F.F. Permata
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Djuanda
E-mail :Fisca.Frinca@unida.ac.id
ABSTRACT
The aim of this research is to know the influence of cash turn over and receivable turn over
to earning power in Employee’s Cooperation of Republic Indonesia (KPRI) at regency
Sukabumi. The population of this research is 36 accounting report in 2007 to 2011 years of
KPRI. The sample is taken by using purposive sampling techniques from 6 accounting
report. In this research, using 2 variables which the cash turn over as independent variable
and earning power as dependent variable. Analysis technique data which is used in this
research is double liner regression analysis. The result of this research by simultaneous
and partial, there is influence cash turn over and receivable turn over to earning power in
KPRI at regency of Sukabumi.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran kas dan perputaran
piutang terhadap rentabilitas ekonomi pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
di Kabupaten Sukabumi.Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahun
2007-2011 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) di Kabupaten Sukabumi yaitu 36
KPRI.Sampel yang diambil adalah laporan keuangan KPRI berjumlah 6 KPRI.Pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling.Adapun variabel dalam penelitian ini
adalah perputaran kas dan perputaran piutang sebagai variabel bebas serta rentabilitas
ekonomi sebagai variabel terikat.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linier berganda.Hasil penujian secara simultan dan parsial terdapat
pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomi pada
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) di Kabupaten Sukabumi.
menunjukkan bahwa koperasi dapat adalah tidak kurang dari 5% sampai 10%
memaksimalkan rentabilitasnya. dari jumlah aktiva lancar. Dalam
Menurut Riyanto (2008) menyatakan pengelolaan kas sering terjadi adanya
bahwa ada dua cara dalam penilaian pengangguran uang kas yang berlebihan.
rentabilitas yaitu rentabilitas ekonomi dan Uang kas yang tersedia tidak dipergunakan
rentabilitas modal sendiri. Rentabilitas secara maksimal untuk kegiatan operasi
ekonomi adalah perbandingan antara laba perusahaan, sehingga mengurangi tingkat
usaha dengan modal sendiri dan modal laba yang diharapkan dapat tercapai pada
pinjaman yang digunakan untuk periode berjalan.Dengan mengetahui
menghasilkan laba tersebut dan tingkat perputaran kas, maka dapat
dinyatakan dalam prosentase. Modal yang diketahui tingkat efektivitas penggunaan
diperhitungkan untuk menghitung modal kerja kas yang bersangkutan.
rentabilitas ekonomi hanyalah modal yang Piutang sebagai bagian dari modal
bekerja di dalam perusahaan (operating kerja, yang keberadaanya akan selalu
capital). Demikian pula laba yang berputar, dalam arti piutang tersebut akan
diperhitungkan untuk menghitung tertagih pada saat tertentu. Periode
rentabilitas ekonomi hanyalah laba yang perputaran piutang tergantung pada
berasal dari operasi perusahaan yaitu laba panjang pendeknya ketentuan waktu yang
usaha (net operating income).Sedangkan dipersyaratkan dalam syarat pembayaran
rentabilitas modal sendiri adalah kredit.Sehingga semakin lama syarat
kemampuan suatu perusahaan dengan pembayaran kredit berarti semakin lama
modal sendiri yang bekerja didalamnya terikatnya modal kerja dalam piutang,
untuk menghasilkan keuntungan (Riyanto, sebalikya semakin pendek syarat
2008). Rentabilitas yang dimaksud dalam pembayaran kredit berarti semakin pendek
penelitian ini adalah rentabilitas ekonomi, tingkat terikatnya modal kerja dalam
karena pada sebagian besar KPRI di piutang. Dengan mengetahui tingkat
Kabupaten Sukabumi menggunakan modal perputaran piutang, maka akan diketahui
sendiri dan modal pinjaman untuk tingkat efektivitas modal kerja yang
menjalankan usahanya (modal kerja). tertanam dalam piutang.
Modal kerja dalam koperasi selalu Koperasi Pegawai Republik Indonesia
berputar. Perputaran modal kerja berbeda dengan koperasi lainnya, karena
diharapkan terjadi dalam waktu yang anggotanya terdiri dari pegawai di
relatif pendek, sehingga modal yang lingkungan instansi dimana koperasi itu
ditanamkan dalam koperasi akan cepat berada. Banyak kemudahan-kemudahan
kembali. Tingkat perputaran yang tinggi yang diperoleh KPRI baik ditinjau dari segi
akan mengakibatkan laba (SHU) koperasi kebutuhan dana untuk simpanan
juga tinggi dan laba yang tinggi akan (simpanan pokok dan simpanan wajib),
mempengaruhi tingkat rentabilitas maupun pengembalian pinjaman dari
ekonomi koperasi yang bersangkutan. anggota KPRI disamping fasilitas-fasilitas
Dalam penelitian ini komponen modal lainnya yang diperoleh koperasi misalnya
kerja tersebut dibatasi hanya untuk kas gedung dan sarana lain pada saat koperasi
dan piutang. dibentuk. Pada umumnya kegiatan usaha di
Kas adalah salah satu unsur modal lingkungan Koperasi Pegawai Republik
kerja yang paling tinggi tingkat Indonesia di Kabupaten Sukabumi antara
likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang lain : penyediaan kebutuhan sehari-hari
ada diperusahaan berarti makin tinggi untuk rumah tangga dan penyediaan
tingkat likuiditasnya. Menurut H.G. fasilitas simpan pinjam untuk
Guthman dalam Bambang Riyanto kesejahteraan anggotanya.
(2001:95), yakni bahwa jumlah kas yang Tingkat rentabilitas setiap koperasi
sebaiknya dipertahankan oleh perusahaan mengalami kenaikan dan penurunan sesuai
40 | F.F. Permata Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang
lainnya. Model regresi yang baik b. Jika tidak ada pola tertentu maka terjadi
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara heteroskedastisitas.
variabel independen. Cara untuk Hipotesis yang digunakan Non
mengetahui ada tidaknya multikolinearitas Heteroskedastisitas
pada satu model regresi adalah dengan Ho: Non Heteroskedastisitas
melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Ha: Heteroskedastisitas
Inflation Factor). Nilai VIF lebih besar dari
10 atau tolerance yang lebih kecil dari 0,1 Analisa Regresi Berganda
menunjukkan adanya gejala Sugiyono (2007:250) Analisis regresi
multikolinearitas dalam model regresi. berganda digunakan untuk memeriksa
kuatnya hubungan antara variabel bebas
Uji Autokolerasi dengan veriabel terikat.Analisis ini untuk
Uji ini digunakan untuk mengetahui memprediksi nilai dari variabel dependen
apakah dalam sebuah regresi ada kolerasi apabila nilai variabel independen
dengan variabel pengganggu (error terms) mengalami kenaikan atau penurunan dan
pada periode t-1 (periode sebelumnya). untuk mengetahui arah hubungan antara
Jika terjadi kolerasi maka dinamakan ada variabel independen dengan variabel
autokolerasi, model regresi yang baik dependen, apakah berhubungan positif
adalah regresi yang bebas dari atau negatif. Untuk mengukur besarnya
autokolerasi.Jika terjadi kolerasi, maka pengaruh antara perputaran kas dan
dinamakan ada problem autokorelasi. perputaran piutang terhadap rentabilitas
Autokorelasi muncul karena obesrvasi ekonomi maka digunakan persamaan
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan regresi berganda yang dinyatakan sebagai
satu sama lainnya. Pengujian terhadap berikut :
autokorelasi pada penelitian ini Y= a + β1X1 + β2X2 + ε
menggunakan model uji statistik Durbin- Keterangan :
Watson. Y = Rentabilitas Ekonomi
Hipotesis yang digunakan adalah : X1 = Perputaran Kas
Ho : Non Autokolerasi atau tidak ada X2 = Perputaran Piutang
autokolerasi baik positif atau negatif a = Konstanta
Hi : Ada autokolerasi baik positif maupun β1 = Koefisien regresi pengaruh perputaran
negative kas terhadap rentabilitas ekonomi
β2 = Koefisien regresi pengaruh perputaran
Uji Heteroskedastisitas piutang terhadap rentabilitas ekonomi
Uji ini untuk mengetahui apakah ε = Faktor lain yang tidak diteliti
dalam sebuah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians residual dari satu Analisa Korelasi
pengamatan ke pengamatan lain. Jika Untuk mengetahui bagaimana
varians residual dari satu pengamatan ke keeratan hubungan antara perputaran kas,
pengamatan yang lain itu tetap, maka dan perputaran piutang terhadap
disebut homoskedastisitas dan jika terjadi rentabilitas ekonomi pada KPRI di
sebaliknya disebut heteroskedastisitas. Kabupaten Sukabumi, maka digunakan
Sedangkan model yang baik adalah tanpa rumus sebagai berikut:
heteroskedatisitas. Model analisis yang n( XY ) ( X )( Y )
digunakan untuk uji heteroskedastisitas rxy =
pada penelitian ini adalah dengan n. X 2 ( X ) 2 . n. Y 2 ( Y ) 2
menggunakan grafik scatterplot. Pedoman Dari rumus analisa korelasi diatas,
pengambilan keputusan yaitu : maka dapat diperoleh nilai r yang besarnya
a. Jika ada pola tertentu maka terjadi antara -1, 0, sampai 1.Notasi ini
heteroskedastisitas. menunjukkan korelasi atau hubungan
JURNAL AKUNIDA Volume 1 Nomor 1, Juni 2015 | 43
2. Bila t hitung lebih besar dari t tabel, Rata-rata perputaran kas tertinggi KPRI di
(thit> ttabel) pada α = 0,05 maka Ho Kabupaten Sukabumi selama lima periode
diterima dan H1 ditolak atau perputaran terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 2,86
kas mempunyai pengaruh secara nyata kali. Sementara rata-rata perputaran kas di
terhadap rentabilitas ekonomi. Kabupaten Sukabumi paling rendah terjadi
3. Bila t hitung lebih kecil dari t tabel, (thit< pada tahun 2007 yaitu sebesar 1,54 kali.
ttabel) pada α = 0,05 maka Ho diterima Di antara semua sampel KPRI di
dan H1 ditolak atau perputaran Kabupaten Sukabumi, perputaran kas
piutangtidak mempunyai pengaruh paling tinggi dialami oleh KPRI Naya Bhakti
secara nyata terhadap rentabilitas dengan rata-rata 7,19 kali. Hal ini
ekonomi. menunjukkan bahwa KPRI Naya Bhakti
4. Bila t hitung lebih besar dari t tabel, menjadi KPRI yang mampu mengelola kas
(thit> ttabel) pada α = 0,05 maka Ho secara efektif dibandingkan dengan KPRI
diterima dan H1 ditolak atau perputaran lainnya. KPRI KGC menjadi KPRI dengan
piutang mempunyai pengaruh secara tingkat perputaran kas paling lambat. Rata-
nyata terhadap rentabilitas ekonomi. rata perputaran kas KPRI KGC selama
tahun 2007-2011 adalah sebesar 0,16 kali.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hal ini menunjukkan dibandingkan KPRI
Perputaran kas diketahui dengan lainnya KPRI KGC belum mampu mengelola
menghitung kas rata-rata terlebih modal kerja secara efektif, ditunjukkan
dahulu.Kas rata-rata diperoleh dari jumlah dengan tingkat perputaran kas yang
modal kerja awal periode ditambah modal rendah.
kerja akhir periode kemudian dibagi Sementara itu, KPRI Wirasa dan KPRI
dua.Cara mengetahui tingkat perputaran Naya Mekar mengalami perputaran kas
kas rata-rata menurut Riyanto (2001:98), rata-rata selama 5 periode yaitu 3,66 dan
adalah membandingkan antara sales 1,63 kali. Kedua KPRI ini menjadi urutan
(penjualan) atau pendapatan dengan kedua dan ketiga sebagai KPRI dengan
jumlah kas rata-rata : tingkat perputaran kas yang tinggi.
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ Sedangkan KPRI Koguci Cicurug dan KPRI
CTO = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎𝐾𝑎𝑠 𝑥 1 𝑘𝑎𝑙𝑖
Sejahtera sama-sama memiliki tingkat
Sumber: Laporan Keuangan KPRI yang
perputaran kas rata-rata dibawah 1,0 kali.
diolah tahun 2012
Dari keenam sampel KPRI di
Kondisi Perputaran Piutang KPRI di
Kabupaten Sukabumi dengan periode lima
Kabupaten Sukabumi
tahun (2007-2011). Dapat diketahui
Salah satu unsur yang mempengaruhi
perputaran piutang yang dicapai oleh
efektivitas perusahaan adalah pengelolaan
masing-masing KPRI yang nilainya cukup
piutang. Efektif atau tidaknya piutang
bervariasi dan cenderung naik turun. Hal
dapat dihitung dengan menggunakan rasio
ini dipengaruhi oleh selisih penjualan/
perputaran piutang.Rasio perputaran
pendapatan yang diperoleh dengan rata-
piutang ini dihitung dengan menggunakan
rata kas. Sehingga dapat disimpulkan
rumus penjualan dibagi rata-rata piutang,
semakin tinggi rasio perputaran kas maka
Rata-rata piutang diperoleh dari
semakin cepat tingkat pengembalian kas
penjumlahan piutang awal dengan piutang
tersebut.
akhir kemudian dibagi dua. Makin tinggi
Rata-rata perputaran kas KPRI di
rasio perputaran (turnover) menunjukkan
Kabupaten Sukabumi selama periode
modal kerja yang ditanamkan dalam
2007-2011 mengalami naik turun. Rata-
piutang rendah, sebaliknya apabila rasio
rata kas tahun 2007 sebesar 1,54 kali,
semakin rendah berarti terjadi over
tahun 2008 sebesar 2,07 kali, tahun 2009
investment dalam piutang.
sebesar 2,86 kali, tahun 2010 sebesar 2,29
kali, dan tahun 2011 sebesar 2,80 kali.
JURNAL AKUNIDA Volume 1 Nomor 1, Juni 2015 | 45
Berdasarkan hasil analisis, maka t tabel adalah 2,052, sehingga t tabel <
persamaan regresi berganda di atas dapat t hitung (2,052 < 3,707). Nilai
diuraikankan sebagai berikut: siginifikansi perputaran kas adalah
- Jika diasumsikan nilai X1 dan X2 = 0, 0,01< 0,05. Dengan demikian secara
maka, parsial perputaran kas berpengaruh
Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa positif secara signifikan terhadap
apabila tidak ada nilai variabel rentabilitas ekonomi.
perputaran kas dan perputaran piutang, - Nilai t hitung untuk variabel X2
maka Rentabilitas ekonomiadalah (Perputaran piutang) terhadap
sebesar 1,210 rentabilitas ekonomiadalah 2,231
- Jika diasumsikan nilai X1 = 0, maka, dengan nilai signifikansi sebesar 0,034.
Koefisisen regresi β1 menunjukkan Dari hasil uji statistik tersebut dapat
bahwa setiap variabel perputaran kas disimpulkan bahwa t hitung 2,231 dan
meningkat sebesar 1 satuan, maka t tabel adalah 2,052, sehingga t tabel <
perubahan Rentabilitas Ekonomi yang t hitung (2,052 < 2,231) dan nilai
dilihat dari nilai Y akan mengalami signifikansi 0,034 <0,05. Dengan
kenaikan sebesar 0,877 dengan asumsi demikian secara parsial perputaran
variabel lain dianggap tetap. piutang berpengaruh positif secara
- Jika diasumsikan nilai X2 = 0, maka, signifikan terhadap rentabilitas
Koefisisen regresi β2 menunjukkan ekonomi.
bahwa setiap variabel perputaran
piutang meningkat sebesar satu satuan, Koefisien Determinasi
maka perubahan Rentabilitas Berdasarkan tabel model summary,
Ekonomiyang dilihat dari nilai Y akan angka R2 sebesar 0,400 atau 40% artinya
mengalami kenaikan sebesar 17,404 40% rentabilitas ekonomi(variabel
dengan asumsi variabel lain dianggap dependen) dipengaruhi oleh perputaran
tetap. kas dan perputaran piutang (variabel
independen). Sedangkan sisanya sebesar
Uji Hipotesis 60% dipengaruhi oleh faktor lain yang
Berdasarkan hasil perhitungan berasal dari luar variabel yang diteliti.
ANOVA ( Analysis of Varians) diperoleh
bahwa F hitung sebesar 9,016 dengan KESIMPULAN
tingkat signifikansi 0,001 yang lebih kecil 1. Terdapat pengaruh perputaran kas
dari 0,05. Dengan menggunakan tabel F dan perputaran piutang secara
diperoleh nilai F tabel sebesar 3,35. Hal simultan terhadap rentabilitas
tersebut menunjukkan bahwa F hitung ekonomi pada Koperasi Pegawai
sebesar 9,016 lebih besar dari F tabel Republik Indonesia (KPRI) di
sebesar 3,30. Dengan demikian pada Kabupaten Sukabumi.
penelitian ini Ha diterima dan Ho ditolak, 2. Terdapat pengaruh perputaran kas
artinya variabel bebas yaitu perputaran dan perputaran piutang secara parsial
kasdan perputaran piutangberpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi pada
positif secara signifikan terhadap Koperasi Pegawai Republik Indonesia
rentabilitas ekonomisecara simultan pada (KPRI) di Kabupaten Sukabumi.
KPRI di Kabupaten Sukabumi.
- Nilai t hitung untuk variabel X1 DAFTAR PUSTAKA
(Perputaran modal kerja) terhadap
rentabilitas ekonomi adalah 3,707 Al-Qur’an, Surat Al-Qomar ayat 44.
dengan nilai signifikansi sebesar 0,01. -------------, Surat Al-Maidah ayat 2.
Dari hasil uji statistik tersebut dapat
disimpulkan bahwa t hitung 3,707 dan
48 | F.F. Permata Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang