NIM : 15C11503
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.R
Umur :41 tahun
Jenis Kelamin :Laki-laki
Alamat :Jln. G.Abang No 26 Buana Sari Asri
No RM :01011123
Diagnosa Medis :Post Ekstrasi o/k trauma hari ke-1
B. DATA FOKUS
DS :- Pasien mengatakan kuku ibu jari kanan terasa sakit
-Pasien mengatakan kuku kaki ibu jari kanan sudah mau lepas
-Tampak kuku jari ibu jari kanan dibiarkan terbuka
-Kuku kaki ibu jari kanan tidak dilakukan perawatan
Intervensi :
1. Tutup luka sesegera mungkin kecuali perawatan luka bakar metode pemajanan pada
udara terbuka
Rasional : Suhu berubah dan gerakan udara dapat menyebabkan nyeri hebat pada
pemajanan ujung saraf
2. Tinggikan ekstremitas luka bakar secara periodic
Rasional : Peninggian mungkin diperlukan pada awal untuk menurunkan
pembentukan edema : setelah perubahan posisi dan peninggian menurunkan
ketidaknyamanan serta risiko kontraktur sendi
3. Berikan tempat tidur ayunan sesuai indikasi
Rasional : Peninggian linen dari luka membantu menurunkan nyeri
4. Tutup jari/ektremitas pada posisi berfungsi (menghindari posisi fleksi sendi yang
sakit) menggunakan bebat dan papan kaki sesuai keperluan
Rasional :Posisi fungsi menurunkan deformitas/kontraktur dan meningkatkan
kenyamanan. Meskipun posisi fleksi cedera dapat merasa lebih nyaman ini dapat
mengkibatkan kontraktur fleksi.
5. Ubah posisi dengan sering dan rentang gerak aktif sesuai indikasi
Rasional : Gerakan dan latihan menurunkan kekakuan sendi dan kelelahan otot tetapi
tipe latihan tergantung pada lokasi dan luas cedera
6. Pertahankan suhu lingkungan nyaman, berikan lampu penghangat , penutup tubuh
Rasional : Pengaturan suhu dapat hilang karena luka bakar mayor sumber panas
eksternal perlu untuk mencegah menggigil
7. Kaji keluhan nyeri , perhatikan lokasi/ karakter dan intenitas (skala 0-10)
Rasional : Nyeri hampir selalu ada pada beberapa derajat beratnya keterlibatan
jaringan /kerusakan tetapi biasanya paling berat selama penggantian balutan dan
debridemen. Perubahan lokasi/karakter/intensitas nyeri dapat mengidikasikan
terjadinya komplikasi (contoh iskeia tungkai) atau perbaikan /kembalinya fungsi
saraf/sensasi
8. Lakukan penggantian balutan dan debridement setelah pasien diberi obat dan atau
pada hidroterapi
Rasional : Menurunkan terjadinya distress fisik dan emosi sehubungan dengan
penggantian balutan dan debridemen
9. Dorong ekspresi perasaan tentang nyeri
Rasional : Pernyataan memungkinkan pengungkapkan emosi dan dapat meningkatkn
mekanisme koping
10. Libatkan pasien dalam penentuan jadwal aktivitas , pengobatan , pemberian obat
Rasional :Meningkatkan rasa control pasien dan kekuatan mekanisme koping
11. Jelaskan prosedur/ berikan informasi seiring dengan tepat , khususnya selama
debridement luka
Rasional : Dukungan empati dapat membantu menghilangkan nyeri/meningkatkan
relaksasi. Mengetahui apa yang diharapkan memberikan kesempatan pada pasien
untuk menyiapkan diri dn meningkatkan rasa kontol
12. Berikan tindakan kenyamanan dasar contoh pijatan pada area tak sakit, perubahan
posisi dengan sering
Rasional : Meningkatkan relaksasi : menurunkan tegangan otot dan kelelahan umum
13. Dorong penggunakan teknik manajemen stress, contoh relaksasi progresif, napas
dalam , bimbingan imajinasi dan visualisasi
Rasional : Memfokuskan kembali perhatian , meningkatkan relaksasi dan
meningkatkan rasa control , yang dapat menurunkan ketergantungan farmakologis
14. Berikan aktivitas terapeutik tepat untuk usia/kondisi
Rasional : Membantu mengurangi konsentrasi nyeri yang dialami dan memfokuskan
kembali perhatian
15. Tingkatkan periode tidur tanpa gangguan
Rasional : Kekurangan tidur dapat meningkatkan persepsi nyeri/kemampuan koping
menurun
Kolaborasi ;
1. Berikan analgesic (narkotik dan non-narkotik) sesuai indikasi
Rasional : Metode IV sering digunakan pada awal untuk memaksimalkan efek
obat. Masalah pasien adiksi atau keraguan tentang derajat nyeri yang dialami
tidak abash selama fase perawatan darurat /akut, tetapi narkotik harus diturunkan
sesegera mungkin sesuai adanya dan perubahan metode untuk penghilang nyeri
2. Berikan /instruksikan penggunaan ADP
Rasionl : ADP memberikan obat tepat waktu mencegah fluktusi pada intensitas
nyeri, sering pada dosis total rendah kemudian diberikan dengan metode
konvensional
Intervensi yang dilakukan:
1. .Observasi tanda-tanda vital dan keadaan umum pasien
Rasional : Tanda –tanda vital merupakan asuhan untuk mengetahui keadaan
umum pasien
2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehesif termasuk lokasi karakteristik,
durasi , frekuensi kualitas dan faktor prespitasi
Rasional : Observasi secara keseluruhan dilakukan untuk menentukan
perawatan yang tepat
3. Ajarkan teknik menenangkan diri dan pengendalian perasaan negative atas
segala hal yang dirasakan klien
Rasional : Dibutuhkan untuk menghilangkan spasme /nyeri otot atau untuk
menghiangkan disstres akut
E. IMPLEMENTASI
1. Mengukur tanda- tanda vital dan keadaan umum pasien
2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehesif termasuk lokasi karakteristik durasi ,
frekuensi kualitas dan faktor prespitasi
3. Mengajarkan teknik menenangkan diri dan pengendalian perasaan negative atas
segala hal yang dirasakan klien
F. EVALUASI
S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
O : Pasien tampak tidak meringis lagi
A : Masalah teratasi
P :-