Anda di halaman 1dari 1

NAMA: SYALWA TRIAS AULIA

NIM: 2110101180
KELAS: LJ1

Penyakit menular seksual (HIV/AIDS) dalam perspektif islam dan pencegahannya

Penyakit HIV/AIDS antara 80 % - 90 % penyebabnya adalah berzina dalam pengertiannya


yang luas yang menurut ajaran Islam merupakan perbuatan keji yang diharamkan dan dikutuk
oleh Allah swt. Tidak hanya pelakunya yang dikenai sanksi hukuman yang berat, tetapi seluruh
pihak yang terlibat dalam kegiatan perzinaan.

Pada dasarnya ajaran Islam sarat dengan tuntunan untuk berpola hidup sehat secara jasmani
dan rohani. Di antaranya, Islam mengajarkan untuk menghindari penyakit dan berobat jika
sakit, bersabar dan banyak beristighfar jika mendapat musibah, pantang berputus asa, dan agar
merawat serta memperlakukan orang yang sakit dengan baik.

Apabila sedang tertimpa musibah, termasuk jika sedang sakit, kita perintahkan untuk banyak
bersabar sambil berikhtiar/berobat. Allah swt. berfirman dalam Q.S Luqman: 17
Artinya : “... dan bersabaralah atas apa yang menimpa kamu, sesungguhnya
yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”

Jika suatu saat kita khilaf melakukan perbuatan keji, diperintahkan untuk segera ingat kepada
Allah, beristighfar dan tidak terus menerus laut dalam lembah dosa. Allah swt. berfirman dalam
Q.S Ali Imron: 135
Artinya : “Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa
lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah?. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”
Para ahli tafsir berpendapat bahwa pengertian perbuatan keji (fahisyah) dalam ayat tersebut
ialah dosa besar yang mudaratnya tidak hanya menimpa diri pelaku perbuatan dosa tersebut,
melainkan juga dapat menimpa orang lain, seperti zina dan riba.

Penyakit dan penyebaran virus HIV/AIDS dalam pandangan Islam sudah merupakan bahaya
umum (al-dharar al-‘amm) yang dapat mengancam setiap orang tanpa memandang jenis
kelamin, usia dan profesi. Menyadari betapa bahayanya virus HIV/AIDS tersebut, maka ada
kewajiban kolektif (fardhu kifayah) bagi semua pihak untuk mengikhtiarkan pencegahan
terjangkit, tersebar atau tertularnya virus yang mematikan tersebut melalui berbagai cara yang
memungkinkan untuk itu, dengan melibatkan peran Ulama/tokoh agama.
Penyebab penyakit HIV/AIDS sebagian besar diakibatkan oleh perilaku seksual yang
diharamkan Islam, maka cara dan upaya yang paling efektif untuk mencegahnya adalah dengan
malarang perzinaan serta hal-hal lain yang terkait dengan perzinaan, seperti pornografi dan
pornoaksi. Kita juga harus membentengi diri dengan meningkatkan iman kita.

DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/asas/article/download/1630/1364

Anda mungkin juga menyukai