DISUSUN OLEH :
ANGGUN RAMADHANI
YUSRIL HANAPI
FATIMAH USMAN
NUR SYAMSINAR
PUTRI SUCI PERMATA
SUGI ALAM HARYATI
RAHMA
PRODI KEPERAWATAN
STIKES BARAMULI PINRANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“TREND DAN ISSUE HIV / AIDS ”.
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I.................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Manfaat Penulisan..............................................................................................2
BAB II................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian HIV/AIDS..........................................................................................3
B. Trend Hiv/Aids......................................................................................................5
C. Issue Hiv / Aids....................................................................................................7
D. Trend dan Issue Penularan HIV/AIDS.............................................................9
E. Issue Gender: Masalah Wanita Dan Pria.......................................................15
F. Pencegahan Penularan HIV/AIDS..................................................................16
BAB III................................................................................................................19
PENUTUP..........................................................................................................19
A. Kesimpulan.........................................................................................................19
B. Saran...................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit AIDS pertama kali ditemukan pada tahun 1981 di Amerika
Serikat yang kemudian dengan pesatnya menyebar ke seluruh dunia.
Di Negara-negara Amerika Latin dilaporkan 7.215 kasus AIDS
melanda kaum muda berusia 20-49 tahun yang sebagian besar
adalah kaum homoseksual dan penggunaan obat-obat suntik ke
pembuluh darah. Pravalensi global HIV tetap stabil dan jumlah infeksi
HIV menurun sekitar 15% dari tahun 2001 sampai 2008. Pada tahun
2008 terdapat 280.000 orang meninggal dari 430.000 penderita
HIV/AIDS, dan tahun 2009 terdapat 33.300.000 penderita. (Joel
Gallant, Priscilla Y Hsue, 2017)
Pada tahun 2001 dan 2010, jumlah orang yang baru terinfeksi HIV
menurun tajam sebesar 34% di Asia Tenggara. Menurut WHO,
dengan perluasan fasilitas serta penyediaan layanan pengujian dan
konseling, sekitar 16 juta orang telh diuji untuk HIV/AIDS di seluruh
Asia Tenggara tahun 2011, 3,5 juta orang diperkirakan hidup dengan
HIV AIDS di tahun 2010, diantaranya 140 ribu anak-anak dan
perempuan (37% dari populasi penderita).
Pada zaman globalisasi seperti saat ini mempengaruhi dan bahkan
membuat nilai-nilai moral dalam kehidupan menjadi kurang
diperhatikan lagi. Pergaulan semakin bebas sehingga memicu
terjadinya perbuatan yang tidak baik bagi kesehatan, hal tersebut
misalnya terjadinya penularan HIV AIDS. Banyak faktor yang
melandasi hal tersebut, seperti faktor pergaulan yang tidak sehat,
ingin coba-coba, dan lain sebagainya. Selain itu, faktor lainnya yaitu
tidak adanya atau kurangnya pengetahuan siswa mengenai efek
samping atau akibat yang dapat ditimbulkan dari perilaku tersebut.
(Navon, 2018)
Maraknya perilaku yang menyebabkan penularan HIV/AIDS
misalnya penggunaan narkoba dan seks bebas saat ini tidak hanya
tren di kalangan para pemuda yang sudah tidak menduduki bangku
sekolah lagi, saat ini perilaku tersebut telah merajalela di kalangan
para pelaja. Semua itu dikarenakan kurangnya pengetahuan
mengenai bahaya dan penularan HIV AIDS.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah yaitu
“Bagaimana Trend dan Issue Human Immunodeficiency Virus (HIV) /
AIDS ?
C. Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah “Untuk
mengetahui Bagaimana Trend dan Issue Human Immunodeficiency
Virus (HIV) / AIDS
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan
AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang
bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut terutama limfosit
yang memiliki CD4 sebagai sebuah marker atau penanda yang
berada di permukaan sel limfosit. Karena berkurangnya nilai CD4
dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih
atau limfosit yang seharusnya berperan dalam mengatasi infeksi yang
masuk ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem kekebalan yang
baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang
dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang
terinfeksi HIV) nilai CD4 semakin lama akan semakin menurun
(bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol). (Unwakoly, 2020)
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency
Syndrome, yang berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat
menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi virus HIV.
Tubuh manusia mempunyai kekebalan untuk melindungi diri dari
serangan luar seperti kuman, virus, dan penyakit. AIDS melemahkan
atau merusak sistem pertahanan tubuh ini, sehingga akhirnya
berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain). (Syah, 2018)
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak
sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel
CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh
akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi
kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada
tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang
sepenuhnya.Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV
dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan
penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.
Virus HIV terbagi menjadi 2 tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2.
Masing-masing tipe terbagi lagi menjadi beberapa subtipe. Pada
banyak kasus, infeksi HIV disebabkan oleh HIV-1, 90% di antaranya
adalah HIV-1 subtipe M. Sedangkan HIV-2 diketahui hanya
menyerang sebagian kecil individu, terutama di Afrika Barat. (Yaya,
2016)
Infeksi HIV dapat disebabkan oleh lebih dari 1 subtipe virus,
terutama bila seseorang tertular lebih dari 1 orang. Kondisi ini disebut
dengan superinfeksi. Meski kondisi ini hanya terjadi kurang dari 4%
penderita HIV, risiko superinfeksi cukup tinggi pada 3 tahun pertama
setelah terinfeksi. (Shaw, 2017)
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, selama tahun 2016
terdapat lebih dari 40 ribu kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah
tersebut, HIV paling sering terjadi pada heteroseksual, diikuti lelaki
seks lelaki (LSL), dan pengguna NAPZA suntik (penasun). Di tahun
yang sama, lebih dari 7000 orang menderita AIDS, dengan jumlah
kematian lebih dari 800 orang. Data terakhir Kemenkes RI
menunjukkan, pada rentang Januari hingga Maret 2017 saja sudah
tercatat lebih dari 10.000 laporan infeksi HIV, dan tidak kurang dari
650 kasus AIDS di Indonesia. (Joel Gallant, Priscilla Y Hsue, 2017)
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang
mempunyai kemampuan menggunakan RNA-nya dan DNA pejamu
untuk membentuk virus DNA dan dikenali selama periode inkubasi
yang panjang. HIV menyebabkan kerusakan sistem imun dan
menghancurkannya. Hal tersebut terjadi dengan menggunakan DNA
dari CD4+ dan limfosit untuk mereplikasi diri. Dalam proses itu, virus
tersebut menghancurkan CD4+ dan limfosit. Acquired
Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan penyakit yang timbul karena
turunnya kekebalan tubuh yang didapat. AIDS disebabkan oleh
adanya virus HIV yang hidup di dalam 4 cairan tubuh manusia yaitu
cairan darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu. (Shaw,
2017)
B. Trend Hiv/Aids
Tren penularan HIV/AIDS beralih yaitu dari pecandu narkoba
menjadi perilaku heteroseksual. Dari perilaku heteroseksual tersebut,
jumlah laki-laki positif HIV/AIDS lebih tinggi ketimbang wanita, dengan
usia dominan yaitu 20-29 tahun. Koordinator Bidang Ilmiah Perteuan
Nasional (Pernas) AIDS tren penularan berubah karena berbagai
faktor, dari faktor heterokseksual sendiri, yaitu tentang Pekerja Seks
Komersial (PSK). Ini disebabkan karena “PSK bisa pergi ke mana-
mana tanpa dibatasi aturan, dan bisa saja membawa virus.
(Nuzzillah, 2017)
Data yang ada juga memberi informasi bahwa kelompok
heteroseksual menjadi kelompok paling rentan atas kasus AIDS di
Indonesia. Selama periode 1987-2016, tercatat ada 58.846 kasus dari
kelompok heteroseksual. (Ritchwood, 2017)
Kelompok kedua yang berisiko tinggi adalah IDU (injecting drug
user) yang mencapai 9.080 kasus. Sayangnya, ada lebih dari 11 ribu
kasus yang belum diketahui risiko penyebab kasusnya.
Kelompok heteroseks masih menjadi kelompok utama sebagai
kelompok yang paling riskan dari kasus AIDS. Sekalipun telah
menunjukkan tren yang menurun setelah 2013, angkanya masih
cukup tinggi. Pada 2010, tercatat jumlah kasus AIDS yang dilaporkan
karena hubungan heteroseksual sebanyak 4.715. Jumlah ini
meningkat menjadi 5.545 pada 2016. (Hanny, 2020)
Perilaku seksual sebagai faktor risiko terbesar dalam paparan HIV-
AIDS menegaskan kembali soal problema promikuitas, atau hubungan
seksual antara sejumlah pria dan wanita tanpa ada aturan yang
mengikat. Seks dengan lebih dari satu pasangan, tanpa pelindung,
meningkatkan risiko HIV-AIDS. (Yaya, 2016)
Sampai saat ini masih banyak informasi hoax yang beredar
mengenai penularan HIV-AIDS. Hal ini berimbas pada sikap
masyarakat terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA). Ya, stigma
terhadap ODHA pun menjadi negatif. Nyatanya, penularan HIV-AIDS
tidak semudah dari memakai pakaian yang sama atau berbagi
makanan dengan ODHA, seperti yang ramai beredar dalam pesan
berantai. Menurut dr Teguh Karyadi, SpPD, KAI, dari RS Cipto
Mangunkusumo, perlu kedekatan yang luar biasa antara seorang
pengidap dengan orang lain agar bisa terinfeksi karena hanya
paparan cairan tubuh seperti darah dan cairan kelamin saja yang bisa
menularkan virus. (Sasqiautami, 2016)
Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi
dalam berbagai bidang yang meliputi. (Syah, 2018)
1. Pencegahan HIV/AIDS pada Remaja dengan Peer Group
Remaja merupakan masa dimana fungsi reproduksinya mulai
berkembang, hal ini akan berdampak pada perilaku seksualnya.
Salah satu perilaku seksual yang rentan akan memberikan dampak
terjadinya HIV/AIDS yaitu seks bebas. Saat ini sedang
dikembangkan model ”peer group” sebagai salah satu cara dalam
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan remaja akan
kesehatan reproduksinya dengan harapan suatu kelompok remaja
akan dapat mempengaruhi kelompok remaja yang lain. Metode ini
telah diterapkan pada lembaga pendidikan, baik oleh Depkes
maupun lembaga swadaya masyarakat. Adapun angka kejadian
AIDS pada kelompok remaja hingga Juni 2008 adalah sebesar 429
orang dan 128 orang remaja mengidap AIDS/IDU. Hal ini akan
sangat mengancam masa depan bangsa dan negara ini.
Diharapkan dengan metode Peer Group dapat menurunkan angka
kejadian, karena diyakini bahwa kelompok remaja ini lebih mudah
saling mempengaruhi. (Lakeh, 2017)
2. One Day Care
Merupakan sistem pelayanan kesehatan dimana pasien tidak
memerlukan perawatan lebih dari satu hari. Setelah menjalani
operasi pembedahan dan perawatan, pasien boleh pulang.
Biasanya dilakukan pada kasus minimal. Berdasarkan hasil analisis
beberapa rumah sakit, di Indonesia didapatkan bahwa metode one
day care ini dapat mengurangi lama hari perawatan sehingga tidak
menimbulkan penumpukkan pasien pada rumah sakit tersebut dan
dapat mengurangi beban kerja perawat. Hal ini juga dapat
berdampak pada pasien dimana biaya perawatan dapat ditekan
seminimal mungkin.
A. Kesimpulan
Virus imunodifisiensi manusia (bahasa Inggris: human
immunodeficiency virus; HIV) adalah dua spesies lentivirus penyebab
AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan
tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi jika virus
ini terus menyerang tubuh lama kelamaan tubuh kita akan menjadi
lemah. Isue yang beredar dimasyarakat kadang tidak dapat di
percaya. Penyebaran HIV/AIDS hanya bisa terjadi dengan media
darah, ASI, ataupun air mani. Sehingga isueisue penyebaran
HIV/AIDS dari terompet, kursi bioskop, pembalut dll adalah salah.
B. Saran
Setiap berita yang kita peroleh haruslah dicari dengan tepat
kebenarannya dan tidak asal mempercayainya. Penyakit HIV itu tak
seganas yang dibayangkan, tak seperti hepatitis yang penularannya
cepat, namun apabila terinfeksi dampaknya akan sangat luar biasa.
DAFTAR PUSTAKA
Hanny. (2020). Tren kasus HIV meningkat pada IRT dan pelaku LSL.
Https://M.Antaranews.Com/. https://m.antaranews.com/amp/1183067/tren-
kasus-hiv-meningkat-pada-irt-dan-pelaku-lsl
Lakeh, A. B. (2017). Global Trends and Regional Variations in Studies of HIV/AIDS. HIV /
AIDS. https://doi.org/https://doi.org/10.1038/s41598-017-04527-6
Navon, L. (2018). Hospitalization Trends and Comorbidities Among People With HIV/AIDS
Compared With the Overall Hospitalized Population, Illinois, 2008-2014. 133.
https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0033354918777254