Anda di halaman 1dari 8

PELAYANAN KESEHATAN PADA

PASIEN LANJUT USILA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Amina Albaar SKM,M.Kes
UPTD PUSKESMAS NIP. 19721111199103 2 002
KAYOA

1. Pengertian Usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.
Merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan pada pra lanjut usia dal
lanjut usia meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative yang
menekankan unsur – unsur: pro aktif, kemudahan peleyanan, santun,
dilayani oleh tenaga profesional dan pelayanan dengan standar teknis yang
berlaku.
2. Tujuan Secara umum adalah untuk mengoptimalisasikan pelayanan kesehatan
terhadap lanjut usia di Puskesmas sedangkan secara khusus adalah untuk
melakukan pelayanan pro aktif secara pemberian pelayanan yang
komprehensif dan lebih berkualitas bagi penduduk lanjut usia.
3. Kebijakan  Sebagai pedoman bagi petugas untuk mengoptimalisasikan pelayanan
kesehatan lanjut usia di puskesmas sedangkan secara khusus adalah
untuk melakukan pelayanan pro aktif serta pemberian pelayanan yang
komprehensif dan lebih berkualitas bagi penduduk lanjut usai.
 Pelaksanaan pelayanan kesehatan lanjut usia harus mengikuti langkah –
langkah yang bertuang dalam sop.
4. Ruang Lingkup  Pra lansia umur 45 – 59 tahun
 Lanjut usia umur 60 – 69 tahun
 Lanjut usia resiko tinggi ≥ 70 tahun
5. Referensi Buku Pedoman Puskesmas santun lanjut usia petugas kesehatan,
Departemen Kesehatan RI, JAKARTA 2010.
Pedoman pembinaan kesehatan usia lanjut petugas kesehatan DEPKES RI
2005.
5. Alat dan Bahan Timbangan berat badan, tensimeter, stethoscope
6. .Langkah-langkah 1. Petugas memanggil pasien
2. Petugas melakukan anamnesa yang meliputi :
 Identitas
 Pasien baru menyerahkan kartu peserta jamkesmas, kartu peserta
ASKES dan KTP
 Pemeriksaan status mental
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi
 Pemeriksaan status gizi dengan penimbangan dan pengukuran TB
 Pengukuran tekanan darah dan berat badan
4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
 Pemiriksaan hemoglobin
 Pemeriksaan gula darah
 Pemeriksaan kolestrol
5. Petugas / dokter menegakkan diagnosa
6. Petugas / dokter memberikan konsultasi medis, nasehat medis dan
menuliskan resep obat bila perlu
7. Petugas memberikan obat pada pasien
8. Pasien yang tidak mampu di tangani di rujuk rumah sakit.
7. Unit terkait  Poli umum
 Laboratorium
 Apotik

8. Dokumen terkait  Lembar status pasien


 Buku register
 Surat rujukan
9. Rekaman historis No Yanga diubah Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA SELATAN
KECAMATAN KAYOA
UPTD PUSKESMAS KAYOA
Jln:cempaka putih desa guruapin Email : pkmkayoa@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELAYANAN KESEHATAN USILA

A. PENDAHULUAN
Semakin majunya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terutama
dalam bidan Kesehatan memberikan dampak terhadap peningkatan usia harapan
hidup. Peningkatan usia harapan hidup terutama kualitas usia lanjut tidak di ikuti oleh
peningkatan kualitas kehidupannya, karena secara fisiologis usia lanjut akan
mengalami banyak kemunduran dalam semua aspek kehidupannya. Hal ini dapat
mengakibatkan tingkat produktifitas dan kemandiriannyasecara nyata semakin
berkurang, karena kemunduran ini mungkin akan menimbulkan ketergantungan pada
orang lain. Namun harus disadari bahwa manusia menjadi tua bukan suatu hal yang
luar biasa, karena proses ini adalah peristiwa yang alami yang sudah pasti datang pada
orang – orang yang berumur panjang.
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan
manusia. Sedangkan menurut pasal 1 ayat 2, 3,4 UU No 13 Tahun 1998 tentang
kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia
lebih 60 tahun ( Maryam dkk, 2008 ).
Penetapan usia 65 tahun ke atas sebagai awal masa lanjut usia ( lansia )
dimulai pada abad ke 19 di negara Jerman. Usia 65 tahun merupakan batas minimal
untuk kategori lansia. Namun, banyak lansia yang masih menganggap dirinya berada
pada masa usia pertengahan. Usia kronologis biasanya tidak memiliki banyak
keterkaitan dengan kenyataan penuan lansia. Setiap orang menua dengan cara yang
berbeda – beda, berdasarkan waktu dan riwayat hidupnya. Setiap lansia adalah unik,
oleh karena itu perawatan harus memberikan pendekatan yang berbeda antara satu
lansia dengan lansia lainnya ( potter & perry, 2009 ).
Klasifikasi pada lansia berdasarkan Depkes RI (2003) dalam Maryam dkk
(2009) yang terdiri dari : pralansia (prasenilis) yaitu seseorang yang berusia antra 45-
59 tahun, lansia ialah seseoarang yang berusia 60 tahun atau lebih, lansia resiko tinggi
ialah seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih / seseorang yang berusia 60 tahun
atau lebih dengan masalah kesehatan, lansia potensial ialah lansia yang masih mampu
melakukan pekerjaan dan / atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang / jasa,
lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga
hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

B. LATAR BELAKANG
Salah satu dampak keberhasilan pembangunan kesehatan adalah terjadinya
penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian serta peningkatan
angka harapan hidup penduduk indonesia. Indonesia termasuk dalam lima besar
negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia. Berdasarkan sensus penduduk
pada tahun 2010, jumlah lanjut usia di indonesia yaitu 18,1 juta jiwa (7,6% dari total
penduduk). Pada tahun 2014, jumlah penduduk lanjut usia di indonesia menjadi
18,781 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mencapai 36 juta
jiwa.
Lanjut usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, berdasarkan UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
menyebutkan bahwa untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat
dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan.
Dalam undang-undang kesehatan pasal 138 disebutkan upaya pemeliharaan kesehatan
bagi lanjut usia harusditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif
secara social maupun ekonomis.
Meningkatnya jumlah lanjut usia akan menimbulkan berbagai permasalahan
yang kompleks bagi lanjut usia itu sendiri maupun bagi keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan data Riskedas tahun 2007, 10 penyebab kematian pada umur 65 tahun
keatas pada laki-laki adalah stroke (20,6%), penyakit saluran napas bawah kronik
(10,5%), TB (8,9%), Hipertensi (7,7%), NEC (7,0%), penyakit jantung
iskemic(6,9%), penyakit jantung lain (5,9%), Diabetes mellitus (4,9%), penyakit hati
(4,4%), pneumonia (3,8%). Pada perempuan adalah stroke (24,4%), hipertensi
(11,2%), NEC (9,6%), penyakit saluran napas bawah kronik (6,6%), diabetes mellitus
(6,0%). Penyakit iskemik (6,0%), penyakit jantung lain (5,9%). TB (5,6%),
pneumonia (3,0%), dan penyakit hati (2,2%). Dari data terlihat penyebab utama
kematian pada lanjut usia sudah bergeser ke penyakit degenerative, sehingga perlu
dilakukan upaya promotif, pefentif, kuratif, dan rehabilitative terhadap penyakit
tersebut.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai masa
tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat
sesuai dengan keberadaannya dalam strata kemasyarakatan.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina sendiri
kesehatannya
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat termasuk keluarganya
dalam menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut
c. Meningkatkan jenis dan jangkauan kesehatan usia lanjut
d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.

D. KEGIATAN POKOK DAN RENCANA KEGIATAN


Kegiatan yang dilakukan oleh :
1) Pemeriksaan kesehatan usila ditingkat layanan puskesmas
2) Pemberian posyandu usila
3) Pembinaan posyandu usila
4) Skrening kesehatan usila
5) Refreshing kader usila
6) Pencatatan dan pelaporan kegiatan tiap 3 bulan/trimester

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1) Pemeriksaan kesehatan usila di tingkat layanan puskesmas
a. Pelayanan kesehatan dasar
b. Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistem rujukan
2) Pembetukan posyandu usila
a. Sosialisasi tentang posyandu usila
b. Pendataan desa/dusun mana yang dianggap perlu dibentuk posyandu usila
dengan bantuan kader
c. Pembentukan kader usila
d. Penjelasan tentang tugas 5 meja di posyandu usila
e. Penjelasan tentang cara membaca dan mengisi KMS usila
f. Penjelasan tentang cara mengukur tekanan darah dan nadi
3) Pembinaan posyandu usila
a. Penyuluhan
b. Evaluasi pelaksanaan 5 meja
4) Skrening kesehatan usila
a. Pendataan usila sesuai dilakukan skrening yang dibantu kader
b. Melakukan skrening pada usila di posyandu dengan alat yang sudah
ditentuakn
5) Prolanis
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur pada pasien hipertensi dan
diabetes mellitus
b. Melaksanakan kelas edukasi prolanis yang dilaksanakan rutin setiap bulan
satu kali untuk masing-masing kriteria penyakit
6) Senam usila
Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan
kemampuan usia lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar,dilaksanakan pada
tanggal/hari yang sudah ditentukan.
7) Refreshing kader usila
Dilakukan satu kali dalam satu tahun bertujuan untuk menyegarkan kader usila
mengenai kesehatan usila dan pelaksanaan posyandu usila.
8) Pencatatan dan pelaporan
Dilakukan tiap 3 bulan sekali oleh kader posyandu ke puskesmas kayoa dan
petugas usila puskemas melakukan rekap data kemudian data tersebut di laporkan
ke dinas kesehatan.

F. SASARAN
a) Sasaran pembinaan secara langsung
(1) Kelompok usia menjelang usia lanjut (45-54 tahun) atau dalam virilitas dalam
keluarga maupun masyarakat luas
(2) Kelompok usia lanjut dalam masa prasenium (55-64 tahun) Dalam keluarga,
organisasi masyarakat usia lanjut dan masyarakat umumnya
(3) Kelompok usia lanjut dalam masa senescens (> 65 tahun) dan usia lanjut
dengan resiko tinggi (lebih dari 70 tahun) hidup sendiri, terpencil. Hidup
dalam panti, penderita penyakit cacat dan lain-lain.
(4) Kader usila
b) Sasaran pembinaan tidak langsung
(1) Keluarga dimana usia lanjut berada
(2) Masyarakat luas

G. EVALUASI PRA PELAKSANA PROGRAM


a) Evaluasi target tahun sebelumnya yang sudaj tercapai dan target tahun yang akan
dilaksanakan
b) Evaluasi pelaksana 1-2 minggu sebelum pelaksana
c) Kegiatan dilaksanakan program usial, dokter umum, dokter gigi, tim prolanis, dan
petugas lain yang ada di wilayah puskesmas kayoa
d) Semua hasil kegiatan dilaporkan kepada kepala puskesmas dilanjutkan ke dinas
kesehatan.
PELAYANAN PADA PASIEN USIA LANJUT

No. Dokumen :
No. Revisi :
UPTD DAFTAR Tanggal Terbit :
PUSKESMAS TILIK Halaman :
KAYOA

No Kegiatan Ya Tidak Tidak


berlaku
1. Apakah petugas memanggil pasien?
2. Apakah petugas mencuci tangan?
3. Apakah petugas melakukan anamnesa yang
meliputi :
1) Identitas
2) Pemeriksaan aktivitas kegaiatan sehari-
hari
3) Pemeriksaan status mental?
4. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik
yang meliputi :
1) Pemeriksaan status gizi dengan
penimbangan dan pengukurab TB
2) Pengukuran tekanan darah
5. Apakah petugas melakukan pemeriksaan
penunjang :
1) Pemeriksaan haemoglobin
2) Pemeriksaan urine protein
3) Pemeriksaan gula darah
6. Apakah petugas memberikan pelayanan
rujukan bila ditemukan keluhan atau kelainan
hasil pemeriksaan?
7. Apakah petugas memberikan pelayanan klinis
medis bila diperlukan?
8. Apakah petugas membrikan konseling dan
pengobatan bila diprlukan?
9. Apakah petugas mencuci tangn?
10. Apakah petugas mendokumensikan hasil
pemeriksaan, therapy dan kosultasi?

CR : ......................%

Kesimpulan : …………………………………………………………………………………
.…………………………………………………………………………………
Petugas : …………………………………………………………………………………
Verifikator : …………………………………………………………………………………
Tanggal : …………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai