Plagiat Vs Mencontoh
Plagiat Vs Mencontoh
pla.gi.at
[n] pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain dan
menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dsb) sendiri, msl
menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan
Artinya, tindakan plagiat dilakukan diam-diam, tanpa sepengetahuan sipemilik
dan digunakan untuk keuntungan yang melakukan plagiat.
Sementara mencontoh di definisikan :
men.con.toh
[v] (1) berbuat atau membuat sesuatu menurut contoh; meneladan;
meniru: murid-murid ~ gambar dr buku; anak-anak biasanya ~ tingkah
laku orang tuanya; (2) meniru (menjiplak, menyalin) pekerjaan orang (tt
murid sekolah): pikirkan dan kerjakan sendiri, jangan ~ saja
Tindakan mencontoh, sudah diketahui oleh pemilik barang bahkan disuruh untuk
melakukan perbuatan tersebut (mencontoh) dan hasil akhir dari mencontoh,
menjadi milik yang mencontoh.
Jika kita melihat pada hasil akhir, bisa disimpulkan bahwa kedua perbuatan pada
akhirnya menguntungkan sipelaku. Mungkin menjadi sulit membedakan, mana
hasil siplagiat dan yang mana hasil mencontoh.
Contoh kasus.
Template blog ini, mencontoh desain satu kolom milik Dani Iswara, dengan
modifikasi seperlunya.
Apakah ini termasuk perbuatan plagiat?, rekan-rekan yang tidak tahu prosesnya
dan hanya melihat hasil akhir akan beranggapan bahwa benar perbuatan ini
masuk kategori plagiat.
Adakah pendapat lain, jika saya mengatakan bahwa pembuatan template ini
sudah seijin admin Daniiswara.net?
Apakah anggapan akan berubah menjadi ‘hanya mencontoh?’ (jika ragu silahkan
konfirmasi dengan Bli Dani). Template ini, hanya mencontoh tampilan antar
muka, sementara coding-nya mungkin jauh berbeda.
Ops, ini hanya contoh “plagiat” dan “mencontoh”. Jadi berhati-hatilah, jangan
sembarangan mengeluarkan kata plagiat, mendengarnya saja sudah jelek.
Pepatah berikut mungkin masih memiliki kesaktian kata “Lidah lebih tajam dari
pedang”.
Arsitek :
Seniman :
ia hasilkan.
memahami, mengerti atau mengetahui atau?
Mungkin agak klasik, atau agak umum dijumpai bahwa ada suatu pendapat; keberagamaan
seseorang i.e. pernyataan seseorang menganut agama, atau percaya Tuhan tidak serta merta
berbuah pada perilaku. Maka sering kali arahnya, atau jawaban kita adalah mereka (some of
them) tidak memahami maksud dari keberagamaan itu. Lalu ada juga kasus dimana
pengetahuan agama seseorang tidak berbanding lurus (atau exponential?), tapi malah
mengarah pada perbandingan terbalik. Entahlah tidak serta merta menjadi pasti apakah hal
seperti itu benar adanya atau itu hanya media saja yang terlalu bersuara. Maka Saya tidak akan
bertanya tanya kenapa bisa terjadi seperti itu atau apa solusinya tapi saya lebih tertarik ke
perbedaan kata memahami, mengerti atau mengetahui, yang insyaallah berhubungan sekali
dengan yang saya maksud dengan ke-Tuhanan tadi.
Namun sebelumnya lebih baik saya mengucapkan terimakasih lebih dahulu kepada diknas yang
membangun situs ini.
er·ti n arti;
meng·er·ti v (telah dapat) menangkap (memahami, tahu) apa yg dimaksud oleh sesuatu;
paham: rupanya ia tidak ~ maksud perkataan itu; berkali-kali diajar, belum ~ juga;
me·nge·ta·hui v 1 memaklumi; menyaksikan; tahu akan: kami belum ~ apa sebabnya dia tidak
datang; 2 tahu dng menilik ciri-ciri (tanda-tanda dsb); mengenal: saya ~ Ali dr
suaranya; 3 menyadari; menginsafi: dia belum ~ bahwa pencuri itu sudah berada di kamarnya;
tidak ~ daratan lagi, ki tidak sadar lagi;
Jadi saya dapat make a concluding remarks bahwa memahami itu adalah mengerti suatu
maksud, dan mengerti suatu maksud mempunyai atribute pengetahuan, dan pengetahuan
dibangun dari pengalaman. Urutannya menurut saya begini.
mengalami-->mengetahui-->mengerti-->memahami
Di sana dapat dilihat bahwa, pengalaman adalah atribut penting dalam pemahaman. Yang kedua
pengetahuan diperlukan agar seseorang bisa mengerti tentang pengalaman yang telah didapat.
Mungkin di sinilah pentingnya, atau fungsinya atau manfaatnya beribadah itu, mencari suatu
pengalaman. Tetapi menurut saya lagi pengalaman tidak serta merta dari ibadah down-up
kepada Tuhan saja, melainkan pengalaman pengalaman lain dalam hidup termasuk pengalaman
bertemu, bergaul dengan variasi karakter.
Melihat keterkaitan antara pengalaman dan pemahaman, dapat juga diduga bahwa pengalaman,
atau pengetahuan seseorang tidak serta merta berbuah pemahaman. Seperti banyak diketahui
bahwa pengalaman lebih berasosiasi ke action (tindakan) maka gagal memahami berarti tidak
berhasil membuat suatu actian berdasarkan pemahamannya.
So, pengalaman yang luas, pengetahuan luas, pengertian yang luas, tidak serta merta
menjadikan seorang berperilaku baik (gagal memahami). tapi juga pemahaman tidak serta
merta didapat tanpa pengetahuan dan pengalaman.
Jadi sepertinya siklus berlangsung juga dalam hal ini. Dan semoga kita bukan bagian dari orang
yang gagal memahami tadi.
Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih
luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan,
mulai dari level makro yaituperencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap,
hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain parabot dan desain
produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas
tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Bagi sebagian besar orang, waktu mereka dihabiskan untuk terlibat dalam organisasi
baik formal maupun informal. Sejak kita memasuki masa sekolah hingga hidup
bermasyarakat, tentunya banyak sekali kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti, seperti
kelompok paduan suara, tim olahraga, kelosmpok musik atau drama, organisasi keagamaan
di lingkungan tempat tinggal, atau juga bisnis.
Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan, wewenang, tanggung jawab, dan
pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Sedangkan organisasi informal adalah suatu hubungan jaringan pribadi dan sosial yang
mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi informal dapat
terbentuk di dalam perusahaan karena adanya interaksi antar karyawan, contohnya
kelompok arisan pada suatu kantor. Organisasi informal muncul karena adanya kebutuhan
pribadi dan kelompok dalam suatu organisasi.
Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan, wewenang, tanggung jawab, dan
pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Sedangkan organisasi informal adalah suatu hubungan jaringan pribadi dan sosial yang
mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi informal dapat
terbentuk di dalam perusahaan karena adanya interaksi antar karyawan, contohnya
kelompok arisan pada suatu kantor. Organisasi informal muncul karena adanya kebutuhan
pribadi dan kelompok dalam suatu organisasi.
1. Memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur, yaitu hubungan antara massa
bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar lingkungannya, tak hanya manusia
tetapi juga flora dan faunanya. Arsitektur sebagai sebuah benda yang dibuat oleh manusia
harus mampu menunjang kehidupan dalam lingkugannya sehingga memberikan timbal balik
yang menguntungkan untuk kedua pihak. Pendekatan ekologis dilakukan untuk menghemat
dan mengurangi dampak – dampak negatif yang ditimbulkan dari terciptanya sebuah massa
bangunan, akan tetapi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. Contoh terapannya yaitu,
munculnya trend green design.
2. Memberikan dampak pada estetika bangunan
3. Dapat memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan atau kota.
4. Memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun. Sebagai contoh bila bangunan akan
didirikan pada lahan yang memiliki kemiringam, maka dengan pendekatan ekologis bisa
dicarikan solusinya seperti memperkuat pondasi, atau menggabungkan unsur alam pada
lingkungan dengan bangunan yang ada sehingga semakin estetis bangunan yang tercipta.
Konteks kebudayaan dalam bentuknya yang akan tercermin dalam karya arsitektur meliputi:
agama, sosial, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, estetika. Nilai sebagai salah
satu perwujudan kebudayaan akan mencakup hal yang berkenaan dengan kebenaran (logika),
kebaikan (etika), keindahan (estetika). Faktor fungsi dari kebudayaan dalam wujud arsitektur
ditentukan oleh kebutuhan, teknologi, asosiasi, estetika, telesik (kesejamanan), pemakaian yang
tepat.
Sebagaimana setiap suku bangsa mempunyai corak rumah masing-masing baik bentuk maupun
fungsi dari rumah tinggal yang di huninya. rumah tempat tinggal dapat berlainan menurut ukuran
serta kemewahannya, karena sebuah rumah orang Jawa dapat juga memperlihatkan bagaimana
status sosial dari penghuninya. Arsitektur merupakan salah satu hasil budaya yang dapat
menunjukkan identitas masyarakat pendukungnya.