Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Prosedur Self Locking Twin Donnut


Pada praktikum pengemasan selang yang telah dilakukan dapat
diperoleh data hasil praktikum berupa gambar dokumentasi. Pada
praktikum pengemasan selang mahasiswa tidak di tuntut untuk melakukan
semua metode praktikum namun hanya salah satu saja. Adapun metode
yang saya praktekkan adalah Self Locking Twin Donnut dengan prosedur
sebagai berikut:
1. Selang berada di permukaan yang datar dengan posisi lurus memanjang
lalu dilipat menjadi dua bagian (sejajar) dimana coupling perempuan dan
coupling laki-laki bersebelahan

Gambar 4.1 Dua Coupling Sejajar

2. Penggulungan dimulai dari ujung selang yang tidak bercoupling. Posisi


awal selang dilipat seperti pita. Kemudian pada saat seperti pita usahakan
diameter pita besar dan kecil karena pita ini berfungsi sebagai lock
(pengunci).
Gambar 4.2 Membentuk Pita

3. Selang digulung dengan rapat dan rapi, usahakan jangan ada rongga
diantara gulungan selang. Penggulungan selang dilakukan dengan cara
pemadam berjalan mengikuti alur selang, bukan selang yang ditarik kearah
pemadam karena akan menyebabkan kebocoran pada selang.

Gambar 4.3 Menggulung Selang


4. Setelah selang digulung dengan rapat dan rapi kemudian selang dikunci
(lock) dengan pita kanan dan kiri.
5. Setelah selang dikunci (lock) kemudian gulungan Self Locking Twin
Donnut diangkat dan di bawa di pundak

4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pengemasan selang, diantaranya:
1. Tidak boleh menarik selang sehingga timbul gesekan antara selang
kebakaran dengan permukaan praktikum.
2. Setiap metode penggulungan selang memiliki posisi berbeda dalam
peletakan coupling laki-laki dan coupling perempuan.
3. Sebelum dilakukan pengemasan selang, pastikan tidak ada air didalam
selang
4. Harus menggunakan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) yang
sesuai.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam pengemasan selang yang perlu diperhatikan adalah pada saat


membentangkan selang tidak boleh menarik selang, karena dapat
menimbulkan kerusakan akibat gesekan dengan permukaan yang kasar.
Keadaan selang pada saat pengemasan harus dalam keadaan kering, karena
akan menyebabkan selang rapuh. Selain itu selang harus sering digunakan
layihan karena jika tidak maka selang akan shock/ terkejut saat digunakan
atau dipakai.
2. Prosedur yang baik dan benar adalah sesuai dengan yang terlampir pada
BAB 3 yakni prosedur dan peralatan dengan memperhatikan konsisi,
lokasi, waktu, dan juga ketepatan dalam pemilihan metode pengemasan
selang.

5.2 Saran

Saran untuk praktikum pengemasan selang ini adalah penambahan


jumlah selang agar waktu yang dibutuhkan lebih efektif serta melakukan
demo alat dihadapan seluruh praktikan. Membaca dan mempelajari
prosedur dari setiap metode pengemasan selang agar tidak salah saat
praktikum dan perlu juga melakukan pergantian selang yang sudah banyak
yang kurang dari standar kelayakan pakai.

Anda mungkin juga menyukai