PENDAHULUAN
1. Bagaimana keadaan di Pulau Marore sebagai citra pulau- pulau terluar Indonesia
yang berada di diperbatasan Indonesia-Philipina?
2. Apa saja hasil kekayaan alam dari Pulau Marore?
3. Bagaimana kiat memperjuangkan Pulau Marore dari Negara Asing?
1. Menjelaskan keadaan Pulau Marore sebagai citra pulau- pulau terluar Indonesia
yang berada diperbatasan Indonesia-Philipina
2. Menggambarkan hasil kekayaan alam yang dihasilkan Pulau Marore
3. Memaparkan kiat -kiat memperjuangkan pulau Marore sebagai citra pulau- pulau
terluar Indonesia yang berada di diperbatasan Indonesia- Philipina
Makalah ini bermanfaat untuk pembaca untuk mengetahui tentang Pulau Kisar, pulau
terluar di Indonesia, kehidupan di Pulau Kisar, dan kekayaan yang berada di Pulau
Studi pustaka
BAB II
CITRA PULAU-PULAU TERLUAR INDONESIA
Geografis
Pulau Marore secara astronomis terletak pada 4°35’17” - 4°43’45” LU dan
125°26’11”-125°37’45” BT. Pulau Marore di sebelah utara berbatasan dengan Pulau
Mindanao Philipina ; sebelah selatan dengan gugusan pulau-pulau kecil seperti Pulau
Ehise, Pulau Kawio, Pulau Memanuk dan Pulau Matutang yang merupakan bagian
dari gugusan Kepulauan Sangihe; sebelah barat berbatasan dengan perairan lepas
Laut Sulawesi; dan sebelah timur dengan wilayah Kabupaten Talaud.
Administratif
Secara administratif Pulau Marore menjadi bagian dari Kecamatan Tabukan
Utara yang beribukota di Kota Enemawira. Kecamatan ini termasuk ke dalam
Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan ibukota Kota Tahuna, yang merupakan bagian
dari Provinsi Sulawesi Utara dengan ibukota di Kota Manado. Hanya terdapat
sebuah desa di Pulau Marore, yaitu Desa Marore yang memiliki 3 dusun
Demografis
Jumlah penduduk yang mendiami Pulau Marore sebanyak 845 jiwa. Jumlah
tersebut terdiri dari 471 jiwa laki-laki dan 374 jiwa perempuan yang tergabung dalam
165 kepala keluarga. Kepadatan penduduk yang terdapat di wilayah ini sebesar
552,28 jiwa/km2.
Lingkungan Fisik
Klimatologi Pulau Marore pada umumnya memiliki tipe yang sama dengan
daerah lain di Indonesia, dimana memiliki iklim basah dengan 2 pola angin yaitu
Angin Utara dan Angin Barat. Angin Utara berlangsung antara bulan November-
April, adapun Angin Barat berlangsung antara bulan Desember-April. Kondisi cuaca
di Pulau Marore gampang berubah, dengan kecepatan angin 40 mil/jam.
Oseanografi Pulau Marore, sering terjadi ombak besar, dengan ketinggian ombak
dapat mencapai 4 meter. Saat pasang pantai karang tertutup air laut, sebaliknya saat
surut terhampar luas. Arus laut sangat kuat, dimana saat Angin Utara arus mengalir
dari Utara ke Selatan dan sebaliknya saat Angin Barat arus mengalir dari Selatan ke
Utara. Tipe pasang perairan adalah mixed tide prevailing semidiurnal atau pasang
campuran semidiurnal. Dominasi perairan dipengaruhi oleh massa air dari Laut
Pasifik yang masuk ke perairan Laut Indonesia (dikenal dengan arus lintas
Indonesia/Arlindo). Terdapat dua tipe gelombang pecah di pantai Pulau Marore yaitu
spiling dan plunging dengan dominasi tipe plunging. Suhu perairan berkisar antara
25-30 °C dan salinitas berkisar antara 31,5-34,5 %
Ekosistem
Ekosistem pulau Marore terdiri dari ekosistem alami seperti pantai berpasir
putih, ekosistem pantai yang terdiri dari vegetasi pantai dan mangrove. Terdapat
formasi terumbu karang serta lamun di perairan pesisirnya, juga ada hutan alam
sekunder berupa enclave seluas 11,5 hektar (7,6 %). Adapun ekosistem buatan berupa
kebun kelapa, kebun campur, kebun sagu, kebun pala dan cengkeh serta lahan terbuka
dan alang –alang
1. Lapis (ring) terluar sebagai zona penyangga (buffer zone) yang menjadi pembatas
antara “kota” pertahanan dengan kawasan luar. Pada dasarnya zona penyangga ini
dapat berupa green belt hutan kecil sungai yang mengelilinginya.
2. Lapis kedua ini berupa zona pendukung yaitu zona prasarana dansarana
pemukiman berupa kompleks hunian militer yang dilengkapidengan fasilitas
umum dan sosial.
3. Lapis inti/pusat sebagai zona pusat pangkalan militer.
4. Terdapat gerbang (gate) yang menghubungkan lapis inti dengan lapis lainnya
dengan penjagaan yang ketat
b. Penempatan TNI-AL