A. DEFINISI
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada
wanitahamil sampai mengganggu pekerjaan sehari hari, karena keadaan umumnya
menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi (Mochtar Rustam).
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan
sampai pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk (Sarwono).
B. ETIOLOGI
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh
beberapa penulis sebagai berikut :
1. Faktor Adaptasi dan Hormon
Pada wanita hamil yang kekurangan sarah lebih sering terjadi hiperemesis
gravidarum. Pada wanita hamil ganda dan hamil molahidatidosa, jumlah
hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadi hiperemesis
gravidarum.
2. Faktor Psikologis
Besar kemungkinan bahwa wanita yang menolak hamil diduga dapat menjadi
faktor kejadian hiperemesis gravidarum.
3. Faktor Alergi
Pada kehamilan diduga terrjadi invasi jaringan villi korialis yang masuk ke
dalam peredaran darah ibu, maka faktor alergi menyebabkan hiperemesis
gravidarum.
C. TANDA DAN GEJALA
1. Tingkat I
a. Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita.
b. Merasa lemah
c. Tidak ada nafsu makan
d. Berat badan turun
1
e. Nyeri pada epigastrium
f. Nadi meningkat 100 x permenit
g. Tekanan darah sistolik menurun
h. Turgor kulit
i. Mata cekung
2. Tingkat II
a. Penderita tampak lebih lemah dan apatis
b. Turgor kulit lebih
c. Lidah mengering dan tampak kotor
d. Nadi cepat dan kecil
e. Suhu
f. Mata sedikit ikterus
g. BB turun
h. Mata cekung
i. Tensi turun
j. Hemokonsentrasi
k. Oligoria
l. Konstipasi
m. Aseten terdapat dalam urine
3. Tingkat III
a. Keadaan umum parah
b. Muntah berhenti
c. Kesadaran menurun sampai koma
d. Nadi kecil dan cepat
e. Suhu meningkat
f. Tensi menurun
g. Komplikasi fatal terjadi pada ensefalopatiwericke dengan gejal migtamus,
diplopia dan perubahan mental, setta payah hati dengan gejala timbulnya
ikterus.
2
C. DIAGNOSA
Pada anamnesis didapatkan amenore, tanda kehamilan muda dan muntah
terus menerus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan pasien lemah, apatis
sampai koma, nadi meningkat sampai 100 x / menit, suhu meningkat,TD turun,
ada tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan urine, kadar klonds dan ditemukan keton.
E. PENCEGAHAN
Prinsip pencegahan mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis
1. Penerangan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses fisiologis.
2. Makan sedikit-sedikit tapi sering. Berikan makanan selingan seperti biskuit,
roti kering, dan teh hangat saat bangun dan sebelum tidur.
Hindari makanan berminyak dan berbau. Makanan sebaiknya dalam keadaan
panas atau sangat dingin.
3. Defikasi teratur.
F. PENANGANAN
Bila pencegahan tidak berhasil, maka diperlukan penatalaksanaan, yaitu :
1. Penderita di isolasi dalam kamar yang tenang dan cegah dengan pertukaran
udara yang baik.
2. Kalori diberikan secara parenteral dengan glukosa 5 % dalam cairan fisiologis
sebanyak 2-3 liter.
3. Diuresis selalu dikontrol untuk menjaga keseimbangan cairan.
4. Jika selama 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum bertambah baik
berikan minuman dan makanan yang sedikit demi sedikit demi sedikit
ditambah.
5. Berikan sedatif (fenobarbital)
6. Dianjurkan penderita vit B1 dan B6 tambahan
7. Pada keadaan lebih berat diberikan antiemetik seperti metoklopramid,
disklomin, hidroklorida atau klorplomazin.
3
8. Mengingat peningkatan kadar asam lambung salah satu penyebab utama rasa
mual, jangan biarkan perut dalam keadaan kosong.
Atur pola makan menjadi lebih sedikit porsinya tapi lebih sering frekuensinya.
9. Agar sarapan tidak diganggu keluhan,nikmati sepotong roti kering bersama
secangkir teh manis hangat. Selain itu bisa meredakan dorongan mual muntah,
makanan itu bisa menggugah nafsu makan.
10. Untuk mengganti cairan tubuh yang terbuanglewat muntah, jangan ragu untuk
banyak-banyak mengkonsumsi makanan atau minuman berkadar air tinggi
seperti sayuran, jus buah, dan sejenisnya.
11. Jangan melompat bangun dari tempat tidur dan berlari ke pintu keadaan
tergesa-gesa cenderung memperparah mual, sebaiknya tinggallah ditempat
tidur sambil makan-makanan kecil selam 20 menit, kemudian bangunlah
perlahan-lahan untuk makan pagi dengan santai.
12. Yang pasti hindari stress dan ketegangan dalam bentuk apapun, jangan pernah
menganggap kehamilan sebagai beban, melainkan sebagai fase kehidupan
baru yang menyenangkan.
13. Istirahat cukup.
4
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1958. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB untuk
5
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL 11 MINGGU DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI POLI KIA RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
I. Pengumpulan Data
Tanggal Masuk : 9 Januari 2010 No. Register : 130914
Tanggal Pengkajian : 9 Januari 2010 Jam : 09.00 Wita.
A. Data Subyektif
1. Identitas Isteri Suami
a. N a m a : Ny.S : Tn. B
b. U m u r : 19 Tahun : 20 Tahun
c. Agama : Islam : Islam
d. Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia : Banjar / Indonesia
e. Pendidikan : SMA : SMA
f. Pekerjaan : Ibu Rumah tangga : swasta
g. A l a m a t : Jl.Prambaian Martapura
2. Keluhan Utama :
Sejak awal kehamilan ibu mengatakan sering mual dan muntah sebanyak 8 x
sejak pagi tadi, pusing, tidak nafsu makan dan badan terasa lemah.
3. Riwayat Haid
- Menarche : ± 13 tahun.
- Siklus : ± 30 hari
- Lamanya : ± 7 hari.
- Banyaknya : 2 – 3 kali ganti pembalut, hari ke 1 dan ke 2.
- Dismenorhoe : Tidak pernah.
6
4. Riwayat Hamil Sekarang :
- HPHT : 22 - 10 - 2009
- TP : 29 - 07 - 2010
- Kehamilan : Ke 1 (pertama).
- Mulai merasakan gerakan janin : Belum merasakan.
ANC
Trimester I
Pemeriksa : Bidan
Tempat : Puskesmas
Keluhan : Mual,muntah terus menerus
Frekuensi : 1 Kali
Terapi yang diberikan : Vit B Complex, B12, Vit. C
Penyuluhan yang didapat
Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat dengan tenang.
Menganjurkan ibu untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering,
dan memberikan makanan selingan seperti biskuit, roti kering,
serta menghindari makanan yang terlalu berminyak dan berbau.
Menganjurkan ibu untuk memperbanyak minum air putih / air
hangat untuk mengganti cairan tubuh, serta kontrol ulang 1 bulan
lagi atau jika ada keluhan.
6. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu tidak pernah rnah menderita penyakit keturunan seperti hipertensi,
diabetes melitus, jantung, asma. dan tidak ada menderita penyakit
menular seperti TBC, hepatitis B dan AIDS.
7
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dari pihak keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi dan tidak
ada menderita penyakit menular seperti batu-batuk (TBC) serta tidak ada
yang menderita penyakit kuning, jantung dan kencing manis. TBC,
hepatitis B dan AIDS.
2. Riwayat KB
Sejak menikah ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.
8. Data Biologis
a. Pola Nutrisi
Jenis Makanan : Nasi, lauk pauk, sayur-sayuran dan buah-buahan
(bervariasi
Porsi : 1/2 porsi nasi, 1 mangkok sayur, 1 potong ikan
dan beberapa buah-buahan.
Frekuensi : 3 X sehari
Pantangan : Ibu dianjurkan untuk tidak makan makanan
berminyak, berlemak dan terlalu berbau.
Masalah : Sejak 2 hari yang lalu ibu merasa sering mual,
muntah dan pusing sehingga frekuensi
makannya hanya 1 X sehari.
b. Personal Hygiene
8
Frekuensi mandi : 2 x sehari
Frekuensi gosok gigi : 2 x sehari
Ganti pakaian : 2 x sehari
Kebersihan vulva : Selalu dibersihkan setiap kali setelah BAB /
BAK dan saat mandi.
c. Pola Aktivitas
Ibu tidak melakukan aktivitas pekerjaan rumah karena merasa lemah,
sehingga ibu banyak istirahat.
d. Pola Eliminasi
BAK
Frekuensi : 2 -3 x sehari
Warna : kuning jernih
Masalah : tidak ada
BAB
Frekuensi : 1 x sehari
Warna : kuning
Masalah : tidak ada
f. Pola Seksual
Sebelum hamil : 2 x seminggu
Sesudah hamil : 1 x seminggu
Masalah : Tidak ada
9
9. Data Psikologis
a. Respon Ibu terhadap kehamilan
Ibu senang dengan kehamilan ini dan menerima kehamilannya walaupun
ibu mengeluh dengan keadaan kehamilannya saat ini.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
kesadaran : Compos mentis
BB sebelum hamil : 49 kg
BB sesudah hamil : 50 kg
TB : 157 cm
LILA : 24 cm
” Tanda-tanda vital ”
- Tekanan Darah : 110 / 70 mmHg.
- Nadi : 108 x / menit.
- Suhu : 36,5 °C.
- Pernafasan : 26 x / menit.
10
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : Rambut ikal, hitam, tidak rontok, dan bersih
Mata : Simetris, sklera tidak ikterus, konjungtiva pucat
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada
kareies dentis
Telinga : Simetris, tidak ada serumenmaupun cairan
abnormal
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, dan kelenjar
tyroid, serta pelebaran vena jugularis.
Mammae & Dada : Bentuk simetris, puting terlihat menonjol, ASI
belum keluar, areola kehitaman.
Abdomen : Tidak ada luka sikatrik, ada linea alba
Genitalia : Tidak ada oedem, tidak ada varices, tidak ada
cairan abnormal.
Ekstremitas : Tidak oedem bergerak aktif, tidak pucat, tidak ada
varices.
b. Palpasi
Kepala / Muka : Tidak ada
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, getah
bening, tidak teraba pembesaran vena jugularis.
Mammae : tidak ada benjolan yang abnormal, ASI belum
keluar
Abdomen :
Leopold I : TFU 3 jari atas symphisis
Genitalia : Tidak ada oedem dan tidak ada varices
c. Auskultasi : Tidak dilakukan
d. Perkusi : Tidak dilakukan
11
3. Pemeriksaan Penunjang
PP test ( Pemeriksaan urine ) : Positif
Hb : 13,5 gram %
II. ASSESMENT
Ibu G1 P0 A0 hamil 11 minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat I
III. PLANNING
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa umur kehamilan ibu sekarang 14
minggu dan ibu sedang mengalami hiperemesis gravidarum tingkat I, akibat
perubahan yang terjadi dalam kehamilan.
2. Menjelaskan penyebab hiperemesis gravidarum yaitu disebabkan faktor
adaptasi dan hormon, dimana pada ibu hamil kekurangan darah lebih sering
dan jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi, faktor psikologis dimana
ibu hamil menolak hamil, serta faktor alergi, dimana ibu hamil terjadi invasi
jaringan villi kartalis yang masuk ke dalam peredaran darah ibu, maka semua
faktor penyebab ini menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum.
3. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan dari hiperemesis gravidarum pada ibu
berat badan menjadi turun dan lemah, pada bayi yang akan dilahirkan menjadi
kecil (BBLR).
4. Menenangkan hati ibu dengan memberikan penjelasan bahwa keadaaan ibu
dapat membaik. Ibu telah mengerti dan merasa tenang.
5. Menjelaskan kepada ibu untuk makan makanan yang tidak berlemak dan tidak
pedas, makan makanan sedikit tapi sering, seperti biskuit, cracker, bubur
hangat.
6. Mmenganjurkan kepada ibu agar sarapan tidak terganggu oleh rasa mual,
nikmati sepotong roti kering / biskuit bersama secangkir teh manis hangat,
selain itu bisa meredakan dorongan rasa mual dan muntah.
12
7. Menganjurkan kepada ibu untuk mengganti cairan tubuh yang terbuang lewat
muntah dengan cara banyak mengkonsumsi makanan dan minuman berkadar
air tinggi seperti sayuran, jus buah. Sering minum air putih minimal 8-10 gelas
/ hari.
8. Menganjurkan ibu untuk bangun dari tempat tidur secara perlahan dan
menghindari gerakan secara tiba-tiba untuk mengurangi pusing dan istirahat
untuk siang 1-2 jam dan istirahat untuk malam 7-8 jam.
9. Menyarankan kepada ibu agar menghindari stress dan ketegangan dalam
bentuk apapun. Ibu berjanji untuk menghindari banyak pikiran yang memicu
terjadinya stress.
10. Memberikan resep obat-obatan berupa :
Antasida doen 200 mg diberikan sebanyak 10 tablet dengan dosis 3x
sehari diminum sebelum makan dengan indikasi untuk mengurangi nyeri
lambung dengan gejala seperti mual dan perih.
Vitamin B complek (Vit B1 2 mg, Vit B12 2 mg, Vit B6 2 mg,
nikotinamide 10 mg, capantothenate 10 mg) diberikan sebanyak 10 tablet
dengan dosis 3x sehari diminum setelah makan dengan indikasi untuk
membantu memperbaiki napsu makan.
Vitamin B6 200mg diberikan sebanyak 10 tablet dengan dosis 3x sehari
diminum setelah makan dengan indikasi anti mual dan muntah.
11. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian
atau apabila ada keluhan.
12. Mendokumentasikan asuhan kebidanan . Asuhan kebidanan sudah
didokumentasikan.
13
14