Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Telur merupakan bahan pangan sempurna, karena mengandung zat gizi yang
dibutuhkan untuk makhluk hidup seperti protein, lemak, vitamin dan mineral dalam
jumlah cukup (Deptan, 2010). Telur mengandung protein bermutu tinggi karena
mengandung susunan asam amino esensial lengkap sehingga telur dijadikan patokan
dalam menentukan mutu protein berbagai bahan pangan (Wardana, 2010) Di
masyarakat telur dapat disiapkan dalam berbagai bentuk olahan, karena telur harganya
relatif murah jika dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Bagi
anak-anak, remaja maupun orang dewasa, telur merupakan makanan ideal, sangat
mudah diperoleh dan selalu tersedia setiap saat (Deptan, 2010).

Ketersediaan telur yang selalu ada dan mudah diperoleh ini, harus diimbangi
dengan pengetahuan masyarakat tentang penanganan telur, dan kewajiban untuk
menjaga kualitasnya sehingga mempunyai rasa aman dalam mengkonsumsi telur
(Yuniati, 2000). Pengetahuan merupakan suatu hasil tahu atau sesuatu yang dipelajari,
melalui pengetahuan ini dapat merubah perilaku masyarakat sehingga berperan dalam
perubahan sikap yang pada akhirnya merupakan predisposisi bentuk perubahan.
Pengetahuan ini dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang dapat
berperilaku sesuai keyakinan tersebut. Pengetahuan masyarakat biasanya diperoleh
dari berbagai macam sumber, misalnya pendidikan, media masa, media elektronik,
buku petunjuk, kerabat dekat dan lainnya (Istiarti, 2000).

Pengetahuan masyarakat tentang penanganan telur di tingkat rumah tangga belum


banyak di ketahui dan dibahas. Penanganan telur harus dikerjakan segera setelah telur
dibeli dipeternak, pasar ataupun dibeli dari warung-warung, penanganan telur
bertujuan untuk memperlambat penurunan kualitas atau kerusakan telur (Rachmawan
2001). Untuk itu perlu diketahui beberapa tentang penanganan telur yang dilakukan
beberapa rumah tangga yaitu sebelum disimpan, telur perlu dibersihkan lebih dulu
untuk menghilangkan kotoran-kotoran, kemudian ditaruh pada pada egg tray atau
toples, plastik yang bersih, dipisahkan dengan telur yang rusak lalu disimpan pada
tempat yang bersih, apabila disimpan pada suhu ruang adalah 7 hari, sedangkan pada

1
lemari es/kulkas bertahan sampai 3 minggu setelah itu kualitas telur akan menurun
(Deptan, 2010).

B.Rumusan Masalah

Apa pengertian telur ?

Apa sifat telur ?

Apa sumber –sumber telur?

Apa manfaat telur ?

Apa standar mutu telur ?

Apa ciri-ciri telur yang rusak?

C.Tujuan

Dapat mengetahui pengertian telur

Dapat mengetahui sifat telur

Dapat mengetahui zat gizi yang ada pada telur

Dapat mengetahui manfaat telur

Dapat mengetahui standar mutu telur

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian telur

Telur adalah salah satu bahan makanan hewaniyang dikonsumsi selain daging,
ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis burung,
seperti ayam, bebek, dan angsa, akan tetapi telur-telur yang lebih kecil seperti telur
ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan (kaviar). Selain itu
dikonsumsi pula juga telur yang berukuran besar seperti telur burung unta (Kasuari)
ataupun sedang, misalnya telur penyu. Sebagian besar produk telur ayam ditujukan
untuk dikonsumsi orang tidak disterilkan, mengingat ayam petelur yang
menghasilkannya tidak didampingi oleh ayam pejantan. Telur yang disterilkan dapat
pula dipesan dan dimakan sebagaimana telur-telur yang tidak disterilkan, dengan
sedikit perbedaan kandungan nutrisi. Telur yang disterilkan tidak akan mengandung
embrio yang telah berkembang, sebagaimana lemari pendingin mencegah
pertumbuhan sel-sel dalam telur.
Pada dasarnya telur adalah bakal calon individu baru yang dihasilkan dari
individu betina. Bila terjadi pembuahan maka telur akan berkembang menjadi embrio
dan selanjutnya terbentuk individu baru setelah lahir atau menetas.
Dalam penegertian sehari-hari telur mempunyai dua kriteria, yaitu sebagai bahan
biologi dan sebagai bahan pangan. Sebagai bahan biologi telur merupakan sumber
nutrien komplek yang lengkap bagi pertumbuhan sel yang dibuahi. Sedangkan
sebagai bahan pangan,telur merupakan salah satu sumber protein hewani kedua yang
mudah dijangkau selain ikan.

Secara ringkas, struktur telur adalah sebagai berikut ::


1. Kerabang +10%
2. Putih Telur (Albumen) + 60%
3. Kuning Telur (Yolk) + 30%
Perbandingan kerabang, albumen, yolk :
1. pada telur ayam = 12,3% : 55,8% : 31,9%

3
2. Pada itik = 12% : 52,6% : 35,4%

Kerabang telur tersusun atas garam-garam anorganik terutama zat kapur dalam
bentuk CaCO3 yang menyebabkan kulit telur menjadi keras. Kerabang juga memilik
pori-pori. Di sebelah dalam kerabang terdapat albumen. Pada telur yang masih baru,
bentuk albumen menyerupai bentuk oval telur bila dipecah. Albumen ini banyak
mengandung protein albumin. Diantara protein-protein tersebut adalah ovalbumin
yang berperan sebagai struktur pada produk-produk olahan yang dipanggang / bakar,
ovotransferin berperan mengikat logam penyebab kerusakan warna; ovomucoid
berperan penghambat protease; ovomucin berperan sebagai protein serat
menyebabkan buih pada telur stabil dan globulin yang penting dalam pembentukan
buih pada olahan telur. Bagian dalam dari albumen adalah kuning telur (yolk). Pada
yolk ini selain mengandung protein juga mengandung lemak dan zat warna kuning
(karotenoid). Kuning telur bentuknya hampir bulat berada di tengah-tengah telur.
Struktur lain pada sebutir telur adalah kantung udara. Letaknya di bagian tumpul telur
dan berfungsi sebagai sumber oksigen bagi embrio pada telur yang dibuahi. Ukuran
kantung udara ini dapat dijadikan sebagai penentu umur telur.
Menurut Haryoto (1995), telur merupakan alat dan cara berkembang biak unggas
dan sebagian hewan, secara alami telur telah disiapkan oleh induknya untuk menunjang
kehidupan dan perkembangan embrio secara sempurna.
Menurut Abbas (1989) komposisi telur dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1.Bangsa
2.Umur ayam
3. Posisi telur dalam sebuah rangkaian peneluran,
4.Laju produksi telur
5. Suhu lingkungan
6.Kualitas dan kuantitas makanan serta adanya penyakit.
Buckle, Edwards, Fleet, dan Waton (1987) menyataka bahwa seara terperinci telur
dapat dibagi 9 bagian :
1. Kulit telur dengan permukaan yang agak berbintik-bintik.
2. Memebran kulit luar dan dalam yang tipis.
3. Putih telur bagian luar yang tipis dan berupa cairan.
4. Putih telur yang kental dan kokoh berbentuk kantung albumen.
5. Putih telur bagian dalam yang tipis dan berupa cairan.

4
6. Struktur keruh berserat yang terlihat pada kedua ujung kuning telur, yang
dikenal dengan khalaza dan berfungsi memantapkan posisi kuning telur.
7. Lapisan tipis yang mengelilingi kuning telur yang disebut membran vitelin.
8. Benih atau blastodic yang terlihat sebagai bintik kecil pada permukaan
kuning telur.
9. Kuning telur yang terbagi menjadi kuning telur yang berlapis putih berbentuk
vas, bermula dari benih ke pusat kuning telur kuning dan kuning telur yang
berlapis yang merupakan bagian terbesar.
Menurut Sudaryani (2003) menambahkan , bahwa telur juga mengandung zat gizi
yang dibutuhkan tubuh, dari sebutir telur didapatkan gizi yang sempurna. Selain itu zat
gizi tersebut mudah dicerna oleh tubuh. kandungan protein kuning telur yaitu sebanyak
16,5% dan pada putih telur sebanyak 10,9%, sedangkan kandungan lemak pada kunng
telur mencapai 32% dan pada putih telur terdapat dalam jumlah yang sedikit.

B.Sifat telur
Telur, baik secara keseluruhan mauun bagian misalnya kuning telur atau putih telur
memiliki sifat sebagai berikut:
1. Kaya Nutrisi
Telur adalah paket makanan yang mengandung berguna semua nutrisi kecuali vitamin
C, tetapi mereka terutama terkenal karena kualitas tinggi dari protein yang
dikandungnya dan karena itu merupakan bagian penting dari diet seimbang. Dengan
penambahan karbohidrat saja (sepotong roti gandum) dan Vitamin C (tomat atau
segelas jus jeruk) telur bentuk makan sepenuhnya seimbang.
2. Emulsifikasi
Kuning telur mengandung agen pengemulsi, lesitin, yang bertindak sebagai
menstabilkan emulsi antara minyak dan air. Hal ini mencegah campuran minyak dan air
dari pemisahan. Lecithin menarik partikel minyak dan air dan membentuk lapisan tipis
di sekitar mereka untuk menjaga mereka dari menyebar.
3. Kemampuan Berbusa
Sebuah busa tercipta saat molekul udara dikelilingi oleh protein telur dan ditangkap.
Ketika putih telur yang dibawa, udara disertakan. Pada saat yang sama, spiral protein
memutar terbentang dan membentang menangkap dan sekitarnya udara dibusa yang
stabil.Protein telur putih elastis, memungkinkan udara ditangkap untuk memperluas
dengan panas tanpa merusak busa.

5
C.Sumber Telur

Telur merupakan zat gizi yang kaya akan protein dan lemak yang berasal dari
hewan. Hewan ungas adalah penghasil telur. Berikut ini adalah sumber asal
telur.
1. Telur ayam kampung (buras) Berwarna putih atau putih kecoklatan. Berat
antara 25-35 gram per butir.
2.Telur ayam negeri (ras) Berwarna coklat pastel hingga coklat kemerahan. Berat
antara 50-70 gram per butir.
3. Telur itik (bebek) Berwarna biru kehijauan. Berat antara 70-80 gram per butir.
4. Telur kalkun.
5. Telur penyu (bukan berasal dari unggas).
6. Telur burung unta. Memang jarang ditemui namun juga dapat menjadi
pengganti telur ayam.Ukurannya besar, setara dengan sekitar 24 telur ayam biasa.
Ukurannya yang jumbo membuat telur burung unta membutuhkan waktu lebih untuk
diolah. Karena ukuranya yang besar dan cangkangnya yang kuat, telur ini sering dipakai
sebagai hiasan dalam perayaan Paskah.
7.Telur angsa. Sama halnya dengan telur ayam dan telur bebek, telur angsa sering
digunakan untuk membuat kue karena proteinnya yang tinggi di dalam putih telur.
Ukurannya sedikit lebih besar dari pada telur bebek, kurang lebih 2,5 lebih besar dari
pada telur ayam ukuran standar.
8. Telur burung pegar. Baunya yang tidak amis. Ukurannya lebih kecil dari pada
telur ayam tetapi lebih besar dari pada telur puyuh. Warnanya coklat keabu-abuan.
Sering diolah dengan cara digoreng dan dikukus.
9. Telur puyuh. Telur burung puyuh berbentuk kecil dan mempunyai bintik-bintik
pada cangkangnya.Karena ukurannya yang terlalu kecil, telur puyuh mudah matang
dan lebih sering dijadikan pelengkap masakan dari pada makanan utama. Cara mengolah yang
sering adalah dengan merebus telur dan menambahkannya dalam masakan setelah
kulitnya dikupas. Beberapa diantaranya adalah mi, sup, salad, cah sayur, dan bahkan
pizza.
D.Manfaat Telur

Telur merupakan makanan bergizi yang banyak orang menyukainya dan mudah
diperoleh dengan harga terjangkau, tapi apakah anda tahu manfaat yang didapatkan dari

6
telur? Kandungan protein yang tinggi pada telur memiliki banyak manfaat untuk
kesehatan tubuh.
1. Telur baik untuk mata
Dua studi yang dipublikasikan di Journal of Nutrition menambah bukti baru pada teori
yang menyatakan bahwa satu telur sehari merupakan sumber karotenoid, yaitu lutein
dan zeaxanthin, yang bisa mengurangi risiko alami age-related macular degeneration
(AMD). Lutein dan zeaxanthin yang terdapat pada kuning telur mudah diserap ke
dalam retina.

2. Membantu mengatasi kekurangan zat besi


Orang yang mengalami defisiensi zat besi skala ringan seringkali merasa mudah lelah,
sakit kepala, serta mudah marah. Zat besi merupakan pembawa oksigen dalam sirkulasi
darah dan memegang peran penting dalam daya tahan tubuh, metabolisme energi, dan
fungsi penting lainnya. Zat besi yang terdapat dalam kuning telur merupakan zat besi
yang siap diserap dan digunakan dibanding dengan zat besi yang terdapat dalam
suplemen.

3. Memenuhi kebutuhan nutrien


Sebuah studi antara konsumsi telur dan makanan non telur mengungkapkan bahwa
mereka yang mengkonsumsi diet tanpa telur akan kekurangan vitamin A, E, dan B12.
Dari sebutir telur kita akan mendapatkan 10-20 persen folat dan 20-30 persen vitamin A,
E, dan B12.

4. Telur cegah pengentalan darah


Mengkonsumsi telur bisa menurunkan risiko serangan jantung atau stroke dengan
membantu mencegah pengentalan darah. Sebuah studi yang dipublikasikan di
Biological and Pharmaceutical Bulletin menemukan, protein dalam kuning telur tidak
hanya potensial menghambat penyatuan darah tetapi juga memperpanjang waktu
pengubahan fibrinogen, protein darah, menjadi benang-benang fibrin. Cara kerja
protein anti pengentalan darah yang ditemukan pada kuning telur ini, bergantung pada
jumlah konsumsi. Semakin banyak jumlah konsumsi kuning telur maka aksi
pencegahan pengentalan darah semakin kuat.

5. Membantu mengurangi berat badan

7
Dalam sebuah studi, 160 laki-laki dan perempuan obesitas dibagi menjadi 2 kelompok
secara acak. Salah satu kelompok diminta makan 2 butir telur saat sarapan sedangkan
kelompok yang satunya diminta mengkonsumsi roti bagel dengan jumlah kalori dan
berat yang sama (dua faktor pengontrol yang digunakan studi-studi yang mengukur
tingkat kekenyangan dan penurunan berat badan). Para partisipan makan menu ini 5
hari dalam seminggu selama 8 minggu, sebagai bagian dari diet rendah lemak.

Hasil penelitian menunjukkan, dibandingkan dengan mereka yang makan bagel,


kelompok yang makan telur:

a. Mengalami penurunan berat badan hampir dua kali lipat dibandingkan dengan
mereka yang makan bagel, mereka rata-rata mengalami kehilangan berat badan
sebesar 3 kg sedangkan yang makan bagel 1.75 kg.
b. Mengalami pengurangan ukuran lingkar pinggang 83% lebih besar.
c. Melaporkan peningkatan jumlah energi yang lebih besar.

6. Menjaga Kesehatan Otak

Satu kuning telur mengandung sekitar 300 mikrogram kolin. merupakan komponen
kunci dari struktur yang mengandung lemak di sel-sel membran, yang kelenturan dan
integritasnya bergantung pada persediaankolin. Dua molekul menyerupai lemak di otak,
phosphatidylcholine dansphingomyelin, tesusun dari choline. Kedua zat ini mengisi
sebagian besar massa otak. Karena itu, kolin sangat penting bagi fungsi otak dan
kesehatan.
a. Telur mengandung 5 gram lemak dan hanya 1,5 gram lemak jenuh.
b. Telur mengandung Vit-D alami yang baik untuk kesehatan.

c. Telur mengandung 6 gram kualitas protein tinggi dan 9 asam amino essensial.

d. Wanita yang mengkonsumsi minimal 6 butir per minggu menurunkan resiko


kanker payudara sebesar 44 %.

Selain untuk kesehatan telur juga bisa digunakan sebagai obat, yaitu :
1. Melancarkan keluarnya air kencing manis.

8
Bagi orang yang mengalami susah kencing disertai dengan rasa perih, untuk
meringankan penyakit penderita dapat dengan minum air kelapa muda yang dicampur
dengan telur ayam.

2. Menyembuhkan encok.

Penyakit encok dapat sangat merepotkan, karena rasa pegal pada pinggang menjadi
tidak enak seperti akan patah. Untuk mengatasinya dapat dibuat ramuan berupa satu
butir telur ayam kampung, dua karat jahe dan madu secukupnya.

3. Mengobati importan.

Importan dapat menimbulkan rasa rendah pada laki-laki. Ramuan untuk mengatasinya
dapat dibuat dari tiga butir telur ayam kampung,tiga siung bawang putih dan bawang
merah.
4. Menghilangkan jerawat, cukup dengan pemaskeran.

5. Menurunkan panas dalam.

6. Mengatasi sesak nafas.

7. Memulihkan kelesuan badan.

8. Membantu proses kelahiran.

9. Mengobati luka bakar.

E.Standar Mutu Telur


Survei dilakukan oleh Asosiasi Konsumen Eropa (BEUC-The European
Consumer Association) tahun 2001 mengenai parameter mutu telur yang biasanya
dilihat oleh konsumen saat membeli telur. Tidak mengejutkan, hasil survei
menunjukkan bahwa bagi konsumen keamanan dan kesegaran; nilai gizi; serta sifat
sensor adalah faktor utama. Survei dilakukan terhadap 3085 konsumen di 10 negara
Eropa seperti Perancis, Jerman, Italia, UK, Spanyol, Polandia, dan Yunani. Dari
survei tersebut juga diperoleh informasi bahwa konsumen melihat kualitas sebuah
telur dari kekuatan cangkang, konsistensi albumen, dan warna kuning telur.

9
Menurut U.S. Egg Grading Manual, penilaian kualitas telur terbagi menjadi dua
bagian yakni, penilaian eksterior (bagian luar) dan interior (bagian dalam) telur.
Penilaian eksterior telur meliputi ukuran, bentuk, dan kebersihan cangkang sedangkan
penilaian interior telur dilihat dari kondisi kantong udara, putih (albumen) dan kuning
telur (egg yolk). Di Indonesia, kualitas telur konsumsi diatur dalam Standar Nasiional
Indonesia (SNI) 01-3926-1995 dengan parameter yang sama seperti U.S Egg Grading
Manual. Penilaian eksterior dilakukan dengan cara melihat langsung kondisi
penampakan telur secara kasat mata, sedangkan penilaian interior dilakukan dengan
cara meneropong atau candling, di sortir manual satu per satu.

Penentuan mutu telur menurut U.S. Egg Grading Manual dan Standar Nasional
Indonesia
1.KualitasAA(Mutu1)
Kondisi telur bersih, halus, licin, tidak retak, dan bentuknya normal. Kedalaman
kantung udara tidak boleh lebih dari 3,2 mm (SNI : < 0,5 cm). Putih telur harus bersih,
kental dan stabil, dengan konsistensi seperti gelatin, Ketika diteropong, kuning telur
tidak bergerak-gerak, berbentuk bulat, terletak deitengah telur, kuning telur dan bersih
dari bercak darah atau noda apapun. Bayangan batas-batas kuning dan putih telur
ketika di teropong tidak terlihat jelas.

2.KualitasA(Mutu2)
Cangkang telur bersih, halus, licin, tidak retak, dan bentuknya normal.
Kedalaman rongga udara tidak boleh lebih dari 4,8 mm (SNI : 0,5-0,9 cm). Putih telur
harus bersih, dan kental. Bayangan batas-batas kuning dan putih telur ketika
diteropong mulai terlihat agak jelas. Kuning telur berbentuk bulat, posisinya di tengah,
harus bersih, dan tidak ada bercak atau noda.

3.KualitasB(Mutu3)
Cangkang bersih, tidak boleh retak, agak kasar, dan mungkin bentuknya
abnormal. Kantung udara lebih dari 1,6 mm (SNI : > 1 cm). Putih telur encer,
sehingga kuning telur bebas bergerak saat diteropong. Ada noda sedikit, tetapi tidak
boleh ada benda asing lainnya dan bagian kuning belum tercampur dengan putih.
Kuning telur terlihat gepeng (pipih) bentuknya, agak melebar, bintik atau noda darah
mungkin ada, tetapi diameternya tidak boleh lebih dari 3,2 mm.

F.Standar Mutu Hasil Olahan Telur

10
Standar Mutu SNI Telur

II III IV

Utuh Utuh
b. Bentuk Normal Normal Tingkatan Mutu
boleh ada bag.
c. Kelicinan Licin (halus) yang kasar Faktor Mutu I
bersih bebas
bersih bebas dr. kotoran yg
dr. kotoran yg menempel,
menempel boleh ada
d. Kebersihan maupun noda sedikit noda Kerabang
Kantong udara a. Keutuhan Utuh
kurang dari 1 cm atau
a. Kedalaman 0,5 cm 0,5-0,9 cm lebih
bebas
bergerak &
b. Kebebasan tetap bebas mungkin spt
bergerak ditempat bergerak busa
Keadaan putih telur
boleh ada
sedikit noda
ttp tdk boleh
ada benda
a. kebersihan bebas dr noda bebas dr noda asing lain.
encer tetapi
kuning telur
belum
b. kekentalan Kental sedikit encer tercampur

11
dgn putih
telur

Keadaan kuning telur

a. bentuk Bulat agak gepeng gepeng


agak
b. posisi Ditengah ditengah kepinggir
c. bayangan
batas-batas tidak jelas agak jelas jelas
boleh ada
d. kebersihan Bersih bersih sedikit noda

Bau Khas khas khas

Menurut Abbas (1989) menyatakan bahwa pengolahan produksi telur ditujukan


untuk mempertahankan daya simpan telur sebagai bahan pangan yang tetap
berkualitas tinggi, pengolahan telur harus dilakukan sedemikian rupa agar tidak
terjadi hal-hal yng dapat menurunkan kandungan gizi telur.
Selanjutnya Sudaryani(2003) menambahkan bahwa dari pengolahan telur diharapkan
telur tetap bernilai gizi tinggi, tidak merubah rasa,tidak berbau busuk dan warna isi
tidak pudar.
Menurut Murtidjo(1990), telur asin adalah telur segar yang diolah dalam keadaan
utuh ,diawetkan sekaligus diasinkan dengan menggunakan garam,dimana garam
kandungan dapat menghambat perkembangan mikrorganisme sehingga telur dapat
disimpan lebih lama. Dan syarat telur yang akan diasinkan adalah telur yang masi
segara dan baru,sudah dibersihkan dari kotoran,kulit telur masih utuh tidak retak, dan
sebelum pengasinan telur harus diamplas untuk memudahkan proses pengasinan.

G.Ciri-ciri Telur yang Rusak


Bila tidak disimpan dengan benar,telur otomatisakan mudah rusak. Berikut beberapa
ciri-ciri telur yang rusak :

12
1. Pecahkan telur yang akan diolah, kemudian lihat bagian putih telur. Telur
layak makan memiliki warna putih, tetapi bila warnanya berubah merah jambu, telur
sudah rusak.

2. Telur bagus mengeluarkan bau yang khas sementara bau telur yang sudah rusak
cenderung tidak sedap karena sudah dipenuhi bakteri.

3. Pegang telur, lalu timbang-timbang dengan tangan. Bila terasa berat, telur
tandanya sudah rusak.

4. Letakkan telur di atas meja. Putar dengan tangan, bila telur tidak bisa berputar
sempurna, tandanya telur sudah rusak.

5. Rongga udara (pada bagian tumpul) didalam telur membesar.

6. Putih telur lebih encer.

7. Kuning telur tidak berada ditengah jika diterawang.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kualitas telur adalah istilah umum yang mengacu pada beberapa standar yang
menentukan baik kualitas internal dan eksternal. External quality is focused on shell
cleanliness, texture and shape, whereas internal quality refers to egg white (albumen)
cleanliness and viscosity, size of the air cell, yolk shape and yolk strength. Kualitas
eksternal difokuskan pada kebersihan kulit, tekstur dan bentuk telur, sedangkan
kualitas internal mengacu pada putih telur (albumen) kebersihan dan viskositas,
ukuran sel udara, bentuk kuning telur dan kekuatan kuning telur. Untuk menentukan
kelas berdasarkan kualitas eksterior dan interior dengan membandingkan tabel USDA,
semua telur baru maupun lama masuk dalam kategori B. Karena ketika menentukan
kelas dari telur, faktor dengan tingkat terendah akan menentukan nilai keseluruhan
telur

B. SARAN

Layaknya sifat seorang muslim yang beriman, adalah ia yang mudah menerima
nasehat dan senang serta menambah ilmu. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritikan dan masukan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini,
atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

B.Sarwono.1997.Pengawetan dan Pemanfaatan Telur .Jakarta : Tratae

Hadiwiyoto, S. 1983. Hasil-hasil Olahan Susu, Ikan, Daging dan Telur.Yogykarta:


Liberty

M.Suprapti Lies.2006.Pengawetan Telur.Yogyakarta : Kanisius.

Nio.F,Gou Tjoe.1979.Pengetahuan Makanan dan Barang Dapur.Bandung : Tratae

R.muchtadi Tien.2010.Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.Bandung :ALFABETA

Soerjono,soedarnih.1974..Pengetahuan Barang Makanan.Yogyakarta :Seksi


pengembengan sekolah kabin PKK.

Sudaryani, T., 2006. Kualitas Telur. Jakarta: Penebar Swadaya.

15

Anda mungkin juga menyukai