LANDASAN TEORITIS
A. Kerangka Teoritis
Banyak defenisi yang diberikan tentang belajar. Belajar adalah kegiatan yang
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau
gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri.
Banyak orang beranggapan bahwa belajar adalah mencari ilmu atau menuntut
ilmu. Padahal belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh dari suatu
aktifitas yang dilakukan seseorang yang diperoleh dari dirinya sendiri, orang lain dan
juga melalui pendidikan, latihan dan sebagainya. Belajar merupakan istilah yang
paling utama dalam setiap usaha pendidikan, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa
belajar, sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan, belajar adalah suatu kegiatan
Pemahaman yang benar mengenai arti belajar mutlak diperlukan oleh para
pendidik, terutama guru. Oleh karena itu, para ahli mengemukakan pendapatnya
mengemukakan bahwa “ Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
7
8
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
belajar seseorang dapat memperoleh sesuatu yang baru baik itu pengetahuan,
kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan”. Ini berarti, bahwa berhasil atau
gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa baik ketika ia berada disekolah maupun di lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri. Menurut Hitzman (dalam Muhibbin Syah, M.Ed, 2008: 65)
bahwa “Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia
atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku
adalah suatu proses organik untuk menemukan sesuatu, bukan suatu proses mekanik
merupakan perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan
pengalaman”, dimana belajar harus dilakukan dengan sengaja. Dan hasil belajar
tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati
Dari beberapa definisi belajar diatas dapat disimpulkan belajar adalah proses
masalah.
dari belajar adalah pengetahuan atau perilaku maupun pibadi individu. Seseorang
dikatakan belajar bila dapat diasumsikan dalam diri seseorang itu terjadi suatu proses
Ahli Psikologi Kognitif menekankan bahwa perubahan yang terjadi akibat perbuatan
belajar adalah perubahan kognitif dan mereka meyakini bahwa belajar adalah suatu
aktivitas yang tidak dapat diamati secara langsung (Tambunan 2008:15). Oleh karena
itu mereka lebih tertarik pada kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diamati, seperti
pengalaman. Dari pendapat tersebut belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan
dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih
luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan
Seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari pada
apa yang telah diketahui orang. Karena matematika merupakan ide – ide yang abstrak
yang diberi simbol – simbol maka konsep – konsep matematika harus dipahami lebih
dahulu sebelum memanipulasi simbol – simbol itu. karena itu untuk mempelajari
suatu materi yang baru, pengalaman belajar yang lalu akan mempengaruhi proses
terputus – putus akan mengganggu terjadinya proses belajar, karena itu proses belajar
matematika akan lancar jika dilakukan secara kontinu. Seseorang dikatakan belajar
Matematika apabila didalam diri seseorang tersebut terjadi suatu kegiatan yang
oleh pihak guru sebagai pendidik sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau
siswa”.
komunikasi dua arah yang bertujuan untuk memahami dan menguasai konsep, dalil,
teorema dan prinsip-prinsip yang terdapat didalam Matematika serta mampu berpikir
11
logis, kritis dan sistematis, mampu memahami keterkaitan antar topik dalam
Matematika.
Hasil belajar dan proses belajar saling berkaitan yang satu denagn yang
lainnya. Di dalam belajar terjadi proses berpikir. Seseorang dikatakan berpikir bila
orang tersebut melakukan kegiatan mental. Dalam kegiatan itu, orang menyusun
sehinggga orang itu dapat menampilkan pengalaman dan penguasaan bahan pelajaran
yang dipelajari”.
2. Metode Pembelajaran
Ada dua kegiatan dalam proses belajar mengajar yaitu pembelajaran pada
siswa dan mengajar pada guru. Agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik
merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi satu
strategi pembelajaran digunakan beberapa metode. Wina Sanjaya (2008: 126) metode
adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Metode secara
harfiah berarti cara. Dalam pemakain yang umum, metode diartikan seebagai suatu
cara atau prosedur yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.
Hudojo (1988: 2) mengatakan bahwa ”Metode adalah suatu cara atau teknik
mengajar topik-topik tertentu yang disusun secara teratur dan logis”. Sedangkan
menurut Djamarah dan Zain (2006: 46), ”Metode adalah suatu cara yang
suatu cara yang merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Sagala (2003: 61)
dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta
didik atau murid”. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dan
peserta didik sehingga terjadi perubahan tingkah laku pada peserta didik.
metode pembelajaran adalah suatu cara atau teknik mengajar sebagai interaksi antara
13
pendidik dengan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar dapat
guru perlu mengetahui apa tujuan mengajar, bahan apa yang akan diajarkan, siapa
siswa yang akan diajarkan, fasilitas apa yang akan digunakan sehingga metode
pembelajaran yang akan digunakan cocok dengan apa yang diharapkan. Makin efektif
Pada umumnya ada beberapa metode pembelajaran yamg dapat dipakai Guru
dalam proses belajar mengajar, diantaranya adalah metode ceramah, tanya jawab,
diskusi, pemberian tugas, demonstrasi, latihan, pemecahan masalah dan masih banyak
lagi metode lain yang dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika. Setiap
metode ini mempunyai karakteristik yang berbeda tetapi satu sama lain saling
memiliki kebaikan dan kelemahan. Namun yang akan dibahas di dalam penelitian ini
hal yang nyata, sesuatu yang benar diujarkan. Artikulasi berasal dari kata articulate
yang artinya pandai berbicara, pandai mengeluarkan pikiran dan mengucapkan kata-
14
kata dengan jelas. Artikulasi juga merupakan salah satu metode pembelajaran yang
baru.
kemudian salah seorang dari kelompok menceritakan materi yang telah disampaikan
oleh guru dan yang lain sebagai pendengar setelah itu berganti peran. Dalam hal ini
penyampaian materi yang akan disampaikan harus berbeda antara siswa yang satu
dengan yang lain meskipun dalam satu kelompok. Artikulasi sebagai suatu metode
pembelajaran yang menekankan pada kemampuan siswa untuk pandai berbicara atau
pemahaman serta kemampuan yang dimiliki sehingga siswa dapat membuat suatu
yang berbeda-beda . Setiap stategi, model dan metode yang digunakan oleh guru
(http://pheyzhere.blogspot.com/2009/06/pembelajaranartikulasi.html).
Artikulasi yakni:
artikulasi yaitu :
sub pokok bahasan bentuk pangkat dapat dilihat pada Rencana Pelaksanaan
( ARTIKULASI )
KELAS : VIII
SEMESTER : Ganjil
A. KOMPETENSI INTI
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori.
B. KOMPETENSI DASAR
C. INDIKATOR
bulat.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
19
E. MATERI POKOK
Bilangan Bulat
F. SUMBER PEMBELAJARAN
G. METODE PEMBELAJARAN
Artikulasi
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal
Langkah I : 8’
B. Kegiatan Inti
Langkah II :
1. Mengenal Bilangan
Bulat
di kiri nol.
Anggota himpunan
adalah -1,-2,-3,-4,-5,....
Anggota himpunan
21
1,2,3,4,....
Anggota himpunan
0,1,2,3,4,5,...
1. (−12) + (−7) + 9 = ⋯
2. (−3 + 6) + ⋯ = 11
Langkah III :
kelompok berpasangan
dua orang
Langkah IV
Menugaskan salah satu -Menunjuk/ memilih salah satu -Salah seorang pasangan 13’
pasanganya
mendengar sambil
membuat catatan-
catatan kecil,
kemudian berganti
peran.
Langkah V
menyampaikan
penjelasan teman
pasangannya
LangkahVI 5’
C. Kegiatan Akhir
Langkah VII :
yang dilakukan.
membalas salam
2. Prosedur Penilaian ;
1 Sikap Selama
pembelajaran
Bilangan Bulat
3 Keterampilan Penyelesaian
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan
maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen
pembelajaran langsung (Direct Instruction). Karena dalam hal ini siswa tidak dituntut
untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh karena
metode ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga
Dikatakan demikian, sebab guru memegang peran yang sangat dominan.” Melalui
harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik.
Fokus utama metode ini adalah kemampuan akademik siswa (academic achievement
student).
1. Persiapan (Preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima
pelajaran.
2. Penyajian (Presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai
dengan persiapan yang telah dilakukan.
3. Menghubungkan (Correlation)
Langkah korelasi adalah langkah yang menghubungkan materi pelajaran
siswa dengan pengalaman atau dengan hal – hal lain yang memungkinkan
siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang
telah dimilikinya.
4. Menyimpulkan (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi
pelajaran yang telah disajikan.
5. Penerapan (Aplication)
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka
menyimak penjelasan guru. Dalam langkah aplikasi ini, guru akan dapat
mengumpulkan informasi tentang sejauh mana penguasaan dan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Tekhnik yang dilakukan guru
untuk mengetahuinya adalah dengan memberikan tugas dan tes yang
relevan dengan materi yang telah dipelajari.
1. Persiapan (Preparation)
2. Penyajian (Presentation)
3. Menghubungkan (Correlation)
Guru mengarahkan siswa untuk mengingat materi pelajaran yang telah lalu yang
4. Menyimpulkan (Generalization)
5. Evaluasi (Resitation)
Guru memberikan tugas dan tes yang relevan dengan materi yang telah dipelajari
tersebut.
a) Siswa tidak aktif, konsep yang diperoleh siswa hanya dapat diingat dalam
jangka waktu yang pendek.
b) Sulit mengetahui apakah semua siswa telah memahami materi yang telah
disampaikan.
c) Siswa yang tidak terampil menyimak dan mencatat akan rugi.
d) Metode ini berlangsung menurut daya laju guru.
e) Siswa tidak berkesempatan menemukan sendiri konsep-konsep bahan
pelajaran.
f) Pelajaran sedikit membosankan.
(RPP EKSPOSITORI 1)
KELAS : VIII
SEMESTER : Ganjil
A. KOMPETENSI INTI
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori.
B. KOMPETENSI DASAR
C. INDIKATOR
bulat.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
E. MATERI POKOK
Bilangan Bulat
F. SUMBER PEMBELAJARAN
Penerbit : Erlangga.
G. METODE PEMBELAJARAN
(tahap Apersepsi
persiapan)
o Penyampaian tujuan pembelajaran 2’
Kegiatan Inti
(51’) o Guru mempersiapkan materi pelajaran yang akan 3’
(tahap 25’
penyajian) o Guru menyajikan materi pelajaran yang telah
dipersiapkan
bilangan berikut
31
Bilangan cacah
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1,-2,-3,-4,-5,....
0,1,2,3,4,5,...
Keterangan :
kumpulan.
seterusnya.
Konfirmasi 10’
Jawab :
Penutup Komunikasi
(25 menit)
o Guru Bertanya pada siswa mengenai bahan pelajaran 5’
6. Prosedur Penilaian ;
1 Sikap Selama
pembelajaran
Bilangan Bulat
3 Keterampilan Penyelesaian
Sepanjang bulan januari 2014, suhu di Eropa berubah naik turun secara
drastis. Saat siang hari bisa mencapai 10℃ (baca 10 derajat celcius)di atas titik beku
𝑂℃, sedangkan pada malam hari turun hingga 15℃ dibawah titik beku.
Ungkapan 10 diatas titik beku dan 15 dibawah titik beku secara berurutan bisa
ditulis sebagai bilangan bulat “+10” (baca positif 10) dan “-15” (baca negatif 15).
Bilangan bulat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu Bilangan Bulat Negatif,
Nol dan Bilangan Bulat Positif. Pada garis bilangan, bilangan bulat positif terletak
dikanan bilangan nol. Sedangkan bilangan bulat negatif terletak di kiri nol. Untuk
Bilangan cacah
Anggota himpunan bilangan bulat positif atau bilangan asli adalah 1,2,3,4,....
Keterangan :
himpunan bilangan bulat negatif. Lawan yang dimaksud tersebut adalah dua bilangan
yang jarak terhadap nol adalah sama. Jumlah dari setiap pasangan bilangan yang
penyusun bilangan tersebut sedikit), kalian cukup melihat posisi kedua bilangan
tersebut pada garis bilangan. Tentunya hal itu tidak sulit. Bilanga yang lebih besar
selalu berada dikanan bilangan yang lebih kecil. Namun untuk membandingkan
37
negatif yang sangat kecil tentunya tidak efektif menggunakan garis bilangan.
Contoh 1 :
Nia mempunyai 3 boneka dirumahnya. Saat ulang tahun, Nia mendapatkan hadiah
dari teman-temannya 4 boneka lagi. Berapakah boneka yang dimiliki Nia sekarang?
Penyelesaian :
Kita bisa menggunakan garis bilangan dibawah ini untuk memaknai penjumlahan 3
ditambah 4.
Gambar 2. Penjumlahan 3 + 4
Karena Nia memiliki 3 boneka, maka dari titik asal ( 0 ) bergerak 3 satuan
Selisih antara dua bilangan bulat sama dengan jarak kedua bilangan tersebut
Selisih dari dua bilangan bulat adalah positif. Dari gambar kita bisa melihat
bahwa selisih dari dua bilangan bulat( berbeda ) a dan b, dengan 𝑎 < 𝑏 adalah 𝑏 − 𝑎.
bulat. Berikut diuraikan kembali tentang yang sudah kalian pelajari di SD dulu,
Contoh :
Nia mempunyai 6 pasang sepatu di rumahnya. Nia memberikan dua pasang sepatu
Penyelesaian :
Awalnya Nia memiliki 6 pasang sepatu, maka bergerak dari titik nol kekanan 6
satuan, karena dikurang 2, berarti panah berbalik arah kekiri 2 satuan sehingga hasil
akhirnya adalah 4.
Contoh :
Penyelesaian :
Jadi selisih kedalaman penyelam pada dua kondisi tersebut adalah 3 meter.
Secara umum, jika a sebarang bilangan bulat dan b sebarang bilangan bulat
1. Komutatif (pertukaran)
2. Assosiatif (pengelompokan)
Untuk memahami sifat tersebut mari perhatikan contoh pada garis bilangan berikut
Gambar 5. Pengurangan −5 − 6
41
Contoh 1 :
Suatu gedung tersusun atas 5 lantai. Jika tinggi satu lantai gedung adalah 6 m
Penyelesaian :
5×6=6+6+6+6+6
Secara umum, jika a bilangan bulat positif dan b bilangan bulat, maka
𝑎 × 𝑏 = 𝑏 + 𝑏 + 𝑏 + ⋯+ 𝑏
𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖
Pada operasi perkalian juga berlaku sifat komutatif, assosiatif dan distributif.
1. Komutatif
𝑎×𝑏=𝑏×𝑎
2. Assosiatif
(𝑎 × 𝑏) × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 × 𝑐)
42
3. Distributif
𝑎 × (𝑏 + 𝑐) = 𝑎 × 𝑏 + 𝑎 × 𝑐
𝑎 × (𝑏 − 𝑐) = 𝑎 × 𝑏 − 𝑎 × 𝑐
Perhatikan perkalian antara dua bilangan bulat tak nol (bilangan bulat
Keterangan :
𝑛 −𝑏 −𝑏 −𝑏 −⋯−𝑏 = 0
𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖
43
Atau
𝑛 − 𝑎 − 𝑎 − 𝑎 − ⋯− 𝑎 = 0
𝑏 𝑘𝑎𝑙𝑖
Contoh :
Karena sedang baik hati Bu Futri ingin membagi-bagikan kue kepada tetangganya.
Kue yang dimiliki Bu Futri adalah 20 kue, sedangkan tetangga yang akan diberi kue
tersebut ada 10 tetangga. Jika ibu Futri ingi membagi rata semua kue tersebut, maka
Penyelesaian :
20
hingga habis. Dengan kata lain hasil 20 dibagi 10 adalah 2, ditulis 10 = 2
1
𝑀𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡, 𝑎 ÷ 𝑏 = 𝑎 × , 𝑏 ≠ 0
𝑏
𝑐
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎 × 𝑏 = 𝑐 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎 = , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏 ≠ 0 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑏
𝑐
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎 × 𝑏 = 𝑐 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑏 = , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎 ≠ 0
𝑑
44
kelipatan dari b.
Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh
peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu
tugas, suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi
dasar yang akan dicapainya. Lembar Kerja Siswa merupakan panduan siswa yang
pembelajaran.
kegiatan pembelajaran.
45
C. Kerangka Konseptual
dalil, teorema dan prinsip-prinsip yang terdapat didalam Matematika serta mampu
berpikir logis, kritis dan sistematis, mampu memahami keterkaitan antar topik dalam
matematika.
Matematika.
Metode pembelajaran adalah suatu cara yang sistematis yang dilakukan oleh
guru pada saat proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
seorang dari kelompok menceritakan materi yang telah disampaikan oleh guru dan
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan
Tes Tes
Perbedaan Hasil
Skor Tes Skor Tes
Belajar
kesimpulan
D. HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah pada BAB I dan Landasan teoritis pada BAB II