Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

Cover ...........................................................................................................................................
Daftar isi .....................................................................................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................................................
BAB I Pendahuluan ...................................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................................

BAB II Kajian Teori ..................................................................................................................


1. Aspek Hukum .......................................................................................................................
2. Aspek Keuangan ..................................................................................................................
BAB III Metodologi Penelitian .................................................................................................
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................................................................
B. Subjek Penelitian .................................................................................................................
C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................................
BAB IV Pembahasan .................................................................................................................

BAB V Penutupan ......................................................................................................................

A. Kesimpulan ..........................................................................................................................
B. Saran ....................................................................................................................................
Lampiran ....................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULIAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu pengembangan usaha bisnis akan berpengaruh pada besarnya laba
yang didapat. Aspek finansial merupakan salah satu faktor penting dalam suatu proyek bisnis.
Perkiraan aliran kas yang tepat akan memperlancar usaha bisnis yang dijalankan agar dapat
bersaing atau bahkan berkembang. Setiap perusahaan di dalam menjalankan usaha bisnisnya
tidak akan lepas dari berbagai persoalan. Disamping itu perusahaan juga menghadapi
persaingan yang ketat dengan perusahaan-perusahaan yang lain pada bidang usaha yang
sama. Dalam menghadapi persaingan perusahaan harus dapat mengambil kebijaksanaan yang
tepat serta mampu memanfaatkan peluang-peluang secara teliti untuk mempertahankan usaha
bisnisnya.

Keberhasilan suatu proyek bisnis akan dipengaruhi oleh ketajaman analisis aspek
finansial studi kelayakan. Perkiraan aliran kas yang terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap
dana yang di investasikan berlebihan sehingga bisnis yang bersangkutan kurang efisien,
sebaliknya perkiraan aliran kas yang kecil juga akan mengganggu operasional sehingga yang
bersangkutan akan berdaya tahan lemah dalam bersaing. Sebelum menjalankan suatu usaha
bisnis perlu diadakan suatu studi yang bertujuan untuk meminimkan risiko yang akan di
dapat dalam menjalankan usaha bisnisnya. Studi kelayakan bisnis yaitu suatu pengkajian
secara menyeluruh dan teliti terhadap rencana penanaman modal dan menilai apakah rencana
investasi tersebut memenuhi syarat untuk dilaksanakan atau tidak, atas pertimbangan
kelayakan finansial. Dari uraian di atas, maka penulis mengambil judul “STUDI
KELAYAKAN BISNIS PADA DEPOT AIR MONIKA WATER”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis merumuskan


masalah : Apakah bisnis pada depot air ini layak di jalankan?
C. Tujuan Penelitian

Penelitian mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui besarnya investasi yang ditanamkan.

2. Untuk mengetahui besarnya volume penjualan.

3. Untuk menganalisis beban biaya dalam pengelolaan usaha mini market “AsGross”.

4. Untuk menganalisis kapan investasi ini akan kembali. 5. Untuk menganalisis keuntungan
dari usaha mini market “AsGross”
BAB II

KAJIAN TEORI

1. ASPEK HUKUM
A. Pengertian Aspek Hukum atau Yuridis
Yuridis adalah hukum atau peraturan yang wajib dipatuhi oleh masyarakat, baik
secara tertuis maupun secara lisan. Yuridis yang tertulis diantarannya adalah undang-
undang sedangkan yuridis yang berupa lisan adalah hukum adat. Sekalipun dalam bentuk
lisan namun adanya adat tersebut harus dipatuhi oleh masyarakat. Jika seseorang atau
kelompok melanggar hukum lisan maka dia akan tetap mendapatkan sanksi.
Penilaian dan analisis aspek yuridis ini sangat perlu dilakukan bagi calon kreditor
yang akan memberikan bantuan pinjaman, juga bagi calon investor yang ingin
menanamkan modalnya di dalambisnis yang sangat bersangkutan. Hal ini dilakukan
untuk menjamin bahwa calon kreditor yang bersangkutan aman karena tidak terlibat
dalam suatu kegiatan yang menyimpang hukum. Bagi pemilik bisnis, tujuan melakukan
analisis yuridis adalah untuk meyakinkan kepada calon kreditor atau investor bahwa
bisnisnya tidak menyimpang dari hukum dan peraturan yang sedang berlaku.

B. Tujuan Aspek Hukum


Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan,dan
keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Penelitian keabstahan dokumen dapat
dilakukan sesuai dengan lembaga yang mengeluarkan dan yang mengesahkan dokumen
yang bersangkutan. Penelitian ini sangat penting mengingat sebelum usaha itu
dijalankan, maka perlu prosedur yang berkaitan dengan izin-izin atau berbagai
persyaratan harus terlebih dahulu sudah terpenuhi.

C. Jenis-Jenis Badan Hukum


Jenis badan hukum yang ada diindonesia sangat beragam mulai dari perusahaan
perseorangan,firma sampai kepada bentuk koperasi.masing-masing badan hukum
memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.kelebihan dan kekurangan dapat dilihat dari
luasnya bidang usaha yang akan dijalankan, modal yang dimiliki, batas tanggungjawab
dan kewajiban masing-masing pemilik, serta pembagian keuntungan masing-masing
badan usaha.
Dalam praktiknya jenis badan hukum yang ada diindonesia sebagai berikut:
1. Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan
(hanya seorang).

2. Firma (Fa)
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan
perusahaan atas nama perusahaan.
3. Perseroan komanditer (CV)
Perseroan komanditer atau sering dikatakan CV, merupakan persekutuan yang
didirikan atas dasar kepercayaan.
4. Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT) merupakan badan hukum perusahaan yang paling banyak
digunakan dan diminati oleh para pengusaha.
5. Perusahaan negara
Perusahaan negara (PN) adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-
undang.modal untuk mendirikan PN adalah atas kekayaan negara yang dipisahkan
dan tidak dipisahkan atas saham.
6. Perusahaan daerah
Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu peraturan
daerah.
7. Yayasan
Yayasan adalah badan usaha yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan dan
lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial.
8. Koperasi
Merupakan bentuk badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni, pribadi dan tidak
dapatdialihkan.
Menurut undang-undang No.25 tahun 1995. koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi,sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas
kekeluargaan.

D. JENIS-JENIS USAHA
Kegiatan usaha dimana pun selalu memerlukan berbagai dokumen penunjang usaha
berserta izin-izin yang diperlukan se3belum menjalankan kegiatannya.
Dalam praktiknya terdapat beragam izin.banyaknya izin dan jenis-jenis izin yang
dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Adapun izin dimaksud adalah:
a. Tanda daftar perusahaan (TDP)
b. Nomor pokok wajib pajak (NPWP)
c. Izin-izin usaha
d. Sertifikat tanah atau surat-surat berharga yang dimilikinya
Izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi pemilik usaha dan yang harus
dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan jenis bidang usaha perusahaan tersebut,izin-
izin tersebut adalah:
a. Surat izin usaha perdagangan (SIUP)
b. Surat izin usaha industri (SIUI)
c. Izin usaha tambang
d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata
e. Izin usaha farmasi dan rumah sakit
f. Izin usaha pertenakan dan pertanian
g. Izin domisili,dimana perusahaan/lokasi proyek berada
h. Izin gangguan
i. Izin mendirikan bangunan (IMB)
j. Izin tenaga kerja asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing.
Disamping keabsahan dokumen diatas yang tidak kalah pentingnya adalah
penelitian dokumen lainnya yaitu:
a. Bukti diri (KTP atau SIM)
b. Sertifikat tanah
c. Bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB)
d. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu.

E. DOKUMEN YANG DITELITI


Banyaknya dokumen yang diteliti sangat terngantung dari jenis usahanya.yang
terpenting adalah urutan prioritas dokumen yang menjadi pokok perhatian.urutan
prioritas menunjukan bahwa dokumen tersebut sangat penting bagi usaha yang diajukan
nanti.
Secara umum dokumen-dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek
hukum adalah sebagai berikut:
a. Bentuk badan usaha
Ada beberapa badan hukum yang lazim diindonesia,misalnya perseroan
terbatas (PT), perseroan komanditer (CV), kopersi, yayasan, firma(Fa), dan
lainnya.kebanyakan perusahaan yang melakukan suatu investasi,biasanya merupakan
perusahaan besar, baik dari segi modal maupun dari segi jangkauan usahanya.
b. Bukti diri
Yaitu kartu identitas dari para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan
setempat yang dikenal dengan nama kartu tanda penduduk (KTP).
c. Tanda daftar perusahaan (TDP)
Setiap perusahaan yang beroperasi diindonesia, haruslah membuat surat daftar
perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang usahanya masing-masing.dalam hal ini yang
perlu kita teliti adalah kedepartemenan teknis yang mengeluarkan surat daftar perusahaan
tersebut.
d. Nomor pokok wajib pajak
Nomor pokok wajib pajak merupakanhal yang penting untuk diteliti,apakah
sudah dimiliki atau belum.jika sudah diteliti dapatlah mengeceknya kedepartemen teknis
yang mengeluarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
e. Izi-izin perusahaan
Selanjutnya adalah meneliti izin-izin yang dimiliki sesuai dengan jenis bidang
usaha perusahaan tersebut.izin-izin tersebut adalah:
1) Surat izin usaha perdagangan (SIUP)
2) Surat izin usaha industri (SIUI)
3) Izin usaha tambang dari departemen pertambangan
4) Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari departemen pariwisata pos dan
telekomunikasi
5) Izin usaha farmasi dan rumah sakit dari departemen kesehatan
6) Izin usaha pertenakan dan pertanian dari departemen pertanian
7) Izin domisili dimana perusahaan/lokasi proyek dari pemda
8) Izin mendirikan bangunan
9) Izin tenaga kerja asing jika ada
e. Keabsahan dokumen lainnya
Disamping keabsahan dokumen diatas tidak kalah pentingnya adalah penelitian
dokumen lainnya :
a. Status hukum tanah
Status tanah. Status kepemilikan tanah harus jelas. Peneliti dapat mencari informasi
tentang status tanah ini, misalnya dengan menghubungi kantor Badan Pertahanan
Nasional (BPN) setempat. Yang perlu diperhatikan adalah status tanah tersebut antara
lain:
· Jenis hak atas tanah
· Harga tanazh sekarang dan prediksi dimasa yang akan datang
· Nama dan alamat pemilik yang sebenarnya
· Kondisi tanah dalam sengketan ataqu tidak
· Rencana tata kota
· Tanah tersebut dapat diperjualbelikan atau tidak
b. Kendaraan bermotor
Keaslian surat-surat kendaraan yang akan digunakan untuk usaha-usaha tersebut
seperti usaha angkutan:
· Bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB)
· Harga beli (faktur dan kuintasi)
· Kondisi kendaraan
· Izin trayek,jika usaha transportasi
c. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu

F. PENELITIAN LAPANGAN
Penelitan lapangan berfungsi untuk mengecek kebenaran dari data-data atau
informasi yang kita butuhkan dan untuk menguji kebenaran dan keabsahandokumen
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a) Menandatangani sumber informasi yang berhak mengeluarkan surat-surat atau
dokumen.
b) Mencari informasi dari laporan-laporan,koran,majalah atau perpustakaan yang
memuat informasi yang relevan dengan analisis kita.
Secara ringkas dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan untuk aspek hukum
perusahaan serta yang menjadi bahan penilaian study kelayakan dari segi aspek hukum
dapat dilihar dari gambar berikut ini :
1. Badan Hukum
2. Tanda Daftar Perusahaan
3. NPWP
4. Surat Izin Usaha
5. Izin Domisili
6. Izin Mendirikan Bangunan
7. Bukti Diri
8. Izin-izin Lainnya

2. ASPEK KEUANGAN
A. PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN
Keuangan (bahasa Inggris: finance) mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan
organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan
dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka.
Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi
dapat dilakukan melalui pendekatan
 Payback Period (PP)
 Average Rate of Return (ARR)
 Net Present Value (NPV)
 Internal Rate of Return (IRR)
 Profitability Index (PI)
 Break event point (BEP)

B. SUMBER-SUMBER DANA
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan dana yang relative
cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yan ada seperti dari
modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal
sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang
dibutuhkan dari kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya
jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan

Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua) macam, yaitu:
1. Modal asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak
luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman.
2. Modal sendiri
3. Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik tertutup atau terbubuka.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
a) Setoran dari pemegang saham.
b) Dari cadangan laba.
c) Atau dari laba yang belum dibagi.

C. BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI


Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan
dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi
meliputi:
1. Biaya pra investasi
2. Biaya akhir tetap
3. Biaya operasi
D. ARUS KAS (CASH FLOW)
Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari
investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut.Dalam hal ini investor yang
terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang yang diinvestasikan disuatu
usaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima
perusahaan dikarenakan:
1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
2. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
3. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
4. Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
a. Intial cash flow
b. Operasional cash flow
c. Terminal cash flow
E. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menuntukan kelayakan suatu usaha atau
investasi adalah:
1. Playback period (PP)
2. Average rate of return (ARR)
3. Net present value (NPV)
4. Internal rate of return (IRR)
5. Profitability index (IP)
6. Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profabilitas.

F. RASIO-RASIO KEUANGAN
Pada praktiknya setiap perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu
waktu(periode) akan melaporkan semua kwgiatan keuanganya. Pembuatan masing-masing
laporan laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara umum tujuan pembuatan laporan
keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi keaungan, jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva
2. Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal.
3. Membirikan informasi tentang hasil usaha yang tercermindari jumlah pendapatn yang
diperoleh,sumber-sumber pendapatan.
4. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan
dalam periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentangperubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva,
kewajiban, dan modal suatu perusahaan
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil
laporan keuangan yang disajikan.

G. PROYEKSI NERACA DAN LAPORAN LABA/RUGI


Di samping itu membuat cash flow perusahaan juga diminta untuk membuat proyeksi
laporan keuangannya untuk beberapa periode (biasanya seumur proyek). Proyeksi laporan
keuangan yang dibuat adalah neraca dan laporan laba/rugi.
Untuk lebih mengenal memahami neraca daan laporan laba/rugi ada baiknya kita
mengulang kembali pengertian dan komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam dua
laporan keungan tersebut.
a. Neraca (income statement)
Neraca merupakan laporan keungan yang menunjukan posisi harta, utng, dan modal
perusahan pada waktu tertentu.Artinya, neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi
keungan perusahaan dalam waktu tertentu setiap saat dibutuhkan.
b. Laporan Laba/Rugi (balance sheet)
Laporan laba/rugiadalah laporan yang menunjukan jumlah pendapatan yang diperoleh
dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu.

H. PENGUKURAN DENGAN RASIO KEUANGAN


Agar laporan keungan yang disajikan dapat diartikan dengna angka-angka yang ada
dilaporan keuangan, maka perlu dianalisis.Alat analisis yang dapat digunakan adalah rasio-
rasio keuangan.

a. Bentuk rasio keuangan


Ungtuk mengukur keungan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan terdiri
dari beberapa rasio.Setiap rasio mempunyai tujuan, kegunaan, dan mengandung arti
tertentu.Kemudian setiap rasio diukur dan diinterprestasikan, sehingga menjadi berarti bagi
pengambilan keputusan.
Adapun sebagian dari jenis-jenis rasio-rasio keuangan yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
b. Rasio likuiditas (liquidity ratio)
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid suatu
perusahaan.caranya adalah dengan membandingakan seluruh komponen yang ada di aktiva
lancer dengan komponen di pasiva lancer(utang jangka pendek).
c. Laverage Ratio
Laverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengartur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan utang. Seperti diketahui dalam mendanai usahanya, perusahaan
memiliki beberapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat diperoleh adalah dari
sumber pinjam atau modal sendiri.
d. Rasio aktivitas (activity ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efesien pemanfaatan sumber
daya perusahaan(penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan lainnya). Atau rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
e. Rasio profitabilitas (profitability ratio)
Rasio profatibilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas menejemensuatu
perusahaan.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan di depot air Monica Water yang beralamat di jalan PBSI
Kenangan Baru, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 29 April 2019.

B. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah pemilik usaha depot air Monica Water tersebut yaitu bapak
Nestor Simamora.

C. Teknik Pengumpulan Data

Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menghasilkan data factual yang akurat.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan observasi langsung ke tempat
usaha. Teknik wawancara dilakukan dengan mempersiapkan terlebih dahulu Pedoman
Wawancara. Pedoman wawancara tersebut berisi pokok-pokok pertanyaan terbuka untuk
diajukan kepada informan penelitian.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pembahasan
Usaha ini bermula dengan modal 50 juta dan hanya mempunyai 50 galon pada
awalnya namun kini usaha bapak Nestor Simamora sangat maju walaupun usaha ini tidak
mempunyai cabang namun usaha bapak Nestor Simamora berkembang sangat pesat bahkan
sekarang usaha bapak Nestor Simamora sudah mempunyai lebih dari 100 galon.

B. Aliran Kas Masuk Dan Keluar

Taksiran Pendapatan (cash flow) per tahun Rp 97.600.000,-


(asumsi 1 hari 100 galon terjual)
Taksiran Biaya Operasional
Total Biaya Tetap = Rp 18.000.000,-
Total Biaya Variabel = Rp 57.600.000,-
Total Biaya Operasional (Rp 22.000.000,-)
Taksiran Penghasilan /tahun Rp 24.000.000,-
Depresiasi Rp 1.000.000,-
Proceed -Rp 3.000.000,-

C. Payback Period

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
Rumus : PP = 𝑥 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
𝐽umlah Proceeds

50.000.000
PP = 𝑥 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
3.000.000

= 2,0 bulan

Dengan perhitungan diatas maka usaha pengembalian investasi pada usaha air minum
isi ulang desmond dapat dilakukan selama 2 bulan.

D. Net Present Value

Rumus : NPV = PV Proceeds – PV Outlays


PV Proceed = 0,980 X 70.600.000 = Rp. 69.188.000,-
PV Outlays (investasi) = (Rp. 50.000.000,-)
= Rp. 19.188.000

Dari perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa NPV bernilai negative yaitu
sebesar Rp. 20.000 dan dapat disimpulkan bahwa investasi tersebut bisa dikatakan dapat
diterima ataupun tidak dapat dilaksanakan.

E. Analisis

Rumus: PI = Present Value Proceed


Present Value Outlay
= 70.600.000
50.000.000
= 1,412

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa PI > 1 yaitu sebesar 1,412 Maka investasi
tersebut dapat dinyatakan layak atau diterima.

Analisis Internal Rate of Return (IRR)


• Perhitungan dengan menggunakan DF 2 %
PV Proceeds = DF x Proceeds
= 0,980 x Rp.70.600.000,- = Rp. 69.188.000,-
PV Outlays = (Rp. 50.000.000,-)
= Rp. 19.188.000,-

•Perhitungan dengan menggunakan DF 40 %


PV Procceds = DF x Procceds
= 0,714 x Rp. 70.600.000,- = Rp.50.408.400,-
V Outlays = (Rp. 50.000.000,-)
= Rp. 408.400,-
𝑁𝑃𝑉
Rumus: IRR = 𝐷𝑓 1 + 𝑁𝑃𝑉 1−𝑁𝑃𝑉 2 (𝐷𝑓 2 − 𝐷𝑓 1)

Rp.19.188.000
= 2% + Rp.19.188.000,−Rp.408.400 (40% − 2%)

Rp.19.188.000
= 2% + Rp.18.779.600 (38%)

= 2% + 03,88% (1%)

= 2% + 03,88
= 3,9%

BAB V PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai