Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan, akan disajikan beberapa indikator yaitu : rumah tangga ber-PHBS, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi yang diberi ASI eksklusif, dan kepesertaan jaminan kesehatan pra bayar. a. Rumah Tangga Ber-PHBS Rumah tangga ber-PHBS selama tahun 2018 mencapai 40,69% dari 70.546 rumah tangga yang dipantau di Kota Malang, atau sebesar 28.708 rumah tangga. b. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Selama tahun 2018, cakupan kunjungan ibu hamil K1 mencapai 100,42% dan cakupan K4 mencapai 94,57% dari 13.209 ibu hamil yang ditargetkan pada tahun 2018. Adapun persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan mencapai 94,64% dari 12.608 persalinan yang telah ditargetkan. Jumlah ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan pada tahun 2018 mencapai 92,56% atau berjumlah 11.670 ibu bersalin. c. Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Pada tahun 2018 pemberian ASI eksklusif mencapai 81,67% dari 6.638 bayi, sehingga jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif adalah 5.421 bayi. Hal ini bisa jadi mengindikasikan adanya penurunan kesadaran masyarakat di Kota Malang akan pentingnya ASI eksklusif bagi kesehatan bayi baru lahir. Bukan hanya untuk kesehatan bayi pada masa-masa awal perkembangan, tetapi juga untuk kesehatan bayi lebih lanjut. d. Kepesertaan Jaminan Kesehatan Pra Bayar Salah satu variabel penting akses terhadap pelayanan kesehatan adalah kepesertaan masyarakat Kota Malang dalam jaminan kesehatan prabayar. Jumlah kepesertaan jaminan kesehatan prabayar secara keseluruhan pada tahun 2018 mencapai 664.571 peserta.