Metrologi 4.4.3 Kedalaman Rev
Metrologi 4.4.3 Kedalaman Rev
3 Kedalaman
3.5
3 Andro
2.5 Galuh
Ikbar
2
Emir
1.5 Ali
1 Ijul
Figa
0.5
Ivan
0
1 2 3 4 5
Grafik 4.4.3.1 Grafik Data Hasil Pengukuran Kedalaman Menggunakan Jangka Sorong
Pada praktikum ini penggunaan One Sampe T untuk memperoleh rata-rata dan standar
deviasi dari masing-masing praktikan. Hasil pengukuran kedalaman dengan menggunakan one
sample T terlihat bahwa hasil data pengukuran masing-masing praktikan nilai P nya berbeda-
beda. Dengan menggunakan CI (Confidence Interval) 95% dan α = 5% atau sama dengan 0.005
dengan Hipotesis H0, µ1 = µ0 dan H1, µ1 ≠ µ2. Jika diperoleh nilai P value yang lebih besar
dari α/2, menunjukan masih dalam batas toleransi yang diberikan terhadap data acuan. Jika
nilai P lebih kecil dari α/2, menunujkan bahwa H0 ditolak, berarti data hasil pengukuran masuk
H1. Pada penggunaan One Sample T diperoleh nilai P oleh Andro adalah 0.573; nilai P oleh
Galuh adalah 0.090; nilai P oleh Ikbar adalah 0.374; nilai P oleh Emir adalah 0.006; nilai P
oleh Ali adalah 0.160; nilai P oleh Ijul adalah 0.178; nilai P oleh Figa adalah 0.003; nilai P oleh
Ivan adalah 0.009. Dari data hasil pengukuran yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa data
percobaan Andro, Galuh, Ikbar, Emir, Ali, Ijul, Figa dan Ivan bias dikatakan diterima karena
nilai P > α/2
Gambr 4.4.3.2 Hasil One Way ANOVA Kedalaman Menggunakan Jangka Sorong
Pada praktikum ini penggunaan One Way ANOVA untuk membandingkan data satu
kelompok apakah gagal ditolak atau ditolak. Dengan menggunakan CI (Confidence Interval)
95% dan α = 5% atau sama dengan 0.005 dengan Hipotesis H0, µ1 = µ2 = µ3 = µ4 = µ5 = µ6
= µ7 = µ8 = µ9 = µ10 dan H1 paling tidak ada salah satu yang tidak sama. Pengujian
membandingkan nilai P dengan α, apabila nilai P > α maka gagal ditolak, nilai rata rata data
kelompok bias dianggap sama. Namun apabila P < α maka ditolak, ada satu atau lebih nilai
rata-rata data praktikan yang berbeda. Hasil dari perhitungan dengan software minitab
didapatlah hasil nilai P sebesar 0 yang berarti nilai rata-rata kelompok paling tidak ada salah
satu yang tidak sama.
Dari ketiga pembahasan diatas terdapat ketidaksesuaian data kelompok dengan data
acuan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa factor yaitu kesalahan operator yaitu
keterbatasan pengukur akan pengetahuan tentang alat ukur dan kesalahaan pembacaan hasil
pengukuran yang menyebabkan hasil pengukuran tidak sesuai dengan data acuan. Untuk
kesalahan benda ukur pada saat pengukuran disebabkan akibat benda berdeformasi, sehingga
hasil pengukuran tidak sesuai dengan data acuan. Kesalahaan pengunaan alat ukur yang hanya
memiliki ketelitian 0.05 mm sedangkan data acuan mempunyai nilai dibawah itu, sehingga
pengukuran yang dilakukan tidak pernah tepat melainkan mendekati saja.