UNTUK GURU
Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014
SAMBUTAN
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 pada tahun 2014 mulai
dilaksanakan pada semua sekolah. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum
sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola
kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian
beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang
dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal,
nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan
tantangan internal dan eksternal pada bidang pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013
merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia
masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar
kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar
kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata
pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata
pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses
pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial
dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013, maka kepada semua guru dan
kepala sekolah di semua sekolah, serta pengawas diberikan pelatihan implementasi Kurikulum 2013.
Pelatihan sudah dimulai pada tahun 2013 dan berlanjut pada tahun 2014 dan 2015 untuk semua
mata pelajaran. Mengingat jumlah peserta pelatihan yang sangat besar, maka pelatihan ini
melibatkan semua stakeholder pendidikan baik di Pusat maupun Daerah.
Mudah-mudahan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam memberikan kontribusi dan
mempersiapkan pelatihan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga
bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
SYAWAL GULTOM
NIP 196202031987031002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Panduan Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Panduan ini merupakan panduan wajib dalam rangka pelatihan calon
instruktur, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian mengiimplementasikannya
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan
terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran
2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I, IV, VII, dan X. Pada Tahun
ajaran 2014/2015 akan dilaksanakan oleh semua sekolah untuk kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Ajaran
2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya
sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2014 pelatihan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah
SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Guna menjamin kualitas pelatihan
tersebut, maka Badan PSDMPK dan PMP telah menyiapkan Buku 1 Panduan untuk Narasumber
Nasional dan Instruktur Nasional, dan Buku 2 Modul Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu
semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala
sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.
UNIFAH ROSYIDI
NIP. 19620405 198703 2 001
DAFTAR ISI
SAMBUTAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
A. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 29
1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 201 31
1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013 60
1.3 Pendekatan , Model-model, dan Penilaian pembelajaran pada Kurikulum 2013 78
B. Materi Pelatihan 2: Analisis Buku 93
2.1 Analisis Buku Guru 96
2.2 Analisis Buku Siswa 101
C. Materi Pelatihan 3: Perancangan Pelaksanaan dan Penilaian Pembelajaran 105
3.1. Penerapan Pendekatan Saintifik dan model-model pada Pembelajaran PPKn 108
3.2. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran PPKn 119
3.3. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor 159
D. Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing 162
4.1 Analisis Video Pembelajaran 164
4.2 Penyusunan RPP 169
4.3 Peer Teaching 190
MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM
1.2 SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
1.3 PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
PADA KURIKULUM 2013
1.3.1 Pendekatan Saintifik
1.3.2 Project Base Learning (PjBL)
1.3.3 Discovery Learning
1.3.4 Problem Base Learning (PBL)
1.3.5 Penilaian dalam Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan
proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan
berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung
jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional dan
elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, strategi implementasi Kurikulum 2013, serta pendekatan
pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013.
Kompetensi yang dicapai
1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.
2. Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.
3. Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran Seni Budaya.
4. Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan
masa depan
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses,
dan Standar Penilaian.
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.
5. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik
6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, , DL)
7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
Mengamati
Diskusi Presentasi hasil
tayangan Penyimpulan
kelompok diskusi kelompok
video cuplikan hasil diskusi
dan komentar
contoh (Peserta dibagi kelompok dan
dari kelompok
pembelajaran dalam 5 rangkuman
lain (20
Kurikulum kelompok) hasil
menit/kelompok)
2013
Lembar Kegiatan
LK-1.1
ANALISIS KURIKULUM 2013
Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi
implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum
2013
Langkah Kerja:
1. Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013 yang terkait
dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian
2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban
hasil diskusi pada kolom yang tersedia
3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil
diskusi
4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain
No Pertanyaan Jawaban
1 Mengapa perlu adanya pengembangan Kurikulum?
2 Apa saja elemen perubahan dalam Kurikulum 2013
3 Bagaimana strategi implementasi Kurikulum 2013 dalam proses
pembelajaran ?
3 Apa perbedaan kompetensi peserta didik pada Kurkulum 2006 dan
Kurikulum 2013
4 Bagaimana pendekatan dan model-model pembelajaran dalam
Kurikulum 2013
5 Bagaimana penilaian pembelajaran dalam Kurikulum 2013?
HAND-OUT
HO- 1.1
MATERI 1.1
RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas
2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95%
peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan
hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.
Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan
pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan
2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level
menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut
(advanced).
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang
dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV
juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
- low mengukur kemampuan sampai level knowing
- intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
- high mengukur kemampuan sampai level reasoning
- advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.
Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang
lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak
esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan
internasional.
A. Karakteristik Kurikulum 2013
Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas
dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang
harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema
untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah
sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu
semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan
satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk
tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan
kelas tersebut.
B. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran
ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata
pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan
SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu
pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung
(direct teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat
developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),
sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan
yang tidak langsung (indirect teaching).
e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan
berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat
antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi
di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses
pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.
g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan
mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis
(menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-
kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi
yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta
didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan
hasil analisis jawaban peserta didik.
i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya
segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi
pada tingkat memuaskan.
2. Pembelajaran ekstrakurikuler.
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang
sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan
ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler
wajib.Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung
kegiatan intrakurikuler.
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran
hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan
pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah
mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti
proses pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis
kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan
berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap
peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada
posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10.Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11.Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap
peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan
proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok
peserta didik.
D. Struktur Kurikulum PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA/SMK/MAK)
Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas:
- kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik; dan
- kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuannya.
Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk
menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9
(sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran
peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20 jam per minggu untuk
kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas.
Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk SMK/MAK
bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam
belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya.
Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Peminatan Ilmu-
ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus
memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor
di SMP/MTsdan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau
hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat
oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester
pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan
rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu
menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin
mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan
Kelompok Peminatan Keagamaan.
Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatanyang dipilih peserta didik
harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masing-
masing mata pelajaran berdurasi 3 jampelajaran untuk kelas X, dan 4 jampelajaran untuk kelas XI
dan XII.
Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X
dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata
Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran
Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jampelajaran untuk kelas XI dan
XII.
Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam
pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai
berikut:
a. Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b. Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya.
Pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil
dengan pilihan sebagai berikut.
a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.
Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang
substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Kegiatan Ekstrakurikuler SMA/MA, SMK/MAK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur
lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler.
Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnya
adalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat peserta didik saat
memasuki pendidikan menengah. Oleh karena itu, struktur umum SMK/MAK sama dengan struktur
umum SMA/MA, yakni ada tiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan
Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan pada SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajat
berbentuk bidang keahlian; (2) setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
terdiri atas 1 (satu) atau lebih program studi keahlian; (3) setiap program studi keahlian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian.
Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi: a) Teknologi dan Rekayasa; b) Teknologi Informasi dan
Komunikasi; c) Kesehatan; d) Agribisnis dan Agroteknologi; e) Perikanan dan Kelautan; f) Bisnis dan
Manajemen; g) Pariwisata; h) Seni Rupa dan Kriya; dan i) Seni Pertunjukan.
Gambar 14: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun Soft
Skills dan Hard Skills
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya
keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard
skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano
(1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan
dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah
knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft
skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan
ranah skills dan attutude.
untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning), dan d) menekankan kemampuan
berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan
kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya, mencakup: a)
mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b) menekankan pada pertanyaan yang
membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), c) mengukur proses kerja siswa, bukan
hanya hasil kerja siswa, dan d) menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan RPP, b) pelaksanaan
pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d) budaya mutu sekolah.
a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, melanglir
secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas belajar, sumber dan media,
output/produk siswa, dan penilaian.
b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan undeks
kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi
rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi.
d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan
terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan).
HO- 1.2
MATERI 1.2
SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan
sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi
pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian
KETERAMPILAN
Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar,mengarang
Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini.
SIKAP pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya
Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses:
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.
3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.Pencapaian pribadi tersebut
dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, dan
mengevaluasi.
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan
satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. perkembangan psikologis anak,
b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
KETERAMPILAN abstrak dan konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri.
1. Tujuan
Mata pelajaran kimia di SMA/MA/SMK bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Membentuk sikap positif terhadap seni budaya dengan menyadari karakteristik dan keindahan alam
serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang
lain
c. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen,
dimana peserta didik melakukan apresiasi dan berolah seni sesuai dengan bakat dan minatnya secara
terstruktur dan tertulis sesuai dengan karakteristik kelimuan setiap bidang seni.
d. Meningkatkan kesadaran tentang pengaruh budaya asing yang dapat bermanfaat dan juga merugikan
bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan
lingkungan demi kesejahteraan masyarakat
e. Memahami konsep, prinsip, dan karakteristik serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan mengoptimalkan teknologi.
6 XII - Menunjukkan rasa kagum terhadap -Apresiasi dan kreasi karya seni
karya seni budaya dalam konteks rupa dua dan tiga dimensi, kritik
anugerah Tuhan Yang Maha Esa seni rupa dan pameran seni rupa
- Menunjukkan perilaku rasa ingin - Apresiasi dan kreasi karya seni
tahu, peduli lingkungan, musik (musik kreasi, kritik
kerjasama, jujur, percaya diri, musik, dan pertunjukan musik)
dan mandiri dalam berkarya seni - Apresiasi dan kreasi karya seni
budaya tari (Kreasi tari sesuai iringan,
- Menunjukkan rasa bangga kritik tari dan pertunjukan tari)
terhadap keberagaman dan nilai - Apresiasi dan kreasi karya seni
estetis karya seni budaya teater (naskah teater, kritik seni
- Membandingkan masing-masing teater, dan pertunjuksn seni teater)
karya dan nilai seni budaya
untuk menemukenali/merasakan
keunikan/nilai estetis
- Mencipta karya seni budaya yang
orisinal
- Mengevaluasi keberagaman dan
keunikan kreasi karya seni
- Menyajikan hasil evaluasi dalam
bentuk karya dan telaah seni
budaya original yang bernilai
estetis
*Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan.
KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII
KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII
KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII
dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap
sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam
setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.
KELAS: X
SENI RUPA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni rupa sebagai
bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai terhadap lingkungan dan sesama, serta
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia menghargai karya seni dan pembuatnya
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1 Memahami bahan, media dan teknik dalam
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural proses berkarya seni rupa.
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu 3.2 Menerapkan jenis, simbol dan nilai estetis dalam
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan konsep seni rupa.
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, 3.3 Memahami pameran karya seni rupa
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait 3.4 Memahami jenis, simbol, fungsi dan nilai estetis
fenomena dan kejadian, serta menerapkan dalam kritik karya seni rupa.
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
SENI MUSIK
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan
dianutnya pengamalan serta bangga terhadap seni musik
sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah
Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif,
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia menghargai karya seni dan pembuatnya
SENI TARI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan
dianutnya pengamalan serta bangga terhadap karya seni
tari sebagai bentuk rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif,
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia menghargai karya seni dan pembuatnya
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam
pengetahuan faktual, konseptual, meniru ragam gerak dasar tari
5. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.1 Menirukan ragam gerak dasar tari sesuai dengan
konkret dan ranah abstrak terkait dengan hitungan/ketukan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Menampilkan ragam gerak dasar tari sesuai
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda dengan iringan
sesuai kaidah keilmuan 4.3 Mempergelarkanragam gerak dasar tari sesuai
dengan unsur pendukung pertunjukan
4.4 Membuat tulisan kritik karya seni tari mengenai
jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis berdasarkan
hasil pengamatan
SENI TEATER
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan
dianutnya pengamalan serta bangga terhadap karya seni
teater sebagai bentuk rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli
terhadap lingkungan dan sesama, serta
menghargai karya seni dan pembuatnya
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur berkarya
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural teater
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu 3.2 Menerapkansimbol, jenis, dan nilai estetis dalam
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan konsep teater
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, 3.3 Memahami pergelaran teater berdasarkan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait konsep, teknik dan prosedur.
fenomena dan kejadian, serta menerapkan 3.4 Memahami simbol, jenis, nilai estetis dan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang fungsinya dalam kritik teater.
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.1 Menerapkan watak tokoh sesuai dengan naskah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan yang dibaca
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Menampilkan teater berdasarkan naskah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda 4.3 Mempergelarkan teater sesuai dengan tata
sesuai kaidah keilmuan pentas
4.4 Membuat tulisan kritik teater mengenai jenis,
fungsi, simbol dan nilai estetis berdasarkan hasil
pengamatan
KELAS: XI
SENI RUPA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan
dianutnya pengamalan serta bangga terhadap karya seni
rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, berkesenian
2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
Memahami, menerapkan dan menganalisis 3.1 Menganalisis bahan, media, teknik dan proses
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan berkarya dalam seni rupa.
meta kognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang 3.2 Mengevaluasi karya seni rupa berdasarkan jenis,
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan simbol, fungsi, teknik dan nilai estetisnya
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, 3.3 Menganalisis hasil pameran karya seni rupa
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait 3.4 Menganalisis jenis, simbol, fungsi, tokoh dan nilai
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan estetis,dalam kritik karya seni rupa sesuai dengan
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.1 Membuat karya seni rupa dua dimensihasil
konkret dan ranah abstrak terkait dengan modifikasi.
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Membuat karya seni rupa tiga dimensi hasil
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , modifikasi.
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah 4.3 Memamerkan karya seni rupa hasil modifikasi
keilmuan 4.4 Membuat tulisan kritik karya seni rupa
mengenaijenis, fungsi, simbol, nilai estetis dan tokoh
berdasarkan hasil analisa
SENI MUSIK
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni musik sebagai
bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab,
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa karya seni dan pembuatnya
dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis 3.1 Menganalisis konsep, teknik dan prosedur dalam
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta proses berkarya musik
kognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu 3.2 Mengevaluasi karya musik berdasarkan bentuk,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora teknik, jenis karya, dan nilai estetisnya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Menganalisis hasil penampilan pergelaran musik
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab berdasarkan konsep, teknik dan prosedur yang
fenomena dan kejadian, serta menerapkan digunakan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang 3.4 Menganalisis hasil pergelaran musik berdasarkan
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk konsep, teknik. prosedur, dan tokoh pada kritik musik
memecahkan masalah sesuai konteks budaya
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.1 Mengubah musik secara sederhana dengan
konkret dan ranah abstrak terkait dengan partiturnya
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Menulis karya musik sederhana
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , 4.3 Menampilkan musik idividual. Kelompok atau
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah paduan suara
keilmuan 4.4 Membuat tulisan tentang karya-karya musik dan
pencipta
SENI TARI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni tari sebagai bentuk
rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
bangsa dalam pergaulan dunia karya seni dan pembuatnya
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis 3.1 Menganalisis konsep, teknik dan prosedur dalam
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan proses berkarya tari
meta kognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang 3.2 Mengevaluasi karya tari berdasarkan fungsi,
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan teknik, simbol, jenis dan nilai estetisnya
3.3 Menganalisis hasil pergelaran tari berdasarkan
konsep, teknik dan prosedur
3.4 Menganalisis simbol, jenis, nilai estetis, fungsi dan
tokohnya dalam kritik tari
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.1 Berkarya seni tari melalui modifikasi sesuai
konkret dan ranah abstrak terkait dengan dengan hitungan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Berkarya seni tari melaui modifikasi sesui dengan
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , iringan
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah 4.3 Mempergelarkan karya seni tari hasil modifikasi
keilmuan sendiri/kelompok sesuai dengan tata pentas
4.4 Membuat tulisan kritik tari mengenai simbol,
jenis, nilai estetis, fungsi dan tokohnya berdasarkan
hasil analisis
SENI TEATER
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni teater sebagai
bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
dalam pergaulan dunia karya seni dan pembuatnya
KELAS: XII
SENI RUPA
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni rupa sebagai bentuk
rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif berkesenian
2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis dan 3.1 Mengevaluasi bahan, media dan teknik yang
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, digunakan dalam berkarya seni rupa.
prosedural dan meta kognitif berdasarkan rasa ingin 3.2 Mengkreasi karya seni rupa berdasarkan jenis,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, simbol dan fungsi dalam beragam media dan teknik.
budaya, dan humaniora dengan wawasan 3.3 Mengevaluasi hasil pameran karya seni rupa.
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan 3.4 Mengevaluasi karya berdasarkan simbol, jenis,
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, fungsi dan nilai estetis serta tokohnya dalam kritik
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada karya seni rupa sesuai dengan konteks budaya
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam 4.1 Berkreasi karya seni rupa dua dimensi
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan 4.2 Berkreasi karya seni rupa tiga dimensi
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Memamerkan karya seni rupa hasil kreasi sendiri
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif ,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah 4.4. Membuat tulisan kritik karya seni rupa mengenai
keilmuan jenis, fungsi, simbol,nilai estetis dan tokoh
berdasarkan hasil evaluasi
SENI MUSIK
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni musik sebagai
bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab,
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa karya seni dan pembuatnya
dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis dan 3.1 Memahami musik kreasi berdasarkan jenis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, fungsi
prosedural dan meta kognitif berdasarkan rasa ingin 3.2 Menganalisis musik kreasi berdasarkan makna ,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, simbol, dan nilai estetis
budaya, dan humaniora dengan wawasan 3.3 Menganalisis penulisan partitur musik sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan makna, simbol, dan nilai estetis
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, 3.4 Menganalisis pergelaran musik berdasarkan hasil
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada kreasi sendiri
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam 4.1 Menampilkan musik kreasi berdasarkan pilihan
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan sendiri
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Menampilkan musik kreasi dengan membaca
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , partitur lagu
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah 4.3 Menampilkan musik kreasi dengan partitur lagu
keilmuan karya sendiri
4.4 Membuat tulisan tentang musik berdasarkan
jenisnya
SENI TARI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni tari sebagai bentuk
rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab,
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa karya seni dan pembuatnya
dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis dan 3.1 Mengevaluasi konsep, teknik dan prosedur yang
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, digunakan dalam berkarya tari
prosedural dan meta kognitif berdasarkan rasa ingin 3.2 Mengkreasi karya tari berdasarkan simbol, jenis,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan fungsi dengan beragam teknik.
budaya, 3.3 Mengevaluasi hasil pergelaran tari berdasarkan
konsep, teknik dan prosedur
3.4 Mengevaluasi karya tari berdasarkan simbol, jenis,
fungsi dan nilai estetis serta tokohnya dalam kritik tari
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam 4.1 Berkreasikarya tari sesuai dengan hitungan
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan 4.2 Berkreasi karya tari sesuai dengan iringan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Mempergelarkan karya seni tari hasil kreasi
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , sendiri/kelompok sesuai dengan tata pentas
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah 4.4 Membuat tulisan kritik tari mengenai simbol, jenis,
keilmuan nilai estetis, fungsi dan tokohnya berdasarkan hasil
evaluasi
SENI TEATER
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni teater sebagai
bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
dalam pergaulan dunia karya seni dan pembuatnya
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis dan 3.1 Mengevaluasi konsep, teknik dan prosedur
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, berkarya teater
prosedural dan meta kognitif berdasarkan rasa ingin 3.2 Mengkreasi teater berdasarkan simbol, jenis, dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, fungsi dengan beragam teknik.
budaya, dan humaniora dengan wawasan 3.3 Mengevaluasi hasil pergelaran teater berdasarkan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan konsep, teknik dan prosedur.
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, 3.4 Mengevaluasi naskah drama dan pergelaran teater
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada berdasarkan simbol, jenis, fungsi dan nilai estetis serta
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan tokohnya dalam kritik teater.
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam 4.1 Mengkreasi naskah drama
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan 4.2 Mengkreasi naskah drama dan penampilan teater
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Mempergelarkan teater hasil kreasi sesuai tata
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , pentas
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah 4.4 Membuat tulisan kritik teater mengenai simbol,
keilmuan jenis, nilai estetis, fungsi dan tokohnya berdasarkan
hasil evaluasi
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap seni musik sebagai bentuk rasa
syukur terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
dalam pergaulan dunia karya seni dan pembuatnya
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1 Memahami karya musik berdasarkan simbol, jenis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural nilai estetis dan fungsinya
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.1 Menyanyikan lagu- lagu berdasarkan jenisnya
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
E. Strategi Implementasi
1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut.
- Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/
SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI.
- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua implementasi.
Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum
melaksanakan kurikulum.
- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah
melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.
2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015. Seluruh guru,
kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk
melaksanakan kurikulum.
3. Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum
2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku sudah teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas
buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta
didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
4. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan
dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013,
pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.
5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah
implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli 2013-2016. Pada akhir tahun ketiga
implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi
merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana
seharusnya.
HO-1.3.1
MATERI 1.3
PENDEKATAN, MODEL- MODEL DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013
A. PENDAHULUAN
1.3.1 PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013
1. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013
mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini
sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif
(deductivereasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang
spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian
menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti
spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik
dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah
merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh
pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat
disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek
yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena
itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi
atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji
hipotesis.
2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan
Pembelajaran
Langkah
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan
Pembelajaran
a. Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga
proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran
yang digunakan oleh guru. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh
langkah-langkah sebagai berikut.
- Menentukan objek apa yang akan diobservasi
- Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder
- Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar
berjalan mudah dan lancar
- Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku
catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa
daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan
berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang
berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang ,
berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya.
b. Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa. Kegiatan belajar menanya
dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Menanya dapat juga tidak
diungkapkan, tetapi dapat saja ada di dalam pikiran peserta didik. Untuk memancing peserta didik
mengungkapkannya guru harus member kesempatan mereka untuk mengungkapkan pertanyaan.
Kegiatan bertanya oleh guru dalam pembelajaran juga sangat penting, sehingga tetap harus
dilakukan.
Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau
topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari
solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan
memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan,
memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan
yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama
lain.
Kriteria pertanyaan yang baik
Kriteria pertanyaan yang baik adalah: singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus,
bersifat probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi kesempatan peserta didik
untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, merangsang proses
interaksi
Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban
yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan
tingkatan kognitif mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang
menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut
ini.
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitif Pengetahuan Apa... pasangkan...
yang lebih (knowledge) Siapa... Persamaan kata...
rendah Kapan... Golongkan...
Di mana... Berilah nama...
Sebutkan... Dll.
Jodohkan...
Pemahaman Terangkahlah... Bandingkan...
(comprehension) Bedakanlah... Ubahlah...
Terjemahkanlah... Berikanlah interpretasi...
Simpulkan...
Penerapan Gunakanlah... Carilah hubungan...
(application Tunjukkanlah... Tulislah contoh...
Buatlah... Siapkanlah...
Demonstrasikanlah... Klasifikasikanlah...
Kognitif Analisis (analysis) Analisislah... Tunjukkanlah sebabnya…
yang lebih Kemukakan bukti-bukti… Berilah alasan-alasan…
tinggi Mengapa…
Identifikasikan…
Sintesis Ramalkanlah… Bagaimana kita dapat
(synthesis) Bentuk… memecahkan…
Ciptakanlah… Apa yang terjadi seaindainya…
Susunlah… Bagaimana kita dapat
Rancanglah... memperbaiki…
Tulislah… Kembangkan…
Evaluasi Berilah pendapat… Berilah alasan…
(evaluation) Alternatif mana yang Nilailah…
lebih baik… Bandingkan…
Setujukah anda… Bedakanlah...
Kritiklah…
c. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba)
Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain:
- melakukan eksperimen;
- membaca sumber lain selain buku teks;
- mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan
e. Mengomunikasikan
Dalam kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran kolaboratif.Pembelajaran
kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas
sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang
menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan
disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru dan fungsi guru
lebih bersifat direktif atau manajer belajar.Sebaliknya, peserta
didiklah yang harus lebih aktif. Peserta didik berinteraksi dengan
empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau
kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh
rasa aman sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka
perubahan dan tntutan belajar secara bersama-sama.
Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan
hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari
penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau
pembelajaran kolaboratif. Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak
untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi
dan konsep pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi
pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang
memberi instruksi dan mengawasi secara rijid. Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru
berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini
memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi,
menghormati antarsesa, mendorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan
kritis serta memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan bermakna.
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi
tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card
sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.
Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok
dengan satu atau lebih katagori.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu
dengan katagori yang sama.
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekanhya.
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata
kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
Pemanfaatan Internet Pada Pembelajaran Kolaboratif
Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Karena
memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan akses dan ketersediaan
informasi yang luas dan mudah.Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang
murah dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah dunia.
HO- 1.3.2
B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
b. Langkah-Langkah Operasional
Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan dengan diagram
sebagai berikut.
bertanya dan berpikir, b) Melakukan riset sederhana, c) Mempelajari ide dan konsep baru, d)
Belajar mengatur waktu dengan baik, e) Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok, f)
Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan dan g) Melakukan interaksi sosial (wawancara,
survey, observasi, dll)
d. Sistem Penilaian
Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus diakukan secara menyeluruh terhadap sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa selama pembelajaran. Penilaian tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut.
Penilaian proyekpada model ini merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan
peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
1) Kemampuan pengelolaan : Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi
dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
2) Relevansi: Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
3) Keaslian: Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta
didik.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek.
Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan
disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil
penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan
alat/ instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian
HO- 1.3.3
1.3.3 MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
2. Konsep
Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal
dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlu lingkungan
memfasilitasi rasa ingin tahu siswa pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery
Learning Environment, yaitu lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-
penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui.
Lingkungan seperti ini bertujuan agar siswa dalam proses belajar dapat berjalan dengan baik dan
lebih kreatif.
Dalam Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut untuk
melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan,
menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-
kesimpulan. Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41).
Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam Discovery Learning menurut Bruner adalah hendaklah
guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang
scientist, historin, atau ahli matematika. Dan melalui kegiatan tersebut siswa akan menguasainya,
menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.
Langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas adalah sebagai berikut:
1). Perencanaan
Perencanaan pada model ini meliputi hal-hal sebagai berikut.
- Menentukan tujuan pembelajaran
- Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya
- belajar, dan sebagainya)
- Memilih materi pelajaran.
- Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh
generalisasi)
- Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,
- tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa
- Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke
abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik
- Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
2). Pelaksanaan
Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning di kelas,ada beberapa
prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut.
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya
dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi
interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.
Dengan demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada
siswa agar tujuan mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi dapat tercapai.
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih
dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
Data collection (pengumpulan data)
Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi kesempatan kepada
para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan
benar atau tidaknya hipotesis. Data dapat diperoleh melalui membaca literatur, mengamati objek,
wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Data processing (pengolahan data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang
telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.
Verification (pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil data processing. Berdasarkan
hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah
dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi.
3). Sistem Penilaian
Dalam Model Pembelajaran Discovery, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun
non tes. Penilaian dapat berupa penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap, atau penilaian hasil
kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian pengetahuan, maka dalam model
pembelajaran discovery dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan
penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa, maka pelaksanaan penilaian dapat
menggunakan contoh-contoh format penilaian sikap seperti yang ada pada uraian penilaian proses
dan hasil belajar pada materi berikutnya.
HO-1.3.4
a. Konsep
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah modelpembelajaran yang menyajikan masalah
kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan
pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia
nyata (real world). Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu modelpembelajaran yang
menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk
mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat
peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada
peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan
masalah yang harus dipecahkan.
Ada lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yaitu:
1) Permasalahan sebagai kajian.
2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman
3) Permasalahan sebagai contoh
4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses
5) Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik
Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan
sebagai berikut.
e. Tujuan dan hasil dari model pembelajaran berbasis masalah ini adalah:
1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
2) Pemodelan peranan orang dewasa.
Bentuk pembelajaran berbasis masalah penting menjembatani gap antara pembelajaran
sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah.
Aktivitas-aktivitas mental di luar sekolah yang dapat dikembangkan adalah :
- PBL mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas.
- PBL memiliki elemen-elemen magang. Hal ini mendorong pengamatan dan dialog dengan
yang lain sehingga peserta didik secara bertahap dapat memi peran yang diamati
tersebut.
- PBL melibatkan peserta didik dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan
mereka menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun
femannya tentang fenomena itu.
3) Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)
Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus dapat
menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari mana informasi harus diperoleh, di
bawah bimbingan guru.
f. Model PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut :
1) Kurikulum : PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena memerlukan suatu strategi
sasaran di mana proyek sebagai pusat.
2) Responsibility : PBL menekankan responsibility dan answerability para peserta didik ke diri
dan panutannya.
3) Realisme : kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi
yang sebenarnya. Aktifitas ini mengintegrasikan tugas autentik dan menghasilkan sikap
profesional.
4) Active-learning : menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan keinginan peserta
didik untuk menemukan jawaban yang relevan, sehingga dengan demikian telah terjadi
proses pembelajaran yang mandiri.
5) Umpan Balik : diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik menghasilkan
umpan balik yang berharga. Ini mendorong kearah pembelajaran berdasarkan pengalaman.
6) Keterampilan Umum : PBL dikembangkan tidak hanya pada ketrampilan pokok dan
pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang
mendasar seperti pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self-management.
7) Driving Questions : PBL difokuskan pada permasalahan yang memicu peserta didik berbuat
menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
8) Constructive Investigations :sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan dengan
pengetahuan para peserta didik.
9) Autonomy :proyek menjadikan aktifitas peserta didik sangat penting.
HO. 1.3.5
C. PENILAIAN KURIKULUM 2013
MATERI PELATIHAN 2
ANALISIS BUKU
ANALISIS BUKU GURU Dan BUKU SISWA
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam
pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud
no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku Guru).
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi
persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri
dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan
pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat: Judul bab,
informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi
dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen
atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Pada materi pelatihan ini Anda melakukan telaah dan analisis buku guru dan buku siswa terhadap
kesesuaian dengan KI, dan KD, kecukupan dan kedalaman materi, serta kesesuaian pendekatan
pembelajaran dan penilaian.
1. Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran , strategi
pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru
2. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
3. Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintifik, standar
proses dan standar penilaian
4. Mendeskripsikan buku guru dan buku siswa dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.
5. Memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa pada perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran
Indikator
1. Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang
terdapat dalam buku siswa
2. Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang terdapat dalam buku
guru
3. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
4. Menjelaskan alas an hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru dengan tuntutan
SKL, KI, dan KD
5. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dengan pendekatan saintifik, standar proses dan
standar penilaian
6. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik, standar proses dan
standar penilaian
7. Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa
8. Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa
9. Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa berdasarkan hasil analisis.
Langkah Kegiatan
Mendiskusikan hasil
Dalam kelompok analisis buku guru
mengkaji isi materi Menganalisis isi dan buku siswa
struktur, dan pola buku guru (LK-2.1) dalam
pikir keilmuan dalam dan buku siswa kesesuaiannya
buku guru dan buku (LK-2.2) dengan pendekatan
siswa saintifik dan standar
proses
Mendiskusikan hasil
analisis untuk Mendiskusikan hasil
membuat analisis buku guru
Presentasi hasil
rekomendasi dan buku siswa
analisis buku gurudan
tentang dalam kesesuaiannya
buku siswa
penggunaan buku dengan standar
guru dan buku penilaian
siswa
Analisis buku guru menggunakan LK - 2.1 Analisis buku siswa dan menggunakan LK - 2.2 Analisis
buku guru
Lembar Kegiatan
Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku sesuai dengan
petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
Kompetensi:
1. Memahami isi buku siswa sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran
2. Memahami strategi menggunakan buku siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3. Merencanakan tindak lanjutberasarkan hasil analisis buku untuk persiapan pembelajaran.
Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Siswa
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatilah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi lainnya seperti
kegiatan siswa dan evaluasi
5. Lakukanlah analisis terhadap buku siswa dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia
pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek-aspek yang dianalisis
- memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
- menuliskan alasan Anda memilih kualifikasi tersebut
- Berdasarkan hasil analisis, tuliskan alasan dan tindak lanjut hasil analisis ,
- Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut
yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku siswa untuk proses pembelajaran.
- Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran.
Jenjang : .....................................................................................................
Topik : .....................................................................................................
Komponen penilaian
sesuai tuntutan
penilaian autentik
B. Uraian Materi
Pendahuluan bab
memotivasi siswa
untuk belajar
Cakupan materi
setiap sub topik/sub
bab memenuhi
kebutuhan
pencapaian KD
Kegiatan pada buku
memfasilitasi
pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
Penilaian
Pengetahuan
-contoh instrument
-rambu-rambu
Jawaban
Penilaian Sikap
- Contoh
instrument
- Rubric
Penilaian
Keterampilan:
- Contoh
instrument
- rubrik
Tugas
- Contoh
instrument
- rubrik
R- 2.1
RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU SISWA
Rubrik penilaian analisis buku siswadigunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
pelatihan terhadap buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis buku siswa serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis
menggunakan rentang nilai sebagai berikut
Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan
Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis
Kurang (K) ≤ 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis
Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Guru
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatilah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan informasi lainnya
5. Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia
pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan guru
- memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
- menuliskan alas an Anda memilih kualifikasi tersebut
6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis ,
Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang
harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru tersebut. Jika sesuai dengan kebutuhan,
buku dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran.
7. Setelah melakukan analisis buku guru dan buku siswa diskusikan bagaimana keterkaitan antara
buku guru dan buku siswa yang Anda analisis.
A. Perencanaan Pembelajaran
Menentukan KI dan
KD yang berkaitan
Menentukan alokasi
waktu
Merumuskan
indikator
Merumuskan tujuan
pembelajaran
Menentukan cakupan
materi pembelajaran
Menentukan
pendekatan
Menentukan model
Menentukan strategi
Menentukan metode
Menentukan media,
sumber dan alat
Menilai Pengetahuan
- Contoh
instrumen
- Rambu-rambu
Jawaban
Menilai Sikap
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Menilai Keterampilan
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Portofolio
-Contoh instrument
-rubrik
Penilaian Diri
-Contoh instrument
-rubrik
Penilaian Antar
Teman
-Contoh instrument
-rubrik
Informasi Pengayaan
Belajar
Informasikan
hubungan guru dan
Orang tua
Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
4. Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
5. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis
menggunakan rentang nilai sebagai berikut
Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan
Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis
Kurang (K) ≤ 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis
MATERI PELATIHAN 3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN
3.1 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN
MODEL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
3.2 PERANCANGAN PENILAIAN DALAM
PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
3.3 PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN
DALAM RAPOR
Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi pada karakteristik
kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik,
karakteristik kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based
Learning.
Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera
diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat
memuaskan. Perubahan pada penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio),
cara menilai proses dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat
penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan .
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model pembelajaran dan
perancangan penilaian yang baik dengan cara berlatih menyusun contoh proses pembelajaran,
mengembangakan instrumen penilaian menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai
Kurikulum 2013 dan mengolah nilai untuk rapor
Indikator
1. Merancang contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Seni Budaya
2. Membuat contoh penerapan model-model pembelajaran pada pembelajaran Seni Budaya dan
penilaiannya
3. Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian
4. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran Seni Budaya
5. Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
1. Perancangan Pembelajaran
2. Perancangan Penilaian
Diskusi
kelompok Kerja Presentasi hasil Penyimpulan
perancangan Kelompokmenyu kerja kelompok hasil diskusi
penilaian sun contoh dan dikomentari kelompok dan
sikap, instrumen oleh kelompok rangkuman
pengetahuan, penilaian yg baik lain hasil
keterampilan
Lembar Kerja
LK- 3.1a
Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Saintifik
Tujuan Kegiatan: Melalui diskusi kelompok peserta diharapkan mampu merancang contoh
penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Seni Budaya.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran Seni Budaya
Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia
2. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda
3. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain
Kompetensi Dasar :
Topik /Tema :
Sub Topik/Tema :
Tujuan Pembelajaran :
Alokasi Waktu :
Menanya
Mengumpulkan informasi
Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan
R-3.1a
HO- 3.1b
A. Pendekatan scientific
Pembelajaran merupakan sebuah proses. Dalam proses pembelajaran, dikenal
adanya proses pembelajaran ilmiah. Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan
ilmiah(scientific) dalam pembelajaran, karena menurut Sudarwan Danim, pendekatan
ilmiah(scientific) diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang
memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penararan induktif (inductive
reasoning) daripada penalaran deduktif (deductivereasoning). Penalaran deduktif melihat
fenomena umum kemudian menarik simpulan yang spesifik, sedangkan penalaran induktif
memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara
keseluruhan.
Dalam pendekatan scientific, proses pembelajaran berlangsung alamiah. Hal itu
diwujudkan dalam bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami, bukan transfer
pengetahuan dari guru ke peserta didik. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan sehingga
akan memperoleh hasil yang diinginkan. Proses belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas,
tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Sikap menjadi bagian yang harus dilakukan secara terintegrasi selama proses kegiatan
pembelajaran.
Kompetensi Dasar 3.1.Memahami gerak tari berdasarkan unsur ruang, waktu, dan
tenaga.
Topik /Tema Gerak Tari
Sub Topik/Tema Ruang, tenaga, dan Waktu
Alokasi Waktu 2 x 2 TM
Tahapan
Kegiatan
Pembelajaran
guru melakukan kegiatan pembukaan dengan memberi salam. Maksud
kegiatan ini adalah untuk menggiring konsentrasi peserta didik ke
materi yang akan diajarkan. Disamping itu juga untuk menyiapkan
Kegiatan awal
peserta didik secara fisik dan mental. Secara fisik berarti duduk tenang
supaya lebih mudah konsentrasi, sedangkan secara mental adalah
bagaimana mengarahkan mental peserta didik supaya siap belajar dan
menerima pelajaran.
Kegiatan inti
1.Mengamati Pembelajaran diawali dengan melihat karya tari dari berbagai media,
misalnya video. Pada kegiatan apresiaisi karya tari, guru berusaha
mengajak peserta didik untuk mengamati sajian karya tari yang diputar.
Siswa diminta mengamati sajian karya tari tersebut secara individual
atau berkelompok. Siswa digugah rasa ingin tahunya dengan ditanya
dan diminta untuk memberi komentar pada karya tari tersebut. Guru
juga mengajak peserta didik untuk bersyukur karena negara kita
memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam.
2.Menanya Guru memberikan pertanyaan dan meminta komentar dari peserta
didik tentang karya tari yang baru saja disaksikan.
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. (2007). Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan
PendidikanDasar dan Menengah. Jakarta
Kementerian Pendidikan Nasional. 2013. Kompetensi Dasar SMA /MTs, Jakarta
Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang model Project Based
Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning pada pembelajaran
Seni Budaya
Langkah Kegiatan :
1. Kerjakan secara berpasangan, cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran
2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu
model
3. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model yang Anda pilih
4. Presentasikan hasil rancangan Anda
5. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan
Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based
Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model
yang sesuai.
Sub Topik :
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1x TM
6. Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta
untuk mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatat
masalah-masalah yang muncul. Setelah itu tugas guru adalah merangsang peserta didik untuk
berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru adalah mengarahkan peserta
didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari
mereka.
Memanfaatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. Guru
memberikan penugasan yang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik, antara
lain di sekolah, keluarga dan masyarakat. Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk belajar diluar kelas. Peserta didik diharapkan dapat
memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar
merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka mencapai
penguasaan standar kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran.
Fase 4 Peserta didik dalam kelompok mengembangkan laporan sesuai format yang
Mengembangkan sudah disepakati. Kelompok terpilih mempresentasikan hasil
dan menyajikan (mengomunikasikan). Setiap kelompok diberi waktu 10 menit. Kelompok
hasil karya lain menanggapi hasil presentasi dan guru memberikan umpan balik.
Kegiatan Pendahuluan
Guru melakukan apersepsi tentang pentingnya pengetahuan tentang gerak tari yang dilakukan
sesuai dengan level dan pola lantai dengan pertanyaan mendasar (Start With the Essential
Question)
1) Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk membuat sebuah gerak dengan
menggunakan level dan pola lantai.
2) Guru memberikan tugas proyek yang harus dilakukan siswa secara berkelompok tentang
gerak tari yang dilakukan sesuai dengan level dan pola lantai .
Kegiatan Inti 1. Peserta didik secara berkelompok menentukan proyek yang akan
Menyusun dikerjakan dengan menentukan judul.
Perencanaan 2. Guru menyampaikan kriteria penilaian proyek yang yang akan
Proyek. (Design a dikerjakan oleh peserta didik.
Plan for the 3. Peserta didik secara berkelompok merancang tahapan penyelesaian
Project) proyek yang akan dilakukan (misal membuat gerak tari yang dilakukan
sesuai dengan level dan pola lantai ) Peserta didik menentukan gerak
tari yang akan dilakukan sesuai dengan level dan pola lantai
4. Mengkonsultasi tahapan penyelesaian proyek kepada guru
pembimbing.
Monitoring Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap
(Monitor the aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring
Students and dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
the Progress of Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas
the Project) peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah
rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
Menguji Hasil Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur
(Assess the ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-
Outcome) masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar
dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Mengevaluasi Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan
Pengalaman refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.
(Evaluate the Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada
Experience) tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proyek
Penutup Guru Tanya jawab dengan peserta membuat rangkuman atau kesimpulan
tentang gerak tari yang akan dilakukan sesuai dengan level dan pola lantai
Guru memberikan tugas lanjut untuk memacu kreativitas siswa tentang
pengembangan gerak tari yang akan dilakukan sesuai dengan level dan
pola lantai
Daftar Pustaka.
American Association for the Advancement of Science (1970) "Science A Process Approach" USA :
AAAS / Xerox Corporation.
Helmenstine, A.M. , Ph.D Scientific Method Steps.
http://chemistry.about.com/od/sciencefairprojects/a/Scientific-Method-Steps.htm. last update
Februari 2013
Nuryani_Rustaman, http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195012311979032-
NURYANI_RUSTAMAN/Asesmen_pendidikan_IPA.pdflast update Januari 2013
Indrawati. (2007). Model-model pembelajaran Informasi. Modul PPPPPTK IPA. Bandung PPPPTK IPA
Mc Colum (2009) A scientific approach to
teaching.http://kamccollum.wordpress.com/2009/08/01/a-scientific-approach-to-teaching/last
update Januari 2013
Sudarwan. (2013). Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran. Pusbangprodik
Tim Pengembang. ( 2013) Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Mata Pelajaran budaya.
Pusbangprodik
3. Data collection Mencari informasi tentang bentuk pola lantai dan unsur
(pengumpulan data) pendukung tari (penugasan mencari gambar, artikel, topik dalam
bahasan buku, dsb)
4. Data processing Memilah, Mengelompokkan data/informasi menurut
(pengolahan Data) karakteristiknya
5. Verification (pembuktian) Membuktikan berbagai bentuk pola lantai dan unsur pendukung
tari dalam praksis yang nyata melalui contoh-contoh riil.
6. Generalization (menarik Menyimpulkan jenis pola lantai dan unsur pendukung gerak tari.
kesimpulan/ generalisasi)
Daftar Pustaka
Lembar Kerja
LK-3.2
Format:
Identitas Materi
Kompetensi Dasar : 1. ..………………….................................................................
2…. ………………..............................................................…..
3.........................................................................................
Topik/Materi : ……………………………….....................................................…..
Sub Topik/Sub Materi : ...........................................................................................
1. Instrumen Penilaian Sikap
Indikator: ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
a. Observasi
b. Penilaian Diri
d. Jurnal
a. Tes Tertulis
- Pilihan Ganda
- Uraian
b. Tes Lisan
c. Tes Penugasan
a. Tes Praktik
b. Tes Proyek
- Proyek
- Produk
c. Portofolio
R- 3.2
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) ≤ 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai
Daftar Pustaka
Albanese, M.A. & Mitchell, S.. (1993). Problem BasedLearning: a Review of The Literature on
Outcomes and Implementation Issues. Journal of Academic Medicine
Barrows, H.S. & Tamblyn, R.M.. (1980). Problem BasedLearning: an Approach to Medical Education.
New York: Springer Publishing
Dahlan, M.D. (1990). Model-Model Mengajar . Bandung: Diponegoro. Sugiyono, Prof. Dr. (2008).
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Das Salirawati, 2009, Penerapan Problem Based Learning Sebagai Upaya Meningkatkan
Kemampuan Peserta Didik Dalam Memecahkan Masalah, Makalah
Duch, J. Barbara. (1995). Problems: A Key Factor in PBL. [Online].Tersedia
:http://www.udel.edu/pbl/cte/spr96-phys.html. [21 Juli 2010].
Glazer, Evan. (2001). Problem Based Instruction. In M. Orey (Ed.), Emerging perspectives on
learning, teaching, and technology [Online]. Tersedia:
http://www.coe.uga.edu/epltt/ProblemBasedInstruct.htm.[17 Juni 2005].
Ibrahim, M dan Nur.(2005). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: University Press
Karim, S., et al. (2007).Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
Penguasaan konsep Fisika serta Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dan
Kecakapan Ilmiah.Proposal Hibah Kompetitif UPI 2007. Bandung: Tidak diterbitkan
Major, Claire,H dan Palmer, Betsy. 2001. Assessing the Effectiveness of Problem-Based Learning in
Higher Education: Lessons from the Literature. [Online].Tersedia
:http://www.rapidintellect.com/AE Qweb/mop4spr01.htm [14 Juli 2010]
Melvin L. & Silberman. (1996). Active Learning: 101 Strategies to Teach any Subject. USA: Allyn &
Bacon
Mudjiman, Haris. 2006. Belajar Mandiri, Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS
dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press)
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo
Proyek DUeLike Universitas Indonesia.(2002). Panduan Pelaksanaan Collaborative Learning&
Problem BasedLearning. Depok: UI
Siburian, Jodion. 2010. Model Pembelajaran Sains, Jambi: Universitas Jambi
Sudjana, D. (1982). Model Pembelajaran Pemecahan Masalah. Bandung : Lembaga Penelitian IKIP
Bandung
Yamin, Martinis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran, Jambi: Gaung Persada Press
HO- 3.2
Pada Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Untuk
melengkapi perangkat pembelajaran Seni Budaya dengan suatu model, diperlukan jenis-jenis
penilaian yang sesuai. Pada uraian berikut disajikan beberapa contoh penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan pada pembelajaran Seni Budaya. Anda dapat mengembangkan lagi sesuai dengan
topik dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.
A. Penilaian Sikap
Penilaian pada pembelajaran dengan metode saintifik meliputi penilaian proses, penilaian
produk, dan penilaian sikap. Penilaian pada 3 aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Penilaian sikap, melalui observasi saat peserta didik bekerja kelompok, bekerja individu,
berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi sikap.
b. Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi saat peserta didik bekerja
kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan
lembar observasi kinerja.
c. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum dilakukan dengan tes
tertulis.
Berikut contoh lembar penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dapat digunakan
sebagai acuan penilaian.
PENILAIAN SIKAP
Sikap spiritual
a) Teknik observasi
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek
(v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33
persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena.
Sedangkan skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya
bukan pilihan ganda maupun check list, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di
mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat
negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data
interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik
tertentu yang dimiliki seseorang.
Kriteria penyusunan lembar penilaian diri:
1) Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden
terhadap sesuatu hal.
2) Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
3) Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
4) Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
6) Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
PETUNJUK
Petunjuk Penskoran
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri peserta didik. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki sebagai berikut :
Ya = apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan
Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan.
Melakukan
No Sikap yang diamati Y
Ya tidak
5 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Saya mengikuti praktikum sesuai dengan langkah
yang ditetapkan
7 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8 Saya membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah
Petunjuk Penyekoran
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh nilai skor 6, dan skor maksimal 8 maka nilai akhir
adalah :
Kriteria perolehan nilai sama dapat menggunakan seperti dalam pedoman observasi.
Penilaian Antarpeserta Didik.
Daftar Cek
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap sosial peserta didik lain dalam
kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan
oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan.
Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
Jumlah
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap disiplin
Skala penilaian akan digunakan dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Langkah penilaian
antarpeserta didik diatur sebagai berikut:
1) Guru mata pelajaran menyiapkan instrumen penilaian skala penilaian berupa skala penilaian
(rating scale) sesuai dengan sikap yang akan dinilai dari kompetensi inti spiritual dan sosial.
2) Guru mata pelajaran membagikan instrumen penilaian kepada setiap peserta didik di setiap
kelas.
3) Peserta didik menentukan nomor rangking kedudukan teman-temannya dari urutan nomor
1 (satu) sampai nomor terakhir sesuai dengan jumlah peserta didik di kelas bersangkutan,
kecuali nama dirinya sendiri. Nomor urut 1 (satu) adalah teman yang dianggap paling baik
dalam bersikap dan berperilaku tertentu dan nomor urut terakhir adalah yang dianggap
kurang baik.
4) Penyelenggaraan penilaian antarpeserta didik dilakukan oleh guru mata pelajaran minimal
satu kali dalam satu semester dengan jadwal yang diatur oleh kepala sekolah sehingga
tidak dilakukan serentak dalam satu minggu.
5) Hasil penilaian sikap peserta didik diolah oleh guru dan dilaporkan kepada wali kelas.
6) Wali kelas menggabungkan skor penilaian sikap dengan nilai yang diperoleh dari penilaian
observasi, penilaian diri, dan jurnal.
Contoh Instrumen:
Skor
No Aspek Pengamatan
4 3 2 1
1 Tidak nyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan
2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)
dalam mengerjakan setiap tugas
3 Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu
apa adanya
4 Melaporkan data atau informasi apa adanya
JUMLAH
Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin
d). Jurnal
1) Model Pertama
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
Format:
Jurnal
Tanggal : ………………………….
Kejadian : ………………………….
Guru: penskoran
Petunjuk
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin
……………………………………………………………………….
2) Model Kedua
……………………………………………………………………….
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
a) ……………………………………………………………………….
Tulislah Aspek yang diamati
b) Tulislah identitas peserta didik yang diamati
c) Tulislah tanggal pengamatan.
d) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
e) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang
merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai
dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
f) Tulislah dengan segera kejadian yang diamati
g) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
h) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
PENILAIAN KETRAMPILAN
No Aspek * Skor (1 – 4)
1. Perencanaan:
a. Persiapan
b. Rumusan Judul
2. Pelaksanaan
a. Sistematika Kegiatan
b. Keakuratan Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
3. Laporan Proyek
No Aspek * Skor (1 – 4)
a. Performans
b. Penguasaan
Total Skor
Penilaian
2) Contoh Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan
kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi
digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik
dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan
terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar
meyakini hasil penilaian mereka sendiri.
b. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.
c. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder
di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.
d. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik
sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
e. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta
didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik, sehingga disepakati
estándar yang ditentkan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan
(standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.
g. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi
kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat
“kontrak” seperti perjanjian mengenai jangka waktu penyelesaian.
h. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang
orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan
portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.
Kompetensi Dasar: 4.4 Memperagakan gerak tari berdasarkan level, dan pola
lantai sesuai iringan
Kelas : VII
Skor Prestasi
No Karya peserta didik Ket.
(1 – 4) T BT
4. Dst
Total Skor
T = tuntas
BT = Belum tuntas
dapat dilakukan pada ujian sekolah. Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh
pendidik secara berkelanjutan.
a. Penilaian projek
Penilaianprojekdilakukanolehpendidikuntuktiapakhirbabatau tema pelajaran. Intensitas
pelaksanaannya didasarkan pada tuntutan KD.Berikut ini adalah beberapa langkah yang
harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian proyek.
1) Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta didik.
2) Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang kriteria penilaian.
3) Menyampaikan tugas disampaikan kepada peserta didik.
4) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas yang harus
dikerjakan.
5) Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan proyek.
6) Memonitor pengerjaan proyek peserta didik dan memberikan umpan balik pada setiap
tahapan pengerjaan proyek.
7) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
8) Memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian kompetensi minimal.
9) Mencatat hasil penilaian.
10) Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta didik.
b. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio dilakukan minimal setiap akhir semester.Intensitas pelaksanaan
penilaian didasarkan pada tuntutan KD.Pelaksanaan penilaian portofolio, harus memenuhi
beberapa kriteria berikut.
1) Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan menilainya pada
saatkegiatan tatap muka, tugas terstruktur atau tugas mandiri tidak terstruktur,
disesuaikandengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan kegiatan pembelajaran.
2) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan
atau disepakati bersama dengan peserta didik. Penilaian portofolio oleh peserta
didikbersifat sebagai evaluasi diri.
3) Peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi dirinya.
4) Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang telah ditentukan
5) Memberi umpan balik terhadap karya peserta didik secara berkesinambungan dengan
cara memberi keterangan kelebihan dan kekurangan karya tersebut,
caramemperbaikinya dan diinformasikan kepada peserta didik.
6) Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas), mengumpulkan
danmenyimpan portofolio masing-masing dalam satu map atau folder di rumah masing
masing atau di loker sekolah.
7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, peserta didik
diberikesempatan untuk memperbaikinya.
8) Membuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan dan
penyerahankarya hasil perbaikan kepada guru
9) Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik portofolio dengan
caramenempel di kelas
10) Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map yang telahdiberi
identitas masing-masing peserta didik untuk bahan laporan kepada sekolah danorang
tua peserta didik
11) Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan
pesertadidik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu untuk
bahanlaporan kepada sekolah dan atau orang tua peserta didik .
12) Memberikan nilai akhir
PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Pengertian
Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan merupakan bagian dari penilaian pendidikan.
Dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik yang mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif
setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
Adapaun penilaian pengetahuan dapat diartikan sebagai penilain potensi intelektual yang terdiri
dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi (Anderson & Krathwohl, 2001). Seorang pendidik perlu melakukan penilaian untuk
mengetahui pencapaian kompetensi pengetahuan peserta didik. Penilaian terhadap pengetahuan
peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Kegiatan penilaian
terhadap pengetahuan tersebut dapat juga digunakan sebagai pemetaan kesulitan belajar
peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran. Pedoman penilaian kompetensi pengetahuan
ini dikembangkan sebagai rujukan teknis bagi pendidik untuk melakukan penilaian sebagaimana
dikehendaki dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.
2. Perumusan Indikator dan Contoh Indikator
Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD) yang
merupakan jabaran dari Kompetensi Inti (KI) di setiap mata pelajaran. Penyusunan instrumen
penilaian ditentukan oleh kata kerja operasional yang ada di dalam KD dan indikator pencapaian
kompetensi yang dirumuskan. Kata kerja operasional pada indikator juga dapat digunakan untuk
penentuan item tes (pertanyaan/soal), seperti dicontohkan pada tabel berikut (Morrison, et.al.,
2011):
Daftar Pustaka
Arend, R.I. 2001. Learning to Teach, 5th Ed. Boston: McGraw-Hill Company, Inc.
Baldwin, A.L. 1967. Theories of Child Development. New York: John Wiley & Sons.
rd
Carin, A.A. & Sund, R.B. 1975. Teaching Science trough Discovery, 3 Ed. Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.
Carin, A.A. 1993. Teaching Science Through Discovery. ( 7th. ed. ) New York: Maxwell Macmillan
International.
Muller, U., Carpendale, J.I.M., Smith, L. 2009. The Cambridge Companion to PIAGET. Cambridge
University Press.
Nur, M. 1998. Teori-teori Perkembangan. Surabaya: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Nur, M. & Wikandari, P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Peserta didik Dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Surabaya :
Universitas Negeri Surabaya University Press.
Osborne, R.J. & Wittrock, M.C. 1985. Learning Science: A Generative Process, Science Education, 64,
4: 489-503.
Sund, R.B. & Trowbridge, L.W. 1973. Teaching Science by Inquiry in the Secondary School, 3rd Ed.
Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.
Sutherland, P. 1992. Cognitive Development Today: Piaget and his Critics. London: Paul Chapman
Publishing Ltd.
LK- 3.3
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi : Melaporkani hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil
belajar.
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil penilaian proses dan hasil
belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen Penilaian Hasil Belajar
SMA
2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang meliputi penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata pelajaran Seni Budaya selama satu semester
3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya
4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi
5. Masukkan kedalam format rapor
R-3.3
Rubrik pengolahan nilai seni budaya untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan
peserta pelatihan dalam pengolahan nilai rapor.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.3
2. Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai rapor yang dibuat peserta pelatihan
HO 3.3
Standar Penilaian Pendidikan pun menyebutkan bahwa laporan hasil penilaian oleh
pendidik berbentuk:
1. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan
serta keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.
2. Deskripsi sikap diberikanuntuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
3. Penilaian oleh masing-masing pendidik secara keseluruhan dilaporkan kepada orang tua/wali
peserta didik dalam bentuk Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik.
Pengembangan Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik pada dasarnya merupakan
wewenang sekolah yang dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Namun
demikian, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar memandang perlu disusunnya Buku
Panduan Pengisian Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik dan Model Laporan
Pencapaian kompetensi Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama untuk membantu sekolah
mengembangkan Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik.
Buku Petunjuk Teknis Pengisian Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik dan Model
Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik SMA diharapkan dapat membantu sekolah
dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengembangkan format Laporan Pencapaian
kompetensi Peserta Didik sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
sudah disusun sekolah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 66 Tahun 2013 Bab II, Bagian E poin e nomor
1) dan 2) menyatakan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas laporan hasil penilaian oleh pendidik yang berbentuk:
2. Deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
Penilaian oleh pendidik dilaksanakan secara berkesinambungan (terus- menerus) untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi
peserta didik, dasar memperbaiki proses pembelajaran, dan bahan penyusunan laporan
kemajuan pencapaian kompetensi peserta didik.
LAPORAN
NISN:
Nomor Induk _________________
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN
NIS/NSS/NDS : ___________________________________
___________________________________
Kelurahan : ___________________________________
Kecamatan : ___________________________________
Kota/Kabupaten :___________________________________
Provinsi : ___________________________________
Website : ___________________________________
E-mail : ___________________________________
PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Buku Laporan Hasil Pencapaian kompetensi ini dipergunakan selama peserta didik mengikuti
pelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMA ).
2. Apabila peserta didik pindah sekolah, buku Laporan Hasil Pencapaian kompetensi dibawa oleh
peserta didik yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagai bukti pencapaian kompetensi.
3. Apabila buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi peserta didik yang bersangkutan hilang,
dapat diganti dengan buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Pengganti dan diisi dengan
nilai-nilai yang dikutip dari Buku Induk Sekolah asal peserta didik dan disahkan oleh Kepala
Sekolah yang bersangkutan.
4. Buku Laporan Hasil Pencapaian kompetensi peserta didik ini harus dilengkapi dengan pas foto
ukuran 3 x 4 cm, dan pengisiannya dilakukan oleh wali kelas.
Di kelas : ....................................................
a. Ayah : ....................................................
b. Ibu : ....................................................
b. Ibu : ....................................................
Kepala Sekolah,
Pas Foto
3x4
NIP
CAPAIAN
Kelompok A
1 Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2
Kesehatan
3 Prakarya
Ketidakhadiran
______________________
NIP ......................................
DESKRIPSI
Kelompok A
Kelompok B
Pengetahuan
1 Seni Budaya
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pendidikan Jasmani, Pengetahuan
2
Olah Raga, dan Kesehatan Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
3 Prakarya
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Mengetahui: ............., .........................20.......
________________________ _________________________
NIP............................................
CAPAIAN
Kelompok A
1 Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah Raga,
2
dan Kesehatan
3 Prakarya
3. .............
Ketidakhadiran
________________________
NIP ......................................
DESKRIPSI
Kelompok A
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
7 Bahasa Inggris
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Kelompok B
Pengetahuan
1 Seni Budaya
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pendidikan Jasmani, Pengetahuan
2
Olah Raga, dan Kesehatan Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
3 Prakarya
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Keputusan:
_________________, _____________20__
Kepala SMP
______________________________
_____________________________
NIP
KELUAR
__________, ___________
Kepala Sekolah,
NIP
Orang Tua/Wali,
__________, ___________
Kepala Sekolah,
NIP
Orang Tua/Wali,
__________, ___________
Kepala Sekolah,
NIP
Orang Tua/Wali,
NO. MASUK
_________________
3 Nama Sekolah
a. Tanggal _________________
b. Di Kelas
_________________ NIP
Tahun Pelajaran
5
a. Tanggal _________________
b. Di Kelas
_________________
Tahun Pelajaran
5 _________________ NIP
a. Tanggal _________________
b. Di Kelas
_________________
Tahun Pelajaran
5 _________________ NIP.
1 Kurikuler _________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
A 4 4 SB
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33 B
B 3 3
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33 C
C 2 2
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33 K
D 1 1
Penilaian yang dilakukan untuk mengisi laporan pencapaian kompetensi ada 3 (tiga) macam,
yaitu:
g. Penilaian Kompetensi pengetahuan dapat menggunakan rentang nilai seperti pada tabel
2 untuk membantu guru dalam menentukan nilai.
Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Agama dan Budi pekerti sebagai
berikut:
NH = 70,
NUTS = 60,
NUAS = 80
Nilai Rapor = {(2x70)+(1x60)+(1x80)} : 4
= (140+60+80) : 4
= 280: 4
Nilai Rapor = 70
Nilai Konversi = (70 :100) x 4 = 2,8 = Baik
Deskripsi = sudah menguasai seluruh kompetensi denganbaik namun masih perlu
peningkatan dalam .... ( dilihat dari Nilai Harian yang kurang baik atau pengamatan
dalam penilaian proses ).
2. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik).
b. Penilaian Keterampilandiperoleh melalui penilaian kinerja yang terdiri atas:
1) NilaiPraktik
2) Nilai Portofolio
3) Nilai Proyek
c. Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD.
d. Penentuan Nilaiuntuk Kompetensi Keterampilanmenggunakan rentang nilai seperti
penilaian Pengetahuan pada tabel 2
e. Penghitungan Nilai Kompetensi Keterampilan adalah dengan cara:
1) Menetapkan pembobotan dan rumus penghitungan
2) Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
3) Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan
karakteristik sekolah dan peserta didik.
4) Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar dari pada Nilai Portofolio dan
Proyek karena lebih mencerminkan proses perkembangan pencapaian kompetensi
peserta didik.
Jumlah Nilai (Praktik, Portofolio, Projek)x 4
6) Contoh Penghitungan
Pembobotan 2 : 1 : 1 untuk Nilai Praktik : Nilai Portofolio : Nilai Proyek (jumlah
perbandingan pembobotan = 4
Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Agama dan Budi pekerti sebagai
berikut :
Nilai Praktik = 80
Nilai Portofolio = 75
Nilai Proyek = 80
Nilai Rapor = (2x800 + (1x75) + (1x80) X 4
400
= (160+75+80) X 4
400
Nilai Rapor = (315:400) X 4
Nilai Konversi = 3,15 = B+
Deskripsi = sudah baik dalam mengerjakan praktik dan proyek,
namun masih perlu ditingkatkan kedisiplinan merapikan tugas- tugas dalam satu
portofolio.
Penilaian Sikap
a. Penilaian Sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)
b. Penilaian Sikapdiperoleh menggunakan instrumen:
1) Penilaian observasi
2) Penilaian diri sendiri
3) Penilaian antar peserta didik
4) Jurnal catatan guru
c. Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap tertentu pada
sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD)
d. Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1danKI-2) menggunakan nilai Kualitatif
seperti pada tabel 3 sebagai berikut:
1 Buku laporan pencapaian kompetensidiisi dengan tulisan yang rapi dan jelas.
2 Nama peserta didik di halaman judul, data Satuan Pendidikan di lembar 1, dan peserta didik
siswa di lembar 2 ditulis menggunakan huruf kapital yang jelas dan rapi.
3 Lembar 2 yang berisi data peserta didik, dilengkapi dengan foto peserta didik terbaru
berukuran 3 x 4.
4 Lembar CAPAIAN kompetensi semester 1 diisi dengan:
a. Identitas Satuan Pendidikan dan identitas peserta didik.
b. Pada kolom Pengetahuan dan Keterampilan didisi dengan perolehan nilai dari tiap guru
mata pelajaran yang berupa angka Predikat D sd A.
seperti pada Tabel2
c. Untuk kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI1 dan KI2), dalam kolom Mapel diisi dengan
predikat seperti pada Tabel 3
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
d. Untuk kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI1 dan KI2) antarmapel diisi dengan deskripsi
kesimpulan dari sikap peserta didik secara keseluruhan dalam mata pelajaran. Kesimpulan
tersebut diperoleh melalui koordinasi bersama dengan guru mata pelajaran pada kelas yang
sama (lihat contoh dalam lampiran).
CONTOH PENGISIAN
CAPAIAN
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan A A- SB
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila B+ B
2 A-
dan Kewarganegaraan
Faris menunjukkan
3 Bahasa Indonesia A A SB sikap konsisten dan
4 Matematika A- B B sungguh-sungguh
5 Ilmu Pengetahuan Alam B+ B+ B dalam menerapkan
sikap spiritual, jujur ,
6 Ilmu Pengetahuan Sosial B B B
dan kerjasama,
terutama dalam
7 Bahasa Inggris A- A- SB mapel Pendidikan
Kelompok B Agama dan Budi
pekerti, Bahasa
1 Seni Budaya B+ B+ B Indonesia dan
bahasa Inggris.
Pendidikan
2 Jasmani,Olah Raga,dan
Kesehatan A A SB
3 Prakarya B- C B
Contoh :
f. Kolom ketidakhadiran diisi dengan rekap kehadiran peserta didik (sakit, izin, dan tanpa
keterangan) .
Contoh:
Ketidakhadiran
Sakit : 1 hari
Izin : - hari
Tanpa Keterangan : - hari
Kelompok A.
Kelompok B
6 Teknik pegisian lembar penilaian laporan pencapaian kompetensi semester 2 (dua) sama
dengan teknik pengisian lembar penilaian laporan pencapaian kompetensi semester 1 (satu).
7 Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh Satuan Pendidikan, dengan ketentuan minimal
sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
b. Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal sama dengan KKM.
c. Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik.
d. Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada tiga mata pelajaran.
e. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari jumlah hari efektif.
8. Keterangan pindah/keluar Satuan Pendidikan diisi dengan:
a. Tanggal ditetapkannya keluar dari Satuan Pendidikan.
b. kelas yang ditinggalkan pada saat keluar dari Satuan Pendidikan.
c. Alasan keluar dari Satuan Pendidikan.
d. Tanggal penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda tangan kepala
sekolah dibubuhi stempel.
e. Pengesahan kepindahan keluar Satuan Pendidikan dikuatkan dengan tanda tangan orang
tua/wali peserta didik.
9. Keterangan pindah/masuk satuan pendidikan diisi dengan :
a. Nama peserta didik yang masuk ditulis dengan huruf kapital.
b. Identitas peserta didik ditulis apabila pindah masuk ke sekolah baru (mutasi dari luar ke
dalam Satuan Pendidikan).
c. Tanggal penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda tangan kepala
sekolah dibubuhi stempel.
d. Pengesahan kepindahan keluar Satuan Pendidikan dikuatkan dengan tanda tangan orang
tua/wali peserta didik.
Salah satu parameter utama keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 adalah tercapainya
efektivitas pembelajaran, yaitu dengan dicapainya tujuan pembelajaran oleh peserta didik secara
optimal sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran tersebut diperlukan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik.
Melalui pedoman ini diharapkan para pendidik dapat menguasai penilaian pencapaian kompetensi
peserta didik, baik konsep, pengembangan dan penerapannya sesuai mata pelajarannya. Pendidik
yang baik tidak akan pernah berhenti belajar guna meningkatkan kompetensi dan performansinya.
Semoga, para pendidik diberi kemudahan dalam memahami pedoman ini dan menerapkannya
untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan penilaian. Pada akhirnya, peserta didik dapat
memahami materi pelajaran secara bermakna, luas dan mendalam serta dapat menerapkannya
pada berbagai konteks kehidupan sesuai dengan semangat Kurikulum 2013. Dengan demikian,
upaya peningkatan mutu pendidikan yang berkeadilan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001. A Taxonomy For Learning, Teaching and Assessing. New York:
Longman.
Anderson, L.W., Krathwohl, D.R., Airasian, P.W., Cruikshank, K.A., Mayer, R.E., Pintrich, P.R., Raths, J.,
Wittrock, M.C. (2000). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A revision of
Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Pearson, Allyn & Bacon.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (2013). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta
Binkley, M., Erstad, O., Herman, J., et.al. 2010. Assesment and Teaching of 21st Century Skill.
Melbourne: The University of Melbourne Press.
Charles, Randall, Lester, Frank and O'Daffer, Phares. 1991. How to Evaluate Progress in Problem
Solving. Reston, VA: National Council of Teachers of Mathematics, 1987. In Stenmark, Jean,
Mathematics Assessment: Myths, Models, Good Questions and Practical Suggestions. Reston,
VA: National Council of Teachers of Mathematics.
Daniel J. Mueller (1992). Mengukur Sikap Sosial Pegangan Untuk Peneliti dan Praktisi. Bumi Aksara.
Jakarta.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1996). Performance Assessment Resource Kit. Camberwell,
Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1996). Portfolios Assessment Resource Kit. Camberwell,
Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1998). Product Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne:
The Australian Council for Educational Research Ltd.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1999). Paper amd Pen Assessment Resource Kit. Camberwell,
Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
Gronlund, E. Norman. (1982). Constructing Achievement Tests. London: Prentice Hall.
Hamzah B. Uno dan Satria Koni.(2012). Assessment Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.
Linn, R.L., dan Gronlund, N.E. (1995). Measurement and Assessment in Teaching. New Jersey:
Prentice Hall.
Morrison, G.R., Ross, S.M., Kalman, H.K., kemp, J.E. Kemp. 2011. Designing Effective Instruction, Sixth
Edition. New York: John Wiley&Sons, INC.
Paul, Richard & Linda Elder. 2007. Critical Thinking Competency Standards, Principles, Performance
Indicators, and Outcomes With a Critical Thinking Master Rubric, The Foundation for Critical
Thinking. Foundation for Critical Thinking Press. www.criticalthinking.org
MATERI PELATIHAN 4
PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
4.1 ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN
4.2 PENYUSUNAN RPP
4.3 PEER TEACHING
Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan dan model yang
sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi pada pembelajaran. Untuk
memenuhi hal tersebut guru harus berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai
pelaksanaannya. Pada pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan tujuan
agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP, dan praktik pembelajaran ( peer-teaching)
Indikator
1. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.
2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
3. Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan pendekatan saintifik
4. Menelaah RPP sesuai dengan kriteria
5. Melaksanakan peer teaching yang menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian autentik
menggunakan RPP yang telah disusun.
6. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain
Langkah Kegiatan
1. Analisis Video
Mengamati Kerja
tayangan video kelompok
pembelajaran Penyimpulan
mengidentifika Presentasi hasil
hasil diskusi
si aspek aspek diskusi analisis
kelompok dan
kegiatan tayangan video
rangkuman hasil
pembelajaran
pada video
2. Penyusunan RPP
Mendiskusikan
rambu-rambu Telaah RPP hasil Presentasi RPP
penyusunan Kerja Kelompok kerja kelompok lain yang telah
RPP yang sesuai menyusun RPP dan merevisi RPP direvisi dan
standar Proses untuk satu KD berdasarkan hasil Penyimpulan
telaah hasil diskusi
3. Peer Teaching
Mengidentifikasi
aspek aspek
Mempraktikkan
Diskusi tentang kegiatan
pembelajaran Penyimpulan
instrumen pembelajaran pada
sesuai dengan hasil diskusi dan
penilaian peer teaching
RPP yang telah rangkuman hasil
pelaksanaan Melakukan refleksi
disusun melalui peer teaching
pembelajaran terhadap
peer teaching
pelaksanaan peer
teaching
Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1. Berilah penjelasan singkat tentang video pembelajaran yang akan ditayangkan
2. Berilah waktu bagi peserta untuk mengamati RPP yang dipakai dalam video pembelajaran
3. Diskusikanlah secara singkat setiap aspek pembelajaran yang harus diamati dalam video
4. Tayangkanlah video pembelajaran yang telah disiapkan
5. Pandulah peserta untuk mediskusikan hasil pengamatan dan analisis mereka atas video
pembelajaran yang telah ditayangkan
6. Kumpulkan hasil diskusi kelompok dan berikan nilai sesuai rubrik yang tersedia
Untuk Peserta
1. Pelajari RPP yang dipakai untuk pembelajaran dalam video
2. Amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model
dalam video
3. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan kesesuaian dan
ketersediaan setiap aspek
4. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
5. Diskusikan dalam kelompok hasil pengamatan Anda berkaitan dengan kesesuaian RPP dengan
pembelajaran yang disajikan pada video
6. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan Peer-teaching
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti
dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaatdan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari, denganmemberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional
dan internasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan
penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang
pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi
mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh
aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk
melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini
memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan.
Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan
untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).
Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual
maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah (project based learning), problem based learning,
cooperative learning, CTL.
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari
keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga
penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang
menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning),
pendekatan progresif, pendekatan apprentice.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individualmaupun kelompok melakukan
refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun
kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Prinsip-prinsip pembelajaran yang diuraikan di atas merupakan prinsip secara umum, berlaku
untuk semua mata pelajaran.
LK-4.3
PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Peer-teaching)
PETUNJUK
Kompetensi : Mampu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan peer-teaching, peserta mampu melaksanakan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai
Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1. Jelaskanlah strategi kegiatan peer-teaching yang meliputi:
a. Penentuan 5 orang guru model pada peer teaching
b. Penentuan durasi waktu setiap peer-teaching yaitu 60 menit untuk persiapan (skenario
pembelajaran) dan pelaksanaan
c. Peserta lain yang bukan guru model bertugas sebagai pengamat dan mengisi Format
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
d. Kegiatan diskusi untuk merelfeksi setiap sesi peer-teaching pada setiap aspek
pelaksanaan pembelajaran dalam format penilaian
2. Memandu kegiatan peer-teaching dan diskusi refleksi
3. Mengumpulkan format penilaian pelaksanaan pembelajaran yang telah diisi oleh peserta
Untuk Peserta
1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat memahami setiap aspek
yang dinilai
2. Pelajari RPP yang akan ditampilkan oleh guru model
3. Amatilah secara seksama proses pelakasaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model
4. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian Anda terhadap
penyajian pembelajaran
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaranpeserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiappendidik pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secaralengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secarainteraktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasipeserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yangcukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai denganbakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis pesertadidik.RPP
disusun berdasarkanKD atau subtopik yang dilaksanakandalamsatu kali pertemuan atau lebih
( Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013).
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
HO- 4.2.2
Contoh RPP 1 untuk didiskusikan.
Kompetensi Dasar
1.1. Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan
2.1. Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi
tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat
dan lainnya
2.2. Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha
Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat:
• Mencari informasi tentang jenis musik yang berkembang
• Melihat video atau mendengarkan lagu yang berkembang saat ini
• Menyimak contoh beberapa lagu populer
• Berdiskusi secara kelompok tentang perkembangan musik yang populer di
masyarakat
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan siswa dapat:
• Membaca notasi lagu
• Memainkan atau menyanyikan lagu yang populer di masyarakat
• Membuat laporan tertulis
• Mempresentasikan hasil praktik
Materi Pembelajaran
Fakta
• Lagu yang berkembang saat ini.
• Cara mempopulerkan lagu.
Konsep
• Aransemen lagu
• Rekaman lagu
Prinsip
• Menentukan aransemen lagu sesuai kemampuan siswa secara individu atau kelompok
• Penggunaan alat musik disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Prosedural
• Membuat aransemen dengan menggunakan alat musik disesuaikan dengan fasilitas
yang tersedia
METODE PEMBELAJARAN
• Demonstrasi dan Eksperimen
• Dikusi kelompok
• Presentasi
• Penugasan
ALAT/MEDIA/BAHAN
• Alat : alat musik, tape recorder/CD
• Bahan ajar : buku teori musik dan aransemen
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Mengamati
Mencoba
Siswa membaca notasi musik
Siswa menyimak syair
Mengasosiasi
Penutup
Pertemuan Kedua
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
Mencoba
Kelompok diminta untuk mempraktikkan menyanyikna lagu yang
dipilih
Setiap kelompok diberikan masalah sehari-hari tentang musik populer
Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah aransemen lagu 60 menit
Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan kemampuan
menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah dan
keterampilan mencoba karya musik
Mengasosiasi
Mengomunikasikan
15 menit
Bersama siswa menyimpulkan musik populer
Memberikan tugas baca lembar kerja praktik yang akan datang
Melaksanakan postes
Pertemuan Ketiga
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Mengamati
Menanya
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
aransemen lagu
Menyimak contoh beberapa contoh aransemen lagu
100 menit
Mencoba
Mengasosiasi
Mengomunikasikan
Dua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan
pemahaman dan/atau mengklarifikasi tentang musik populer
Setiap siswa menyiapkan laporan dengan perbaikan dan
penyempurnaan berdasarkan hasil diskusi
Siswa menyerahkan laporan tertulis.
Guru menilai keterampilan menyaji dan menalar, serta kesantuan
dan kemampuan berkomunikasi
Penutup
kelompok
Memberikan tugas presentasi menyanyi dan mengikuti tes tertulis
(Ulangan harian) pada pertemuan yang akan datang
Pertemuan Keempat
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Mengomunikasikan
Dua orang siswa dari kelompok berbeda yang dipilih secara acak
diminta untuk mempresentasikan tugasnya 60 menit
Siswa lain dari kelompok berbeda bertanya dan menanggapi
presentasi
Satu siswa diminta menyampaikan refleksi pengalaman membuat
aransemen dan menampilkan hasil aransemen
Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta komunikasi
Penutup
Penilaian
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi
kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil
dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada
aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama
pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada
kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
.................................. ..................................
NIP. NIP.
LAMPIRAN
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi
1. Sari Edika 4 4 3 4 3 3 21
2.
3.
4.
5.
b. Tugas
1. Lengkapi tabel berikut ini dengan memasukan berbagai alat yang diperlukan.
No. Judul lagu Artis Nada dasar Bentuk
1. Cinta sejati BCL D minor duet
2.
3.
4.
5.
Alat:
a. Alat musik (gitar, kibor, dll)
b. Tape recorder
c. CD/VCD
Teknik
a. Aransemen vokal
b. Iringan gitar/kibor
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
Sumber/Referensi
Buku Pegangan Kurikulum 2013
Buku teknik aransemen
PETUNJUK
Kompetensi: Mampu mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan Standar
Proses
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan telaah RPP, peserta mampu mengembangkan RPP menggunakan
pendekatan saintifik dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP
Langkah Kegiatan:
Untuk Fasilitator
1. Mintalah peserta agar saling menukar RPP yang telah dihasilkan secara berkelompok
untuk ditelaah dan mencermati format telaah RPP yang tersedia.
2. Diskusikanlah secara singkat setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam format
tersebut!
3. Instruksikan kepada pesertauntuk mendiskusikan dan mengisi format sesuai dengan
RPP yang ditelaah dalam waktu yang telah ditentukan!
4. Pandulah peserta untuk mendiskusikan lebih lanjut dengan memberikan klarifikasi
Untuk Peserta
1. Pelajari dan diskusikan setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam format yang tersedia
2. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP
3. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP
4. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada
kolom yang tersedia
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : SENI BUDAYA (Musik)
Kelas/Semester : X/Satu
Peminatan : Wajib B
Materi Pokok : Jenis lagu
Alokasi Waktu : 4 X 2 Jp
Kompetensi Inti
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
8. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
1.2. Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap seni musik
sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
a. Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui
aktivitas berkesenian
b. Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan
pembuatnya
Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat:
• Menjelaskan pengertian musik
• Menjelaskan simbol dalam musik
• mengidentifikasi jenis musik
Materi Pembelajaran
Fakta
• Lagu yang berkembang saat ini.
• Cara mengenalkan lagu.
Konsep
• Pengertian musik
• Pengertian Genre musik
• Pengertian simbol dalam musik
• Nilai estetik dan fungsi musik
• Notasi lagu
Prinsip
• menyanyikan laguberdasarkan simbol, jenis, nilai estetis
Prosedural
• Menyanyikan lagu berdasarkan genre
Pendekatan saintific, PBL
METODE PEMBELAJARAN
• Demonstrasi dan penugasan
• Dikusi kelompok
ALAT/MEDIA/SUMBER BELAJAR
• Alat : alat musik, tape recorder/CD/DVD/VCD
• Sumber belajar: kementrian Pendidikan ddan kebudayaan 2014. Seni Budaya
SMA/MAK/SMK kls X, buku teori musik, buku lagu
Pendahuluan
Apersepsi (Guru bertanya “apakah siswa sudah pernah mendengar
istilah musik pop)
Orientasi (Guru memperdengarkan laguatau video) 15 menit
Motivasi (Memberi contoh tentang manfaat mempelajari musik)
Pemberian Acuan :
(Garis besar materi tentang “musik pop”)
Pembentukan Kelompok diskusi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa menyimak pendapat dari beberapa sumber tentang pengertian
“musik pop”
Siswa menyimak berbagai fungsi musik
Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya
Siswa bertanya jawabmengenai simbol, genre, nilai estetik dan fungsi
musik populer dan karakternya
Guru bertanya tentang video/rekaman lagu yang ditampilkan
Guru bertanya tentang pendapat dari berbagai sumber tentang
pengertian “musik pop”
Guru bertanya tentang fungsi musik pop
Mencoba
Siswa membaca notasi musik
60 menit
Siswa menyimak syair
Mengasosiasi
Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 5
orang
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para ahli
mengenai pengertianmusik pop
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para ahli
mengenai simbol musik pop
Siswa dalam kelompok diminta membedakan nilai estetik musik pop
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai musik pop
(setiap kelompok berbeda pembahasan)
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai fungsi musik
pop (setiap kelompok berbeda pembahasan)
Mengkomunikasikan
Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan
membimbing/menilai keterampilan menganalisis, menggunakan teori
dan menyimpulkan data, serta menilai kemampuan siswa memahami
Penutup
Bersama siswa menyimpulkanpengertian, simbol, nilai-nilai estetik
dan fungsimusik pop 15 menit
Memberikan tugas mengidetifikasi beberapa contoh lagu yang ada
dewasa ini
membuat laporan tertulis tentang pengertian, simbol , nilai estetik
dan fungsi musik pop
Pertemuan Kedua
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
Apersepsi pertemuan ke 1 tentang pengertian, simbol, nilai estetik,
dan fungsi musik pop 15 menit
Menagih dan mengingatkan tugas tertulis tentang pengertian, simbol,
nilai estetik dan fungsi musik pop
Menyampaikan tujuan pembelajaran
menggali pemahaman siswatentang perkembangan musikpop
Kegiatan Inti
Mengamati dan Menanya
Dua orang siswa dari kelompok berbeda diminta untuk memaparkan
hasil tugas tertulistentang musik pop
Mencoba
Mengasosiasi
Kelompok mendiskusikan hasil
.perkembangan musik pop
Guru menilai keterampilan mendiskusikan kegiatan dan
menalarperkembangan musik pop
Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi pemecahan masalah
Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
Penutup 15 menit
Bersama siswa menyimpulkan perkembanganmusik populer
Pertemuan Ketiga
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
Apersepsi pertemuan ke 2 tentang perkembangan musik pop 20 menit
Menagih dan mengingatkan tugas pemilihan lagu pop yang akan
dinyanyikan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa contoh beberapa lagu pop dan partiturnya
Menanya
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
contoh beberapa lagu pop
Menyimak contoh beberapa lagu pop
Mencoba
masing-masing kelompokterdiri dari 5 orang siswa
SiswaMasing-masing kelompok berlatih laguyang dipilihsesuai langkah
kerja dalam lembar kerja.
Guru menanggapi hasil latihan menyanyikan lagu pop yang dipilih 100 menit
siswa
Mengasosiasi
Kelompok menyanyikanlagu, secara bergantian
Siswa menilaipenampilan kelompok yang
Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab siswa dalam kerja
kelompok
Mengkomunikasikan
Dua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan
pemahaman dan/atau mengklarifikasi tentang musik populer
Setiap siswa menyiapkan laporan dengan perbaikan dan
penyempurnaan berdasarkan hasil diskusi
Siswa menyerahkan laporan tertulis.
Guru menilai keterampilan menyaji dan menalar, serta kesantuan
dan kemampuan berkomunikasi
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan kembali hasil praktik dan mengingatkan
15 menit
pentingnya kecermatan, ketelitian, keuletan, dan kejujuran dalam
memperoleh, menyajikan, mengolah, dan menganalisis data, serta
Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 190
SMA/SMK [Type the document title]
Pertemuan Keempat
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
Apersepsi pertemuan ke 3 tentang contoh dan notasi lagu pop yang
dipilih 15 menit
mengingatkan dalam membaca notasilagu pop yang akan dinyanyikan
Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui presentasi
Kegiatan Inti
Mengomunikasikan
Dua orang siswa dari kelompok berbeda yang dipilih secara acak
diminta untuk menyanyikan lagu sesuai dengan notasilagu yang
dipilih
60 menit
Guru bertanya dan menanggapi presentasi penampilan siswa serta
menyampaikan ketepatan membaca notasi lagu pop yang dipilih
Satu siswa diminta menyampaikan refleksi pengalamanmenyanyikan
lagu pop dan menampilkan cara membaca notasi
Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta komunikasi
Penutup
Siswa melaksanakan tes tertulis ulangan harian
15 menit
Memberikan tugas mengidentifikasi lagu pop membuat aransemen
lagu lain yang populer atau lagu daerah.
Penilaian
4. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi
kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil
dilakukan melalui tes tertulis.
5. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada
aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama
pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada
kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
6. Contoh Instrumen (Terlampir)
LAMPIRAN
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi
6. Sari Edika 4 4 3 4 3 3 21
7.
8.
9.
10.
b. Tugas
2. Lengkapi tabel berikut ini dengan memasukan berbagai alat yang diperlukan.
No. Judul lagu Artis Nada dasar Bentuk
1. Cinta sejati BCL D minor kelompok
2.
3.
4.
Alat:
a. Tape recorder
b. CD/VCD
Teknik
a. vokal
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
.
Sumber/Referensi
Buku Pegangan Kurikulum 2013
Buku teori musik
A.Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
1.1. Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya
seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2.1. Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui
aktivitas berkesenian
2.2.Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan
pembuatnya
2.3. Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan
sesama,menghargai karya seni dan pembuatnya
3.1. Menganalisis bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa dua
dimensi
Mengidentifikasi jenis alat dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
Mengklasifikasi jenis bahan dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
Mempergunakan alat dan bahan dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
3.2. Mengevaluasi karya seni rupa berdasarkan jenis, simbol, fungsi, teknik dan nilai
estetisnya
mengidentifikasi jenis karya seni rupa dua dimensi
mengungkapkan makna symbol karya seni rupa dua dimensi
menjelaskan fungsi karya seni rupa dua dimensi
mendeskripsikan teknik karya seni rupa dua dimensi
mendeskripsikan nilai estetis pada karya seni rupa dua dimensi
4.1. Membuat karya seni rupa dua dimensi hasil modifikasi
menyiapkan dan memilih alat dan bahan dalam proses berkarya seni rupa dua
dimensi hasil modifikasi
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I
1. Mengidentifikasi jenis alat dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
2. Mengklasifikasi jenis bahan dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
3. membedakan sifat bahan dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
4. Mempergunakan alat dan bahan dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
Pertemuan II
...............................................................................................
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan I
1. Pengertian karya seni rupa dua dimensi
2. Jenis bahan, alat/media, teknik dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
3. Berkarya seni rupa dua dimensi berdasarkan jenis, simbol, fungsi, teknik dan nilai estetis
yang dihasilkan dari modifikasi.
Pertemuan II
...............................................................................................
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Saintifik
2. Pendekatan PBL
3. Pendekatan Inkuiri
1. Pertemuan Kesatu:
Mengamati :
Siswa melihat tayangan karya seni rupa dua dimensi melalui media ( Cetak gambar/
foto, PPT, Tayangan Video karya seni rupa dua dimensi)
Mengamati bahan, alat/media, teknik dan proses dalam berkarya seni rupa dua
dimensi melalui ( Cetak gambar/ foto, PPT, Tayangan Video karya seni rupa dua
dimensi)
Mengamati gambar/foto karya seni rupa dua dimensi berdasakan jenis, simbol,
fungsi, teknik dan nilai estetisnya.
Menanyakan :
Menanyakan tentang pengertian seni rupa dua dimensi dan ciri - cirinya
Menanyakan bahan, media, teknik dan proses dalam berkarya seni rupa dua
dimensi
Menanyakan karya seni rupa dua dimensi berdasarkan jenis,simbol,fungsi,teknik
dan nilai estetis dalam karya seni rupa dua dimensi
Menanyakan langkah-langkah membuat karya seni rupa dua dimensi
Mengumpulkan Informasi :
Mengumpulkan informasi tentang pengertian seni rupa dua dimensi dan ciri -
cirinya
Mengumpulkan informasi tentang bahan, media, teknik dan proses dalam berkarya
seni rupa dua dimensi
Mengumpulkan informasi tentang jenis,simbol,fungsi,teknik dan nilai estetis dalam
karya seni rupa dua dimensi
Mengasosiasi :
Membandingkan hasil diskusi kelompok dengan kelompok lainnya , mengenai
pengertian senii rupa dua dimensi, ciri - cirinya, bahan, media, teknik dan prosesb
berkarya, jenis,simbol,fungsi,teknik dan nilai estetis dalam karya seni rupa dua
dimensi
Mengkomunikasikan:
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Membuat hasil simpulan diskusi kelompok dalam bentuk laporan sebagai wujud
pertanggung jawabkan secara tulisan mengenai karya seni rupa dua dimensi.
I. Penilaian
Untuk melihat pencapaian kompetensi Pengetahuan dilakukan dengan Tes Essay,butir –butir soal
soal berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Sedangkan penilaian sikap spiritual, sosial, proses
diskusi dan presentasi menggunakan format Lampiran 1A, 1B, 2A,2B dan 2C
SOAL
Petunjuk mengerjakan soal Tes tertulis: Jawablah setiap pertanyaan dengan ringkas, tepat dan
benar, jawab dan tulis soal yang sdr anggap paling mudah terlebih dahulu.
1. Tuliskan dengan singkat pembagian karya seni rupa berdasarkan dimensi ( matra ) dan ciri-cirinya.
2. Tulis dan deskripsikan karya seni rupa dua dimensi berdasarkan bahan, media teknik, dan proses
berkarya jenis,simbol, fungsi, dan nilai estetis yang digunakan dalam proses berkarya sesuai
dengan topik pembahasan kelompok saudara
3. Tulis dan deskripsikan karya seni rupa dua dimensi berdasarkan jenis, simbol, fungsi, teknik dan
nilai estetis
KUNCI JAWABAN:
1………………………
2………………………
3………………………
LAMPIRAN 1: A
(LEMBAR OBSERVASI)
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik
Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:
C. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas :…
Semester :…
Tahun Pelajaran : ...
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...
Butir Nilai : Bersyukur
Indikator Sikap :
1. Bersemangat dalam melaksanakan setiap kegiatan pada pembelajaran Seni Rupa.
2. Serius dalam melaksanakan setiap kegiatan pada pembelajaran Seni Rupa.
_______________________________
NIP.
LAMPIRAN 1: B
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Penilaian Diri.
2. Instrumen ini diisi oleh PESERTA DIDIK untuk menilai dirinya sendiri.
B. Petunjuk Pengisian
1. Berdasarkan perilaku kalian selama dua minggu terakhir, nilailah sikap diri kalian sendiri
dengan memberi tanda centang (√) pada kolom skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Penilaian
Diri dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang dinyatakan
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang dinyatakan
2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku dinyatakan
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang dinyatakan
2. Kolom SKOR AKHIR dan KETUNTASAN diisi oleh guru.
Jumlah
Peserta didik,
_____________________________
LAMPIRAN 2:A
LEMBAR OBSERVASI
D. Petunjuk Umum
3. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi.
4. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
E. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik
Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:
F. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas :…
Semester :…
Tahun Pelajaran : ...
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...
Butir Nilai : Menunjukkan perilaku disiplin dan kerjasama dalam melaksanakan
diskusi kelompok mengenai karya seni rupa dua dimensi.
Indikator Sikap :
1. Mengikuti aturan diskusi kelompok secara tertib.
2. Menerima masukan dan kritikan antar kelompok maupun individu
LAMPIRAN 2:B
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kls / Semester :
Tahun Ajaran :
No. Nama Siswa Aktivitas dan Sikap Siswa dlm Diskusi Keterangan
Kelompok
1 2 3 4
1
2
3
dst
Keterangan:
1.Tidak Aktif
2.Kurang Aktif
3.Aktif
4.Sangat Aktif
LAMPIRAN 2C:
Penilaian Sikap dalam Proses Presentasi Siswa secara Individual ( Di isi oleh Guru )
Nama Siswa :
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kls / Semester :
Tahun Ajaran :
Positif Negatif
1 Mengajukan pertanyaan
7
Mengemukakam pertanyaan
untuk mengklarifikasi pernyataan
yang kurang jelas
8 Tidak memusatkan perhatian
12 Memonopoli diskusi
Keterangan:
Positif = 3 sampai 4
Negatif = 0 sampai 2
LAMPIRAN 3
Skor Akhir =
2. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013 yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
A.Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
1.2. Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya
seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2.1. Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui
aktivitas berkesenian
2.2.Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan
pembuatnya
2.3. Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan
sesama,menghargai karya seni dan pembuatnya
3.1. Menganalisis bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa dua
dimensi
H. Indikator
1. Menganalisis Perbedaan bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa
dua dimensi
2. . Membuat karya seni Rupa dua dimensi hasil modifikasi
I. Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
4. Pengertian Seni Rupa dua dimensi, bahan, media teknik, dan proses berkarya
jenis,simbol, fungsi, dan nilai estetis yang digunakan dalam proses berkarya
5. Karya seni rupa dua dimensi berdasarkan jenis,simbol, fungsi, teknik dan nilai estetis
yang terkandung dlm nya.
J. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Saintifik
2. Pendekatan Komunikatif
1. Pertemuan Kesatu:
Mengamati :
Siswa melihat tayangan karya seni rupa dua dimensi melalui media ( Cetak,
Tayangan Video, dll )
Mengamati bahan, media, teknik dan proses dalam berkarya seni rupa dua dimensi
Menanyakan :
Menanyakan tentang pengertian seni rupa dua dimensi dan ciri - cirinya
Menanyakan bahan, media, teknik dan proses dalam berkarya seni rupa dua dimensi
Menanyakan karya seni rupa dua dimensi berdasarkan jenis,simbol,fungsi,teknik
dan nilai estetis dalam karya seni rupa dua dimensi
Menanyakan langkah-langkah membuat karya seni rupa dua dimensi
Mengumpulkan Informasi :
Mengumpulkan informasi tentang pengertian seni rupa dua dimensi dan ciri - cirinya
Mengumpulkan informasi tentang bahan, media, teknik dan proses dalam berkarya seni
rupa dua dimensi
Mengumpulkan informasi tentang jenis,simbol,fungsi,teknik dan nilai estetis dalam
karya seni rupa dua dimensi
Mengasosiasi :
Membandingkan hasil diskusi kelompok dengan kelompok lainnya , mengenai pengertian
senii rupa dua dimensi, ciri - cirinya, bahan, media, teknik dan prosesb berkarya,
jenis,simbol,fungsi,teknik dan nilai estetis dalam karya seni rupa dua dimensi
Mengkomunikasikan:
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Membuat hasil simpulan diskusi kelompok dalam bentuk laporan sebagai wujud pertanggung
jawabkan secara tulisan mengenai karya seni rupa dua dimensi.
c. Penutup (…menit)
I. Penilaian
Untuk melihat pencapaian kompetensi Pengetahuan dilakukan dengan Tes Essay,butir –butir soal
soal berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Sedangkan penilaian sikap spiritual, sosial, proses
diskusi dan presentasi menggunakan format Lampiran 1A, 1B, 2A,2B dan 2C
SOAL
Petunjuk mengerjakan soal Tes tertulis: Jawablah setiap pertanyaan dengan ringkas, tepat dan
benar, jawab dan tulis soal yang sdr anggap paling mudah terlebih dahulu.
1. Tuliskan dengan singkat pembagian karya seni rupa berdasarkan dimensi ( matra ) dan ciri-cirinya.
2. Tulis dan deskripsikan karya seni rupa dua dimensi berdasarkan bahan, media teknik, dan proses
berkarya jenis,simbol, fungsi, dan nilai estetis yang digunakan dalam proses berkarya sesuai dengan
topik pembahasan kelompok saudara
3.Tulis dan deskripsikan karya seni rupa dua dimensi berdasarkan jenis,simbol,fungsi,teknik dan nilai
estetis
KUNCI JAWABAN:
1………………………
2………………………
3………………………
LAMPIRAN 1: A
(LEMBAR OBSERVASI)
G. Petunjuk Umum
H. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik
Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:
I. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas :…
Semester :…
Tahun Pelajaran : ...
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...
Butir Nilai : Bersyukur
Indikator Sikap :
3. Bersemangat dalam melaksanakan setiap kegiatan pada pembelajaran Seni Rupa.
4. Serius dalam melaksanakan setiap kegiatan pada pembelajaran Seni Rupa.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
_______________________________
NIP.
LAMPIRAN 1: B
D. Petunjuk Umum
E. Petunjuk Pengisian
3. Berdasarkan perilaku kalian selama dua minggu terakhir, nilailah sikap diri kalian sendiri
dengan memberi tanda centang (√) pada kolom skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Penilaian
Diri dengan ketentuan sebagai berikut:
Jumlah
Peserta didik,
_____________________________
LAMPIRAN 2:A
LEMBAR OBSERVASI
J. Petunjuk Umum
7. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi.
8. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
K. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik
Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:
L. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas :…
Semester :…
Tahun Pelajaran : ...
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...
Butir Nilai : Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan
komunikasi interpersonal dengan guru dan teman.
Indikator Sikap :
1. Menyapa guru dan teman menggunakan Bahasa yang berterima.
2. Berpamitan pada guru dan siswa menggunakan Bahasa yang berterima.
3. Menanyakan kepada guru dan teman hal-hal yang tidak jelas berkaitan dengan konteks/materi
pembelajaran.
4. Menjawab atau menjelaskan pertanyaan teman yang kurang paham dengan konteks/ materi.
5. Berempati kepada guru dan teman sejawat
Skor Indikator
Jumlah
Sikap Sosial Tuntas/
No. Perolehan Skor Akhir
Nama Peserta Didik Tidak
1 2 3 4 5 Tuntas
Skor
3 4 3 3 3 (16:20)x4=3,2
16
0
3 3 2 3 2 (13:20)x4=2,6
13
0
_____________________________
NIP
LAMPIRAN 2:B
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kls / Semester :
Tahun Ajaran :
No. Nama Siswa Aktivitas dan Sikap Siswa dlm Diskusi Keterangan
Kelompok
1 2 3 4
1
2
3
dst
Keterangan:
1.Tidak Aktif
2.Kurang Aktif
3.Aktif
4.Sangat Aktif
LAMPIRAN 2C:
Penilaian Sikap dalam Proses Presentasi Siswa secara Individual ( Di isi oleh Guru )
Nama Siswa :
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kls / Semester :
Tahun Ajaran :
Positif Negatif
1 Mengajukan pertanyaan
7
Mengemukakam pertanyaan
untuk mengklarifikasi pernyataan
yang kurang jelas
8 Tidak memusatkan perhatian
12 Memonopoli diskusi
Keterangan:
Positif = 3 sampai 4
Negatif = 0 sampai 2
LAMPIRAN 3
Skor Akhir =
4. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013 yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
LK-4.3
PETUNJUK
Kompetensi: Mampu melaksanakan pembelajarandengan menerapkan pendekatan saintifik
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan peer-teaching, peserta mampu melaksanakan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai
Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1. Jelaskanlah strategi kegiatan peer-teaching yang meliputi:
a. Penentuan 5 orang guru model pada peer teaching
b. Penentuan durasi waktu setiap peer-teaching yaitu 60 menit untuk persiapan dan
pelaksanaan
c. Peserta lain yang bukan guru model bertugas sebagai pengamat dan mengisi Format
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
d. Kegiatan diskusi untuk merelfeksi setiap sesi peer-teaching pada setiap aspek
pelaksanaan pembelajaran dalam format penilaian
2. Memandu kegiatan peer-teaching dan diskusi refleksi
3. Mengumpulkan format penilaian pelaksanaan pembelajaran yang telah diisi oleh peserta
Untuk Peserta
1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat memahami setiap aspek
yang dinilai
2. Pelajari RPP yang akan ditampilkan oleh guru model
3. Amatilah secara seksama proses pelakasaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model
4. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian Anda terhadap
penyajian pembelajaran
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
R-4.3
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk menilai kompetensi
guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat peerteaching.
Langkah Kegiatan:
- Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda
terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran
- Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
- Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK
- Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:
Mata Pelajaran
PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100
Baik (B) 80 < B ≤ 90
Cukup (C) 70 < C ≤ 80
Kurang (K) ≤ 70