Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJASAMA

PENAMBAHAN MODAL TERHADAP USAHA TERNAK BEBEK CIBARUSAH

Perjanjian Kerja Sama Penambahan Modal Ternak Bebek (selanjutnya disebut ”Perjanjian”)
ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini ………….., tanggal, bulan 2017, oleh dan antara:

1. Nama : dr. Herizal


Tempat Tanggal Lahir :………………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………………………
Kewarganegaraan : ……………………………………………………………………..
Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

2. Nama : Jujun Gunawan


Tempat Tanggal Lahir : ………………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………………………
Kewarganegaraan : ……………………………………………………………………..
Selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai ”Para Pihak” dan
secara sendiri-sendiri disebut sebagai ”Pihak”.

Para Pihak dengan ini menerangkan bahwa:


1. Pihak Pertama adalah pemilik modal sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);
2. Pihak Kedua adalah perorangan yang memiliki usaha peternakan bebek yang terletak di
Cibarusah yang telah berjalan untuk mendapatkan keuntungan hasil dari usahanya
tersebut.
3. Pihak Pertama memberikan tambahan modal terhadap usaha ternak bebek Pihak Kedua
yang telah berjalan selama ini untuk memperbesar kuantitas produksi ternak bebek.

Oleh karenanya, berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak sepakat untuk menyusun
Perjanjian berdasarkan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

PASAL 1
RUANG LINGKUP

1. Pihak Pertama menyediakan dan menyetorkan dana kepada Pihak Kedua dalam rangka
penambahan modal usaha yang dimiliki oleh Pihak Kedua.
2. Pihak Kedua akan mempergunakan modal tersebut sebaik-baiknya untuk memperbesar
kuantitas usaha ternak bebek yang selama ini dijalankannya untuk mendapatkan hasil.
3. Para Pihak sepakat untuk membagi hasil modal tersebut dari keuntungan usaha bersih
(profit share) yang didapatkan setelah dipotong ongkos produksi seperti membeli
anakan bebek, ongkos penjaga, biaya pakan dan perawatan selama produksi.

Halaman 1 dari 4
PASAL 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

Jangka waktu pelaksanaan Perjanjian ini selama 1 (Satu) Tahun sejak ditandatanganinya
perjanjian ini dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan para pihak.

PASAL 3
Hak dan Kewajiban Para Pihak

Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1. Pihak Pertama mempunyai kewajiban untuk menyediakan dan menyetorkan dana


sebesar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah) kepada Pihak Kedua dalam rangka
penambahan modal usaha yang dimiliki oleh Pihak Kedua.
2. Pihak Pertama berhak mendapatkan informasi terkait perkembangan usaha dalam
bentuk laporan baik lisan dan/atau tertulis dari Pihak Kedua.
3. Pihak Pertama berhak untuk mendapatkan pengembalian modal dari Pihak Kedua
setelah usaha ternak bebek yang dijalankan mendapatkan hasil keuntungan dalam
jangka waktu yang disampaikan.
4. Pihak Pertama berhak mendapatkan pembayaran bagi hasil (profit share) berdasarkan
ketentuan dalam perjanjian ini dari modal usaha yang dijalankan oleh Pihak Kedua.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1. Pihak kedua berkewajiban untuk menjalankan usaha dari modal yang diberikan oleh
Pihak Pertama secara sungguh-sungguh dan bertanggung jawab dengan tujuan untuk
mendapatkan hasil keuntungan.
2. Pihak Kedua berkewajiban untuk memberikan informasi terkait perkembangan usaha
dalam bentuk laporan baik lisan dan/atau tertulis dari Pihak Kedua.
3. Pihak Kedua berkewajiban untuk melakukan pengembalian modal kepada Pihak Pertama
setelah usaha ternak bebek yang dijalankan mendapatkan hasil keuntungan dalam
jangka waktu yang disampaikan.
4. Pihak Kedua berkewajiban melakukan pembayaran bagi hasil (profit share) berdasarkan
ketentuan dalam perjanjian ini kepada Pihak Kedua.

PASAL 4
TATA CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran keuntungan (profit share) dari Pihak Kedua kepada Pihak pertama
dilakukan setelah perhitungan yang disepakati para pihak terkait keuntungan bersih
yang didapat dari hasil penjualan ternak bebek yang telah dikurangi biaya dan ongkos
produksi sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
2. Pembayaran akan dilakukan dengan cara transfer ke rekening sebagai berikut:
No. Rekening : …………………………………………….

Halaman 2 dari 4
Nama Bank : …………………………………………….

Cabang Bank : …………………………………………….

Atas Nama : …………………………………………….

PASAL 5
FORCE MAJEURE

1. Force majeure adalah kejadian-kejadian yang terjadi diluar kehendak dan kekuasaan
Para Pihak untuk menolaknya yang secara langsung dan dapat mempengaruhi
pelaksanaan kewajiban Para Pihak berdasarkan Perjanjian ini, termasuk namun tidak
terbatas pada terjadinya peristiwa alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah
longsor, sambaran petir, gunung meletus dan bencana alam lainnya, kebakaran, huru-
hara, terorisme, sabotase, embargo, pemogokan massal, perang baik yang dinyatakan
atau tidak, dikeluarkannya suatu ketentuan perundang-undangan atau kebijaksanaan
negara yang wajib ditaati oleh Para Pihak.

2. Dalam hal terjadi force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, Pihak
yang mengalami force majeure wajib untuk memberitahukan secara tertulis tentang
terjadinya force majeure tersebut pada Pihak lainnya selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari kalender sejak terjadinya force majeure tersebut disertai bukti atau
keterangan tertulis dari instansi yang berwenang yang membuktikan terjadinya force
majeure dan harus membuat rencana ulang pelaksanaan kewajibannya yang tertunda
tersebut disertai batas waktu pelaksanaannya yang tidak lebih dari 14 (empat belas) hari
kalender setelah berakhirnya force majeure.

3. Apabila Pihak yang mengalami force majeure tidak melaksanakan kewajibannya


sebagaimana ditentukan dalam ayat 2 di atas, maka force majeure tidak akan diakui
oleh Pihak lainnya dan segala kerugian, risiko dan konsekuensi yang mungkin timbul
menjadi beban dan tanggung-jawab Pihak yang mengalami force majeure.

PASAL 6

PELANGGARAN DAN PENGAKHIRAN

1. Pihak Pertama atas pertimbangan sendiri berhak untuk menghentikan pelaksanaan


kerjasama dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Pihak Kedua.
2. Pihak Pertama berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini apabila Pihak Kedua lalai dalam
memenuhi atau melaksanakan sebagian atau seluruh ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian ini.
3. Para Pihak sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata dalam hal terjadinya pengakhiran Perjanjian ini.
4. Dalam hal Perjanjian ini berakhir maka tidak menghapuskan segala kewajiban yang telah
timbul sebelum berakhirnya Perjanjian yang belum diselesaikan oleh salah satu Pihak
terhadap Pihak lainnya sehingga syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan didalam

Halaman 3 dari 4
Perjanjian ini akan tetap berlaku sampai diselesaikannya kewajiban tersebut oleh Pihak
yang wajib menyelesaikannya.

PASAL 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perjanjian ini tunduk pada ketentuan hukum Negara Republik Indonesia.


2. Dalam hal terjadi sengketa dan atau perselisihan, maka Para Pihak sepakat untuk
menyelesaikan secara musyawarah untuk mencapai kata sepakat antara Para Pihak.
3. Apabila penyelesaian perselisihan antara Para Pihak tidak tercapai dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender sejak musyawarah dilaksanakan, maka Para Pihak akan
menyelesaikan perselisihan di Pengadilan Negeri Bekasi.

PASAL 12

KETENTUAN PENUTUP

1. Pihak Kedua tidak diperbolehkan mengalihkan baik sebagian maupun seluruh hak dan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini kepada Pihak lainnya kecuali atas persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama.
2. Apabila Para Pihak bermaksud untuk mengadakan perubahan dan penambahan
terhadap isi Perjanjian ini, maka perubahan tersebut harus mendapat persetujuan
secara tertulis terlebih dahulu untuk kemudian dituangkan dalam suatu addendum
Perjanjian yang ditandatangani oleh Para Pihak dan merupakan satu kesatuan dengan
Perjanjian ini.
3. Para Pihak sepakat untuk hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Perjanjian
ini akan diatur kemudian dan akan dituangkan dalam suatu addendum yang
ditandatangani oleh Para Pihak serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.
4. Dalam hal terdapat ketentuan dalam Perjanjian ini yang karena suatu alasan tidak sah
atau tidak dapat diberlakukan, maka ketentuan lainnya harus dinyatakan tetapa berlaku
dan mengikat Para Pihak.

Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai secukupnya dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk Pihak Pertama dan Pihak
Kedua.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

dr. Herizal Jujun Gunawan

Halaman 4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai