Anda di halaman 1dari 1

Sejarah sains adalah studi tentang sejarah perkembangan sains dan pengetahuan ilmiah,

termasuk ilmu alam dan ilmu sosial. (sejarah seni dan humaniora disebut sebagai
sejarah filologi) Dari abad ke-18 sampai akhir abad ke-20, sejarah sains, khususnya
ilmu fisika dan biologi, sering disajikan dalam narasi progresif yang mana teori yang
benar menggantikan keyakinan yang salah. [1] Interpretasi sejarah yang lebih baru,
seperti dari Thomas Kuhn, menggambarkan sejarah sains dalam istilah yang lebih
bernuansa, seperti paradigma-paradigma yang saling bersaing atau sistem konseptual
dalam matriks yang lebih luas yang mencakup tema intelektual, budaya, ekonomi dan
politik di luar sains. [2]
Sains adalah sekumpulan pengetahuan empiris, teoretis, dan
pengetahuan praktis tentang dunia alam, yang dihasilkan oleh para ilmuwan yang
menekankan pengamatan, penjelasan, dan prediksi dari fenomena di dunia
nyata. Historiografi dari sains, sebaliknya, seringkali mengacu pada metode
historis dari sejarah intelektual dan sejarah sosial. Namun, kata scientist dalam bahasa
Inggris relatif baru—pertama kali diciptakan oleh William Whewell pada abad ke-19.
Sebelumnya, orang yang menyelidiki alam menyebut diri mereka sendiri sebagai filsuf
alam.
Teknologi (Inggris: technology) adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya,
keindahannya, fungsinya, bentuknya, makna dari bentuknya, dan sebagainya), seperti tari,
lukisan, ukiran.[1] Seni meliputi banyak kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual,
audio, atau pertunjukan yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keperigelan teknik
pembuatnya, untuk dihargai keindahannya atau kekuatan emosinya.[2][3] Kegiatan-kegiatan
tersebut pada umumnya berupa penciptaan karya seni, kritik seni, kajian sejarah
seni dan estetika seni.

Anda mungkin juga menyukai