KELOMPOK 3:
DOSEN PENGAMPU:
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia telah
diterima secara luas dan telah bersifat final. Hal ini kembali ditegaskan dalam
KetetapanMPR No XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No. II/MPR/1978 tentang Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) dan Penetapan
tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara jo Ketetapan MPR No.
I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960 sampai dengan Tahun
2002. Selain itu Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil kesepakatan
bersama para Pendiri Bangsa yang kemudian sering disebut sebagai sebuah
“Perjanjian Luhur” bangsa Indonesia.
Namun di balik itu terdapat sejarah panjang perumusan sila-sila Pancasila
dalam perjalanan ketatanegaraan Indonesia. Sejarah ini begitu sensitif dan salah-
salah bisa mengancam keutuhan Negara Indonesia. Hal ini dikarenakan begitu
banyak polemik serta kontroversi yang akut dan berkepanjangan baik mengenai
siapa pengusul pertama sampai dengan pencetus istilah Pancasila. Artikel ini
sedapat mungkin menghindari polemik dan kontroversi tersebut. Oleh karena itu
artikel ini lebih bersifat suatu "perbandingan" (bukan "pertandingan") antara
rumusan satu dengan yang lain yang terdapat dalam dokumen-dokumen yang
berbeda. Penempatan rumusan yang lebih awal tidak mengurangi kedudukan
rumusan yang lebih akhir.
Dari kronik sejarah setidaknya ada beberapa rumusan Pancasila yang telah
atau pernah muncul. Rumusan Pancasila yang satu dengan rumusan yang lain ada
yang berbeda namun ada pula yang sama. Secara berturut turut akan dikemukakan
rumusan dari Muh Yamin, Sukarno, Piagam Jakarta, Hasil BPUPKI, Hasil PPKI,
Konstitusi RIS, UUD Sementara, UUD 1945 (Dekrit Presiden 5 Juli 1959), Versi
Berbeda, dan Versi populer yang berkembang di masyarakat.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui rumusan dari Pancasila menurut sejarah?
2. Mengetahui Tata Urutan Perundang-undangan di Indonesia?
3. Mengetahui NKRI saat ini di katakan dalam bahaya?
4. Mengetahui isi pidato dari Jenderal Nurmantyo?
BAB II
PEMBAHASAN
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun
1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Tata urutan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini diatur dalam
Undang-undang nomor 10 Tahun 2004:
a. Undang-undang Dasar 1945
b. UU/Perpu
c. Peraturan Pemerintah
d. Peraturan Presiden
e. Peraturan Daerah
1. UUD 1945
2. Undang-Undang
Undang-undang merupakan peraturan perundang-undangan untuk
melaksanakan UUD 1945. Yang berwenang membuat UU adalah DPR bersama
Presiden. Adapun kriteria agar suatu masalah diatur dengan UU antara lain :
a) UU dibentuk atas perintah ketentuan UUD 1945,
b) UU dibentuk atas perintah Ketetapan MPR,
c) UU dibentuk atas perintah ketentuan UU terdahulu,
d) UU dibentuk dalam rangka mencabut, mengubah dan menambah UU yang
sudah ada,
e) UU dibentuk karena berkaitan dengan hak sasai manusia,
f) UU dibentuk karena berkaitan dengan kewajiban atau kepentingan orang
banyak.
5. Peraturan Presiden
Media sosial itu bagai pisau tajam bermata dua. Kehadirannya di Indonesia
telah mempersatukan banyak teman yang terpisah, mengumpulkan keluarga
yang berbeda lokasi dan memperkenalkan teman-teman baru. Media sosial di
Indonesia juga terbukti mempersatukan cinta kita akan NKRI dan membuat kita
semakin menghayati pentingnya Bhinneka Tunggal Ika. Tetapi, media sosial
juga merupakan senjata digital yang digunakan oleh berbagai pihak untuk
memecah belah bangsa dan negara kita
2.5 Pidato Jenderal Gatot Nurmantyo
Sekali lagi, bahwa sampai kapanpun TNI akan setia dan menjunjung tinggi
sumpah prajurit yang tadi disampaikan Bapak Presiden.
Bagi kami, kesetiaan kepada NKRI yang berdasarkan UUD 1945, Pancasila adalah
sendi utama yang melekat erat pada setiap jiwa raga TNI.
Pada saat yang sama, saya menegaskan pula bahwa politik TNI adalah politik
negara.
Politik yang diabdikan bagi tegak kokohnya NKRI yang di dalamnya terangkum
ketaatan pada hukum, sikap yang selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas
kepentingan apapun. Serta taat pada atasan, yaitu Presiden RI yang dipilih secara sah
sesuai dengan konstitusi. Dan sekali lagi, jangan ragukan TNI kesetiaannya.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan sejarah perumusan Pancasila ada beberapa pendapat dari para tokoh
yaitu sebagai berikut :
Tata urutan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini diatur dalam
Undang-undang nomor 10 Tahun 2004:
a. Undang-undang Dasar 1945
b. UU/Perpu
c. Peraturan Pemerintah
d. Peraturan Presiden
e. Peraturan Daerah
DAFTAR PUSTAKA