotokopi SKP 2 (dua) tahun terakhir yang dilegalisir OPD;
h. Fotokopi SK CPNS yang dilegalisir OPD;
i. Fotokopi SK PNS yang dilegalisir OPD;
j. Fotokopi kartu pegawai yang dilegalisir OPD;
(3) Kepala OPD meneliti dan mempertimbangkan Pegawai yang akan
diberikan Izin Belajar, kemudian mengusulkan Pegawai yang
dianggap memiliki kompetensi dan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya kepada Bupati melalui Kepala BKPSDM;
(4) BKPSDM menerima usulan dari OPD dan selanjutnya
menginventarisir (seleksi administratif) terhadap berkas Pegawai yang
mengajukan Izin Belajar;
(5) BKPSDM menyampaikan usulan Pegawai Izin Belajar berupa
telaahan staf kepada Sekretaris Daerah atas nama Bupati atau
pejabat yang ditunjuk untuk mendapat pertimbangan / persetujuan
dalam menerbitkan surat Izin Belajar;

Bagian Ketiga
Prosedur Pemberian Pengukuhan Izin Belajar

Pasal 15

(1) Pegawai yang memerlukan Pengukuhan Izin Belajar mengajukan


permohonan kepada Bupati melalui Kepala BKPSDM dengan
melampirkan :
a. Fotokopi ijazah dan transkrip akademik terakhir yang dilegalisir
oleh perguruan tinggi atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
dengan kelulusan sebelum tanggal 31 bulan Desember tahun
2019;
b. Surat keterangan mahasiswa asli dari perguruan tinggi;
c. Surat keterangan siswa asli dari PKBM (khusus Pendidikan
Kesetaraan);
d. Surat permohonan asli izin belajar kepada Kepala OPD;
e. Surat rekomendasi asli izin belajar dari Kepala OPD;
f. Fotokopi SK CPNS yang dilegalisir oleh OPD;
g. Fotokopi SK PNS yang dilegalisir oleh OPD;
h. Fotokopi SK pangkat terakhir yang dilegalisir oleh OPD;
i. Fotocopi kartu pegawai yang dilegalisir oleh OPD;
(2) Kepala OPD meneliti dan mempertimbangkan Pegawai yang akan
diberikan Pengukuhan Izin Belajar, kemudian mengusulkan Pegawai
yang memiliki kompetensi dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
kepada Bupati melalui Kepala BKPSDM;
(3) BKPSDM menerima usulan dari Kepala OPD dan selanjutnya
menginventarisir (seleksi administratif) terhadap berkas Pegawai yang
mengajukan Pengukuhan Izin Belajar;
(4) BKPSDM menyampaikan usulan Pegawai Pengukuhan Izin Belajar
berupa telaahan staf kepada Sekretaris Daerah atas nama Bupati
atau pejabat yang ditunjuk untuk mendapat pertimbangan /
persetujuan dalam menerbitkan surat Pengukuhan Izin Belajar;

Pasal 16

Bagi Pegawai dari Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota / Provinsi lainnya


atau Pemerintah Pusat, yang sedang menempuh pendidikan setingkat
lebih tinggi dengan surat Izin Belajar, selanjutnya mutasi ke Pemerintah
Daerah Kabupaten Lampung Tengah, maka surat Izin Belajar yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota / Provinsi atau
Pemerintah Pusat asal Pegawai yang bersangkutan, harus diperbarui lagi
dengan mengusulkan penerbitan surat Izin Belajar yang baru kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Tengah;

BAB VII
PROSEDUR PENGEMBALIAN ATAU PENEMPATAN KEMBALI
PEGAWAI SETELAH TUGAS BELAJAR

Pasal 17

(1) Pegawai yang telah menyelesaikan Tugas Belajar akan ditempatkan


kembali pada OPD asalnya dengan melampirkan :
a. Surat pengantar asli dari OPD yang ditujukan kepada Bupati
melalui Kepala BKPSDM;
b. Surat pengembalian setelah Tugas Belajar asli dari perguruan
tinggi;
c. Fotokopi ijazah dan transkrip nilai akademik yang dilegalisir
perguruan tinggi;
d. Fotokopi tugas akhir akademis (karya tulis / skripsi / tesis /
disertasi) yang dilegalisir oleh perguruan tinggi;
e. Fotokopi Keputusan Bupati tentang Penunjukan Pegawai Tugas
Belajar yang dilegalisir OPD;
f. Fotokopi SK CPNS yang dilegalisir OPD;
g. Fotokopi SK PNS yang dilegalisir OPD;
h. Fotokopi SK pangkat akhir yang dilegalisir OPD;
i. Fotokopi kartu pegawai yang dilegalisir OPD;
j. Fotokopi SKP 2 (dua) tahun terakhir yang dilegalisir OPD;
(2) Pengembalian atau penempatan kembali Pegawai kepada OPD
asalnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati;
BAB VIII
HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN
PEGAWAI NEGERI SIPIL TUGAS BELAJAR

Bagian Kesatu
Hak Pegawai Tugas Belajar

Pasal 18

(1) Pegawai Tugas Belajar selama mengikuti pendidikan tetap diberikan


hak - hak kepegawaiannya kecuali tunjangan jabatan;
(2) Disamping hak - hak kepegawaiannya, kepada Pegawai Tugas Belajar
dapat diberikan bantuan biaya pendidikan yang besarnya
disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang – undangan dan
kemampuan keuangan Pemerintah Daerah;

Bagian Kedua
Kewajiban Pegawai Tugas Belajar

Pasal 19

(1) Pegawai Tugas Belajar dibebaskan tugaskan dari jabatan struktural


maupun jabatan fungsional;
(2) Pegawai Tugas Belajar wajib melaporkan secara berkala setiap
semester perkembangan studi kepada Bupati melalui Kepala
BKPSDM dengan melampirkan Indeks Prestasi (IP) pada semester
tersebut dan absensi perkuliahan sebagai persyaratan untuk
mendapatkan biaya pendidikan semester berikutnya;
(3) Pegawai Tugas Belajar yang telah lulus, wajib membuat laporan
secara tertulis kepada Bupati selambat - lambatnya 1 (satu) bulan
setelah menyelesaikan pendidikannya dengan melampirkan berkas
administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (1);
(4) Pegawai Tugas Belajar yang telah menyelesaikan pendidikannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), wajib bekerja
kembali dan menyumbangkan ilmunya kepada Pemerintah Daerah,
serta bersedia tidak alih tugas dari daerah;
(5) Adapun ketentuan perhitungan Pegawai setelah Tugas Belajar
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), yaitu dua kali masa tugas
belajar (n) atau dalam rumus (2 x n). Sebagai contoh, untuk masa
tugas belajar 4 tahun, maka kewajiban bekerja kembali Pegawai
Tugas Belajar adalah sebagai berikut :
Kewajiban Kerja = 2 x 4 = 8 Tahun

Bagian Ketiga
Larangan Bagi Pegawai Tugas Belajar

Pasal 20

Pegawai yang mengikuti Tugas Belajar dilarang :


a. Melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS;
b. Mengulur waktu penyelesaian tugas belajar;
c. Melanggar etika akademis;
d. Melanggar tata tertib akademis;
BAB IX
PERSYARATAN PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BAGI
PEGAWAI NEGERI SIPIL TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

Bagian Kesatu
Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Tugas Belajar
Pasal 21
(1) Bantuan biaya pendidikan berupa beasiswa diberikan kepada
Pegawai Tugas Belajar yang akan menempuh pendidikan di
Perguruan Tinggi atau Sekolah Kedinasan Negeri lainnya yang
dibuktikan dengan Keputusan Bupati tentang Penunjukan Pegawai
Tugas Belajar;
(2) Bantuan biaya pendidikan bersumber dari Anggaran Pendapatan
Belanja Negara, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau sumber
lain yang tidak mengikat;
(3) Jenis dan bantuan Tugas Belajar sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan Bupati ini.

Pasal 22
(1) Untuk memperoleh bantuan biaya pendidikan Tugas Belajar, Pegawai
yang bersangkutan harus memenuhi persyaratan khusus yaitu
mengajukan permohonan pencairan biaya bantuan pendidikan Tugas
Belajar kepada Bupati dengan melampirkan :
a. Fotokopi Keputusan Bupati tentang penunjukan Pegawai Tugas
Belajar;
b. Fotokopi absensi kehadiran dalam perkuliahan semester yang
dilegalisir perguruan tinggi;
c. Fotokopi mata kuliah semester yang sedang berjalan yang
dilegalisir perguruan tinggi;
d. Fotokopi Kartu Hasil Studi (KHS) yang dilegalisir perguruan
tinggi;
e. Laporan perkembangan pendidikan asli dari perguruan tinggi
Pegawai yang bersangkutan yang dikeluarkan oleh Pejabat yang
membidangi akademik;
(2) Untuk mengajukan permohonan biaya pendidikan yang jenis
kegiatannya belum ditetapkan dalam peraturan Bupati ini, maka
biaya yang diajukan harus diketahui oleh pengelola program studi
dari perguruan tinggi yang bersangkutan;

Pasal 23

Bantuan biaya pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22


diberikan untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan lamanya program
pendidikan yang ditempuh dan ditetapkan dalam Keputusan Bupati
tentang penunjukan Pegawai Negeri Sipil yang mengikuti pendidikan
tugas belajar;
Pasal 24

Bagi Pegawai Tugas Belajar yang telah melampaui jangka waktu


pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), maka tidak
dapat mengajukan permintaan perpanjangan waktu perkuliahan dan
bantuan biaya pendidikan;
BAB X
SANKSI

Pasal 25

(1) Pegawai Tugas Belajar yang melanggar ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 20 diberikan sanksi berupa :
a. Pencabutan dari status Pegawai Tugas Belajar;
b. Mengembalikan biaya pendidikan sebesar 2 (dua) kali biaya yang
telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah, apabila Pegawai Tugas
Belajar alih tugas keluar daerah selama mengikuti pendidikan
dan/atau setelah selesai melaksanakan Tugas Belajar sebelum
masa pengabdian minimal berakhir sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 19 ayat (5);
c. Mengembalikan biaya pendidikan sebesar 2 (dua) kali biaya yang
telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah, apabila Pegawai Tugas
Belajar mengundurkan diri tanpa alasan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan atau dikeluarkan oleh perguruan tinggi
(drop out), atau tidak dapat menyelesaikan pendidikan dalam
waktu yang telah ditentukan, dan/atau dicabut dari status tugas
belajarnya;
d. Dikenakan hukuman disiplin sesuai Peraturan Pemerintah Nomor
53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
(2) Penghentian pemberian biaya pendidikan Tugas Belajar, dengan
alasan apabila tidak dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dapat diberikan kesempatan
untuk menyelesaikan tugas belajar atas biaya sendiri;

Pasal 26

Kewajiban untuk mengembalikan biaya pendidikan yang telah


dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
25 ayat (1) huruf b dan c, maka cara pengembaliannya dapat dilakukan
dengan cara mengangsur dari pemotongan gaji paling lama selama 20
(dua puluh) bulan;

Pasal 27

Pegawai Tugas Belajar yang dinyatakan sakit oleh tim dokter pemerintah
dan tidak dapat melanjutkan pendidikan Tugas Belajarnya, maka kepada
yang bersangkutan tidak dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25;
Pasal 28

Pegawai yang melanjutkan pendidikan setingkat lebih tinggi tetapi belum


memiliki surat Izin Belajar dan surat Pengukuhan Izin Belajar maka ijazah
yang bersangkutan tidak berlaku baik untuk penyesuaian pangkat /
golongan maupun untuk perubahan data basis pendidikan.

BAB XI
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 29

Pegawai Tugas Belajar yang telah menyelesaikan pendidikannya (lulus)


dari suatu jenjang pendidikan, dapat diberikan kesempatan untuk
mengikuti atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dengan
ketentuan :
a. Program studi yang dipilih sesuai dengan program studi jenjang
pendidikan sebelumnya, sesuai dengan skala prioritas yang
dibutuhkan serta tugas pokok dan fungsi Pegawai yang
bersangkutan;
b. Telah melaksanakan pengabdian setelah Tugas Belajar pada
Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud Pasal 19 ayat (5);
c. Telah memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus
sebagaimana yang dijelaskan Pasal 11 dan Pasal 12;

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 30

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati
Lampung Tengah Nomor 29 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Tugas Belajar dan Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku;

Pasal 31

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Lampung Tengah;

Ditetapkan di Gunung Sugih


pada tanggal 26 September 2019

BUPATI LAMPUNG TENGAH

LOEKMAN DJOYOSOEMARTO

Diundangkan di Gunung Sugih


pada tanggal 26 September 019

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

ADI ERLANSYAH

BERITA DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2019


NOMOR 51

Anda mungkin juga menyukai