2 Rumusan Masalah
Usia anak sekolah merupakan masa dimana anak mulai menyukai hal-hal baru
yang bersifat kompetisi dan menantang. Selain itu, pada usia anak sekolah ini pula
anak terlibat lebih luas dengan lingkungan luar serta teman sepermainannya. Oleh
karena itu, tidak heran jika banyak anak-anak sekolah yang menyukai bermain
Kebiasaan bermain video game secara berlebihan semakin lama semakin sering
terjadi pada anak-anak, baik usia sekolah maupun remaja. Ironisnya video game
yang sebenarnya menjadi salah satu permainan untuk hiburan kini menjadi
kegiatan yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan anak sehari-hari selain belajar.
tugas sekolahnya. Dampak yang lebih besar banyak dikeluhkan pula oleh orangtua
atau guru mereka seperti anak menjadi suka membolos sekolah atau uang
Jika dilihat dari fenomena yang terjadi, begitu besar dampak yang ditimbulkan
dari kebiasaan video game apabila dimainkan secara berlebihan dan tanpa kontrol
yang baik dari orangtua. Untuk itu, berdasarkan fenomena yang terjadi peneliti
anak di usia sekolah yang memiliki kegemaran bermain video game. Dengan
Apakah ada hubungan antara kebiasaan bermain video game terhadap tingkat
bermain video game dengan tingkat motivasi belajar anak usia sekolah.
berdasarkan kelas, usia, jenis kelamin, waktu bermain, tempat bermain, dan
terkait pengaruh video game pada anak usia sekolah dari aspek perkembangan
anak lainnya. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan terkait
gambaran tingkat motivasi belajar pada anak yang suka bermain video game.
Bagi mahasiswa keperawatan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk
melihat kaitan antara karakteristik anak pada usia sekolah dengan fenomena yang
penelitian ini dapat menjadi gambaran bagi perawat untuk memberikan konseling
terkait upaya peningkatan motivasi belajar anak. Selain itu, perawat juga dapat
Dengan adanya gambaran kondisi anak dengan paparan video game ini
diharapakan peran serta keluarga dalam pengawasan dan pengaturan yang tepat
untuk bermain.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk menyusun metode
belajar yang disukai oleh anak dan kegiatan yang positif sehingga anak bisa
individu tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar tidak hanya bersifat intrinsik tetapi
juga bersifat ekstrinsik (Dimyati, Mudjiono, 2009). Faktor
mempengaruhi motivasi belajar antara lain lingkungan, sikap pengajar dan metode
pengajaran.