Anda di halaman 1dari 18

PANDANGAN

5 AGAMA DI
INDONESIA
TERKAIT
HIV/AIDS
MATA KULIAH: PAI
DOSEN PENGAMPU: BP.DANUSIRI M.Ag
Kelompok 3
Nama anggota kelompok tiga

Khotrun nada Ika faricha Fathia Ayu

Aulia Amanah Yosefira Juwita

Restina Amelia sabrina Zahra Rizky

syifa Florensia Vonny

Mellynda Isma Nurcahyani Dian mawarni

Ervina Ega aprilia Chelsea


TABLE OF CONTENTS
Pandangan 5 agama
Pengertian hiv/aids terkait hiv/aids
01 Penjelasan maksud dari 04
Berisi pandangan dari
hiv/aids berbagai agama yang ada
di Indonesia
Penyebab hiv/aids
02 Hal apa saja yang bisa
menyebabkan terjangkit
hiv/aids

Pencegahan hiv/aids
03
Cara mecegah hiv/aids
Pengertian hiv/aids
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus
yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan
menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika
makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan
tubuh akan makin melemah sehingga rentan
diserang berbagai penyakit.
HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang
menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired
immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium
akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan
tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang
sepenuhnya.
Penyebab Hiv/Aids
Penyakit HIV disebabkan oleh human immunodeficiency
virus atau HIV, sesuai dengan nama penyakitnya.
Bila tidak diobati, HIV dapat makin memburuk dan
berkembang menjadi AIDS.
Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks
vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik, dan
transfusi darah. Meskipun jarang, HIV juga dapat
menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan,
melahirkan, dan menyusui.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko
penularan adalah sebagai berikut:
• Berhubungan seksual dengan berganti-ganti
pasangan dan tanpa menggunakan pengaman
• Menggunakan jarum suntik bersama-sama
• Melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak
dengan cairan tubuh manusia tanpa menggunakan
alat pengaman diri yang cukup
Pencegahan Hiv/Aids
Berikut adalah beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menghindari dan meminimalkan
penularan HIV:
• Tidak melakukan hubungan seks sebelum
menikah
• Tidak berganti-ganti pasangan seksual
• Menggunakan kondom saat berhubungan
seksual
• Menghindari penggunaan narkoba, terutama
jenis suntik
• Mendapatkan informasi yang benar terkait HIV,
cara penularan, pencegahan, dan
pengobatannya, terutama bagi anak remaja
Pandangan 5 Agama terkait HIV/AIDS

islam 1 3 Budha

hindu 2 4 katholik
5

Kristen
Pandangan agama Islam terhadap
HIV?AIDS
Penyakit HIV/AIDS antara 80 % - 90 % penyebabnya adalah berzina dalam
pengertiannya yang luas yang menurut ajaran Islam merupakan perbuatan keji yang
diharamkan dan dikutuk oleh Allah swt. Tidak hanya pelakunya yang dikenai sanksi hukuman
yang berat, tetapi seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan perzinaan. Perkawinan penderita
HIV/AIDS dengan orang yang sehat, jika HIV/AIDS hanya dipandang sebagai sebagai
penyakit yang tidak dapat disembuhkan, maka hukumnya makruh. Tapi jika HIV/AIDS selain
dipandang sebagai penyakit yang sulit disembuhkan juga diyakini dapat
membahayakan/menular kepada orang lain, maka hukumnya haram.
Menyadari betapa bahayanya virus HIV/AIDS tersebut, maka ada kewajiban kolektif
(fardhu kifayah) bagi semua pihak untuk mengikhtiarkan pencegahan terjangkit, tersebar atau
tertularnya virus yang mematikan tersebut melalui berbagai cara yang memungkinkan untuk
itu, dengan melibatkan peran Ulama/tokoh agama.
Hukum Islam Tentang Penyakit
Dalam pandangan Islam, sakit marupakan musibah
yang dapat menimpa siapa saja, termasuk orang-orang saleh dan
berakhlak mulia sekalipun. Artinya, orang yang terkena penyakit
belum tentu sakitnya itu akibat perbuatan dosa yang dilakukannya,
tetapi boleh jadi merupakan korban perbuatan orang lain. Allah
swt. berfirman dalam surat Al-anfal:25 yang
Artiya:Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus
menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan
ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. ( QS Al-Anfal : 25
)
Jika suatu saat kita khilaf melakukan perbuatan keji, diperintahkan
untuk segera ingat kepada Allah, beristighfar dan tidak terus
menerus laut dalam lembah dosa. Allah swt. berfirman :Artinya :
Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon
ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain Allah?. Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.(Al-Imran : 135)
❏ Terhadap orang yang sakit, apapun sebabnya harus tetap mendapatkan
tempat khusus dalam masyarakat Islam, dengan memberikan bantuan
Lanjutan moril maupun meteriil, sehingga mereka tidak terkucil. Rasulullah
saw. bersabda :Artinya : Barang siapa membesuk orang sakit, maka
akan ada Malaikat yang menyerunya dari langit ‘engkau telah berbuat
baik dan baik pua langkahmu dan engkau akanmenempati rumah di
surga kelak’.
❏ Meski demikian, tanpa mengurangi perlakuan baik kepada orang yang
sakit, Islam mengajarkan agar kita mewaspadai dan menghindari
kemungkinan penularan virus penyakit dari orang yang sakit dengan
mengorbankan orang
orang sehat. Sabda nabi saw:Artinya : Menghindri kerusakan harus
didahulukan atas mencari kemaslahatan
❏ Penyakit HIV/AIDS dapat dijadikan alasan untuk
menuntut perceraian oleh salah satu pasangannya. 61 Pasangan suami
isteri yang salah satunya atau kedua-duanya menderita HIV/AIDS
boleh bersepkat melanjutkna ikatan perkawinannya. Artinya : Orang-
orang Islam harus menepati syarat-syarat (yang telah mereka
sepakati), kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram. (HR Turmudzi) Adapun contoh syaratnya
adalah: Suami atau isteri yang menderita HIV/AIDS wajib
menggunakan alat, obat atau metode yang dapat mencegah penularan
virus HIV/AIDS .
Pandangan agama Hindu terhadap
HIV?AIDS
sesuai hasil pesamuan Sabha Pandita Parisada
Hindu Dharma Indonesia (PHDI) pusat memutuskan
beberapa hal, yaitu keberadaan penyakit HIV/AIDS
menurut susastra Veda dipandang sebagai
pengendali perilaku manusia, terutama perilaku
menyimpang dari jalan dharma dan merupakan
bagian dari karma phala dan penebusan dosa,
penyakit HIV/AIDS bukan merupakan “kutukan” bagi
penderita dan
keluarganya sehingga harus diperlakukan secara
manusiawi, perlakuan terhadap penderita HIV/AIDS
tidak dibenarkan melakukan pengucilan, pengusiran,
dan tindakan sewenang-wenang lainnya yang
menyebabkan penderita ODHA mengalami tekanan
secara kejiwaan maupun sosial budaya
dan keputusan ini akan disosialisasikan, diseminasi
informasi oleh anggota Sabha Pandita dan anggota
Sabha Walaka (Parisada Hindu Dharma Indonesia
Pusat, 2018).
lanjutan
Ajaran Caturpurusartha menyebutkan tentang adanya 4 tujuan yang bersatu padu
dalam menjalankan kehidupan di dunia ini. Dalam ajaran ini ada 4 hal pokok yang
harus kita laksanakan dalam kehidupan yaitu Dharma, Artha, Kama dan Moksa.
Dharma adalah ajaran-ajaran suci yang mengatur, memelihara atau menuntun umat
manusia dalam mencapai kesejahteraan lahiriah dan ketentraman rohani. Artha dapat
berarti bermacam-macam namun dalam hal ini kata artha berarti harta dan kekayaan.
Kama berarti nafsu atau keinginan yang dapat memberikan kepuasan atau
kesejahteraan hidup. Sementara moksa berarti tujuan tertinggi dan terakhir dari
kehidupan manusia yang berarti kebebasan atau kelepasan dari duniawi dan menyatu
dengan Tuhan. Ajaran ini memberikan kita arahan agar kita bijaksana dalam
mengendalikan diri sehingga tercapai tujuan hidup yang tertinggi yaitu moksa. Jika
kita tidak bijak mengendalikan diri maka sengsaralah yang akan kita terima.
Pandangan agama Budha terhadap HIV?
AIDS perilaku hidup manusia juga menentukan penyebaran
AIDS ini. Penyalahgunaan Narkoba suntik secara bersama-sama dan
perilaku seks bebas adalah dua perilaku buruk manusia yang
mempercepat dan memperluas penyebaran penyakit ini. Menurut
Buddha Dhamma, dua perilaku buruk ini merupakan bentuk
penyimpangan terhadap sila (kemoralan).
Secara umum ada lima aturan sila yang terdapat dalam
Buddhisme bagi setiap orang, yang jika dilaksanakan akan membawa
pada perbaikan kualitas hidup manusia. Kelima aturan sila itu adalah
menghindari membunuh makhluk hidup, menghindari mencuri,
menghindari perbuatan seksual yang tidak benar (asusila), menghindari
ucapan yang tidak benar, dan menghindari meminum minuman atau
obat yang menyebabkan lemahnya kesadaran.
Seks bebas dan penyalahgunaan Narkoba suntik
merupakan bentuk peyimpangan dari sila ke-3 (perbuatan seksual yang
tidak benar/asusila) dan ke-5 (meminum minuman atau obat yang
menyebabkan lemahnya kesadaran). Dengan menyadari bahwa
penyebaran AIDS terjadi karena adanya perilaku manusia yang
menyimpang dari sila, maka adalah hal yang urgent (mendesak) bagi
umat manusia untuk kembali dalam kekehidupan yang bermoral
dengan menjaga dan melaksanakan sila khususnya sila ke-3 dan ke-5.
Apabila semua orang menyadari hal ini, maka akan
menghambat penyebaran penyakit yang mematikan ini dan
mengurangi jumlah penderita AIDS.
Pandangan agama katholik
terhadap HIV?AIDS
Gereja memandangnya sebagai masalah yang
mengancam segala aspek kehidupan baik
individu maupun sebagai anggota manusia
sedunia. Bagi Gereja AIDS bukanlah masalah
kesehatan semata, melainkan juga masalah
moral, hubungan sosial, ekonomi, etika, hukum
dan lain-lain. Gereja memandang bahwa HIV-
AIDS dan Narkoba merupakan kejahatan sosial
baru yang merupakan dampak dari situasi
bangsa yang berada dalam lingkaran
kemiskinan. Singkatnya baik free sex, Narkoba
dan AIDS merupakan tindakan penyalahgunaan
yang bertentangan dengan nilai-nilai iman dan
moral.
Pandangan agama katholik terhadap HIV?AIDS
Gereja sebagaimana yang diserukan oleh Almarhum Paus Yohanes Paulus II, upaya
HIV-AIDS senantiasa melalui penyebaran informasi yang lengkap dan berlandaskan pada nilai-
nilai positif kepada setiap insan khususnya kaum muda agar dapat terjadi perubahan sikap dan
cara hidup yang baru sesuai dengan martabatnya sebagai manusia.
Bagi mereka yang tertular AIDS, Gereja juga tidak menutup mata, melainkan mendoakan
mereka dan memperhatikan serta merangkul mereka dengan penuh cinta kasih sebagai
makhluk yang bermartabat.

Ayat alkitab yang membahas tentang Hiv/Aids


Alkitab memperingatkan bahwa dosa seksual membawa hukuman dari Allah yang menjadi
konsekuensi dari dosa tersebut. "Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap
dirinya sendiri" (1 Kor 6:18). "Sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah" (Ibr
13:4). Tidak dapat dipungkiri bahwa hidup menurut prinsip-prinsip Alkitabiah (kesetiaan dalam
melakukan hubungan seksual hanya di dalam pernikahan) secara drastis akan mengurangi
kemungkinan seseorang tertular HIV/AIDS dan PMS lainnya.
Pandangan agama kristen terhadap HIV?AIDS
HIV/AIDS, terkadang banyak pendapat yang langsung bersifat
menghakimi dari orang Kristen. Menurut mereka para penderita terkena
penyakit yang mematikan disebabkan oleh tindakan mereka yang
melanggar perintah Allah (Kel. 20:14). Allah adalah kudus dan Dia
menginginkan manusia hidup kudus. Oleh sebab itu menurut mereka
menjaga kekudusan perkawinan sangatlah penting. Pendapat ini
sedemikian berakar kuat didalam diri sebagian orang Kristen, sehingga
banyak diantara mereka yang sama sekali tidak mau mempedulikan para
penderita.
Dipihak lain ada orang Kristen yang berjiwa sosial, sangat
memperdulikan akan para penderita. Dengan menerapkan hukum kasih,
mereka berusaha untuk menjadi berkat bagi 7
orang lain. Mengadakan penyuluhan dan seminar bagi masyarakat
mengenai bahayanya penyakit ini. Memberikan perhatian bagi yang
sudah terinveksi, tanpa takut terjangkit oleh virus mematikan ini?
Menekankan tentang kekudusan Allah itu adalah hal yang sangat penting
dalam
kekristenan, Firman Allah mengatakan “Kuduslah kamu sebab Aku
kudus”, oleh sebab itu
perkawinan adalah hal yang sangat kudus. Melakukan seks bebas
adalah hal yang bertentangan dengan kehendak Allah (Kel. 20:14).
LANJUTAN
Dipihak lain ada orang Kristen yang berjiwa sosial,
sangat memperdulikan akan para penderita. Dengan
menerapkan hukum kasih, mereka berusaha untuk
menjadi berkat bagi
orang lain. Mengadakan penyuluhan dan seminar
bagi masyarakat mengenai bahayanya penyakit ini.
Memberikan perhatian bagi yang sudah terinveksi,
tanpa takut terjangkit oleh virus mematikan ini?
Menekankan tentang kekudusan Allah itu adalah hal
yang sangat penting dalam
kekristenan, Firman Allah mengatakan “Kuduslah
kamu sebab Aku kudus”, oleh sebab itu
perkawinan adalah hal yang sangat kudus.
Melakukan seks bebas adalah hal yang
bertentangan dengan kehendak Allah (Kel. 20:14).
SEKIAN TERIMAKASIH BANYAK

SAY NO TO AIDS

STOP
HIV/AIDS

Anda mungkin juga menyukai