Anda di halaman 1dari 60

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Genetika adalah cabang biologi yang berurusan dengan hereditas dan

variasi. Unit-unit herediter yang ditransmisikan dari satu generasi ke generasi

berikutnya (dengan kata lain, diwariskan) disebut gen. Gen terletak dalam

molekul-molekul pangjam asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, DNA)

yang ada dalam semua sel. DNA, bersama dengan suatu matriks, protein

membentuk nukleoprotein dan terorganisasi menjadi struktur yang disebut

kromosom yang ditemukan dalam nulkeus atau daerah inti sel. Sebuah gen

mengandung kode informasi bagi produksi protein. Normalnya DNA adalah

molekul yangs sabil dengan kapasitas untuk bereplikasi sendiri. Terkadang bisa

terjadi perubahan spontan pada suatu bagian DNA. Perubaha ini disebut mutasi,

dapat menyebabkan perubahan kode DNA yang mengakibatkan produksi protein

yang salah satu tidak lengkap.1

Genetika disebut juga ilmu keturunan. Berasal dari kata genos yang berarti

suku-bangsa atau asal-usul. Genetika merupakan ilmu yang mempelajari

bagaimana suatu sifat diturunkan pada suatu organismee, serta variasi yang

mungkin timbul didalamnya. Prinsip-prinsip genetika dapat dikatakan sama saja


1
Wiliam Standfield, Genetika (Jakarta: Erlangga 2007), h. 1

1
2

bagi seluruh organisme baik itu tumbuhan, hewan, dan mikroorganismee. Manusia

sampai saat ini masih sangat sulit digunakan sebagai permodelan dari genetika.

Oleh karena itu, kita dapat menggunakan tumbuhan dan hewan sebagai obyek atau

bahan percobaan dalam mempelajari hukum-hukum dari penurunan sifat.2

Drosophila melanogaster tergolong holometabola, memiliki periode

istirahat, yaitu dalam fase pupa. Dalam perkembangannya Drosophila

melanogaster mengalami metamorfosis sempurna yaitu melalui fase telur, larva,

pupa dan Drosophila melanogaster dewasa. Lamanya siklus hidup Drosophila

melanogaster bervariasi sesuai suhu. Rata-rata lama periode telur-larva pada suhu

20⁰C adalah 8 hari, pada suhu 25⁰C lama siklus menurun yaitu 5 hari. Siklus hidup

pupa pada suhu 20⁰C adalah sekitar 6,3 hari, sedangkan pada suhu 25⁰C sekitar

4,2 hari. Sehingga pada suhu 25⁰C siklus hidup Drosophila melanogaster dapat

sempurna sekitar 10 hari, tetapi pada suhu 20⁰C dibutuhkan sekitar 15 hari.3

Berdasarkan kamus pedigree artinya silsilah atau asal-usul. Sedangkan

analysis berarti pemeriksaan yang teliti. Jadi kalau diartikan secara harfiah (kata

demi kata), pedigree analysis berarti pemeriksaan yang teliti terhadap silsilah atau

asal usul. Beberapa kegunaan pedigree analysis yakni untuk mengetahui

bagaimana timbulnya suatu penyakit, untuk mengetahui mekanisme atau pola

penurunan penyakit, untuk memperkirakan Penetrance, untuk memperkirakan

expressivity. Selain lima kegunaan tersebut, sebenarnya masih banyak lagi fungsi

2
“Putri”Genetika”, Putri Ananda blog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).
3
Wildan Yatim, Genetika (Bandung: Tarsito, 1996), h.31

2
3

pedigree analysis seperti memperkirakan kebutuhan biaya pengobatan dalam suatu

populasi masyarakat, kebutuhan sarana dan prasarana.4

Pengertian alel ganda adalah faktor yang memiliki lebih dari dua macam

alel, sekalipun tidak ada satu pun makhluk diploid yang mempunyai lebih dari dua

macam alel untuk tiap faktor. Sebab timbulnya alel ganda adalah peristiwa mutasi

gen. Stanfield mengatakan “Karena suatu gen dapat berubah menjadi bentuk-

bentuk alternatif oleh proses mutasi, secara teoritis di dalam suatu populasi

mungkin dijumpai sejumlah besar alel.5

Chi square merupakan salah satu alat analisis yang paling sering digunakan

dala statistik. Dan chi square dari bahasa inggrisnya: Chi-square test. Sebenarnya

itu bukan huruf X, tetapi huruf Yunani “phi” ( χ ). Untuk mudahnya, huruf Yunani

itu lalu dianggap sebagai huruf X.6

Genetika Populasi adalah cabang genetika yang membahas transmisi bahan

genetik pada ranah populasi. Dari objek bahasannya, genetika populasi dapat

dikelompokkan sebagai cabang genetika yang berfokus pada pewarisan genetik.

Ilmu ini membicarakan implikasi hukum pewarisan Mendel apabila diterapkan

pada sekumpulan individu sejenis disuatu tempat. Genetik populasi dapat diartikan

sebagai aspek genotipe dari suatu sekumpulan yang meliputi banyaknya

kromosom, alel bagian dari kromosom yang berperan dalam hal pembentukkan

4
“Putra”Pedigree”, Putra’S blog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).
5
“Lilis”Alel Ganda”, LilisAsrianiblog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).
6
Sorya, Genetika Strata 1 (Yogjakarta: UGM, 1997), h. 211.

3
4

warna, bulu, bentuk, dan lain-lain, dan faktor-faktor keturunan yang diwariskan

kepada generasi-generasi berikutnya.7

Poligen merupakan variasi sifat keturunan dan pengaruh geng anda

(multigen /poligen) kolreuter dan dapat menyilangkan 2 jenis tanaman F1:

intermedier dan F2: mempunyaibanyakvariasi. Poligen pada manusia misalnya

tinggi tubuh (badan), pigmentasi kulit baik itu hewan atau tumbuhan dalam

tinggkat tinggi, berat, dan waktu yang di perlukan untuk menjadi dewasa.8

B. Tujuan

Adapun tujuan pada praktikum ini adalah:

1. Praktikum I untuk mengetahui morfologi perbedaan antara Drosophila sp

jantan dan Drosophila sp betina.

2. Praktikum II untuk mengetahui siklus hidup Drosophila sp membedakan stadi

telur-larva-pupa-imago.

3. Praktikum III menganalisis silsilah keluarga untuk pola dominan autosomal,

menganalisis silsilah keluarga untuk pola resesif autosomal dan

membandingkan ciri pola pewarisan antara dominan autosomal dan resesif

autosomal melalui silsilah keluarga.

4. Praktikum IV untuk menetukan golongan darah masing-masing praktikan dan

mengamati reaksi antigen dan antibodi (serum darah).

7
Ardi”Populasi”, Ardi Hermansyahblog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).
8
Mila”Poligen”, Mhilahblog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).

4
5

5. Praktikum V untuk mengetahui cara pengolahan data dengan tesX2, untuk

mengetahui besarnya deviasi yang terjadi pada percobaan yang telah dilakukan

dan menetukan kebenaran atau tidaknya percobaan yang telah dilakukan.

6. Praktikum VI untuk mengetahui cara menghitung frekuensi gen, sifat

morfologi, dan sifat tingkah laku dengan menggunakan metode Hardy-

wenberg.

7. Praktikum VII untuk mengamati sebaran fenotip pada sifat yang ditentukan

oleh banyak gen dan menganati kelompok kelas fenotip tinggi badan dalam

populasi.

C. Manfaat

Adapun manfaat dari praktikum genetika adalah agar mahasiswa dapat

mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri atau setiap makluk yang berada di

sekitar lingkungan kita. Manusia jarang digunakan sebagai objek atau barang

percobaan genetis karena sulitnya mempelajari gen manusia, sehingga lebih

mudah mempelajari hukum-hukumnya lewat sifat menurun yang terkandung

dalam tubuh tumbuhan dan hewan sekitar. Ada beberapa kesukaran dalam

mempelajari manusia sebagai obyek genetika, diantaranya:

1. Sulitnya mengumpulkan data karena jarang sekali orang yang mau diketahui

memiliki cacat atau kelainan suatu karakter pada tubuhnya atau keluarganya.

2. Sulitnya menjajaki secara langsung sifat genetis yang dijumpai pada seseorang

karena tidak dapat dipilih dan ditentukan dengan siapa orang (obyek penelitian)

ter-sebut akan kawin.

5
6

3. Sulitnya mengamati pertumbuhan karakter yang sesuai dengan kemampuan

atau harapan peneliti. Hal ini disebabkan pindahnya sang objek, kawin lagi

dengan seseorang yang akan mengacaukan penyelidikan semula.

4. Sulitnya mendapatkan data statistik tentang sifat genetis yang sama dalam

karakter yang diselidiki, hal ini dikarenakan data yang didapat dari

perbandingan-perbandingan karakter tertentu sangat sedikit. Lain halnya

dengan tanaman atau hewan renik yang dapat memiliki keturunan yang banyak.

5. Umur si peneliti lebih pendek dari pada umur obyek yang diteliti, karena daur

hidup obyek yang diteliti lebih panjang dari daur hidup si peneliti.

6. Sulitnya mengatur dan mengontrol suasana lingkungan obyek yang diteliti

sesuai dengan harapan peneliti.

6
7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Lalat Buah (Drosophilla melanogaster)

(Sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia, http://Wikipedia.org/wiki/ Lalat buah


jantan dan betina)

Gambar 1 : Perbedaan lalat buah (Drosohilla melanogaster) jantan dan betina

Drosohilla melanogaster adalah sejenis serangga bersayap yang masuk

keladam ordo Diptera (bangsa lalat). Spesies ini umumnya bersayap dikenal

sebagai lalat buah dalam istilah atau dalam pustaka-pustaka biologi eksperimental

dan merupakan yang paling banyak diunakan dalam penelitian genetika, fisiologi

dan evolusi sejarah kehidupan. Drosohilla melanogaster populer karena sanggat

mudah berkembangbiak hanya memerlukan waktu dua minggu untuk

7
8

menyelesaikan seluruh daur kehidupannya, mudah pemeliharaannya, serta

memiliki banyak variasi fenotif yang relatif mudah diamati.9

Ciri umum dari Drosohilla melanogaster diantaranya:

1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian

belakang.

2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm.

3. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat

dengan tubuhnya.

4. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.

5. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwarna merah.

6. Terdapat mata kecil pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil di

banding mata majemuk.

7. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen

lima dan bergaris hitam sayap pangjang, berwarna transparan dan posisi

bermula dari trorax.10

Inti sel tubuh lalat buah hanya memiliki 8 kromosom saja. Sehingga mudah

sekali diamati dan dihitung. Delapan buah kromosom itu dibedakan atas:

a. 6 buah kromosom (3 pasang) pada lalat betina dan jantan bentuknya sama.

Karena kromosom-kromosom disebut autosom (kromosom tubuh), disingkat

dengan huruf A.

9
“Rudi“lalat buah” RudiRegobiz Blog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).
10
“Zeran”Siklus Hidup Drosohilla melanogaster”, Zeranblog, http:// blogspot.com. (27
Desember 2011).

8
9

b. 2 buah kromosom (1 pasang) disebut kromosom kelamin (seks kromosom),

sebab bentuknya ada yang berada pada lalat betina dan jantan.

c. Pengamatan kromosom pada lalat buah Drosohilla melanogaster menunjukkan

adanya perbedaan untuk kromosom pada lalat betina dan jantan. Lalat buah

memiliki empat pasang kromosom, biasanya kromosom diberi nomor sesuai

dengan panjang kromosom. Kromosom panjang mudah berkembang biak. Dari

situ perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru

dapat dikembangkan dalam setiap dua minggu. Karakteristik ini menjadikan

lalat buah organismee yang cocok sekali untuk kajian-kajian genetik.

Keuntungan lain dari lalat buah adalah lalat ini hanya memiliki 4 pasang

kromosom, yang dapat dengan mudah dibedakan memalui mikroskop cahaya.11

Penelitian dari bergabai organismee menunjukkan bahwa setiap jenis

disebabkan oleh sejumlah kelompok gen berputar. Kelompok ini dinamakan

sebagai kelompok puatan. Misalnya pada sebuah kromosom terdapat gen A, B, C

dan D maka gen-gen tersebut termasuk ke dalam satu kelompok pautan. Lebih

lanjut diketahui bahwa jumlah pautan yang dimiliki pada suatu organismesesuai

dengan jumlah pautan yang dimiliki pada suatu organismee sesuai dengan jumlah

kromosom haploid yang dimilikinya. Jadi pada Drosohilla melanogaster yang

mempunyai kromosom haploid, mempunyai 4 kelompok pautan.12

11
Sorya, Genetika Strata 1 (Yogjakarta: UGM, 1997), h. 164.
12
Prwoto dan wiryosoewarto, Genetika dan Evolusi Cet I (Jakarta: Depdikdup, 1994), h. 61.

9
10

Lalat buah (Drosohilla melanogaster) memiliki berbagai macam perbedaan

sifat keturunan yang adapat dikenal dengan pembesaran lamah. Lalat buah

(Drosohilla melanogaster) ini memiliki beberapa jenis mutan (individu yang

dihasilkan krena adanya mutasi) yang dapat diamati dengan perbesaran yang

lemah pula. Perkembangbiakan dari siklus hidupnya mudah diamati, karena terjadi

di luar tubuhnya mulai dari telur, larva, pupa gingga menjadi dewasa (imago).13

B. Tinjauan Umum Siklus Hidup Lalat Buah (Drosohilla melanogaster)

(Sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia, http://Wikipedia.org/wiki/ Siklus hidup


lalat buah jantan dan betina)

Gambar 1 : Perbedaan siklus hidup lalat buah (Drosohilla melanogaster)


jantan dan betina

Penelitian pertama mengenai lalat buah (Drosohilla melanogaster)

dilakukan oleh margan, penggunaan organismee ini sangat tepat karena pertama,

lalat kecil ini populasi yang besar dapat dijadikan atau dipelihara dalam

13
“Marnala”Siklus Hidup Lalat Buah”, Marnalablog, http:// blogspot.com. (27 Desember
2011).

10
11

laboratorium. Kedua, daur hidup yang sangat cepat. Tiap dua minggu dapat satu

generasi dewasa baru. Ketiga alat ini sangat subur, yaitu betina dapat

menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek itu. Dengan

demikian populasinya besar yang mudah dihasilkan tersebut memudahkan analisis

statistik yang mudah dipercaya.14

Lalat buah (Drosohilla melanogaster) baru akan kawin setelah berumur 8

jam. Dengan demikian, hewan betina sudah dapat bertelur keesokkan harinya.

Seekor Drosohilla melanogaster betina sanggup menghasilkan sekitar 50-75 butir

telur sehari sekitar 400-500 telur dalam 10 hari. Telur tersebut berwarna putih

susu, bentuk bulat panjang berukuran sekitar 0,5 mm2.15

Matamorfosis pada Drosohilla termasuk metamorfosis sempurna, yaitu

dari telur - larva instar I - larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Fase

perkembangan dari telur Drosohilla melanogaster. Setelah itu terjadi fertilisasi,

yang terjadi dari laur periode. Partama periode embrionik di dalam telur pada saat

fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam

waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-henti

untuk makan. Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur disebut

perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupadan

14
John. Kimbaal, Biologi Edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2005), h. 233.
15
Wildan Yatim, Genetika (Bandung: Tarsito, 1996), h. 31.

11
12

imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada

perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa.16

Margon menerik kesimpulan bahwa gen yang menyebabkan warna mata

putih pada lalat mutannya hanya pada kromosom X saja, tidak ada lokus warna

merah tersebut pada kromosom Y. Jadi betina membawa 2 salinan gen untuk

karakter ini, sementara jantan hanya membawa satu. Karena alel muatan resesif,

betina akan mempunyai mata berwarna putih hanya jika betina tersebut menerima

alel tersebut pada kedua kromosom X. Sesuatu hak yang tak mungkin terjadi pada

betina F2 dalam ekperimen morgan. Sebaliknya untuk jantan, sesuatu selain

tunggal dari alel muatan ini menyebabkan mata putih. Karena jantan hanya

mempunyai alel resesif.17

Segera setelah ditemukannya kromosom kelamin makin menjadi jelas

bahwa penelitian jenis kelamin ternyata tidak sederhana seperti yang diduga

semula. Walaupun pada umumnya dianggap bahwa alel XX adalah betina XY

adalah jantan akan tetapi kenyataan dengan adanya nondisjunsi seperti yang

diterangkan dimuka membuktikan bahwa kromosom Y pada lalat Drosohilla

melanogaster tidak mempunyai pengaruh pada penetuan jenis kelamin, kenyataan

ini dalah misalnya:

a. Lalat 3 AAXXY memiliki kromosom Y tetapi pada lalat brtina.

16
“Tari”Siklus Hidup”, Galaksi Tariblog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).
17
Ibid,

12
13

b. Lalat 3 AAXO tidak memiliki kromosom Y tetapi lalat jantan.18

Pertumbuhan siklus hidup Drosohilla melanogaster dipengaruhi oleh

beberapa faktor yakni:

a. Suhu lingkungan

Drosohilla melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam

kondisi ideal. Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28oC. Pada

suhu ini lalat akan mengalami satuan putaran siklus secara optimal. Sedangkan

pada suhu rendah atau sekitar 18oC, waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat sekitar 18-20 hari.

Pada suhu 30oC, lalat dewasa yang tumbuh akan steril.

b. Ketersediaan media makanan

Jumlah telur Drosohilla melanogaster yang dikelurkan akan menurun

apabila kekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan

akan menghasilkan larva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa

berukuran kecil, namun sering kali gagal berkembang menjadi individu dewasa.

Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur.

Viabilitas dari telur – telur juga dipengaruhi oleh jenis makan yang akan

dimakan oleh larva betina.

c. Tingkat kepadatan botol pemeliharaan

Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan

tidak terlalu padat. Selain itu, lalat buah akan berkembangbiak di dalam botol
18
Suryo, op, cit. h,. 165

13
14

pun sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada

Drosohilla melanogaster kondisi ideal dimana tersedia cukup ruang (tidak

terlalu padat) individu dewasa dapat kurang lebih 40 hari. Namun apabila

kondisi botol medium terlalu padat akan menurunnya produksi telur dan

meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.

d. Intenstias cahaya

Drosohilla melanogaster lebih menyulai cahaya renung-renung dan

akan mengalami pertumbuhan yang amat lambat selama berada di tempat

gelap.19

C. Tinjauan Umum Analisis Pedigree

Pedigree atau dapat diterjemahkan sebagai 'Silsilah', adalah catatan/

rekaman dalam bentuk diagram yang menunjukkan asal usul keturunan suatu hasil

pembiakan.Dalam bidang genetika, diagram silsilah digunakan untuk melacak hal-

hal seperti ciri spesifik, sifat bawaan, kelainan genetika dan pewarisan penyakit

pada suatu keluarga atau garis keturunan. Lambang-lambang yang telah baku

digunakan untuk menyatakan laki-laki, perempuan, perkawinan dan keturunan.

Perkawinan dinyatakan dengan garis penghubung horizontal antara laki-laki dan

perempuan, sedangkan keturunan diletakkan pada baris berikutnya dengan

susunan berurutan dari kiri ke kanan menurut tanggal kelahiran dan dihubungkan

vertikal ke garis perkawinan kedua orang tuanya. Pewarisan karakter yang

19
“Michael”Drosophila genomics”, Galaksi michealblog, http:// blogspot.com. (27 Desember
2011).

14
15

dipelajari dinyatakan dengan garis penghubung tebal, dan ketidakhadiran karakter

ditunjukkan dengan simbol terbuka.20

Beberapa kegunaan analysis pedigree adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana timbulnya suatu penyakit kadang-kadang, bila

ditelaah lebih lanjut beberapa jenis penyakit atau kelainan akan menunjukkan

adanya kejadian berulang yang dialami oleh lebih dari satu orang yang masih

memiliki hubungan saudara satu sama lain. Berdasarkan pola yang

ditunjukkan dari catatan silsilah keluarga (bagan riwayat keluarga/family

tree), kita dapat memperkirakan sifat suatu penyakit. apakah penyakit tersebut

bersifat diturunkan dari orang tua atau tidak diturunkan. Salah satu contohnya

adalah hemofilia. Pada awalnya, tidak diketahui bahwa hemofilia adalah

kelainan yang dapat diturunkan. Setelah para ahli melakukan analisis terhadap

silsilah keluarga Ratu Victoria, maka jelas terlihat bahwa hemofilia adalah

kelainan yang dapat diturunkan.

2. Untuk Mengetahui Mekanisme atau Pola Penurunan Penyakit. Dari pola yang

tampak dalam bagan riwayat keluarga dapat kita lihat pula mekanisme

penurunan suatu penyakit. Contoh: hemofilia adalah penyakit yang diturunkan

melalui kromosom X.

3. Untuk Memperkirakan Penetrance. Penetrance adalah perkiraan berapa

banyak penyakit tersebut akan timbul atau terjadi pada seseorang dengan

kondisi gen tertentu.


20
“Sinta”Pedigree”, Sincablog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).

15
16

4. Untuk Memperkirakan Expressivity. Expressivity adalah derajat beratnya

manifestasi klinis suatu penyakit pada kondisi gen tertentu.

5. Sebagai Dasar Dari Konseling Genetis. Selain lima kegunaan tersebut,

sebenarnya masih banyak lagi fungsi pedigree analysis seperti

memperkirakan kebutuhan biaya pengobatan dalam suatu populasi

masyarakat, kebutuhan sarana dan prasarana.

Selain lima kegunaan tersebut, sebenarnya masih banyak lagi fungsi

pedigree analysis seperti memperkirakan kebutuhan biaya pengobatan dalam suatu

populasi masyarakat, kebutuhan sarana dan prasarana.21

D. Tinjauan Umum Alel Ganda

Pengertian alel ganda adalah faktor yang memiliki lebih dari dua macam

alel, sekalipun tidak ada satu pun makhluk diploid yang mempunyai lebih dari dua

macam alel untuk tiap faktor. Sebab timbulnya alel ganda adalah peristiwa mutasi

gen. Stanfield mengatakan “Karena suatu gen dapat berubah menjadi bentuk-

bentuk alternatif oleh proses mutasi, secara teoritis di dalam suatu populasi

mungkin dijumpai sejumlah besar alel.22

Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel. Alel-alenya disebut alal

ganda (multiple allele). Sedangkan peristiwa dimana sebuah gen dapat mempunyai

lebih dari satu alel di sebut multiple allelomophi. Contoh umum alel ganda ialah

alel s, yang berperan dalam mempengaruhi sterilisasi. Ada dua macam sterilisasi

21
“Putra Jati Melayu”Pedigree Analysis”, Putrajatimelayublog, http:// blogspot.com. (27
Desember 2011).
22
“Lilis”Alel Ganda”, LilisAsrianiblog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).

16
17

yang dapat disebabkan oleh alel s, yaitu sterilisasi sendiri (self sterility) dan

sterilitas silang (cross strerility). Mekanisme terjadinya sterilisasi oleh alel s pada

garis besarnya berupa kegagalan, akibatnya adanya semacam reaksi antigen –

antibodi.23

Darah adalah cairan yang berwarna merah yang terdapat pada pembuluh

darah. Volume darah manusia ± 7% dari berat badan atau ± 5 liter untuk laki-kali

dan 4,5 liter untuk perempuan. Penyimpanan darah dapat dilakukan dengan

meberikan natrium sitrat dan natrium oksalat, karena garam-garam ini

menyingkirkan ion-ion kalsium dari darah yang berperang penting dalam proses

pembekuan darah.24

Darah merupakan media transpormasi dalam tubuh. Darah terdiri atas

plasma darah dan sel-sel darah. Sebagian besar sebagian darah sel terdiri terdiri

atas sel merah dan eritrosit, sedangkan jumlah sel darah putih atau leukosit sangat

sedikit, yaitu 2 permil dari jumlah eritrosit. Trombosit ini penting pada

penggumpalan darah. Golingan darah merupakan ciri khas dari suatu individu

karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran

sel darah merah. Sampai saat ini telah dikenal cukup banyak sistem golingan

darah. Dua jenis penggolongna darah yang paling penting adalah penggolongan

AB0 dan rhesus (faktor Rh). Golongan darah manusia itu herediter (keturunan)

23
“Tamring”Gen Ganda”,Tamringblog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).
24
M. Abbas, Biologi (Jakarta: Yudistra, 1997), h. 170.

17
18

yang ditentukan pula oleh alel ganda. Berhubung dengan itu golongan darah

seseorang dapat mempunyai arti penting dalam kehidupan.25

Menurut sistem ABO, ada 4 macam golongan darah berdasarkan macam

aglutinogennya. Keempat golongan darah itu ditentukan oleh 3 macam alel yang

diberi simbol I (isoaglutinogen): gen IA pembentuk aglutinogen A, gen IB

pembentuk aglutinogen B, gen I0 yang tidak dapat membentuk aglutinogen.26

Darah mempunyai fungsi antara lain: mengankut oksigen dari paru-paru ke

seluruh tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru,

mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh, mangangkut sisa-sisa makanan

dari seluruh jaringan tubuh ke alat-alat ekskresi, mengangkut hormon dari kelenjer

endokrim ke bagian tubuh tertentu, mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh

tubuh, menjaga stabilitas suhu dengan memindahkan panas yang dihasilkan oleh

alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif, mengjaga tubuh dari

infeksi kuman dengan membentuk antibodi.27

Golongan darah pada menusia bersifat herditer yang ditentukan oleh alel

ganda. Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti yang penting dalam

kehidupan. Sistem penggolongan yang umumnya dikenal dalam sistem AB0. Pada

tahun 1900 dan 1901 Landstainer menemukan bahwa penggunpalan darah

(Aglutinasi) kadang-kadang terjadi apabila eritrosit seseorang dicampur dengan

serum darah orang lain. Pada orang lain lagi, campuran tersebut tidak

25
Sorya, Genetika Strata 1 (Yogjakarta: UGM, 1997), h. 254.
26
Ibid, h. 255.
27
M. Abbas, op, cit. h,. 171.

18
19

mengakibatkan penggumpalan barah. Berdasarkan hal tersebut Landstainer

membagi golongan darah manusia menjadi 4 golongan yaitu A, B, AB dan 0.

Dalam hal ini ertirosit terdapat antigen dan aglutinogen, sedangkan dalam

serumnya terkandung zat anti yang disebut sebagai antibodi atau aglutinin.

Dikenal 2 macam antigen yaitu , sedangkan zat antinya diberikan sebagai

anti A dan Anti B.28

Darah merupakan suspensi sel dan fragmen siroplasma di dalam ciran yang

disebut dengan plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan

pengikat dalam arti luas karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel substansi

interseluler yang berbentuk plsama. Secara fungsional darah merupakan jaringan

pengikat yang dalam artinya menghubungkan seluruh bagian-bagian dalam tubuh

sehingga merupakan integritas. Darah yang merupakan subspensi tersebut terdapat

gen, dimana gen merupakan ciri-ciri yang dapat diamati secara kolektif atau

fenotifnya dari suatu organismee. Pada organismee diploid, setiap fenotif

dikendalikan oleh setidak-tidaknya satu pasangan gen dimana satu pasang anggota

tersebut diwariskan dari setiap tertua. Jika anggota pasangan tadi bereinan dalam

efeknya yang tepat terhadap fenitifnya, maka disebut alelik. Alel adalah bentuk

alternatif suatu gen tunggal, misalnya gen yang mengendalikan sifat

keturunannya.29

E. Tinjauan Umum Tes X2 (Chi Square Test)

28
Johan Kimbal, Biologi jilid 3 (Jakarta: Erlangga, 1990), h. 301.
29
Subowa, Histologi Umum (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h. 125.

19
20

Chi square merupakan salah satu alat analisis yang paling sering digunakan

dala statistik. Dengan tujuan untuk uji Homogenitas dan uji indenpendensi.

Seringkali percobaan perkawinan yang kita lakukan menghasilkan keturunan yang

tidak sesuai benar dengan hukum Mendel. Kejadian ini biasanya meyebabkan kita

bersikap ragu-ragu, apakah penyimpangan yang terjadi itu karena kebetulan saja

ataukah karena memang ada faktor lain. Berhubung dengan itu perlu diadakan

evaluasi terhadap kebenarannya atau tidaknya hasil percobaan yang kita lakukan

dibandingkan dengan keadaan secara teoritis. Suatu cara untuk mengadakan

evaluasi itu ialah melakukan tes X2 (bahasa inggrisnya: Chi-square test).

Sebenarnya itu bukan huruf X, tetapi huruf Yunani “phi” ( χ ). Untuk mudahnya,

huruf Yunani itu lalu dianggap sebagai huruf X.30

Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan

sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat

dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak

diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada.

Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari

genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan

perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya.

30
“Diky“Chi Square”, DikyNaga Blog, http://teenagers-moslem.blogspot.com. (27 Desember
2011).

20
21

Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari peristiwa yang

diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap.31

Sebagai uji X2 (Chi Square Test). Uji chi-kuadrat atau chi-square

digunakan untuk menguji homogenitas varians beberapa populasi atau merupakan

uji yang dapat mengubah deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi

probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang dan harus

memperhatikan besarnya sampel dan besarnya peubah (derajat bebas).32

Manfaat uji chi-kuadrat adalah:

a. Menguji proporsi untuk data multinom.

b. Menguji kesamaan rata-rata distribusi Poisson.

c. Menguji independen antara dua faktor di dalam daftar kontingensi B x K.

d. Menguji kesesuaian antara data hasil pengamatan dengan model distribusi dari

mana data itu diduga di ambil.

e. Menguji model distribusi berdasarkan data hasil pengamatan.33

F. Tinjauan Umum Genetika Populasi

Populasi adalah suatu kelompok individu sejenis yang hidup pada suatu

daerah tertentu. Genetika populasi adalah cabang dari ilmu genetika yang

mempelajari gen-gen dalam populasi dan menguraikannya secara matematik

akibat dari keturunan pada tingkat populasi. Suatu populasi dikatakan seimbang

apabila frekuensi gen dan frekuensi genetik berada dalam keadaan tetap dari setiap

31
Wildan Yatim, Genetika (Bandung: Tarsito, 1996), h. 36.
32
Ibid., h.37.
33
Ibid., h.38.

21
22

generasi. Dari objek bahasannya, genetika populasi dapat dikelompokkan sebagai

cabang genetika yang berfokus pada pewarisan genetik. Ilmu ini membicarakan

implikasi hukum pewarisan Mendel apabila diterapkan pada sekumpulan individu

sejenis di suatu tempat. Berbeda dengan genetika Mendel, yang mengkaji

pewarisan sifat untuk perkawinan antara dua individu (atau dua kelompok individu

yang memiliki genotipe yang sama), genetika populasi berusaha menjelaskan

implikasi yang terjadi terhadap bahan genetik akibat saling kawin yang terjadi di

dalam satu atau lebih populasi. Genetika Populasi didasarkan pada Hukum Hardy-

Weinberg, yang diperkenalkan pertama kali oleh Wilhelm Weinberg pada tahun

1908 dan, hampir bersamaan tetapi secara independen, Godfrey Hardy pada tahun

1908.34

Pola pewarisan suatu sifat tidak selalu dapat dipelajari melalui percobaan

persilangan buatan. Pada tanaman keras atau hewan-hewan dengan daur hidup

panjang seperti gajah, misalnya, suatu persilangan baru akan memberikan hasil

yang dapat dianalisis setelah kurun waktu yang sangat lama. Demikian pula, untuk

mempelajari pola pewarisan sifat tertentu pada manusia jelas tidak mungkin

dilakukan percobaan persilangan. Pola pewarisan sifat pada organismee-

organismee semacam itu harus dianalisis menggunakan data hasil pengamatan

langsung pada populasi yang ada.35

34
“Hery“Populasi”, Hericahyo Blog, http://teenagers-moslem.blogspot.com. (27 Desember
2011).
35
Ibid,.

22
23

Ruang lingkup genetika populasi secara garis besar oleh beberapa penulis

dikatakan terdiri atas dua bagian, yaitu:

1. Deduksi prinsip-prinsip Mendel pada tingkat populasi.

2. Mekanisme pewarisan sifat kuantitatif.

Bagian yang kedua ini bahwa analisis genetik sifat-sifat kuantitatif hanya

dapat dilakukan pada tingkat populasi karena individu tidak informatif. Populasi

mendelian ialah sekelompok individu suatu spesies yang bereproduksi secara

seksual, hidup di tempat tertentu pada saat yang sama, dan di antara mereka terjadi

perkawinan (interbreeding) sehingga masing-masing akan memberikan kontribusi

genetik ke dalam lungkang gen (gene pool), yaitu sekumpulan informasi genetik

yang dibawa oleh semua individu di dalam populasi.36

Hardy-Weinberg menyatakan bahwa bila suatu populasi dalam keadaan

seimbang, maka baik frekuensi alel atau genotipe akan konstan dari generasi ke

generasi. Selanjutnya temuan ilmuan itu disebut sebagai prinsip keseimbangan

Hardy-Wenberg. Seperti diketahui, fenotipe yang berbeda sering kali mempunyai

nilai ekonomis yang berbeda, dan apabila ini terjadi maka diharapkan untuk

mengubah frekuensi dari alel-alel yang memproduksi fenotipe, peningkatan

frekuensi alel tersebut mengontrol fenotipe yang diinginkan dan mengurangi alel

yang tidak diinginkan. Jika alel yang diinginkan ditetapkan (f=100%) dan alel

36
Sorya, Genetika Strata 1 (Yogjakarta: UGM, 1997), h. 351.

23
24

yang tidak diinginkan dihilangkan (f=100%), populasi akan menghasilkan galur

murni dan akan berharga seperti brood stok.37

G. Tinjauan Umum Poligen

Sifat fenotipik organismee yang berbeda ada dua macam, yaitu kualitatif

dan kuantitatif. Ciri-ciri kualitatif adalah sifat mendel klasik macam seperti

bentuk (misalnya, bulat atau kerut benih kacang polong), struktur (misalnya,

bertanduk atau hornless kondisi cattles), pigmen (misalnya, hitam atau lapisan

putih kelinci percobaan) dan antigen dan antibodi (misalnya, jenis golongan darah

manusia) dan seterusnya. Organismee memiliki memiliki sifat-sifat kualitatif yang

berbeda (terpisah) dan kelas fenotipik dikatakan menunjukkan variasi kontinu.

Sifat-sifat kuantitatif. Namun, secara ekonomi penting ciri-ciri fenotipik diukur

derajat seperti tinggi, berat, pigmentasi kulit, kerentanan terhadap penyakit

patologis atau intelijen dalam manusia; jumlah bunga, buah-buahan, biji-bijian,

susu, daging atau telur yang dihasilkan oleh tanaman atau hewan, dan lain-lain

sifat kuantitatif juga disebut ciri-ciri metrik.38

Penetuan seks pada makhluk hidup ditentukan oleh kromosom seksnya.

Terdapat beberapa macam cara yang digunakan untuk menetukan jenis kelamin

makhluk hidup ber

37
Ibid., h. 352
38
“Blogh“Pewarisan Sifat Yang Dikendalikan Oleh Gen Majemuk (POLIGEN)”, Blogh’khuh,
Blog, http://teenagers-moslem.blogspot.com. (27 Desember 2011).

24
25

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai

berikut :

Hari/ tanggal : Selasa/ 29 November - 28 Desember 2011

Pukul : 15.00 – 17.00 WITA

Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Lantai 2

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Alauddin

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop

binokuler, pinset, gelas arloji, mistar, kertas, gelas preparat, kapas, lanset, lup

dan kuas kecil.

25
26

2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Drosophilia

jantan dan betina, pisang, gula merah, agar-agar ragi aquadest, serum

dan alkohol.

C. Cara Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagi berikut:

1. Praktikum I mengamati morfologi Drosophila sp.

a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.

b. Membius Drosophila jantan dan betina dengan alkohol.

c. Meletakkan Drosophila jantan dan betina di atas gelas arloji.

d. Mengamatinya di bawah mikroskop binokuler.

2. Praktikum II mengamati siklus hidup Drosophila sp

a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.

b. Memasukkan sepasang Drosophila jantan dan betina dalam botol kultur

pemeliharaan.

c. Menempatkan botol kultur yang telah diisi Drosophila dalam runag (suhu

37oC).

d. Biarkan selama seminggu dan amati secara periodik.

e. Melepaskan lalat dewasa (parental) jika terlihat larva.

26
27

f. Menghitung jumlah filia yang terjadi dan membedakan antar jumlah jantan

dan betina.

g. Mebuat analisis dan kesimpulannya.

3. Praktikum IV alel ganda

a. Meyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.

b. Menekan lancat pada ujung jari, kemudian ujung jari dipencet untuk

dikelurkan darahnya.

4. Praktikum V tesX2 (chi square test)

a. Meyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.

b. Mengelurkan lalat-lalat yang ada pada botol kultur dengan menggunakan lup

secara sekilas.

c. Membedakan antara jantan dan betina, kemudian menhitung jumlah masing-

masing jenis kelamin.

d. Membuat analisis dan kesimpulannya.

5. Praktikum VI genetika populasi

a. Meyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.

b. Data kelas dari praktikum alel ganda, penentuan golongan yang telah

dianalisis dan telah diketahui genotip masing-masing prktikan, dan

memasukkan kedalam tiap-tiap simbol rumus dan kesimpulannya.

c. Membuat analisis dan kesimpulannya.

6. Praktikum VII poligen

a. Meyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.

27
28

b. Tiap kelompok mengukur tinggi badan setiap anggota kelompoknya.

c. Data kelas yang telah dikumpulkan dikelompokkan ke dalam interval kelas.

d. Grafik sebaran frekuensi terdiri atas sumbu Xmengenai interval kelas dan

garis sumbu Y mengenai frekuensi

e. Membuat analisis dan kesimpulannya.

28
29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Pengamatan morfologi Drosophila sp.

a. Drosophila sp jantan

1) Gambar keseluruhan menurut hasil pengamatan pada Drosophila sp

jantan

GAMBAR 1: Pengamatan Drosophila sp jantan

Keterangan:

1. Cepal
2. Thorax
3. Kaki prothorax
4. Kaki mesothorax
5. Kaki metathorax
6. Sayap
7. Abdomen
8. Mata faset

2) Gambar abdomen menurut hasil pengamatan

GAMBAR 2: Pengamatan abdomen Drosophila sp jantan

Keterangan:

1. Sekom

29
30

3) Gambar kaki depan menurut hasil pengamatan

GAMBAR 3: Pengamatan kaki depan Drosophila sp jantan

Keterangan:
1. Sekom
2. Koksa
3. Femur
4. Tibia
5. Tarsus

b. Drosophila sp betina

1) Gambar keseluruhan menurut hasil pengamatan pada Drosophila sp

betina

GAMBAR 4: Pengamatan Drosophila sp betina

Keterangan:

1. Cepal
2. Thorax
3. Kaki prothorax
4. Kaki mesothorax
5. Kaki metathorax
6. Sayap
7. Abdomen
8. Mata faset

2) Gambar abdomen menurut hasil pengamatan

GAMBAR 5: Pengamatan andomen Drosophila sp betina

Keterangan:

1. Segmen

30
31

3) Gambar kaki depan menurut hasil pengamatan

GAMBAR 6: Pengamatan andomen Drosophila sp betina

Keterangan:
1. Femur
2. Tibia
3. Tarsus

2. Silus hidup Drosophila sp

TABEL 1 : Sikus hidup Drosophila sp

Umur
Pertama Muncul Ukuran dan Hasil Pengamatan
(Hari/Jam)

Berwarna putih dengan ukuran kurang lebih


Telur ± 20 Jam
0,6 nm dan terlihat telur seperti titik.

Berwarna putih, bersegmen berbentuk seperti


Larva Instra I 1 Hari
cacing namun tidak lincah.

Ukuran lebih besar dari larva instra I terlihat

Larva Instra II ada warna hitam pada bagian anterior larva 2 Hari

(mulut larva).

Munculnya warna hitam yang terlihat jelas


Larva Instra III 4 Hari
berbentuk sugut dan bergerak lebih aktif dan

31
32

memiliki ukuran yang lebih besar.

Tidak ada pergerakan, muncul selaput yang


Prepupa 6 Hari
mengelilingi larva, tubuhnya memendek

Kutikula menjadi keras dan berpigmen, tidak


Pupa 8 Hari
bergerak (diam)

Ukuran relatif kecil dan kurus, berwarna


Imago 10 Hari
pucat, dan sayap belum terbentang

3. Analisis pedigree

1. Dominan autosomal (Telinga menggantung)

Keterangan:

: Laki-laki telinga mengantung

: Perempuan telinga mengantung

: Laki-laki demgam telinga tidak mengantung

: Perempuan denagn telinga tidak mengantung

a. Wahyu diana

Diagram 1: Dominan autosomal (Telinga menggantung)

32
33

b. Widia Negsih

Diagram 2:

c. Fauziyyah

Diagram 3:

d. Ilham Ibnu Irwan

Diagram 4:

33
34

e. Adi Alfauzy

Diagram 5:

f. Muchlis rahman

Diagram 6:

2. Resesif Autosomal (Lidah melipat)

Keterangan:

: Laki-laki telinga mengantung

: Perempuan telinga mengantung

: Laki-laki demgam telinga tidak mengantung

: Perempuan denagn telinga tidak mengantung

34
35

a. Wahyu diana

Diagram 7:

b. Widia Negsih

Diagram 8:

c. Fauziyyah

Diagram 9:

35
36

d. Ilham Ibnu Irwan

Diagram 10:

e. Muchlis rahman

Diagram 11:

4. Alel ganda

a. Data kelas

TABEL 2 : Data golongan darah semua anggota kelompok

No Nama Golongan Darah Antibodi


Resus
A B AB 0 0
1 Wahyudiana. Ahsyam +
2 Muclis Rahman +
3 Adi Alfauzih +
4 Widia Nengsi +
5 Ilham Ibnu Irwan +

36
37

6 Fauziyyah +

b. Data kelas

TABEL 3 : Data golongan darah keseluruhan mahasiswa

No Nama Golongan Darah Antibodi


Resus
A B AB 0 0
1 Wahyudiana. Ahsyam +
2 Muclis Rahman +
3 Adi Alfauzih +
4 Widia Nengsi +
5 Ilham Ibnu Irwan +
6 Fauziyyah +
7 Mustakim +
8 Sukmayanti +
9 St. Hasbiah +
10 Sartika +
11 Suryyana +
12 Andi Wahdiniar +
13 Dewi Paramita Sari +
14 Dian Hardiana +
15 Fatmawati +
16 Muh. Aldy Facrial Fahmi +
17 Mustainah +
18 Nurhaeda +
19 Nurhidayah +
20 Nurjannah +
21 Nurlinda +
22 Rezkiwati +
23 Sardi +
24 Suciani +

37
38

5. Tes X2 (chi aquare test)


TABEL 4 : Data tes uji kuadrat lalat buah Drosophila sp pada botol I

Jumlah

O 30 8 38
e 30 50 170
d -20 -42 -60
(d - )
(d - )2

TABEL 5: Data tes uji kuadrat lalat buah Drosophila sp pada botol II

Jumlah

O 50 10 60
e 59 50 100
d 0 -40 40
(d - )
(d - )2

TABEL 6: Data tes uji kuadrat lalat buah Drosophila sp pada botol III
Jumlah

O 10 25 35

e 50 50 100

d -40 -25 -65

(d - )

38
39

(d - )2

TABEL 7: Hasil data tes uji kuadrat lalat buah Drosophila sp pada botol
IV

Jumlah

O 90 40 130
e 65 65
d 25 -25
(d - ) 2,25 25,5
5, 0625 650, 25 655, 3125
(d - )2
= 10, 081 / 10, 83

6. Poligen

TEBEL 8: Data kelompok untuk ukuran tinggi badan

No Nama Ukuran tinggi badan (cm)

1 Wahyudiana. Ahsyam 154 cm


2 Muclis Rahman 160 cm
3 Adi Alfauzih 173 cm
4 Widia Nengsi 153 cm
5 Ilham Ibnu Irwan 175 cm
6 Fauziyyah 159 cm

TABEL 9: Data interval kelas untuk tinggi badan


No Interval tinggi Jumlah

1 145 1
2 148 6
3 150 1
4 153 1
5 154 2
6 157 1
7 158 1

39
40

8 159 2
9 160 4
10 164 1
11 175 2

GRAFIK 1: Grafik interval tinggi tinggi badan seluruh mahasiswa

7
6
5
4
3
2 Tinggi badan
1
0
145 146 150 153 154 157 158 159 160 164 173 175
Tinggi Badan

7. Genetika populasi

Data kelas

TABEL 10: Data golongan darah semua anggota kelompok

No Nama Golongan Darah Antibodi


Resus
A B AB 0 0
1 Wahyudiana. Ahsyam +
2 Muclis Rahman +
3 Adi Alfauzih +
4 Widia Nengsi +
5 Ilham Ibnu Irwan +
6 Fauziyyah +

Data kelas

TABEL 11: Data golongan darah keseluruhan mahasiswa

No Nama Golongan Darah Antibodi


Resus
A B AB 0 0

40
41

1 Wahyudiana. Ahsyam +
2 Muclis Rahman +
3 Adi Alfauzih +
4 Widia Nengsi +
5 Ilham Ibnu Irwan +
6 Fauziyyah +
7 Mustakim +
8 Sukmayanti +
9 St. Hasbiah +
10 Sartika +
11 Suryyana +
12 Andi Wahdiniar +
13 Dewi Paramita Sari +
14 Dian Hardiana +
15 Fatmawati +
16 Muh. Aldy Facrial Fahmi +
17 Mustainah +
18 Nurhaeda +
19 Nurhidayah +
20 Nurjannah +
21 Nurlinda +
22 Rezkiwati +
23 Sardi +
24 Suciani +

B. Analisis Data Genetika Populasi

Jumlah individu bergolongan darah A = 5 Orang

B = 6 Orang

AB = 0

0 = 11 Orang

1. Frekuensi alel

p = Alel IA q = Alel IB r = Alel Io

41
42

 Frekuensi alel


r2 = ∑

r2 = = 0,5

r=√

= 0,707


(p + r) = ∑

(p + r)2 = =

= 0,727

P+r =

 Untuk mencari nilai p, maka p = (p + r) – r

= 0,852 – 0,707

= 0,145

 Untuk mencari nilai q, maka p+q+r=1

q = 1- (p+r)

q = 1- 0,852

q = 0,148

2. Frekuensi genotif

Rumus = (p+q+r)2 = 1

p2 + 2pq + q2 + 2qr + 1qr + 2pr + r2

42
43

 Golongan darah A Homozigot (IAIA) = p2

p2 = 0,152

= 0,002

 Golongan darah A Heterozigot (IAI0) = apq

2pq = 2 (0,15 x 0,15)

= 0,002

 Golongan darah B Homozigot (IBIB) = q2

Q2 = 0,152

= 0,002

 Golongan darah B Heterozigot (IBI0) = 2 qr

2 qr = 2 (0,15 x 0,71)

= 0,123

 Golongan darah AB (IAIB) = 2 pr

2 pr = 2 (0,15 x 0,71)

= 0,213

 Golongan darah 0 (I0I0) = r2

r2 = 0,172

= 0,5041

p2 + 2pq + q2 + 2qr + 2p + r2

(0,002)2 + 0,045 + 0,002 + 0,213 + 0,213 = 1,02

3. Frekuensi penotif

43
44


A =∑ x 100%

= x 100%

= 22,7%


B =∑ x 100%

= x 100%

=0


AB = ∑ x 100%

= x 100%

=0


0 =∑ x 100%

= x 100%

= 50%

C. Pembahasan

1. Morfologi Drosophil sp

Pada hasil pengamatan Drosophil melanogaster jantan merupakan

senagga yang masuk kedalam ordo diptera. Pada Drosophil melanogaster

jantan terdapat sisir kelamin dan 3 buah ruas abdomen, sedangkan pada yang

betina ditemukan 6 ruas abdomen dan tidak ditemukan sisir kelamin.

44
45

Hal ini sesuai dengan leteratur yaitu Pada Drosophila lalat jantan dapat dengan

midah dibedakan dari lalat betina dengan melihat kaki depannya,alat

kelaminnya dan ujung abdomennya maupun bentuk abdomennya. Pada kaki

hewan jantan terdapat sekom, koksa, femur tibia, tersus dan pada tarsal

keduanya terdapat sekelompok rambut yang agak tepat tersusun seperti sisir

yang disebut sisir kelamin. Selain itu hewan jantan berukuran lebih kecil

mempunya ujung abdomen yang tumpul dan berwarna hitam. Jumlah segmen

hewan jantan hanya 7 buah karna segmen terakhirnya bersatu.

Drosophila memiliki ciri morfologi yang berdeba antara jantan dan

betinanya. Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila

dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan

memiliki sisir kelamin. Sedangkan pada yang betina ukuran relative lebih besar,

memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin.

Drosophilla jantan umumnya berwarna sedikit lebih gelap bila dibandingkan

dengan yang betina. Sisir kelamin pada hewan jantan berguna untuk membantu

kopulasi.

2. Siklus hidup Drosophila sp.

Pada hasil pengamatan praktikan media di dalam botol. Lalat yang telah

dimasukkan ke dalam botol media, mati hanya dalam waktu beberapa jam saja.

Hal ini dapat disebabkan karena adanya air di dalam botol media. Karena telah

dicampur beberapa bahan untuk mencegah kontaminasi mutan lain seperti

45
46

bakteri, tungau, atau jamur. Alkohol yang berasal dari bahan anti jamur

menyebabkan lalat tidak dapat bertahan lama.

Pada hari pertama dimasukkan ke dalam botol media sekitar 13 ekor.

Hingga pada hari kedua, mulai ditemukan beberapa bercak-bercak putih.

Menurut literatur, bercak-bercak putih berukuran kurang dari 0.5 mm tersebut

tidak lain adalah telur dari Drosophila melanogaster. Pengamatan dilanjutkan

lagi hingga mulai muncul larva instar 1 setelah 1 hari. Larva instar 1 berwarna

putih dan terlihat adanya pergerakan (motil). Perubahan berikutnya terlihat saat

larva instar 1 mulai membesar ukurannya pada hari ke 3, inilah yang disebut

larva instar 2. Selain itu, pergerakannya terlihat lebih aktif dibanding larva

instar 1. Saat mengamati munculnya larva instar 2, terlihat adanya kontaminasi

jamur. Hari berikutnya, ukuran larva makin bertambah besar dan fase larva

instar 3 mulai muncul. Pergerakan larva ini aktif di atas media maupun di

dinding botol. Saat pengamatan larva instar 3, media di dalam botol mengalami

kenaikan permukaan akibat gas yang menekan di bagian dasar. Gas tersebut

diperkirakan dari adanya hasil fermentasi oleh jamur yang tumbuh di sekitar

permukaan media. Namun setelah larva berubah menjadi larva instar 3, jamur

yang ada di permukaan media menghilang. Larva-larva tersebut yang memakan

jamur yang tumbuh di atas permukaan media. Namun, setelah hilangnya jamur

bagian dasar media mulai berair. Selanjutnya, larva instar 3 mulai melakukan

pergerakan ke bagian atas botol, mengurangi pergerakannya dan diam

menempel pada bagian dinding atas botol. Larva instar 3 ini mulai akan

46
47

berubah menjadi prepupa yang berwarna putih. Prepupa kemudian berubah

menjadi fase pupa. Dan imago pun akhirnya muncul setelah 13 hari lamanya.

Waktu yang diperlukan Drosophila melanogaster untuk pergiliran keturunan

dilakukan adalah 13 hari.

3. Analisis pedigree

Pada praktikum ini analisis pedigree merupak analisis silsilah keluarga

yang memiliki tujuan untuk menganalisis pewarisan suatu sfiat yang terdapat

pada manusia, pola pewarisan sifat pada manusia terutama pentakit menurung

mempunyai kendala tersendiri minsalnya tidak munggkin melakukan uji coba

perkawinan secara sesuai kehendak dan adanya pembatasan jumlah anak karena

pertimbangan. Pertimbangan terdapat pewarisan dalam silsilah keluarga yang

mudah diamati antara pola pewarisan dominan autosomal dan pola resisif

autosomal. Salah satu sifat pewarisannya dominan autosomal yaitu bentuk

telingga yang menggantung. Dan sifat kemampuan adalah lidah yang dapat

melipat.

Pada praktikum dilakukan uji telingga mengantung dan lidah melipat

dalam satu kelompok hal ini terjadi karena adanya penentuan sek pada makhluk

hidup yang ditentuka oleh kromosom seksnya. Terdapat beberapa macam cara

yang digunakan untuk menetukan jenis kelamin makhluk hidup berdasarkan

kromosom seksnya. Kromosom seks pada manusia juga memiliki banyak gen,

khususnya pada kromosom X. Cara pewarisan sifatnya sama dengan pewarisan

yang lain. Namun perlu diketahui bahwa alel terpaut seks dari seorang ayah

47
48

akan diwarisakan kepada seluruh nakan perempuannya, tetapi anak laki-lakinya

tidak akan memperoleh satupun dari alel tersebut. Selain gen-gen yang terdapat

pada kromosom kelamin dikenal pula gen-gen yang dipengaruhi oleh jenis

kelamin, tetapi salah satu jenis kelamin menampakkan ekspresi yang lebih

besar dibandingkan dengan jenis kelamin lainnya. Keadaan yang demikian

disebut sex influence genes atau biasa disebut dengan gen yang dipengaruhin

jenis kelamin.

Ada banyak sifat keturunan yang ditentuka oleh gen autosomal yang

ekspresinya dipengaruhi oleh seks. Sifat itu tampak pada dua macam seks,

penetuan seks pada makhluk hidup ditentukan oleh kromosom seksnya.

Terdapat beberapa macam cara yang digunakan untuk menentukan jenis

kelamin, makhluk hidup berdasarkan kromosom seksnya. Misalnya pada

manusia sistem yang digunakan yaitu X-Y. Akan menghasilkan betina normal

jika kromosom seksnya XX dan dihasilkan jantan normal jika kromosom

seknya XY. Umumnya, penetuan sifat terpaut pada msnusia ditentukan oleh

kromosom kromosom X, walaupun pada beberapa kasus terdapat juga pada

kromosom Y.

4. Alel ganda

Pada percobaan ini dilakukan untuk mengetahui sifat keturunan manusia

yang ditentukan oleh alel ganda. Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan

yang terlah dilakukan, dapat diketahui bahwa darah pada manusia bersifat

herediter yang ditentukan oleh alel ganda dan golongan darah seseorang dapat

48
49

mempunyai arti yang peting dalam kehidupan. Dari hasil pengamatan diperoleh

golongan darah A dan B sebanyak 16,6% dan golongan arah 0 sebanyak 33,3%.

Dan untuk golongan darah AB tidak ada. Golongan darah manusia AB0

ditentukan oleh alel-alel I0, IA, dan IB. Alel I0 resesif terhadap IA dan IB. Alel IA

dan IB bersifat kodamin, sehingga IB tidak dominan terhadap IA dan sebaliknya

IA tidak dominan terhadap IB. Interaksi antara alel I0, IA dan IB menghasilkan 4

fenotip golongan darah yaitu, 0, A, B dan AB. Sedangkan genotifnya yaitu A =

IAIA / IAI0, B = IBIB / IAI0, 0 = I0I0, dan AB = IAIB.

Apabila antigen bertemu dengan anti A dalam darah seseorang, maka

akan terjadi penggumpalan darah dan dapat menyebabkan kematian. Hal ini

berarti golongan darah orang tersebut adalah A. Apabila antigen bertemu

dengan anti B dalam darah seseorang, maka akan terjadi penggumpalan darah

dan dapat menyebabkan kematian. Hal ini berarti golongan darah orang tersebut

adalah B. Apabila dalam darah seseorang zat anti A, maka akan terjadi

penggumpalan. Begitu juga bila darah orang tersebut diberi zat anti B. Hal ini

berarti golongan darah orang itu adalah AB. Apabila dalam darah seseorang

diberi zat anti A dan zat anti B dan tidak mengalami penggumpalan, maka

golongan darah orang tersebut adalah 0.

Berdasarkan hal ini golongan darah penting sekali untuk diperhatikan,

terutama dalam tranfusi darah. Golongan darah seseorang harus diperiksa

terlebih dahulu sebelum melakukan transfusi darah baik darah si pemberi

49
50

(donor) mupun si penerima (resepien) untuk menghindari terjadinya

penggunpalaan atau aglunitasi.

5. Tesx2 (chi square test)

Uji chi kuadrat adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan

antara frekuensi observasi yang benar-benar terjadi/ aktual dengan frekuensi

harapan/ ekspekrasi. Frekuensi observasi nilainya di dapat dari hasil percobaan

(o) sedangkan frekuensi harapan (e) nilianya dapat dihitung secara teoritis. Pada

praktikum ini disilangkan lalat jantan dan lalat betina yang menghasilkan F2

dengan perbandingan betina : jantan 9 : 6 dan yang diharapkan adalah

perbandingan normal 50 : 50.

Diama menurut Wildan Yatim, sesungguhnya rasio fenotipe F2 3 : 1

hanya merupakan perhitungan secara teoritis, ratio ini diperoleh dari ratio

genotipenya. Sebetulnya dalam kenyataan sehari-hari, rasio fenotipe yang di

dapat tidaklah persis demikian. Kalau umpamanya species F2 yang dihitung

adalah 1000 ekor, maka tidak akan selalu persis bahwa yang jantan 740 ekor

dan yang betina 250 ekor. Apabila makin dekat nilai ratio kenyataan yang di

sebut o (observation) terhadap ratio teoristis yang disebut e (expected), makin

sempurna data yang dipakai, berarti semakin bagus pernyataan fenotipenya.

Kalau perbandingan o/e mendekati angka 1 berarti data yang didapat makin

bagus dan pernyataan fenotipe tentang karakter yang diselidiki semakin

50
51

sempurna. Akan tetapi, jika o/e menjahui 1, data itu buruk dan pernyataan

fenotipe tentang karakter yang diselidiki berarti dipengaruhi oleh suatu faktor

lain. Entah karna faktor lingkungan atau jumlah objek yang di amati terlalu

sedikit.

Dari hasil perhitungan kami sebesar 10, 8 berada di bawah data. Hal ini

menandakan bahwa hasil akhir tidak signifikan yang berarti jauh dari yang

diharapkan.

6. Genetika populasi

Genetika populasi adalah cabang dari ilmu genetika yang mempelajari

gen-gen dalam populasi dan menguraikannya secara matematik akibat dari

keturunan pada tingkat populasi. Suatu populasi dikatakan seimbang apabila

frekuensi gen dan frekuensi genetik berada dalam keadaan tetap dari setiap

generasi. Berdasarkan hasil pengamatan golongan darah A homozigot 0,022

sedangkan A heterozigot adalah 0,045. Golongan darah B homozigot adalah

0,022 sedangkan B heterozigot adalah 0,213. Golongan darah AB adalah 0,213

dan golongan darah O adalah 0,504. Semua data di atas berdasarkan frekuensi

genotipe. Berdasarkan hasil frekuensi fenotipe untuk golongan darah A adalah

22,727%, untuk golongan darah B adalah 27,727%, untuk golongan darah AB

tidak ada (0) sedangkan untuk golongan darah O adalah 50%.

Frekuensi perbandingan suatu alel setiap individu dalam suatu kelas

terhadap jumlah suatu individu. Frekuensi alel sangat penting dalam genetika

51
52

populasi karena alel dapat mengakibatkan individu memiliki sifat bervariasi.

Prinsip populasi tersebut di atas disebut dengan prinsip “Equilibrum Hardy –

Weinberg”. Populasi yang termasuk dalam hukum Hardy – Weinberg adalah

populasi yang jumlah frekuensi gen atau alel tetap pada setiap generasi. Jadi

memenuhi syarat hukum Hardy – Weinberg.

7. Poligen

Pada pewarisan sifat, kita dapat menemukan adanya variasi sifat yang

diturunkan. Hal ini disebabkan oleh gen ganda (multiple gen/ poligen). Poligen

merupakan suatu seri gen ganda yang menentukan sifat secara kuantitatif.

Dalam hal ini, pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus

yang berbeda dalam kromosom yang sama atau berlainan. Pewarisan sifat yang

dikendalikan oleh poligen dapat terjadi baik pada tumbuhan, hewan, maupun

manusia. Contoh poligen pada tumbuhan adalah warna biji pada tanaman

gandum,panjang bunga tembakau serta berat buah tomat. Contoh poligen pada

manusia adalah perbedaan pigmentasi kulit, jumlah rigi dermal dan tinggi

badan.

Adanya pengaruh gen ganda pada pigmentasi dikemukakan oleh C.B

Davenport dengan mengukur intensitas warna kulit manusia. Selain pigmentasi

kulit, poligen juga dapat mempengaruhi tinggi badan manusia. Gen yang

mempengaruhi pewarisan sifat tinggi badan terdiri dari empat gen. Dalam

pewarisan sifat tersebut dipengaruhi oleh gen-gen dasar dan gen-gen ganda.

52
53

Gen dasar merupakan gen yang menentukan tinggi dasar seseorang sedangkan

gen ganda memberi tambahan pada gen dasar.

Adapun hasil dari tabel di atas menunjukkan bahwa poligen yang

terdapat pada data kelas sangat bervariasi. Poligen tinggi badan yang paling

pendek adalah 145 cm dan yang paling tinggi adalah 1,75 cm. Dari data di atas

yang mempunyai poligen tinggi badan terbanyak adalah 148 yaitu sebanyak 6

orang, menyusul 160 cm sebanyak 4 orang. Hal ini menunjukkan bahwa

poligen tinggi badan seseorang sangat bervariasi. Poligen tinggi badan juga

dapat diwariskan.

53
54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan praktikum maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Morfologi Drosophila melanogaster yaitu pada drosophila jantan Memiliki

ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina, 3 ruas

dibagian abdomennya dan memiliki sisir kelamin.Sedangkan pada yang betina

ukuran relative lebih besar, 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki

sisir kelamin. Dan pada drosophila diremuka 4 pasang kromosom. Pada lalat

jantan dan lalat betina umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu

pada salah satu kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing.

2. Siklus hidpu Drosophila melanogaster yakni apabila diamati dari dewasa

hingga menghasilkan imago maka memerlukan waktu sekitar 7-10 hari.

Drosophila melanogaster mengalami metamorfosis sempurna dengan tahapan-

tahapan yang diawali oleh telur-larva instar I- larva instar II- larva instar III-

prepupa- pupa-imago.

3. Sebuah silsilah (pedigree) adalah daftar sistematik (baik berupa tanda atau

simbol) nenek moyang suatu individu tertentu atau bias juga merupakan

“pohon keluarga” bagi banyak individu.

54
55

4. Pada alel ganda kita mampu mengenal beberapa sifat keturunan pada manusia

yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda dan menetukan genotif diri sendiri,

contoh yaitu golongan darah manusia. Golongan darah manusia AB0

ditentukan oleh alel-alel I0IA dan IB. Alel I0 resesuf terhadap IA dan IB bersifat

kodamin, sehingga IB tidak dominan terhadap IA dan sebaliknya IA tidak

dominan terhadap IB. Interaksi antara alel I0, IA dan IB menghasilkan 4 fenotip

golongan darah, yaitu 0, A, B dan AB, sedangkan genotifnya yaitu A= IAIA /

IAI0, B= IBIB / IBI0, 0= I0I0 dan AB= IAIB.

5. Chi square test

Uji chi kuadrat adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan

antara frekuensi observasi yang benar-benar terjadi/ aktual dengan frekuensi

harapan/ ekspekrasi. Frekuensi observasi nilainya di dapat dari hasil percobaan

(o) sedangkan frekuensi harapan (e) nilianya dapat dihitung secara teoritis. Pada

praktikum ini disilangkan lalat jantan dan lalat betina yang menghasilkan F2

dengan perbandingan betina : jantan 9 : 6 dan yang diharapkan adalah

perbandingan normal 50 : 50.

6. Genetika populsi

Genetika populasi adalah cabang dari ilmu genetika yang mempelajari

gen-gen dalam populasi dan menguraikannya secara matematik akibat dari

keturunan pada tingkat populasi. Suatu populasi dikatakan seimbang apabila

frekuensi gen dan frekuensi genetik berada dalam keadaan tetap dari setiap

generasi.

55
56

7. Poligen

Pada hasil pengamatan dipadakan bahwa pewarisan sifat yang

ditemukan adanya variasi sifat yang diturunkan. Hal ini disebabkan oleh gen

ganda (multiple gen/ poligen). Diaman poligen merupakan suatu seri gen ganda

yang menentukan sifat secara kuantitatif. Dalam hal ini, pewarisan sifat

dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang berbeda dalam

kromosom yang sama atau berlainan.

56
57

DAFTAR PUSTAKA

Ardi”Populasi”, Ardi Hermansyahblog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).

Blogh“Pewarisan Sifat Yang Dikendalikan Oleh Gen Majemuk (POLIGEN)”,


Blogh’khuh, Blog, http://teenagers-moslem.blogspot.com. (27 Desember
2011).
Diky“Chi Square”, DikyNaga Blog, http://teenagers-moslem.blogspot.com. (27
Desember 2011).
Hery“Populasi”, Hericahyo Blog, http://teenagers-moslem.blogspot.com. (27
Desember 2011).
Johan Kimbal, Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga, 1990.

John. Kimbaal, Biologi Edisi kelima. Jakarta: Erlangga, 2005.

Lilis”Alel Ganda”, LilisAsrianiblog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).

M. Abbas, Biologi. Jakarta: Yudistra, 1997.

Marnala”Siklus Hidup Lalat Buah”, Marnalablog, http:// blogspot.com. (27


Desember 2011).
Michael”Drosophila genomics”, Galaksi michealblog, http:// blogspot.com. (27
Desember 2011).
Mila”Poligen”, Mhilahblog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).

Prwoto dan wiryosoewarto, Genetika dan Evolusi Cet I. Jakarta: Depdikdup, 1994.

Putra Jati Melayu”Pedigree Analysis”, Putrajatimelayublog, http:// blogspot.com. (27


Desember 2011).
Putra”Pedigree”, Putra’S blog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).

Putri”Genetika”, Putri Ananda blog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).

Rudi“lalat buah” RudiRegobiz Blog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).

Sinta”Pedigree”, Sincablog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).

57
58

Sorya, Genetika Strata 1. Yogjakarta: UGM, 1997.

Subowa, Histologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Tamring”Gen Ganda”,Tamringblog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).

Tari”Siklus Hidup”, Galaksi Tariblog, http:// blogspot.com. (27 Desember 2011).

Wildan Yatim, Genetika. Bandung: Tarsito, 1996.

Wiliam Standfield, Genetika. Jakarta: Erlangga 2007.

Zeran”Siklus Hidup Drosohilla melanogaster”, Zeranblog, http:// blogspot.com. (27


Desember 2011).

KATA PENGANTAR

58
59

Tiada kata yang terlintas dalam benak ini, selain rasa syukur dengan

mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil alamin, atas berkat Rahmat dan Hidayah Allah

swt sehingga laporan lengkap praktikum genetika ini, dapat terselesaikan. Shalawat

serta Salam yang tecurahkan kepada Baginda Rasulullah Saw yang telah mengajarkan

beberapa ilmu pengetahuan sebagai pedoman bagi Hambanya yang haus akan

pegetahuan.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa masih banyak

kesalahan-kesalahan yang terdapat didalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Akhirnya kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan

manfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya. Semoga

Allah senantiasa melindungi dan melimpahkan rahmat dan ridho-Nya, Amin……

Samata, Januari 2012

Penulis

59
60

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jenis Tumbuhan dari Class Rutaceae yaitu Jeruk Nipis (Citrus

aurantiifolia Swingle) Dalam Bentuk Buah dan

Daun……………………………………………………….…...……..7

Gambar 2. Bakteri Staphylococcus aureus yang Terdapat Pada

Kelenjar Mukosa dan Berbentuk Kokus…………………..……..…22

Gambar 3. Bakteri E. coli dalam Bentuk Struktur dan Kolonisasi…………..….24

Gambar 4. Bentuk Morfologi Jamur Candida albicans..……………………...…26

Gambar 5. Grafik Zona Daya Hambat Bakteri Staphylococcus aureus

Masa Inkubasi 24 Jam dan 48 Jam………………………..………......44

Gambar 6. Grafik Zona Daya Hambat Bakteri Escherichia coli

Masa Inkubasi 24 Jam dan 48 Jam…………..………………...…..….46

Gambar 7. Grafik Zona Daya Hambat Jamur Candida albicans

Masa Inkubasi 24 Jam dan 48 Jam……………….……........................49

60

Anda mungkin juga menyukai