Anda di halaman 1dari 9

Hasil Reviu

Ya Tidak Komentar

No. Artikel : Artikel ini membahas


mengenai Isu tentang
Judul Artikel: penerapan IFRS9 dan
pengukuran nilai wajar
untukinstrumen keuangan
Islam

Tentang Abstrak: V Ya terdapat pernyataan


mengenai tujuan, yaitu:
Terdapat pernyataan singkat tentang tujuan, ukuran untuk menguji beberapa
sampel, waktu penelitian dan temuan/hasil penelitian masalah di IFRS9 berkaitan
dengan klasifikasi dan
pengukuran aset keuangan
Islam, dan penggunaan nilai
wajar untuk mengukur aset
keuangan

Metode yang digunakan


adalah metode kualitatif
melalui studi dokumen dan
analisis tekstual pendapat
Syariah ulama dan standar
akuntansi yang relevan.

Makalah ini menemukan


bahwa klasifikasi dan
pengukuran aset keuangan
Islam ekuitas berbasis tidak
cocok dengan “default”
kategori klasifikasi biaya
perolehan diamortisasi,

Namun tidak terdapat


sampel penelitian dan waktu
penelitian.

1. Pendahuluan

 Terdapat rumusan masalah, tujuan atau pertanyaan V Tidak terdapat rumusan


penelitian masalah atau pertanyaan
penelitian penelitian dalam
artikel tsb. Namun terdapat
tujuan penelitian yaitu:
bertujuan untuk menguji
beberapa masalah di IFRS9
berkaitan dengan klasifikasi
dan pengukuran aset
keuangan Islam.
 Terdapat motivasi atau alasan dilakukan penelitian V Ya terdapat motivasi
dilakukan penelitian yang
tertulis di bagian
pendahuluan namun hanya
secara tersirat, yaitu bentuk
keprihatinan Syariah pada
penggunaan nilai wajar
untuk mengukur aset
keuangan. Dan juga temuan
makalah ini memberikan
titik awal untuk perdebatan
dan penelitian yang luas
tentang isu-isu yang
berkaitan dengan klasifikasi
dan pengukuran aset
keuangan Islam, diharapkan
Model hilangnya kredit dari
penurunan nilai dan
penggunaan nilai wajar
sebagai metode revaluasi
berikutnya dari aset
keuangan Islam.

 Terdapat kalimat yang menjelaskan bahwa hasil V Dibagian pendahuluan tidak


penelitian berbeda dengan penelitian sebelumnya. terdapat kalimat yang
menjelaskan bahwa hasil
penelitian ini berbeda
dengan penelitian
sebelumnya.

 Terdapat pernyataan organisasi penulisan artikel V Pada paragraf ke 4 halaman


204, Bagian pertama
memperkenalkan jenis aset
keuangan biasanya
dilaporkan di IFI dan
kontrak Islam yang
mendasari diadopsi untuk
desain produk.Bagian kedua
membahas isu-isu yang
berkaitan dengan
penggunaan nilai wajar
sebagai alat ukur untuk nilai
aset keuangan Islam,
terutama pada hirarki
preferensi untuk pengukuran
nilai wajar. Bagian akhir
menguraikan kesimpulan
dan implikasi dari kertas.

2. Kajian Literatur
 Terdapat hasil penelitian terdahulu yang cukup dan V Kurang lebih terdapat 9
relevan (diutamakan 80% dari referensi 10 tahun referensi utama yang
terakhir) digunakan, namun
diantaranya sebanyak 4
artikel > 10th terakhir (tahun
artikel 2016) yakni kurang
lebih hanya 55% nya. Dan
artikel pendukung sebanyak
+- 40 artikel dimana +- 15
nya > 10th terakhir. =62.5%

 Terdapat kalimat yang mendeskripsikan bagaimana V Menemukan bahwa


pertanyaan penelitian atau rumusan masalah tidak klasifikasi dan pengukuran
dijawab oleh penelitian sebelumnya. aset keuangan Islam ekuitas
berbasis tidak cocok dengan

“default” kategori klasifikasi


biaya perolehan
diamortisasi, sebagai masa
depan cash flowreceivable
bukan merupakan semata-
mata

pembayaran (payment fixed


rate) pokok dan bunga .
Berkaitan dengan
pengukuran nilai wajar,
Syariah kekhawatiran timbul
selama

adopsi nilai wajar di Level 2


(referensi dari nilai aset dari
input selain harga dikutip di
pasar aktif) dan Level 3
(penggunaan metode

discounted cash flow untuk


tiba ke penilaian aset)
karena adanya
ketidakpastian atau gharar
dibandingkan dengan level 1
(nilai

wajar disebut harga dikutip


dari aset serupa).

 Terdapat hipotesis penelitian, jika tujuan penelitian V


Penggunaan tingkat diskon
uji hipotesis
mengacu kepada suku bunga

untuk perhitungan tujuan nilai


wajar sebenarnya

menimbulkan

masalah dalam konteks

transaksi keuangan Islam.

pengukuran nilai ). Dengan


demikian, itu
mempertanyakan apakah
pengukuran nilai ). Dengan
demikian, itu
mempertanyakan apakah
pengukuran nilai

wajar lebih cocok untuk


kontrak syariah.

3. Metodologi Penelitian

 Terdapat proses atau desain penelitian V Makalah ini mengadopsi


metode kualitatif melalui
studi dokumen dan analisis
tekstual - Makalah ini
mengadopsi metode
kualitatif melalui studi
dokumen dan analisis
tekstual

pendapat Syariah ulama dan


standar akuntansi yang
relevan.

 Terdapat data penelitian yang terbaru atau periode V Tidak ada penelitian terbaru,
penelitian yang cukup panjang penelitian terakhir dilakukan
pada 2012 dan penelitian
tidak diteliti cukup panjang.

 Model penelitian tepat, dan dibangun dengan baik V Hal 207


serta relevan
Dalam menentukan nilai
wajar, para ahli hukum akan
merujuk pada Urf.
Penentuan nilai wajar
dengan 2 metode : metode
pertama mengacu pada
komoditas harga yang
dikenal masyarakat, yang
kedua berkaitan dengan
harga komoditas yang
langka dimana para ahli
hukum membutuhkan
perbandingan harga agar
mendapatkan perbandingan
yang setara. Maka, nilai
wajar akan terpengaruh oleh
keadaan tertentu seperti
kekurangan pasokan. Oleh
karna it, hukum Islam perlu
peran para ahli untuk
menentukan nilai wajar.

 Terdapat justifikasi untuk ukuran sampel, model V Hal 209


yang digunakan atau metode penelitian yang
Pengukuran harus
diikuti (jika penelitian kualitatif)
didasarkan pada hari zakat
jatuh tempo. Pendektan ini
melalui level 1 kerangka
pengukuran didasarkan pada
harga kuotasi dipasar aktif.
Metode 2 dan 3 sangat
mungkin terlibat dalam
gharar. Pendekatan
pendapatan atau Level 3
input juga sangat mungkin
berakhir dengan Pendekatan
pendapatan atau Level 3
input juga sangat mungkin
berakhir dengan gharar
gharar

dalam pengukuran aktiva


atau kewajiban.

 Terdapat kalimat yang menjelaskan bagaimana V Tidak terdapat kalimat yang


peneliti memperbaiki model/penelitian menjelaskan bagaimana
sebelumnya dengan tambahan masukan peneliti memperbaiki model/
penelitian sebelumnya
dikarenakan penelitian ini
merupakan penelitian
pertama yang memeriksa
area dari kemungkinan
kekakuan saat menerapkan
IFRS 9 ke akuntansi dari
aset keuangan islam.
Penelitian ini menggunakan
studi dokumen dan analisis
tekstual pendapat Syariah
para ulama dan standar
akuntansi yang relevan.

4. Hasil/Analisis

 Hasil / temuan tersebut dijelaskan dengan baik V Hasil dan temuan dalam
dan meyakinkan penelitian ini sudah
dijelaskan dengan detail dan
meyakinkan pada halaman
204 s.d 210. Karena
menggunakan studi
dokumen dan analisis
tekstual pendapat Syariah
para ulama dan standar
akuntansi yang relevan,
penelitian ini dijabarkan
hasilnya dalam bentuk
tekstual.

Penelitian ini menemukan


bahwa klasifikasi dan
pengukuran keuangan islam
berbasis ekuitas aset tidak
masuk ke dalam kategori
klasifikasi ‘default’ dari
biaya perolehan
diamortisasi, karena piutang
arus kas masa depan tidak
hanya merupakan
pembayaran pokok dan
bunga.Berkaitan dengan
pengukuran nilai wajar,
Syariah kekhawatiran timbul
selama adopsi nilai wajar di
Level 2 (referensi dari nilai
aset dari input selain harga
kuotasi di pasar aktif) dan
Level 3 (penggunaan
metode

discounted cash flow untuk


sampai ke penilaian aset)
karena adanya
ketidakpastian atau gharar
dibandingkan dengan level 1
(nilai wajar disebut harga
kuotasi dari aset serupa).

 Hasilnya baru dan memberi kontribusi pada V Temuan penelitian ini


pengetahuan memberikan titik awal untuk
perdebatan dan penelitian
yang luas tentang isu-isu
yang berkaitan

dengan klasifikasi dan


pengukuran aset keuangan
Islam dan penggunaan nilai
wajar sebagai metode
revaluasi berikutnya dari
aset keuangan Islam.
Analisis Syariah di
penelitian berguna untuk
Dewan Standar Akuntansi
Internasional untuk terlibat
dengan lembaga keuangan
Islam dan akuntansi
pembuat standar lokal untuk
mencerminkan sifat unik
dari instrumen keuangan
syariah.

Makalah ini berfungsi


sebagai dasar untuk
merancang solusi teknis
untuk mengatasi masalah
akuntansi dan pelaporan
masalah instrumen
keuangan Islam.

5. Simpulan

 Simpulan sudah merangkum secara singkat hasil V Ya, simpulan telah


penelitian dan pembahasan yang menjawab tujuan merangkum penjelasan
penelitian singkat hasil penelitian.
Yang dijelaskan pada
halaman 210-211 yaitu pada
masalah akuntansi
pengakuan aset keuangan
Islam, studi ini menemukan
bahwa konsep dasar nilai
waktu dari uang mungkin
dapat diterima dalam Islam.
Namun, para ahli hukum
Islam memiliki pendapat
yang berbeda pada
penggunaan suku bunga
sebagai patokan untuk
menentukan tingkat
diskonto. Beberapa
mendukung itu atas dasar
bahwa bunga hanya suku
bunga acuan. Penelitian ini
adalah dari pandangan
bahwa penggunaan suku
bunga sebagai patokan
bermasalah dari perspektif
Islam.

Studi ini juga menemukan


bahwa adopsi pengukuran
nilai wajar dapat
menciptakan kemungkinan
gharar. Dari perspektif
Islam, baik entitas pelapor
dan pengguna dari
kebutuhan laporan keuangan
harus dilindungi dari
ketidakpastian yang
berlebihan yang tidak
diketahui satu atau pihak
lain dan dapat menyebabkan
perselisihan yang tidak perlu
dan ketidakadilan.

Pendekatan pendapatan juga


sangat mungkin berakhir
dengan gharar dalam
pengukuran aset atau
kewajiban.

 Keterbatasan, jika ada, V Tidak termuat keterbatasan


dalam penelitian ini.

 Saran penelitian selanjutnya, jika ada V Tidak terdapat saran dalam


artikel ini. Namun, terdapat
kalimat saran untuk kepada
Badan pengatur akuntansi
internasional yaitu perlu
menganalisis dengan cermat
implikasi instrumen
keuangan islam dan Syariah
pada persyaratan akuntansi.
Karena dalam keuangan
islam didasarkan pada nilai-
nilai moral, maka sangat
penting untuk itu dampak
nilai-nilai moral pada
akuntansi perlu ditangani
secara memadai.

Tambahan Komentar, jika ada:

Menurut kelompok kami, secara keseluruhan artikel ini sudah cukup baik, lengkap, dan
memang layak untuk terbit. Artikel ini sudah menunjukkan kelengkapan penyajian data
yang diperlukan dalam sebuah penelitian, walaupun ada beberapa hal yang masih harus
diperbaiki seperti yang sudah dibahas pada reviu diatas.

Anda mungkin juga menyukai