Anda di halaman 1dari 33

Laporan Pendahuluan Dengan Gangguan Sistem Musculoskeletal

Pada Penyakit Gout Arthritis Di Rw 03

Desa Galanggang

Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunitas III

Disusun Oleh :

Nada Ananda T.I

C.0105.15.050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES BUDI LUHUR

CIMAHI

2018
A. Konsep lansia
A. Proses Menua
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-

lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan

mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi

dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Contantinides, 1994 yang dikutip oleh

Wahjudi Nugroho, 2000).

Aging process dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang

wajar akan dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya lambat

cepatnya proses tersebut bergantung pada masing-masing individu. Secara individu,

pada usia di atas 60 tahun tejadi proses penuaan secara ilmiah. Hal ini akan

menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis. Dengan

bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke industri maka pola penyakit juga

bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular atau akibat penuaan

(degeneratif).

Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya daya

tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh.

Walaupun demikian memang harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering

menghinggapi kaum lansia.

B. Teori – teori proses menua


1. Teori biologi.
a. Teori genetic dan mutasi
Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokima yang diprogram oleh
molekul/ DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.
b. Pemakaian dan rusak
Kelebihan usaha dapat menimbulkan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah
(terpakai).
c. Auto immune theory
Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tertentu sehingga
jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.
d. Teori stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.
Regenerasi jaringan tubuh tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan
internal, kelebihan usaha dan stress yang menyebabkan sel-sel lelah terpakai.

e. Teori radikal bebas


Tidak stabilnya radikal bebas mengakibatkan oksidasi oksigen bahan organic
yang selanjutnya menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.
f. Teori rantai silang
Sel-sel yang tua reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya
jaringan kolagen yang selanjutnya menyebabkan kurang elastis, kekacauan
dan hilangnya fungsi.
g. Teori program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah sel
setelah sel-sel tersebut mati.
2. Teori kejiwaan sosial
a. Aktivitas atau kegiatan (activity theory)
Pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam
kegiatan social dan mempertahankan hubungan antara system social dan
individu agar stabil dari usia pertengahan hingga usia tua.
b. Kepribadian berlanjut
Merupakan gabungan teori di atas dimana perubahan yang terjadi pada
seseroang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe kepribadian yang
dimilikinya.
c. Teori pembebasan
Putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran
individu dengan individu lainnya. Dengan bertambahnya usia, seorang secara
berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik
diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi social
lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering
terjadi kehilangan ganda: kehilangan peran, hambatan kontak social,
berkurangnya komitmen.
4. Proses Keperawatan
Ada beberapa masalah yang muncul antara lain :

a. Disfungsi berkabung

b. Perubahan proses keluarga

c. Isolasi social/gangguan interaksi social

d. Gangguan komunikasi verbal.

B. Konsep Penyakit Gout Arthritis


1. Pengertian
Gout Arthritis bisa diartikan sebagai sebuah penyakit dimana terjadi
penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi purin
yang meningkat, pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan asupan
makanan kaya purin. Gout Arthritis merupakan terjadinya penumpukan asam urat
dalam tubuh dan terjadi kelainan metabolisme purin. Gout Arthritis merupakan
kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan dengan defek genetik pada
metabolisme purin (hiperurisemia) (Brunner dan Suddarth, 2012).
Gout Arthritis merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat
deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam
urat didalam cairan ekstraselular (Stefanus, 2013).
Gout Arthritis dapat bersifat primer, sekunder, maupun idiopatik. Gout
Arthritis primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang
berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat. Gout Arthritis sekunder
disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam
urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat-obatan
tertentu sedangkan Gout Arthritis idiopatik adalah hiperurisemia yang tidak jelas
penyebab primer, kelainan genetik, tidak ada kelainan fisiologis atau anatomi
yang jelas (Putra, 20013).
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan Gout Arthritis adalah penyakit
yang disebabkan karena meningkatnya kadar asam urat dalam tubuh atau
penurunan ekskresi asam urat, serangan asam urat ini ditandai dengan
peradangan sendi akut yaitu berupa rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk pada sendi
yang sakit secara terus menerus atau saat aktivitas.
2. Etiologi
Gejala Gout Arthritis akut disebabkan karena inflamasi jaringan
terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Dilihat dari
penyebabnya penyakit ini termasuk dalam golongan kelainan metabolik.
Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat yaitu
Hiperurisemia (Helmi, 2013).
Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena :
a. Pembentukan asam urat yang berlebihan
1) Gout Arthritis primer metabolik disebabkan sintesis langsung yang
bertambah.
2) Gout Arthritis sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat
berlebihan karena penyakit lain seperti leukemia terutama bila diobati
dengan sitostatika, psoriasis, polisitemia vera, mielofibrosis.
b. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
1) Gout Arthritis primer renal terjadi karena gangguan ekskresi asam urat
ditubuli disital ginjal yang sehat, penyebabnya tidak diketahui.
2) Gout Arthritis sekunder renal disebabkan oleh kerusakan ginjal misalnya
pada glomerulonefritis kronik /gagal ginjal kronik.
3. Faktor Resiko
Penyebab Gout Arthritis antara lain :
a. Belum diketahui (ideopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor
genetik dan faktor hormonal.
b. Suku bangsa/ras.
c. Usia dan jenis kelamin
Gout Arthritis umumnya dialami oleh pria dan wanita dewasa yang
berusia diatas 40 tahun. Menurut teori yang dikemukakan oleh Soeroso
(201)2, prevelensi nyeri lebih banyak terjadi pada wanita dari pada laki-laki
hal ini dikarenakan pengaruh hormone. Hormone yang dimaksud adalah
hormone estrogen dimana pada wanita hormone estrogen berperan untuk
mengatur siklus menstruasi dan kehamilan serta salah satu fungsi dari
hormone esrtrogen adalah mempertahankan massa tulang. Hormone estrogen
ini dapat mempengaruhi zat kimia diotak yang berkaitan dengan nyeri.
Dimana kadar hormone estrogen yang tinggi dapat membantu meringankan
nyeri, sedangkan kadar hormone estrogen yang rendah dapat memperburuk
rasa nyeri yang dialami. Menurut survey yang diadakan oleh National Health
and Nutrition Examinition Survey (NHANES), rasio penderita hiperurisemia
sebagai berikut :
1) Usia diatas 20 tahun : 24%
2) Usia 50-60 tahun : 30%
3) Usia lebih tua dari 60 tahun : 40%
4) Rata-rata penduduk Asia : 5-6%
Resiko serangan Gout Arthritis mencapai puncaknya pada saat
seseorang berusia 75 tahun, setelah berusia di atas 75 tahun, resiko Gout
Arthritis semakin menurun, bahkan tidak ada resiko sama sekali. Kecuali,
jika penyakit tersebut merupakan perkembangan dari penyakit Gout Arthritis
Kronis yang sebelumnya telah dialami (Lingga, 2012).
d. Penyakit ginjal kronis
Ginjal merupakan filter berbagai benda asing untuk diekskresi keluar tubuh.
Karena itu, gangguan yang timbul pada organ ini akan mempengaruhi
metabolisme tubuh dan menimbulkan berbagai jenis penyakit. Salah satunya
penyakit yang bisa ditimbulkan adalah hiperurisemia. Hiperurisemia dan
penyakit ginjal memiliki hubungan sebab akibat. Gangguan fungsi ginjal
pada ginjal bisa mengganggu eskresi asam urat. Namun, kadar asam urat
yang terlalu tinggi juga bisa mengganggu kinerja dan fungsi ginjal (Lingga,
2012).
e. Nutrisi
1) Dehidrasi
Kekurangan cairan didalam tubuh akan menghambat ekskresi asam
urat. Pada dasarnya semua cairan itu adalah pelarut. Namun, daya larut
setiap cairan berbeda – beda. Air yang memiliki daya larut paling tinggi
adalah air putih. Air putih dapat melarutkan semua zat yang larut di
dalam cairan, termasuk asam urat. Air diperlukan sebagai pelarut asam
urat yang dibuang atau diekskresi melalui ginjal bersama urin. Jika tubuh
kekurangan air, maka akan menghambat ekskresi asam urat sehingga
memicu peningkatan asam urat. Saat volume cairan tubuh kurang, maka
sampah sisa metabolisme pun akan menumpuk. Penumpukan asam urat
dan sisa metabolisme itulah yang menimbulkan nyeri di
persendian (Lingga, 2012).
2) Makan berlebihan
Asupan purin dari makanan akan menambah jumlah purin yang beredar
di dalam tubuh. secara teknis, penambahan purin yang beredar di dalam
darah tergantung pada jumlah purin yang berasal dari makanan. Artinya,
semakin banyak mengkonsumsi purin, semakin tinggi kadar asam urat
(produk akhir metabolisme purin) dalam tubuh (Lingga, 2012).
3) Alkohol.
f. Obat-obatan : diuretik, antihipertensi, aspirin, dan sebagainya.
4. Patofisiologi
Peningkatan kadar asam urat serum terdapat disebabkan oleh
pembentukan berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya.
Asam urat adalah produksi akhir metabolisme purin (Helmi, 2012).
Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan
sebagai berikut :
a. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
precursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa – 5 – fosfat, yang diubah
melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat,
asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian
mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat
reaksi yaitu : 5 – fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan
amidofosforibosiltransferase (amido – PRT). Terdapat suatu mekanisme
inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya
untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.
b. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa
purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini
tidak melalui zat – zat pengantar seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas
(adenine, guanine, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk
membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis
oleh dua enzim : hipoxantin guanine fosforibosiltransferase (HGFPRT) dan
adenin fosforibosiltransferase (APRT).
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi
secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal.
Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron
distal dan dikeluarkan melalui urine.
Pada penyakit Gout Arthritis, terdapat gangguan keseimbangan
metabolisme (pembentukan dan ekskresi) dari asam urat tersebut, meliputi
hal – hal berikut :
1) Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik.
2) Penurunan ekskresi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal.
c. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin.
Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan
kadar asam urat dalam tubuh. Asam urat ini merupakan suatu zat yang
kelarutannya sangat rendah sehingga cenderung membentuk kristal.
Penimbunan asam urat paling banyak terdapat di sendi dalam bentuk Kristal
mononatrium urat. Mekanismenya hingga saat ini masih belum diketahui.
Sumber : (Edward Stefanus, 2010)
5. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik dibagi menjadi dua jenis yaitu Gout Arthritis
tipikal dan Gout Arthritis atipikal sebagai berikut :
a. Gout Arthritis tipikal
Beratnya serangan mempunyai sifat tidak bisa berjalan, tidak
dapat memakai sepatu dan menganggu tidur. Rasa nyeri digambarkan
sebagai excruciating pain dan mencapai puncak dalam 24 jam. Tanpa
pengobatan pada serangan pemulaan dapat sembuh dalam 3 – 4 hari.
Serangan biasanya bersifat monoartikuler dengan tanda inflamasi yang
jelas seperti merah, bengkak, nyeri, terasa panas dan sakit jika digerakan.
Predileksi pada metatarsophalangeal pertama (MTP-1).
b. Gout Arthritis Atipikal
Gambaran klinik yang khas seperti Arthritis berat, monoartikuler dan
remisi sempurna tidak ditemukan. Tofi timbul biasanya setelah beberapa
tahun sesudah serangan pertama ternyata ditemukan bersama dengan
serangan akut. Jenis atipikal ini jarang ditemukan. Dalam menghadapi
khasus Gout yang atipikal, diagnosis harus dilakukan secara cermat.
Untuk hal ini diagnosis dapat dipastikan dengan melalukan punksi cairan
sendi dan selanjutnya secara mukroskopis dilihat kristal urat.
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
Menurut Helmi (2012), untuk memastikan seseorang terkena Gout
Arthritis adalah dengan dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
1) Pemeriksaan cairan sinovia didapatkan adanya kristal monosodium urat
intraseluler.
2) Pemeriksaan serum asam urat dalam darah pada laki-laki > 7 mg/dl dan
pada wanita > 6 mg/dl. Maka dikatakan menderita asam urat tinggi yang
memicu terjadinya Gout Arthritis.
3) Pemeriksaan urinalisis per 24 jam didapatkan ekskresi > 800 mg asam
urat. Urinalisis untuk mendeteksi resiko batu asam urat.
4) Pemeriksaan kimia darah untuk mendeteksi fungsi ginjal, hati,
hipertrigliseridemia, tingginya LDL, dan adanya diabetes mellitus.
5) Leukositosis didapatkan pada fase akut.
b. Radiodiagnostik
1) Radiograf untuk mendeteksi adanya kalsifikasi sendi.
2) Radiograf didapatkan adanya erosi pada permukaan sendi dan kapsul
sendi.
7. Penatalaksanaan
Sasaran Gout Arthritis adalah mempertahankan kadar asam urat dalam
serum di bawah 6 mg/dL. Dan nyeri yang diakibatkan oleh penumpukan asam
urat. Tujuan terapi yang ingin dicapai mengurangi peradangan dan nyeri sendi
yang ditimbulkan oleh penumpukan kristal monosodium urat monohidrat. Selain
itu, terapi juga bertujuan untuk mencegah tingkat keparahan penyakit lebih lanjut.
Adapun terapinya antara lain :
a. Penatalaksanaan keperawatan (Non farmakologi)
1) Hidroterapi yaitu cara perawatan tubuh dengan menggunakan bantuan
air (hangat, panas, dingin, air es).
Kompres hangat adalah pengompresan yang dilakukan menggunakan
buli – buli / waslap secara konduksi dimana terjadi perpindahan panas ke
dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan
akan terjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri yang dirasakan
akan berkurang atau hilang.
2) Olahraga secara teratur.
3) Berhenti merokok dan mengkonsumsi alkohol.
4) Diet
Diet bagi para penderita Gout Arthritis mempunyai syarat – syarat
sebagai berikut :
a) Pembatasan purin.
b) Kalori sesuai kebutuhan.
c) Tinggi karbohidrat.
d) Rendah protein.
e) Rendah lemak.
f) Tinggi cairan.
g) Tanpa alkohol.
b. Terapi farmakologi
1) Nostreoid Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDSs).
2) Colchicines.
3) Corticosteroid.
4) Probenecid.
5) Allopurinol.
6) Uricosuric.
c. Intervesi bedah
Apabila intervensi dan diagnosis Gout Arthritis dilakukan pada fase awal,
intervensi ortopedi jarang dilakukan. Pembedahan dengan bedah perbaikan
dilakukan pada kondisi Gout Arthritis kronis.
8. Kompikasi
Komplikasi pada Gout Arthritis antara lain :
a. Deformitas dan ketidakmampuan aktivitas karena inflamasi kronis
b. Kerusakan tubuler ginjal yang menyebabkan gagal ginjal kronik.

C. Konsep Asuhan Keperawtan


1. Pengkajian
Pengumpulan data klien, baik subjektif maupun objektif melalui
anamnesis riwayat penyakit, pengkajian psikososial, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan diagnostic.
a. Anamnesis : Identitas ( Meliputi nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama,
bahasa yang digunakan, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi
kesehatan, golongan darah, nomor register, tanggal masuk rumah sakit, dan
diagnosis medis.
b. Riwayat penyakit sekarang : Pengumulan data dilakukan sejak munculnya
keluhan dan secara umum mencakup awal gejala dan bagaimana gejala
tersebut berkembang. Enting ditanyakan berapa lama pemakaian obat
analgesic, allopurinol.
c. Riwayat penyakit dahulu : Pada pengkajian ini, ditemukan kemungkinan
penyebab yang mendukung terjadinya gout ( misalnya penyakit gagal ginjal
kronis, leukemia, hiperparatiroidisme). Masalah lain yang perlu ditanyakan
adalah pernakah klien dirawat dengan maslah yang sama. Kaji adanya
pemakaian alkohol yang berlebihan, penggunaan obat diuretic.
d. Riwayat penyakit keluarga : Kaji adanya keluarga dari generasi terdahulu
yang mempunyai keluhan yang sama dengan klien karena klien gout
dipenagruhi oleh faktor genetic. Ada produksi/sekresi asam urat yang
berlebihan dan tidak diketahui penyebabnya.
e. Riwayat psikososial : Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang
dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat. Respon didapat
meliputi adanya kecemasan yang berbeda dan berhubungan erat dengan
adanya sensanyi nyeri, hambatan mobilitas fisik akibat respon nyeri, dan
ketidaktahuan akan program pengobatan dan prognosis penyakit dan
peningkatan asam urat pada sirkulasi. Adanya perubahan peran dalam
keluarga akibat adanya nyeri dan hambatan mobilitas fisik memberikan
respon terhadap konsep diri yang maladaptif.
f. Pemeriksaan diagnostic : Gambaran radiologis pada stadium dini terlihat
perubahan yang berarti dan mungkin terlihat osteoporosis yang ringan. Pada
kasus lebih lanjut, terlihat erosi tulang seperti lubang – lubang kecil ( punch
out ).

2. Analisa

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Makanan Nyeri
Klien mengatakan nyeri (kepiting, sea food, dll)
pada persendian ↓
DO : ↑kadar protein
- Bengkak ↓
- Kemerahan Ggg. Metabolisme purin
- Terasa panas ↓
GOUT

Pelepasan kristal monosodium
urat
(crystall shedding)

Penimbunan kristal urat

Pengendapan kristal urat

Perangsangan respon
fagositosis o/ leukosit

Leukosit memakan kristal urat

Mekanisme peradangan

↑Sirkulasi darah daerah radang

Vasodilatasi dari kapiler

Nyeri

2. DS : Makanan Mobilitas fisik


Klien mengatakan nyeri (kepiting, sea food, dll)
dirasakan sangat ↓
mengganggu aktivitas ↑kadar protein
DO : ↓
- Bengkak Ggg. Metabolisme purin
- Kemerahan ↓
- Terasa panas GOUT
- Postur tubuh ↓
abnormal Pelepasan kristal monosodium
urat
(crystall shedding)

Penimbunan kristal urat diluar
dan dalam sekitar sendi

Penimbunan pada membrean
synovial dan tulang rawan

Erosi tulang rawan, proliferasi
synovial dan pembentukan
panus

Degenerasi tulang rawan sendi

Terbentuknya tofus, fibrosis,
akilosis pada tulang

Pembetukan tukaak pada sendi

Tofus-tofus mongering

Kekakuan pada sendi

Membatasi pergerakan

Hambatan mobilitas fisik
3. DS : Makanan gg. konsep diri
Klien mengatakan tidak (kepiting, sea food, dll)
mampu melakukan ↓
aktivitas sehari-hari ↑kadar protein
DO : ↓
- Bengkak Ggg. Metabolisme purin
- Kemerahan ↓
- Terasa panas GOUT
- Postur tubuh ↓
abnormal Pelepasan kristal monosodium
urat
(crystall shedding)

Penimbunan kristal urat diluar
dan dalam sekitar sendi

Penimbunan pada membrean
synovial dan tulang rawan

Erosi tulang rawan, proliferasi
synovial dan pembentukan
panus

Degenerasi tulang rawan sendi

Terbentuknya tofus, fibrosis,
akilosis pada tulang

Perubahan bentuk tulang dan
sendi

Gangguan konsep diri, citra diri
4. DS : Makanan Kurang
Klien mengatakan tidak (kepiting, sea food, dll) pengetahuan
tahu tentang penyakit yang ↓
di deritanya sekarang ↑kadar protein
DO : ↓
- Klien Nampak Ggg. Metabolisme purin
bingung ↓
GOUT

Kurang pengetahuan

3. Diagnosa
a. Nyeri sendi b/d peradangan sendi, penimbunan Kristal pada membrane
sinovia, tulang rawan artikular, erosi tulang rawan, prolifera sinovia dan
pembentukan panus.
b. Hambatan mobilitas fisik b/d penurunan rentang gerak, kelamahan otot
pada rentang gerakan, dan kekakuan pada sendi kaki sekunder akibat
erosi tulang rawan dan pembentukan panus.
c. Gangguan citra diri b/d perubahan bentuk kaki dan terbentuknya tofus.
d. Kurang pengetahuan b/d proses penyembuhan.
4. Intervensi

Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi dan Rasioanl
1 Nyeri b.d proses Rasa nyaman klien terpenuhi 1) Berikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki) diistirahatkan
penyakit atau terhindar dari nyeri dan diberikan bantalan. Istirahat dapat menurunkan metabolisme
setempat dan mengurangi pergerakan sendi yang terjadi.
2) Berikan kompres hangat atau dingin yang dapat memberikan efek
vasodilatasi . keduanya mempunyai efek membantu pengeluaran
endorfin dan dingindapat menghambat impuls-impuls nyeri
3) Cegahlah agar tidak terjadi iritasi pada tofi misal menghindari
penggunaan sepatu yang sempit, terantuk pada benda yang keras.
Bila terjadi iritasi maka akan semakin nyeri, apabila terjadi luka
akibat tofi yang pecah maka rawatlah secara steril dan juga
perawatan drain yang terpasang pada luka
4) Berikan obat-obatan sesuai dengan resep dokter dan amati efek
samping obat-obatan tersebut
2 Gangguan mobilitas Klien akan meningkatkan 1) Tingkatkan aktivitas klien bila nyeri dan bengkak telah berkurang
fisik b.d nyeri aktivitasnya sesuai dengan 2) lakukan ambulasi dengan bantuan misal dengan menggunakan
persendian kemampuan walker atau tongkat.
3) lakukan latihan ROM secara hati-hati pada sendi yang terkena
gout karena bila dimobilisasi terus menerus akan menurunkan
fungsi sendi.
4) usahakan untuk meningkatkan kembali pada aktivitas yang
normal.
3 Gangguan citra diri Citra diri meningkat. 1) Kaji perubahan persepsi dan hubungan dengan derajat
b/d perubahan bentuk ketidakmampuan
Kriteria hasil :
kaki dan terbentuknya 2) Tingkatkan kembali realitas bahwa masih dapat menggunakan sisi
tofus. a. Klien mampu mengatakan yang sakit dan belajar mengontrol sisi yang sehat
dan mengkomunikasikan 3) Bantu dan anjurkan perawatan yang baik dan memperbaiki
dengan orang terdekat kebiasaan
tentang situasi dan 4) Anjurkan orang terdekat untuk mengizinkan klien melakukan
perubahan yang terjadi sebanyak mungkin hal untuk dirinya.
b. Mampu menyatakan 5) Bersama klien mencari alternative koping yang ositif.
penerimaan diri terhadap 6) Dukung erilaku atau usaha peningkatan minat atau partisipasi
situasi. dalam aktivitas rehabilitasi.
c. - Mengakui dan 7) Kolaborasi dengan ahli neuropsikologi dan konseling bila ada
menggabungkan dalam indikasi.
konsep diri
4 Kurang pengaetahuan Klien dan keluarga dapat 1) Berikan jadwal obat yang harus digunakan meliputi nama obat,
tentang pengobatan memahami penggunaan obat dan dosis, tujuan dan efek samping. Penjelasan ini dapat
dan perawatan perawatan dirumah meningkatkankoordinasi dan kesadaran klien terhadap pengobatan
dirumah yang teratur.
2) diskusikan tentang pentingnya diit yang terkontrol, misal dengan
menghindari makanan tinggi purin seperti hati, ginjal, sarden.
Program latihan dan istirahat yang teratur perlu dibicarakan
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. PENGKAJIAN

1. Identitas

a. Nama :
b. Tempat /tgl lahir :
c. Jenis Kelamin :
d. Status Perkawinan :
e. Agama :
f. Suku :
2. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi

a. Pekerjaan saat ini : 3.

b. Pekerjaan sebelumnya :
c. Sumber pendapatan :
d. Kecukupan pendapatan :
Lingkungan tempat tinggal

Kebersihan dan kerapihan ruangan ?,Penerangan?, Sirkulasi udara?,


Keadaan kamar mandi & WC?, Pembuangan air kotor?, Sumber air
minum?, pembuangan sampah ?, sumber pencemaran?, Privasi?, Risiko
injuri?

4. Riwayat Kesehatan

a. Status Kesehatan saat ini

1. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir :


2. Gejala yang dirasakan :
3. Faktor pencetus :
4. Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak ( ) Bertahap
5. Upaya mengatasi :

6. Pergi ke RS/Klinik pengobatan/dokter praktek/bidan/perawat ?

7. Mengkomsumsi obat-obatan sendiri ?, obat tradisional ?

8. Lain-lain…..

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


1. Penyakit yang pernah diderita

2. Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, debu dll )

3. Riwayat kecelakaan

4. Riwayat pernah dirawat di RS

5. Riwayat pemakaian obat

5. Pola Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan misal merokok, minuman
keras, ketergantungan terhadap obat ( jenis/frekuensi/jumlah/ lama
pakai )
b. Nutrisi metabolik
Frekuensi makan ?, nafsu makan?, jenis makanan?, makanan yg tdk
disukai ?, alergi thdp makanan?, pantangan makanan?, keluhan yg
berhubungan dengan makan?
c. Eliminasi
BAK : Frekuensi & waktu?, kebiasaan BAK pada malam hari?,
keluhan yang
berhubungan dengan BAK?
BAB : Frekuensi & waktu?, konsistensi?,keluhan yang
berhubungan dg
BAB?, pengalaman memakai pencahar?
d. Aktifitas Pola Latihan
Rutinitas mandi?, kebersihan sehari-hari?, aktifitas sehari-
hari?,apakah ada masalah dengan aktifitas?, kemampuan
kemandirian?
e. Pola istirahat tidur
Lama tidur malam?, tidur siang?,keluhan yang berhubungan dengan
tidur?
f. Pola Kognitif Persepsi
Masalah dengan penglihatan (Normal?, terganggu (
ka/ki)?,kabur?,pakai kacamata?.Masalah pendengaran
normal?,terganggu (ka/ki)?memakai alat bantu dengar ?, tuli ( ka/ki )
? dsbnya.
Kesulitan membuat keputusan ?
g. Persepsi diri-Pola konsep diri
Bagaimana klien memandang dirinya ( Persepsi diri sebagai lansia?),
bagaimana persepsi klien tentang orang lain mengenai dirinya?
h. Pola Peran-Hubungan
Peran ikatan?, kepuasan?,pekerjaan/ sosial/hubungan perkawinan ?

i. Sexualitas

Riwayat reproduksi, kepuasan sexual, masalah ?


j. Koping-Pola Toleransi Stress

Apa yang menyebabkan stress pada lansia, bagaimana penanganan


terhadap masalah ?

k. Nilai-Pola Keyakinan
Sesuatu yang bernilai dalam hidupnya ( spirituality : menganut suatu
agama, bagaimana manusia dengan penciptanya ), keyakinan akan
kesehatan, keyakinan agama
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum :
b. TTV :
c. BB/TB
d. Kepala
Rambut :
Mata :
Telinga :
Mulut, gigi dan bibir :
e. Dada :
f. Abdomen :
g. Kulit :
h. Ekstremitas Atas :
i. Ekstremitas bawah :

7. Pengkajian Khusus ( Format Terlampir )


a. Fungsi kognitif SPMSQ :
b. Status fungsional (Katz Indeks ) :
c. MMSE :
d. APGAR keluarga :
e. Skala Depresi :
f. Screening Fall :
g. Skala Norton :

APGAR KELUARGA

NO ITEMS PENILAIAN SELALU KADANG- TIDAK


KADANG PERNAH
(2) (1) (0)
1 A : Adaptasi
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga ( teman-teman ) saya untuk
membantu Pada waktu sesuatu
menyusahkan saya

2 P : Partnership
Saya puas dengan cara keluarga ( teman-
teman ) saya membicarakan sesuatu
dengan saya dan mengungkapkan masalah
saya.

3 G : Growth
Saya puas bahwa keluarga ( teman-teman )
saya menerima & mendukung keinginan
saya untuk melakukan aktifitas atau arah
baru.

4 A : Afek
Saya puas dengan cara keluarga ( teman-
teman ) saya mengekspresikan afek dan
berespon terhadap emosi-emosi saya,
seperti marah, sedih atau mencintai.

5 R : Resolve
Saya puas dengan cara teman-teman saya
dan saya menyediakan waktu bersama-
sama mengekspresikan afek dan berespon

JUMLAH

Penilaian :
Nilai : 0-3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi
Nilai : 4-6 : Disfungsi keluarga sedang
PENGKAJIAN FUNGSI KOGNITIF
( SPMSQ)
No Item Pertanyaan Benar Salah

1 Jam berapa sekarang ?


Jawab
:…………………………………………………………………
………...
2 Tahun berapa sekarang ?
Jawab
:…………………………………………………………………
……….
3 Kapan Bapak/Ibu lahir?
Jawab
:…………………………………………………………………
………
4 Berapa umur Bapak/Ibu sekarang ?
Jawab :
…………………………………………………………………
…….
5 Dimana alamat Bapak/Ibu sekarang ?
Jawab
:…………………………………………………………………
……..
6 Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama
Bapak/Ibu?
Jawab
:…………………………………………………………………
……..
7 Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama
Bapak/Ibu ?
Jawab
:…………………………………………………………………
8 Tahun berapa Hari Kemerdekaan Indonesia ?
Jawab :
…………………………………………………………………
9 Siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang ?
Jawab
:…………………………………………………………………
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1 ?
Jawab
:…………………………………………………………………
JUMLAH
Analisis Hasil :
Skore Salah : 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Skore Salah : 3-4 : Kerusakan intelektual Ringan
Skore Salah : 5-7 : Kerusakan intelektual Sedang
Skore Salah :8-10 : Kerusakan intelektual BERAT

FORMAT PENGKAJIAN MMSE

NO ITEM PENILAIAN BENAR SALAH


(1) (0)

1 ORIENTASI

1 Tahun berapa sekarang?

2 Musim apa sekarang ?

3 Tanggal berapa sekarang ?

4 Hari apa sekarang ?

5 Bulan apa sekarang ?

6 Dinegara mana anda tinggal ?

7 Di Provinsi mana anda tinggal ?

8 Di kabupaten mana anda tinggal ?

9 Di kecamatan mana anda tinggal ?

10. Di desa mana anda tinggal ?

2 REGISTRASI

Minta klien menyebutkan tiga obyek

11…………………………
12………………………….

13. …………………………

3 PERHATIAN DAN KALKULASI

Minta klien mengeja 5 kata dari


belakang, misal” BAPAK “

14.K

15.A

16.P

17.A

18.B

4 MENGINGAT

Minta klien untuk mengulang 3 obyek


Diatas

19………………………….

20…………………………..

21…………………………..
5 BAHASA

a. Penamaan

Tunjukkan 2 benda minta klien


menyebutkan :

22. Jam tangan

23. Pensil

b. Pengulangan
Minta klien mengulangi tiga kalimat
Berikut

24 “Tak ada jika, dan, atau tetapi “

c. Perintah tiga langkah

25 Ambil kertas !

26 Lipat dua !

27 Taruh dilantai !

d. Turuti hal berikut

28 Tutup mata

29 Tulis satu kalimat

30 Salin gambar

JUMLAH

PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL


( Indeks Kemandirian Katz )

NO Aktivitas Mandiri Teratur


1 Mandi
Mandiri :
Bantuan hanya pada satu bagian
mandi ( seperti punggung atau
ekstremitas yang tidak mampu )
atau mandi sendiri sepenuhnya

Tergantung :
Bantuan mandi lebih dari satu
bagian tubuh, bantuan masuk dan
keluar dari bak mandi, serta tidak
mandi sendiri
2 Berpakaian
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari,
memakai pakaian, melepaskan
pakaian, mengancingi/mengikat
pakaian.
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju sendiri
atau hanya sebagian

3 Ke Kamar Kecil
Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar
kecil kemudian membersihkan
genetalia sendiri

Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk
ke kamar kecil dan menggunakan
pispot
4 Berpindah
Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat
tidur untuk duduk, bangkit dari
kursi sendiri

Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun
dari tempat tidur atau kursi, tidak
melakukan satu, atau lebih
perpindahan

5 Kontinen
Mandiri :

BAK dan BAB seluruhnya


dikontrol sendiri

Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total;
penggunaan kateter,pispot, enema
dan pembalut ( pampers )
6 Makan
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring
dan menyuapinya sendiri

Bergantung :
Bantuan dalam hal mengambil
makanan dari piring dan
menyuapinya, tidak makan sama
sekali, dan makan parenteral (
NGT )

Keterangan :

Beri tanda ( v ) pada point yang sesuai kondisi klien

Analisis Hasil :
Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ), berpindah,
kekamar kecil, mandi dan berpakaian.
Nilai B :Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu
fungsi tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil, dan satu fungsi tambahan.
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut

GERIATRIC DEPRESSION SCALE


( SKALA DEPRESI )
No Pertanyaan

1 APAKAH ANDA SEBENARNYA PUAS DENGAN KEHIDUPAN ANDA? TIDAK


APAKAH ANDA TELAH MENINGGALKAN BANYAK KEGIATAN DAN
2 MINAT/KESENANGAN ANDA YA
3 APAKAH ANDA MERASA KEHIDUPAN ANDA KOSONG? YA

4 APAKAH ANDA SERING MERASA BOSAN? YA

5 APAKAH ANADA MEMPUNYAI SEMANGAT YANG BAIK SETIAP SAAT? TIDAK


APAKAH ANDA MERASA TAKUT SESUATU YANG BURUK AKAN
6 TERJADI PADA ANDA? YA
APAKAH ANDA MERASA BAHAGIA UNTUK SEBAGIAN BESAR HIDUP
7 ANDA? TIDAK
8 APAKAH ANDA MERASA SERING TIDAK BERDAYA? YA

APAKAH ANDA LEBIH SERING DIRUMAH DARIPADA PERGI KELUAR


9 DAN MENGERJAKAN SESUATU HAL YANG BARU? YA
APAKAH ANDA MERASA MEMPUNYAI BANYAK MASALAH DENGAN
10 DAYA INGAT ANDA DIBANDINGKAN KEBANYAKAN ORANG ? YA
APAKAH ANDA PIKIR BAHWA KEHIDUPAN ANDA SEKARANG
11 MENYENANGKAN? TIDAK
APAKAH ANDA MERASA TIDAK BERHARGA SEPERTI PERASAAN ANDA
12 SAAT INI? YA
13 APAKAH ANDA MERASA PENUH SEMANGAT? TIDAK

APAKAH ANDA MERASA BAHWA KEADAAN ANDA TIDAK ADA


14 HARAPAN? YA

*) SETIAP JAWABAN YANG SESUAI MEMPUNYAI SKOR “1 “ ( SATU ) :

SKOR 5-9 : KEMUNGKINAN DEPRESI

SKOR 10 ATAU LEBIH : DEPRESI


DAFTAR PUSTAKA

Lukman, ningsih, nurma. 2009. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
muskuloskeletal . jilid 1. Jakarta : selemba medika.

www.academia.edu/111892417/gout_arthitis_asam urat_

muttaqin, arif. 2008. Buku ajaran keperawatan klien gangguan muskuloskeletal. Cet.1.
jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai