Askep Hiposdpadia Kel 3
Askep Hiposdpadia Kel 3
Y USIA 5 TAHUN
Tanggal masuk RS :
Tanggal pengkajian :
Ruang rawat :
No.Register :
A. DATA DASAR
1. Identitas pasien dan keluarga :
Nama pasien :
Tgl lahir / umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Alamat :
Nama ayah :
Umur :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan saat ini
Alasan masuk rumah sakit : BAK tidak memancar
b. Keluhan utama : BAK tidak memancar
Uraian keluhan utama :
Klien datang dua hari yang lalu bersama orangtuanya ke Rumah sakit dengan
keluhan pada saat miksi tidak memancar seperti anak lainnya biasanya. Ibu klien
tidak menyadari bahawa miksi anaknya tidak memancar, ibunya baru mengetahui
hal ini pada saat anak akan dilakukan sirkumsisi dipuskesmas tetapi dokter yang
akan melakukan sirkumsisi menolak karena didapat uretra anak tidak seperti anak
normal umumnya. Posisi meatus anak itu terletak antar glands penis dan skrotum.
c. Riwayat kesehatan masalalu
d. Riwayat kesehatan keluarga
e. Riwayat kehamilan dan kelahiran
- Selama kehamilan (pre natal)
- Saat kelahiran (natal) BB bayi : 2,7 kg dan PBL 48 cm
- Setelah kelahiran (post natal)
f. Riwayat imunisasi
g. Riwayat perkembangan yang lalu saat dikaji
- Miring :
- Tengkurap :
- Merangkak :
- Tumbuh gigi pertama :
- Berdiri :
- Bicara :
- Berjalan :
h. Pola kebiasaan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Riawayat psikososial
Pengetahuan keluarga tentang penyakit dan perawatan anaknya kurang
dipahami.
Reaksi hospitalisasi
1. Pemahaman keluarga tentang saat sakit dan rawat inap
Ibu membawa anaknya untuk berobat ke rumah sakit karena miksi tidak
memancar seperti halnya naak laki-laki yang lain, ibu klien tidak
menyadari bahwa miksi anaknya tidak memancar . pada saat akan
dilakukan sirkumsisi, dokter yang akan melakukan sirkumsisi tersebut
menolak. Perasaan orang tua klien sangat cemas karena tidak mengerti
tentang penyakit yang dialami anaknya tersebut. Ketika ibu dianjurkan
dokter untuk melakukan oprasi dua tahap yang pertama oprasi
chordektomi dan yang kedua oprasi uretroplasty.
2. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
i. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : compos mentis
b. Tanda – tanda vital
Suhu : 36,8 ℃
Nadi : 96 x/mnt
Respirasi : 24 x/mnt
TD :-
c. Pengukuran pertumbuhan / antropometry
Tinggi badan :
BB sebelum sakit :
BB saat ini :
Lingkar kepala :
Lingkar perut :
Lingkar dada :
LLA :
Skin food :
d. Pengukuran perkembangan usia saat dikaji
Usia 0-6 tahun
- Motorik halus :
- Motorik kasar :
- Bahasa :
- Personal sosial:
e. Sistem penginderaan : sklera tidak ikterik, conjuntiva tidak anemis
f. Sistem integumen : keadaan kulit bersih, turgor kulit basah
g. Sistem pencernaan : abdomen simetris datar, tidak adanya
kemerahan
h. Sistem Reproduksi : genetika tampak kotor, dan adanya
kemerahan pada daerah skrotum.
j. Pemeriksaan penunjang
k. Analisa data
a. Pre oprasi
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1. Proses perkembangan Gangguan eleminasi urin
janin usia 8-15 minggu,
hormon, gnetk,
lingkungan
Pembentukan uretra
terganggu
Penyatuan glandula
uretra digaris tengah
lipatan uretra tidak
lengkap
Pembentukan saluran
kencing yang tiak
sempurna
Hipospadia
Pembentukan uretra
terganggu
Penyatuan glandula
uretra digaris tengah
lipatan uretra tidak
lengkap
Pembentukan saluran
kencing yang tiak
sempurna
Hipospadia
Defisiensi pengetahuan
3. Proses perkembangan Ansietas
janin usia 8-15 minggu,
hormon, gnetk,
lingkungan
Pembentukan uretra
terganggu
Penyatuan glandula
uretra digaris tengah
lipatan uretra tidak
lengkap
Pembentukan saluran
kencing yang tiak
sempurna
Hipospadia
Pembedahan
Pre oprasi
Kurangnya info
mengenai pembedahan
Ansietas
b. Post oprasi
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Proses perkembangan Resiko tinggi infeksi
janin usia 8-15 minggu,
hormon, gnetk,
lingkungan
Pembentukan uretra
terganggu
Penyatuan glandula
uretra digaris tengah
lipatan uretra tidak
lengkap
Pembentukan saluran
kencing yang tiak
sempurna
Hipospadia
Pembedahan oprasi
Eksisi chordee,
uretroplasty
Gangguan rasa nyaman
Pemasangan kateter
inwheeling
Resiko infeksi
2.
3.
l. Diagnosa keperawatan
Pre oprasi
1. Gangguan eleminasi urin b.d obstruksi anatomic(aliran
urin sulit diatur)
2. Defisiensi pengetahuan b.d keterbatasan informasi
tentang prosedur pengobatan yang akan dilakukan
3. Ansietas b.d krisis situasional, tindakan oprasi yang akan
dilakukan.
Post oprasi
i. Intervensi keperawatan