Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH : Keperawatan HIV/AIDS

DOSEN : Abd. Risal,S.Kep.,Ns.,M.Kep

FAMILY CENTERED PADA ODHA DAN


PENYALAHGUNAAN NAPZA

 ARBAINA
 NUR ALIAH
 SRI NURMAYATRI
 USWATUN HASANAH
PENGERTIAN HIV/AIDS

ODHA adalah singkatan dari Orang


Dengan HIV/AIDS, sebagai pengganti
istilah penderita yang mengarah pada
pengertian bahwa orang tersebut secara
positif didiagnosa terinfeksi HIV.

HIV adalah virus penyebab AIDS


yang menyerang sistem kekebalan tubuh
Fungsi dari sistem kekebalan tubuh itu
sendiri sangat vital karena melindungi
terhadap segala penyakit.
Tingkat Klinis 1

(Asiptomatik/LGP): tanpa gejala sama


sekali atau mengalami Linfadenopati
Generalisata Persisten (LPG), yakni
pembesaran kelenjar getah bening di
beberapa tempat yang menetap.Pada
tingkat ini, pasien belum mempunyai
keluhan dan tetap dapat melakukan
aktivitas.
Tingkat Klinis 2

(dini): penurunan berat badan kurang dari 10 %;


kelainan kulit dan mulut yang ringan, misalnya
dermatitis seboroika, prurigo, infeksi jamur pada kaki,
ulkas pada mulut berulang, dan chelitis
anguralis;herpes zoster yang timbul pada lima tahun
terakhir; dan infeksi saluran nafas bagian atas
berulang,misalnya sinusitis.Pada tingkat ini, pasien
sudah menunjukkan gejala tetapi aktivitasnya tetap
normal.
Tingkat Klinis 3

(menengah): penurunan berat badan lebih dari 10%, diare kronik


lebih dari 1 bulan, dengan penyebab tidak diketahui; panas yang
tidak diketahui sebabnya selama lebih dari 1 bulan, hilang-timbul,
maupun terus menerus; kandidiasis mulut, bercak putih berambut
di mulut; tuberkolosis setahun terakhir; infeksi bakteriil yang
berat, misalnya pnemonia. Pada tingkat ini, penderita biasanya
berbaring di tempat tidur lebih dari 12 jam per hari
Tingkat Klinis 4

(lanjut): badan menjadi kurus (HIV Wasting Sydrome), yaitu berat badan turun
lebih dari 10 % dan diare kronik lebih dari sebulan dengan penyebab tidak
diketahui, atau kelemahan kronik timbul panas yang tidak diketahui sebabnya
selama lebih dari 1 bulan: pnemonia pneumosistis karini, toksoplasmosis otak;
kriptosporidiosis dengan diare lebih dari1 bulan, penyakit virus sitomegalo pada
organ tubuh, kecuali di limfa, hati, atau kelenjar getah bening; infeksi virus herpes
simpleks dimukokutan lebih dari satu bulan, atau di alat dalam (visceral) lamanya
tidak dibatasi; mikosis (infeksi jamur) apa saja, tuberkulosis di luar paru;
limfoma, sarcoma Kaposi; ensefatopati HIV, sesuai kriteria Center for Disease
Control and Prevention (CDC) yaitu gangguan kognitif atau disfungsi motorik
yang mengganggu aktivitas sehari-hari, progresif setelah beberapa minggu atau
beberapa bulan,tanpa ditemukan penyebab selain HIV.
FAMILYCENTERED CARE

FamilyCentered Care didefinisikan oleh Association for


the Care of Children's Health (ACCH) sebagai filosofi
dimana pemberi perawatan mementingkan dan melibatkan
peran penting dari keluarga, dukungan keluarga akan
membangun kekuatan, membantu untuk membuat suatu
pilihan yang terbaik, dan meningkatkan pola normal yang
ada dalam kesehariannya selama anak sakit dan menjalani
penyembuhan ( Richard, 2019).
Tujuan penerapan konsep Family Centered Care
dalam perawatan anak

memberikan kesempatan bagi orangtua untuk


merawat anak mereka selama proses
hospitalisasi dengan pengawasan dari perawat
sesuai dengan aturan yang berlaku

meminimalkan trauma selama perawatan anak


dirumah sakit dan meningkatkan kemandirian
sehingga peningkatan kualitas hidup dapat
tercapai.
ELEMEN FAMILYCENTERED CARE
Perawat menyadari bahwa keluarga adalah bagian yang
konstan dalam kehidupan anak

Memfasilitassi kerjasama antara keluarga den perawat di


semua tingkat pelayanan kesehatan,

Menghormati keanekaragaman ras, etnis budaya dan sosial


ekonomi dalam keluarga.

Mengakui kekuatan keluarga dan individualitas serta


memperhatikan perbedaan mekanisme koping dalam
keluarga

Memberikan imformasi yang lengkap dan jelas kepada


orangtua dan secara berkelanjutan dengan dukungan penuh

Mendorong dan mempasilitasi keluarga untuk saling


mendukung
NEXT...

Memahami dan menggabungkan kebutuhan dalam setiap


perkembangan bayi, anak-anak, remaja dan keluarga
mereka ke dalam system perawatan kesehatan

Menerapkan kebijakan yang komprehensif dan program


program yang memberikan dukungan emosional dan
keuangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

Merancang system perawatan kesehatan yang fleksibel,


dapat dijangkau dengan mudah dan responsip terhadap
kebutuhan keluarga teridentifikasi.
DEFENISI NAPZA

Napza merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan


zat / bahan adiktif lainnya adalah bahan/zat/obat yang bila
masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh
terutama otak/susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan
gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena
terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan
(dependensi) terhadap NAPZA (Finger, 2016).
KETERGANTUNG Ketergantungan
Ketergantungan
psikologis
fisik AN NAPZA
TAHAP TAHAP KETERGANTUNGAN NAPZA

1. Pemakaian coba-coba
2. Pemakaian sosial
3. Pemakaian situasional ( pada situasi tertentu )
4. Tahap habituasi ( kebiasaan )
5. Tahap ketergantungan
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai