Anda di halaman 1dari 8

HIV/AIDS MENURUT ISLAM

Disusun oleh:
KELOMPOK 7

Zahira Zola N. S 180100191


Azzahra Wiana Kartika Siregar 180100193
Cantia Maharani 180100195
Athirah Syahirah Saragih 180100197
Dea Ayunda 180100199
Dinda Rizvira Zanetta 180100205
Cindy Clara 180100207
Rizka Arief Puteri Madina Nasution 180100211
Nurul Laili 180100217
Aldy Zakiana Lubis 180100219

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018/2019
DAFTAR ISI ............................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 2
Pengertian ....................................................................................... 2
Penyebab ....................................................................................... 2
Pencegahan....................................................................................3
Pengobatan....................................................................................3
Pandangan Islam Terhadap HIV/AIDS............................................4
Perlakuan kepada penderita..........................................................6
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan IPTEK telah menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang
bersumber pada doctrine of permissiveness yang kemudian
melahirkan permissive society, hal tersebut tercermin pada pola dan gaya hidup
semisal; perdagangan seks, pengesahan perkawinan sesama jenis, pameran seks,
pornografi, legalisasi aborsi tak bertanggung jawab, dan seterusnya.

Penyakit HIV AIDS merupakan permasalahan dunia yang belum


menemukan titik temu, walaupun para ahli kedokteran meneliti bertahun-tahun,
ternyata sampai sekarang belum ditemukan obatnya, sekalipun di Negara
berkembang dengan teknologi yang canggih seperti USA, Inggris dan negara-
negara lain.

Penyakit HIV AIDS semakin lama semakin menyebar di berbagai dunia.


tidak hanya di Negara-negara yang melegalkan sex bebas, HIV AIDS masuk di
berbagai wilayah negara Indonesia.

Dan di sinilah agama, antara lain, mendapatkan tantangan: seberapa besar


peran yang dapat dimainkan agama, dalam hal ini Islam, atas agenda-besar
kemanusiaan berlabel AIDS ini? Peran Islam rupanya sangat bergantung pada
pemaknaan penganutnya atas Islam. Bagi Sebahagian Muslim, AIDS dipandang
sebagai hukuman Tuhan atas kaum homoseksual, yang kemudian meluas kepada
pihak-pihak lain (argumentasinya: bukankah azab Tuhan jatuh bukan hanya
kepada pelakunya, tetapi juga kepada lingkungannya).

Karena itu, AIDS didekati dan dicoba diselesaikan secara normatif (jangan
berzina, jangan bernarkoba, jangan bermaksiat). Bagi kaum progresif, AIDS
dipandang lebih sebagai problem sosial (ketidakadilan, ketimpangan sosial,
kesenjangan pengetahuan dan informasi). Karena itu, AIDS didekati dan dicoba
diselesaikan melalui jaring-jaring kehidupan sosial-politik-ekonomi-sosial-
budaya yang di dalamnya agama dapat berperan penting.

1
II. PEMBAHASAN

PENGERTIAN
Menurut Departemen Kesehatan, HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah
sejenis virus yang menyerang/ menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan
turunnya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya
kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV.
Seseorang yang terinfeksi virus HIV atau menderita AIDS sering disebut
dengan ODHA singkatan dari orang yang hidup dengan HIV/AIDS.

PENYEBAB
Kegiatan Seksual tertentu
- Genital (kelamin dengan kelamin)
- Oral (mulut dengan kelamin)
- Anal (dubur dengan kelamin)
Kontak Darah
(penggunaan jarum suntik, alat tindik, alat tato/alat peluka lain, transfusi darah)
Kehamilan, kelahiran dan pemberian air susu ibu

HIV tidak ditularkan melalui


gigitan nyamuk, salaman tangan, pelukan,
ciuman, menggunakan alat makan
& minum bersama, tinggal serumah,
menggunakan jamban yang sama.

2
PENCEGAHAN
Menggunakan alat pengaman untuk seks yang penetratif. Tidak berbagi jarum
suntik dan perlengkapan suntik, perawatan HIV bagi ibu yang positif,
mengganti ASI dengan susu formula jika memungkinkan, meneliti darah dan
produk darah.

PENGOBATAN
Mengonsumsi beberapa jenis obat ARV, antara lain:
 Efavirenz
 Etravirene
 Nevirapine
 Lamivudin
 Zidovudin

3
PANDANGAN ISLAM TENTANG HIV / AIDS

HIV/AIDS adalah suatu penyakit akibat perbuatan yang dibenci ALLAH SWT,
HIV/AIDS sendiri tidak ada hukum pasti, hanya saja perbuata seperti prilaku
seks bebas yang menyimpang seperti Homo atau lesbian, yang sering
mendatangkan virus ini, hukumnya haram.

Buah dari kehidupan yang menyimpang dari ajaran agama, seperti


penyalahgunaan NARKOBA dan MIRAS, juga penyimpangan sex seperti sex
bebas(Zina), homo seksual. Bisa dikatakan HIV AIDS adalah azab yang
diberikan oleh allah karena melakukan perbuatan yang dilaknat oleh agama.
Berdasarkan atas dalil al-Qur’an:
“mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu
apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan."
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir.”

HIV AIDS adalah musibah bagi penderita yang tak melakukan hal-hal
yang menyimpang agama. Bahaya penyakit ini tidak hanya mengancam
pelaku perbuatan terkutuk itu saja, namun juga akan menyebar kepada orang
lain.

Nabi bersabda : berbagai masalah timbul dalam kehidupan manusiasesuai


dengan banyaknya pelanggaran dan penyimpangan yang mereka perbuat”.

Seperti penularan HIV AIDS melalui hubungan seksual dalam ikatan


perkawinan yang sah, akan tetapi karena pasangannya pernah melakukan
penyimpangan maka ia harus mendapat imbasnya yaitu tertular penyakit HIV
AIDS.

4
“Dan (kami telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa
kamu melakukan perbuatan keji?”, sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu
kepada sesama laki-laki bukan kepada perempuan. Kamu merupakan kaum yang
melampaui batas. “usir mereka (Luth dan pengikutnya) dari negeri ini. kemudian
kami selamatkan dan pengikutnya kecuali istrinya. Dan kami hujani mereka dengan
hujan batu. Al-A’Raf: 80 – 84

“sebenarnya ALLAH telah memperlihatkan bekas-bekas tentang peristiwa


kejadian sebagai contoh teladan bagi mereka yang suka memikirkan. Karena
kaum Luth adalah orang yang bergelimang dengan kejahatan dan
kemungkaran. Mereka suka melakukan perbuatan yang keji yaitu laki-laki
kawin dengan laki-laki dan mereka tidak suka kawin dengan perempuan.
Sehingga ALLAH melaknat kaum tersebut dengan menghancurkan negeri
tersebut. Negeri tersebut dihancurkan dikarenakan perbuatan kaum Luth
itu”firman ALLAH dalam AL-Qur’an
Lagi diberi tanda pada sisi tuhan engkau. Tiadalah siksa itu terjadi kecuali
untuk orang yang aniaya.” Al-Hud: 83

5
BAGAIMANA ISLAM MEMPERLAKUKAN PENDERITA HIV/AIDS?
Ajaran Islam menganjurkan umatnya untuk memperhatikan dan
memperlakukan dengan baik kepada orang-orang yang sakit, termasuk orang
yang menderita HIV/AIDS. Namun, para ulama mengingatkan agar jangan
sampai perlakukan yang baik itu justru akan mengorbankan orang lain yang tak
terkena menjadi tertular HIV AIDS. Hal itu dibenarkan dalam kaidah Islam.
''Bahaya itu tidak boleh dihilangkan dengan mendatangkan bahaya yang lain.''
Islam pun menghormati janin yang di kandung oleh seorang ibu yang menderita
HIV/AIDS. Menurut Kia Ma'ruf, seorang ibu hamil yang menderita HIV/AIDS,
tak boleh menggugurkan kandungannya. Dalam proses kelahiran bayinya, para
ulama menganjurkan agar ditangani tim medis/paramedis yang terlatih untuk
menghindari kemungkinan penularan. Hal itu didasarkan pada hadis Nabi SAW.
''Allah membantu hambanya-Nya, selama hamba-Nya membantu saudaranya.''

Selain itu, para ulama menganjurkan agar anak yang menderita HIV/AIDS tetap
wajib di khitan. Tentunya, sepanjang tidak membahayakan dirinya. Proses
khitan juga dianjurkan untuk dilakukan oleh tim medis/paramedis yang terlatih
untuk menghindari penularan.

Anda mungkin juga menyukai