Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

MANAJEMEN ILMIAH

Disusun oleh:

Elsa Yumamelisya : 181066201115


Irma Istiqoma : 181066201112
Nailul Hidayati : 181066201123

PROGRAM STUDI MANAJEMEN E


FAKULTAS EKONOMI
UNISBA BALITAR
BLITAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis, November 2018


DAFTAR ISI

Kata Pengantar -------------------------------------------------------------------------


Daftar Isi --------------------------------------------------------------------------------

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang --------------------------------------------------------------------
1.2 Rumusan Masalah ----------------------------------------------------------------
1.3 Tujuan Penulisan -----------------------------------------------------------------

BAB II PEMBAHASAN
2.2 Kronologi Manajemen Ilmiah --------------------------------------------------
2.3 Teori Manajemen Ilmiah Menurut Para Ahli ---------------------------------
2.3 Prinsip Manajemen Ilmiah ------------------------------------------------------

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ------------------------------------------------------------------------
3.2 Saran --------------------------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


I.2 Rumusan masalah
I.3 Tujuan pembahasan
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Kronologi manajemen ilmiah


Era manajemen ilmiah merupakan era dimulainya
persemaian keilmiah disiplin tekhnik industry dan merupakan
babak baru dalam disiplin kerkayasaan dimana tidak hanya factor
terknikal tetapi juga aspek-aspek yang terkait dengan unsur
manusia.
Menurut Hicks 1994 secara kronologis era ini dapat dibagi menjadi
3 bagian yaitu : era pionir, era tradisional, dan era awal modernis
 Era pioneris : Era ini ditandai dengan dimulainya
penggunaan metode ilmiah dalam memecahkan
permasalahan yang ada dalam suatu system kerja.Tujuan
yang ingin dicapai adalah bagaimana meningkatkan
produkvitas system kerja secara effisien yang dapat
memberikan nilai tambah baik bagi manajemen maupun
bagi pekerja .Pada era ini bagaimana meningkatkan
produktivitas system kerja secara efisiensi dilakukan
dengan cara memperbaiki hubungan antara manusia, mesin
dan material yaitu memperbaiki metode kerjanya, dan juga
perbaikan instrument peralatan bantu kerjanya. Perbaikan
ini dilakukan melalui penerapan studi waktu (time study)
dan studi gerakan (motion study) dengan menggunakan
model deskriptif (charting model).

 Era tradisionalis : Pada era ini ide dasar Taylor pada era
pionir dikembangkan dan diaplikasikan pada bidang kajian
yang lebih luas , tidak hanya terfokus kepada stasiun kerja
tapi dikembangkan pada system manufaktur(fabrikasi), dan
mulai merambah pula diluar system non manufaktur. Pada
aliran tradisionali supaya peningkatan produktivitas dan
effisiensi dilakukan melalui perbaikan system kerja dengan
pengembangan peralatan bantu kerja (instumen) yang
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Perbaikan
system kerja dilakukan dengan menggunakan teknik tata
cara kerja (method engineering).

 Era modernis : Mulai dikenalkan matematik dan statistic


serta prinsip optimasi klasik dalam menyelesaikan
permasalahan dalam system integral. Objek dan ruang
lingkup kajian ditekankan pada perancangan (design) dan
pengoperasian system manufaktur dan diperluas pula pada
bidang diluar manufaktur. Era ini merupakan era peralihan
dari metode analis teknik industry klasik yang berbasis
pada konsep Taylor ke metode analisis teknik industry yang
berbasis kepada pendekatan optimasi yaitu penyelidikan
operasional .Pada era ini mulai dikembangkan instrument
peningkatan produktivitas dan effisiensi yang lebih fokus
pada pendekatan matematis dan statistik. Beberapa nama
yang patut dicatat pada era ini diantaranya F.W.Harris,
W.A Shewhart , Grant &Ireson , Barnes, NiebeldanMundel
, dan Mutter dan Apple

II.2 Teory manajemen ilmiah menurut para ahli


1. Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
Frederick Winslow Taylor berpendapat bahwa untuk
mengembangkan manajemen diperlukan prinsip-prinsip
sebagai berikut.

a) Pengembangan metode-metode ilmiah dalam


manajemen
b ) Seleksi ilmiah untuk karyawan, sesuai dengan
kemampuan dan tanggung jawab.
c) Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
d) Kerja sama yang baik dengan semua pihak yang terkait,
untuk mempercepat tercapainya tujuan.

2. Frank dan Lilian Gilbert (1864-1924 dan 1878-1927)


Frank menekankan pada masalah atau cara yang paling baik
dalam penyelesaian setiap pekerjaan. Sedangkan Lilian
Gilbert menekankan adanya prinsip the right man in the right
place.

3. Henry L.Gantt (1861-1919) mempertimbangkan kembali


system perangsang Taylor, dengan memperkenalkan sistem
bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Setiap
pekerja yang dapat menyelesailan tugas yang dibebankan
kepadanya dalam sehari berhak menerima bonus.
Henry L. Gantt juga mengemukakan gagasan-gagasan,yaitu :
a. Saling menguntungkan antar tenaga kerja dengan
manajemen.
b. Seleksi kerjasama ilmiah tenaga kerja
c. Sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas.
d. Pengunaan-pengunaan,instruksi-instruksi kerja yang
terperinci.

4. Harrington Emerson (1853-1931)


Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, dimana dan
hasil penelitiannya menunjukkan kebenaran prinsip yaitu
bahwa uang akan lebih berhasil bila mengetahui tujuan
penggunaannya. Bukti dan pendapat Emerson yaitu adanya
istilah Manage ment by Objective (MBO).Emerson
mengemukakan 12 (dua belas) prinsip-prinsip efisiensi yang
sangat terkenal, yang secara ringkas adalah sebagai berikut
a. Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas.
b. Kegiatan yang dilakukan masuk akal.
c. Adanya staf yang cakap.
d. Disiplin.
e. Balas jasa yang adil.
f. Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat dan
ajeg – sistem informasi dan akuntansi.
g. Pemberian perintah-perencanaan dan pengurusan kerja.
h. Adanya standar-standar dan skedul-skedul – metoda dan
waktu setiap kegiatan.
i. Kondisi yang distandardisasi.
j. Operasi yang distandarisasi.
k. Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar.
l. Balas jasa efisiensi-rencana intensif.

BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Dalam perkembangannya manajemen ilmiah dibagi menjadi 3 era, yaitu era
pionir, era tradisionalis, dan era awal modernis
2. Beberapa penegasan Taylor yang terkait dengan pengertian manajemen
ilmiah diantaranya adalah:
· Manajemen ilmiah bukanlah merupakan alat effisiensi (sscientific
management is not any efficiency device)
· Manajemen ilmiah bukanlah merupakan skema sistem penggajian, dan
bukan pula sistem pemberian intensif atau bonus kepada karyawan
· Manajemen ilmiah bukanlah studi waktu dan studi gerakan
· Manajemen ilmiah bukanlah membagi tugas dan fungsi antara pekerja,
mandor dan manajemen
3. Prinsip-prinsip manajemen ilmiah:
 Kembangkan ilmu untuk setiap elemen tugas manusia sebagai
pengganti pendekatan rule of tumb
 Pilih, latih dan kembangkan tenaga kerja secara ilmiah. Di masa
lalu, para pekerja itu sendiri yang memilih tugas dan melatih
dirinya sendiri
 Bina kerjasama dan saling pengertian dengan para pekerja untuk
menjamin agar tugas-tugas dilaksanakan sesuai dengan prinsip-
prinsip ilmiah
 Bagi tanggung jawab diantara manajemen dan pekerja.
Manajemen harus melaksanakan fungsi-fungsi yang tidak
mungkin dilaksanakan dengan baik oleh para pekerja seperti
perencanaan dan pengendalian kerja
4. Studi gerakan (motion study) adalah analis terhadap gerakan-gerakan yang
dilakukan oleh anggota tubuh pekerja pada saat melakukan pekerjaannya.
5. Studi waktu (time sstudy) yang dirintis oleh taylor merupakan salah satu
aspek penting yang harus diperhatikan dalam perbaikan metoda kerja suatu
sistem kerja khususnya yang terkait dengan penentuan waktu baku dari
suatu pekerjaan termasuk juga waktu baku elemen elemen pekerjaanya.
6. Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar dalam kehidupan nyata terutama
konsep efektif dan efisien.
7. Banyak sekali keuntungan dari manjemen ilmiah, salah satunya mampu
memberikan rancangan kerja dan mendorong manajer untuk mencari
alternatif terbaik dalam melaksanakan suatu pekerjaan
8. Kekurangan yang sangat mendasar dalam teori manajemen ilmiah ini
adalah Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional yang hanya
dapat dimotivasi dengan pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik. Aliran ini
tidak memandang kebutuhan sosial karyawan.

III.2 SARAN
Sebaiknya teory manajemen ilmiah ini dikaji ulang karena di dalam
teory manajemen ilmiah ini masih ada kekurangan yang sangat mendasar
yang ada hubungannya dengan manusia terutama dalam hal memandang
kebutuhan social karyawan. Selain itu di dalam teory manajemen ilmiah
peningkatan produksi tidak di sesuaikan dengan gaji karyawan bahkan
pemberhentian karyawan pun terjadi.

Anda mungkin juga menyukai