Anda di halaman 1dari 231

SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN GURU


IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
TAHUN 2014

Mata Pelajaran Seni Budaya


SMA/SMK

UNTUK GURU

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAANDAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014

Seni Budaya – SMA | i


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014

Copyright © 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentngan komersial tanpa
izintertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Seni Budaya – SMA | ii


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SAMBUTAN
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 pada tahun 2014 mulai
dilaksanakan pada semua sekolah. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum
sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan internal dan eksternal.

Titk tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola
kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian
beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang
dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat pentng sejalan dengan kontnuitas kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal,
nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan
tantangan internal dan eksternal pada bidang pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013
merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia
masa depan.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar
kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar
kompetensi lulusan melalui kompetensi int yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata
pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata
pelajaran diikat oleh kompetensi int. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses
pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial
dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013, maka kepada semua guru dan
kepala sekolah di semua sekolah, serta pengawas diberikan pelathan implementasi Kurikulum 2013.
Pelathan sudah dimulai pada tahun 2013 dan berlanjut pada tahun 2014 dan 2015 untuk semua
mata pelajaran. Mengingat jumlah peserta pelatihan yang sangat besar, maka pelathan ini
melibatkan semua stakeholder pendidikan baik di Pusat maupun Daerah.
Mudah-mudahan pelathan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam memberikan kontribusi dan
mempersiapkan pelathan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga
bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Jakarta, Maret 2014


Kepala

SYAWAL GULTOM
NIP 196202031987031002

Seni Budaya – SMA |


iiiiiiiii
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Panduan Pelathan
Implementasi Kurikulum 2013. Panduan ini merupakan panduan wajib dalam rangka pelathan calon
instruktur, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian mengiimplementasikannya
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan
terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran
2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I, IV, VII, dan X. Pada Tahun
ajaran 2014/2015 akan dilaksanakan oleh semua sekolah untuk kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Ajaran
2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya
sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelathan Implementasi Kurikulum 2013
bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2014 pelathan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah
SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Guna menjamin kualitas pelathan
tersebut, maka Badan PSDMPK dan PMP telah menyiapkan Buku 1 Panduan untuk Narasumber
Nasional dan Instruktur Nasional, dan Buku 2 Modul Materi Pelathan Implementasi Kurikulum 2013
sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu
semua pihak menjalankan tugas dalam Pelathan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partsipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tnggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala
sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.

Jakarta, Maret 2014


Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik

UNIFAH ROSYIDI
NIP. 19620405 198703 2 001

Seni Budaya – SMA |


iviviv
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR ISI

SAMBUTAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
A. Materi Pelathan 1: Konsep Kurikulum 2013 29
1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 201 31
1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013 60
1.3 Pendekatan , Model-model, dan Penilaian pembelajaran pada Kurikulum 2013 78
B. Materi Pelathan 2: Analisis Buku 93
2.1 Analisis Buku Guru 96
2.2 Analisis Buku Siswa 101
C. Materi Pelathan 3: Perancangan Pelaksanaan dan Penilaian Pembelajaran 105
3.1. Penerapan Pendekatan Saintfik dan model-model pada Pembelajaran PPKn 108
3.2. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran PPKn 119
3.3. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor 159
D. Materi Pelathan 4: Praktk Pembelajaran Terbimbing 162
4.1 Analisis Video Pembelajaran 164
4.2 Penyusunan RPP 169
4.3 Peer Teaching 190

Seni Budaya – SMA | v


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM
1.2 SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
1.3 PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
PADA KURIKULUM 2013
1.3.1 Pendekatan Saintifik
1.3.2 Project Base Learning (PjBL)
1.3.3 Discovery Learning
1.3.4 Problem Base Learning (PBL)
1.3.5 Penilaian dalam Kurikulum 2013

Seni Budaya – SMA | 1


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN : 1. KONSEP KURIKULUM 2013

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan
proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan
berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktf menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatf, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung
jawab.
Pada materi pelathan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliput rasional dan
elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, strategi implementasi Kurikulum 2013, serta pendekatan
pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013.
Kompetensi yang dicapai
1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.
2. Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.
3. Mendeskripsikan konsep pendekatan saintfik dalam pembelajaran Seni Budaya.
4. Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan
masa depan
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses,
dan Standar Penilaian.
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
4. Mengidentfikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.
5. Menjelaskan konsep pendekatan saintfik
6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, , DL)
7. Menjelaskan konsep penilaian autentk pada proses dan hasil belajar.
Langkah Kegiatan

Seni Budaya – SMA | 2


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Men
tay D P
P
vid
(
cup
con
pemb
n Kur
2
0
1
3

Seni Budaya – SMA | 3


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar Kegiatan

Seni Budaya – SMA | 4


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK-1.1
ANALISIS KURIKULUM 2013

Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi
implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum
2013
Langkah Kerja:
1. Cermat hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013 yang terkait
dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian
2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban
hasil diskusi pada kolom yang tersedia
3. Presentasikan hasil diskusi, setap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil
diskusi
4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain
No Pertanyaan Jawaban
1 Mengapa perlu adanya pengembangan Kurikulum?
2 Apa saja elemen perubahan dalam Kurikulum 2013
3 Bagaimana strategi implementasi Kurikulum 2013 dalam proses
pembelajaran ?
3 Apa perbedaan kompetensi peserta didik pada Kurkulum 2006 dan
Kurikulum 2013
4 Bagaimana pendekatan dan model-model pembelajaran dalam
Kurikulum 2013
5 Bagaimana penilaian pembelajaran dalam Kurikulum 2013?

Rubrik Penilaian 1.1/R-1.1

RUBRIK PENILAIAN HASIL KERJA ANALISIS KONSEP KURIKULUM 2013


Rubrik penilaian ini digunakan Fasilitator untuk menilai hasil kerja analisis konsep Kurikulum 2013.
Langkah penilaian :
1. Cermat pertanyaan dalam tugas pada LK 1.1 dan hasil kerja peserta yang akan dinilai.
2. Berikan nilai pada setiap pertanyaan sesuai rubrik penilaian berikut.
3. Setelah selesai melakukan penilaian pada masing-masing jawaban pertanyaan, jumlahkan nilai
pada seluruh jawaban pertanyaan sehingga diperoleh nilai Analisis Konsep Kurikulum 2013.
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Sangat Baik (SB) 90 < Nilai ≤ 100 Jawaban tepat dan detail
Baik (B) 80 < Nilai ≤ 90 Jawaban tepat, kurang detail
Cukup (C) 70 < Nilai ≤ 80 Jawaban kurang tepat, detail
Kurang (K) Nilai ≤ 70 Jawaban kurang tepat, kurang detail

Seni Budaya – SMA | 5


HAND-OUT

HO- 1.1

MATERI 1.1
RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

Rasional Pengembangan Kurikulum 2013


Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirints pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
1. Tantangan
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik
tantangan internal maupun tantangan eksternal.
- Tantangan Internal
a. Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliput standar pengelolaan,
standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. SDM
usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi
modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tdak memiliki kompetensi
dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.
- Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatf yang mengemuka.
a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.
b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih
dan krits, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan
mencoba untuk mengert dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki
kesiapan untuk bekerja.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitkberatkan pada aspek kognitf, beban siswa
terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observaton
based [discovery] learning dan Collaboratve learning.
e. Fenomena negatf antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan
kecurangan dalam Ujian
2. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila
terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini.
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
b. Dari satu arah menuju interaktf.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multmedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatf.
k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju krits.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

3. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan
berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah
kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar
kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tdak diberikan kewenangan
menyusun silabus, tetapi disusun pada tngkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan
mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan
silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang
sangat memberatkan guru.

4. Pendalaman dan Perluasan Materi


Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang
dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai
pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak
yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam).

Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematka dan IPA untuk peserta didik kelas
2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95%
peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan
hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.
Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tdak jauh berbeda dengan
pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematka. Hasil studi pada tahun 2007 dan
2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level
menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tnggi dan lanjut
(advanced).
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tngkat SMP sepert yang
dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV
juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
- low mengukur kemampuan sampai level knowing
- intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
- high mengukur kemampuan sampai level reasoning
- advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.
Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang
lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tdak
esensial atau tdak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap pentng dalam perbandingan
internasional.
A. Karakteristik Kurikulum 2013
Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Int (KI) kelas
dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Int (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitf dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Int adalah kualitas yang
harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema
untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Int dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah
sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan
kognitf tnggi).
5. Kompetensi Int menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu
semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Int.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatf, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertkal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan
satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk
tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan
kelas tersebut.
B. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran
ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata
pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan
SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Int pada tingkat yang memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristk konten kompetensi yaitu
pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung
(direct teaching), keterampilan kognitf dan psikomotorik adalah konten yang bersifat
developmental yang dapat dilath (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),
sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan
yang tidak langsung (indirect teaching).
e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan
berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat
antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
f. Proses pembelajaran tdak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi
di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tdak langsung bukan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses
pembelajaran tdak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.
g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktf melalui kegiatan
mengamat (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis
(menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-
kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi
yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta
didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan
hasil analisis jawaban peserta didik.
i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya
segera diikut dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi
pada tngkat memuaskan.
2. Pembelajaran ekstrakurikuler.
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang
sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutn setiap minggu. Kegiatan
ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler
wajib.Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung
kegiatan intrakurikuler.
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran
hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan
pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah
mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikut
proses pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis
kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan
berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap
peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentngan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada
posisi sentral dan aktf dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10.Kurikulum didasarkan kepada kepentngan nasional dan kepentngan daerah.
11.Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap
peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikut dengan
proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok
peserta didik.
D. Struktur Kurikulum PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA/SMK/MAK)
Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas:
- kelompok mata pelajaran wajib yang diikut oleh seluruh peserta didik; dan
- kelompok mata pelajaran peminatan yang diikut oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuannya.
Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk
menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9
(sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran
peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20 jam per minggu untuk
kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas.
Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk SMK/MAK
bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam
belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya.

1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah


Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah adalah sebagaimana yang tertera di dalam tabel
berikut ini. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran wajib.
Alokasi waktu belajar Per minggu
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekert 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematka 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44

2. Struktur Kurikulum SMA/MA


Kelas
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematka dan Ilmu-Ilmu Alam
I 1 Matematka 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu 66 76 76
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu 42 44 44

Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematka dan Ilmu-ilmu Alam, Peminatan Ilmu-
ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus
memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor
di SMP/MTsdan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau
hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat
oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketga semester
pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan
rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu
menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin
mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan
Kelompok Peminatan Keagamaan.
Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatanyang dipilih peserta didik
harus diikut. Setap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masing-
masing mata pelajaran berdurasi 3 jampelajaran untuk kelas X, dan 4 jampelajaran untuk kelas XI
dan XII.
Setap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X
dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata
Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran
Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jampelajaran untuk kelas XI dan
XII.
Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam
pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai
berikut:
a. Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b. Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya.
Pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil
dengan pilihan sebagai berikut.
a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.
Struktur Kurikulum SMK/MAK

Mata Pelajaran Pendidikan Menengah

ALOKASI WAKTUPER MINGGU


MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekert 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematka 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK/MAK) 24 24 24
Jumlah Jam Pelajaran Yang Harus Ditempuh Perminggu
42 44 44
(SMA/MA)
Jumlah Jam Pelajaran Yang Harus Ditempuh Perminggu
48 48 48
(SMK/MAK)

Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang
substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Kegiatan Ekstrakurikuler SMA/MA, SMK/MAK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur
lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler.
Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnya
adalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat peserta didik saat
memasuki pendidikan menengah. Oleh karena itu, struktur umum SMK/MAK sama dengan struktur
umum SMA/MA, yakni ada tga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan
Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan pada SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajat
berbentuk bidang keahlian; (2) setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
terdiri atas 1 (satu) atau lebih program studi keahlian; (3) setiap program studi keahlian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian.
Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi: a) Teknologi dan Rekayasa; b) Teknologi Informasi dan
Komunikasi; c) Kesehatan; d) Agribisnis dan Agroteknologi; e) Perikanan dan Kelautan; f) Bisnis dan
Manajemen; g) Pariwisata; h) Seni Rupa dan Kriya; dan i) Seni Pertunjukan.
Dalam penetapan penjurusan sesuai dengan bidang/program/ paket keahlian mempertimbangan
Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan saat peserta didik mendaftar
pada SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk pilihan Paket Keahlian
dilakukan pada semester 3, berdasarkan nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di SMK/MAK
dan/atau hasil tes penempatan (placement test) oleh psikolog.
Pada SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas:
a. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1);
b. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2);
c. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3).
Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industri.
Khusus untuk MAK dapat ditambah dengan muatan keagamaan yang diatur lebih lanjut oleh
Kementerian Agama
E. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013
1. Jenis Perubahan
Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b) materi, c) proses, dan d)
penilaian.
a. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistk, didukung oleh semua materi
atau mapel, terintegrasi secara vertkal maupun horizontal.
b. Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga memenuhi
aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan
internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.
c. Perubahan pada proses pembelajaran mencakup: a) berorientasi pada karakteristk kompetensi
yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayat, dan
mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamat, menanya, mencoba, menalar, menyajikan,
dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik
kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu; untuk SMP: tematk terpadu untuk IPA
dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan
Project Based Learning.
d. Perubahan pada penilaian mencakup: a) berbasis tes dan nontes (portofolio), menilai proses dan
output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian kuanttatif tentang
pengetahuan dan deskripsi kualitatf tentang sikap dan keterampilan kecukupan.
2. Perubahan pada Kompetensi
Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
a. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2).
• Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
• Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokrats,
bertanggung jawab.
b. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu.
c. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencaai insan yang cakap dan kreatf.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a)
mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c)
tematk terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan
lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a) lintasan
taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b)
pendekatan saintfic, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio,
pedoman observasi, dan tes performansi.
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan untuk membangun sof skills dan hard skills sepert terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 13: Elemen Perubahan


Berdasarkan gambar 11 di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi
lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan sof skills dan hard skills yang meliput aspek
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran
(ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata
pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan
di SD adalah tematk terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintfic, di SMP
tematk terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen
perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya
keseimbangan sof skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 14: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun Sof
Skills dan Hard Skills
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristk Kurikulum 2013 adanya
keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun sof skills dan hard
skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT sepert yang diungkapkan Marzano
(1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan
dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikut ranah skill, dan ranah
knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun sof
skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan
ranah skills dan attutude.

Gambar 15: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013


Berdasarkan gambar 15 di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses
pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan
lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan
(knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl
meliput: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing.
Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliput: observing, questioning, experimenting,
associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom degan revisi oleh
Anderson meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan
creating.
Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada proses
pembelajaran karakteristk penguatannya mencakup: a) menggunakan pendekatan saintfik melalui
mengamat, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan
mengkomunikasikan dengan tetap memperhatkan karakteristik siswa, b) menggunakan ilmu
pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, c) menuntun siswa
untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning), dan d) menekankan kemampuan
berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistemats, dan
kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristk penguatannya, mencakup: a)
mengukur tngkat berpikir mulai dari rendah sampai tnggi, b) menekankan pada pertanyaan yang
membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), c) mengukur proses kerja siswa, bukan
hanya hasil kerja siswa, dan d) menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan RPP, b) pelaksanaan
pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d) budaya mutu sekolah.
a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, melanglir
secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktvitas belajar, sumber dan media,
output/produk siswa, dan penilaian.
b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan undeks
kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi
rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi.
d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan
terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan).
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO- 1.2
MATERI 1.2
SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan
sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi
pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

A. Cakupan Kompetensi Lulusan


Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentfikasi apa yang hendak
dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan yang akan mereka
capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu. Pendekatan
kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistk yang harus dimiliki setiap peserta didik.
Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu
peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya. Cakupan kompetensi lulusan
satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus dicapai dapat dilihat dalam tabel berikut
ini.
Tabel 1: Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai

DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK

Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun),


Individu
rasa ingin tahu, estetka, percaya diri, motvasi internal
SIKAP

Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah

Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian

Mengamat + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar +


Proses
Mencipta

KETERAMPILAN
Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar,mengarang

Konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta

Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi


PENGETAHUAN
Objek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK

Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistk dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini.

Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistk

DOMAIN SD SMP SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

SIKAP pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya

Mengamat + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta


KETERAMPILAN pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
PENGETAHUAN pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistk dirumuskan sebagai berikut:
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektf dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tndak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses:
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.
3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.Pencapaian pribadi tersebut
dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, dan
mengevaluasi.
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertmbangkan gradasi setiap tingkatan
satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. perkembangan psikologis anak,
b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

d. fungsi satuan pendidikan.

B. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan


Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMA/MA/SMK/MAK/Paket C diuraikan masing-masing
berikut ini

DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,


percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
SIKAP
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatf dalam ranah
KETERAMPILAN abstrak dan konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri.

Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,


PENGETAHUAN teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian.

C. STANDAR ISI Mata Pelajaran Seni Budaya


Seni Budaya merupakan mata pelajaran wajib yang terdiri dari empat bidang yaitu seni rupa,seni musik, seni
tari, dan seni teater. Masing-masing bidang seni tersebut memiliki karakteristk yang berbeda meskipun
memiliki tujuan yang sama yaitu pengembangan sensitvitas (kepekaan rasa seni) dan kreativitas. Seni budaya
adalah seni yang berbasis budaya, sehingga semua jenis budaya dapat dikembangkan menjadi materi
pembelajaran sesuai dengan bidangnya. Pembelajaran seni budaya menitkberatkan pada apresiasi seni
sehingga tdak bersifat teorets. Oleh sebab itu, mata pelajaran seni budaya di SMA/MA/SMK mempelajari
segala sesuatu yang meliput seni budaya yang berkembang di masyarakat baik budaya lokal maupun manca
negara yang relevan dengan nilai-nilai budaya Indonesia pada umumnya.
Berikut ini uraian tujuan, Standar Isi, Kompetensi Int dan Kompetensi dasar Mata pelajaran Kimia

1. Tujuan
Mata pelajaran kimia di SMA/MA/SMK bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Membentuk sikap positf terhadap seni budaya dengan menyadari karakteristk dan keindahan alam
serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, krits, dan dapat bekerjasama dengan orang
lain
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

c. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen,
dimana peserta didik melakukan apresiasi dan berolah seni sesuai dengan bakat dan minatnya secara
terstruktur dan tertulis sesuai dengan karakteristk kelimuan setap bidang seni.
d. Meningkatkan kesadaran tentang pengaruh budaya asing yang dapat bermanfaat dan juga merugikan
bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentngnya mengelola dan melestarikan
lingkungan demi kesejahteraan masyarakat
e. Memahami konsep, prinsip, dan karakteristk serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan mengoptmalkan teknologi.

2. Lingkup Materi Seni Budaya


Ruang lingkup materi kimia mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dirumuskan
dalam kompetensi dasar seni budaya yang harus dimiliki siswa. Kompetensi seni budaya di
SMA/SMK/MA merupakan kelanjutan dari kompetensi seni budaya di SMP dimana pada Kurikulum
2013. Seni budaya di SMA juga merupakan materi pelajaran yang berguna dalam memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Lingkup Materi atau muatan seni budaya untuk SMA/SMK ( Permendikbud nomor 64 tahun 2013
tentang Standar Isi) adalah sebagai berikut.

Muatan Seni Budaya pada SMA/MA/SMALB/Paket C

Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi


Kompet Kelas
ensi
5 X-XI - Menunjukkan rasa kagum - Apresiasi dan kreasi karya seni
terhadap karya seni budaya rupa (seni rupa dua dan tga
dalam konteks anugerah Tuhan dimensi, kritk seni rupa, dan
Yang Maha Esa pameran seni rupa)
- Menunjukkan perilaku rasa ingin - Apresiasi dan kreasi karya seni
tahu, peduli lingkungan, musik (gubahan lagu dan musik,
kerjasama, jujur, percaya diri, kritk musik, dan pertunjukan
dan mandiri dalam berkarya seni musik)
budaya - Apresiasi dan kreasi karya seni
- Menunjukkan rasa bangga tari (penciptaan tari, kritk tari,
terhadap keberagaman dan nilai dan pertunjukan tari)
estetis karya seni budaya - Apresiasi dan kreasi seni teater
- Membandingkan masing-masing (rancangan karya teater, kritk
karya seni dan nilai seni budaya teater, dan pertunjukan teater)
untuk menemukenali/merasakan
keunikan/keindahan serta nilai
estetis
- Menerapkan dan memodifikasi
konsep, teknik, prosedur, bahan,
media dalam proses berkarya
seni budaya
- Menganalisis konsep, teknik,
prosedur, bahan, media dalam
proses berkarya seni budaya
- Menganalisis keberagaman dan
- keunikan karya seni budaya
Menyajikan hasil analisis dalam
bentuk karya dan telaah seni
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

6 XII - Menunjukkan rasa kagum terhadap -Apresiasi dan kreasi karya seni
karya seni budaya dalam konteks rupa dua dan tiga dimensi, kritk
anugerah Tuhan Yang Maha Esa seni rupa dan pameran seni rupa
- Menunjukkan perilaku rasa ingin - Apresiasi dan kreasi karya seni
tahu, peduli lingkungan, musik (musik kreasi, kritk
kerjasama, jujur, percaya diri, musik, dan pertunjukan musik)
dan mandiri dalam berkarya seni - Apresiasi dan kreasi karya seni
budaya tari (Kreasi tari sesuai iringan,
- Menunjukkan rasa bangga kritk tari dan pertunjukan tari)
terhadap keberagaman dan nilai - Apresiasi dan kreasi karya seni
estetis karya seni budaya teater (naskah teater, kritk seni
- Membandingkan masing-masing teater, dan pertunjuksn seni teater)
karya dan nilai seni budaya
untuk menemukenali/merasakan
keunikan/nilai estetis
- Mencipta karya seni budaya yang
orisinal
- Mengevaluasi keberagaman dan
keunikan kreasi karya seni
- Menyajikan hasil evaluasi dalam
bentuk karya dan telaah seni
budaya original yang bernilai
estetis

*Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan.

D. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Seni Budaya


1. Kompetensi Inti ( KI )
Kompetensi int dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.
Melalui kompetensi int, integrasi vertkal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga.
Rumusan kompetensi int menggunakan notasi sebagai berikut:
- Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi int sikap spiritual;
- Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi int sikap sosial;
- Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi int pengetahuan; dan
- Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi int keterampilan.

Kompetensi Int Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII

1. Menghayati dan mengamalkan 1. Menghayati dan mengamalkan 1. Menghayati dan mengamalkan


ajaran agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin, mengamalkanperilaku jujur, perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong disiplin, tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, (gotong royong, kerjasama, royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan toleran, damai), santun, damai), santun, responsif dan
pro-aktf dan menunjukkan responsif dan pro-aktf dan pro-aktf dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi menunjukkan sikap sebagai sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bagian dari solusi atas berbagai atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara permasalahan dalam dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan berinteraksi secara efektif efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam dengan lingkungan sosial dan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia. cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
pergaulan dunia

3. Memahami,menerapkan, 3. Memahami, menerapkan, dan 3. Memahami, menerapkan,


menganalisis pengetahuan menganalisis pengetahuan menganalisis dan
faktual, konseptual, prosedural faktual, konseptual, prosedural, mengevaluasi pengetahuan
berdasarkan rasa ingintahunya dan metakognitf berdasarkan faktual, konseptual,
tentang ilmu pengetahuan, rasa ingin tahunya tentang ilmu prosedural, dan metakognitf
teknologi, seni, budaya, dan pengetahuan, teknologi, seni, berdasarkan rasa ingin tahunya
humaniora dengan wawasan budaya, dan humaniora dengan tentang ilmu pengetahuan,
kemanusiaan, kebangsaan, wawasan kemanusiaan, teknologi, seni, budaya, dan
kenegaraan, dan peradaban kebangsaan, kenegaraan, dan humaniora dengan wawasan
terkait penyebab fenomena peradaban terkait penyebab kemanusiaan, kebangsaan,
dan kejadian, serta fenomena dan kejadian, serta kenegaraan, dan peradaban
menerapkan pengetahuan menerapkan pengetahuan terkait penyebab fenomena
prosedural pada bidang kajian prosedural pada bidang kajian dan kejadian, serta
yang spesifik sesuai dengan yang spesifik sesuai dengan menerapkan pengetahuan
bakat dan minatnya untuk bakat dan minatnya untuk prosedural pada bidang kajian
memecahkan masalah memecahkan masalah yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar, menyaji,


menyaji dalam ranah konkret menyaji dalam ranah konkret dan mencipta dalam ranah
dan ranah abstrak terkait dan ranah abstrak terkait konkret dan ranah abstrak
dengan pengembangan dari dengan pengembangan dari terkait dengan pengembangan
yang dipelajarinya di sekolah yang dipelajarinya di sekolah dari yang dipelajarinya di
secara mandiri, dan mampu secara mandiri, bertndak sekolah secara mandiri serta
menggunakan metoda sesuai secara efektif dan kreatif, serta bertndak secara efektif dan
kaidah keilmuan mampu menggunakan metoda kreatif, dan mampu
sesuai kaidah keilmuan menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

Seni Budaya – SMA | 21


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII

2. Kompetensi Dasar ( KD)


Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi int. Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristk peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari
suatu Matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi int sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
KD Seni Budaya diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Int (KI). Kompetensi Int (KI) 1
berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kompetensi Int (KI) 2 berkaitan dengan
karakter diri dan sikap sosial. Kompetensi Int (KI) 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi
ajar, sedangkan Kompetensi Int (KI) 4 berisi KD tentang Seni Budaya.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran
langsung dan proses pembelajaran tdak langsung. Pembelajaran dibagi menjadi pembelajaran
langsung maupun pembelajaran tdak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan tdak terpisah.
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan
dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran
dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tdak langsung
berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan
pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung
dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan
pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar
mengamat, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran
langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan
instructional effect.
Pembelajaran tdak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran
langsung tetapi tdak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tdak langsung berkenaan
dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang

Seni Budaya – SMA | 22


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap
sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam
setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

KELAS: X

SENI RUPA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni rupa sebagai
bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktf, dan menunjukkan sikap sebagai bagian 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktf, peduli
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai terhadap lingkungan dan sesama, serta
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia menghargai karya seni dan pembuatnya
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1 Memahami bahan, media dan teknik dalam
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural proses berkarya seni rupa.
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu 3.2 Menerapkan jenis, simbol dan nilai estets dalam
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan konsep seni rupa.
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, 3.3 Memahami pameran karya seni rupa
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait 3.4 Memahami jenis, simbol, fungsi dan nilai estetis
fenomena dan kejadian, serta menerapkan dalam kritk karya seni rupa.
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

SENI MUSIK

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan
dianutnya pengamalan serta bangga terhadap seni musik
sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah
Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktf, dan menunjukkan sikap sebagai bagian 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktf,
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia menghargai karya seni dan pembuatnya

Seni Budaya – SMA | 23


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1 Memahami karya musik berdasarkan simbol,


pengetahuan faktual, konseptual, prosedural jenis nilai estetis dan fungsinya
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu 3.2 Menganalisis karya musik berdasarkan simbol,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan jenis nilai estetis dan fungsinya
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, 3.3 Memahami rancangan pergelaran musik
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait 3.4 Menganalisis karya-karya musik dan kegiatan
pergelaran musik
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.1 Menyanyikan lagu- lagu berdasarkan jenisnya
konkret dan ranah abstrak terkait dengan 4.2 Menampilkan permainan musik berdasarkan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah jenisnya
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode 4.3 Mempergelarkan musik dengan memperhatikan
sesuai kaidah keilmuan nilai-nilai estetis
4.4 Membuat tulisan tentang beragam musik dan
lagu-lagunya

SENI TARI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan
dianutnya pengamalan serta bangga terhadap karya seni
tari sebagai bentuk rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan

2. Menghayat dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktf, dan menunjukkan sikap sebagai bagian 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktf,
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia menghargai karya seni dan pembuatnya

3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam
pengetahuan faktual, konseptual, meniru ragam gerak dasar tari

5. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.1 Menirukan ragam gerak dasar tari sesuai dengan
konkret dan ranah abstrak terkait dengan hitungan/ketukan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Menampilkan ragam gerak dasar tari sesuai
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda dengan iringan
sesuai kaidah keilmuan 4.3 Mempergelarkanragam gerak dasar tari sesuai
dengan unsur pendukung pertunjukan
4.4 Membuat tulisan kritk karya seni tari mengenai
jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis berdasarkan
hasil pengamatan

SENI TEATER

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan
dianutnya pengamalan serta bangga terhadap karya seni
teater sebagai bentuk rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan

Seni Budaya – SMA | 24


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktf, dan menunjukkan sikap sebagai bagian 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktf, peduli
terhadap lingkungan dan sesama, serta
menghargai karya seni dan pembuatnya

3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur berkarya
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural teater
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu 3.2 Menerapkansimbol, jenis, dan nilai estets dalam
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan konsep teater
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, 3.3 Memahami pergelaran teater berdasarkan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait konsep, teknik dan prosedur.
fenomena dan kejadian, serta menerapkan 3.4 Memahami simbol, jenis, nilai estetis dan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang fungsinya dalam kritk teater.
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.1 Menerapkan watak tokoh sesuai dengan naskah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan yang dibaca
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Menampilkan teater berdasarkan naskah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda 4.3 Mempergelarkan teater sesuai dengan tata
sesuai kaidah keilmuan pentas
4.4 Membuat tulisan kritk teater mengenai jenis,
fungsi, simbol dan nilai estetis berdasarkan hasil
pengamatan

KELAS: XI

SENI RUPA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan
dianutnya pengamalan serta bangga terhadap karya seni
rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, berkesenian
2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
dalam mengapresiai seni dan pembuatnya

Memahami, menerapkan dan menganalisis 3.1 Menganalisis bahan, media, teknik dan proses
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan berkarya dalam seni rupa.
meta kognitf berdasarkan rasa ingin tahunya tentang 3.2 Mengevaluasi karya seni rupa berdasarkan jenis,
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan simbol, fungsi, teknik dan nilai estetisnya
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, 3.3 Menganalisis hasil pameran karya seni rupa
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait 3.4 Menganalisis jenis, simbol, fungsi, tokoh dan nilai
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan estetis,dalam kritk karya seni rupa sesuai dengan

Seni Budaya – SMA | 25


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang konteks budaya


spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.1 Membuat karya seni rupa dua dimensihasil
konkret dan ranah abstrak terkait dengan modifikasi.
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Membuat karya seni rupa tga dimensi hasil
secara mandiri, bertndak secara efektif dan kreatif , modifikasi.
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah 4.3 Memamerkan karya seni rupa hasil modifikasi
keilmuan 4.4 Membuat tulisan kritk karya seni rupa
mengenaijenis, fungsi, simbol, nilai estetis dan tokoh
berdasarkan hasil analisa

SENI MUSIK

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni musik sebagai
bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab,
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
proaktf, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktf, peduli
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa karya seni dan pembuatnya
dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis 3.1 Menganalisis konsep, teknik dan prosedur dalam
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta proses berkarya musik
kognitf berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu 3.2 Mengevaluasi karya musik berdasarkan bentuk,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora teknik, jenis karya, dan nilai estetisnya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Menganalisis hasil penampilan pergelaran musik
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab berdasarkan konsep, teknik dan prosedur yang
fenomena dan kejadian, serta menerapkan digunakan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang 3.4 Menganalisis hasil pergelaran musik berdasarkan
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk konsep, teknik. prosedur, dan tokoh pada kritk musik
memecahkan masalah sesuai konteks budaya

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.1 Mengubah musik secara sederhana dengan
konkret dan ranah abstrak terkait dengan partturnya
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Menulis karya musik sederhana
secara mandiri, bertndak secara efektif dan kreatif , 4.3 Menampilkan musik idividual. Kelompok atau
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah paduan suara
keilmuan 4.4 Membuat tulisan tentang karya-karya musik dan
pencipta

SENI TARI

Seni Budaya – SMA | 26


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni tari sebagai bentuk
rasa syukur terhadap anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktf, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktf, peduli
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
bangsa dalam pergaulan dunia karya seni dan pembuatnya

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis 3.1 Menganalisis konsep, teknik dan prosedur dalam
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan proses berkarya tari
meta kognitf berdasarkan rasa ingin tahunya tentang 3.2 Mengevaluasi karya tari berdasarkan fungsi,
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan teknik, simbol, jenis dan nilai estetisnya
3.3 Menganalisis hasil pergelaran tari berdasarkan
konsep, teknik dan prosedur
3.4 Menganalisis simbol, jenis, nilai estetis, fungsi dan
tokohnya dalam kritk tari

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.1 Berkarya seni tari melalui modifikasi sesuai
konkret dan ranah abstrak terkait dengan dengan hitungan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Berkarya seni tari melaui modifikasi sesui dengan
secara mandiri, bertndak secara efektif dan kreatif , iringan
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah 4.3 Mempergelarkan karya seni tari hasil modifikasi
keilmuan sendiri/kelompok sesuai dengan tata pentas
4.4 Membuat tulisan kritk tari mengenai simbol,
jenis, nilai estetis, fungsi dan tokohnya berdasarkan
hasil analisis

SENI TEATER

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni teater sebagai
bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan

Seni Budaya – SMA | 27


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktf, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktf, peduli
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
dalam pergaulan dunia karya seni dan pembuatnya

3.1 Menganalisis konsep, teknik dan prosedur


3. Memahami, menerapkan dan menganalisis berkarya teater
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan 3.2 Mengevaluasiteater berdasarkan fungsi, teknik,
meta kognitf berdasarkan rasa ingin tahunya tentang simbol, jenis karya, dan nilai estetisnya
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan 3.3 Menganalisis hasil pergelaran teater berdasarkan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, konsep, teknik dan prosedur.
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait 3.4 Menganalisis simbol, jenis, nilai estetis, fungsi dan
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan tokohnya dalam kritk teater
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.1 Memodifikasi naskahdrama


konkret dan ranah abstrak terkait dengan 4.2 Memodifikasi naskah drama dan penampilan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah teater
secara mandiri, bertndak secara efektif dan kreatif , 4.3 Mempergelarkan teater hasil memodifikasi sesuai
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah tata pentas
keilmuan 4.4 Membuat tulisan kritk teater mengenai simbol,
jenis, nilai estetis, fungsi dan tokohnya berdasarkan
hasil analisis

KELAS: XII

SENI RUPA

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni rupa sebagai bentuk
rasa syukur terhadap anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif berkesenian
2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
dalam mengapresiai seni dan pembuatnya

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis dan 3.1 Mengevaluasi bahan, media dan teknik yang
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, digunakan dalam berkarya seni rupa.
prosedural dan meta kognitf berdasarkan rasa ingin 3.2 Mengkreasi karya seni rupa berdasarkan jenis,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, simbol dan fungsi dalam beragam media dan teknik.
budaya, dan humaniora dengan wawasan 3.3 Mengevaluasi hasil pameran karya seni rupa.
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan 3.4 Mengevaluasi karya berdasarkan simbol, jenis,
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, fungsi dan nilai estetis serta tokohnya dalam kritk

Seni Budaya – SMA | 28


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada karya seni rupa sesuai dengan konteks budaya
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam 4.1 Berkreasi karya seni rupa dua dimensi
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan 4.2 Berkreasi karya seni rupa tga dimensi
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Memamerkan karya seni rupa hasil kreasi sendiri
secara mandiri, bertndak secara efektf dan kreatif ,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah 4.4. Membuat tulisan kritk karya seni rupa mengenai
keilmuan jenis, fungsi, simbol,nilai estetis dan tokoh
berdasarkan hasil evaluasi

SENI MUSIK

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni musik sebagai
bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab,
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
proaktf, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktf, peduli
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa karya seni dan pembuatnya
dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis dan 3.1 Memahami musik kreasi berdasarkan jenis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, fungsi
prosedural dan meta kognitf berdasarkan rasa ingin 3.2 Menganalisis musik kreasi berdasarkan makna ,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, simbol, dan nilai estetis
budaya, dan humaniora dengan wawasan 3.3 Menganalisis penulisan parttur musik sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan makna, simbol, dan nilai estetis
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, 3.4 Menganalisis pergelaran musik berdasarkan hasil
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada kreasi sendiri
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam 4.1 Menampilkan musik kreasi berdasarkan pilihan
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan sendiri
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Menampilkan musik kreasi dengan membaca
secara mandiri, bertndak secara efektif dan kreatif , parttur lagu
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah 4.3 Menampilkan musik kreasi dengan parttur lagu
keilmuan karya sendiri
4.4 Membuat tulisan tentang musik berdasarkan
jenisnya

Seni Budaya – SMA | 29


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SENI TARI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni tari sebagai bentuk
rasa syukur terhadap anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab,
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
proaktf, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktf, peduli
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa karya seni dan pembuatnya
dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis dan 3.1 Mengevaluasi konsep, teknik dan prosedur yang
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, digunakan dalam berkarya tari
prosedural dan meta kognitf berdasarkan rasa ingin 3.2 Mengkreasi karya tari berdasarkan simbol, jenis,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan fungsi dengan beragam teknik.
budaya, 3.3 Mengevaluasi hasil pergelaran tari berdasarkan
konsep, teknik dan prosedur
3.4 Mengevaluasi karya tari berdasarkan simbol, jenis,
fungsi dan nilai estetis serta tokohnya dalam kritk tari

4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam 4.1 Berkreasikarya tari sesuai dengan hitungan
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan 4.2 Berkreasi karya tari sesuai dengan iringan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Mempergelarkan karya seni tari hasil kreasi
secara mandiri, bertndak secara efektif dan kreatif , sendiri/kelompok sesuai dengan tata pentas
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah 4.4 Membuat tulisan kritk tari mengenai simbol, jenis,
keilmuan nilai estetis, fungsi dan tokohnya berdasarkan hasil
evaluasi

SENI TEATER

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap karya seni teater sebagai
bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktf, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktf, peduli
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
dalam pergaulan dunia karya seni dan pembuatnya

Seni Budaya – SMA | 30


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis dan 3.1 Mengevaluasi konsep, teknik dan prosedur
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, berkarya teater
prosedural dan meta kognitf berdasarkan rasa ingin 3.2 Mengkreasi teater berdasarkan simbol, jenis, dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, fungsi dengan beragam teknik.
budaya, dan humaniora dengan wawasan 3.3 Mengevaluasi hasil pergelaran teater berdasarkan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan konsep, teknik dan prosedur.
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, 3.4 Mengevaluasi naskah drama dan pergelaran teater
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada berdasarkan simbol, jenis, fungsi dan nilai estetis serta
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan tokohnya dalam kritk teater.
minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam 4.1 Mengkreasi naskah drama
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan 4.2 Mengkreasi naskah drama dan penampilan teater
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Mempergelarkan teater hasil kreasi sesuai tata
secara mandiri, bertndak secara efektif dan kreatif , pentas
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah 4.4 Membuat tulisan kritk teater mengenai simbol,
keilmuan jenis, nilai estetis, fungsi dan tokohnya berdasarkan
hasil evaluasi

CONTOH KETERKAITAN KD dari KI 3, KI 4 dengan KD dari KI 2 dan KI 1

Mata Pelajaran : SENI BUDAYA (MUSIK)


Topik : Perkembangan Lagu Populer dalam kehidupan dan mengenal jenis-jenisnya

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
dianutnya serta bangga terhadap seni musik sebagai bentuk rasa
syukur terhadap anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan berkesenian
proaktf, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktf, peduli
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
dalam pergaulan dunia karya seni dan pembuatnya

3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1 Memahami karya musik berdasarkan simbol, jenis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural nilai estetis dan fungsinya
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait

Seni Budaya – SMA | 31


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Seni Budaya – SMA | 32


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.1 Menyanyikan lagu- lagu berdasarkan jenisnya
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

E. Strategi Implementasi
1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut.
- Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/
SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI.
- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua implementasi.
Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum
melaksanakan kurikulum.
- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah
melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.
2. Pelathan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015. Seluruh guru,
kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelathan untuk
melaksanakan kurikulum.
3. Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum
2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku sudah teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas
buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta
didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
4. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan
dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013,
pelathan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.
5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah
implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli 2013-2016. Pada akhir tahun ketga
implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tdak lagi
merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana
seharusnya.

Seni Budaya – SMA | 33


HO-1.3.1
MATERI 1.3
PENDEKATAN, MODEL- MODEL DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013

A. PENDAHULUAN
1.3.1 PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013
1. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013
mengamanatkan esensi pendekatan saintfik dalam pembelajaran. Pendekatan saintfik diyakini
sebagai ttan emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif
(deductivereasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang
spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian
menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatnya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti
spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik
dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah
merujuk pada teknik-teknik investgasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh
pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat
disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukt-bukti dari objek
yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena
itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktvitas pengumpulan data melalui observasi
atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji
hipotesis.
2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

Langkah
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan
Pembelajaran

Mengamat Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan, ketelitian,


melihat (tanpa atau dengan alat) mencari informasi
Langkah
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan
Pembelajaran

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan kreativitas, rasa ingin


informasi yang tidak dipahami dari apa tahu, kemampuan merumuskan
yang diamati atau pertanyaan untuk pertanyaan untuk membentuk pikiran
mendapatkan informasi tambahan krits yang perlu
tentang apa yang diamati
untuk hidup cerdas dan belajar
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke sepanjang hayat
pertanyaan yang bersifat hipotetk)

Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap telit,


informasi/ eksperimen jujur,sopan, menghargai pendapat
- membaca sumber lain selain buku teks
orang lain, kemampuan berkomunikasi,
- mengamat objek/ kejadian/ menerapkan kemampuan
- aktvitas mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari,
- wawancara dengan narasumber mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap jujur, telit,


dikumpulkan baik terbatas dari hasil disiplin, taat aturan, kerja keras,
mengolah informasi
kegiatan mengumpulkan/eksperimen kemampuan menerapkan prosedur dan
mau pun hasil dari kegiatan mengamat kemampuan berpikir induktif serta
dan kegiatan mengumpulkan informasi. deduktif dalam menyimpulkan .
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan.

Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap jujur, telit,


kesimpulan berdasarkan hasil analisis toleransi, kemampuan berpikir
secara lisan, tertulis, atau media lainnya sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan
benar.

a. Mengamati
Metode mengamat mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).
Metode mengamat sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga
proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran
yang digunakan oleh guru. Kegiatan mengamat dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh
langkah-langkah sebagai berikut.
- Menentukan objek apa yang akan diobservasi
- Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder
- Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar
berjalan mudah dan lancar
- Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , sepert menggunakan buku
catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa
daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan
berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang
berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang ,
berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tngkatannya.

b. Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa. Kegiatan belajar menanya
dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamat (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Menanya dapat juga tdak
diungkapkan, tetapi dapat saja ada di dalam pikiran peserta didik. Untuk memancing peserta didik
mengungkapkannya guru harus member kesempatan mereka untuk mengungkapkan pertanyaan.
Kegiatan bertanya oleh guru dalam pembelajaran juga sangat pentng, sehingga tetap harus
dilakukan.
Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatan peserta didik tentang suatu tema atau
topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktf belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari
solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan
memberi jawaban secara logis, sistemats, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partsipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan,
memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan
yang tiba-tba muncul.
9) Melath kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempat satu sama
lain.
Kriteria pertanyaan yang baik
Kriteria pertanyaan yang baik adalah: singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus,
bersifat probing atau divergen, bersifat validatf atau penguatan, memberi kesempatan peserta didik
untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitf, merangsang proses
interaksi

Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban
yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan
tngkatan kognitf mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tnggi. Bobot pertanyaan yang
menggambarkan tngkatan kognitf yang lebih rendah hingga yang lebih tnggi disajikan berikut
ini.
Tingkatan Subtngkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitf Pengetahuan  Apa...  pasangkan...
yang lebih (knowledge)  Siapa...  Persamaan kata...
rendah  Kapan...  Golongkan...
 Di mana...  Berilah nama...
 Sebutkan...  Dll.
 Jodohkan...
Pemahaman  Terangkahlah...  Bandingkan...
(comprehension)  Bedakanlah...  Ubahlah...
 Terjemahkanlah...  Berikanlah interpretasi...
 Simpulkan...
Penerapan  Gunakanlah...  Carilah hubungan...
(application  Tunjukkanlah...  Tulislah contoh...
 Buatlah...  Siapkanlah...
 Demonstrasikanlah...  Klasifikasikanlah...
Kognitf Analisis (analysis)  Analisislah...  Tunjukkanlah sebabnya…
yang lebih  Kemukakan bukt-bukti…  Berilah alasan-alasan…
tnggi  Mengapa…
 Identfikasikan…
Sintesis  Ramalkanlah…  Bagaimana kita dapat
(synthesis)  Bentuk… memecahkan…
 Ciptakanlah…  Apa yang terjadi seaindainya…
 Susunlah…  Bagaimana kita dapat
 Rancanglah... memperbaiki…
 Tulislah…  Kembangkan…
Evaluasi  Berilah pendapat…  Berilah alasan…
(evaluation)  Alternatif mana yang  Nilailah…
lebih baik…  Bandingkan…
 Setujukah anda…  Bedakanlah...
 Kritklah…
c. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba)
Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain:
- melakukan eksperimen;
- membaca sumber lain selain buku teks;
- mengamat objek/ kejadian/aktivitas; dan
- wawancara dengan narasumber.
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentk, peserta didik harus mencoba atau
melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Peserta didik pun harus
memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta
mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapinya sehari-hari.
Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan
eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan
yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakan kertas
kerja untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan
dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid, (7) Murid melaksanakan eksperimen
dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila
dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.

d. Mengasosiasi/ Mengolah informasi


Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istlah “menalar”
dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013
untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktf. Penalaran adalah
proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tdak selalu tdak
bermanfaat.Istlah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan
terjemanan dari reasonsing, meski istlah ini juga bermakna menalar atau penalaran.Karena itu,
istlah aktvitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan
ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatf.Istlah asosiasi dalam
pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan
beragam peristwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.
Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktvitas pembelajaran
untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
2) Guru tdak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah
memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri
maupun dengan cara simulasi.
3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana
(persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tnggi).
4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamat
5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
6) Perlu dilakukan pengulangan dan lathan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan
atau pelaziman.
7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentk.
8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tndakan
pembelajaran perbaikan.
e. Mengomunikasikan
Dalam kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran kolaboratf.Pembelajaran
kolaboratf merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas
sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang
menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan
disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektf untuk mencapai tujuan bersama.
Pada pembelajaran kolaboratf kewenangan guru dan fungsi guru
lebih bersifat direktf atau manajer belajar.Sebaliknya, peserta
didiklah yang harus lebih aktf. Peserta didik berinteraksi dengan
empat, saling menghormat, dan menerima kekurangan atau
kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh
rasa aman sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka
perubahan dan tntutan belajar secara bersama-sama.
Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratf. Dua sifat berkenaan dengan perubahan
hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari
penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau
pembelajaran kolaboratf. Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak
untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi
dan konsep pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi
pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang
memberi instruksi dan mengawasi secara rijid. Pada pembelajaran atau kelas kolaboratf, guru
berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini
memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi,
menghormat antarsesa, mendorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatf dan
krits serta memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan bermakna.
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi
tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortr kartu (card
sort). Prosedurnya dapat dilakukan sepert berikut ini.
 Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok
dengan satu atau lebih katagori.
 Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu
dengan katagori yang sama.
 Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekanhya.
 Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata
kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan pentng.
Pemanfaatan Internet Pada Pembelajaran Kolaboratif
Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas kolaboratf. Karena
memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan akses dan ketersediaan
informasi yang luas dan mudah.Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang
murah dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah dunia.
HO- 1.3.2
B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1.3.2 MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK/PROJECT BASED LEARNING

a. Konsep/Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek


Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah model pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan
memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam
sebuah proyek kolaboratf yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.
PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi
atensi dan usaha peserta didik.
Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja,
2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik,
3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
tantangan yang diajukan,
4) peserta didik secara kolaboratf bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola
informasi untuk memecahkan permasalahan,
5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu,
6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan,
7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif,
8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan
Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya sebagai fasilitator, pelath,
penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi,
kreasi dan inovasi dari siswa.

b. Langkah-Langkah Operasional
Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan dengan diagram
sebagai berikut.

Diagram 1. Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek


Penjelasan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi
penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktvitas. Mengambil topik yang sesuai
dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam dan topik yang
diangkat relevan untuk para peserta didik.
2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Peserta didik
diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi aturan
kegiatandalam penyelesaian proyek.
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek. Aktivitas pada
tahap ini antara lain: (1) membuat timeline penyelesaian proyek, (2) membuat deadline
penyelesaian proyek, (3) membimbing peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4)
membimbing peserta didik ketka mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan
proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan
suatu cara.
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the
Project)
Pengajar bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas peserta didik selama menyelesaikan
proyek, menggunakan rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetens, mengevaluasi kemajuan masing
- masing peserta didik, memberi umpan balik terhadap pemahaman yang sudah dicapai peserta
didik, dan membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktvitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik
mengembangkan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga
pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan
yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran. Peran guru dan peserta didik dalam
pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.

c. Peran Guru dan Peserta Didik


Peran guru pada Pembelajaran Berbasis Proyek meliput: a) Merencanakan dan mendesain
pembelajaran, b) Membuat strategi pembelajaran, c) Membayangkan interaksi yang akan terjadi
antara guru dan siswa, d) Mencari keunikan siswa, e) Menilai siswa dengan cara transparan dan
berbagai macam penilaian dan f) Membuat portofolio pekerjaan siswa.
Peran peserta didik pada Pembelajaran Berbasis Proyek meliput : a) Menggunakan kemampuan
bertanya dan berpikir, b) Melakukan riset sederhana, c) Mempelajari ide dan konsep baru, d)
Belajar mengatur waktu dengan baik, e) Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok, f)
Mengaplikasikan hasil belajar lewat tndakan dan g) Melakukan interaksi sosial (wawancara,
survey, observasi, dll)
d. Sistem Penilaian
Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus diakukan secara menyeluruh terhadap sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa selama pembelajaran. Penilaian tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut.
Penilaian proyekpada model ini merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan unt uk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan
peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setdaknya ada 3 hal yang perlu dipertmbangkan yaitu:

1) Kemampuan pengelolaan : Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi
dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
2) Relevansi: Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
3) Keaslian: Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta
didik.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek.
Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, sepert penyusunan
disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil
penelitan juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan
alat/ instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian
HO- 1.3.3
1.3.3 MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY
LEARNING)
a. Definisi dan Konsep
1. Definisi
Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada
perbedaan yang prinsipil pada ketga istlah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada
ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang diperhadapkan
kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inkuiri masalahnya
bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya
untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitan, sedangkan
Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah. Pada Discovery
Learning materi yang akan disampaikan tdak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi
peserta didik didorong untuk mengidentfikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari
informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau membentuk (konstruktf) apa yang mereka ketahui
dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.
Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktf dan kreatif.
Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Merubah modus Ekspository
siswa hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery siswa
menemukan informasisendiri.

2. Konsep
Di dalam proses belajar, Bruner mementngkan partsipasi aktf dari tap siswa, dan mengenal
dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlu lingkungan
memfasilitasi rasa ingin tahu siswa pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery
Learning Environment, yaitu lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-
penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui.
Lingkungan sepert ini bertujuan agar siswa dalam proses belajar dapat berjalan dengan baik dan
lebih kreatf.

Dalam Discovery Learning bahan ajar tdak disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut untuk
melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan,
menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-
kesimpulan. Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatf jika
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41).
Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam Discovery Learning menurut Bruner adalah hendaklah
guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang
scientst, historin, atau ahli matematka. Dan melalui kegiatan tersebut siswa akan menguasainya,
menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.

b. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran


Langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas adalah sebagai berikut:
1). Perencanaan
Perencanaan pada model ini meliput hal-hal sebagai berikut.
- Menentukan tujuan pembelajaran
- Melakukan identfikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya
- belajar, dan sebagainya)
- Memilih materi pelajaran.
- Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh
generalisasi)
- Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,
- tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa
- Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke
abstrak, atau dari tahap enaktf, ikonik sampai ke simbolik
- Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa

2). Pelaksanaan
Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning di kelas,ada beberapa
prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut.
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya
dan tmbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah. Stmulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi
interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.
Dengan demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada
siswa agar tujuan mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi dapat tercapai.
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentfikasi
sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih
dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
Data collection (pengumpulan data)
Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi kesempatan kepada
para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan
benar atau tdaknya hipotesis. Data dapat diperoleh melalui membaca literatur, mengamat objek,
wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Data processing (pengolahan data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang
telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.
Verification (pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau
tdaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil data processing. Berdasarkan
hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah
dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tdak, apakah terbukti atau tdak.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi.
3). Sistem Penilaian
Dalam Model Pembelajaran Discovery, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun
non tes. Penilaian dapat berupa penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap, atau penilaian hasil
kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian pengetahuan, maka dalam model
pembelajaran discovery dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan
penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa, maka pelaksanaan penilaian dapat
menggunakan contoh-contoh format penilaian sikap sepert yang ada pada uraian penilaian proses
dan hasil belajar pada materi berikutnya.
HO-1.3.4

1.3.4 MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran


yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan
pentng, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan
masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki
kecakapan berpartsipasi dalam tim. Proses pembelajarannya
menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan
masalah atau menghadapi tantangan yang nant diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari.

a. Konsep
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah modelpembelajaran yang menyajikan masalah
kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan
pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia
nyata (real world). Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu modelpembelajaran yang
menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk
mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat
peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada
peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan
masalah yang harus dipecahkan.
Ada lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yaitu:
1) Permasalahan sebagai kajian.
2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman
3) Permasalahan sebagai contoh
4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses
5) Permasalahan sebagai stimulus aktvitas autentk
Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan
sebagai berikut.

Peserta didik sebagai Masalah sebagai awal


Guru sebagai pelatih
problem solver tantangan dan motivasi
- Asking about thinking (bertanya - peserta yang aktif -
tentang pemikiran)
menarik untuk
- memonitor pembelajaran - terlibat langsung dalam
dipecahkan
- probbing ( menantang peserta didik pembelajaran
untuk berfikir ) - menyediakan
- membangun
- menjaga agar peserta didik terlibat kebutuhan yang ada
pembelajaran
- mengatur dinamika kelompok hubungannya dengan
pelajaran yang
- menjaga berlangsungnya proses dipelajari
e. Tujuan dan hasil dari model pembelajaran berbasis masalah ini adalah:
1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir
tngkat tnggi.
2) Pemodelan peranan orang dewasa.
Bentuk pembelajaran berbasis masalah pentng menjembatani gap antara pembelajaran
sekolah formal dengan aktvitas mental yang lebih prakts yang dijumpai di luar sekolah.
Aktvitas-aktivitas mental di luar sekolah yang dapat dikembangkan adalah :
- PBL mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas.
- PBL memiliki elemen-elemen magang. Hal ini mendorong pengamatan dan dialog dengan
yang lain sehingga peserta didik secara bertahap dapat memi peran yang diamati
tersebut.
- PBL melibatkan peserta didik dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan
mereka menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun
femannya tentang fenomena itu.
3) Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)
Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus dapat
menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari mana informasi harus diperoleh, di
bawah bimbingan guru.
f. Model PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut :
1) Kurikulum : PBL tdak sepert pada kurikulum tradisional, karena memerlukan suatu strategi
sasaran di mana proyek sebagai pusat.
2) Responsibility : PBL menekankan responsibility dan answerability para peserta didik ke diri
dan panutannya.
3) Realisme : kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi
yang sebenarnya. Aktfitas ini mengintegrasikan tugas autentk dan menghasilkan sikap
profesional.
4) Active-learning : menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan keinginan peserta
didik untuk menemukan jawaban yang relevan, sehingga dengan demikian telah terjadi
proses pembelajaran yang mandiri.
5) Umpan Balik : diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik menghasilkan
umpan balik yang berharga. Ini mendorong kearah pembelajaran berdasarkan pengalaman.
6) Keterampilan Umum : PBL dikembangkan tdak hanya pada ketrampilan pokok dan
pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang
mendasar sepert pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self-management.
7) Driving Questions : PBL difokuskan pada permasalahan yang memicu peserta didik berbuat
menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
8) Constructive Investigations :sebagai ttik pusat, proyek harus disesuaikan dengan
pengetahuan para peserta didik.
9) Autonomy :proyek menjadikan aktfitas peserta didik sangat pentng.
g. Prinsip Proses Pembelajaran PBL
Prinsip-prinsip PBL yang harus diperhatkan meliput konsep dasar, pendefinisian masalah,
pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan dan penialainnya
Konsep Dasar (Basic Concept)
Pada pembelajaran ini fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan
skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih
cepat mendapatkan ‘peta’ yang akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran. Konsep yang
diberikan tdak perlu detail, diutamakan dalam bentuk garis besar saja, sehingga peserta didik dapat
mengembangkannya secara mandiri secara mendalam.
Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan dalam kelompoknya
peserta didik melakukan berbagai kegiatan. Pertama, brainstorming dengan cara semua anggota
kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga
dimungkinkan muncul berbagai macam alternatf pendapat. Kedua, melakukan seleksi untuk
memilih pendapat yang lebih fokus. ketiga, menentukan permasalahan dan melakukan pembagian
tugas dalam kelompok untuk mencari referensi penyelesaian dari isu permasalahan yang didapat.
Fasilitator memvalidasi pilihan-pilihan yang diambil peserta didik yang akhirnya diharapkan
memiliki gambaran yang jelas tentang apa saja yang mereka ketahui, apa saja yang mereka tdak
ketahui, dan pengetahuan apa saja yang diperlukan untuk menjembataninya.
Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat
memperjelas isu yang sedang diinvestigasi misalnya dari artkel tertulis di perpustakaan, halaman
web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan. Tujuan utama tahap investgasi, yaitu: (1) agar
peserta didik mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan
permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan untuk dipresentasikan
di kelas relevan dan dapat dipahami.
Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi secara mandiri, pada pertemuan
berikutnya peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya dapat dibantu guru untuk mengklarifikasi
capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Langkah selanjutnya presentasi
hasil dalam kelas dengan mengakomodasi masukan dari pleno, menentukan kesimpulan akhir, dan
dokumentasi akhir. Untuk memastkan setiap peserta didik mengikut langkah ini maka dilakukan
dengan mengikut petunjuk.
Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan
sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh Penilaian
terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software,
hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian terhadap sikap
dittkberatkan pada penguasaan sof skill, yaitu keaktifan dan partsipasi dalam diskusi, kemampuan
bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketga aspek
tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO. 1.3.5
C. PENILAIAN KURIKULUM 2013

1.3.5 PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013


Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Pada Standar Nasional Pendidikan, penilaian pendidikan
merupakan salah satu standar yang yang bertujuan untuk menjamin: perencanaan penilaian
peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatf,efektif, efisien, dan sesuai
dengan konteks sosial budaya; dan pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektf, akuntabel,
dan informatf.

1. Jenis-jenis Penilaian pada Kurikulum 2013


Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian peserta didik yang dilakukan pada kurikulum 2013
mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tngkat kompetensi, ujian mutu tngkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.
1) Penilaian otentk merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai
dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran.
2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif
untuk membandingkan posisi relatfnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan enttas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau
kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan
perbaikan hasil belajar peserta didik.
5) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk menilai kompetensi
peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliput seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliput seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tngkat kompetensi. Cakupan
UTK meliput sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Int pada tngkat
kompetensi tersebut.
9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tngkat
kompetensi. Cakupan UMTK meliput sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Int pada tngkat kompetensi tersebut.
10) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi
tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
11) Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar
kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Seni Budaya – SMA | 50


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 2
ANALISIS BUKU
ANALISIS BUKU GURU Dan BUKU SISWA

Seni Budaya – SMA | 51


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN : 2. ANALISIS BUKU

Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam
pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud
no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku Guru).

Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi
persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri
dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan
pembelajaran pada setap bab sesuai dengan buku siswa.

Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat: Judul bab,
informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi
dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen
atau diskusi, lathan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.

Pada materi pelathan ini Anda melakukan telaah dan analisis buku guru dan buku siswa terhadap
kesesuaian dengan KI, dan KD, kecukupan dan kedalaman materi, serta kesesuaian pendekatan
pembelajaran dan penilaian.

Kompetensi yang dicapai

1. Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran , strategi
pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru
2. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
3. Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintfik, standar
proses dan standar penilaian
4. Mendeskripsikan buku guru dan buku siswa dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.
5. Memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa pada perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran

Indikator

1. Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematka keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang
terdapat dalam buku siswa
2. Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang terdapat dalam buku
guru
3. Mengidentfikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
4. Menjelaskan alas an hasil identfikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru dengan tuntutan
SKL, KI, dan KD
5. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dengan pendekatan saintfik, standar proses dan
standar penilaian
6. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintfik, standar proses dan
standar penilaian
7. Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa
8. Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa
9. Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa berdasarkan hasil analisis.

Seni Budaya – SMA | 52


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Langkah Kegiatan

Seni Budaya – SMA | 53


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Mendiskusikan hasil
Dalam kelompok analisis buku guru
mengkaji isi materi Menganalisis isi dan buku siswa
struktur, dan pola buku guru (LK-2.1) dalam
pikir keilmuan dalam dan buku siswa kesesuaiannya
buku guru dan buku (LK-2.2) dengan pendekatan
siswa saintfik dan standar
proses

Mendiskusikan hasil
analisis untuk Mendiskusikan hasil
membuat analisis buku guru
Presentasi hasil
rekomendasi dan buku siswa
analisis buku gurudan
tentang dalam kesesuaiannya
buku siswa
penggunaan buku dengan standar
guru dan buku siswa penilaian

Analisis buku guru menggunakan LK - 2.1 Analisis buku siswa dan menggunakan LK - 2.2 Analisis
buku guru

Seni Budaya – SMA | 54


Lembar Kegiatan

Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku sesuai dengan
petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan Buku Siswa

BUKU GURU dan BUKU SISWA


Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam
pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud
nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru.
A. Buku Guru
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi
persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri
dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan
pembelajaran pada setap bab sesuai dengan buku siswa.
Petunjuk umum pembelajaran berisi informasi tentang cakupan dan lingkup materi pembelajaran,
tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran yang meliput pendekatan, model dan metode,
penjelasan tentang media dan sumber belajar serta prinsip-prinsip penilaian pada pembelajaran.
Petunjuk khusus pembelajaran terdiri dari beberapa bab sesuai dengan materi pada buku siswa.
Umumnya berisi informasi bagi guru untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
pembelajaran pada bab tersebut. Pada umumnya bagian ini berisi : peta konsep untuk materi pada
bab ini, cakupan materi untuk tatap muka, KI dan KD yang sesuai dengan materi, alokasi waktu dan
rincian materi setap tatap muka. Selanjutnya pada bagian ini terdapat uraian pembelajaran untuk
setiap tatap muka, mulai dari tujuan pembelajaran, alternatf kegiatan pembelajaran, sumber belajar
dan media pembelajaran. Bagian penilaian berisi informasi tentang teknik dan bentuk penilaian oleh
guru, penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan informasi pembahasan soal pada buku siswa.
Pada buku guru juga ada informasi bagaimana cara informasi komunikasi dengan Orangtua/Wali.
B. Buku Siswa
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat hal-hal berikut,
yaitu: Judul bab, infomasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap
bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non
eksperimen atau diskusi, lathan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Penggunaan buku siswa oleh peserta didik disarankan dimulai dengan membaca dan mengkaji
bagian pengantar bab atau subbab, melakukan kegiatan-kegiatan yang tersedia, mendiskusikan hasil
kegiatan dan memverifikasi hasil diskusi dengan informasi konsep yang ada di buku. Uraian materi
lainnya merupakan bagian untuk memperdalam pemahaman konsep dan diakhiri dengan soal-soal
untuk menguji pemahaman konsep secara individual.
Buku guru dan buku siswa merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan jika guru merasa
perlu mengembangkannya sesuai dengan kondisi sekolah, terutama yang berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran, guru dapat menyesuaikan sesuai dengan alat dan bahan praktikum atau media
belajar yang tersedia di sekolah atau model-model pembelajaran yang dipilih guru.
A
n L
al
isi
s
B
u
k
u
Si
s
w
a
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU SISWA

Kompetensi:
1. Memahami isi buku siswa sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran
2. Memahami strategi menggunakan buku siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3. Merencanakan tindak lanjutberasarkan hasil analisis buku untuk persiapan pembelajaran.

Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku siswa peserta dapat


- Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran
- Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar
- Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil
analisis

Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Siswa
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatlah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi lainnya sepert
kegiatan siswa dan evaluasi
5. Lakukanlah analisis terhadap buku siswa dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia
pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek-aspek yang dianalisis
- memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
- menuliskan alasan Anda memilih kualifikasi tersebut
- Berdasarkan hasil analisis, tuliskan alasan dan tindak lanjut hasil analisis ,
- Jika kurang/tdak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tndak lanjut
yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku siswa untuk proses pembelajaran.
- Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran.

FORMAT ANALISIS BUKU SISWA

Judul Buku :
..................................................................................................... Kelas
: ....................................................................................................
Jenjang : .....................................................................................................
Topik : ....................................................................................................
.

Deskripsi pada Kualifikasi


Komponen Buku Alasan Tindak lanjut
buku Kurang Cukup Baik
A. Sistematika
Judul sesuai dengan
KD yang harus dicapai

Peta Konsep ada


pada setap bab

Urutan sub topik


/materi sesuai
dengan KD dan
sistematka keilmuan

Komponen penilaian
sesuai tuntutan
penilaian autentk

B. Uraian Materi
Pendahuluan bab
memotvasi siswa
untuk belajar

Cakupan materi
setiap sub topik/sub
bab memenuhi
kebutuhan
pencapaian KD
Kegiatan pada buku
memfasilitasi
pembelajaran dengan
Pendekatan Saintfik

C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Penilaian
Pengetahuan
-contoh instrument
-rambu-rambu
Jawaban
Penilaian Sikap
- Contoh
instrument
- Rubric
Penilaian
Keterampilan:
- Contoh
instrument
- rubrik

Tugas
- Contoh
instrument
- rubrik

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku siswa


.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
R- 2.1
RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU SISWA
Rubrik penilaian analisis buku siswadigunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
pelathan terhadap buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermat format penilaian analisis buku siswa serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis
menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 Hasil analisis tepat, tndak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil analisis tepat, tndak lanjut kurang logis

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil analisis kurang tepat, tndak lanjut logis

Kurang (K) ≤ 70 Hasil analisis kurang tepat, tndak lanjut tdak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen


sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku siswa
Analisis Buku Guru
LK- 2.2

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU GURU


Kompetensi:
1. Memahami isi buku guru sebagai panduan bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran
2. Merencanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis buku untuk persiapan pembelajaran.

Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku guru peserta dapat


- Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran
- Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar
- Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis

Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Guru
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatlah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan informasi lainnya
5. Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia
pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan guru
- memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
- menuliskan alas an Anda memilih kualifikasi tersebut
6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tndak lanjut hasil analisis ,
Jika kurang/tdak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tndak lanjut yang
harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru tersebut. Jika sesuai dengan kebutuhan,
buku dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran.
7. Setelah melakukan analisis buku guru dan buku siswa diskusikan bagaimana keterkaitan antara
buku guru dan buku siswa yang Anda analisis.
FORMAT ANALISIS BUKU GURU
Judul Buku :
..................................................................................................... Kelas :
.................................................................................................... Jenjang :
..................................................................................................... Topik
: .....................................................................................................

Isi buku yang relevan Kualifikasi


Tindak
Kegiatan Guru dengan kegiatan Kurang Cukup Baik Alasan
lanjut
guru

A. Perencanaan Pembelajaran

Peta Konsep pada


setiap bab

Menentukan KI dan
KD yang berkaitan

Menentukan alokasi
waktu

Merumuskan
indikator

Merumuskan tujuan
pembelajaran

Menentukan cakupan
materi pembelajaran
Menentukan
pendekatan

Menentukan model

Menentukan strategi

Menentukan metode

Menentukan media,
sumber dan alat

B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Menilai Pengetahuan
- Contoh
instrumen

- Rambu-rambu
Jawaban
Menilai Sikap
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Menilai Keterampilan
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Portofolio
-Contoh instrument
-rubrik
Penilaian Diri
-Contoh instrument
-rubrik
Penilaian Antar
Teman
-Contoh instrument
-rubrik
Informasi Pengayaan
Belajar

Informasikan
hubungan guru dan
Orang tua

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku guru


................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU GURU R - 2.2

Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
pelathan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
4. Cermat format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
5. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis
menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 Hasil analisis tepat, tndak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil analisis tepat, tndak lanjut kurang logis

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil analisis kurang tepat, tndak lanjut logis

Kurang (K) ≤ 70 Hasil analisis kurang tepat, tndak lanjut tidak logis

6. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen


sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN
3.1 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN
MODEL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
3.2 PERANCANGAN PENILAIAN DALAM
PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
3.3 PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN
DALAM RAPOR

Seni Budaya – SMA | 63


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN : 3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi pada karakteristik
kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai,
menghayat, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamat, menanya, mencoba, menalar,
menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintfik,
karakteristk kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based
Learning.
Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera
diikut dengan pembelajaran remedial untuk memastkan penguasaan kompetensi pada tngkat
memuaskan. Perubahan pada penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio),
cara menilai proses dan output dengan menggunakan penilaian autentk, dan rapor memuat
penilaian kuanttatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatf tentang sikap dan keterampilan .

Pada materi pelathan ini Anda mempelajari penerapan model-model pembelajaran dan
perancangan penilaian yang baik dengan cara berlath menyusun contoh proses pembelajaran,
mengembangakan instrumen penilaian menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai
Kurikulum 2013 dan mengolah nilai untuk rapor

Kompetensi yang Dicapai

1. Memahami penerapan pendekatan saintfik dalam pembelajaran


2. Memahami model Pembelajaran (Project Based Learning, Problem Based Learning, dan Discovery Learning)
dan penilaiannya.
3. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan
4. Melaporkan hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.

Indikator
1. Merancang contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Seni Budaya
2. Membuat contoh penerapan model-model pembelajaran pada pembelajaran Seni Budaya dan
penilaiannya
3. Mengidentfikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian
4. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran Seni Budaya
5. Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.

Langkah Kegiatan

Seni Budaya – SMA | 64


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. Perancangan Pembelajaran

Kerja Kelompok
Kerja Presentasi
menelaah HO Penyimpulan
kelompok hasil kerja
contoh hasil diskusi
menyusun kelompok dan
penerapan kelompok dan
contoh dikomentari
model rangkuman
model oleh kelompok
pembelajaran hasil
pembelajaran lain

Seni Budaya – SMA | 65


2. Perancangan Penilaian
Diskusi
kelompok Kerja Presentasi hasil Penyimpulan
perancangan Kelompokmenyu kerja kelompok hasil diskusi
penilaian sun contoh dan dikomentari kelompok dan
sikap, instrumen oleh kelompok rangkuman
pengetahuan, penilaian yg baik lain hasil
keterampilan

3. Pelaporan Hasil Penilaian

Presentasi hasil Penyimpulan


Diskusi Kerja Kelompok
kerja kelompok hasil diskusi
kelompok menyusun
dan dikomentari kelompok dan
pengolahan contoh laporan
oleh kelompok rangkuman
hasil penilaian hasil penilaian
lain hasil
Lembar Kerja
LK- 3.1a
Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Saintifik

Tujuan Kegiatan: Melalui diskusi kelompok peserta diharapkan mampu merancang contoh
penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Seni Budaya.

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintfik pada pembelajaran Seni Budaya
Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia
2. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda
3. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain

FORMAT PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Kompetensi Dasar :
Topik /Tema :
Sub Topik/Tema :
Tujuan Pembelajaran :
Alokasi Waktu :

Tahapan Pembelajaran Kegiatan


Mengamat

Menanya

Mengumpulkan informasi

Mengasosiasikan

Mengkomunikasikan
R-3.1a

PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL PEMBELAJARAN


Rubrik perancangan penerapan saintfik dan perancangan model pembelajarandigunakan fasilitator
untuk menilai hasil rancangan peserta pelathan dalam merancang contoh penerapan pendekatan
saintfik dan contoh rancangan model pembelajaran satu topik Prakarya dan Kewirausahaan.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermat tugas yang diberikan kepada peserta pelathan pada LK -3.1a dan LK- 3.1b
2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan

Rubrik Penilaian LK- 3.1a

PERINGKAT NILAI KRITERIA


Amat Baik ( 90 < AB ≤ 100 1. Identtas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan
AB) alokasi waktu lengkap dan benar
2. Kegiatan mengamat,menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan dan mengkomunikasikansesuai dengan
topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu
3. Kegiatan mengamat,menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan dan mengkomunikasikan lengkap,
sistemats dan logis atau benar
Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) ≤ 70 Ketga aspek kurang sesuai
HO- 3.1b

CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

A. Pendekatan scientific
Pembelajaran merupakan sebuah proses. Dalam proses pembelajaran, dikenal
adanya proses pembelajaran ilmiah. Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan
ilmiah(scientific) dalam pembelajaran, karena menurut Sudarwan Danim, pendekatan
ilmiah(scientific) diyakini sebagai titan emas perkembangan dan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang
memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penararan induktif (inductive
reasoning) daripada penalaran deduktif (deductivereasoning). Penalaran deduktif melihat
fenomena umum kemudian menarik simpulan yang spesifik, sedangkan penalaran induktif
memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara
keseluruhan.
Dalam pendekatan scientific, proses pembelajaran berlangsung alamiah. Hal itu
diwujudkan dalam bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami, bukan transfer
pengetahuan dari guru ke peserta didik. Strategi pembelajaran lebih dipentngkan sehingga
akan memperoleh hasil yang diinginkan. Proses belajar tdak hanya terjadi di ruang kelas,
tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Sikap menjadi bagian yang harus dilakukan secara terintegrasi selama proses kegiatan
pembelajaran.

B. Contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran seni budaya


Prinsip pembelajaran Seni budaya adalah pengembangan kreativitas, sensitvitas dan
apresiasi pada anak didik dengan pembelajaran yang menyenangkan, rekreatif, ekspresif, serta
bertanggungjawab. Secara substansial, mata pelajaran seni budaya terdiri dari aspek seni musik,
seni tari, seni rupa dan seni teater. Dibawah ini adalah salah satu contoh penerapan
pendekatan scientific pada mata pelajaran seni budaya SMA untuk aspek seni tari

Kompetensi Dasar 3.1.Memahami gerak tari berdasarkan unsur ruang, waktu, dan
tenaga.
Topik /Tema Gerak Tari
Sub Topik/Tema Ruang, tenaga, dan Waktu
Alokasi Waktu 2 x 2 TM

Tahapan
Kegiatan
Pembelajaran
guru melakukan kegiatan pembukaan dengan memberi salam. Maksud
kegiatan ini adalah untuk menggiring konsentrasi peserta didik ke
materi yang akan diajarkan. Disamping itu juga untuk menyiapkan
Kegiatan awal
peserta didik secara fisik dan mental. Secara fisik berart duduk tenang
supaya lebih mudah konsentrasi, sedangkan secara mental adalah
bagaimana mengarahkan mental peserta didik supaya siap belajar dan
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menerima pelajaran.
Kegiatan inti
1.Mengamat Pembelajaran diawali dengan melihat karya tari dari berbagai media,
misalnya video. Pada kegiatan apresiaisi karya tari, guru berusaha
mengajak peserta didik untuk mengamat sajian karya tari yang diputar.
Siswa diminta mengamat sajian karya tari tersebut secara individual
atau berkelompok. Siswa digugah rasa ingin tahunya dengan ditanya
dan diminta untuk memberi komentar pada karya tari tersebut. Guru
juga mengajak peserta didik untuk bersyukur karena negara kita
memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam.
2.Menanya Guru memberikan pertanyaan dan meminta komentar dari peserta
didik tentang karya tari yang baru saja disaksikan.

3.Mengumpulkan Dalam mengamat peserta didik diingatkan bahwa kegiatan mengamat


informasi bukanlah kegiatan pasif. Oleh karena itu pada kegiatan ini guru
menekankan supaya sambil mengamat peserta didik aktf melakukan
hal-hal berikut: Mengolah informasi yang diterima melalui
pengamatan, Menghubungkan antara media tari satu dengan tari yang
lain, dan Mencerna informasi yang diterima. Dengan demikian, selama
mengamat pikiran peserta didik aktf bekerja melakukan ketiga hal
tersebut diatas.
Setelah mengamat ada kegiatan tanya jawab. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengarahkan peserta didik dalam mengolah,
menalar, dan menyajikan informasi yang didapat setelah melihat
tayangan. Penyajian yang dimaksud disini dapat berupa tanggapan atas
pertanyaan guru, yaitu bagaimana peserta didik mencoba untuk
menyajikan informasi yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan guru

4.Mengasosiasikan Selanjutnya guru mengajak peserta didik untuk mengidentfikasi gerak


tari, dengan membaca dari berbagai sumber belajar. Kegiatan diawali
dengan membagikan lembar kerja kepada semua peserta didik untuk
memandu mencari informasi dari berbagi media dan sumber belajar
terkait dengan materi yang akan dipelajari. Kegiatan ini merupakan
contoh penerapan pendekatan saintfik yaitu mengolah dan menalar. Di
dalam mencari gerak tari, peserta didik diarahkan sambil berdiskusi
sebagai implementasi dari penerapan pendekatan saintfik dan
melakukan kolaborasi.
5.Mengkomunikasi Kegiatan dalam bentuk penyajian dan presentasi secara kelompok atau
kan perorangan untuk menyimpulkan gerak tari berdasarkan ruang, waktu
dan tenaga yang sudah dicari secara kelompok sebagai contoh
penerapan pendekatan saintfik. Untuk kegiatan mencipta, peserta
didik dipandu untuk menyusun berbagai ragam gerak tari untuk dibuat
variasi dari sisi ruang, waktu dan tenaga.
Kegiatan Penutup a. Guru meminta peserta didik untuk mengungkapkan konsep, prinsip
atau teori yang telah dikonstruk oleh peserta didik.
b.Peserta didik diminta untuk menjelaskan contoh keterkaitan antar
materi yang baru saja dipelajari bersama dengan kehidupan kita,

Seni Budaya – SMA | 69


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

misal lingkungan hidup.


c. Guru dapat meminta peserta didik untuk meningkatkan
pemahamannya tentang konsep, prinsip atau teori yang telah
dipelajari dari buku-buku pelajaran yang relevan atau sumber
informasi lainnya.
d.Guru dapat memberikan beberapa situs di internet yang berkaitan
dengan konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari oleh peserta
didik, kemudian guru meminta peserta didik untuk mengakses situs-
situs tersebut. Guru dapat menyebutkan beberapa akses situs-situs
sebagai alamat dalam internet yang dapat dicari oleh peserta didik,
sebagai pemancing rasa ingin tahu peserta didik

DAFTAR PUSTAKA
BSNP. (2007). Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan
PendidikanDasar dan Menengah. Jakarta
Kementerian Pendidikan Nasional. 2013. Kompetensi Dasar SMA /MTs, Jakarta

Mc Colum (2009) A scientific approach to


teaching.http://kamccollum.wordpress.com/2009/08/01/a-scientfic-approach-to-
teaching/last update januari 2013

Seni Budaya – SMA | 70


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Seni Budaya – SMA | 71


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar Kerja LK - 3.1b

PERANCANGAN PENERAPAN MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang model Project Based
Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning pada pembelajaran
Seni Budaya
Langkah Kegiatan :
1. Kerjakan secara berpasangan, cermat lembar kerja perancangan model pembelajaran
2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu
model
3. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model yang Anda pilih
4. Presentasikan hasil rancangan Anda
5. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan

Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based
Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model
yang sesuai.

Seni Budaya – SMA | 72


FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN
Model Discovery Learning
Kompetensi Dasar : 1 ..…………………..
2… …………………..
Topik : …………………………………..

Sub Topik :
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1x TM

TAHAPPEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


1. Stimulation
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
2. Problem statemen
(pertanyaan/identfikasi
masalah)
3. Data collection
(pengumpulandata)
4. Data processing (pengolahan
Data)
5. Verification (pembuktian)

6. Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)

Model Pembelajaran Problem Based Learning


Kompetensi Dasar : 1.....
2.....
Topik :
Sub Topik :
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1 x TM

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN


Fase 1 .............................................
Orientasi peserta didik kepada masalah
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Fase 5
FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN
Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
R-3.1b

PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL PEMBELAJARAN


Rubrik perancangan penerapan saintfik dan perancangan model pembelajarandigunakan fasilitator
untuk menilai hasil rancangan peserta pelathan dalam merancang contoh penerapan pendekatan
saintfik dan contoh rancangan model pembelajaran satu topik Prakarya dan Kewirausahaan.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
3. Cermat tugas yang diberikan kepada peserta pelathan pada LK -3.1a dan LK- 3.1b
4. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan

Rubrik Penilaian LK- 3.1b


PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik ( 90 < AB ≤ 100 1. Identtas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan
AB) alokasi waktu lengkap dan benar
2. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran sesuai dengan
topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu
3. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran lengkap,
sistemats dan logis ( sesuai dengan sintak atau tahapan
pembelajaran)
Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) ≤ 70 Ketga aspek kurang sesuai

Penerapan Model Pembelajaran (Problem Based Learning)


Pada Mata Pelajaran Seni Budaya

Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan


masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang
menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan
masalah dunia nyata (real world)
Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang menantang peserta
didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari
permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik
pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik,
sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang
harus dipecahkan.
Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta
untuk mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatat
masalah-masalah yang muncul. Setelah itu tugas guru adalah merangsang peserta didik untuk
berpikir krits dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru adalah mengarahkan peserta
didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari
mereka.
Memanfaatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. Guru
memberikan penugasan yang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik, antara
lain di sekolah, keluarga dan masyarakat. Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk belajar diluar kelas. Peserta didik diharapkan dapat
memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar
merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka mencapai
penguasaan standar kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran.

Model Pembelajaran Problem Based Learning


Kompetensi Dasar : 3.1 Memahami gerak berdasarkan ruang, waktu, dan tenaga.
4.1 Melakukan gerak tari berdasar unsur uang, waktu, dan
tenaga.
Topik : Gerak tari
Sub Topik : ruang, waktu, dan tenaga.
Alokasi Waktu : 1 x TM

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN


Fase 1 Pada tahap ini, dilakukan Tahap 1 sintaks PBM, yaitu mengorientasi
Orientasi peserta peserta didik pada masalah. Masalah tersebut dapat disajikan dalam
didik kepada bentuk gambar, diagram, film pendek, atau power point. Misalnya dalam
masalah pelajaran Seni budaya , masalah tersebut terkait dengan aktvitas
melakukan gerak berdasarkan unsur ruang, waktu, dan tenaga. Setelah
peserta didik mencermat (mengamati) sajian masalah, guru mengajukan
pertanyaan pengarah (menanya) untuk mendorong peserta didik mencari
kemungkinan pengembangan ruang, waktu, dan tenaga . Selanjutnya, guru
menginformasikan tujuan pembelajaran.

Fase 2 a) Melalui kegiatan tanya jawab (menanya), guru mengingatkan


Mengorganisasikan kembali langkah-langkah atau metode ilmiah. Metode ilmiah tersebut
peserta didik dapat disajikan dalam bentuk bagan.
b) Guru mengorganisasi peserta didik untuk belajar dalam bentuk
diskusi kelompok kecil. Guru dapat menjelaskan lebih rinci alternatf-
alternatf strategi untuk menyelesaikan masalah yang ditentukan, yaitu
terkait dengan gerak tari berdasar unsur ruang, waktu, dan tenaga yang
akan dilakukan.
c) Guru membimbing peserta didik secara individual maupun
kelompok dalam merancang gerak tari berdasarkan unsur ruang waktu dan
tenaga yang diajukan. Masing-masing kelompok mempresentasikan
rancangannya untuk mendapat saran dari kelompok lain maupun dari guru.
Kelompok-kelompok lain maupun guru dapat memberikan penilaian dan
saran terhadap presentasi tersebut. Kelompok yang dinilai paling baik
FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN
memperoleh penghargaan.

Fase 3 a) Guru memberi bimbingan kepada peserta didik untuk melakukan


Membimbing eksplorasi gerak. Kegiatan ini meliput pengumpulan berbagai gerak yang
penyelidikan berkaitan dengan materi yang diangkat dalam permasalahan, misalnya
individu dan gerak tari berdasarkan unsur ruang, waktu dan tenaga
kelompok b) Kelompok peserta didik melakukan eksperimen dengan eksplorasi
gerak berdasarkan rancangan yang telah mereka buat dengan bimbingan
guru (experimenting). Rancangan tersebut dibuat secara sistematis dan
disesuaikan dengan kebutuhan. Guru membimbing kelompok yang
mengalami kesulitan.

Fase 4 Peserta didik dalam kelompok mengembangkan laporan sesuai format yang
Mengembangkan sudah disepakat. Kelompok terpilih mempresentasikan hasil
dan menyajikan (mengomunikasikan). Setiap kelompok diberi waktu 10 menit. Kelompok
hasil karya lain menanggapi hasil presentasi dan guru memberikan umpan balik.

Fase 5 a) Guru bersama peserta didik menganalisis dan mengevaluasi terhadap


Menganalisa dan proses pemecahan masalah yang dipresentasikan setap kelompok
mengevaluasi maupun terhadap seluruh aktvitas pembelajaran yang dilakukan.
proses pemecahan b) Guru memberikan penguatan (mengasosiasi) terkait penguasaan
masalah pengetahuan atau konsep tertentu, misalnya pengembangan gerak tari
berdasarkan unsur ruang, waktu dan tenaga
Penutup Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan hasil diskusi. Guru
dapat melakukan kegiatan pengayaan bagi peserta didik yang telah
mencapai ketuntasan. Sebaliknya, guru dapat memberikan remidi bagi
peserta didik yang belum mencapai ketuntasan.

Penerapan Model Pembelajaran berbasis proyek/ Project Based learning


Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metoda pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktfitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk
digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan
insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan
pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek
kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat
pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama
sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan
investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan
usaha peserta didik.
Contoh Kegiatan Pembelajaran Project Based Learning
Sekolah : SMA /SMK
Kelas : X
Kompetensi : 4.3 Melakukan gerak tari dengan menggunakan level dan pola lantai

Kegiatan Pendahuluan
Guru melakukan apersepsi tentang pentngnya pengetahuan tentang gerak tari yang dilakukan
sesuai dengan level dan pola lantai dengan pertanyaan mendasar (Start With the Essential
Question)
1) Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk membuat sebuah gerak dengan
menggunakan level dan pola lantai.
2) Guru memberikan tugas proyek yang harus dilakukan siswa secara berkelompok tentang
gerak tari yang dilakukan sesuai dengan level dan pola lantai .

Kegiatan Inti 1. Peserta didik secara berkelompok menentukan proyek yang akan
Menyusun dikerjakan dengan menentukan judul.
Perencanaan 2. Guru menyampaikan kriteria penilaian proyek yang yang akan
Proyek. (Design a dikerjakan oleh peserta didik.
Plan for the 3. Peserta didik secara berkelompok merancang tahapan penyelesaian
Project) proyek yang akan dilakukan (misal membuat gerak tari yang dilakukan
sesuai dengan level dan pola lantai ) Peserta didik menentukan gerak
tari yang akan dilakukan sesuai dengan level dan pola lantai
4. Mengkonsultasi tahapan penyelesaian proyek kepada guru
pembimbing.
Monitoring Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap
(Monitor the aktvitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring
Students and dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setap proses.
the Progress of Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas
the Project) peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah
rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
Menguji Hasil Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur
(Assess the ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-
Outcome) masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar
dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Mengevaluasi Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan
Pengalaman refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.
(Evaluate the Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada
Experience) tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proyek
 Guru Tanya jawab dengan peserta membuat rangkuman atau kesimpulan
Penutup
tentang gerak tari yang akan dilakukan sesuai dengan level dan pola lantai
 Guru memberikan tugas lanjut untuk memacu kreatvitas siswa tentang
pengembangan gerak tari yang akan dilakukan sesuai dengan level dan
pola lantai

Dafar Pustaka.

American Associaton for the Advancement of Science (1970) "Science A Process Approach" USA :
AAAS / Xerox Corporaton.
Helmenstne, A.M. , Ph.D Scientfic Method Steps.
http://chemistry.about.com/od/sciencefairprojects/a/Scientfic-Method-Steps.htm. last update
Februari 2013
Nuryani_Rustaman, http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195012311979032-
NURYANI_RUSTAMAN/Asesmen_pendidikan_IPA.pdflast update Januari 2013
Indrawat. (2007). Model-model pembelajaran Informasi. Modul PPPPPTK IPA. Bandung PPPPTK IPA
Mc Colum (2009) A scientific approach to
teaching.http://kamccollum.wordpress.com/2009/08/01/a-scientfic-approach-to-teaching/last
update Januari 2013
Sudarwan. (2013). Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran. Pusbangprodik
Tim Pengembang. ( 2013) Modul Pelathan Implementasi Kurikulum 2013. Mata Pelajaran budaya.
Pusbangprodik
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN
(DISCOVERY LEARNING)

Dalam Konsep Belajar, sesungguhnya strategi discovery learning merupakan pembentukan


kategori-kategori atau konsep-konsep, yang dapat memungkinkan terjadinya generalisasi.
Sebagaimana teori Bruner tentang kategorisasi yang nampak dalam discovery, bahwa discovery
adalah pembentukan kategori-kategori, atau lebih sering disebut sistem-sistem coding.
Pembentukan kategori-kategori dan sistem-sistem coding dirumuskan demikian dalam arti
relasi-relasi (similaritas & difference) yang terjadi diantara obyek-obyek dan kejadian-kejadian
(events). Bruner memandang bahwa suatu konsep atau kategorisasi memiliki lima unsur, dan
peserta didik dikatakan memahami suatu konsep apabila mengetahui semua unsur dari konsep
itu, meliput: 1) Nama; 2) Contoh-contoh baik yang positf maupun yang negatf; 3) Karakteristk,
baik yang pokok maupun tdak; 4) Rentangan karakteristk; 5) Kaidah (Budiningsih, 2005:43).
Bruner menjelaskan bahwa pembentukan konsep merupakan dua kegiatan mengkategori yang
berbeda yang menuntut proses berfikir yang berbeda pula. Seluruh kegiatan mengkategori
meliput mengidentfikasi dan menempatkan contoh-contoh (obyek-obyek atau peristwa-
peristwa) ke dalam kelas dengan menggunakan dasar kriteria tertentu.
Di dalam proses belajar, Bruner mementngkan partsipasi aktf dari tap peserta didik, dan
mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlu
lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu peserta didik pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini
dinamakan discovery learning environment, yaitu lingkungan dimana peserta didik dapat
melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertan yang
mirip dengan yang sudah diketahui. Lingkungan sepert ini bertujuan agar peserta didik dalam
proses belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatf.
Untuk memfasilitasi proses belajar yang baik dan kreatif harus berdasarkan pada manipulasi
bahan pelajaran sesuai dengan tngkat perkembangan kognitf peserta didik. Manipulasi bahan
pelajaran bertujuan untuk memfasilitasi kemampuan peserta didik dalam berfikir
(merepresentasikan apa yang dipahami) sesuai dengan tngkat perkembangannya. Menurut
Bruner perkembangan kognitf seseorang terjadi melalui tga tahap yang ditentukan oleh
bagaimana cara lingkungan, yaitu: enactiv, iconic, dan symbolic. Tahap enaktiv, seseorang
melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya untuk memahami lingkungan sekitarnya, artnya,
dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan motorik, misalnya melalui
gigitan, sentuhan, pegangan, dan sebagainya. Tahap iconic, seseorang memahami objek-objek
atau dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami
dunia sekitarnya anak belajar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan
(komparasi). Tahap symbolic, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan
abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam
memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika,
dan sebagainya.
Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam strategi discovery learning menurut Bruner adalah
hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem
solver, seorang scientst, historin, atau ahli matematika. Dan melalui kegiatan tersebut peserta
didik akan menguasainya, menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.
Karakteristk yang paling jelas mengenai discovery sebagai strategi mengajar ialah bahwa
sesudah tngkat-tngkat inisial (pemulaan) mengajar, bimbingan guru hendaklah lebih berkurang
dari pada strategi-strategi mengajar lainnya. Hal ini tak berart bahwa guru menghentkan untuk
memberikan suatu bimbingan setelah problema disajikan kepada pelajar. Tetapi bimbingan
yang diberikan tdak hanya dikurangi direktfnya melainkan pelajar diberi responsibilitas yang
lebih besar untuk belajar sendiri.
Contoh Model Pembelajaran Discovery Learning Seni Budaya

Sekolah SMA /MTs


Kelas XI
Kompetensi 3.3 Memahami cara menerapkan pola lantai dan unsur pendukung gerak tari
Dasar gaya tradisional pada karya tari kreasi
4.3 Merangkai gerak tari kreasi gaya tradisional berdasarkan pola lantai
dengan menggunakan unsur pendukung tari
Topik  cara menerapkan pola lantai dan unsur pendukung gerak tari.
 Gerak tari kreasi gaya tradisional berdasarkan pola lantai.
Sub Topik pola lantai dan unsur pendukung gerak tari gaya tradisional pada karya tari
kreasi menggunakan unsur pendukung tari
Waktu 2 x TM

TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


1. Stimulation Mengamat gambar/video tentang pertunjukan karya tari kreasi
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
2. Problem statemen Guru memberikan masalah yang berkaitan dengan pertunjukan
(pertanyaan/identfikasi karya tari kreasi sampai siswa dapat berpikir dan bertanya,
masalah) contohnya
 Mengapa dalam pertunjukan karya tari kreasi itu penari
berpindah pindah posisinya?
 Pola lantai apa yang dibentuk oleh penari?
 Sebutkan unsur pendukung gerak tari kreasi yang terlihat?

3. Data collection Mencari informasi tentang bentuk pola lantai dan unsur
(pengumpulan data) pendukung tari (penugasan mencari gambar, artikel, topik dalam
bahasan buku, dsb)
4. Data processing Memilah, Mengelompokkan data/informasi menurut
(pengolahan Data) karakteristknya
5. Verification (pembuktian) Membuktikan berbagai bentuk pola lantai dan unsur pendukung
tari dalam praksis yang nyata melalui contoh-contoh riil.
6. Generalization (menarik Menyimpulkan jenis pola lantai dan unsur pendukung gerak tari.
kesimpulan/ generalisasi)

Cotoh penilaian lihat di RPP


Dafar Pustaka

Dahar, RW., 1991. Teori-Teori Belajar. Penerbit Erlangga, Jakarta.


Holiwarni, B., dkk., 2008. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing pada Mata Pelajaran Sains
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 016 Pekanbaru Kota (Laporan
Penelitian). Lemlit UNRI, Pekanbaru.
http://darussholahjember.blogspot.com/2011/05/aplikasi-metode-discovery-learning.html (23Mei
2013).
http://ebookbrowse.com/pengertan-model-pembelajaran-discovery-learning-menurut-para-ahli-
pdf-d368189396 (23 Mei 2013).
http://prismabekasi.blogspot.com/2012/10/definisi-belajar-menurut-para-ahli.html (23 Mei 2013)
Jurnal Geliga Sains 3 (2), 8-
1978-502X.
Rizqi, 2000.Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pembelajaran Penemuan
Terbimbing (Guide-Discovery Learning) yang Mengintegrasikan Kegiatan Laboratorium untuk
Fisika SLTP Bahan Kajian Pengukuran. Tesis, UNESA (tidak dipublikasikan).
Syamsudini , 2012. Aplikasi Metode Discovery Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan
Memecahkan Masalah, Motvasi Belajar Dan Daya Ingat Siswa.
Syah, M., 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Lembar Kerja
LK-3.2

PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA


Tujuan Kegiatan: Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang instrumen penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajajaran Seni budaya
Langkah Kegiatan :
1. Kerjakan dalam kelompok, cermat contoh-contoh pengembangan instrumen penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan serta lembar kerja perancangan instrumen penilaian
2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk dari satu KD, sebaiknya topic/materi
yang dipilih sesuai dengan model-model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh kelompok
Anda
3. Isilah Lembar Kerja perancangan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan
contoh instrumen untuk masing-masing bentuk penilaian
4. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda
5. Perbaiki rancangan instrumen penilaian jika ada saran atau usulan perbaikan

Format:
Identitas Materi
Kompetensi Dasar : 1. ..………………….................................................................
2…. ………………..............................................................…..
3.........................................................................................
Topik/Materi : ……………………………….....................................................…..
Sub Topik/Sub Materi : ...........................................................................................
1. Instrumen Penilaian Sikap
Indikator: ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

a. Observasi

b. Penilaian Diri

c. Antar Peserta Didik

d. Jurnal
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Indikator : ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

a. Tes Tertulis

- Pilihan Ganda

- Uraian

b. Tes Lisan

c. Tes Penugasan

3. Instrumen Penilaian Keterampilan


Indikator: ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

a. Tes Praktk
b. Tes Proyek
- Proyek
- Produk

c. Portofolio
R- 3.2

RUBRIK PENILAIAN PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA


Rubrik penilaian ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelathan yang
meliput rancangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada penilaian sikap
peserta ditugaskan dalam kelompoknya membuat instrumen observasi, penilaian diri, penilaian
antar teman dan jurnal. Pada penilaian pengetahuan peserta ditugaskan membuat intrumen tes
tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), tes lisan, tugas, sedangkan pada penilaian keterampilan peserta
ditugaskan membuat instrumen tes praktk, tes proyek dan tugas portofolio
Langkah-langkah penilaian
1. Cermat kriteria penilaian produk peserta
2. Berikan nilai pada setiap produk intrumen sesuai dengan penilaian Anda terhadap produk
tersebut menggunakan criteria penilaian nilai sebagai berikut
Rubrik Penilaian Sikap
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik 90 < AB ≤ 100 1. Terdapat identtas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap
( AB) 2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya
Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) ≤ 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai
Penilaian Pengetahuan
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik 90 < AB ≤ 100 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap
( AB) 2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya
Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) ≤ 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai
Penilaian Keterampilan
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik 90 < AB ≤ 100 1. Terdapat identtas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap
( AB) 2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya
Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) ≤ 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

Dafar Pustaka
Albanese, M.A. & Mitchell, S.. (1993). Problem BasedLearning: a Review of The Literature on
Outcomes and Implementation Issues. Journal of Academic Medicine
Barrows, H.S. & Tamblyn, R.M.. (1980). Problem BasedLearning: an Approach to Medical Education.
New York: Springer Publishing
Dahlan, M.D. (1990). Model-Model Mengajar . Bandung: Diponegoro. Sugiyono, Prof. Dr. (2008).
Metode Penelitan Kuanttatf, Kualitatf dan R&D. Bandung: Alfabeta
Das Salirawat, 2009, Penerapan Problem Based Learning Sebagai Upaya Meningkatkan
Kemampuan Peserta Didik Dalam Memecahkan Masalah, Makalah
Duch, J. Barbara. (1995). Problems: A Key Factor in PBL. [Online].Tersedia
:http://www.udel.edu/pbl/cte/spr96-phys.html. [21 Juli 2010].
Glazer, Evan. (2001). Problem Based Instruction. In M. Orey (Ed.), Emerging perspectives on
learning, teaching, and technology [Online]. Tersedia:
http://www.coe.uga.edu/eplt/ProblemBasedInstruct.htm.[17 Juni 2005].
Ibrahim, M dan Nur.(2005). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: University Press
Karim, S., et al. (2007).Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
Penguasaan konsep Fisika serta Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dan
Kecakapan Ilmiah.Proposal Hibah Kompetitf UPI 2007. Bandung: Tidak diterbitkan
Major, Claire,H dan Palmer, Betsy. 2001. Assessing the Effectveness of Problem-Based Learning in
Higher Education: Lessons from the Literature. [Online].Tersedia
:http://www.rapidintellect.com/AE Qweb/mop4spr01.htm [14 Juli 2010]
Melvin L. & Silberman. (1996). Active Learning: 101 Strategies to Teach any Subject. USA: Allyn &
Bacon
Mudjiman, Haris. 2006. Belajar Mandiri, Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS
dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press)
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo
Proyek DUeLike Universitas Indonesia.(2002). Panduan Pelaksanaan Collaborative Learning&
Problem BasedLearning. Depok: UI
Siburian, Jodion. 2010. Model Pembelajaran Sains, Jambi: Universitas Jambi
Sudjana, D. (1982). Model Pembelajaran Pemecahan Masalah. Bandung : Lembaga Penelitan IKIP
Bandung
Yamin, Martnis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran, Jambi: Gaung Persada Press
HO- 3.2

PENILAIAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

Pada Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatf setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Untuk
melengkapi perangkat pembelajaran Seni Budaya dengan suatu model, diperlukan jenis-jenis
penilaian yang sesuai. Pada uraian berikut disajikan beberapa contoh penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan pada pembelajaran Seni Budaya. Anda dapat mengembangkan lagi sesuai dengan
topik dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.

A. Penilaian Sikap
Penilaian pada pembelajaran dengan metode saintfik meliput penilaian proses, penilaian
produk, dan penilaian sikap. Penilaian pada 3 aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Penilaian sikap, melalui observasi saat peserta didik bekerja kelompok, bekerja individu,
berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi sikap.
b. Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi saat peserta didik bekerja
kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan
lembar observasi kinerja.
c. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum dilakukan dengan tes
tertulis.
Berikut contoh lembar penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dapat digunakan
sebagai acuan penilaian.

PENILAIAN SIKAP

Sikap spiritual

a) Teknik observasi

Pedoman Observasi Sikap Spiritual


Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek
(v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan


3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tdakmelakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tdak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan


pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun
tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan

5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat


mempelajari ilmu pengetahuan

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh :

Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33

1. Teknik Penilaian Diri


Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar
cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential.
Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena.
Sedangkan skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya
bukan pilihan ganda maupun check list, tetapi tersusun dalam satu garis kontnum di
mana jawaban yang sangat positf terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat
negatf terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data
interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik
tertentu yang dimiliki seseorang.
Kriteria penyusunan lembar penilaian diri:
1) Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden
terhadap sesuatu hal.
2) Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengert oleh responden.
3) Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
4) Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertan
5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
6) Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden

LEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP SPIRITUAL

PETUNJUK

1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan telit


2. berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….
Pernyataan TP KD SR SL
No

1 Saya semakin yakin dengan keberadaan


Tuhan setelah mempelajari ilmu
pengetahuan
2 Saya berdoa sebelum dan sesudah
melakukan sesuatu kegiatan
3 Saya mengucapkan rasa syukur atas segala
karunia Tuhan
4 Saya memberi salam sebelum dan sesudah
mengungkapkan pendapat di depan umum
5 Saya mengungkapkan keagungan Tuhan
apabila melihat kebesaranNya
Jumlah

Petunjuk Penskoran

Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual


LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP TANGGUNGJAWAB

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Materi Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan


3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tdak melakukan
1 = tdak pernah, apabila tidak pernah melakukan

LEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP DISIPLIN

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Materi Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri peserta didik. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki sebagai berikut :
Ya = apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan
Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan.

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
Melakukan
No Sikap yang diamat
Ya tdak
1 Saya masuk kelas tepat waktu
2 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Saya memakai seragam sesuai tata tertb
4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan
Melakukan
No Sikap yang diamat
Ya tdak
5 Saya tertb dalam mengikut pembelajaran
6 Saya mengikut praktikum sesuai dengan langkah
yang ditetapkan
7 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8 Saya membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah

Petunjuk Penyekoran
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh :
Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh nilai skor 6, dan skor maksimal 8 maka nilai akhir
adalah :

Kriteria perolehan nilai sama dapat menggunakan sepert dalam pedoman observasi.
Penilaian Antarpeserta Didik.

Lembar Penilaian Antar peserta Didik


Sikap Disiplin

 Dafar Cek
Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap sosial peserta didik lain dalam
kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan
oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan.

Nama penilai : Tidak diisi


Nama peserta didik yang dinilai : ...............
Kelas : ...............
Mata pelajaran : ...............

Melakukan
No Sikap yang diamat
Ya Tidak
1 Masuk kelas tepat waktu

2 Mengumpulkan tugas tepat waktu

3 Memakai seragam sesuai tata tertb

4 Mengerjakan tugas yang diberikan

5 Tertb dalam mengikut pembelajaran

6 Mengikut praktikum sesuai dengan langkah yang


ditetapkan

7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran

8 Membawa buku teks mata pelajaran

Jumlah

Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap disiplin

 Skala Penilaian (rating scale)

Skala penilaian akan digunakan dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Langkah penilaian
antarpeserta didik diatur sebagai berikut:
1) Guru mata pelajaran menyiapkan instrumen penilaian skala penilaian berupa skala penilaian
(rating scale) sesuai dengan sikap yang akan dinilai dari kompetensi int spiritual dan sosial.
2) Guru mata pelajaran membagikan instrumen penilaian kepada setiap peserta didik di setiap
kelas.
3) Peserta didik menentukan nomor rangking kedudukan teman-temannya dari urutan nomor
1 (satu) sampai nomor terakhir sesuai dengan jumlah peserta didik di kelas bersangkutan,
kecuali nama dirinya sendiri. Nomor urut 1 (satu) adalah teman yang dianggap paling baik
dalam bersikap dan berperilaku tertentu dan nomor urut terakhir adalah yang dianggap
kurang baik.
4) Penyelenggaraan penilaian antarpeserta didik dilakukan oleh guru mata pelajaran minimal
satu kali dalam satu semester dengan jadwal yang diatur oleh kepala sekolah sehingga
tdak dilakukan serentak dalam satu minggu.
5) Hasil penilaian sikap peserta didik diolah oleh guru dan dilaporkan kepada wali kelas.
6) Wali kelas menggabungkan skor penilaian sikap dengan nilai yang diperoleh dari penilaian
observasi, penilaian diri, dan jurnal.

Contoh Instrumen:
DAFTAR CEK PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK

Nama penilai : Tidak diisi


Nama peserta didik yang dinilai : ...............
Kelas : ...............
Mata pelajaran : ...............

Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut dengan


4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tdak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Skor
No Aspek Pengamatan
4 3 2 1
1 Tidak nyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan
2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)
dalam mengerjakan setap tugas
3 Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu
apa adanya
4 Melaporkan data atau informasi apa adanya
JUMLAH

Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin

d). Jurnal

1) Model Pertama
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):

a) Tulislah identtas peserta didik yang diamat


b) Tulislah tanggal pengamatan.
c) Tulislah aspek yang diamat oleh guru.
d) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan
kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan
guru terkait dengan Kompetensi Int.
e) Tulislah dengan segera kejadian
f) Setap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
g) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Format:

Jurnal

Nama Peserta Didik : ………………………….

Nomor peserta Didik : ………………………….

Tanggal : ………………………….

Aspek yang diamat : ………………………….

Kejadian : ………………………….

Petunjuk penskoran
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin

2) Model Kedua

Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):


a) Tulislah Aspek yang diamati
b) Tulislah identtas peserta didik yang diamat
c) Tulislah tanggal pengamatan.
d) Tulislah aspek yang diamat oleh guru.
e) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang
merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai
dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Int.
f) Tulislah dengan segera kejadian yang diamat
g) Setap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
h) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Contoh Format Jurnal
Jurnal

Nama Peserta Didik : ………………..


Aspek yang diamat : ………………..

No. Hari/ Tanggal Kejadian Keterangan


PENILAIAN KETRAMPILAN

1. Pengertian Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan


Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan merupakan penilaian yang dilakukan terhadap
peserta didik untuk menilaisejauh mana pencapaian SKL, KI, dan KD khusus dalam dimensi
keterampilan.
SKL dimensi keterampilan untuk satuan pendidikan tngkat SMA /MTs/SMA LB/Paket B adalah lulusan
memiliki kualifikasi kemampuan pikir dan tndak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis (Permendikbud 54 tahun
2013 tentang SKL).SKL ini merupakan tagihan kompetensi minimal setelah peserta didik menempuh
pendidikan selama 3 tahun atau lebih dan dinyatakan lulus.

2. Cakupan Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan


Cakupan penilaian dimensi keterampilan meliput keterampilan peserta didik yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Keterampilan ini meliputi:
keterampilan mencoba, mengolah, menyaji, dan menalar. Dalam ranah konkret
keterampilan ini mencakup aktvitas menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat. Sedangkan dalam ranah abstrak, keterampilan ini mencakup aktivitas
menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang.

CONTOH PENILAIAN SEBAGAI BERIKUT:


1) Contoh Projek
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Nama Projek : Menampilkan pertunjukkan teater
Alokasi Waktu : Satu Semester
Nama Siswa :
Kelas : VII

No Aspek * Skor (1 – 4)
1. Perencanaan:
a. Persiapan
b. Rumusan Judul
2. Pelaksanaan
a. Sistematka Kegiatan
b. Keakuratan Informasi
c. Kuanttas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
3. Laporan Proyek
No Aspek * Skor (1 – 4)
a. Performans
b. Penguasaan
Total Skor

Penilaian

Jumlah Skor yang Diperoleh


Nilai = X 100
Skor Maksimum

Rubrik penilaian projek (Keterampilan)


Rubrik Penilaian Hasil Akhir Kemampuan Melaporkan Hasil Survey dan browsing

No Aspek yang Deskriptor Ya Tidak


diamati
1. Perencanaan
a. Persiapan Apakah Kegiatan sudah
direncanakan secara matang?
b. Rumusan Judul Apakah judul sudah memunculkan
ciri khas dari sesuatu yang hendak
diinformasikan?
2. Pelaksanaan
a. Sistematka Apakah kegiatan sudah
Kegiatan direncanakan secara runtut?
b. Keakuratan Apakah sudah ada sasaran sumber
Informasi informasi, instrumen mencari data
c. Kualitas Kelengkapan dan kedalaman data
Sumber Data
d. Analisis Data Penyajian dan intrerpretasi data
e. Penarikan Kesimpulan berdasarkan
kesimpulan perolehan data
3. Laporan Proyek
a. Performans Kelengkapan laporan dan
penampilan
b. Penguasaan Penguasaan kegiatan

2) Contoh Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tdak hanya merupakan
kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi
digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik
dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tdak akan
terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar
meyakini hasil penilaian mereka sendiri.

b. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.

c. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tap peserta didik dalam satu map atau folder
di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.
d. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik
sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.

e. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta
didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik, sehingga disepakati
estándar yang ditentkan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan
(standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.

f. Peserta didik diminta menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat


membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan
tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara
memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.

g. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi
kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat
“kontrak” sepert perjanjian mengenai jangka waktu penyelesaian.

h. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang
orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan
portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

Contoh Penilaian Portofolio

Kompetensi Dasar: 4.4 Memperagakan gerak tari berdasarkan level, dan pola
lantai sesuai iringan

Alokasi Waktu : 1 Semester

Nama Siswa :

Kelas : VII

Skor Prestasi
No Karya peserta didik Ket.
(1 – 4) T BT

1. Gerak tari 1 berdasarkan level

2. Gerak tari 2 berdasarkan level

3. Gerak tari 1 berdasarkan iringan.

4. Dst

Total Skor

T = tuntas

BT = Belum tuntas

1. Pelaksanaan penilaian kompetensi keterampilan


Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh pendidik dengan tehnik penilaian praktk,
penilaian projek, dan penilaian portofolio. Sedangkan pelaksanaan penilaian keterampilan
dapat dilakukan pada ujian sekolah. Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh
pendidik secara berkelanjutan.

a. Penilaian projek
Penilaianprojekdilakukanolehpendidikuntuktapakhirbabatau tema pelajaran. Intensitas
pelaksanaannya didasarkan pada tuntutan KD.Berikut ini adalah beberapa langkah yang
harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian proyek.
1) Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta didik.
2) Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang kriteria penilaian.
3) Menyampaikan tugas disampaikan kepada peserta didik.
4) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas yang harus
dikerjakan.
5) Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan proyek.
6) Memonitor pengerjaan proyek peserta didik dan memberikan umpan balik pada setiap
tahapan pengerjaan proyek.
7) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
8) Memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian kompetensi minimal.
9) Mencatat hasil penilaian.
10) Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta didik.

b. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio dilakukan minimal setiap akhir semester.Intensitas pelaksanaan
penilaian didasarkan pada tuntutan KD.Pelaksanaan penilaian portofolio, harus memenuhi
beberapa kriteria berikut.
1) Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan menilainya pada
saatkegiatan tatap muka, tugas terstruktur atau tugas mandiri tdak terstruktur,
disesuaikandengan karakteristk mata pelajaran dan tujuan kegiatan pembelajaran.
2) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan
atau disepakat bersama dengan peserta didik. Penilaian portofolio oleh peserta
didikbersifat sebagai evaluasi diri.
3) Peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi dirinya.
4) Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang telah ditentukan
5) Memberi umpan balik terhadap karya peserta didik secara berkesinambungan dengan
cara memberi keterangan kelebihan dan kekurangan karya tersebut,
caramemperbaikinya dan diinformasikan kepada peserta didik.
6) Memberi identtas (nama dan waktu penyelesaian tugas), mengumpulkan
danmenyimpan portofolio masing-masing dalam satu map atau folder di rumah masing
masing atau di loker sekolah.
7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, peserta didik
diberikesempatan untuk memperbaikinya.
8) Membuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan dan
penyerahankarya hasil perbaikan kepada guru
9) Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik portofolio dengan
caramenempel di kelas
10) Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map yang telahdiberi
identtas masing-masing peserta didik untuk bahan laporan kepada sekolah danorang
tua peserta didik
11) Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan
pesertadidik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu untuk
bahanlaporan kepada sekolah dan atau orang tua peserta didik .
12) Memberikan nilai akhir
13) masing-masing peserta didik disertai umpan balik

PENILAIAN PENGETAHUAN

1. Pengertian
Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan merupakan bagian dari penilaian pendidikan.
Dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik yang mencakup: penilaian otentk, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian
tngkat kompetensi, ujian mutu tngkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatf
setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
Adapaun penilaian pengetahuan dapat diartkan sebagai penilain potensi intelektual yang terdiri
dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi (Anderson & Krathwohl, 2001). Seorang pendidik perlu melakukan penilaian untuk
mengetahui pencapaian kompetensi pengetahuan peserta didik. Penilaian terhadap pengetahuan
peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Kegiatan penilaian
terhadap pengetahuan tersebut dapat juga digunakan sebagai pemetaan kesulitan belajar
peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran. Pedoman penilaian kompetensi pengetahuan
ini dikembangkan sebagai rujukan teknis bagi pendidik untuk melakukan penilaian sebagaimana
dikehendaki dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.
2. Perumusan Indikator dan Contoh Indikator
Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD) yang
merupakan jabaran dari Kompetensi Int (KI) di setiap mata pelajaran. Penyusunan instrumen
penilaian ditentukan oleh kata kerja operasional yang ada di dalam KD dan indikator pencapaian
kompetensi yang dirumuskan. Kata kerja operasional pada indikator juga dapat digunakan untuk
penentuan item tes (pertanyaan/soal), sepert dicontohkan pada tabel berikut (Morrison, et.al.,
2011):

Tabel 1. Kata Kerja Operasional pada Indikator

Tujuan yang Diukur Kata Kerja yang Biasa Digunakan


Kemampuan mengingat  sebutkan
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tujuan yang Diukur Kata Kerja yang Biasa Digunakan


 berilah label
 cocokkanlah
 berilah nama
 buatlah urutan
 apa
 kapan
 di manakah
 berilah contoh
 trukanlah
 pasangkanlah
Kemampuan memahami  buatlah penggolongan
 gambarkan
 buatlah ulasan
 jelaskan
 ekspresikan
 kenalilah ciri
 tunjukkan
 temukan
 buatlah laporan
 kemukakan
 buatlah tinjauan
 pilihlah
 ceritakan
Kemampuan menerapkan  terapkan
pengetahuan (aplikasi)  pilihlah
 demonstrasikan
 peragakan
 tuliskan penjelasan
 buatlah penafsiran
 tuliskan operasi
 praktkkan
 tulislah rancangan persiapan
 buatlah jadwal
 buatlah sketsa
 buatlah pemecahan masalah
 gunakanlah

Kemampuan menganalisis  tuliskan penilaianmu


 buatlah suatu perhitungan
 buatlah suatu pengelompokan
 tentukan kategori yang dipakai
 bandingkan
 bedakan
 buatlah suatu diagram
 buatlah inventarisasi
 periksalah
 lakukan pengujian
Kemampuan mengevaluasi  buatlah suatu penilaian

Seni Budaya – SMA | 98


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tujuan yang Diukur Kata Kerja yang Biasa Digunakan


 tuliskan argumentasi atau alasan
 jelaskan apa alasan memilih
 buatlah suatu perbandingan
 jelaskan alasan pembelaan
 tuliskan prakiraan
 ramalkan apa yang akan terjadi
 bagaimanakah laju peristwa
Kemampuan merancang  kumpulkan
 susunlah
 buatlah disain (rancangan)
 rumuskan
 buatlah usulan bagaimana mengelola
 aturlah
 rencanakan
 buatlah suatu persiapan
 buatlah suatu usulan
 tulislah ulasan

3. Pengembangan Indikator Pada Salah Satu KD Seni budaya

Seni Budaya – SMA | 99


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Seni 4.1 Melakukan gerak i. Peserta didik mampu melakukan gerak


budaya berdasarkan ruang, berdasarkan ruang.
waktu, dan tenaga. i. Peserta didik mampu melakukan gerak
berdasarkan waktu.
i. Peserta didik mampu melakukan gerak
berdasarkan tenaga.

4. Contoh Instrumen Penilaian Tes Tertulis Seni Budaya


Indikator Bentuk
Mata Teknik
No. Pencapaian Instrum Contoh Instrumen
Pelajaran Penilaian
Kompetensi en
8. Seni Budaya 3.3.1 Tes tulis Uraian Sebutkan ada berapa macam
Menjelaskan level dalam gerak tari!
bermacam Kunci:
macam level Dalam gerak tari ada 3
dalam gerak macam level, yaitu: level
tari gerak rendah, level gerak
sedang , dan level gerak
tnggi.

Dafar Pustaka

Seni Budaya – SMA |


100
th
Arend, R.I. 2001. Learning to Teach, 5 Ed. Boston: McGraw-Hill Company, Inc.

Baldwin, A.L. 1967. Theories of Child Development. New York: John Wiley & Sons.
rd
Carin, A.A. & Sund, R.B. 1975. Teaching Science trough Discovery, 3 Ed. Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.
Carin, A.A. 1993. Teaching Science Through Discovery. ( 7th. ed. ) New York: Maxwell Macmillan
Internatonal.

Muller, U., Carpendale, J.I.M., Smith, L. 2009. The Cambridge Companion to PIAGET. Cambridge
University Press.

Nur, M. 1998. Teori-teori Perkembangan. Surabaya: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Nur, M. & Wikandari, P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Peserta didik Dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran . Surabaya :
Universitas Negeri Surabaya University Press.
Osborne, R.J. & Wittrock, M.C. 1985. Learning Science: A Generative Process, Science Education, 64,
4: 489-503.
rd
Sund, R.B. & Trowbridge, L.W. 1973. Teaching Science by Inquiry in the Secondary School, 3 Ed.
Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.

Sutherland, P. 1992. Cognitive Development Today: Piaget and his Critics. London: Paul Chapman
Publishing Ltd.

Seni Budaya – SMA |


100100
LK- 3.3

PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi : Melaporkani hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil
belajar.
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil penilaian proses dan hasil
belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen Penilaian Hasil Belajar
SMA
2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang meliput penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata pelajaran Seni Budaya selama satu semester
3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya
4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi
5. Masukkan kedalam format rapor

R-3.3

RUBRIK PENGOLAHAN NILAI SENI BUDAYA UNTUK RAPOR

Rubrik pengolahan nilai seni budaya untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan
peserta pelathan dalam pengolahan nilai rapor.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermat tugas yang diberikan kepada peserta pelathan pada LK -3.3
2. Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai rapor yang dibuat peserta pelathan

PERINGKAT NILAI KRITERIA


Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan
Amat Baik
90 < AB ≤ 100 keterampilan tepat, deskripsi capaian kompetensi tga macam
( AB)
penilaian sesuai dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan
Baik (B) 80 < B ≤ 90 keterampilan tepat,dua deskripsi capaian kompetensi sesuai
dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat, dua
Cukup (C) 70 < C ≤ 80
deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat,satu
Kurang (K) ≤ 70
deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai

Seni Budaya – SMA |


101101
HO 3.3

Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor

 Model Buku Rapor SMA

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun


2013tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa hasil penilaian oleh pendidik
dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi
kepada orang tua dan pemerintah.

Standar Penilaian Pendidikan pun menyebutkan bahwa laporan hasil penilaian oleh
pendidik berbentuk:

1. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan
serta keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematk-terpadu.
2. Deskripsi sikap diberikanuntuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
3. Penilaian oleh masing-masing pendidik secara keseluruhan dilaporkan kepada orang tua/wali
peserta didik dalam bentuk Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik.
Pengembangan Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik pada dasarnya merupakan
wewenang sekolah yang dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Namun
demikian, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar memandang perlu disusunnya Buku
Panduan Pengisian Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik dan Model Laporan
Pencapaian kompetensi Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama untuk membantu sekolah
mengembangkan Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik.

Buku Petunjuk Teknis Pengisian Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik dan Model
Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik SMA diharapkan dapat membantu sekolah
dan pihak-pihak yang berkepentngan dalam mengembangkan format Laporan Pencapaian
kompetensi Peserta Didik sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
sudah disusun sekolah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 66 Tahun 2013 Bab II, Bagian E poin e nomor
1) dan 2) menyatakan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas laporan hasil penilaian oleh pendidik yang berbentuk:

1. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi


pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematk-terpadu.

Seni Budaya – SMA |


102102
2. Deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
Penilaian oleh pendidik dilaksanakan secara berkesinambungan (terus- menerus) untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi
peserta didik, dasar memperbaiki proses pembelajaran, dan bahan penyusunan laporan
kemajuan pencapaian kompetensi peserta didik.

Laporan pencapaian kompetensi peserta didik merupakan dokumen penghubung antara


sekolah dengan orang tua peserta didik maupun dengan pihak-pihak lain yang
berkepentngan untuk mengetahui kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, laporan
pencapaian kompetensi peserta didik harus komunikatf, informatf, dan komprehensif
(menyeluruh) sehingga dapat memberikan gambaran mengenai pencapaian kompetensi
peserta didik dengan jelas dan mudah dimengert.

Direktorat Pembinaan SMA ,Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, memandang perlu


menerbitkan Buku Panduan Pengisian Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta
Didik yang di dalamnya disajikan Model Rapor SMA , Petunjuk Teknis Pengelolaan
Penilaian, dan Petunjuk Teknis Pengisian Rapor. Hal ini dilakukan untuk membantu para
guru dalam satuan pendidikan melaksanakan pengisian laporan pencapaian kompetensi
peserta didik dalam bentuk rapor.

Seni Budaya – SMA |


103103
LAPORAN

HASIL PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK

SEKOLAH MENENGAH ATAS


(SMA )

Nama Peserta Didik:

NISN:

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Seni Budaya – SMA |


104104
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN

HASIL PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK

SEKOLAH MENENGAH ATAS


(SMA )

Nama Sekolah : ___________________________________

NIS/NSS/NDS : ___________________________________

Alamat Sekolah : ___________________________________

___________________________________

Kode Pos ___________Telp.____________

Kelurahan : ___________________________________

Kecamatan : ___________________________________

Kota/Kabupaten :___________________________________

Provinsi : ___________________________________

Website : ___________________________________

E-mail : ___________________________________

Seni Budaya – SMA |


105105
PETUNJUK PENGGUNAAN

1. Buku Laporan Hasil Pencapaian kompetensi ini dipergunakan selama peserta didik mengikut
pelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMA ).

2. Apabila peserta didik pindah sekolah, buku Laporan Hasil Pencapaian kompetensi dibawa oleh
peserta didik yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagai bukti pencapaian kompetensi.

3. Apabila buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi peserta didik yang bersangkutan hilang,
dapat diganti dengan buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Pengganti dan diisi dengan
nilai-nilai yang dikutip dari Buku Induk Sekolah asal peserta didik dan disahkan oleh Kepala
Sekolah yang bersangkutan.

4. Buku Laporan Hasil Pencapaian kompetensi peserta didik ini harus dilengkapi dengan pas foto
ukuran 3 x 4 cm, dan pengisiannya dilakukan oleh wali kelas.

KETERANGAN TENTANG DIRI PESERTA DIDIK

1. Nama Peserta Didik (Lengkap) : ................................... .................


2. Nomor Induk : ....................................................
3. Tempat Tanggal Lahir : ....................................................
4. Jenis Kelamin : ....................................................
5. Agama : ....................................................
6. Status dalam Keluarga : ....................................................
7. Anak ke : ....................................................
8. Alamat Peserta Didik : .................................................. ..
9. Nomor Telepon Rumah : ....................................................
10. Sekolah Asal : ....................................................
11.Diterima di sekolah ini

Di kelas : ....................................................

Pada tanggal : ....................................................

Nama Orang Tua : ....................................................

Seni Budaya – SMA |


106106
a. Ayah : ....................................................

b. Ibu : ....................................................

12. Alamat Orang Tua : ....................................................


Nomor Telepon Rumah : ....................................................

13. Pekerjaan Orang Tua : ....................................................


a. Ayah : ....................................................

b. Ibu : ....................................................

14. Nama Wali Peserta Didik : ....................................................


15. Alamat Wali Peserta Didik : ................................................. ...
Nomor Telpon Rumah : ....................................................

16. Pekerjaan Wali Peserta Didik : ....................................................


...................., ............20....

Seni Budaya – SMA |


107107
Kepala Sekolah,
Pas Foto

3x4

NIP

Nama Sekolah: Kelas : VII

Alamat : Semester : 1 (Satu)

Nama : Tahun Pelajaran :

Nomor Induk/NISN :

CAPAIAN

Sikap Spiritual dan Sosial


Pengetahua
Keterampilan (KI 1 dan KI 2)
MATA PELAJARAN n
(KI 4) Dalam
(KI 3)
Antarmapel
Mapel

Seni Budaya – SMA |


108108
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahua
Keterampilan (KI 1 dan KI 2)
MATA PELAJARAN n
(KI 4) Dalam
(KI 3)
Antarmapel
Mapel

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekert

2 Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematka
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
Kelompok B

1 Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2
Kesehatan

3 Prakarya

Kegiatan Ekstrakurikuler Keterangan


1. Praja Muda Karana (Pramuka)
2. .............
3. .............

Ketdakhadiran

Sakit : hari

Izin : hari

Tanpa Keterangan : hari

Mengetahui: ....................., ...............20......

Orang Tua/Wali, Wali Kelas,

NIP ......................................
Nama Sekolah : Kelas :

Alamat : Semester : 1 (Satu)

Nama : Tahun Pelajaran :

Nomor Induk/NISN :

DESKRIPSI

MATA PELAJARAN KOMPETENSI CATATAN

Kelompok A

Pendidikan Agama dan Budi Pengetahuan


1 Keterampilan
Pekert
Sikap Spiritual dan Sosial
Pendidikan Pancasila dan Pengetahuan
2
Kewarganegaraan Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
3 Bahasa Indonesia Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
4 Matematka
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
5 Ilmu Pengetahuan Alam
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
7 Bahasa Inggris
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial

Kelompok B

Pengetahuan
1 Seni Budaya
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pendidikan Jasmani, Pengetahuan
2
Olah Raga, dan Kesehatan Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
3 Prakarya
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Mengetahui: ............., .........................20.......

Orang Tua/Wali, Wali Kelas,


NIP............................................

Seni Budaya – SMA |


110110
Nama Sekolah : Kelas :

Alamat : Semester : 2 (Dua)

Nama : Tahun Pelajaran :

Nomor Induk/NISN :

CAPAIAN

Sikap Spiritual dan Sosial


Pengetahuan Keterampilan (KI 1 dan KI 2)
MATA PELAJARAN
(KI 3) (KI 4) Dalam
Antarmapel
Mapel

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi


Pekert
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematka
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
Kelompok B

1 Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah Raga,
2
dan Kesehatan

3 Prakarya

Kegiatan Ekstrakurikuler Keterangan


1. Praja Muda Karana (Pramuka)
2. .............

Seni Budaya – SMA |


111111
3. .............

Ketdakhadiran

Sakit : hari

Izin : hari

Tanpa Keterangan : hari

Mengetahui: ....................., ...............20......

Orang Tua/Wali, Wali Kelas

NIP ......................................
Nama Sekolah : Kelas :

Alamat : Semester : 2 (Dua)

Nama : Tahun Pelajaran :

Nomor Induk/NISN :

DESKRIPSI

MATA PELAJARAN KOMPETENSI CATATAN

Kelompok A

Pendidikan Agama dan Budi Pengetahuan


1
Pekert Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pendidikan Pancasila dan Pengetahuan
2
Kewarganegaraan Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
3 Bahasa Indonesia Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
4 Matematka
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
5 Ilmu Pengetahuan Alam Pengetahuan
MATA PELAJARAN KOMPETENSI CATATAN

Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
7 Bahasa Inggris
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial

Kelompok B

Pengetahuan
1 Seni Budaya
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pendidikan Jasmani, Pengetahuan
2
Olah Raga, dan Kesehatan Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
3 Prakarya
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial

Keputusan:
Berdasarkan hasil yang dicapai pada
Orang Tua/Wali,
semester 1 dan 2, peserta didik ditetapkan

naik ke kelas ( )

tnggal di kelas ( )

_, 20
KETERANGAN PINDAH SEKOLAH

NAMA PESERTA DIDIK : __________________

KELUAR

Sebab-sebab Keluar Tanda Tangan Kepala Sekolah,


Kelas yang
Tanggal atau Atas Permintaan Stempel Sekolah, dan Tanda
Ditinggalkan
(Tertulis) Tangan Orang Tua/Wali

__________, ___________

Kepala Sekolah,

NIP

Orang Tua/Wali,

__________, ___________

Kepala Sekolah,

NIP

Orang Tua/Wali,

__________, ___________
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kepala Sekolah,

NIP

Orang Tua/Wali,

Seni Budaya – SMA | 114


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KETERANGAN PINDAH SEKOLAH

NAMA PESERTA DIDIK : __________________

NO. MASUK

_________________

1 Nama Peserta Didik _________________ _______, _________

2 Nomor Induk _________________ Kepala Sekolah,

3 Nama Sekolah

4 Masuk di Sekolah ini: _________________

a. Tanggal b. _________________
Di Kelas Tahun
_________________ NIP
Pelajaran
5

1 Nama Peserta Didik _________________ _______,__________

2 Nomor Induk _________________

3 Nama Sekolah _________________ Kepala Sekolah,

4 Masuk di Sekolah ini:

a. Tanggal b. _________________
Di Kelas Tahun
_________________
Pelajaran
5 _________________ NIP

Seni Budaya – SMA | 115


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1 Nama Peserta Didik _________________ __________, _____

2 Nomor Induk _________________ Kepala Sekolah,

3 Nama Sekolah _________________

4 Masuk di Sekolah i ni:

a. Tanggal b. _________________
Di Kelas Tahun
_________________
Pelajaran
5 _________________ NIP.

Seni Budaya – SMA | 116


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Catatan Prestasi yang Pernah Dicapai

Nama Peserta Didik : ……………………………………………….

Nama Sekolah : ……………………………………………….

Nomor Induk : ……………………………………………….

No. Prestasi yang Keterangan


Pernah Dicapai

1 Kurikuler _________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

________________________________________

2 Ekstra Kurikuler _________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

Seni Budaya – SMA |


117117
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3 Catatan Khusus _________________________________________


Lainnya
_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

B. PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PENILAIAN

Penilaian setiap mata pelajaran meliput kompetensi pengetahuan, kompetensi


keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan
menggunakan skala 1–4 (kelipatan 0.33), yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A - D sedangkan
kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K), sepert
pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1 : Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap
PREDIKAT NILAI KOMPETENSI

PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP

A 4 4 SB

A- 3.66 3.66

Seni Budaya – SMA |


118118
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B+ 3.33 3.33 B

B 3 3

B- 2.66 2.66

C+ 2.33 2.33 C

C 2 2

C- 1.66 1.66

D+ 1.33 1.33 K

D 1 1

Penilaian yang dilakukan untuk mengisi laporan pencapaian kompetensi ada 3 (tga) macam,
yaitu:

1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)
b. Penilaian Pengetahuan terdiri atas:
1) Nilai Harian (NH)
2) Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)
3) Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS)
c. Nilai Harian (NH) diperoleh dari hasil ulangan harian yang terdiri dari: tes tulis, tes lisan,
dan penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar
(KD).
d. Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS) diperoleh dari hasil tes tulis yang dilaksanakan
pada tengah semester. Materi Ulangan Tengah Semester mencakup seluruh kompetensi
yang telah dibelajarkan sampai dengan saat pelaksanaan UTS.
e. Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS) diperoleh dari hasil tes tulis yang dilaksanakan di
akhir semester. Materi UAS mencakup seluruh kompetensi pada semester tersebut.
f. Penghitungan Nilai Pengetahuan diperoleh dari rata-rata Nilai Proses (NP), Ulangan
Tengah Semester (UTS), Ulangan Akhir Semester (UAS)/Ulangan Kenaikan Kelas (UKK)
yang bobotnya ditentukan oleh satuan pendidikan.

Seni Budaya – SMA |


119119
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

g. Penilaian Kompetensi pengetahuan dapat menggunakan rentang nilai sepert pada tabel
2 untuk membantu guru dalam menentukan nilai.

Tabel 2 : Rentang Nilai Kompetensi Pengetahuan

No. Nilai Predikat

1 0,00 ˂ Nilai ≤ 1,00 D.

2 1,00 ˂ Nilai ≤ 1,33 D+

3 1,33 ˂ Nilai ≤ 1,66 C-.

4 1,66 ˂ Nilai ≤ 2,00 C

5 2,00 ˂ Nilai ≤ 2,33 C+

6 2,33 ˂ Nilai ≤ 2,66 B-

7 2,66 ˂ Nilai ≤ 3,00 B

8 3,00 ˂ Nilai ≤ 3,33 B+

9 3,33 ˂ Nilai ≤ 3,66 A-

10 3,66 ˂ Nilai ≤ 4,00 A

h. Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara :


1) Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
2) Menetapkan pembobotan dan rumus.
3) Penetapan bobot nilai ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan
karakteristk sekolah dan peserta didik.
4) Nilai harian disarankan untuk diberi bobot lebih besar dari pada UTS dan UAS karena
lebih mencerminkan perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik.

Seni Budaya – SMA |


120120
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5) Rumus:
Jumlah Nilai (NH, NUTS, NUAS x 4

Jumlah nilai maksimal

6) Contoh : Pembobotan 2 : 1 : 1 untukNH : NUTS : NUAS (jumlah perbandingan


pembobotan = 4

Seni Budaya – SMA |


121121
Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Agama dan Budi pekert sebagai
berikut:
NH = 70,
NUTS = 60,
NUAS = 80
Nilai Rapor = {(2x70)+(1x60)+(1x80)} : 4
= (140+60+80) : 4
= 280: 4
Nilai Rapor = 70
Nilai Konversi = (70 :100) x 4 = 2,8 = Baik
Deskripsi = sudah menguasai seluruh kompetensi denganbaik namun masih perlu
peningkatan dalam .... ( dilihat dari Nilai Harian yang kurang baik atau pengamatan
dalam penilaian proses ).
2. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik).
b. Penilaian Keterampilandiperoleh melalui penilaian kinerja yang terdiri atas:
1) NilaiPraktk
2) Nilai Portofolio
3) Nilai Proyek
c. Penilaian Keterampilan dilakukan pada setap akhir menyelesaikan satu KD.
d. Penentuan Nilaiuntuk Kompetensi Keterampilanmenggunakan rentang nilai sepert
penilaian Pengetahuan pada tabel 2
e. Penghitungan Nilai Kompetensi Keterampilan adalah dengan cara:
1) Menetapkan pembobotan dan rumus penghitungan
2) Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
3) Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertmbangkan
karakteristk sekolah dan peserta didik.
4) Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar dari pada Nilai Portofolio dan
Proyek karena lebih mencerminkan proses perkembangan pencapaian kompetensi
peserta didik.
Jumlah Nilai (Praktk, Portofolio, Projek)x 4
5) Jumlah
Rum nilai
us: maksimal
6) Contoh Penghitungan
Pembobotan 2 : 1 : 1 untuk Nilai Praktik : Nilai Portofolio : Nilai Proyek (jumlah
perbandingan pembobotan = 4
Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Agama dan Budi pekert sebagai
berikut :
Nilai Praktik = 80
Nilai Portofolio = 75
Nilai Proyek = 80
Nilai Rapor = (2x800 + (1x75) + (1x80) X 4
400
= (160+75+80) X 4
400
Nilai Rapor = (315:400) X 4
Nilai Konversi = 3,15 = B+
Deskripsi = sudah baik dalam mengerjakan praktk dan proyek,
namun masih perlu ditngkatkan kedisiplinan merapikan tugas- tugas dalam satu
portofolio.
Penilaian Sikap

a. Penilaian Sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)
b. Penilaian Sikapdiperoleh menggunakan instrumen:
1) Penilaian observasi
2) Penilaian diri sendiri
3) Penilaian antar peserta didik
4) Jurnal catatan guru
c. Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap tertentu pada
sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD)
d. Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1danKI-2) menggunakan nilai Kualitatf
sepert pada tabel 3 sebagai berikut:

e. Tabel 3 : Rentang Nilai Kompetensi Sikap


No. Nilai Predikat Nilai Sikap

1 0,00 ˂ Nilai ≤ 1,00 D

2 1,00 ˂ Nilai ≤ 1,33 D+ KURANG

3 1,33 ˂ Nilai ≤ 1,66 C-.

4 1,66 ˂ Nilai ≤ 2,00 C CUKUP

5 2,00 ˂ Nilai ≤ 2,33 C+

6 2,33 ˂ Nilai ≤ 2,66 B-

7 2,66 ˂ Nilai ≤ 3,00 B BAIK

8 3,00 ˂ Nilai ≤ 3,33 B+

9 3,33 ˂ Nilai ≤ 3,66 A- SANGAT


BAIK
10 3,66 ˂ Nilai ≤ 4,00 A
f. Penghitungan Nilai Sikap adalah dengan cara :
1) menentukan Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 - 4, contoh :
1. = sangat kurang;
2. = kurang konsisten;
3. = mulai konsisten;
4. = konsisten;

2) Menetapkan pembobotan dan rumus penghitungan


3) Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertmbangkan
karakteristk sekolah dan peserta didik
4) Nilai Proses atau Nilai Observasi disarankan diberi bobot lebih besar dari pada
Penilaian Diri Sendiri, Nilai Antarteman, dan Nilai Jurnal Guru karena lebih lebih
mencerminkan proses perkembangan perilaku peserta didik yang otentik.
5) Contoh : Pembobotan 2 : 1 : 1 : 1 untuk Nilai Observasi : Nilai Penilaian Diri Sendiri :
Nilai Antarteman : Nilai Jurnal Guru (jumlah perbandingan pembobotan = 5.
6) Rumus penghitungan:

Jumlah nilai (Observasi,diri sendiri,antar teman,jurnal)


-------------------------------------------------------------------- x 4
Jumlah Nilai maksimal

Siswa A dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekert memperoleh :


Nilai Observasi = 4
Nilai diri sendiri = 3
Nilai antarpeserta didik = 3
Nilai Jurnal = 4
Nilai Rapor = {(2x4)+(1x3)+(1x3)+(1x4)} : 20 x 4
= (18:20) x 4 = 3, 6
Nilai Konversi = 3,6 = Sangat Baik

Deskripsi = Memiliki sikap SangatBaikselama dalam proses pembelajaran.


3. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
a. KKM ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan : karakteristik
kompetensi dasar, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
b. KKM tidak dicantumkan dalam buku pencapaian kompetensi, melainkan pada buku
penilaian guru.
c. Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi program Pengayaan.
d. Keterangan ketuntasan :
1) Kompetensi pengetahuan dan keterampilan dinyatakan tuntas apabila mencapai
nilai 2.66
2) Kompetensi sikap spiritual dan sosial dinyatakan tuntas apabila mencapai nilai
Baik
e. Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut.
1) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan
kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66;
2) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan
pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 2.66
atau lebih dari 2.66; dan
3) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan
kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari
2.66.
4) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara
umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling
tdak oleh guru matapelajaran, guru BK, dan orang tua).
f. Peserta didik dinyatakan tdak naik kelas apabila terdapat minimal salah satu
kompetensi dari tiga mata pelajaran tidak tuntas.
B. Petunjuk Teknis Pengisian Rapor SMA

1 Buku laporan pencapaian kompetensidiisi dengan tulisan yang rapi dan jelas.
2 Nama peserta didik di halaman judul, data Satuan Pendidikan di lembar 1, dan peserta didik
siswa di lembar 2 ditulis menggunakan huruf kapital yang jelas dan rapi.
3 Lembar 2 yang berisi data peserta didik, dilengkapi dengan foto peserta didik terbaru
berukuran 3 x 4.
4 Lembar CAPAIAN kompetensi semester 1 diisi dengan:
a. Identtas Satuan Pendidikan dan identtas peserta didik.
b. Pada kolom Pengetahuan dan Keterampilan didisi dengan perolehan nilai dari tiap guru
mata pelajaran yang berupa angka Predikat D sd A.
sepert pada Tabel2

c. Untuk kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI1 dan KI2), dalam kolom Mapel diisi dengan
predikat sepert pada Tabel 3
SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

d. Untuk kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI1 dan KI2) antarmapel diisi dengan deskripsi
kesimpulan dari sikap peserta didik secara keseluruhan dalam mata pelajaran. Kesimpulan
tersebut diperoleh melalui koordinasi bersama dengan guru mata pelajaran pada kelas yang
sama (lihat contoh dalam lampiran).
CONTOH PENGISIAN

Nama Sekolah : SMA ………. Kelas : VII

Alamat : ………………… Semester : 1 (Satu)

Nama : ………………… Tahun Pelajaran : 2013/2014

Nomor Induk/NISN : 000065

CAPAIAN

Sikap Spiritual dan Sosial (KI 1dan


Pengetahuan Keterampilan KI 2)
MATA PELAJARAN
(KI 3) (KI 4) Mata Antar-
Pelajaran Mata Pelajaran

Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan A A- SB
Budi Pekert
Pendidikan Pancasila B+ B
2 A-
dan Kewarganegaraan
Faris menunjukkan
3 Bahasa Indonesia A A SB sikap konsisten dan
4 Matematka A- B B sungguh-sungguh
5 Ilmu Pengetahuan Alam B+ B+ B dalam menerapkan
sikap spiritual, jujur ,
6 Ilmu Pengetahuan Sosial B B B
dan kerjasama,
terutama dalam
7 Bahasa Inggris A- A- SB mapel Pendidikan
Kelompok B Agama dan Budi
pekert, Bahasa
1 Seni Budaya B+ B+ B Indonesia dan
bahasa Inggris.
Pendidikan
2 Jasmani,Olah Raga,dan
Kesehatan A A SB

3 Prakarya B- C B
e. Kegiatan ekstrakurikuler diisi dengan nilai kualitatf (A = sangat memuaskan,B =
memuaskan,C = cukup memuaskan, dan K = kurang memuaskan) dilengkapi dengan
keterangan nilai masing-masing ekstra kurikuler. Nilai dan keterangan kegiatan ekstra
kurikuler diperoleh dari guru pembina/pelath ekstrakurikuler.

Contoh :

Tabel 4 : contoh Pengisisan Capaian Nilai Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler Nilai Keterangan

1. Praja Muda Karana A Sangat Memuaskan. Juara LT I


tngkat Provinsi

2.Usaha Kesehatan Sekolah B Memuaskan, aktf dalam setap


(UKS) kegiatan

f. Kolom ketidakhadiran diisi dengan rekap kehadiran peserta didik (sakit, izin, dan tanpa
keterangan) .
Contoh:

Tabel 5 : Contoh pengisisan kolom ketidakhadiran

Ketdakhadiran

Sakit : 1 hari
Izin : - hari
Tanpa Keterangan : - hari

5 Lembar catatan deskripsi kompetensi mata pelajaran diisi dengan :


a. Identtas Satuan Pendidikan dan identtas peserta didik.
b. Catatan deskripsi pengetahuan, keterampilan, sikap spiritual, dan sikap sosial tiap mata
pelajaran diperoleh dari guru mata pelajaran.
c. Catatan deskripsi Pengetahuan, Keterampilan, sikap spiritual, dan sosial tiap mata
pelajaran ditulis dengan jelas dan rapi.
d. Contoh pengisisan lembar catatan deskripsi :
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No. Mata Pelajaran Kompetensi Catatan

Kelompok A.

7.. Bahasa Inggris Pengetahuan Sangat Baik, sudah


memahami seluruh
kompetensi, terutama dalam
memahami tujuan, dan
susunan teks namun perlu
lebih telit dalam
menggunakan unsur
kebahasaan yang baik dan
benar

Keterampilan Sudah terampil dalam


menggunakan ungkapan-
ungkapan yang telah
dipelajari, namun perlu lebih
berani lagi dan percaya diri

Sikap Spiritual Sudah konsisten


dan Sosial menunjukkan sikap beriman
bertaqwa, jujur, disiplin,
kerjasama namun perlu
peningkatan rasa percaya diri.

Kelompok B

Pengetahuan Sudah memahami semua


konsep keterampilan, kecuali

konsep gaya hidup sehat


untuk mencegah berbagai
Pendidikan penyakit. Perlu lebih disiplin
Jasmani, Olahraga dalam memahami konsep
2 gaya hidup sehat..
dan Kesehatan
Keterampilan Sudah menguasai permainan
dan olah raga, terutama
mempraktkkan teknik dasar
Dapat diikutsertakan dalam
lomba OSN tingkat kota.

Sikap Spiritual Sudah menunjukan usaha


maksimal dalam setiap

Seni Budaya – SMA | 130


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dan Sosial aktvitas gerak jasmani,


sportf dalam bermain, perlu
peningkatan dalam
menghargai perbedaan. perlu
terus dikembangkan sikap ,
sportf dalam bermain
danmenghargai perbedaan

6 Teknik pegisian lembar penilaian laporan pencapaian kompetensi semester 2 (dua) sama
dengan teknik pengisian lembar penilaian laporan pencapaian kompetensi semester 1 (satu).
7 Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh Satuan Pendidikan, dengan ketentuan minimal
sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikut.
b. Mencapai tngkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal sama dengan KKM.
c. Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik.
d. Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada tiga mata pelajaran.
e. Ketdakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari jumlah hari efektif.
8. Keterangan pindah/keluar Satuan Pendidikan diisi dengan:
a. Tanggal ditetapkannya keluar dari Satuan Pendidikan.
b. kelas yang ditnggalkan pada saat keluar dari Satuan Pendidikan.
c. Alasan keluar dari Satuan Pendidikan.
d. Tanggal penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda tangan kepala
sekolah dibubuhi stempel.
e. Pengesahan kepindahan keluar Satuan Pendidikan dikuatkan dengan tanda tangan orang
tua/wali peserta didik.
9. Keterangan pindah/masuk satuan pendidikan diisi dengan :
a. Nama peserta didik yang masuk ditulis dengan huruf kapital.
b. Identtas peserta didik ditulis apabila pindah masuk ke sekolah baru (mutasi dari luar ke
dalam Satuan Pendidikan).
c. Tanggal penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda tangan kepala
sekolah dibubuhi stempel.
d. Pengesahan kepindahan keluar Satuan Pendidikan dikuatkan dengan tanda tangan orang
tua/wali peserta didik.

Seni Budaya – SMA |


131131
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

10. Catatan prestasi yang pernah dicapai diisi dengan :


a. Identtas peserta didik.
b. catatan prestasi yang menonjol pada bidang kurikuler (akademik), ekstrakurikuler
(nonakademik), dan catatan khusus lainnya yang berhubungan dengan sikap serta hal-hal
yang selain kurikuler dan ekstrakurikuler (misalnya memenangkan kejuaraan dalam ajang
pencarian bakat, dan sebagainya).

Salah satu parameter utama keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 adalah tercapainya
efektivitas pembelajaran, yaitu dengan dicapainya tujuan pembelajaran oleh peserta didik secara
optimal sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran tersebut diperlukan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik.

Melalui pedoman ini diharapkan para pendidik dapat menguasai penilaian pencapaian kompetensi
peserta didik, baik konsep, pengembangan dan penerapannya sesuai mata pelajarannya. Pendidik
yang baik tdak akan pernah berhent belajar guna meningkatkan kompetensi dan performansinya.

Semoga, para pendidik diberi kemudahan dalam memahami pedoman ini dan menerapkannya
untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan penilaian. Pada akhirnya, peserta didik dapat
memahami materi pelajaran secara bermakna, luas dan mendalam serta dapat menerapkannya
pada berbagai konteks kehidupan sesuai dengan semangat Kurikulum 2013. Dengan demikian,
upaya peningkatan mutu pendidikan yang berkeadilan dapat tercapai.

Seni Budaya – SMA |


132132
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001. A Taxonomy For Learning, Teaching and Assessing. New York:
Longman.

Anderson, L.W., Krathwohl, D.R., Airasian, P.W., Cruikshank, K.A., Mayer, R.E., Pintrich, P.R., Raths, J.,
Wittrock, M.C. (2000). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A revision of
Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Pearson, Allyn & Bacon.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (2013). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta

Binkley, M., Erstad, O., Herman, J., et.al. 2010. Assesment and Teaching of 21st Century Skill.
Melbourne: The University of Melbourne Press.

Charles, Randall, Lester, Frank and O'Daffer, Phares. 1991. How to Evaluate Progress in Problem
Solving. Reston, VA: National Council of Teachers of Mathematics, 1987. In Stenmark, Jean,
Mathematics Assessment: Myths, Models, Good Questons and Practcal Suggestions. Reston,
VA: National Council of Teachers of Mathematcs.

Daniel J. Mueller (1992). Mengukur Sikap Sosial Pegangan Untuk Peneliti dan Praktisi. Bumi Aksara.
Jakarta.

Forster, Margaret, dan Masters, G. (1996). Performance Assessment Resource Kit. Camberwell,
Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1996). Portfolios Assessment Resource Kit. Camberwell,
Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1998). Product Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne:
The Australian Council for Educatonal Research Ltd.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1999). Paper amd Pen Assessment Resource Kit. Camberwell,
Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
Gronlund, E. Norman. (1982). Constructing Achievement Tests. London: Prentce Hall.
Hamzah B. Uno dan Satria Koni.(2012). Assessment Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Linn, R.L., dan Gronlund, N.E. (1995). Measurement and Assessment in Teaching. New Jersey:
Prentce Hall.
Morrison, G.R., Ross, S.M., Kalman, H.K., kemp, J.E. Kemp. 2011. Designing Effective Instruction, Sixth
Editon. New York: John Wiley&Sons, INC.

Paul, Richard & Linda Elder. 2007. Critical Thinking Competency Standards, Principles, Performance
Indicators, and Outcomes With a Critical Thinking Master Rubric, The Foundation for Critcal
Thinking. Foundaton for Critcal Thinking Press. www.critcalthinking.org

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Seni Budaya – SMA |


133133
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Seni Budaya – SMA | 134


SMA/SMK [Type the document title]

MATERI PELATIHAN 4
PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
4.1 ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN
4.2 PENYUSUNAN RPP
4.3 PEER TEACHING

MATERI PELATIHAN : 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan dan model yang
sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi pada pembelajaran. Untuk
memenuhi hal tersebut guru harus berlath mulai dari perencanaan pembelajaran sampai
pelaksanaannya. Pada pelathan ini disajikan materi Praktk Pembelajaran Terbimbing dengan tujuan
agar guru dapat berlath menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP, dan praktk pembelajaran ( peer-teaching)

Kompetensi yang Dicapai

1. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintfik dengan


memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, maupun, intelektual.
2. Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintfik sesuai model belajar yang relevan
dengan mempertmbangkan karakteristk peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, maupun intelektual
3. Melaksanakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintfik dengan memperhatkan
karakteristk peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun,
intelektual.

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 164


1641
SMA/SMK [Type the document title]

Indikator
1. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.
2. Mengidentfikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
3. Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan pendekatan saintfik
4. Menelaah RPP sesuai dengan kriteria
5. Melaksanakan peer teaching yang menerapkan pendekatan saintfik dan penilaian autentk
menggunakan RPP yang telah disusun.
6. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain
Langkah Kegiatan

1. Analisis Video

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 165


1651
SMA/SMK [Type the document title]

Mengamat Kerja kelompok


tayangan video mengidentifika
pembelajaran Penyimpulan
si aspek aspek Presentasi hasil
hasil diskusi
kegiatan diskusi analisis
kelompok dan
pembelajaran tayangan video
rangkuman hasil
pada video

2. Penyusunan RPP

Mendiskusikan
rambu-rambu Telaah RPP hasil Presentasi RPP
penyusunan Kerja Kelompok kerja kelompok lain yang telah
RPP yang sesuai menyusun RPP dan merevisi RPP direvisi dan
standar Proses untuk satu KD berdasarkan hasil Penyimpulan
telaah hasil diskusi

3. Peer Teaching

Mengidentfikasi
aspek aspek
Mempraktikkan
Diskusi tentang kegiatan
pembelajaran Penyimpulan
instrumen pembelajaran pada
sesuai dengan hasil diskusi dan
penilaian peer teaching
RPP yang telah rangkuman hasil
pelaksanaan Melakukan refleksi
disusun melalui peer teaching
pembelajaran terhadap
peer teaching pelaksanaan peer
teaching

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 166


1661
ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN LK-4.1
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi : Mampu mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan
saintfik
Tujuan Kegiatan : Melalui pengamatan video pembelajaran, peserta mampu menganalisis
pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintfik

Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1. Berilah penjelasan singkat tentang video pembelajaran yang akan ditayangkan
2. Berilah waktu bagi peserta untuk mengamat RPP yang dipakai dalam video pembelajaran
3. Diskusikanlah secara singkat setiap aspek pembelajaran yang harus diamat dalam video
4. Tayangkanlah video pembelajaran yang telah disiapkan
5. Pandulah peserta untuk mediskusikan hasil pengamatan dan analisis mereka atas video
pembelajaran yang telah ditayangkan
6. Kumpulkan hasil diskusi kelompok dan berikan nilai sesuai rubrik yang tersedia

Untuk Peserta
1. Pelajari RPP yang dipakai untuk pembelajaran dalam video
2. Amatlah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model
dalam video
3. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan kesesuaian dan
ketersediaan setiap aspek
4. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
5. Diskusikan dalam kelompok hasil pengamatan Anda berkaitan dengan kesesuaian RPP dengan
pembelajaran yang disajikan pada video
6. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan Peer-teaching
PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 65 tahun 2013


tentang standar proses adalah sebagai berikut.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliput kegiatan pendahuluan, int
dan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikut proses pembelajaran;
b. memberi motvasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaatdan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari, denganmemberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional
dan internasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan Int
Kegiatan int menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristk peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatan tematk dan/atau tematk terpadu dan/atau saintfik dan/atau inkuiri dan
penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristk kompetensi dan jenjang
pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatf yang dipilih adalah proses afeksi
mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh
aktvitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk
melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktvitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini
memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktvitas belajar dalam domain keterampilan.
Untuk memperkuat pendekatan saintfik, tematk terpadu, dan tematik sangat disarankan
untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitan (discovery/inquiry learning).
Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatf dan kontekstual, baik individual
maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah (project based learning), problem based learning,
cooperative learning, CTL.
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari
keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga
penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang
menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitan (discovery/inquiry learning) dan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning),
pendekatan progresif, pendekatan apprentice.

3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individualmaupun kelompok melakukan
refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tdak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun
kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Prinsip-prinsip pembelajaran yang diuraikan di atas merupakan prinsip secara umum, berlaku
untuk semua mata pelajaran.
LK-4.3
PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Peer-teaching)

PETUNJUK
Kompetensi : Mampu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintfik
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan peer-teaching, peserta mampu melaksanakan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai
Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1. Jelaskanlah strategi kegiatan peer-teaching yang meliput:
a. Penentuan 5 orang guru model pada peer teaching
b. Penentuan durasi waktu setap peer-teaching yaitu 60 menit untuk persiapan (skenario
pembelajaran) dan pelaksanaan
c. Peserta lain yang bukan guru model bertugas sebagai pengamat dan mengisi Format
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
d. Kegiatan diskusi untuk merelfeksi setiap sesi peer-teaching pada setap aspek
pelaksanaan pembelajaran dalam format penilaian
2. Memandu kegiatan peer-teaching dan diskusi refleksi
3. Mengumpulkan format penilaian pelaksanaan pembelajaran yang telah diisi oleh peserta

Untuk Peserta
1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat memahami setiap aspek
yang dinilai
2. Pelajari RPP yang akan ditampilkan oleh guru model
3. Amatilah secara seksama proses pelakasaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model
4. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian Anda terhadap
penyajian pembelajaran
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaranpeserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setappendidik pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secaralengkap dan sistemats agar pembelajaran
berlangsung secarainteraktf, inspiratf, menyenangkan, menantang, efisien, memotvasipeserta
didik untuk berpartsipasi aktf, serta memberikan ruang yangcukup bagi prakarsa, kreatvitas, dan
kemandirian sesuai denganbakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis pesertadidik.RPP
disusun berdasarkanKD atau subtopik yang dilaksanakandalamsatu kali pertemuan atau lebih
( Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013).

Prinsip Penyusunan RPP


Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsipsebagai berikut.
a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tngkat intelektual, bakat,
potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partsipasi aktf peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motvasi, minat, kreativitas,
inisiatf, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program pemberian umpan
balik positf, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematk-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistemats, dan efektf sesuai
dengan situasi dan kondisi.

Komponen dan Sistematika RPP


RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode
pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Pada Permendikbud Nomor 81A Tahun
2013komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 170


1701
SMA/SMK [Type the document title]

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 171


1711
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah :
Matapelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Int (KI)


B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. (KD pada KI-1)
2. (KD pada KI-2)
3. (KD pada KI-3)
Indikator:
4. (KD pada KI-4)
Indikator:
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya
dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk
KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.

C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Int (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Int (...menit)
c. Penutup (…menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 172


1721
SMA/SMK [Type the document title]
SMA/SMK [Type the document title]

HO- 4.2.2
Contoh RPP 1 untuk didiskusikan .

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : SENI BUDAYA (Musik)


Kelas/Semester : X/Satu
Peminatan : Wajib B
Materi Pokok : Jenis lagu
Alokasi Waktu : 4 X 2 Jp
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar
1.1. Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan
2.1. Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi
tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat
dan lainnya
2.2. Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha
2.3. Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung
jawab, kreatif, dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha
3.1 Memahami karya musik berdasarkan simbol, jenis nilai estetis dan fungsinya.
Indikator :
• Menjelaskan contoh karya musik yang populer di masyarakat.
• Menjelaskan jenis musik yang berkembang
• Menjelaskan fungsi karya musik
• Membedakan unsur estetika dalam karya musik.
4.1. Menyanyikan lagu- lagu berdasarkan jenisnya
Indikator :
• Membaca notasi dengan benar
• Menyanyikan lagu sesuai dengan irama

Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat:
• Mencari informasi tentang jenis musik yang berkembang
• Melihat video atau mendengarkan lagu yang berkembang saat ini
• Menyimak contoh beberapa lagu populer
• Berdiskusi secara kelompok tentang perkembangan musik yang populer di
masyarakat
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan siswa dapat:
• Membaca notasi lagu
• Memainkan atau menyanyikan lagu yang populer di masyarakat
• Membuat laporan tertulis
• Mempresentasikan hasil praktik

Materi Pembelajaran
Fakta
•Lagu yang berkembang saat ini.
•Cara mempopulerkan lagu.
Konsep
• Aransemen lagu
• Rekaman lagu
Prinsip
• Menentukan aransemen lagu sesuai kemampuan siswa secara individu atau kelompok
• Penggunaan alat musik disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Prosedural
• Membuat aransemen dengan menggunakan alat musik disesuaikan dengan fasilitas
yang tersedia
METODE PEMBELAJARAN
• Demonstrasi dan Eksperimen
• Dikusi kelompok
• Presentasi
• Penugasan

ALAT/MEDIA/BAHAN
• Alat : alat musik, tape recorder/CD
• Bahan ajar : buku teori musik dan aransemen

Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran


Setelah menjelaskan semua indikator dan tujuan pembelajaran dan hasil akhir dari
pembelajaran ini, siswa mengikuti mencari informasi perkembanghan musik, melihat
video atau rekaman lagu, menyimak contoh beberapa lagu disesuaikan dengan fasilitas
yang tersedia, berdiskusi secara kelompok membuat aransemen disesuaikan dengan
fasilitas yang tersedia, berdiskusi kelas cara membuat aransemen, menggunakan alat
musik yang dikuasai siswa.
Melalui praktik siswa dapat menggunaan alat musik yang ada, membuat aransemen lagu,
membuat laporan tertulis, mempresentasikan hasil prakrik dan bekerja dengan teliti,
jujur, dan penuh tanggung jawab.
Selama proses pembelajaran dilakuan penilaian proses pada aktivitas di kelas dan hasil
tugas mandiri.
Pertemuan Pertama
RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan

 Apersepsi (Guru bertanya “apakah siswa sudah pernah mendengar


istilah musik pop)
 Orientasi (Guru memperdengarkan laguatau video) 15 menit
 Motivasi (Memberi contoh tentang manfaat mempelajari musik)
 Pemberian Acuan :
 (Garis besar materi tentang “musik pop”)
 Pembentukan Kelompok diskusi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Kegiatan Inti

Mengamati

 Siswa menyimak pendapat dari beberapa sumber tentang pengertian


“musik pop”
 Siswa menyimak berbagai fungsi musik
 Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya

 Siswa mendikusikan dengan teman sebangku mengenai contoh musik


populer dan karakternya
 Siswa mendiskusikan dengan teman sebangku mengenai berbagai
fungsi musik
 Guru bertanya tentang video/rekaman lagu yang ditampilkan
 Guru bertanya tentang pendapat dari berbagai sumber tentang
pengertian “musik pop”
 Guru bertanya tentang fungsi musik pop
60 menit

Mencoba
 Siswa membaca notasi musik
 Siswa menyimak syair

Mengasosiasi

 Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 5


orang
 Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para ahli
mengenai pengertian musik pop
 Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai musik pop
(setiap kelompok berbeda pembahasan)
 Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai fungsi musik
pop (setiap kelompok berbeda pembahasan)
Mengomunikasikan

 Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 175


1751
SMA/SMK [Type the document title]

RINCIAN KEGIATAN WAKTU

membimbing/menilai keterampilan menganalisis, menggunakan teori


dan menyimpulkan data, serta menilai kemampuan siswa memahami
pengertian musik pop serta fungsi dari musik populer

Penutup

 Bersama siswa menyimpulkan musik populer 15 menit


 Memberikan tugas baca tentang musik pop yang ada dewasa ini
 Melaksanakan postes

Pertemuan Kedua
RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan

 Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya 15 menit


 Menagih dan mengingatkan tugas baca
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Melaksanakan pretes tentang perkembangan musik
Kegiatan Inti

Mengamati dan Menanya

 Dua orang siswa dari kelompok berbeda diminta untuk memaparkan


hasil tugas baca tentang perkembangan musik

Mencoba
 Kelompok diminta untuk mempraktikkan menyanyikna lagu yang
dipilih
 Setiap kelompok diberikan masalah sehari-hari tentang musik populer
 Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah aransemen lagu 60 menit
 Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan kemampuan
menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah dan
keterampilan mencoba karya musik

Mengasosiasi

 Kelompok membuat aransemen lagu dan mendiskusikan hasil


aransemen tersebut.
 Dengan fasilitasi guru, siswa merencanakan latihan dan teknik
menyjikannya
 Guru menilai keterampilan merencanakan kegiatan dan menalar

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 176


1761
SMA/SMK [Type the document title]

RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Mengomunikasikan

 Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi pemecahan masalah


 Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
Penutup

15 menit
 Bersama siswa menyimpulkan musik populer
 Memberikan tugas baca lembar kerja praktik yang akan datang
 Melaksanakan postes

Pertemuan Ketiga
RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan

 Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya


20 menit
 Menagih dan mengingatkan tugas baca
 Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

Mengamati

 Siswa membaca kembali lembar kerja praktik

Menanya
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
aransemen lagu
 Menyimak contoh beberapa contoh aransemen lagu
100 menit

Mencoba

 Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri dari 2 orang


siswa
 Siswa bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja dalam lembar
kerja.
 Guru menilai keterampilan menyanyikan lagu, serta kejujuran dan
ketelitian dlam memperoleh data, serta kerjasama dalam kelompok

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 177


1771
SMA/SMK [Type the document title]

RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Mengasosiasi

 Kelompok mendiskusikan cara membuat aransemen lagu, penyajian


dan pengolahan data serta menyiapkan bahan presentasi kelompok
 Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab siswa dalam kerja
kelompok

Mengomunikasikan
 Dua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
 Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan
pemahaman dan/atau mengklarifikasi tentang musik populer
 Setiap siswa menyiapkan laporan dengan perbaikan dan
penyempurnaan berdasarkan hasil diskusi
 Siswa menyerahkan laporan tertulis.
 Guru menilai keterampilan menyaji dan menalar, serta kesantuan
dan kemampuan berkomunikasi
Penutup

 Bersama siswa menyimpulkan kembali hasil praktik dan mengingatkan


pentingnya kecermatan, ketelitian, keuletan, dan kejujuran dalam
memperoleh, menyajikan, mengolah, dan menganalisis data, serta
pentingnya kerjasama, kolaborasi, dan komunikasi dalam kerja 15 menit

kelompok
 Memberikan tugas presentasi menyanyi dan mengikuti tes tertulis
(Ulangan harian) pada pertemuan yang akan datang

Pertemuan Keempat
RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan

 Merefleksi hasil laporan praktik yang sudah terkumpul


 Menagih dan mengingatkan tugas baca 15 menit
 Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui presentasi

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 178


1781
SMA/SMK [Type the document title]

RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Kegiatan Inti

Mengomunikasikan

 Dua orang siswa dari kelompok berbeda yang dipilih secara acak
diminta untuk mempresentasikan tugasnya 60 menit
 Siswa lain dari kelompok berbeda bertanya dan menanggapi
presentasi
 Satu siswa diminta menyampaikan refleksi pengalaman membuat
aransemen dan menampilkan hasil aransemen
 Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta komunikasi
Penutup

 Siswa melaksanakan tes tertulis ulangan harian 15 menit


 Memberikan tugas membuat aransemen lagu lain yang populer atau
lagu daerah.

Penilaian
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi
kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil
dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada
aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama
pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada
kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
3. Contoh Instrumen (Terlampir)

Jakarta, ..... Mei 2013


Mengetahui Kepala SMA .... Guru Mata SENI BUDAYA

.................................. ..................................

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 179


1791
SMA/SMK [Type the document title]

NIP. NIP.

Catatan Kepala Sekolah


...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................

LAMPIRAN
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI


DAN KINERJA PRESENTASI

Mata Pelajaran : Seni Budaya (Musik)


Kelas/Program :X
Kompetensi : Kd 3.1 Dan 4.1

Observasi Kinerja Presentasi


Jml
No Nama Siswa Akt tgjwb Kerjsm Prnsrt Visual Isi NilaI
Skor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Sari Edika 4 4 3 4 3 3 21

2.

3.

4.

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 180


1801
SMA/SMK [Type the document title]

5.

Keterangan pengisian skor


4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang

1. Tanda ceklist pada kolom Benar atau Salah

No Pernyataan Benar Salah


1. Musik adalah syair
2. Musik pop/populer adalah musik yang terkenal di masyarakat
3. Aransemen berarti membuat karya baru berdasarkan
imajinasinya
4. Aransemen yang baik adalah aransemen yang dapat dimainkan
oleh orang yang akan memainkannya

Contoh Tes Uraian


2. Jawablah petanyaan berikut ini
a. Jelaskan pengertian dari musik
b. Jelaskan pengertian musik populer dan berikan contoh!
c. Bagaimana cara membuat aransemen yang baik?

b. Tugas
1. Lengkapi tabel berikut ini dengan memasukan berbagai alat yang diperlukan.
No. Judul lagu Artis Nada dasar Bentuk
1. Cinta sejati BCL D minor duet
2.
3.
4.
5.

Alat:
a. Alat musik (gitar, kibor, dll)

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 181


1811
SMA/SMK [Type the document title]

b. Tape recorder
c. CD/VCD
Teknik
a. Aransemen vokal
b. Iringan gitar/kibor

......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
Sumber/Referensi
Buku Pegangan Kurikulum 2013
Buku teknik aransemen

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 182


1821
SMA/SMK [Type the document title]

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 183


1831
SMA/SMK [Type the document title]

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 184


1841
SMA/SMK [Type the document title]

TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


LK- 4.2

PETUNJUK
Kompetensi: Mampu mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan Standar
Proses
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan telaah RPP, peserta mampu mengembangkan RPP menggunakan
pendekatan saintfik dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP
Langkah Kegiatan:
Untuk Fasilitator
1. Mintalah peserta agar saling menukar RPP yang telah dihasilkan secara berkelompok
untuk ditelaah dan mencermat format telaah RPP yang tersedia.
2. Diskusikanlah secara singkat setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam format
tersebut!
3. Instruksikan kepada pesertauntuk mendiskusikan dan mengisi format sesuai dengan
RPP yang ditelaah dalam waktu yang telah ditentukan!
4. Pandulah peserta untuk mendiskusikan lebih lanjut dengan memberikan klarifikasi

Untuk Peserta
1. Pelajari dan diskusikan setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam format yang tersedia
2. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP
3. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP
4. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada
kolom yang tersedia

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 185


1851
Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 185
1851
Contoh RPP 1 untuk didiskusikan .
HO- 4.2.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : SENI BUDAYA (Musik)
Kelas/Semester : X/Satu
Peminatan : Wajib B
Materi Pokok : Jenis lagu
Alokasi Waktu : 4 X 2 Jp

Kompetensi Inti
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
8. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar
1.2. Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap seni musik
sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
a. Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui
aktivitas berkesenian
b. Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan
pembuatnya

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 186


1861
c. Menunjukkan sikap responsif, pro-aktif, dan peduli terhadap lingkungan dan
sesama, serta menghargai karya seni dan pembuatnya
a. Memahami karya musik berdasarkan simbol, jenis nilai estetis dan fungsinya
4.1 Menyanyikan lagu- lagu berdasarkan jenisnya

4.2 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk


kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan
2.4. Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi
tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat
dan lainnya produkkarya musik daerah setempat
2.5. Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya
kerajinan musik di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha
2.6. Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung
jawab, kreatif, dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha
3.2 Memahami karya musik berdasarkan simbol, jenis nilai estetis dan fungsinya.
Indikator :
• Menjelaskan pengertian musik
• Menjelaskan simbol dalam musik
• Menjelaskan nilai estetik dalam musik
• Mengidentifikasi jenis musik
• Menjelaskan contoh karya musik.
• Menjelaskan jenis musik yang berkembang
• Menjelaskan fungsi karya musik
• Membedakan unsur estetika dalam karyamusik.
4.2. Menyanyikan lagu- lagu berdasarkan jenisnya
Indikator :
• Membaca notasi dengan benar
• Menyanyikan lagu sesuai dengan irama

Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat:
• Menjelaskan pengertian musik
• Menjelaskan simbol dalam musik
• mengidentifikasi jenis musik
• Menjelaskan contoh karya musik
• MenyimakMenjelaskan contoh karya musik
• Menjelaskan jenis musik yang berkembang
• Menjelaskan fungsi karya musik
• Membedakan unsur estetika dalam karyamusik.

• Berdiskusi secara kelompok tentang perkembangan musik Melalui proses


mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan siswa dapat:
• Membaca notasi lagu
• Menyanyikan lagu di masyarakat

Materi Pembelajaran
Fakta
• Lagu yang berkembang saat ini.
• Cara mengenalkan lagu.
Konsep
• Pengertian musik
• Pengertian Genre musik
• Pengertian simbol dalam musik
• Nilai estetik dan fungsi musik
• Notasi lagu
Prinsip
• menyanyikan laguberdasarkan simbol, jenis, nilai estetis
Prosedural
• Menyanyikan lagu berdasarkan genre
Pendekatan saintific, PBL

METODE PEMBELAJARAN
• Demonstrasi dan penugasan
• Dikusi kelompok

ALAT/MEDIA/SUMBER BELAJAR
• Alat : alat musik, tape recorder/CD/DVD/VCD
• Sumber belajar: kementrian Pendidikan ddan kebudayaan 2014. Seni Budaya
SMA/MAK/SMK kls X, buku teori musik, buku lagu
Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Pertemuan Pertama
RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan
 Apersepsi (Guru bertanya “apakah siswa sudah pernah mendengar
istilah musik pop)
 Orientasi (Guru memperdengarkan laguatau video) 15 menit
 Motivasi (Memberi contoh tentang manfaat mempelajari musik)
 Pemberian Acuan :
 (Garis besar materi tentang “musik pop”)
 Pembentukan Kelompok diskusi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Mengamati
 Siswa menyimak pendapat dari beberapa sumber tentang pengertian
“musik pop”
 Siswa menyimak berbagai fungsi musik
 Guru menilai keterampilan siswa mengamati

Menanya
 Siswa bertanya jawabmengenai simbol, genre, nilai estetik dan fungsi
musik populer dan karakternya
 Guru bertanya tentang video/rekaman lagu yang ditampilkan
 Guru bertanya tentang pendapat dari berbagai sumber tentang
pengertian “musik pop”
 Guru bertanya tentang fungsi musik pop

Mencoba
 Siswa membaca notasi musik
60 menit
 Siswa menyimak syair

Mengasosiasi
 Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 5
orang
 Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para ahli
mengenai pengertianmusik pop
 Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para ahli
mengenai simbol musik pop
 Siswa dalam kelompok diminta membedakan nilai estetik musik pop
 Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai musik pop
(setiap kelompok berbeda pembahasan)
 Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai fungsi musik
pop (setiap kelompok berbeda pembahasan)

Mengkomunikasikan
 Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan
membimbing/menilai keterampilan menganalisis, menggunakan teori
dan menyimpulkan data, serta menilai kemampuan siswa memahami
RINCIAN KEGIATAN WAKTU

pengertian, simbol, nilai estetik dan fungsidari musikpopuler

Penutup
 Bersama siswa menyimpulkanpengertian, simbol, nilai-nilai estetik
dan fungsimusik pop 15 menit
 Memberikan tugas mengidetifikasi beberapa contoh lagu yang ada
dewasa ini
 membuat laporan tertulis tentang pengertian, simbol , nilai
estetik dan fungsi musik pop

Pertemuan Kedua
RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan
 Apersepsi pertemuan ke 1 tentang pengertian, simbol, nilai
estetik, dan fungsi musik pop 15 menit
 Menagih dan mengingatkan tugas tertulis tentang pengertian, simbol,
nilai estetik dan fungsi musik pop
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 menggali pemahaman siswatentang perkembangan musikpop

Kegiatan Inti
Mengamati dan Menanya
 Dua orang siswa dari kelompok berbeda diminta untuk memaparkan
hasil tugas tertulistentang musik pop

Mencoba

 Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah


perkembanganlagumusik pop
 Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan kemampuan
menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah 60 menit
perkembangan musik pop

Mengasosiasi
 Kelompok mendiskusikan hasil
 .perkembangan musik pop
 Guru menilai keterampilan mendiskusikan kegiatan dan
menalarperkembangan musik pop

Mengomunikasikan
 Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi pemecahan masalah
 Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
Penutup 15 menit
 Bersama siswa menyimpulkan perkembanganmusik populer
SMA/SMK [Type the document title]

RINCIAN KEGIATAN WAKTU

 Memberikan tugas memilih lagu pop untuk dinyanyikan


pada pertemuan yang akan datang

Pertemuan Ketiga
RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan
 Apersepsi pertemuan ke 2 tentang perkembangan musik pop 20 menit
 Menagih dan mengingatkan tugas pemilihan lagu pop yang akan
dinyanyikan
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Mengamati
 Siswa contoh beberapa lagu pop dan partiturnya

Menanya
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
contoh beberapa lagu pop
 Menyimak contoh beberapa lagu pop

Mencoba
 masing-masing kelompokterdiri dari 5 orang siswa
 SiswaMasing-masing kelompok berlatih laguyang dipilihsesuai langkah
kerja dalam lembar kerja.

 Guru menanggapi hasil latihan menyanyikan lagu pop yang dipilih 100 menit
siswa

Mengasosiasi
 Kelompok menyanyikanlagu, secara bergantian
 Siswa menilaipenampilan kelompok yang
 Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab siswa dalam kerja
kelompok

Mengkomunikasikan
 Dua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
 Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan
pemahaman dan/atau mengklarifikasi tentang musik populer
 Setiap siswa menyiapkan laporan dengan perbaikan dan
penyempurnaan berdasarkan hasil diskusi
 Siswa menyerahkan laporan tertulis.
 Guru menilai keterampilan menyaji dan menalar, serta kesantuan
dan kemampuan berkomunikasi
Penutup
 Bersama siswa menyimpulkan kembali hasil praktik dan mengingatkan
15 menit
pentingnya kecermatan, ketelitian, keuletan, dan kejujuran dalam
memperoleh, menyajikan, mengolah, dan menganalisis data, serta

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 190


1901
SMA/SMK [Type the document title]

RINCIAN KEGIATAN WAKTU

pentingnya kerjasama, kolaborasi, dan komunikasi dalam kerja


kelompok
 Memberikan tugas presentasi menyanyi dan mengikuti tes
tertulismenurut notasi musik pop (Ulangan harian) pada pertemuan
yang akan datang

Pertemuan Keempat
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
 Apersepsi pertemuan ke 3 tentang contoh dan notasi lagu pop yang
dipilih 15 menit
 mengingatkan dalam membaca notasilagu pop yang akan dinyanyikan
 Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui presentasi
Kegiatan Inti
Mengomunikasikan
 Dua orang siswa dari kelompok berbeda yang dipilih secara acak
diminta untuk menyanyikan lagu sesuai dengan notasilagu yang
dipilih
60 menit
 Guru bertanya dan menanggapi presentasi penampilan siswa serta
menyampaikan ketepatan membaca notasi lagu pop yang dipilih
 Satu siswa diminta menyampaikan refleksi pengalamanmenyanyikan
lagu pop dan menampilkan cara membaca notasi
 Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta komunikasi
Penutup
 Siswa melaksanakan tes tertulis ulangan harian
15 menit
 Memberikan tugas mengidentifikasi lagu pop membuat aransemen
lagu lain yang populer atau lagu daerah.

Penilaian
4. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi
kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil
dilakukan melalui tes tertulis.
5. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada
aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama
pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada
kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
6. Contoh Instrumen (Terlampir)

Jakarta, ......April 2014


Mengetahui Kepala SMA .... Guru Mata SENI BUDAYA
.................................. ..................................
NIP. NIP.

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 191


1911
SMA/SMK [Type the document title]

Catatan Kepala Sekolah


...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................

LAMPIRAN
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI


DAN KINERJA PRESENTASI

Mata Pelajaran : Seni Budaya (Musik)


Kelas/Program :X
Kompetensi : Kd 3.1 Dan 4.1

Observasi Kinerja Presentasi


Jml
No Nama Siswa Akt tgjwb Kerjsm Prnsrt Visual Isi NilaI
Skor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

6. Sari Edika 4 4 3 4 3 3 21
7.
8.
9.

10.

Keterangan pengisian skor


4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 192


1921
SMA/SMK [Type the document title]

3. Tanda ceklist pada kolom Benar atau Salah


No Pernyataan Benar Salah
5. Musik adalah syair
6. Musik pop/populer adalah musik yang terkenal di masyarakat
7. Aspek musikal tidak dapat ditandai dari bunyi yang dihasilkan
alat musik
8. Fungsi musik berkaitan dengan tujuan penggunaan musik

Contoh Tes Uraian


4. Jawablah petanyaan berikut ini
d. Jelaskan pengertian dari musik ?
e. Jelaskan pengertian musik populer dan berikan contoh!
f. Jelaskan jenis musik yang terdapat di Indonesia ?
g. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dinamika sebuah lagu ?
h. Jelaskan perbedaan aspek musikal dan aspek non musikal ?

b. Tugas
2. Lengkapi tabel berikut ini dengan memasukan berbagai alat yang diperlukan.
No. Judul lagu Artis Nada dasar Bentuk
1. Cinta sejati BCL D minor kelompok
2.
3.
4.

Alat:
a. Tape recorder
b. CD/VCD
Teknik
a. vokal
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
.

Sumber/Referensi
Buku Pegangan Kurikulum 2013
Buku teori musik

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 193


1931
SMA/SMK [Type the document title]

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah : SMA Negeri 1…


Matapelajaran : Seni Budaya
Kelas/Semester : XI / I
Materi Pokok : Seni Rupa Dua Dimensi
Alokasi Waktu : ……………….

A.Kompetensi Inti

1. Menghayat dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menghayat dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1.1. Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya
seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2.1. Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui
aktvitas berkesenian
2.2.Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan
pembuatnya
2.3. Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktf, peduli terhadap lingkungan dan
sesama,menghargai karya seni dan pembuatnya
3.1. Menganalisis bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa dua
dimensi
 Mengidentfikasi jenis alat dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
 Mengklasifikasi jenis bahan dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
 Mempergunakan alat dan bahan dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
3.2. Mengevaluasi karya seni rupa berdasarkan jenis, simbol, fungsi, teknik dan nilai
estetsnya
 mengidentfikasi jenis karya seni rupa dua dimensi
 mengungkapkan makna symbol karya seni rupa dua dimensi
 menjelaskan fungsi karya seni rupa dua dimensi
 mendeskripsikan teknik karya seni rupa dua dimensi
 mendeskripsikan nilai estetis pada karya seni rupa dua dimensi
4.1. Membuat karya seni rupa dua dimensi hasil modifikasi
 menyiapkan dan memilih alat dan bahan dalam proses berkarya seni rupa dua
dimensi hasil modifikasi

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 194


1941
SMA/SMK [Type the document title]

 mengkonsep ide gagasan hasil modifikasi


 menuangkan hasil modifikasi dalam bentuk visual karya seni dua dimensi

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I
1. Mengidentfikasi jenis alat dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
2. Mengklasifikasi jenis bahan dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
3. membedakan sifat bahan dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
4. Mempergunakan alat dan bahan dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
Pertemuan II
...............................................................................................
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan I
1. Pengertan karya seni rupa dua dimensi
2. Jenis bahan, alat/media, teknik dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
3. Berkarya seni rupa dua dimensi berdasarkan jenis, simbol, fungsi, teknik dan nilai estetis
yang dihasilkan dari modifikasi.
Pertemuan II
...............................................................................................
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Saintfik
2. Pendekatan PBL
3. Pendekatan Inkuiri

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1.Media : Gambar/foto lukisan dari media cetak
2. Alat/Bahan : Laptop,Infocus,Screen,Speaker Aktf/ Kertas, MMT (sesuaikan dgn yang ada),
perangkat alat dan bahan media berkarya seni rupa dua dimensi
3.Sumber Belajar : Buku Panduan Guru Seni Budaya SMA Kls XI, penerbit Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014, Video Pembelajaran, Produksi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013 Internet ( tuliskan
situsnya ) dan sumber lainnya.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Kesatu:

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)


 Guru mengucapkan salam
 Berdoa sebelum mulai pelajaran dipimpin oleh ketua Kelas
 Guru melakukan Apersepsi
 Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik.

b. Kegiatan Inti (60 menit)

Mengamati :

 Siswa melihat tayangan karya seni rupa dua dimensi melalui media ( Cetak gambar/
foto, PPT, Tayangan Video karya seni rupa dua dimensi)
 Mengamat bahan, alat/media, teknik dan proses dalam berkarya seni rupa dua

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 195


1951
SMA/SMK [Type the document title]

dimensi melalui ( Cetak gambar/ foto, PPT, Tayangan Video karya seni rupa dua
dimensi)
 Mengamat gambar/foto karya seni rupa dua dimensi berdasakan jenis, simbol,
fungsi, teknik dan nilai estetisnya.

Menanyakan :
 Menanyakan tentang pengertan seni rupa dua dimensi dan ciri - cirinya
 Menanyakan bahan, media, teknik dan proses dalam berkarya seni rupa dua
dimensi
 Menanyakan karya seni rupa dua dimensi berdasarkan jenis,simbol,fungsi,teknik
dan nilai estetis dalam karya seni rupa dua dimensi
 Menanyakan langkah-langkah membuat karya seni rupa dua dimensi

Mengumpulkan Informasi :
 Mengumpulkan informasi tentang pengertan seni rupa dua dimensi dan ciri -
cirinya
 Mengumpulkan informasi tentang bahan, media, teknik dan proses dalam berkarya
seni rupa dua dimensi
 Mengumpulkan informasi tentang jenis,simbol,fungsi,teknik dan nilai estets dalam
karya seni rupa dua dimensi

Mengasosiasi :
 Membandingkan hasil diskusi kelompok dengan kelompok lainnya , mengenai
pengertan senii rupa dua dimensi, ciri - cirinya, bahan, media, teknik dan prosesb
berkarya, jenis,simbol,fungsi,teknik dan nilai estetis dalam karya seni rupa dua
dimensi

Mengkomunikasikan:
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
 Membuat hasil simpulan diskusi kelompok dalam bentuk laporan sebagai wujud
pertanggung jawabkan secara tulisan mengenai karya seni rupa dua dimensi.

c. Penutup (10 menit)

 Guru mengkonfirmasi hasil diskusi dan presentasi siswa.


 Guru menanyakan pengalaman serta yang didapat peserta didik pada pembelajaran.
 Guru menyampaikan pembelajaran pada pertemuan ke-2 yang akan datang
 Sebagai wujud rasa syukur ketua Kls memimpin doa Kls agar materi yg telah
dipelajari diberkati oleh Tuhan YME.

I. Penilaian
Untuk melihat pencapaian kompetensi Pengetahuan dilakukan dengan Tes Essay,butr –butr soal
soal berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Sedangkan penilaian sikap spiritual, sosial, proses
diskusi dan presentasi menggunakan format Lampiran 1A, 1B, 2A,2B dan 2C

SOAL
Petunjuk mengerjakan soal Tes tertulis: Jawablah setiap pertanyaan dengan ringkas, tepat dan
benar, jawab dan tulis soal yang sdr anggap paling mudah terlebih dahulu.

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 196


1961
SMA/SMK [Type the document title]

1. Tuliskan dengan singkat pembagian karya seni rupa berdasarkan dimensi ( matra ) dan ciri-cirinya.
2. Tulis dan deskripsikan karya seni rupa dua dimensi berdasarkan bahan, media teknik, dan proses
berkarya jenis,simbol, fungsi, dan nilai estetis yang digunakan dalam proses berkarya sesuai
dengan topik pembahasan kelompok saudara
3. Tulis dan deskripsikan karya seni rupa dua dimensi berdasarkan jenis, simbol, fungsi, teknik dan
nilai estetis

KUNCI JAWABAN:
1………………………
2………………………
3………………………

BOBOT PENILAIAN JAWABAN


1. Untuk jawaban soal nomor satu skor maksimal 20
2. Untuk jawaban soal nomor dua dan tiga skor maksimal 40.

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 197


1971
SMA/SMK [Type the document title]

LAMPIRAN 1: A

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

(LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik
Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamat


3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamat
2 =apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamat
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamat

C. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI

Kelas :…
Semester :…
Tahun Pelajaran : ...
Periode Pengamatan: Tanggal … s.d. ...
Butr Nilai : Bersyukur
Indikator Sikap :
1. Bersemangat dalam melaksanakan setap kegiatan pada pembelajaran Seni Rupa.
2. Serius dalam melaksanakan setap kegiatan pada pembelajaran Seni Rupa.

Skor Indikator Sikap Jumlah


Tuntas/
No. Spiritual (1 – 4) Perolehan
Nama Peserta Didik Skor Akhir Tidak
Indikator Indikator
Tuntas
1 2 Skor
4 3 (7:8)x4=3,
1. 7
5
2. 2 3 (5:8)x4=2,
5
5
3.
4.
5. dst
Guru Mata Pelajaran,

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 198


1981
SMA/SMK [Type the document title]

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 199


1991
SMA/SMK [Type the document title]

NIP.
LAMPIRAN 1: B

INSTRUMEN PENILAIAN KI-1 (SIKAP SPIRITUAL)

LEMBAR PENILAIAN DIRI

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Penilaian Diri.
2. Instrumen ini diisi oleh PESERTA DIDIK untuk menilai dirinya sendiri.
B. Petunjuk Pengisian
1. Berdasarkan perilaku kalian selama dua minggu terakhir, nilailah sikap diri kalian sendiri
dengan memberi tanda centang (√) pada kolom skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Penilaian
Diri dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang dinyatakan
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang dinyatakan
2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku dinyatakan
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang dinyatakan
2. Kolom SKOR AKHIR dan KETUNTASAN diisi oleh guru.

C. Lembar Penilaian Diri


LEMBAR PENILAIAN DIRI
Nama : ...
Kelas/Nomor Urut :…
Semester : ...
TahunPelajaran :…
Hari/Tanggal Pengisian :…
Butr Nilai : Bersyukur
Indikator Sikap :
1. Bersemangat dalam melaksanakan setiap kegiatan pada pembelajaran Seni Rupa.
2. Serius dalam melaksanakan setiap kegiatan pada pembelajaran Seni Rupa.

Skor Perolehan Skor Tuntas/


No. Pernyataan 1 2 3 4 Skor Akhir Tidak
Tuntas
1. Saya bersemangat dalam melaksanakan
setiap kegiatan pada pembelajaran Seni
Rupa.
Saya serius dalam melaksanakan setap
2. kegiatan pada pembelajaran Seni Rupa.

Jumlah

Peserta didik,

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 200


2002
LAMPIRAN 2:A

INSTRUMEN PENILAIAN KI-2 (SIKAP SOSIAL)

LEMBAR OBSERVASI

D. Petunjuk Umum
3. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi.
4. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

E. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik
Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamat


3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamat
2 =apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamat
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamat

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 200


2002
F. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas :…
Semester :…
Tahun Pelajaran : ...
Periode Pengamatan: Tanggal … s.d. ...
Butr Nilai : Menunjukkan perilaku disiplin dan kerjasama dalam melaksanakan
diskusi kelompok mengenai karya seni rupa dua dimensi.
Indikator Sikap :
1. Mengikut aturan diskusi kelompok secara tertb.
2. Menerima masukan dan kritkan antar kelompok maupun individu

No. Butir Nilai (Sikap Indikator Jumlah


Sosial) Butir
1. disiplin Mengikut aturan diskusi kelompok secara tertb. 1

2. kerjasama Menerima masukan dan kritkan antar kelompok 1


maupun individu

Guru Mata Pelajaran,

NIP

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 201


2012
SMA/SMK [Type the document title]

LAMPIRAN 2:B

Penilaian Sikap dalam Proses Diskusi 1 ( Di isi oleh Guru )

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kls / Semester :
Tahun Ajaran :

No. Nama Siswa Aktivitas dan Sikap Siswa dlm Diskusi Keterangan
Kelompok
1 2 3 4
1
2
3
dst

Keterangan:
1.Tidak Aktf
2.Kurang Aktf
3.Aktif
4.Sangat Aktif
SMA/SMK [Type the document title]

LAMPIRAN 2C:

Penilaian Sikap dalam Proses Presentasi Siswa secara Individual ( Di isi oleh Guru )

Nama Siswa :
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kls / Semester :
Tahun Ajaran :

No. Aktivitas Siswa Skor Keterangan

Positif Negatif

1 Mengajukan pertanyaan

2 Memberi komentar yang relevan

3 Mengemukakan bukt-bukti untuk


mendukung informasi faktual

4 Mengajak peserta yang pasif


untuk berdiskusi
5 Mengetahui adanya komentar
yang kontradiktf di antara
peserta diskusi
6 Dapat membuat suatu analogi

7
Mengemukakam pertanyaan
untuk mengklarifikasi pernyataan
yang kurang jelas
8 Tidak memusatkan perhatian

9 Membingungkan peserta diskusi


lain
10 Melakukan interupsi

11 Memberikan komentar yang tidak


relevan
SMA/SMK [Type the document title]

12 Memonopoli diskusi

13 Menyerang peserta lain

Keterangan:
Positf = 3 sampai 4
Negatf = 0 sampai 2

LAMPIRAN 3

PETUNJUK PENGHITUNGAN SKOR KI-1 & KI-2


(SIKAP SPIRITUAL & SIKAP SOSIAL)

1. Rumus Penghitungan Skor Akhir

Skor Akhir =

Skor Maksimal = Banyaknya Indikator x 4

2. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013 yaitu:

Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
SMA/SMK [Type the document title]

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah : SMA Negeri 1…


Matapelajaran : Seni Budaya
Kelas/Semester : XI / I
Materi Pokok : Seni Rupa Dua Dimensi
Alokasi Waktu : ……………….

A.Kompetensi Inti

5. Menghayat dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


6. Menghayat dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
7. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
8. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1.2. Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya
seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2.1. Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui
aktvitas berkesenian
2.2.Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan
pembuatnya
2.3. Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktf, peduli terhadap lingkungan dan
sesama,menghargai karya seni dan pembuatnya
3.1. Menganalisis bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa dua
dimensi
SMA/SMK [Type the document title]

4.1. Membuat karya seni Rupa dua dimensi hasil modifikasi

H. Indikator

1. Menganalisis Perbedaan bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa
dua dimensi
2. . Membuat karya seni Rupa dua dimensi hasil modifikasi

I. Tujuan Pembelajaran

1. Mampu menganalisis Menganalisis bahan, media dan teknik dalam proses


berkarya seni rupa dua dimensi
2. Mampu . Membuat karya seni Rupa dua dimensi hasil modifikasi

Materi Pembelajaran
4. Pengertan Seni Rupa dua dimensi, bahan, media teknik, dan proses berkarya
jenis,simbol, fungsi, dan nilai estetis yang digunakan dalam proses berkarya
5. Karya seni rupa dua dimensi berdasarkan jenis,simbol, fungsi, teknik dan nilai estetis
yang terkandung dlm nya.

J. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan Saintfik
2. Pendekatan Komunikatf

K. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1.Media : Media Cetak
2. Alat/Bahan : Laptop,Infocus,Screen,Speaker Aktif/ Kertas, MMT ( sesuaikan dgn yang ada )
3. Sumber Belajar : Buku Panduan Guru Seni Budaya SMA Kls XI, penerbit Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013,Video Pembelajaran, Produksi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013 Internet ( tuliskan
situsnya ) dan sumber lainnya.

L. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Kesatu:

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)


 Guru mengucapkan salam
 Berdoa sebelum mulai pelajaran dipimpin oleh ketua Kls
 Guru melakukan ApersepsI
 Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik.

b. Kegiatan Inti (...menit)

Mengamati :

 Siswa melihat tayangan karya seni rupa dua dimensi melalui media ( Cetak,
Tayangan Video, dll )
 Mengamat bahan, media, teknik dan proses dalam berkarya seni rupa dua dimensi
SMA/SMK [Type the document title]

 Mengamat karya seni rupa dua dimensi berdasakan jenis,simbol,fungsi,teknik dan


nilai estetisnya.

Menanyakan :
 Menanyakan tentang pengertian seni rupa dua dimensi dan ciri - cirinya
 Menanyakan bahan, media, teknik dan proses dalam berkarya seni rupa dua dimensi
 Menanyakan karya seni rupa dua dimensi berdasarkan jenis,simbol,fungsi,teknik
dan nilai estetis dalam karya seni rupa dua dimensi
 Menanyakan langkah-langkah membuat karya seni rupa dua dimensi

Mengumpulkan Informasi :
 Mengumpulkan informasi tentang pengertian seni rupa dua dimensi dan ciri - cirinya
 Mengumpulkan informasi tentang bahan, media, teknik dan proses dalam berkarya seni
rupa dua dimensi
 Mengumpulkan informasi tentang jenis,simbol,fungsi,teknik dan nilai estets dalam
karya seni rupa dua dimensi

Mengasosiasi :
 Membandingkan hasil diskusi kelompok dengan kelompok lainnya , mengenai pengertian
senii rupa dua dimensi, ciri - cirinya, bahan, media, teknik dan prosesb berkarya,
jenis,simbol,fungsi,teknik dan nilai estets dalam karya seni rupa dua dimensi

Mengkomunikasikan:
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
 Membuat hasil simpulan diskusi kelompok dalam bentuk laporan sebagai wujud pertanggung
jawabkan secara tulisan mengenai karya seni rupa dua dimensi.

c. Penutup (…menit)

 Guru mengkonfirmasi hasil diskusi dan presentasi siswa.


 Guru menanyakan pengalaman serta yang didapat peserta didik pada pembelajaran.
 Guru menyampaikan pembelajaran pada pertemuan ke-2 yang akan datang
 Sebagai wujud rasa syukur ketua Kls memimpin doa Kls agar materi yg telah
dipelajari diberkati oleh Tuhan YME.

I. Penilaian
Untuk melihat pencapaian kompetensi Pengetahuan dilakukan dengan Tes Essay,butr –butr soal
soal berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Sedangkan penilaian sikap spiritual, sosial, proses
diskusi dan presentasi menggunakan format Lampiran 1A, 1B, 2A,2B dan 2C

SOAL
Petunjuk mengerjakan soal Tes tertulis: Jawablah setiap pertanyaan dengan ringkas, tepat dan
benar, jawab dan tulis soal yang sdr anggap paling mudah terlebih dahulu.

1. Tuliskan dengan singkat pembagian karya seni rupa berdasarkan dimensi ( matra ) dan ciri-cirinya.
2. Tulis dan deskripsikan karya seni rupa dua dimensi berdasarkan bahan, media teknik, dan proses
berkarya jenis,simbol, fungsi, dan nilai estetis yang digunakan dalam proses berkarya sesuai dengan
topik pembahasan kelompok saudara

3.Tulis dan deskripsikan karya seni rupa dua dimensi berdasarkan jenis,simbol,fungsi,teknik dan nilai
estets
SMA/SMK [Type the document title]

KUNCI JAWABAN:
1………………………
2………………………
3………………………

BOBOT PENILAIAN JAWABAN


1. Untuk jawaban soal nomor satu skor maksimal 20
2. Untuk jawaban soal nomor dua dan tiga skor maksimal 40.
SMA/SMK [Type the document title]

LAMPIRAN 1: A

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

(LEMBAR OBSERVASI)

G. Petunjuk Umum

5. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.


6. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

H. Petunjuk Pengisian

Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik
Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamat


3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamat
2 =apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamat
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamat

I. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI

Kelas :…
Semester :…
Tahun Pelajaran : ...
Periode Pengamatan: Tanggal … s.d. ...
Butr Nilai : Bersyukur
Indikator Sikap :
3. Bersemangat dalam melaksanakan setap kegiatan pada pembelajaran Seni Rupa.
4. Serius dalam melaksanakan setap kegiatan pada pembelajaran Seni Rupa.

Skor Indikator Sikap Jumlah


Tuntas/
No. Spiritual (1 – 4) Perolehan
Nama Peserta Didik Skor Akhir Tidak
Indikator Indikator
Tuntas
1 2 Skor
4 3 (7:8)x4=3,
6. 7
5
7. 2 3 (5:8)x4=2,
5
5
SMA/SMK [Type the document title]

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Guru Mata Pelajaran,

NIP.

LAMPIRAN 1: B

INSTRUMEN PENILAIAN KI-1 (SIKAP SPIRITUAL)

LEMBAR PENILAIAN DIRI

D. Petunjuk Umum

3. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Penilaian Diri.


4. Instrumen ini diisi oleh PESERTA DIDIK untuk menilai dirinya sendiri.

E. Petunjuk Pengisian

3. Berdasarkan perilaku kalian selama dua minggu terakhir, nilailah sikap diri kalian sendiri
dengan memberi tanda centang (√) pada kolom skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Penilaian
Diri dengan ketentuan sebagai berikut:

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang dinyatakan


3 = apabila SERING melakukan perilaku yang dinyatakan
SMA/SMK [Type the document title]

2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku dinyatakan


1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang dinyatakan

4. Kolom SKOR AKHIR dan KETUNTASAN diisi oleh guru.

F. Lembar Penilaian Diri

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 210


2102
SMA/SMK [Type the document title]

LEMBAR PENILAIAN DIRI


Nama : ...
Kelas/Nomor Urut :…
Semester : ...
TahunPelajaran :…
Hari/Tanggal Pengisian :…
Butr Nilai : Bersyukur
Indikator Sikap :
1. Bersemangat dalam melaksanakan setiap kegiatan pada pembelajaran Seni Rupa.
2. Serius dalam melaksanakan setiap kegiatan pada pembelajaran Seni Rupa.

Skor Perolehan Skor Tuntas/


No. Pernyataan 1 2 3 4 Skor Akhir Tidak
Tuntas
3. Saya bersemangat dalam melaksanakan
setiap kegiatan pada pembelajaran Seni
Rupa.
Saya serius dalam melaksanakan setap
4. kegiatan pada pembelajaran Seni Rupa.

Jumlah

Peserta didik,

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 211


2112
LAMPIRAN 2:A

INSTRUMEN PENILAIAN KI-2 (SIKAP SOSIAL)

LEMBAR OBSERVASI

J. Petunjuk Umum
7. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi.
8. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

K. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik
Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamat


3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamat
2 =apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamat
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamat
L. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas :…
Semester :…
Tahun Pelajaran : ...
Periode Pengamatan: Tanggal … s.d. ...
Butr Nilai : Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan
komunikasi interpersonal dengan guru dan teman.
Indikator Sikap :
1. Menyapa guru dan teman menggunakan Bahasa yang berterima.
2. Berpamitan pada guru dan siswa menggunakan Bahasa yang berterima.
3. Menanyakan kepada guru dan teman hal-hal yang tdak jelas berkaitan dengan konteks/materi
pembelajaran.
4. Menjawab atau menjelaskan pertanyaan teman yang kurang paham dengan konteks/ materi.
5. Berempat kepada guru dan teman sejawat
Skor Indikator
Jumlah
Sikap Sosial Tuntas/
No. Perolehan Skor Akhir
Nama Peserta Didik Tidak
1 2 3 4 5 Tuntas
Skor
3 4 3 3 3 (16:20)x4=3,2
16
0
3 3 2 3 2 (13:20)x4=2,6
13
0

Guru Mata Pelajaran,


SMA/SMK [Type the document title]

NIP

LAMPIRAN 2:B

Penilaian Sikap dalam Proses Diskusi 1 ( Di isi oleh Guru )

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kls / Semester :
Tahun Ajaran :

No. Nama Siswa Aktivitas dan Sikap Siswa dlm Diskusi Keterangan
Kelompok
1 2 3 4
1
2
3
dst

Keterangan:
1.Tidak Aktf
2.Kurang Aktf
3.Aktif
4.Sangat Aktf
SMA/SMK [Type the document title]

LAMPIRAN 2C:

Penilaian Sikap dalam Proses Presentasi Siswa secara Individual ( Di isi oleh Guru )

Nama Siswa :
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kls / Semester :
Tahun Ajaran :

No. Aktivitas Siswa Skor Keterangan

Positif Negatif

1 Mengajukan pertanyaan

2 Memberi komentar yang relevan

3 Mengemukakan bukt-bukti untuk


mendukung informasi faktual

4 Mengajak peserta yang pasif


untuk berdiskusi
5 Mengetahui adanya komentar
yang kontradiktf di antara
peserta diskusi
6 Dapat membuat suatu analogi

7
Mengemukakam pertanyaan
untuk mengklarifikasi pernyataan
yang kurang jelas
8 Tidak memusatkan perhatian

9 Membingungkan peserta diskusi


lain
10 Melakukan interupsi

11 Memberikan komentar yang tidak


relevan

12 Memonopoli diskusi

13 Menyerang peserta lain

Keterangan:
SMA/SMK [Type the document title]

Positf = 3 sampai 4
Negatf = 0 sampai 2

LAMPIRAN 3

PETUNJUK PENGHITUNGAN SKOR KI-1 & KI-2


(SIKAP SPIRITUAL & SIKAP SOSIAL)

3. Rumus Penghitungan Skor Akhir

Skor Akhir =

Skor Maksimal = Banyaknya Indikator x 4

4. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013 yaitu:

Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
SMA/SMK [Type the document title]

LK-4.3

PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(Peer-teaching)

PETUNJUK
Kompetensi: Mampu melaksanakan pembelajarandengan menerapkan pendekatan saintfik
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan peer-teaching, peserta mampu melaksanakan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai
Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1. Jelaskanlah strategi kegiatan peer-teaching yang meliput:
a. Penentuan 5 orang guru model pada peer teaching
b. Penentuan durasi waktu setap peer-teaching yaitu 60 menit untuk persiapan dan
pelaksanaan
c. Peserta lain yang bukan guru model bertugas sebagai pengamat dan mengisi Format
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
d. Kegiatan diskusi untuk merelfeksi setiap sesi peer-teaching pada setap aspek
pelaksanaan pembelajaran dalam format penilaian
2. Memandu kegiatan peer-teaching dan diskusi refleksi
3. Mengumpulkan format penilaian pelaksanaan pembelajaran yang telah diisi oleh peserta

Untuk Peserta
1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat memahami setiap aspek
yang dinilai
2. Pelajari RPP yang akan ditampilkan oleh guru model
3. Amatilah secara seksama proses pelakasaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model
4. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian Anda terhadap
penyajian pembelajaran
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
SMA/SMK [Type the document title]

FORMAT PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Peserta : ...............................................................................


Asal Sekolah : ...............................................................................
Mata Pelajaran : ...............................................................................
Kelas : ................................................................................
Topik/Subtopik : ...............................................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan


Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa
dan memberi salam
2 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya
3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotvasi
4 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
5 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi
pembelajaran
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik
2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja
kelompok, dan melakukan observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran.
2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.
3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan
tepat.
4 Menyajikan materi secara sistemats (mudah ke sulit, dari
konkrit ke abstrak)
Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai
2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
3 Menguasai kelas
4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partsipasi
aktf peserta didik dalam mengajukan pertanyaan
5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partsipasi
aktf peserta didik dalam mengemukakan pendapat
SMA/SMK [Type the document title]

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan


6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan
ketrampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar
7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan


tumbuhnya kebiasaan dan sikap positf (nurturant effect)
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan
Penerapan PendekatanScientific
1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengamat
2 Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan
bagaimana
3 menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengumpulkan informasi
4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengasosiasikan data dan informasi yang
dikumpulkan
5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan ketrampilan
yang diperolehnya
Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber
belajar yang bervariasi
2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran
3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber
belajar pembelajaran
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran
5 Menghasilkan pesan yang menarik

Pelaksanaan Penilaian Autentik


1 Melaksanakan Penilaian Sikap

2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan


3 Melaksanakan Penilaian Ketrampilan
4 Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi
5 Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen penilaian
autentk.
6 Ketersediaan pedoman penskoran

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran

1 Menumbuhkan partsipasi aktf peserta didik melalui


interaksi guru, peserta didik, sumber belajar

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 217


2172
SMA/SMK [Type the document title]

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan


2 Merespon positf partsipasi peserta didik
3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik
4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik
dalam belajar
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merangkum materi pelajaran
2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merefleksi proses dan materi pelajaran
3 Memberikan tes lisan atau tulisan
4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
5 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan
Jumlah

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 218


2182
SMA/SMK [Type the document title]

R-4.3

RUBRIK PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk menilai kompetensi
guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat peerteaching.
Langkah Kegiatan:
- Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda
terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran
- Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
- Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK
- Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:

Mata Pelajaran

PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100
Baik (B) 80 < B ≤ 90
Cukup (C) 70 < C ≤ 80
Kurang (K) ≤ 70

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 219


2192

Anda mungkin juga menyukai