1
dengan keuntungan yang diperoleh. Jika biaya tersebut terlalu tinggi
dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi antar ruang tidak
akan terjadi. Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat
tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana)
yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan
sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi
karena biaya untuk mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai
contoh, seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B,
namun jalan menuju wilayah B mengalami kerusakan, sehingga tidak
bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke
wilayah B.
B. Letak dan Luas Indonesia
1. Pemahaman Lokasi Melalui Peta
Sebuah peta terdiri atas beberapa komponen penyusunannya. Komponen
penyusunannya terdiri atas judul peta, skala peta, orientasi utara, simbol peta,
garis astronomis, inset, legenda, dan sumber peta.
a. Judul Peta
Judul peta menunjukkan isi suatu peta. Sebagai contoh, judul sebuah
peta, “peta penggunaan lahan di Indonesia”, maka isi dari peta tersebut
adalah sebaran penggunaan lahan yang ada di Indonesia berupa
permukiman, hutan, perkebunan, dan lain-lain.
b. Skala Peta
Skala peta menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan
jarak sesungguhnya di lapangan. Contoh, skala sebuah peta adalah 1 :
1.000.000, berarti objek yang jaraknya 1 cm di peta berbanding dengan
1.000.000 cm atau 1 km di lapangan. Skala peta dapat dibedakan
menjadi skala angka dan skala garis atau grafis.
1). Skala Angka
Skala angka berwujud perbandingan angka, misalnya 1:10.000.
2
Jika tidak disebutkan satuannya di belakang angka tersebut berarti
satuan yang digunakan adalah cm, sehingga skala angka tersebut
dibaca 1 cm di peta sama dengan 10.000 cm di lapangan.ktivitas Kelompok
2). Skala Garis atau Grafis
Skala grafis adalah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran
tertentu. Skala grafis biasanya ada dalam kolom legenda.
Sumber: andimanwno.wordpress.com
Gambar 1.5. Skala grafis pada peta
Jika contoh skala grafis tersebut dibuat skala angkanya, maka
skalanya adalah 1 : 500.000 karena 1 cm di peta berbanding 5 km
di lapangan. Satuan dalam kilometer diubah menjadi sentimeter,
sehingga 5 km jika diubah ke dalam cm menjadi 500.000 cm.
Karena itu, skala peta menjadi 1 : 500.000
c. Orientasi Utara
Biasanya sebuah peta memiliki orientasi arah utara. Bentuk orientasi
ditunjukkan oleh simbol berbentuk panah dengan bentuk yang
bervariasi. Penempatannya pada kolom legenda atau pada bagian yang
kosong di muka peta..
d. Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda khusus pada peta yang mewakili objek yang
dipetakan. Tujuan simbol peta adalah untuk memudahkan pengguna
peta dalam membaca dan memahami isi peta. Berdasarkan bentuknya,
simbol peta dapat dibedakan menjadi:
1). Simbol Titik
Simbol titik pada peta dapat beragam bentuknya. Simbol titik dapat
berupa lingkaran, bujur sangkar, segitiga, dan lainnya. Lambang
ibu kota biasanya diberi simbol bujur sangkar, gunung api
berbentuk segitiga dan ibukota kabupaten berbentuk lingkaran.
2). Simbol Garis
3
Simbol garis dapat digambar dalam beragam bentuk dan ukuran
ketebalan. Ketebalan garis dapat diatur sesuai dengan kaidah
perpetaan. Simbol jalan biasanya berupa garis kontinu (tanpa
putus-putus) dengan ketebalan sesuai dengan kelas jalannya.
3). Simbol Warna
Simbol warna digunakan pada peta dengan aturan tertentu. Tidak
sembarang warna dapat digunakan untuk objek-objek tertentu
karena ada aturan perpetaan. Misalnya warna perairan (sungai,
danau dan laut) diberi warna biru, jalan diberi warna merah, dan
lain-lain. Warna ketinggian dan kedalaman disesuaikan dengan
objeknya yang menunjukkan adanya perubahan secara teratur dan
seterusnya. Misalnya, kedalaman laut diberi warna biru dengan
tingkat perubahan yang teratur dari biru terang ke biru gelap.
4). Simbol Area
Objek yang digambar pada peta biasanya berupa ilustrasi dari objek
yang ada di lapangan. Simbol area juga memiliki aturan tertentu
dalam pemetaannya. Misalnya, area berupa sawah digambarkan
dalam bentuk polygon tertutup yang di dalamnya terdapat symbol
tanaman padi.
e. Garis Koordinat
Garis koordinat adalah garis khayal pada peta berupa koordinat peta
dalam bentuk garis lintang dan garis bujur. Garis koordinat sangat
penting pada peta karena akan menunjukkan lokasi pada peta dibanding
lokasi lainnya di permukaan bumi serta menggambarkan karakteristik
suatu lokasi atau wilayah yang dipetakan. Sebagai contoh, suatu lokasi
yang terletak pada lintang tropis akan memiliki karakteristik iklim
tropis.
f. Inset
Inset merupakan peta kecil yang ada pada suatu peta untuk menunjukkan
4
lokasi daerah yang dipetakan diantara lokasi lainnya yang lebih luas.
g. Legenda
Legenda menunjukkan keterangan semua objek yang ada atau muncul
pada muka peta. Pada legenda inilah seorang pembaca peta akan
mengetahui tentang objek yang ada pada wilayah yang dipetakan.
h. Sumber Peta
Sumber peta menunjukkan orang atau lembaga yang membuat peta.
Dari sumber peta inilah diperoleh informasi untuk pembuat peta,
sehingga bisa dinilai kualitas peta yang dihasilkannya.
5
dan Samudra Hindia.
• Sebelah barat Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia.
• Sebelah timur Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra
Pasifik.
C. Potensi Sumber daya Alam dan Kemaritiman Indonesia
1. Potensi Sumber daya Alam Indonesia.
a. Potensi Sumber daya Hutan.
b. Potensi Sumber daya Tambang:
1) Minyak Bumi dan Gas.
2) Batu Bara.
3) Bauksit.
4)Pasir besi.
5)Emas.
2. Potensi Kemaritiman Indonesia
a. Perikanan
b. Hutan Mangrove
c. Terumbu Karang
1. Jumlah Penduduk
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data
6
Kependudukan Dunia tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia menempati
urutan keempat di dunia setelah Cina (1.372 juta jiwa), India (1.314 juta jiwa),
dan Amerika Serikat (321 juta jiwa). Jumlah penduduk Indonesia mencapai
256 juta jiwa.
2. Persebaran Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk
di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata
atau tidak. Persebaran penduduk dapat dikenali dari kepadatan penduduk.
3. Komposisi Penduduk
a. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia
b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
7
identitas.
a. Rumah Adat
b. Pakaian Adat
c. Tarian Daerah
8
periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam
bulan.
2. Iklim tropis, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu
yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk
terjadinya hujan.
3. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas,
sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan
terjadinya hujan.
9
Fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga corak yang berbeda
yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang memisahkan fauna
Indonesia Bagian Barat dengan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan
garis yang memisahkan fauna Indonesia Bagian Tengah dan Timur dinamakan
Garis Weber.
Fauna bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna Asia sehingga
disebut tipe Asiatis (Asiatic). Fauna bagian timur memiliki ciri atau tipe yang
mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia, sehingga disebut Tipe
Australis (Australic). Fauna bagian tengah merupakan fauna peralihan yang
ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis. Faunanya memiliki ciri
tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di Indonesia.
Fauna tipe ini disebut fauna endemis.
10
Selain itu terdapat pula reptil, Amphibia, dan berbagai jenis burung. Reptil
yang terdapat di daerah ini, diantaranya biawak, komodo, buaya, dan ular.
Berbagai macam burung yang terdapat di wilayah ini diantaranya maleo,
burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, dan kakatua nuri.
11