Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN ( OL )

DI KANTOR BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,


PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, KELUARGA BERENCANA DAN
PEMERINTAHAN DESA

KEDIRI

DAN

KANTOR BADAN PEMEBRDAYAAN MASYARAKAT

KOTA MADIUN

HJ. BAIQ JUHAIRIAH, S.Ap

NIP. 19681231 199401 2 007

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DAN LATIHAN

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XIII

2018
OBSERVASI LAPANGAN
Nama : HJ. BAIQ JUHAIRIAH, S.Ap

NIP : 19681231 199401 2 007

No. Absen : 10

Jabatan : Kasi Pelayanan Umum

Unit Kerja : Kantor Camat Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat

TEMPAT YANG DIKUNJUNGI

I. KANTOR: BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMERINTAHAN DESA KEDIRI

A. TEMPAT PELAYANAN

1. Front Office

Ketika sampai di kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat,

pemberdayaan perempuan, keluarga berencana dan pemerintah desa

(Selanjutnya disingkat BPM PPKB PEMDES) waktu mrnunjukkan pukul 11.15

wita. Peserta orientas Lapangan (OL) disambut hangat oleh staf BPM PPKB

PEMDES. Di bagian depan kantor terdapat tempat petugas piket. Yang

bertugas menyambut dan menerima tamu.

Kindisi ruang dan meja/kursi piket tertata dan terjaga kebersihannya. Hal

ini dapat memberi gambaran/informasi awal mengenai keadaan BPM PPKB

PEMDES Kediri.

2. Ruang Rapat

Ruang rapat sebagai tempat melaksanakan pertemuan guna membahas

sesuatu yang mel;ibatkan seluruh atau sebagian staf ataupun persoalan

internal dan eksternal BPM PPKB PEMDES belum ada. Sehingga, untuk

sebutan Awal, peserta OL diterima di ruang untuk Front Office. Selanjutnya

peserta OL memasuki ruang kerja bidang pemberdayaan Masyarakat, yang


luasnya sangat terbatas jika dibandingkan dengan jumlah tenaga yang ada.

Namun peserta OL dilayani dengan sangat ramah dan semua pertanyaan

dijawab baik dan terbuka.

B. STRATEGI PEMBANGUNAN

Pembangunan pemberdayaan masyarakat di kabupaten Kediri adalah

dalam rangka mewujudkan suatu pengelolaan pemberdayaan masyarakat yang

professional, penyediaan sarana dan prasarana Pemberdayaan Masyarakat

yang memadai, pelayanan informasi Pemberdayaan Masyarakat yang berdaya

guna dan berhasil guna, serta peningkatan kerja sama dengan instansi terkait

baik pemerintah, swasta, masyarakat maupun perorangan.

Berdasarkan Peraturan Bupati Kediri no 70 Tahun 2009 tanggal 9 Juni

2009, bahwa Badan pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan,

Keluarga Berencana dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri mempunyai

tugas poko, fungsi, rincian tugs unit dan tata kerja antara lain, sebagaimana

tercantum dalam Bagian satu pasal dua.

BPM PPKB PEMDES dalam kedudukannya sebagai unsur pelaksana

Manajemen, untuk melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya berpijak

pada landasan Visi dan Misi yang tertuang dalam Renstra Tahun 2010-2015

sebagai berikut:

1. VISI:

“terwujudnya otonomi desa dan pemberdayaan masyarakat,

pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang partisipatif”.

2. MISI

1. Memantapkan penyelenggaran pemerintahan desa

2. Mengembangkan kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta

pemantapan PNPM.

3. Memantapkan kehidupan social budaya masyarakat.


4. Mengembangkan ekonomi masyarakat.

5. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan

pendayagunaan teknologi tepat guna yang berwawasan

lingkungan.

6. Memasyarakatkan program gender dan perlindungan anak.

7. Memantapkan program keluarga berencana dan keluarga

sejahtera.

C. KEADAAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Sebagaimana umumnya sebuah Kabupaten baru, di Kabupaten Kediri,

khususnya pada bidang Pemberdayaan Masyarakat jumlah aparatur

masih terbatas dengan kualitas yang masih perlu ditingkatkan. Dapat

dipahami bahwa anggaranpun masih terbatas. Kondisi geografis KLU

yang berbukit-bukit dengan persebaran penduduk yang sebagian besar

berada di daerah tersebut maka diperlukan sarana mobilitas yang

memadai. Hal ini juga masih menjadi persoalan di Bidang Pemberdayaan

Masyarakat. Tingginya angka kemiskinan dengan tingkat pendidikan

masyarakat yang masih rendah, menjadi ancaman cukup serius dalam

pemberdayaan masyarakat di KLU. Namun jika melihat kekuatan dan

peluang yang dimiliki, Bidang pemberdayaan Masyarakat dapat

mengatasi kelemahan dan ancaman yang ada untuk bias

memberdayakan masyarakat Kabupaten Kediri.

II. KANTOR BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA MADIUN:

A. TEMPAT PELAYANAN

1. Pront Office

Ketika tiba di kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Makassar,

terdapat tempat penyambutan tamu, namun petugas piket tidak dijumpai di

tempat. Dalam penerimaan dan pelayanan peserta OL, petugas sangat


kooperatif dalam menyambut tamu. Ruangan tertata dengan BAik dan rapi

dilengkapi beberapa pajangan yang dapat memberi informasi tentang kota

MAdiun.

2. Ruang Pertemuan/Rapat

Pertemuan dilaksanakan di ruang rapat Badan Pemberdayaan Masyarakat

Kota Makassar. Pertemuan dilaksanakan dalam suasana yang sangat

kondusif. Seluruh pertanyaan dijawab dengan baik, lugas. Kegiatan sudah

disiapkan sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancer.

B. STRATEGI PEMBANGUNAN

1. VISI

“Terwujudnya Pembangunan Yang Partisipatif Tahun 2012” Visi ini

merupakan penjabaran dari visi Kota Madiun yang tertuang dalam RJPMD

Kota Madiun 2009-2014 yakni “Madiun Menuju Kota Dunia Berlandaskan

Kearifan Lokal”

2. MISI

1. Mengembangkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam

membangun melalui penguatan kelembagaan, baik lembaga pemerintah,

maupun lembaga kemasyarakatan yang ada di kelurahan;

2. Mengembangkan kekuatan kehidupan social berbudaya masyarakat

perkotaan unbtuk mengembangkan partisipasi dan swadaya gotong

royong melalui pendayagunaan nilai-nilai sosial budaya dan tradisi

masyarakat;

3. Meningkatkan usaha ekonomi keluarga dan ekonomi masyarakat yang

merupakan sumber usaha sector informal sebagai basis perekonomian

rakyat;

4. Meningkatkan keterampilan masyarakat melalui inovasi, pemanfaatan

serta penerapan TTG untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;


5. Meningkatkan gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.

III. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dan pengalaman lapangan selama melakukan observasi

dapat disimpulkan beberapa hala sebagai berikut:

1. Kabupaten Kediri dan Kota Madiun sama-sama berkomitmen kuat untuk

meningkatkan pelayanan bidang pemberdayaab masyarakat dengan berpegangan

teguh pada etika profesi, memiliki self control, dan berorientasi pada

kualitas/mutu kinerja.

2. Badan pemberdayaan Kota Madiun dan Bidang Pemberdayaan Masyarakat BPM

PPKB dan PMDES Kabupaten Kediri sama-sama Mengembangkan Kerjasama

mengembangkat Kerjasama dengan para pihak dalam rangka meningkatkan

kompetensi aparatur dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka program

pemberdayaan masyarakat.

Jogjakarta ,

yang melaporkan,

HJ. BAIQ JUHAIRIAH, S.Ap

NIP. 19681231 199401 2 007

Anda mungkin juga menyukai