Dosen pengampu :
Disusun oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2019
1. Prinsip Kerja Solar Cell
Solar cell (sel surya) merupakan dioda semikonduktor yang dapat mengubah
energi cahaya menjadi energi listrik dan merupakan komponen utama dalam
sistem pembangkit listrik tenaga surya. Komponen lain dalam sistem PLTS selaiin
sel surya adalah Balance of System (BOS) berupa inverter dan controller. PLTS
dilengkapi dengan baterai sebagai penyimpan daya, sehingga ketika tidak ada
cahaya matahati, PLTS dapat tetap memasok daya listrik. Sel surya juga
merupakan jenis pembangkit listrik yang ramah lingkungan dan tidak
menimbulkan polusi udara maupun suara seperti pada pembangkit listrik tenaga
uap.
Proses pembangkitan energi listrik dengan sel surya terjadi berdasarkan efek
fotovoltaik, yaitu efek yang diakibatkan karena foton dengan panjang gelombang
tertentu dengan energi yang lebih besar daripada energi ambang semikonduktor,
terjadi penyerapan oleh elektron sehingga elektron berpindah dari pita valensi (N)
menuju pita konduksi (P) dan kemudian meninggalkan hole dari pita valensi,
sehingga dua buah muatan, yaitu pasangan elektron-hole, dibangkitkan. Apabila
aliran elektron-hole yang terjadi dihubungkan ke beban listrik melalui penghantar,
maka akan menghasilkan arus listrik.
Sumber : fisika.id
Saat sinar matahari mengenai sel surya, maka timbul yang dinamakan
elektron dan hole. Elektron-elektron dan hole yang timbul di sekitar p-n junction
bergerak berturut-turut ke arah lapisan n dan ke arah lapisan p, sehingga pada
ketika elektron-elektron dan hole melintasi p-n junction, timbul beda potensial
pada kedua ujung sel surya. Arus listrik akan mengalir jika pada kedua ujung sel
surya diberi beban. Sel surya dikatakan sebagai salah satu hasil teknologi
pembangkit listrik yang efisien bagi sumber energi alternatif masyarakat di masa
depan karena bahan dan cara kerjanya aman terhadap lingkungan.
Pada dasarnya mekanisme konversi energi cahaya pada panel surya terjadi
akibat adanya perpindahan elektron bebas di dalam suatu atom. Panel surya
berupa alat semi konduktor yang dapat menghantarkan aliran listrik dan secara
lansung dapat mengubah energi surya menjadi bentuk energi listrik secara efisien
sehingga dapat digunakan sebagai penerangan. Hal ini berarti didalam panel surya
terdapat konduktivitas elektron (kemampuan perpindahan electron) dari suatu
material yang bergantung pada banyaknya elektron valensi dari suatu material.
Energi matahari termasuk salah satu sumber energi yang dapat diperbarui dan
mudah diperoleh. Penghematan energi bahan bakar fosil dapat dilakukan dengan
menciptakan alat yang dapat memanfaatkan energi matahari. Menurut Purnama
(2015), salah satu contoh teknologi yang memanfaatkan energi matahari yaitu
pemanas air tenaga surya. Pemanas air merupakan salah satu alat yang sangat
diperlukan manusia untuk memanaskan air sesuai kebutuhannya. Menurut Virargo
(2015), dengan adanya alat pemanas air, maka akan semakin mudah bagi manusia
untuk memenuhi kebutuhan air panas sesuai dengan efisiensi waktu dan harga
yang lebih murah apabila dibandingkan jika harus memasak air menggunakan
tungku maupun kompor gas.
Sumber : m.kaskus.co.id
Menurut Frengky (2016), pemanas air tenaga surya merupakan sistem
perpindahan panas yang dapat menghasilkan energi panas dengan memanfaatkan
radiasi energi matahari sebagai sumber energi utamanya. Ketika cahaya matahari
mengenai alat pemanas air tenaga surya, maka sebagian cahayanya akan
dipantulkan kembali ke lingkungan, namun sebagian lainnya akan diserap lalu
dikonversi menjadi energi panas. Panas tersebut dipindahkan pada fluida yang
bersirkulasi di dalam pipa pemanas air. Kelebihan yang dimiliki alat pemanas
tenaga surya ini salah satunya adalah energi yang digunakan diperoleh dari alam
serta ramah lingkungan. Sedangkan kekurangan alat ini yaitu harga pemanas
airnya yang mahal. Pemasangannya harus di atas genteng yang membuatnya rumit
dan sulit, serta penggunaannya bergantung pada kondisi cuaca dan kapasitas air
yang juga terbatas. Berikut merupakan desain rangkaian alat pemanas air tenaga
surya sederhana.
Sumber : media.neliti.com
Keterangan :
Adapun mekanisme kerja dari pemanas air tenaga surya, yaitu dimulai dengan
memasukkan air ke dalam tabung silinder. Setelah tabung terisi penuh, maka air
tersebut akan disirkulasikan ke pipa-pipa besi dengan menggunakan bantuan
pompa air. Setelah air bersirkulasi pada pipa-pipa besi, maka plat hitam akan
menyerap panas matahari yang kemudian juga disalurkan pada pipa-pipa besi. Hal
ini akan mengakibatkan suhu air di dalam pipa-pipa besi yang sedang bersirkulasi
akan mengalami kenaikan.
Sistem yang dirancang adalah suatu energi listrik yang berasal dari energi
matahari dan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Selain
itu, dapat dimanfaatkan untuk menggerakan motor pompa air sebagai alat
penyiram kebun salak dengan energi listrik yang telah dikonversi melalui inverter
12 volt DC sampai 220 volt AC. Alat yang akan dikembangkan terdiri atas sel
surya yang berfungsi sebagai penerima energi matahari serta untuk
membangkitkan tenaga surya yang memberikan sebuah energi listrik tegangan
maksimum berkisar 17,2 volt pada saat siang hari. Energi listrik yang telah
didapat dari solar cell dapat disimpan ke baterai, serta proses penyimpanan dan
pemakaian energi listrik diatur dengan menggunakan Solar Charge Controller.
Selanjutnya, energi listrik yang sudah disimpan di baterai digunakan untuk
menggerakan motor listrik. Motor listrik yang berupa pompa air bisa
membutuhkan tegangan 220 volt AC dengan frekuensi 50 HZ. Oleh karena itu,
perlu ditambahkan inverter untuk mengubah arus DC menjadi arus AC.
Berdasarkan hal tersebut. maka dirancang sebuah alat pembersih debu sel
sorya secara otomatis yang berfungsi untuk membersihkan panel sel surya secara
otomatis serta memantau secara real time keadaan dari panel sel surya itu sendiri
untuk memudahkan penggunanya. Sistem kendali pembersih debu panel surya
secara otomatis menggunakan Arduino Uno, dibagi menjadi dua bagian yaitu
perancangan hardware dan perancangan software.
Firman, Muhammad et al. Analisa radiasi panel surya terhadap daya yang
dihasilkan untuk penerangan bagian luar mesjid Miftahul Jannah di desa
Benua Tengah kecamatan Takisung. Jurnal Teknik Mesin UNISKA Vol. 02
No. 02 (2017) : 98-102
Frengky, Jacky Frans. Pembuatan alat pemanas air tenaga surya sederhana untuk
mengetahui laju konversi. Jurnal Penelitian (2016)
Purnama, Riki et al. Perancangan alat peraga kolektor surya pemanas air guna
menjelaskan suhu dan kalor pada kelas X SMA Muhammadiyah Purworejo.
Jurnal Pendidikan (Online). Universitas Muhammadiyah Purworejo, Vol.06
No.1 (2015)
Subandi et al. Pembangkit listrik energi matahari sebagai penggerak pompa air
dengan menggunakan solar cell. JURNAL TEKNOLOGI
TECHNOSCIENTIA Vol. 7 No. 2 (2015) : 157-163
Wibowo, Eko Prasetyo. Rancang bangun alat pembersih debu panel surya (solar
cell) secara otomatis. (2017)
Yandri, Valdi Rizki. Prospek pengembangan energi surya untuk kebutuhan listrik
di Indonesia. Jurnal Ilmu Fisika, Vol. 4 No. 1 (2012)