BRAINSTEM EVOKED
RESPONSE AUDIOMETRY PADA PASIEN CONGENITAL RUBELLA SYNDROME
DANU YUDISTIRA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
oleh infeksi virus rubella atau campak Jerman. Pada anak-anak, infeksi biasanya
hanya menimbulkan sedikit keluhan atau tanpa gejala. Infeksi pada orang dewasa
dapat menimbulkan keluhan demam, sakit kepala, lemas dan konjungtivitis. Jika
infeksi virus rubella terjadi pada kehamilan, khususnya trimester pertama sering
terjadinya abortus, bayi lahir mati, premature dan cacat apabila bayi tetap hidup
diperkirakan 12,5 juta kasus rubella terjadi pada daerah Amerika serikat dengan
hasil data 2000 kasus encephalitis, 11.250 terjadi abortus, 2.100 terjadi kasus
kematian neonatal dan 20.000 kasus terjadi kelahiran bayi dengan CRS.
Pemberian vaksin rubella diawali pada tahun 1969 dan memberikan efek yang
sangat signifikan. Rubella dan CRS sebagian besar dapat terjadi pada daerah
Kanada dan bagian negara lainnya, oleh karena itu penyakit ini sangat
Walaupun saat ini kasus rubella sudah dapat ditangani dengan vaksin
namun bagi beberapa negara dibelahan dunia masih menjadi penyakit yang
endemik. Data dari WHO menyebutkan angka perkiraan kasus rubella lebih dari
1
KORELASI KADAR IMUNOGLOBULIN M (IgM) SPESIFIK RUBELLA DENGAN HASIL PEMERIKSAAN
BRAINSTEM EVOKED 2
RESPONSE AUDIOMETRY PADA PASIEN CONGENITAL RUBELLA SYNDROME
DANU YUDISTIRA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
100.000 kelahiran bayi dengan kasus CRS tiap tahunnya. Data dari rekam medik
poliklinik Departemen Ilmu kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat DR.
dan 274 kasus gangguan tumbuh kembang pada anak terkait bahasa dan wicara
Estimasi global menunjukkan bahwa jumlah bayi yang lahir dengan CRS pada
tahun 2008 melebihi 110.000, dan kejadian CRS tertinggi ada di Asia Tenggara
(48%) dan Afrika (38%). Berdasarkan data WHO setiap tahun terjadi 236 kasus di
negara berkembang dan meningkat 10 kali lipat saat terjadi epidemi (Pedoman
klinis CRS antara lain berupa kebutaan, kurang pendengaran, penyakit jantung
kongenital, dan retardasi mental. Diperkirakan 238.000 anak diseluruh dunia lahir
dengan CRS setiap tahun, dan sebagian besar dinegara berkembang. Dilaporkan
bahwa insidensi keseluruhan imunitas terhadap rubella pada ibu dalam tiga bulan
pertama kehamilan sebesar 55% dan hampir 45% jenis kelamin perempuan rentan
terhadap terjadinya CRS. Infeksi yang terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan
memiliki risiko terinfeksi sekitar 60% dan resiko defek sekitar 50%. Infeksi pada
KORELASI KADAR IMUNOGLOBULIN M (IgM) SPESIFIK RUBELLA DENGAN HASIL PEMERIKSAAN
BRAINSTEM EVOKED 3
RESPONSE AUDIOMETRY PADA PASIEN CONGENITAL RUBELLA SYNDROME
DANU YUDISTIRA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
minggu ke 18 sampai 24 berisiko terinfeksi sekitar 25% dan hampir tidak berisiko
Cacat yang terjadi bisa satu atau kombinasi dari jenis kecacatan berikut
menular aktif dengan keterlibatan multi sistem, spektrum ekspresi klinis luas
(Nicholas, 2000).
Gejala klinis infeksi rubella tidak khas dan penegakkan diagnosis dengan
antibodi (IgG dan IgM) terhadap rubella memegang peran penting dalam
kadar antibodi IgG dan IgM bisa dengan oral fluid (OF) atau dengan dried blood
spot (DBS) dengan sensitifitas dan spesifitas 96% sampai 100%. Jika pemeriksaan
antibodi dilakukan sebelum umur pasien 3 bulan dan didapatkan kadar IgG dan
IgM yang positif maka diagnosis CRS dapat ditegakkan sebagai CRS
terkonfirmasi (Adam,2014).
pendengaran, terdapat beberapa test yang dapat dilakukan dan hasil pemeriksaan
State Response (ASSR), Otoacoustic Emission Testing (OAE) (Sokol et al., 2002).
KORELASI KADAR IMUNOGLOBULIN M (IgM) SPESIFIK RUBELLA DENGAN HASIL PEMERIKSAAN
BRAINSTEM EVOKED 4
RESPONSE AUDIOMETRY PADA PASIEN CONGENITAL RUBELLA SYNDROME
DANU YUDISTIRA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
tidak memerlukan obat penenang bagi pasien. Karena tidak ada respons perilaku
yang diperlukan, pemeriksaan OAE dapat dilakukan bahkan pada pasien dalam
kondisi yang tidak baik seperti contohnya didalam inkubator. Pada pasien yang
beberapa menit per telinga. Pemeriksaan pada pasien yang tidak kooperatif atau
lingkungan yang sangat berisik, rekaman memakan waktu yang jauh lebih lama
sensitifitas pendengaran dengan pasien bayi baru lahir. Karena banyak penelitian
abnormalitas dari kraniofacial, infeksi pada saat hamil termasuk CRS, riwayat
B. Perumusan Masalah
tinggi.
2. Infeksi Rubella yang terjadi pada ibu hamil trimester pertama membuat
4. Skrining sedini mungkin dengan alat OAE dan BERA dapat mengetahui
C. Pertanyaan Penelitian
dengan nilai ambang pendengaran pada bayi sindrom rubella kongenital di rumah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
2. Dapat sebagai acuan untuk penegakkan dan skrining awal seluruh bayi baru
lahir di RSUP dr. Sardjito baik yang dicurigai CRS atau tidak
3. Data dan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan
F. Keaslian Penelitian
dilakukan, dalam hal ini di RSUP Dr. Sardjito. Beberapa penelitian terkait yang