Pemindahan Tanah Mekanis Dan Alat Berat
Pemindahan Tanah Mekanis Dan Alat Berat
Oleh :
Peri Yanto
Nim: 2011 31 052
Penggunaan alat yang idle atau pun tenaga kerja yang tidak efisien dapat
dianalisis sehingga didapatkan suatu keadaan yang optimum di mana peralatan
dengan harga sewa yang tinggi penggunaannya dapat diutilisasi secara penuh.
DASAR - DASAR PEMIDAHAN
TANAH MEKANIS
Material terdiri dari tiga unsur yaitu air, udara, dan tanah. Hubungan dari
kegiatan unsure tersebut dinyatakan seperti gambar dibawah ini.
Udara
Air
Partikel padat
𝑊 (𝑊𝑎 + 𝑊𝑤 + 𝑊𝑠)
𝛾= =
𝑉 (𝑉𝑎 + 𝑉𝑤 + 𝑉𝑠)
W adalah berat total,Wa adalah berat udara, Ww adalah berat air,Ws adalah
berat tanah.
ααV adalah volume total , Va adalah volume udara, Vw adalah volume air dan Vs
adalah volume tanah.
𝑊𝑤
𝜔=
𝑊𝑠
Material ditempat asalnya disebut material asli atau material in-situ atau
bank material. Bila suatu bagian material akan dipindahkan maka volume
material yang dipindahkan tersebut akan berubah menjadi lebih besar daripada
volume materiall di tempat aslinya. Material yang dipindahkan tersebut disebut
dengan material lepas atau loose material. Demikian pula jika material yang telah
dipindahkan kemudian dipadatkan maka volume material akan menyusut.
Material yang telah dipadatkan disebut sebagai material padat atau compacted
material.
Volume tanah asli atau material yang masih di tempat aslinya biasanya diberi
satuan bank cubic meters (bcm) atau bank cubic yard (bcy). Material yang di
pindahkan atau mengaami perubahan bentuk, seperti batuan yang diledakan,
umumnya dinamakan loose material (tanah atau loose cubic yard (ICY).
Sedangkan material yang di padatkan atau disebut dengan compacted material,
volumenya diberi satuan compacted cubic meters (ccm) atau compcted cubic
yard (ccy).
1
LF = 1+𝑆𝑤
𝑉𝑏
LF =
𝑉𝑖
Pada rumus diatas Vi adalah volume lepas (satuan; Icm, Icy), Vb adalah volume
asli (satuan; bcm,bcy). Nilai persentasae pengembangan dapat diperoleh dari:
Wb
Sw = ( − 1) 𝑥100
Wi
Sementara itu, pada saat material dipadatkan, udara di dorong keluar dari ruang
kosong antara partikel tanah. Akibatnya tanah memenuhi volume lebih kecil dari
saat kondisi asli maupun lepas. Hal ini disebut dengan penyusutan (shrinkage).
Hubungan antar kondisi tanah asli dengan tanah yang dipdatkan ditentukan oleh
faktor penyusutan atau shrinkage factor (SF) dan persentase penyusutan atau
shrinkage percentase (Sh). Rumus yang menghubungkan kedua kondisi tersebut
adalah:
SF= 1-Sh
Vc
SF=
Vb
𝑊𝑏
Sh=(1 − 𝑊𝑐 )𝑥100
contoh 3.1:
jika sebanyak 2000 bcm tanah kering dipindahkan maka berapa volume tanah
tersebut dalam kondisi lepas? Berapa volume tanah tersebut dalam kondisi padat
jika Sh=10%?
Jawab:
Sw= 25%=0,25
1 2000
=
1 = 0,25 𝑉𝑙
Vi =2500 Icm
Vc
1-0,1 = 2000
Vc = 1800ccm
B. Waktu Siklus
Waktu yang diperlikan dalam kegiatan siklus di atas tersebut adalah siklus
atau cycle time (CT).waktu siklus terdiri dari beberapa unsure. Pertama adalah
waktu muat atau loading time (LT). waktu muat merupakan waktu yang
dibutuhkan oleh suatu alat angkut tersebut. Nilai LT dapat alat angkut sesuai
dengan kapasitas alat angkut tersebut. Nilai LT dapat ditentukan walaupun
tergantung dari jenis tanah, ukuran unit pengangkut(blade,bowl<bucket,dst),
metode dalam pemuatan dan efisiensi alat.
Unsur kedua adalah waktu angkut atau hauling time (HT). waktu angkut
merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu alat, untuk bergerak dari tempat
pemuatan ketempat pembongkaran. Waktu angkut tergantung dari jarak angkut,
kondisi jalan, tenaga alat, dan lain-lain. Pada saat alat kembali ke tempat
pemuatan mak waktu yang diperlukan untuk kembali disebut waktu kembali atau
return time(RT). Waktu kembali lebih singkat daripda waktu berangkat karena
kendaraan dalam keadaan kosong.
Unsure terkahir adalah waktu tunggu atau sporting time (ST). pada saat
alat kembali ke tempat pemuatan adakalanya alat tersebut perlu antri dan
menunggu sampai alat diisi kembali. Saat mengantri dan menunggu ini yang
disebut Wktu tunggu. Dengan demikian:
CT=LT+HT+DT+RT+ST
(3.10)
C. Efisiensi Alat
Dalam pelaksanaaan pekerjaan dengan menggunakan alat berat terdapat
faktor yang mempengaruhi alat tersebut bekerja tergantung produktivitas alat
yaitu efisiensi alat. Bagaimana efektivitas alat tersebut bekerja tergantung dari
beberapa hal yaitu:
Cara umum yang dipakai untuk menentukan efisiensi alat adaldh dengan
menghitung beberapa menit alat tersebut bekerja secara efektif dalam satu jam.
Contohnya jika dalam satu jam waktu efefktif alat bekerja adalah 45 menit mak
dapt dikatakan efisisensi alat adalah 45/60 ata0,75.
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
Produktivitas =
𝐶𝑇
(3.11)
60
Produktivitas = kapasitas x 𝐶𝑇 x efisiensi
(3.12)
Pada umumnya dalam satu pekerjaan terdapat lebih dari satu jenis alat yang
digunakan. Sebagai contoh pekerjaan penggalian dan pemindahan tanah.
Umumnya alat yang dipakai adalah excavator untuk menggali, loader untuk
memindahkan hasil galian kedalam bak truk dan truk digunakan untuk
pemindahan tanah. Karena ketiga alat tersebut mempunyai produktivitas
yang berbeda-beda, mak perlu diperhitungkan jumlah masing-masing alay.
Jumlah alat perlu diperhitungkan untuk mempersingkat durasi pekerjaan.
Salah satu cara menghitung jumlah alat adalah:
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠terbesar
Jumlahalat = 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎𝑡
(3.13)
volumepekerjaan
Durasi = 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
(3.14)
Tabel 3.2
Tahanan Gelinding %
Roda ban
Tipe permukaan Roda crawler
Biasa Radial
Jalan (pengerasan lentur
maupuin kaku)dengan
permukaan keras dan 0 1,5 1,2
mulus ,dipadatkan dan
terpelihara baik
Jalan tanah dengan
permukaan mulus dan
2,0 1,7
keras, dipadatkan dan 0
dipelihara baik
Jalan tanah dengan
permukaan sedikit
berlumpur dan 0 3,0 2,5
(pemeliharaantidak
berkala)
Jalan tanah berlumpur
0 4,0-5,0 4,0-5,0
kurang terpelihara
Jalan tanah berlumpur
tidak dipadatkan dan tidak 0 80-14,0 8,0-14,0
terpelihara
Pasir lepas dan kerikil 2,0 10,0 10,0
Jalan tanah sangat
8,0 20,0 20,0
berlumpur
Pada saat alat berat bergerak di permukaan yang menanjak maka selain
tahanan gelinding ada gaya yang menahan alat tersebut. Gaya tersebut
dinamakan tahanan kelandaian. Yang di maksud dengan kenaikan peermukaan
sebesar 1% adalah kenaikan sebanyak 1 m untuk setiap 100 m jarak horizontal.
Untuk kenaikan 1% diperlukan tahanan sebesar 10kg untuk setiap 1ton berat alat
agar alat tersebut dapat bergerak naik.
Yang dimaksud dengan tahanan kelandaian adadlah F. F/W sama dengan V/I mka
tahanan kelandaian dapat di rumuskan menjadi : GR = F =V/I x W
F = W tan α
(3.16)
Jika
𝑉 𝐺%
Tan α = 𝐻 = 100
(3.17)
𝐺%
F = W x 100
(3.18)
GR = F = 10 KG/ ton x G%
(3.19)
3. Total Tahanan ( Total Resistance, TR)
TR = RR ± GR
(3.20)
1. Metode Grid
Pada metode ini , luas tanah dibagi menjadi beberapa sector dengan luas
yang sama. Semakin banyak pembagian sector dalam suatu luas tanah mak
akurasi dari angka yang dihasilkan akan semakin baik. Pada titik-titik
persimpangan diukurketinggian tanah dari titik itu dan ketinggian yang
diinginkan. Untuk menentukan volume tanah, maka perbedaan angka ketinggian
dikalikan dengan luas yang dicakup oleh titik tersebut. Dengan menjumlahkan
volume pada setiap titik maka akan didapat volume total tanah yang harus di
potong atau ditimbun.
Contoh 3.3 :
A B C
1 4,2 6,5 4,4 5,0 4,6 3,0
2 2,3 0,6 0,0
4,4 5,1 4,6 3,2 4,8 2,8
3 0,7 1,4 2,0
4,6 3,6 4,8 2,0 5,0 5,3
4 1,0 2,8 0,3
4,8 1,9 5,0 4,0 5,2 8,2
5 2,9 1,0 3,0
5,0 3,0 5,2 3,8 5,4 6,4
2,0 1,4 1,0
Dengan luas setiap grid adalah 4x8 m², berapakah volume tnah galian dan
timbunan?
Jawab.
Elevasi permikaan selain diukur sendiri juga dapat di hitung dari kontur-
kontur suatu daerah yang biasanya bisa didapat dari badan pemetaan. Untuk
menentukan ketinggian suatu titik yang ada di antara dua kontur maka
perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan interpolasi. Rumus
interpolasi adalah :
ϳ𝑖
xi= xr + ϳ𝑡 x (xt - xr )
pada rumus adalah ketinggian ysng ingin dicari, sedangkan xt dan xr adalah
ketinggian kontur yang lebih tinggi dan lebih rendah dari xi. jt adalah jarak antara
kedua kontur dan ji adalah jarak antara xi dan xr.
2. Metode Ruas
Pada gambar rencana suatu proyek jalan misalnya, terdapat suatu garis
yang disebut garis as jalan. Garis as jalan tersebut merupakan garis tengah suatu
rencana jalan. Panjang garis as jalan menentukan panjang dari jalan yang akan
dibuat. Garis as akan terlihat pada gambar rencana sebagai alinyemen horizontal.
Untuk menghitung volume tanah galian dan timbunan pada area rencana
jalan tersebut maka garis as jalan harus dibagi menjadi beberapa ruas yang sama
panjang atau yang juga dikenal dengan istilah stasiun. Pada setiap titik
pertemuan ruas diadakan survey lapangan mengenai ketinggian elevasi setiap sisi
dari as jalan. Langkah selanjutnya adalah dengan menggambarkan hasil survei
yang menunjukkan elevasi yang sebenarnya dan yang diingkan pada titik
tersebut.
Ʃ (𝐴2…𝐴𝑛−1)
Volume = spasi x ( A1 + An + )
2
N adalah jumlah potongan melintang atau stasiun (sta). untuk mendapatkan hasil
yang akurat jumlah N dapat diperbanyak. An adalah luas gallian atau timbuna
pada stasiun terakhir.
Contoh 4.3:
Jlan sepanjang 800 meter akan dibangun. Pada setiap stasiun dilkukan survey
lapangan dengan hasil adalah sebagi berikut:
0.000 55 30
0.100 20 15
0.200 25 80
0.300 10 99
0.400 18 75
0.500 25 50
0.600 22 40
0.700 32 25
0.800 33 20
Tentukan volume tanah gallian dan timbunan pada rencana jalan tersebut?
Jawab:
Untuk memudahkan perhitungan volume tanah galian dan timbunan maka dari
data di atas dapat dibuat table. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Untuk ini,metode pengadaan alat berat sebagai armada peralatan utama (basic
equipment fleet) dan metode alternatif pelaksanaan pekerjaan pemindahan
tanah akan dibahas.
Purchase of plant
Leasing of plant
Renting or Hiring of plant
Perbedaan pokok dari ketiga cara tersebut terletak pada kewajiban pembayaran
untuk stiap waktunya. Pemilihan metode tersebut akan sangat tergantung dari
kondisi perusahaan yang akan selalu bervariasi diantara masing-masing
perusahaan dari waktu ke waktu.
Pembelian secara tunai akan memerlukan biaya dalam jumlah yang relatif
besar pada saat awal. Biaya yang besar ini akan mencakup suatu nilai untuk
keperluan pembayaran atas:
2. Leasing of plant
Adapun keuntungan dari cara leasing adalah pembayaran yang dapat diatur
secara flexible.
Mobilisasi,
Perakitan,
Operator (sering optional),
Dismantling,
Demobilisasi,
Bahan bakar,
Pelumas.
Biaya perbaikan biasanya tidak menjadi tanggung jawab penyewa bila benar-
benar dapat dibuktikan bahwa kerusakan yang timbul tidak disebabkan oleh
kesesalahan penyewa.Begitu juga dengan biaya perawatan berkala (regular
maintenance) yang tidak menjadi tanggung jawab penyewa.
B. Haulage
Definisi dari haulage adalah transportasi material pada lokasi
proyek.Dalam pekerjaan pemindahan tanah haulage adalah transportasi tanah
dari lokasi galian ke lokasi penimbuhan termasuk didalamnya adalah pekerjaan
penebar dan pemadatan.
Haulage menjadi sangat penting karena pekerjaan ini hampir selalu dikerjakan
secara berulang-ulang (repetitive work) pada proyek pemindahan tanah mekanis.
-Truck/Dump truck
-Scraper
Dipilih bila jarak angkut tidak terlalu jauh dan masih dalam satu hamparan lokasi
kerja.
-Backhoe/Loader
Dipilih bila jarak angkut relatif dekat sekitar 40 meter.
-Dozer
Dipilih bila jarak angkut sangat dekat dengan jarak gusur efektif sekitar 10 meter.
Salah satu typical model dari pekerjaan pemindahan tanah dapat dilukiskan
dalan cyclone diagram seperti pada gambar berikut.
Keterangan:
1. Perhitungan produksi
Produksi material yang diangkut per satuan satuan waktu akan dapat
diselesaikan dengan persamaan:
1 x Kapasitas volume
Cycle time
X efficiency x faktor
Satuan: M3 = 1 x 60 x M3
Jam menit
2. Time (Waktu Siklus)
1. Muat (loading),
2. Angkut (travelling to dump site),
3. Tunggu sebelum bongkar (waiting for spotting),
4. Bongkar atau penumpukan (unloading/dumping),
5. Kembali (travelling to stockpile for loading),
6. Perbaikan (break down) bila ada,dan
7. Antri sebelum muat (queueing for loading).
Koefisien tahan gelinding untuk beberapa alternatif dapat dilihat pada tabel
berikut :
Rolling resistance
Tenaga (power)
a) Perubahan temperatur
Coefficients of Traction
Mis : Kendaraan dengan berat 20 ton, tahanan lereng 22%, tahanan gelinding
4%.Kendaraan harus mempunyai rimpull 5,2 ton dan kecepatan 8,0 km/jam
gigi 3
10 km/jam gigi 2
7 km/jam gigi 1
Contoh soal:
Hitung : - Maxsimum effektive rimpull
-Minimum acceleration
Altitude =600 m
Temperature = 240 0c
Jawab :
Temperatur = -1%
= 218,5 KN
Percepatan (Acceleration)
Rimpull
Fr = M.a F = gaya
M = massa
a= Percepatan
m 38+38..1,4 91,2
= 12 X 10 X 0,5 KN
= 100 KN
Ft = 100 KN - 66,5 KN
=33,5 KN
a =F
38+38.1,4
Max percepatan yang dicapai akan dipengaruhi oleh keadaan traksi yaitu :
0,37 m/det2
Catatan :
Bila total resistance adalah negatif, (contoh pada waktu alat melewati jalan yang
turun), pengurangan tenaga gerak adalah diperluan dan dapat dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut :
Contoh soal:
Diketahui :
Apakan kemiringan akan tetap sama pada truck yang kosong ? (jawab 5%).
Truck mempunyai kecepatan tetap berarti Tahanan Lereng
Tg 0 =5%
Jadi kemiringan permukaan jalan agar truck dapat berjalan dengan kecepatan
tetap adalah 5%.
Dari perhitungan tidak ada pengaruh dari berat truck sehingga kemiringan
akan tetap sama meskipun truck dalam keadaan kosong.
Tahanan Gelinding
RR= (WL+W1+W2+W3+W4+W5+W6) cos 0 x 90 Newton/ton
=(24+6x20,45)x90=13 203 Newton
GR = (WL+W1+W2+W3+W4+W5+W6) cos 0 x grafitasi x 0,01 Newton
Sudut kecil cos 0=1
GR = 14.670 Newton
Traksi T = 2/3 WL x 0,2 = 16x10x0,2= 32 kilo Newton
F = T-GR-RR
= 32.ooo-13.203-14.670
= 4.127 Newton (Gaya maximum)
Gaya = masa x percepatan
F =Mxa
A = 4.127/(24+6x20,450)=0,1 Km/jam/detik
<0,16 Km/jam/detik
Jadi teraksi yang tersedia tidak cukup untuk menghasilkan percepatan.
Cek Tenaga (power) lokomotif
Tenaga (power) yang tersedia pada keadaan puncak 168 KW
Power P =Gaya F x kecepatan
168 = (RR+GR) x kecepatan
Kecepatan =168000/(14.670+13.203)
=6 Meter/detik
Kecepatan max=21,7 Km/jam
P =F x kecepatan
130 =27873 x kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata=13.000/27873=16,8 Km/jam>12,8 Km/jam
Jadi tenaga mesin cukup kuat.
C. Armada (fleet)
Adalah sekelompok alat yang bekerja secara bersama-sama
ataupun estafet dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Misalnya,dalam melaksanakan pekerjaan galian dan timbunan,dimana
digunakan dozer,loader,dumptruck dan compactor,disini alat-alat ini
disebut armada.
1. Pemilihan Alat dalam Membentuk Armada
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam membentuk
suatu armada yang antara lain seperti tersebut dibawah ini :
Alat harus mempunyai fungsi yang melengkapi dan sesuai dengan
proses pekerjaan yang dilaksanakan.
Alat harus sesuai dengan material yang akan diangkut/dikerjakan.
Proses yang sama dengan material berbeda akan memerlukan alat
yang berbeda pula.
Jenis material akan membatasi alternatif dari pemilihan jenis alat.
Pada pekerjaan dengan skala besar,penggunaan alat khusus untuk
material yang khusus akan sangat efektif.
Alat harus mampu menyelesaikan target produksi yang akan dicapai.
Bila kemampuan alat jauh melebihi target produksi yang hendak
dicapai,perlu diperhitungkan waktu tunggu (hidle time).
Pemilihan lokasi stockpile akan sangat mempengaruhi hasil
produksi,sehingga pertimbangan optimal akan sangat berpengaruh.
Keselamatan kerja dan kelestarian lingkunganhidup harus selalu
diperhatikan disamping segi ekonomisnya.
Kondisi lokasi proyek,termasuk antara lain :
o Traksi (Traction),
o Tahanan Gelinding (Rolling Resistance),
o Tahanan Lereng (Grade Resistance),
o Altitude,
o Temperatur,
o Kecepaan angin,
o Curah hujan,
o Kestabilan lereng (Slopy stability)
Pada proyek-proyek dengan skala besar diperlukan penyelidikan
keadaan lokasi dan kemungkinan-kemungkinanya untuk memperbaiki
kondisi tersebut sebelum pekerjaan dimulai.
Dapat diandalkannya alat utama (Reliability of critical plant) dimana
hal tersebut perlu dianalisa agar supaya kemajuan proyek tidak hanya
tergantung dari alat tersebut ataupun operator tertentu.
Pada keadaan tertentu prnggunaan alat utama lebih dari satu,dengan
kapasitas yang lebih kecil akan lebih baik.
Tersedianya suku cadang (spare parts),operator,mechanic dan fasilitas
perbengkelan adalan merupakan baguan tang tidak dapat dipisahkan
dari kendalan alat-alat tersebut.
Kemampuan operator yang beraneka ragam dan alat-alat berat yang
dapat digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan,akan menambah
kemungkinan dapat diandalkan alat tersebut.
Alat harus diuji kemampuan produksinya sehingga estimasi
perhitungan dapat didapatkan dengan tepat.
Secara umum :
Contoh soal.
Suatu tanggul dari tanah ukuran 25.200 m3 tanah padat (compaced volume)akan
dilaksanakan dalam waktu 50+ 5 hari kerja (dianggap 8 jam kerja/hari).Spesifikasi
yang disyaratkan dan alat-alat yang tersedia seperti tersebut dibawah ini :
Spesipikasi :
a. Tanah urug
-Sharinkage factor=16%
b. Pemadatan
Timbunan harus didapatkan pada setiap ketebalan 20cm tanah lepas dengan
8 kali dilalui compactor 20 ton untuk setiap lapisnya.
Hitung/tentukan :
Contoh jawaban
Compacted density
1-Sh 1-0,6
Losse density
1 +Sw 1+0,22
Scraper=Load->Haul->Unload->Return.
heaped capacity=16,8 m3
=18,8 x 147,5=24786,72 kg
Gunakan kapasitas=22,680 kg
Kapasitas volume=22,680/1.4754=15,37m3
=1/20x60+1/40x60+3,5
=8 menit
=49x100%
60
Factor diestimasi= 1
8 60
=94,14 m3/jam
Numberofpasing
Volume embankment=25.200m3(compacted)
Volumeloose=(1 +Sw) Vc
1-Sh
1-0.16
= 36,600m3
94,14
= 49 hari kerja
=Rp.333.200.000,-
-Compactor = 170m3/jam
-Dozer
2000 6000
=0,5 menit
Operating factor=0,78
0,5
=210,6m3/jam
-Dump truck
45 60
=12x1475=17700 kg
=17 ton
=1,475
6,533
=87,85m3/jam
-Excavator-Loader
=0,2 menit
0,2
=117,5 m3/jam
Jadi dari modal diatas didapatkan pruduction rate dari dump truck yang
menentukan=87,85m3/jam
87,85
=416,62
=52 hari
=52x8(Rp.100.000,-+Rp.200.000,-+Rp.250.000,-+Rp.200.000,-)
=Rp.312.000.000,-
=175.7m3/jam
=117.5 x 8
=39 hari
Biaya pelaksanaan=39x8(Rp.2,100.ooo,-RP.200.000,-Rp.205.000,-+Rp.200.000,-
=Rp.265.200.000.-
Kesimpulan
Fleet (Armada)
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam membentuk suatu armada
yang antara lain seperti tersebut dibawah ini :
1. Alat harus mempunyai fungsi yang saling melengkapi dan sesuai dengan
proses dari pekerjaan yang dilaksanakan.
2. Alat harus sesuai dengan material yang akan diangkut/dikerjakan.
Proses yang sama dengan material berbeda akan memerlukan alat yang
berbeda pula.
Jenia material akan dibatasi alternatif dari pemilihan jenis alat.
Pada pekerjaan yang besar,penggunaaan alat khusus untuk material yang
khusus akan sangat efektif.
3. Alat harus mampu menyelesaikan target produksi yang akan dicapai .
Bila kemampuan alat jauh melenihi target produksi yang hendak
dicapai,perlu diperhitungkan idle time.
=52x8(Rp.20.000,-+Rp.75.000,-+Rp.65.000,-+Rp.75.000,-)
=Rp.97.760.000,-
117,5x8
=39 hari
Biaya pelaksanaan
=39x8x(Rp.2x20.000+Rp.75.000+Rp.65.000+Rp.75.000)
=Rp.79.560.000,-
-Tracktion
-Rolling resistance
-Grade resistance
-Altitude
-Temperatur
-Kecepatan angun
-Curah hujan
-Slope stability
Secara umum :
Lay out
Gambar
Soal
Suatu tanggul dari tanah dengan ukuran 25.200 m3 tanah padat (compacted
volume) akan dilaksanakan dalam waktu 50 + 5 hari kerja (dianggap 8 hari
kerja/hari)
Spesifikasi yang disyaratkan dan alat-alat yang tersedia seperti tersebut dibawah
ini :
Spesifikasi :
a. Tanah urug :
-Bank density=18000 kg/m3
-Swell factor=22%
-Sharinkge factor=16%
-Lokasi galian rata-rata berjarak 1km dari lokasi tibunan.
b. P
Timbunan harus dipadatkanpada setiap ketebalan 20cm tanah lepas
dengan 8kali dilalui compactor 20 ton untuk setiap lapisannya.
Hitung /tentukan :
Jawab
Compacted density
1-Sh 1+0,22
Cycle time,
Scraper =Load->Haul->Unload->Return
Cycle time
=16,8x147,5=24786,72 kg
Gunakan kapasitas=22.680 kg
*Kapasitas volume=22.680=15,37m3
1,4754
=1/20x60+1/40x60+3,5
= 8 menit
=49 x100%
60
Factor diestimasi= 1
Number of passing
1-Sh
1-0,16
=36.600m3
94,14
= 49 hari kerja
=Rp.99.960.000,-
-Dozer
Cycle time=5x60 + 5x60 + 0,3
2000m/jam 6000m/jam
= 0,5 menit
0,5
=210,6m3/jam
-dump truck
Cycle time =1 x 60 + 1 x 60 + 4,2
45 60
=6,533 menit
=12 x 1475A=17.700 kg
>17 ton
= 17 ton
0,2
=117,5 m3/jam
-Excavator – loader
Cycle time =4 + 3 + 3 + 2 =12 detik
=0,2 menit
0,2
=117,5 m3/jam
Jadi dari model diatas didapatkan production rate dari drumptruck yang
menentukan=87,85 m3/jam
87,85
= 416,62
=52 hari