Perjanjian Kerja Sama Penambahan Modal Ternak Bebek (selanjutnya disebut ”Perjanjian”)
ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini ………….., tanggal, bulan 2017, oleh dan antara:
Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai ”Para Pihak” dan
secara sendiri-sendiri disebut sebagai ”Pihak”.
Oleh karenanya, berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak sepakat untuk menyusun
Perjanjian berdasarkan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:
PASAL 1
RUANG LINGKUP
1. Pihak Pertama menyediakan dan menyetorkan dana kepada Pihak Kedua dalam rangka
penambahan modal usaha yang dimiliki oleh Pihak Kedua.
2. Pihak Kedua akan mempergunakan modal tersebut sebaik-baiknya untuk memperbesar
kuantitas usaha ternak bebek yang selama ini dijalankannya untuk mendapatkan hasil.
3. Para Pihak sepakat untuk membagi hasil modal tersebut dari keuntungan usaha bersih
(profit share) yang didapatkan setelah dipotong ongkos produksi seperti membeli
anakan bebek, ongkos penjaga, biaya pakan dan perawatan selama produksi.
Halaman 1 dari 4
PASAL 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
Jangka waktu pelaksanaan Perjanjian ini selama 1 (Satu) Tahun sejak ditandatanganinya
perjanjian ini dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan para pihak.
PASAL 3
Hak dan Kewajiban Para Pihak
1. Pihak kedua berkewajiban untuk menjalankan usaha dari modal yang diberikan oleh
Pihak Pertama secara sungguh-sungguh dan bertanggung jawab dengan tujuan untuk
mendapatkan hasil keuntungan.
2. Pihak Kedua berkewajiban untuk memberikan informasi terkait perkembangan usaha
dalam bentuk laporan baik lisan dan/atau tertulis dari Pihak Kedua.
3. Pihak Kedua berkewajiban untuk melakukan pengembalian modal kepada Pihak Pertama
setelah usaha ternak bebek yang dijalankan mendapatkan hasil keuntungan dalam
jangka waktu yang disampaikan.
4. Pihak Kedua berkewajiban melakukan pembayaran bagi hasil (profit share) berdasarkan
ketentuan dalam perjanjian ini kepada Pihak Kedua.
PASAL 4
TATA CARA PEMBAYARAN
1. Pembayaran keuntungan (profit share) dari Pihak Kedua kepada Pihak pertama
dilakukan setelah perhitungan yang disepakati para pihak terkait keuntungan bersih
yang didapat dari hasil penjualan ternak bebek yang telah dikurangi biaya dan ongkos
produksi sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
2. Pembayaran akan dilakukan dengan cara transfer ke rekening sebagai berikut:
No. Rekening : …………………………………………….
Halaman 2 dari 4
Nama Bank : …………………………………………….
PASAL 5
FORCE MAJEURE
1. Force majeure adalah kejadian-kejadian yang terjadi diluar kehendak dan kekuasaan
Para Pihak untuk menolaknya yang secara langsung dan dapat mempengaruhi
pelaksanaan kewajiban Para Pihak berdasarkan Perjanjian ini, termasuk namun tidak
terbatas pada terjadinya peristiwa alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah
longsor, sambaran petir, gunung meletus dan bencana alam lainnya, kebakaran, huru-
hara, terorisme, sabotase, embargo, pemogokan massal, perang baik yang dinyatakan
atau tidak, dikeluarkannya suatu ketentuan perundang-undangan atau kebijaksanaan
negara yang wajib ditaati oleh Para Pihak.
2. Dalam hal terjadi force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, Pihak
yang mengalami force majeure wajib untuk memberitahukan secara tertulis tentang
terjadinya force majeure tersebut pada Pihak lainnya selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari kalender sejak terjadinya force majeure tersebut disertai bukti atau
keterangan tertulis dari instansi yang berwenang yang membuktikan terjadinya force
majeure dan harus membuat rencana ulang pelaksanaan kewajibannya yang tertunda
tersebut disertai batas waktu pelaksanaannya yang tidak lebih dari 14 (empat belas) hari
kalender setelah berakhirnya force majeure.
PASAL 6
Halaman 3 dari 4
Perjanjian ini akan tetap berlaku sampai diselesaikannya kewajiban tersebut oleh Pihak
yang wajib menyelesaikannya.
PASAL 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 12
KETENTUAN PENUTUP
1. Pihak Kedua tidak diperbolehkan mengalihkan baik sebagian maupun seluruh hak dan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini kepada Pihak lainnya kecuali atas persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama.
2. Apabila Para Pihak bermaksud untuk mengadakan perubahan dan penambahan
terhadap isi Perjanjian ini, maka perubahan tersebut harus mendapat persetujuan
secara tertulis terlebih dahulu untuk kemudian dituangkan dalam suatu addendum
Perjanjian yang ditandatangani oleh Para Pihak dan merupakan satu kesatuan dengan
Perjanjian ini.
3. Para Pihak sepakat untuk hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Perjanjian
ini akan diatur kemudian dan akan dituangkan dalam suatu addendum yang
ditandatangani oleh Para Pihak serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.
4. Dalam hal terdapat ketentuan dalam Perjanjian ini yang karena suatu alasan tidak sah
atau tidak dapat diberlakukan, maka ketentuan lainnya harus dinyatakan tetapa berlaku
dan mengikat Para Pihak.
Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai secukupnya dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk Pihak Pertama dan Pihak
Kedua.
Halaman 4 dari 4