Anda di halaman 1dari 2

Tujuan dan Manfaat Komunikasi Kesehatan

(Oleh: Fathia Maisarah, 1906297062)

Komunikasi merupakan kegiatan mengirim dan menerima pesan atau berita


antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim
tersampaikan dengan baik1. Komunikasi akan dikatakan gagal ketika persepsi dari
pemberi dan penerima pesan sudah berbeda sehingga pesan tersebut tidak
tersampaikan dengan baik. Oleh karena itu, komunikasi yang benar dan baik sangat
dibutuhkan dalam dunia kesehatan agar pasien tidak salah menerima informasi dari
staf kesehatan dan sebaliknya. Sehingga penanganan yang dilakukan berjalan
dengan lancer dan hasilnya maksimal. Disini saya akan membahas lebih jauh dari
tujuan dan manfaat komunikasi kesehatan.
Tujuan utama komunikasi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan
pribadi dan masyarakat.Komunikasi kesehatan dapat berkontribusi pada semua
aspek pencegahan penyakit yang relevan dalam sejumlah konteks,termasuk
hubungan profesional kesehatan seorang pasien, paparan individu untuk mencari
solusi dan cara pencegahannya,kepatuhan individu terhadap rekomendasi dan
rejimen klinis, konstruksi pesan kesehatan masyarakat seperti peringatan kepada
keluarga korban atau komunitsanya, penyebaran informasi risiko kesehatan
individu dan populasi, yaitu komunikasi risiko2. Komunikasi kesehatan yang baik
juga dapat mempengaruhi emosi dan psikologi pasien dan orang terdekatnya.
Sehingga pasien dapat tenang dan mengurangi risiko stress.
Beberapa manfaat yang dapat dijumpai dengan adanya komunikasi
kesehatan yang baik adalah :
1. Meningkatkan proses pembangunan dan kualitas kesehatan. Sehingga
masyarakat lebih terjamin kesehatan hidupnya. Hal dapat terjadi karena
komunikasi kesehatan merujuk pada bidang-bidang seperti program
kesehatan nasional dan dunia sehingga secara tidak langsung kualitasnya
terus diperbaik3.
2. Berubahnya sikap, persepsi, kesadaran, pengetahuan, dan norma sosial yang
didalamnya semua berperan ikarena komunikasi kesehatan mengandung
aspek psikologi sosial, pendidikan kesehatan, dan komunikasi massa3. Hal
ini memberi efek pada masyakat untuk tidak lagi membebankan peran
kesehatan kepada staf kesehatan.
3. Dapat mencegah penyakit.
4. Masyarakat menjadi lebih mengenal gejala penyakit pada tingkat awal dan
segera mencari pengobatan3. Dalam beberapa kasus, pasien baru dating
kerumah sakit saat sudah memasuki stadium-stadium tinggi penyakitnya.
Awalnya mereka mengira bahwa ini adalah sakit biasa dan dapat
disembuhkan dengan istirahat dan obat-obat racikan sendiri. Kurangnya
pengetahuan masyarakat akan hal ini berakibat pada banyaknya angka
kematian.
5. Semakin dekatnya staf kesehatan dengan masyakat. Hal ini dapat menjadi
pelajaran kepada staf kesehatan hal-hal apa saja yang banyak terjadi, gejala
apa saja yang awalnya timbul, kebiasaan apa yang sedang menjadi tren, dan
bagaimana masyakat menyikapinya. Tenaga kesehatan dapat membuat data
dan mencari solusi lebih akurat lagi. Karena terkadang ada hal-hal diluar
teori kesehatan dapat terjadi didunia kerja nyata.

DAFTAR PUSTAKA :
1. Kemindikbud (2019, September 11) KBBI Daring: Pencarian. Diambil
dari Kamus Besar Bahasa Indonesia.
2. Martin LR, DiMmatteo MR. The Oxford Handbook of Health
Communication, BehaviorChange, and Treatment Adherence. United
States of America: Oxford University Press, 2014. 9p.
3. Harahap RA, Putra FE. Buku Ajar Komunikasi Kesehatan. Medan,
Prenadamedia Group, 2017117p, 115p, 112p, 110p.

Anda mungkin juga menyukai