Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplimentasikan intervensi
keperawatan. Implementasi merupakan langkah keempat dari proses keperawatan yang telah direncanakan oleh perawat untuk dikerjakan dalam rangka membantu klien untuk mencegah, mengurangi, dan menghilangkan dampak atau respons yang ditimbulkan oleh masalah keperawatan dan kesehatan (Zaidin Ali,2014). Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 2011). Berdasarkan analisa yang diperoleh dalam pemberian implementasi keperawatan pada Ny. R dalam 2 hari pemberian intervensi ialah: dihari pertama 2 dari 5 diagnosa belum teratasi yaitu diagnosa nyeri akut dan kelebihan volume cairan, sedangkan diagnosa ansietas, risiko infeksi, ketidakefektifan pola nafas telah teratasi pada intervensi di hari pertama dan dilanjutkan di hari kedua. Pada intervensi hari kedua diagnosa nyeri dan kelebihan volume cairan sudah teratasi sebagian Hal tersebut dikarenakan klien pulang di hari ketiga dan tim kesehatan tidak melanjutkan intervensi. Klien pulang dengan keadaan baik dan perban luka post operasi caesar sudah diganti. Berdasarkan tinjauan pemberian asuhan keperawatan bahwa melaksanakan rencana tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman pada klien. Implementasi dapat dilaksanakan seluruhnya oleh kerjasama tim kesehatan sesuai dengan tindakan yang telah direncanakan. Pada studi kasus Ny. R dengan post Sectio Caesarea (SC) semua tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa hambatan karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari klien serta adanya dukungan dari keluarga. Mereka mendengarkan apa yang disampaikan dan diberikan oleh tim kesehatan.
dapus : Zaidin Ali. (2014). Dasar-dasar dokumentasi keperawatan. Jakarta: EGC Potter and perry. (2011). Fundamental keperawatan. Jakarta: Salemba Medika