Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan dalam proses belajar mengajar
membutuhkan perencanaan yang baik dan matang untuk
mencapai tujuan pendidikan. Begitu juga dengan
Pendidikan Agama Islam. Perencanaan pembelajaran
adalah suatu proses pembuatan rencana, model, pola,
bentuk, kunstruksi yang melibatkan, guru, peserta didik,
serta fasilitas lain yang dibutuhkan yang tersusun secara
sitematis agar terjadi proses pembelajaran yang efektif
dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.

Untuk menyusun suatu perencanaan pembelajaran


harus memperhatikan beberapa aspek, yang salah satunya
adalah strategi, bahan ajar dan sumber pembelajaran.
Dalam memilih bahan ajar, strategi dan sumber
pembelajaran erat kaitannya dengan pengembangan
silabus.

Dengan demikian, diharapkan guru bisa memahami


dan mengetahui apa dan bagaimana penggunaan strategi,

1
bahan ajar dan sumber belajar yang baik dalam proses
pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana desain strategi dalam pembelajaran
PAI?
1.2.2 Bagaimana desain bahan ajar / materi pembelajaran
PAI?
1.2.3 Bagaimana desain sumber pembelajaran PAI?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui strategi dalam pembelajaran PAI
1.3.2 Mengetahui desain bahan ajar / materi
pembelajaran PAI
1.3.3 Mengetahui desain sumber pembelajaran PAI

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Strategi Pembelajaran PAI

Tiga strategi yang berkaitan dengan pelajaran, yakni

1. Strategi pengorganisasian pembelajaran


2. Strategi penyampaian pembelajaran
3. Strategi pengelolaan pembelajaran

Strategi penyampaian pengajaran menekankan pada


mendia yang di pakai untuk menyampaiakan pengajaran,
kegiatan belajar apa yang dilakukan siswa, dan dalam
struktur belajar mengajar yang bagaimana. Strategi
pengelolaan menekankan pada penjadwalan penggunaan
setiap komponen strategi pengorganisasian dan strategi
penyampaian pengajaran, termasuk pula pembuatan
cacatan tentang kemajuan belajar siswa.

a. Strategi pengorganisasian pengajaran

Strategi mengorganisasi isi pengajaran disebut oleh


Reigeluth, Bunderson, dan Merril (1997) sebagai
structural strategi, yang mengacu pada cara untuk
membuat urutan (sequencing) dan mensintensis
(syintesizing) fakta, konsep, prosedur atau prinsip yang

3
berkaitan. Sequencing mengacu pada pembuatan urutan
penyajian isi bidang studi, dan synthesizing mengacu
pada upaya untuk menunjukkan kepada siswa
keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur, atau prinsip
yang terkandung dalam suatu bidang studi.
Pengorgamisasian secara khusus, merupakan fase yang
amat penting dalam rancangan pembelajaran.
Syntesizing akan membuat topic-topik dalam suatu
bidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa
(Ausubel, 1968, yaitu dengan menunjukkan bagaimana
topic-topik itu terkait dengan keseluruhan isi bidang
studi. Sintesis yang yang efektif hanya dapat dibuat bila
isi telah ditata dengan cara tertentu, dan yang lebih
penting, karena pada hakikatnya, semua isi bidang studi
memiliki persyaratan belajar (Gagne, 1968,1977,1997).

Penggarapan strategi pengorganisasian pengajaran


tidak dapat dipisahkan dari karakteristik struktur isi
bidang studi, disebabkan karena struktur isi bidang studi
memilki implikasi yang lebih penting bagi upaya
pembuatan urutan dan sintesis antara isi suatu bidang
studi. Struktur bidang studi bisa berupa struktur belajar,
struktur procedural, struktur konseptual, dan struktur
teoritis (Reigeluth, 1983).

4
1. Strategi Makro dan Mikro
Diacukan untuk menata keseluruhan isi bidanng
studi, dan strategi pengorganisasian makro, yang
diacukan untuk manata kajian suatu konsep atau
prinsip atau konsep atau prosedur. Beberapa
jumlah yangteori yang berurusan dengan strategi
mikro yang akan diuraikan dalam bagian ini adalah
teori penataann urutan berdasarkan persyaratan
belajar dari Gagne, model pembentukan konsep
dari Taba, dan penguasaan konsep dari Bruner.
Untuk strategi makro pengintegrasian sejumlah
teori, seperti hearrarki belajar dari Gagne, teori
Spiral dari Bruner, analisi tugas drai Gropper, teori
skema dari Mayer, urutan subsumtive dari Ausubel
dan webteching dari norman dilakukan oleh
Reigeluth untuk mendapatkan suatu teori yang
komprehensif yang disebut dengan teori elaborasi.

2. Strategi Mikro
Teori Gagne dan Briggs telah mengembangkan
berbagai teori pengajaran yang preskriptif. Teori
pengajaran yang dikembangkan mendeskripsikan
hal-hal yang berkaitan dengan kapasitas belajar,
peristiwa pengajaran dan pengorganisasian
pengajaran.

5
a. Kapasitas belajar
Gagne mengemukakan 5 kategori kapabilitas
yang di dapat siswa, yaitu:

1) Informasi verbal Siswa telah belajar


informasi verbal apabila ia dapat mengingat
kembali informasi itu.
2) Keterampilan intelektual
Kapabilitas dalam menggunakan symbol
untuk mengorganisasi dan berinteraksi
dengan lingkungan. Dua bentuk simbul
bahasa dan angka dapat digunakan dalam
berbagai kegiatan seperti membaca,
menulis, membedakan, menggabungkan
mengklasifikasikan, menjumlah dan
seterusnya. Keterampilan intelektual
mencakup 5 bagian kategori, yaitu:

a. Diskriminasi
Suatu kapabilitas untuk melakukan
respons yang berbeda pada perangsang
yang memilki dimensi fisik yang berbeda.

6
b. Konsep konkret
Siswa telah belajar konsep konkret
apabila ia telah dapat mengidentifikasi
contoh-contoh baru (atau yang belum
dipelajari ) dan sekelompok objek atau
kelompok-kelompok objek.

c. Konsep abstrak
Siswa telah belajar konsep abstrak
apabila ia menggunakan suatu definisi
untuk mengklasifikasi contoh-contoh
yang tidak dipelajari sebelumnya.

d. Kaidah
Siswa telah belajar kaidah apabila ia
dapat menggunakan kaidah itu pada
contoh-contoh yang sebelumnya tidak
dipelajari.

e. Kaidah tingkah lebih tinggi


Kaiadah ini bisa disebut pemecahan
masalah, siswa telah mencapai kaidah
tingkat tinggi apabila ia menggunakan
dua kaidah atau lebih, yang sudah
dipelajari sebelumny, untuk
memecahkan masalah-masalah baru.

7
3) Stategi kognitif
Siswa telah belajar strategi kognitif apabila
apabila ia telah mengembangkan cara-cara
untuk meningkatkan keefektifan dan
efisiensi proses berpikir dan proses
belajarnya.

4) Sikap
Sikap adalah keadaan mental kompleks dari
siswa yang dapat mempengaruhi pilihannya
untuk melakukan tindakan-tindakan yang
sifatnya pribadi terhadap orang lain, benda,
atau peristiwa.

5) Keterampilan motorik
Siswa telah mengembangkan keterampilan
motorik apabila ia telah menampilkan
gerakan-gerakan fisik dalam menggunakan
bahan atau perlatan peralatan menurut
prosedur yang semestinya. Contoh-contoh
keterampilan motorik seperti mengendarai
mobil, melempar bola, menulis surat. Gagne
dan Briggs mempreskripsikan kondisi
belajar yang berbeda untuk setiap kategori
kapabilitas, mereka membedakan 2 jenis
kondisi yang berbeda belajar, yaitu:

8
a. Kondisi belajar Internal
Menagcu pada perolehan dan
penyimpanan kapabilitas-kapabilitas
yang telah dipelajari siswa yang
mendukung belajar kapabilitas lainnya.

b. Kondis belajar Eksternal


Mengacu kepada berbagai cara yang
dirancang untuk memudahkan proses-
proses internal dalam diri siswa ketika
belajar.1

2.2 Sumber Pembelajaran PAI

Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang


disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media,
yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai
perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas
apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat
lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat
digunakan oleh siswa ataupun guru.

Dengan demikian sumber belajar juga diartikan


sebagai segala tempat atau lingungan sekitar, benda dan

1 Uno B Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, Bumu Aksara,Jakarta 2011,


hlm.45-49

9
orang yang mengandung informasi dapat digunakan
sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan
proses perubahan tingkah laku.

Dari pengertian tersebut sumber belajar dapat


dikategorikan sebagai berikut :

a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana


saja seseorang dapat melakukan belajar atau
proses perubahan tingkah laku maka tempat itu
dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang
berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan,
pasar, museum, sungai, gunung, tempat
pembuangan sampah, kolam ikan, dan sebagainya.

b. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan


terjadinya perbahan tingkah laku bagi peserta
didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai
sumber belajar. Misalnya situs candi, dan benda
peninggalan lainnya.

c. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian


tertentu dimana peserta didik dapat belajar
sesuatu, maka yang bersangkutan dapat
dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya,
guru, ahli geologi, polisi dan ahli-ahli lainnya.

10
d. Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca
secara mandiri oleh peserta didik dapat
dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya
buk pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi
dan lain sebagainya.

e. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya


peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana dan
peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan
pristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.2

Sumber belajar akan lebih bermakna bagi peserta didik


maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui
satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat
memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak
maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang
dan buku hanya skedar sesuatu yang tidak berarti apa-
apa.

Beberapa sumber pembelajaran PAI :


a. Sumber Pokok
Sumber pokok pengajaran Agama Islam adalah
Al-Qur’an dan Hadits. Kedudukan Al-Qur’an,
sebagai sumber belajar yang paling utama

2 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja


Rosdakarya, 2011), hlm 170-171

11
dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an Q.S An-
Nahl : 64 yang artinya “Dan kami tidak
menurunkan kepadamu Alkitab (Al-Qur’an) ini
melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada
mereka perselisishan itu dan menjadi petunjuk
dan rahmat bagi kaum yang beriman.”
Dari ayat tersebut diatas jelas menunjukkan
bahwa pada masa Nabi Muhammad SAW sumber
pokok dan utama yang dijadikan sumber rujukan
pendidikan masa itu hanyalah Al-Qur’an.
b. Sumber Tambahan
Buku teks, laporan hasil penelitian, jurnal, pakar
bidang studi, profesional, penerbitan berkala
(koran, dll), internet, media audiovisual (TV,
Video, VCD, dll), lingkungan (alam, sosial, seni
budaya, teknik, industri dan ekonomi)

Pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan


kompleks lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala
sesuatu yang dapat mendukung dan dimanfaatkan untuk
keberhasilan pembelajaran dapat dijadikan sumber
belajar. Dengan pemahaman ini, guru bukanlah satu-
satunya sumber namun salah satu dari sekian banyak
sumber.

12
2.3 Bahan Ajar (Materi Pembelajaran)

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang


digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa
berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat
mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar
secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif
mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan
terpadu.
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang
diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan
implementasi pembelajaran.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dikelas. Bahan yang dimaksud
bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain :
a. Petunjuk belajar (petunjuk guru/ siswa)
b. Kompetensi yang akan dicapai
c. Informasi pendukung
d. Latihan-latihan
e. Petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja (LK)
f. Evaluasi

13
Bahan ajar (Materi Pelajaran) adalah seperangkat
materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta
lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa
belajar dengan baik. Dengan demikian bahan ajar
paling tidak dapat dikelompokkan menjadi empat,
yaitu :
a. Bahan ajar cetak, antara lain handout, buku,
modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart, foto / gambar, model / maket.
b. Bahan ajar dengar, antara lain seperti kaset, racio,
piringan hitam dan compact disk audio
c. Bahan ajar interaktif, seperti compact disk
interaktif.
Isi bahan ajar / materi pembelajaran
Materi pelajaran terdiri dari pengetahuan, sikap
dan keterampilan yang dikembangkan berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti
(KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada standar isi
yang harus dipelajari oleh siswa dalam rangka
mencapai kompetensi yang telah ditentukan.
a. Pengetahuan sebagai materi pembelajaran
Isi materi pembelajaran yang berupa pengetahuan
meliputi fakta, konsep, prinsip dan prosedur.

14
No Jenis Pengertian
Mudah dilihat,
menyebutkan nama,
jumlah dan bagian-
1 Fakta bagiannya. Contoh :
Sejarah Nabi Muhammad
SAW, hitungan zakat dan
waris
Definisi, identifikasi,
klasifikasi, ciri-ciri khusus.
Contoh :
2 Konsep Definisi ikhlas, perbedaan
hukum bacaan nun
mati/tanwin dan mim mati,
ciri-ciri orang munafiq
Penerapan dalil, hukum,
rumus.
Contoh :
Jika seseorang membaca
3 Prinsip ayat al-qur’an tidak tepat
makhraj dan tajwidnya
maka dapat merubah
makna ayat al-qur’an
tersebut.

15
Langkah-langkah
mengerjakan sesuatu
secara berurutan. Contoh :
Langkah-langkah
4 Prosedur berwudhu adalah :
- Niat
- Mengusap wajah
- Mengusap tangan
- dst

b. Keterampilan sebagai meteri pembelajaran


Materi pembelajaran PAI yang berhubungan
dengan keterampilan antara lain kemampuan
mengembangkan ide, memilih, menggunakan
bahan, menggunakan peralatan dan teknik kerja.
Dalam mata pelajaran PAI materi yang berupa
keterampilan ini tidak ada, sehingga tidak terlalu
dituntut untuk dikembangkan kecuali dalam hal
pengembangan kemampuan membaca ayat-ayat
al-qur’an. Jika siswa mampu membaca ayat al-
qur’an dengan benar, maka ia bisa meningkatkan
kemampuannya untuk membaca dalam lagu-lagu
tertentu. Membaca dengan irama tertentu
merupakan keterampilan dalam membaca ayat al-
qur’an

16
c. Sikap atau nilai sebagai materi pembelajaran
Materi pembelajaran jenis sikap atau nilai adalah
materi pembelajaran yang berkenaan dengan
kejujuran, sabar, amanah, kasih sayang, toong-
menolong, semnagat dan minat belajar, semangat
bekerja, bertanggung jawab dan hormat pada
sesama. Dalam mata pelajaran PAI materi
pelajaran yang terkait dengan sikap ini menjadi
materi pokok yang masuk dalam KI-KD,
khususnya dalam aspek akhlak.3
Bentuk pengemasan materi pembelajaran PAI
Setelah mengetahui materi pembelajaran dan
memilih sumber materi pembelajaran, langkah
berikutnya adalah memutuskan dalam bentuk apa
materi pembelajaran tersebut disajikan kepada siswa.
Penyajian materi pembelajaran ini terentang mulai dari
penyajian langsung dari sumber belajar, (misalnya
buku, koran, majalah dll), hingga penyajian dalam
bentuk materi pembelajaran yang dikemas oleh guru
(misalnya berupa hand out, diktat, LKS , dll)4
a. Buku teks pelajaran

3 Ajat Sudrajat, Pengembangan Bahan Ajar Materi Pembelajaran


PAI,(Yogyakarta : Universitas Negri Yogyakarta, 2008), hlm 1-3
4 Ibid., hlm 11

17
Buku teks pelajaran meliputi buku teks utama
dan buku teks pelengkap. Buku teks utama
berisi bahan-bahan pelajaran suatu bidang studi
yang digunakan sebagai buku pokok bagi siswa
dan guru, sedangkan buku teks pelengkap
adalah buku yang sifatnya membantu atau
merupakan tambahan bagi buku teks utama dan
digunakan oleh guru dan siswa. Dari segi
formal, buku teks pelajaran diterbitkan oleh
penerbit tertentu dan memiliki ISBN
b. Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan
tujuan agar peserta didik dapat belajar secara
mandiri tanpa bimbingan guru. Merupakan
program pembelajaran yang utuh, disusun
secara sistematis mengacu pada tujuan
pembelajaran yang jelas dan terukur.
c. Diktat
Diktat termasuk salah satu jenis cara
pengemasan materi pembelajaran seperti buku,
namun tidap selengkap buku dan digunakan
untuk kalangan sendiri. Penyusunan diktat
mengacu pada pedoman pengembangan materi
pembelajaran. Biasanya diktat digunakan untuk

18
kalangan sendiri sebagai pendukung buku teks
pelajaran dan dikarang oleh guru yang
bersangkutan
d. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa adalah lembaran berisi
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
Lembar kerja siswa biasanya berupa petunjuk,
atau langkah-langkah menyelesaikan suatu
tugas. LKS merupakan materi pelajaran yang
menyediakan aktivitas berpusat pada siswa.
e. Handout
Hanout adalah baha tertulis yang disiapkan
oleh seorang guru untuk memperkaya
pengetahuan peserta didik. Handout biasanya
diambil dari beberapa literatur yang memiliki
relevansi dengan materi yang diajarkan atau
kompetensi dasar dan materi pokok yang harus
dikuasai oleh peserta didik. Menurut beberapa
pengertian bila guru membuat ringkasan suatu
topik, makalah suatu topik, LKS, petunjuk
praktikum, tugas, atau tes dan diberikan kepada
siswa secara terpisah-pisah (tidak menjadi
suatu kumpulan LKS, misalnya), maka

19
pengemasan materi pembelajaran tersebut
termasuk dalam kategori handout.5

5 Op., Cit., hlm 175-176

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Untuk menyusun perencanaan pembelajaran yang


baik dan matang, perlu memperhatikan berbagai aspek
yang salah satunya adalah strategi, bahan ajar dan sumber
pembelajaran.

Strategi dibutuhkan untuk mempersiapkan apa yang


harus dilakukan dalam proses pembelajaran agar siswa
mampu menerima dan memahami pelajaran yang
disampaikan oleh guru dengan baik.

Sedangkan bahan ajar atau materi pembelajaran


diperlukan untuk menentukan bahan ajar yang sesuai
dengan kurikulum dan kompetensi inti serta kompetensi
dasar agar dapt diterima siswa sesuai dengan kemampuan
siswa. Karena setiap lembaga pendidikan memiliki
tingkatan siswa yang berbeda dalam memahami materi
pembelajaran.

Sumber pembelajaran, dimana segala sesuatu yang


dapat digunakan untuk belajar dalam pembelajaran
dinamakan sumber belajar, namun dalam pembelajaran

21
PAI jelas bahwa sumber belajar terdapat dalam al-qur’an
dan sunnah.

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah, Uno B. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta


:Bumi Aksara

Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya

Sudrajat, Ajat. 2008. Pengembangan Bahan Ajar Materi


Pembelajaran PAI. Yogyakarta : Universitas Negri
Yogyakarta

22

Anda mungkin juga menyukai