Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Saham”.
Adapun makalah mengenai “Saham” ini telah kami usahakan semaksimal mungkin, yang selama
proses pengerjaannya kami mendapatkan materi dari berbagai sumber, dengan harapan dapat
menunjang kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Sebagai penyusun, kami berharap semoga dari makalah mengenai “Saham” ini dapat
memberikan banyak informasi, pengetahuan, dan wawasan yang lebih luas untuk kita semua.
Di satu sisi, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca akan kami diterima dengan penuh syukur dan
ucapan terima kasih demi terciptanya karya yang lebih baik lagi. Akhir kata, semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak dan dapat mengatasi permasalahan menambah wawasan kita
mengenai saham.

Malang, 22 Februari 2018


Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 3


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
C. Tujuan ..................................................................................................................... 4
D. Batasan Masalah ..................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 5

A. Pengertian Saham.................................................................................................... 5
B. Valuasi Saham ........................................................................................................ 5
C. Tingkat Diskonto .................................................................................................... 7
D. Metode Kelipatan Harga ......................................................................................... 9

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia sedang berada pada fase negara berkembang. Kita sedang meragkak meju
menuju negara yang dapat adikatakan sebagai negara maju. Salah satu parameter negara
dikatakan maju adalah perekonomiannya, yang dapat dillihat dari kondisi kesejahteraan
masyarakatnya. Perkembangan kehidupan masyarakat dewasa ini sangat berkembang pesat.
Banyak inovasi-inovasi yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Berbagai
metode dilakukan dalam melaksanakan perekonomian. Perekonomian di Indonesia tidak
bisa lepas dari pasar modal. Banyak perusahaan yang menawarkan kepemilikan perusahaan
kepada publik dalam bentuk saham.

Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia merupakan salah satu negara yang
menjadi sasaran bagi para pengusaha dalam negeri maupun luar negeri untuk menambah
kekayaan dengan membeli saham dalam bentuk investasi.

Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek.
Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau merupakan bukti
kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti dia ikut
menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Para
pembeli saham membayarkan uang pada perusahaan melalui bursa efek dan mereka
menerima sebuah sertifikat saham sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-
saham dan kepemilikan mereka dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang
saham dari sebuah perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan
berhak untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh perusahaan dalam bentuk
deviden.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apakah yang dimaksud dengan saham serta valuasi saham?
b. Apakah yang dimaksud dengan tingkat diskonto?
c. Apakah yang dimaksud dengan metode kelipatan harga?

3
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui tentang saham dan valuasinya.
b. Untuk mengetahui tentang tingkat diskonto.
c. Untuk mengetahui tentang metode kelipatan harga.

1.4 Batasan Masalah


Dalam penulisan makalah ini, batasan yang kami gunakan adalah menunjau dari sudut
pandang matematika keuangan, atau lebih cenderung ke ilmu sains, tidak seluas pembahasan
pada ilmu ekonomi. Dengan begitu, agar lebih tepat pada materi kuliah yang kami pelajari
saat ini.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Saham


Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan
terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah surat berharga yang dikeluarkan
oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Saham menyatakan bahwa
pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian
kalau seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham
perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.

Saham atau biasa disebut stock pada dasarnya adalah surat tanda bukti kepemilikan suatu
perseroan terbatas sebagai suatu investasi modal yang akan memberikan hak atas dividen
perusahaan yang bersangkutan. Faktor yang mempengaruhi harga saham diantaranya adalah
pengumuman pembagian dividen tunai, stock split, right issue, waran, merger dan akuisisi,
January effect, insider information, dan beberapa faktor lainnya. Jenis-jenis saham dapat ditinjau
dari segi cara peralihan maupun dari segi hak tagih. Saham berdasarkan cara peralihan dibagi
menjadi saham atas unjuk (bearer stocks) dan saham atas nama (registered stocks). Saham
berdasarkan hak tagih dibagi menjadi saham biasa dan saham preferen.

2.2 Valuasi Saham


Valuasi saham adalah proses menentukan berapa harga yang wajar untuk suatu saham.
Walaupun harga saham berubah setiap waktu, namun dengan mengetahui nilai wajarnya,
kita akan lebih tenang dalam menghadapi gejolak pasar.

Membicarakan valuasi saham, ada beberapa macam jenis, diantaranya:

a. Saham yang Tidak Membagikan Dividen


Saham yang tidak membagikan deviden adalah saham yang saat ini tidak
membayarkan deviden dan bukan saham yang selamanya tidak akan membagikan
deviden. Persamaan untuk menghitung saham yang tidak membagikan deviden sama

5
seperti menilai obligasi tak berbunga. Bedanya, untuk obliglasi kita menggunakan yield
sedangkan untuk saham digunakan tingkat diskonto.

Pn = Harga saham pada tahun n


Po = Harga saham saat ini
k = Tingkat diskonto atau tingkat return tahunan yang diharapkan investor
n = Jumlah periode dalam tahun

b. Saham dengan Dividen Tak Berpola


Saham dengan deviden tak berpola dapat dilakukan dengan menghitung nilai
sekarang dari semua deviden yang akan diterima di masa mendatang dan kemudian
menjumlahkannya. Dalam metode ini, harus memperkirakan semua deviden dari saham
itu, yaitu deviden tahun depan hingga deviden tahun tak hingga. Persamaan untuk
menghitung nilai wajar saham dengan deviden tak berpola adalah:

Pn = Harga saham pada tahun n


D1 = Dividen setahun lagi
D2 = Dividen dua tahun lagi
Dn = Dividen n tahun lagi

c. Saham dengan Dividen Konstan


Saham dengan deviden konstan adalah saham preferen, yaitu saham yang
menjanjikan deviden sebagai presentase tertentu dari harga nominalnya. Saham preferen
ini pada praktinya kurang populer di bursa saham, karena jumlahnya hanya sekitar 1%
dari semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

6
d. Saham dengan Pertumbuhan Konstan
Selain deviden yang konstan. Literatur keuangan dan investasi juga mencatat ada
kelompok saham yang mempunyai deviden dengan pertumbuhan konstan sebesar
presentase tertentu setiap tahunnya secara terus menerus. Contoh saham seperti itu
adalah saham yang deviden tunainya bertumbuh dari Rp. 100 ke Rp. 110 kemudian Rp.
121 dan seterusnya atau bertumbuh 10% setiap tahunnya. Persamaan untuk saham
tersebut adalah:

D1 = Dividen setahun lagi

e. Saham dengan Pertumbuhan Supernormal


Saham dengan pertumbuhan supernormal adalah saham dengan deviden yang
bertumbuh dengan presentase tinggi, kadang melibihi tingkat diskonto yang digunakan.
Namun, pertumbuhan luar biasa ini tidak mungkin berlangsung selamanya. Jika ada
saham yang pertumbuhan tingginya dapat terus menerus, harganya akan menjadi tak
terbatas atau sangat tinggi.
Apabila sebuah perusahaan yang memiliki laba luar biasa besar mengundang
perusahaan lain untuk masuk dalam lingkar bisnis, keuntungan yang diperoleh pun
akirnya tidak menjadi abnormal lagi, melaikan kembali pada kondisi normal. Itulah
sebabnya dapat dipastikan bahwa pertumbuhan abnormal ini hanya terjadi dalam
periode yang terbatas. Dengan demikian akan ada dua tingkat pertumbuhan yang
berbeda untuk saham-saham dalam kelompok ini.

2.3 Tingkat Diskonto


Diskonto, merupakan bunga dari suatu pinjaman yang dibayarkan terlebih dahulu
saat awal pinjaman. Sehingga besarnya uang yang diterima merupakan selisih antara
besarnya pinjaman dengan besarnya bunga. Sedangkan besarnya uang yang harus
dikembalikan sama dengan nilai besarnya pinjaman.

7
Bank Discount Rate, nama lain dari tingkat diskonto, yaitu ukuran yang ditetapkan
oleh dealer untuk surat berharga jangka pendek tanpa bunga, seperti surat berharga
komersial (commercial paper) dan surat berharga perintah, pada saat bank sepakat
untuk membayar surat berharga tersebut, perbedaan antara jumlah yang dibayar oelh
bank dengan nilai nominal surat berharga disebut diskonto.
Dalam sumber lain, tingkat diskonto yang dibebankan bank atas pinjaman
diskonto (pinjaman yang diterima setelah dikurangi bunga), peminjam menerima nilai
nomial surat berharga dikurangi diskonto.
Untuk menentukan tingkat diskonto untuk saham, kita engenal 3 model berbeda,
salah satu pendekatan itu adalah model Gordon. Persamaannya adalah

Dari persamaan di atas, terlihat bahwa return dari investasi saham dibagi dalam 2
kelompok, yaitu dari yield deviden atau D1/P0 dan yield capital gain dari tingkat
pertumbuhannya yaitu bedanya, deviden adalah laba yang dibagikan, sementara capital
gain muncul karena ada laba yang tidak dibagikan. Dua model penentuan tingkat
diskonto lainnya adalah capitan asset pricing model (CAPM) dan yield obligasi plus
premi ekuitas.
Berdasarkan CAPM return sebuah saham bergantung pada beberapa faktor yaitu
bunga bebas resiko, return pasar dan beta saham atau beta portofolio saham itu. Secara
lengkap model CAPM mempunyai persamnaan:

ri = tingkat diskonto atau return yang diharapkan dari saham i


rb = tingkat diskonto atau return yang diharapkan dari seuah portofolio saham
rf = bunga bebas resiko
= beta saham i
= beta portofolio p
rm = return pasar atau indeks saham
= premi resiko pasar

8
Beta dalam literatur investasi didefinisikan sebagai ukuran atau koefisien resiko
sistematis yang terkandung dalam sebuah saham atau portofolio saham. Jika beta = 1,
artinya saham atau portofolio akan bergerak persis seperti pasar dengan return sama
seperti pasar yaitu rm.
Jika beta = 2 maka premi resiko saham atau portofolio akan dua kali premi resiko
pasar baik saat return pasar positif maupun saat return pasar negatif. Secara umum, beta
yang lebih besar atau di atas 1 dikatakan lebih beresiko dari pada beta yang lebih rendah
atau di bawah satu.

2.4 Metode Kelipatan Harga


Metode alternatif untuk penilaian saham yang sederhana adalah metode kelipatan harga
(Price multiple). Ada beberapa kelipatan harga yang sering digunakan, yaitu price earning ratio
(PER), price to book value (PBV), dan price to dividend (yield dividen).
PER sering digunakan karena pertama, mudah dalam perhitungannya. Harga saham
semua perusahaan publik dapat dengan mudah diperoleh. Kedua, PER dapat digunakan untuk
membandingkan dua saham atau lebih dalam industri yang sama. Ketiga, PER dapat
dianalogikan dengan payback period, yaitu salah satu kriteria penting sekaligus sederhana dalam
penganggaran modal. PER adalah rasio harga dibagi dengan laba tahunan per saham. PER 15
berarti harga saham adalah 15 kali laba tahunannya.
PER juga memiliki kelemahan. PER tidak mempunyai arti untuk perusahaan yang
masih mengalami kerugian karena PER negatif tidak diinterpretaskan. Selain itu, PER wajar
berbeda antar industri. PER juga berbeda antar negara, bergantung pada suku bunga bebas risiko
yang sedang berlaku di negara itu.

EPS = Laba tahunan per saham

9
Untuk menilai apakah harga sebuah saham sudah terlampau tinggi atau belum, terutama
untuk sektor perbankan, dilakukan perbandingan PER dan PBV saham yang tinggi
dengansaham-saham lain dalam industri yang dapat mengindikasikann bahwa saham tersebut
tergolong mahal. Nilai buku (book value) didefinisikan sebagai nilai ekuitas per saham, yaitu
nilai buku ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Secara akuntansi, nilau buku
ekuitas adalah total aset dikurangi total hutang.
Persamaan untuk ratio PBV adalah

Alternatif lain valuasi saham dengan kelipatan harga adalah menggunakan yield
deviden, yaitu dividen dibayarkan dibagi dengan harga sahamnya. Persamaan yang biasa
digunakan adalah:

Dengan kata lain, kebalikan yield dividen adalah ratio priece to dividen. Jika dalam
PER, harga dibagi dengan laba per sahamnya, dalam price to dividend, harga dibagi dengan
dividennya. Persamaan yang digunakan untuk menyatakan hubungan di atas adalah:

Selain dividen, arus kas untuk penilaian saham juga bisa juga berupa arus kas bersih
untuk perusahaan (free cash flow to the firm), arus kas untuk ekuitas (free cash flow to equility),
residual income dan nilai tambah ekonomi (economic value added-EV

10
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
a. Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan
terhadap suatu perusahaan. Sedangkan valuasi saham adalah proses menentukan berapa
harga yang wajar untuk suatu saham. Walaupun harga saham berubah setiap waktu,
namun dengan mengetahui nilai wajarnya, kita akan lebih tenang dalam menghadapi
gejolak pasar.
b. Diskonto, merupakan bunga dari suatu pinjaman yang dibayarkan terlebih dahulu saat
awal pinjaman. Sehingga besarnya uang yang diterima merupakan selisih antara besarnya
pinjaman dengan besarnya bunga. Sedangkan besarnya uang yang harus dikembalikan
sama dengan nilai besarnya pinjaman.
c. Metode kelipatan harga (Price multiple) adalah metode alternatif untuk penilaian saham
yang sederhana. Ada beberapa kelipatan harga yang sering digunakan, yaitu price
earning ratio (PER), price to book value (PBV), dan price to dividend (yield dividen).

3.2 Saran
Untuk pembaca, sebaiknya membaca beberapa referensi lain mengenai materi saham agar
didapakan persepsi yang sama mengenai saham ditinjau dari sudut pandang ilmu sains
khususnya dalam memanfaatkan penerapannya dalam matematika keuangan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Caroline, Andreani Barus. Christina. 2014. Pengaruh Reaksi Pasar Terhadap Harga Sahm
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil.
Volume 04. Halaman 42.

http://ilmuakuntansi.co.id/pengertian-saham-dan-jenis-saham/

https://sites.google.com/site/thediaryofmytrading/valuasi-saham

12

Anda mungkin juga menyukai